PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peternakan ayam broiler adalah salah satu andalan dalam sub
sektor peternakan di Indonesia. Usaha peternakan ayam broiler
merupakan salah satu sumber penghasil daging dalam memenuhi
kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Pakan (feed), pembibitan
(breeding), dan tatalaksana (manajemen) merupakan beberapa faktor
yang memengaruhi keberhasilan usaha peternakan ayam broiler.
Pakan bagi ayam broiler merupakan
unsur
penting
untuk
lanjut.
Tujuan Praktikum
Tujuan dilakkukannya praktikum pemeliharaan ayam broiler dengan
perbedaan waktu pemberian pakan awal adalah untuk mengetahui
perbedaan
waktu
pemberian
pakan
awal
adalah
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Produktivitas
Ayam Broiler
Ayam broiler adalah galur ayam hasil rekayasa genetik yang
memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat
sebagai penghasil daging, masa panen pendek dan menghasilkan daging
berserat lemat, timbunan daging baik, dada lebih besar dan kulit . Ayam
broiler digolongkan ke dalam kelompok unggas penghasil daging yang
artinya dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Umumnya memiliki
ciri-ciri kerangka tubuh besar, pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan
bulu yang cepat, lebih efisien dalam mengubah ransum menjadi daging.
(Hardjoswaro dan Rukminasih, 2000). Ensminger (2002) menjelaskan
bahwa ayam broiler dipelihara sampai umur 6 sampai 8 minggu.
Ayam broiler yang dipelihara pada praktikum Industri Ternak
Unggas adalah strain Lohman MB-202, yang diproduksi oleh PT. Japfa
Comfeed TBK, Indonesia. Tantalo (2009) menjelaskan bahwa ayam
dengan strain Lohman mempunyai ciri-ciri fisik antara lain bulu berwarna
putih kekuningan, jengger tunggal, dan kaki berwarna kuning. Konversi
pakan rata-rata ayam broiler strain lohmann MB 202 berkisar 1,46.
Perkandangan
Kandang merupakan bangunan yang dibuat untuk ternak agar
terlindung
dari
pengaruh
luar
yang
merugikan
dan
memberikan
dapat
memberikan
produksi
yang
optimal,
memenuhi
untuk
melindungi
mempermudah
ternak
tata
terhadap
laksana,
lingkungan
menghemat
yang
tempat,
merugikan,
menghindarkan
berpengaruh
pada
pertumbuhan
ayam
broiler
dan
konsumsi
itu
bahan
anti
genik
yang
digunakan
untuk
ayam
seawal
mungkin
akan
memang
berkembang
berpengaruh
terhadap
sempurna,
peristaltik
baik.
Enzim
pankreas
dan garam
empedu
digertak
BAB III
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum pemeliharaan yaitu
canggul, sabit, sikat, selang, ember, korek gas, tali, karung bekas, kawat,
tempat pakan, tempat minum, botol tetes, jarum suntik, timbangan, trash
bag, sapu lidi, plastik, pisau, lampu 60 watt, dan meteran
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum pemeliharaan
yaitu sabun, air, pakan komersial crumbel PK 21% ME 3200 kcal , DOC
Lohman MB 202, disinfektan, vaksin ND 1, vaksin ND 2, vaksin Gumboro,
dan litter serutan kayu.
Metode
Persiapan kandang
Metode yang dilakukan saat praktikum persiapan kandang adalah
Kandang terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan debu hingga jarak 2
meter dari kandang menggunakan sapu, sapu lidi, sabit, dan air. Kandang
yang telah bersih kemudian dilakukan pemberian disinfektan formaldehid
dan fumigasi agar kandang terbebas dari mikroorganisme pathogen. Sisi
kandang kemudian diberi penutup dari karung. Kandang yang telah diberi
penutup kemudian diberi sekat-sekat lalu ditaburkan litter sebagai alas
kandang. Lampu kemudian dipasang sebaga pemanas. Lubang juga digali
disamping kandang untuk membuang sampah-sampah dari proses
pemeliharaan.
Pemeliharaan
Pemberian pakan awal. Metode yang dilakukan saat praktikum
pemberian pakan awal adalah pemberian pakan berbeda waktunya
masing-masing
P6 : Pemberian pakan dan minum setelah 6 jam menetas.
P12 : Pemberian pakan dan minum setelah 12 jam menetas.
7
jumlah pemberian minum dikurangi air yang tersisa dalam tempat minum.
Pemberian minum dilakukan setiap pagi dan sore hari pukul 07:00 WIB
dan 15:00 WIB.
Feed Convertion Ratio (FCR). FCR ayam dihitung dengan
membandingkan gain dan feed intake ayam selama satu minggu. Gain
yang diperoleh kemudian dibagi dengan feed intake. Hasil yang diperoleh
merupakan FCR dari ayam.
Panjang dan berat usus. Ayam disembelih kemudia dikeluarkan
organ dalamnya selanjutnya usus halus dipotong perbagian duodenum,
jejunum, ileum. Panjang dan berat tiap bagian diukur dan dicatat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produktivitas
Data produktivitas ayam broiler yang telah dipelihara dapat dilihat
pada Tabel 1. di bawah ini.
Tabel 1. Data produktivitas ayam broiler
Parameter
Perlakuan
P6
P12
P18
P24
P30
P36
Feed Intake (g)
2454
1975,1
2454
2454
2454
1744,32
7
5
Water Intake (ml)
3516,5 3292,5 3480,3 3433,5
Gain (g)
1627.3
1456.6 1215.5 1302.4
1294.9
1244.19
3
4
8
3
FCR
1,37
1,35
1,29
1,32
1,07
1,14
Feed intake. Hasil feed intake perlakuan P6, P12, P18, P24 , P30
dan P30 yaitu masing-masing 2454 g, 1975,17 gram, 2454 gram, 2454
gram,dan 1744,325 gram. Menurut PT. Japfa Comfeed indonesia (2008)
standar feed intake rata-rata ayam broiler dipelihara selama 28 hari yaitu
1736 gram. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa pemeliharaan
ayam pada semua perlakuan lebih baik dari literatur.
3000
2500
2000
Feed Intake (gram)
1500
1000
500
0
1
Perlakuan
10
kondisi
kesehatan
ayam,
temperatur
lingkungan,
bentuk
11
1400
1200
1000
Kelompok 7
800
Kelompok 11
Kelompok 15
600
Kelompok 16
400
200
0
II
III
IV
12
dipelihara
mengalami
kenaikan.
PT.
Chaeron
Pokphand
(2006)
berbeda
dengan
pertumbuhan
Ayam
pedaging
yang
terlambat
ditangani
akan
13
akan lebih banyak jumlah pakan yang dikonsumsi untuk diubah menjadi
daging. Abidin (2002) menyatakan bahwa, faktor yang mempengaruhi
terhadap pertambahan berat badan adalah konsumsi pakan.
Gain
1800
1600
1400
1200
Gain
1000
800
600
400
200
0
1
14
Kelompok
25
16
11
7
15
13
FCR
1,37
1,35
1,29
1,32
1,07
1,14
FCR
1.5
1
FCR
0.5
0
P1
P2
P3
P4
P5
P6
16
Duodenum
Panjang
Berat
(cm)
(g)
14
1.53
17
2.69
20
2.50
21
5.69
Jejunum
Panjang
Berat
(cm)
(g)
29
3.46
39.5
6.92
42
6.25
47
13.29
Ileum
Panjang
Berat
(cm)
(g)
23
2.2
28
4.33
34
5.16
39
9.24
18
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pemberian pakan dengan perlakuan 5 memberikan performa yang terbaik
pada ayam broiler dibandingkan dengan perlakuan lain. FCR dan feed
intake perlakuan 5 lebih rendah dibandingkan perlakuan lain serta gain
perlakuan 5 berada di urutan ke tiga. Water intake ayam berada diurutan
ketiga. Perkembangan pertumbuhan ayam perlakuan 5 sangat bagus jika
dilihat dari feed intake dan FCR ayam. Perkembangan saluran percernaan
ayam dengan perlakuan 5 juga menunjukkan pertumbuhan setiap
minggunya.
Saran
Ketika praktikum, tidak usah ada pembagian waktu kegiatan
praktikum dalam satu shift yang sama. Setiap acara praktikum hendaknya
diberi waktu 2 hari agar praktikan bias bertukar jadwal bila ada praktikum
yang berbenturan.
20
Daftar Pustaka
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Angromedia Pustaka.
Jakarta.
Achmanu, M. dan Rachmawati, R. (2011) Meningkatkan Produksi Ayam
Pedaging Melalui Pengaturan Proporsi Sekam, Pasir Dan Kapur
Sebagai Litter. .J. Ternak Tropika 12: 38- 45.
Anang, Asep dan Suharyanto. 2009. Panaen Ayam Kampung dalam 7 Minggu
Bebas Flu Burung. Penebarswadaya. Jakarta
Church & Pond. 1988. Basic Animal Nutrition dan Feeding. 4th Edition.
John Wiley and Sons Inc, New York, USA.
DMello, J.P.F., 2003. Responses of growing poultry to amino acids. In:
DMello, J.P.F. (ed) Amino Acids in Farm Animal Nutrition. CAB
International, Wallingford, UK, pp: 237-263.
Djaenudin, M. 2001. Beternak Ayam Kampung Secara Sehat. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Ensminger, M.E. 2002. Poultry Science.The 3rd Edition. Interstate
Publisher, Inc. Danville, Illionis.
Fadilah, Roni. 2004. Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler di Daerah
Tropis. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Hardianti. 2012. Pengaruh Penundaan Penanganan Dan Pemberian
Pakan Sesaat Setelah Menetas Terhadap Performans Ayam Ras
Pedaging. Skripsi Fakultas Peternakan. Universitas Hasanudin.
Makasar.
Hardjosworo dan Rukminasih. 2000. Peningkatan Produksi Ternak
Unggas. Arta Pustaka. Jakarta.
http://www.poultryclub.org/eggs/after-hatching/ diakses pada 13 April 2016
pukul 16.30 WIB
http://www.poultryhub.org/family-poultry-training-course/trainersmanual/broiler-production/ diakses pada 13 April 2016 pukul 16.00
WIB
Ibrahim, Sulaiman. 2008. Hubungan Ukuran-Ukuran Usus Halus Dengan
Berat Badan Broiler. Agripet : Vol (8) No. 2: 42-46.
Ichwan, W.W.M. 2003. Membuat Pakan Ayam Ras Pedaging. Angromedia
Pustaka. Jakarta.
Jones, G.P.D. and Taylor, R.D., 2001. The incorporation of whole grain into
pelleted broiler chicken diets: Production and physiological
responses, Br. Poult. Sci. 42:477-483.
21
22
23
LAMPIRAN
Perhitungan FCR
FI total selama pemeliharaan
= 1754,45 gram/ekor
= 3 ekor
24