Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Dr, Ir. Ahadiah Yuniza. MS.
KATA PENGANTAR
Padang, 10 Desember
2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUA
1.1. Latar N
Belakang
Mahalnya harga bahan baku pakan seperti jagung, kedelai, dan tepung
yang ada sebagai sumber bahan pakan yang murah dan berkualitas, termasuk
Semakin intensif ternak dipelihara maka semakin kreatif pula peternak dalam
bergizi baik untuk produksi dan kesehatan ternak itu sendiri merupakan tugas
yang tidak bersaing dengan manusia, harganya murah, memiliki nilai gizi yang
Ayam pedaging adalah ayam yang sengaja dipelihara secara intensif dan
dibiakkan dari ayam jenis Cornish yang berat. Jenis ayam tersebut kemudian
mempunyai bulu berwarna putih dan seleksi dilanjutkan hingga diperoleh ayam
broiler. Ayam pedaging disilangkan secara genetis dengan sengaja agar hasilnya
dapat dimanfaatkan dalam waktu singkat (Amrullah 2004:4). Salah satu sumber
protein hewani yang berkualitas tinggi adalah daging ayam, yang keunggulan
karena memiliki konversi pangan yang cukup baik dan umur simpan yang
pendek. Daging ayam broiler dipilih sebagai alternatif karena sangat efektif untuk
mengobati ayam broiler. Dalam waktu 3-5 minggu, beratnya mencapai 1,5-2 kg
dengan jumlah pakan yang tersisa dan tercecer. Pertambahan bobot badan
merupakan selisih antara bobot badan awal dengan bobot badan akhir selama
yang banyak diminati konsumen. Efek lain dari peningkatan produksi tahu adalah
surplus ampas tahu atau sisa dari pembuatan tahu yang belum banyak
dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang banyak kandungan proteinya. Saat ini
belum banyak peternak yang memanfaatkan ampas tahu tadi sebagai pakan
pakan ampas tahu lebih cepat dari pada yang tidak diberi (Titis, 2009).
Ampas tahu adalah salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai
bahan penyusun ransum. Sampai saat ini ampas tahu cukup mudah didapat
dengan harga murah, bahkan bisa didapat dengan cara cuma-cuma. Ditinjau
dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein.
Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi.
Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak
3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu
dapat diolah menjadi bahan makanan ternak (Dinas Peternakan Provinsi jawa
Timur, 2011).
badan ayambroiler?
2. Apa pengaruh pemberian tepung ampas tahu terhadap konsumsi ransum ayam
broiler?
3. Apa pengaruh pemberian tepung ampas tahu terhadap kenversi ransum?
4.Apa pengaruh pemberian tepung ampas tahu terhadap berat karkas ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ampas tahu terhadap
4.Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ampas tahu terhadap berat karkas.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil proposal ini diharapkan untuk memberikan informasi bagaimana
TINJAUAN PUSTAKA
atau ayam pedaging jenis jantan atau betina yang berumur sekitar 6-8 minggu
sala satu alternative, karena seperti yang telah diketahui bahwa broiler sangat
efisien diproduksi. Jangka waktu 6-8 minggu ayam tersebut sanggup mencapai
berat hidup 1,5kg-2kg dan secara umum dapat memenuhi selera konsumen.
Menurut rasyaf (2004), ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina
muda yang berumur dibawah 8 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu
dengan timbunan daging yangbaik dan banyak. Kelebihan broiler sebagai ayam
pedaging adalah broiler yang berusia 6 minggu sudah sama besarnya dengan
ayam kampong dewasa dan bila dipelihara hingga berusia 8 bulan, bobotnya
dapat mencapai 2kg. berat sebesar itu sulit dicapai oleh ayam kampong dewasa
maupun ayam ras afkir usia 1,5 tahun. Selain itu masyarakat juga mengenalbroiler
Rasyaf (2004) juga menyatakan bahwa ayam dan jenis unggas lainya
lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Semuanya harus ada dalam ransum
yang dimakan kemudian dinyatakan bahwa kandungan nutrisi pada fase starter
2390-3399kkal/kg ransum.
2.2 Kebutuhan Nutrisi Ayam Broiler Fase Starter dan finisher
Zat nutrisi Starte Finishe
r r
Protein kasar % 22 20
Lemak kasar % 4-5 3-4
Serat kasar % 3-5 3-5
Kalsium % 1 1
Phosphor % 0,7 0,7
EM Kkal/kg 3050 3050
Sumber : NRC (1994)
2.3 Pemeliharaan Ayam Broiler
Pemeliharaan fase awal (starter) perlu ada sebuah persiapan, pengaturan
dalam pemberian air minum dan pemberian makanan yang pertama secara
menjaga agar ayam dapat hidup layak sesuai kebutuhannya, misalnya hal-hal
jumlah tempat pakan, ventilasi kandang, seleksi ayam dan hal lain-lainnya”.
sebagai sisa dari pembuatan tahu. Ampas tahu dapat di jadikan sebagai sumber
nitrogen pada media fermentasi dan dapat dijadikan bahan pakan sumber
protein karena mengandung protein kasar cukup tinggi yaitu 27,55% dan
kandungan zat nutrien lain adalah lemak 4,93%, serat kasar 7,11%, BETN (bahan
Dilihat dari gizi ampas tahu masih mempunyai kandungan protein cukup
5,54%, karbohidrat 26,92%, abu 17,03%, serat kasar 16,53%, air 10,43%”.
Kandungan zat ampas tahu yang masih cukup tinggi dan terdapat dalam jumlah
Prabowo dkk, (1993:15) bahwa ampas tahu dapat disimpan dalam jangka waktu
lama bila dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya ampas tahu kering digunakan
sebagai komponen bahan pakan unggas. Untuk memperoleh ampas tahu kering,
(Imalosita-IPB 1981:18).
dikurangi kadar airnya dengan cara diperas sampai kadar mencapai kira-kira
75%. Lalu disimpan dalam ruang kedap udara atau palstik tertutup rapat supaya
udara tidak dapat masuk. Setelah tertutup minimal disimpan 21 hari dan
Jumlah polisakarida non-pati dalam pakan ungags tidak boleh terlalu tinggi.
dengan ikatan β – 1,4 glikosidik yang tidak dapat di cerna oleh unggas (Sofia dkk,
2012 1-5).
yang dikeluarkan untuk pemberian ransum adalah 70% dari total biaya produksi
bahan-bahan yang mudah didapat, dengan harga yang relatif lebih murah, tetapi
masih mempunyai kandungan gizi yang baik untuk produksi dan kesehatan
peningkatan dari tahun 2007 sebanyak 592534 ton kedelai sampai puncaknya
yaitu pada tahun 2009 sebanyak 974512 ton, kemudian terus menurun hingga
tahun 2012 yaitu sebesar 779741 ton kedelai sebagaimana yang baru saja
dapat merugikan produsen pengolahan kedelai seperti produsen tempe dan tahu,
bahan sumber protein. Karosi dkk (1982) mengatakan bahwa ampas tahu lebih
dkk. (1985 331-335) melaporkan bahwa ampas tahu mengandung NDF, ADF
yang rendah sedangkan presentase protein tinggi yang menunjukan ampas tahu
berkualitas tinggi, tetapi mengandung bahan kering rendah. Komposisi zat gizi
s % % % % % % % % % Kkal/k
g
tahu 13,3 21,0
23,5 10,4 51,93 25,6 2,9 0,5 0,2 4730
8 9 3 6 3 4
Sumber : Pulungan, dkk
(1985)Keterangan :
BK : Bahan
KeringPrK :
Protein Kasar
Fiber Ca : Kalsium
P : Fosfor
EM : Energi Metabolisme
Prabowo dkk, (1983:13) menyatakan bahwa protein ampas tahu mempunyai nilai biologis lebih
tinggi dari pada protein biji kedelai dalam keadaan mentah, karena bahan ini berasal dari kedelai
yang telah dimasak
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental
pendekatan kuantitatif.
3.3.2Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas tahu
yang digunakan berasal dari pabrik tempe dan tahu yang ada di Jl. Tukad Buaji,
Gang XVI Denpasar, Bali. Anak ayam broiler (DOC) yang berumur 1 hari sebanyak
100 ekor, ransum ayam broiler fase starter, air dan vaksin. Vaksin diberikan
setelah 3 hari melalui tetes mata, di karenakan ayam broiler masih memiliki
kekebalan yang berasal dari induk. Dan yang melakukan vaksin adalah peneliti.
3.4 Parameter
1. Berat badan awal (BBA), ditimbang untuk mengetahui berat badan awal ayam
broiler.
2. Berat badan akhir, ditimbang pada akhir pemanenan.
3. Presentase karkas
4.Presentase bagian karkas (paha, dada, punggung dan sayap)
3.5 Rancangan Percobaan
Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari
Penelitian
P P P P P P P P P P
4.3 0.1 2.4 4.1 1.2 0.3 2.2 4.2 0.4 1.4
P P P P P P P P P P
1.3 3.2 0.2 1.1 3.1 4.4 3.4 2.1 3.3 2.3
sore hari pada pukul 15.00 wita. Setiap 1 minggu dilakukan penimbangan bobot
badan dan terus berlangsung selama 31 hari, sedangkan air minum diberikan
Apabila terjadi hasil yang berbeda nyata (P≤ 0,05) diantara perlakuan, maka
dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan (Stell and Torie, 1989).