Anda di halaman 1dari 11

Makalah Seminar Proposal Tugas Akhir

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA)


TERHADAP BOBOT AKHIR, BOBOT KARKAS, DAN PERSENTASE KARKAS
AYAM BROILER

Oleh:
Salsha Artika Handayani
NIRM. 03 07 20 102

Pembimbing

Acep Perdinan, S. Pt., M. Si.


NIP. 198008052009011011

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ransum adalah campuran berbagai macam bahan organic dan
anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat
makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi.
Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah kandang zat-zat makanan
yang diperlukan ternak harus memadai (Suprijatna et al., 2005). Pakan adalah
kebutuhan terpenting dalam usaha peternakan. Pakan diberikan pada ternak
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Biaya pakan merupakan mayoritas
biaya produksi dalam usaha peternakan dan merupakan faktor penting yang
bisa mencapai 70%. Kebutuhan pakan yang tinggi ini dikarenakan komponen
biaya yang tinggi diperlukan dalam penyediaan pakan produksi dengan
pemilihan bahan pakan berkualitas dan harga yang relatif murah serta
pemanfaatan bahan di lokasi peternakan (Hardini, 2013).

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
Memanfaatkan potensi sumber daya pakan lokal dapat dilihat dan
dirasakan secara nyata karena mudah didapatkan. Kebutuhan potensi sumber
daya pakan lokal sangat menjanjikan. Potensi sumber daya pakan lokal dapat
digunakan sebagai pakan tambahan untuk pakan pokok dan berfungsi untuk
pertumbuhan serta perkembangan hewan tergantung pada nutrisi tinggi yang
dikandungnya (Suciati dan Faruq, 2017).
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah tanaman herbal yang umum
sebagai obat tradisional dan sebagai bumbu makanan banyak petani
membudidayakan tanaman tersebut. Kulit ari kencur berwarna kecoklatan,
bagian dalam putih kekuningan dan berair dengan aroma menyekat (Haerazi
et al, 2014). Kandungan feed additive sebagai ramuan herbal telah banyak
digunakan dalam meningkatkan perumbuhan broiler dan produksi daging
sebanyak 66,8%. Selain itu, juga dapat mengurangi lemak abdominal broiler
(Jumiati, 2017). Pemberian ramuan herbal sebanyak 5 mL cenderung
meningkatkan persentase karkas pada ayam broiler (Apritar, 2012).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah yang didapat yaitu:
1. Belum diketahuinya pengaruh level pemberian tepung kencur dalam ransum
pakan terhadap efisiensi pemeliharaan ternak ayam broiler.
2. Mengetahui level pemberian tepung kencur dalam ransum pakan terhadap
efisiensi pemeliharaan ternak ayam broiler.
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh level pemberian tepung kencur dalam pakan terhadap
bobot akhir ayam broiler
2. Mengetahui pengaruh level pemberian tepung kencur dalam pakan terhadap
Persentase karkas ayam broiler
3. Mengetahui pengaruh level pemberian tepung kencur dalam pakan terhadap
bobot karkas ayam broiler

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
D. Manfaat

Manfaat yang didapat bagi mahasiswa yaitu dapat membuat dan


menghasilkan pakan ternak dengan memanfaatkan bahan pakan lokal
alternatif sebagai pakan ternak. Bagi masyarakat dapat memanfaatkan
produk buatan mahasiswa untuk diberikan pada ternaknya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu dari lima
jenis tumbuhan yang dikembangkan sebagai tanaman obat asli Indonesia.
Kencur merupakan tanaman obat yang bernilai ekonomis cukup tinggi
sehingga banyak dibudidayakan. Bagian rimpangnya digunakan sebagai
bahan baku industri obat tradisional, bumbu dapur, bahan makanan,
maupun minuman penyegar lainnya (Rostiana dkk., 2003).

Menurut Subroto (1987) mengandung minyak atsiri, dimana


komponen terbesar dari minyak atsiri adalah etil-p-metoksisinamat
(C12H14O3). Kencur mengandung 4.14% pati, mineral 13.73%. dan 0.02
minyak atsiri seperti sineol, alkaloid, anisic acid, asam metilkanil,
cinnamic acid, borneol, kamphene, pentadekaan, ethylester paraeumarin
dan gom (Wirapati, 2008). Menurut Sari (2009), tanaman kencur mempunyai
kandungan kimia antara lain minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil
parametoksi sinamat (30%). Kandungan feed additive sebagai ramuan
herbal telah banyak digunakan dalam meningkatkan perumbuhan broiler
dan produksi daging sebanyak 66,8%. Selain itu, juga dapat mengurangi
lemak abdominal broiler (Jumiati, 2017). Pemberian ramuan herbal
sebanyak 5 mL cenderung meningkatkan persentase karkas pada ayam
broiler (Apritar, 2012). Pemberian tepung kencur pada penelitian diharapkan
mampu meningkatkan kualitas karkas ayam broiler.

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
B. Ayam Broiler
Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem
berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik (Jamaluddin,
A. et al., 2019). Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila
dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan
pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat
atau sekitar 4-5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau
dikonsumsi. Produktivitas ayam broiler yang optimal dapat dicapai melalui
pola pemeliharaan yang baik dengan menggunakan bibit unggul, pakan
berkualitas dan manajemen pemeliharaan yang tepat.

C. Formulasi Pakan
Formulasi ransum adalah susunan / formula bahan pakan yang
akan diberikan kepada ternak selama 24 jam. Ransum dinyatakan
berkualitas baik apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrient
secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrisi tersebut bagi ternak.
Ransum yang diberikan pada ayam broiler harus berkualitas, yaitu
mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam. Ayam tidak bisa
mengahbiskan ransum secara keseluruhan, tetapi hanya mampu
mengkonsums sebagian dari porsi ransum yang diberikan. Nutrisi dilepas
saat dicerna,kemudian diserap masuk ke cairan dan jaringan tubuh. Secara
garis besar, nutrisi dalam ransum ayam terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein, mineral, vitamin dan Air (Fadilah, 2013).

D. Feed Additive
Feed Additive adalah bahan pakan tambahan (imbuhan) yang
diberikan pada ternak dengan tujuan meningkatkan kinerja, manfaat dan
efsiensi konsumsi, serta kualitas produksinya (Habibah et al., 2012).
Penggunan feed additive telah banyak digunakan untuk meningkatkan nilai
guna ransum dalam peternakan ayam broiler. Aryawiguna (2022)

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
menyatakan bahwa suatu bahan pakan sengaja ditambahkan dalam
ransum akan mengubah karakteristik pakan atau produk ternak tergantung
pada tujuan penggunaan dan metode penggunaannya. Feed additive pada
ayam broiler terdiri dari antibiotik, vitamin, mineral, probotik, prebiotik, dan
faktor lain seperti hormon pertumbuhan (Akhdiarto, 2014).

E. Bobot Badan Akhir


Bobot akhir adalah bobot yang didapat dengan cara penimbangan
bobot ayam hidup pada akhir pemeliharaan (Soeparno, 2015).
Pertambahan bobot badan merupakan satu parameter yang sering diamati
untuk menilai tingkat keberhasilan dan perkembangan produksi yang
diharapkan. Faktor yang mempengaruhi bobot badan akhir ayam broiler
adalah genetik, jenis kelamin, protein ransum, suhu, manajemen
perkandangan, dan sanitasi. Ternak ayam yang mengkonsumsi ransum
lebih banyak belum tentu pertumbuhannya akan lebih baik (Card dan
Nesheim, 2016).
F. Bobot Karkas
Bobot karkas merupakan gambaran dari poduksi daging seekor
ternak yang menjadi faktor penting dalam mengevaluasi hasil produksi
ternak. Karkas tersusun dari lemak, jaringan kulit, tulang, dan daging.
Tingkat konsumsi ransum dan energi berpengaruh pada komposisi karkas
Widyawati et al. (2020). Faktor yang mempengaruhi bobot karkas antara lain
umur, jenis kelamin, bobot potong, besar dan komformasi tubuh,
perlemakan, kualias dan kuantitas ransum serta strain yang dipelihara.
Nutrisi pakan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi komposisi
karkas terutama terhadap proporsi kandungan lemaknya (Dogomo, 2018).

G. Persentase Karkas
Persentase karkas merupakan perbandingan antara bobot karkas
dengan bobot hidup yang sering digunakan sebagai pendugaan jumlah
daging pada ternak unggas. Menurut Anwar (2019), Persentase karkas

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
ayam broiler berkisar 65%-75%. Sedangkan rataan Persentase karkas pada
ayam broiler yang berumur 5 minggu mencapai 59-63 berat hidup
(Widyawati et al., 2020). Bobot hidup ayam saat dipanen menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi presenase karkas.

H. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dari penelitian “Pengaruh Penambahan Tepung


Kencur (Kaempferia galanga Linn) Pada Ransum Terhadap Performa Ayam
Broiler” dapat dilihat pada skema gambar di bawah.

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
I. Hipotesis

Diduga pemberian level tepung kencur (kaemferia galangal L)


sebagai feed additive berpengaruh terhadap pertambahan konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan (PBB), dan Feed Conversion Ratio (FCR) pada
Ayam Broiler.

III. METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu


Penelitian Tugas Akhir (TA) dilaksanakan pada bulan Oktober 2023
sampai Desember 2023 tepatnya di Laboratorium Kandang Unggas,
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Kampus
Magelang.
B. Bahan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan DOC ayan broiler
sebanyak 100 ekor. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 fase yaitu pakan fase starter (umur 1-21 hari) dan finisher (umur
22-35 hari). Formulasi yang digunakan adalah pakan hasil formulasi sendiri
dengan mencampurkan beberapa bahan pakan berupa berupa jagung,
bekatul, bungkil kedelai, MBM, garam, Lysin, Dl-Metionin, Premix, CPO,
DCP, Kapur, Tepung Kencur Formulasi pakan ini disesuaikan dengan
kebutuhan nutrien pada ayam broiler.
C. Alat
Peralatan yang diperlukan untuk penelitian yaitu kendang, tempat
pakan ayam, tempat minum ayam, timbangan digital dengan ketelitian 1
gram, terpal, alat tulis, plastic sampel, kertas label, karung, laptop, printer,
kamera hp, blender, saringan.

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
D. Variable Penelitian
1. Bobot akhir
Bobot akhir bisa diketahui dengan cara penimbangan ayam pada akhir
pemeliharaan. Bobot akhir adalah bobot yang didapat dengan cara
penimbangan bobot ayam hidup pada akhir pemeliharaan (Soeparno, 2015).
2. Bobot karkas
Bobot karkas terdiri dari bobot potong dikurangi bobot bulu, kepala,
kaki, dan jeroan.
3. Persentase karkas (%)
Persentase karkas diperoleh dari hasil bobot karkas dibagi berat hidup
dikalikan 100% (Londok et al., 2017).

𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐤𝐚𝐫𝐤𝐚𝐬 (𝐠𝐫𝐚𝐦)


𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐞 𝐤𝐚𝐫𝐤𝐚𝐬 (%) =
𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 (𝐠𝐫𝐚𝐦)

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode eksperimental dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan Kandang
Tahap persiapan kendang dilakukan dengan cara sanitasi Kandan,
penyemprotan kendang dengan desinfekan, penyiapan sekam, persiapan

petak kendang dengan ukuran 100x70x50 cm, persiapan tempat pakan dan
tempat minum.
b. Penyusunan formulasi ransum
Penyusunan formulasi pakan akan dilakukan dengan program
Microsoft excel dengan metode trial and eror. Kebutuhan nutrient ayam
broiler harus diperhatikan dalam penyusunan formulasi.

c. Pencampuran pakan
Pencampuran bahan baku pakan yang sudah ditimbang sesuai
dengan formulasi berupa jagung, bekatul, bungkil kedelai, meat bone meal
(MBM), garam, Lysin, Dl-Metionin, Premix, crude palm oil (CPO), dicalicium

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
fosfat (DCP) , Kapur dan Tepung Kencur. Proses pencampuran pakan
dilakukan secara manual hingga bahan tercampur dan homogen.
d. Persiapan ayam broiler
Persiapan ayam broiler dilakukan sebelum perlakuan masa
penyesuaian terhadap pakan selama 1 minggu. Setelah umur 7 hari
perlakuan dimulai dengan dilakukan penimbangan dengan masing-masing
ternak ayam diberikan nomor setelah itu dimasukkan secara acak ke dalam
tiap plot.pakan yang digunakan untuk penelitian menggunakan pakan
komersil. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pemberian air minum
dilakukan secara adlibitum.

F. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (P0, P1, P2, P3,) 5
ulangan yang terdiri dari:
P0 = Tanpa penambahan tepung kencur
P1 = Penambahan tepung kencur 0,25 %
P2 = Penambahan tepung kencur 0,50 %
P3 = Penambahan tepung kencur 0,75 %
Rancangan Acak Lengkap Konsentrat yang digunakan terdapat
pada tabel berikut:
Tabel 1 kode perlakuan penelitian
Ulangan
Perlakuan
1 2 3 4 5
P0 (Tanpa
penambahan tepung P0U1 P0U2 P0U3 P0U4 P0U5
kencur (0%))
P1 (Penambahan
Tepung kencur P1U1 P1U2 P1U3 P1U4 P1U5
0,25%)
P2 (Penambahan
Tepungkencur 0,50%) P2U1 P2U2 P2U3 P2U4 P2U5
P3 (Penambahan
Tepungkencur 0,75%) P3U1 P3U2 P3U3 P3U4 P3U5

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
G. Analisi Data
Data yang diperoleh dari penelitian di atas dilakukan analisis
menggunakan statistic parametrik dengan data yang homogen atau
berdistribusi normal. Uji statistic yang digunakan yaitu Uji Oneway Analysis
of Variance (Oneway ANOVA) menggunakan aplikasi SPSS. ANOVA
adalah bentuk pengujian hipotesis statistic statistik parametrik di mana
kesimpulan diambil dari data (Marpaung et al., 2017) dan apabila perlakuan
berpengaruh nyata akan di uji lanjut dengan Uji Duncan Multiple Range Test
(DMRT) atas dasar 5% “ Level of Significance.

Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023


diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan
Seminar Proposal Tugas Akhir Dilaksanakan Pada Tanggal 6 Desember 2023
diPoliteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan

Anda mungkin juga menyukai