Oleh:
MUTMAINNAH
60700120056
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sapi potong di Indonesia merupakan salah satu jenis ternak yang menjadi
sumber utama pemenuhan kebutuhan daging setelah ayam. Hal tersebut bisa
dilihat dari konsumsi daging ayam 88%, daging sapi 7%, daging babi 4%, daging
dipenuhi dari tiga sumber yaitu: (1) peternakan rakyat sebagai tulang punggung;
(2) para importir sapi potong yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha
Feedloters Indonesia (APFINDO); (3) para importer daging yang tergabung dalam
Sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil daging yang
masyarakat. Daging sapi sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa
protein hewani. Ternak sapi sebagai salah satu hewan pemakan rumput sangat
berperan sebagai pengumpul, bahan bergizi rendah yang di ubah menjadi bahan
pemanfaatan sumber daya petani yang terbatas sesuai dengan kondisinya masing-
masing. Dengan penerapan inovasi teknologi tepat guna diharapkan dapat dicapai
seluruh biaya produksi tersedot untuk penyediaan pakan, oleh karena itu dirasakan
perlu untuk mencari bahan pakan pengganti yang mempunyai nilai gizi yang sama
selalu ada, terutama disekitar lingkungan peternak, (3) Kualitas gizi bahan pakan
sesuai dengan kebutuhan ternak, tidak mudah membentuk racun dan tidak mudah
tercemar, (4) Harga bahan pakan relatif murah. Ransum untuk penggemukan sapi
tidak cukup hanya dipenuhi dari pakan hijauan saja, melainkan perlu dukungan
badan > 1 kg/hari, maka memerlukan pakan konsentrat yang lebih tinggi (Kallo,
2019).
(Syamsu, 2007) dalam Liana & Febrina (2008) menunjukkan hanya 37.88%
Limbah yang memiliki nilai nutrisi relatif tinggi digunakan sebagai pakan sumber
energi atau protein sedangkan limbah pertanian yang memiliki nilai nutrisi relatif
rendah digolongkan sebagai pakan sumber serat. Oleh karena itu teknologi tentang
terhebat yang dapat diterapkan pada semua sistem usaha peternakan sapi potong
yang tersebar di berbagai lokasi usaha. Yang terhebat adalah strategi untuk
ekonomis yang aman, sehat, utuh, halal dan berkualitas” (Kallo, 2019).
limbah ternaknya. Jika pemanfaatan limbah ternak dikelola dengan efektif dan
efisien akan menghasilkan pupuk organik yang bernilai ekonomis tinggi. Hal ini
melakukan pengolahan limbah berasal dari faktor internal yaitu kekuatan dan
kelemahan dan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Salah satu cara untuk
untuk menghasilkan daging, selain itu juga dapat bereproduksi apabila ternak
memiliki kesehatan yang baik. Pada umumnya, penyakit yang biasa menyerang
ternak sapi potong lebih sering diakibatkan oleh peternaknya. Melalui penerapan
diharapkan dampak negatif dari penyakit ternak sapi potong dapat diminimalkan.
konsumen atau pembeli ternak, karena kondisi ternak yang buruk atau terjangkit
suatu penyakit akan menimbulkan kerugian bagi peternak di kemudian hari (Al
Kerja telah mengatur program K3. Secara internasional K3 juga diatur dengan
Maka dari itu, diperlukan informasi dan petunjuk praktis yang dapat menjelaskan
secara lengkap dan jelas mengenai penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) di industri peternakan, salah satunya peternakan sapi potong (feedlot)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktek lapang ini adalah bagaimana cara
pendugaan umur ternak dan pendugaan bobot badan berdasarkan jumlah gigi dan
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktek lapang ini adalah untuk mengetahui cara
pendugaan umur ternak dan pendugaan bobot badan berdasarkan jumlah gigi dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian integritas
makhluk Allah swt. Allah swt. menciptakan ternak untuk dimanfaatkan manusia.
Dengan diciptakannya hewan ternak maka manusia bisa mengambil segala potensi
yang ada pada seekor ternak tersebut, keberanekaragaman ternak yang ada di
permukaan bumi ini adalah salah satu karunia Allah untuk keseimbangan,
berpikir. Banyak yang bisa kita jadikan pelajaran dari penciptaan seekor ternak.
pangan berasal dari produk hewani yang pokok yaitu daging, susu, dan kulit.
bahan makanan berupa daging, susu, disamping ikutan lainnya seperti pupuk
Terjemahnya:
Dia telah menciptakan hewan ternak untukmu. Padanya (hewan ternak itu)
ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, serta sebagian (daging)-
Nya kamu makan (Kementerian Agama RI 2019).
Berdasarkan tafsir Wajiz. Dan tidak saja menciptakan langit, bumi, dan
manusia, hewan ternak juga telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada bulu
dan kulit yang dapat kamu jadikan pakaian yang menghangatkan badan kamu dan
8 berbagai manfaat lain yang dapat kamu ambil dalam kehidupan kamu, dan
ternak, seperti unta, sapi, kambing, dan lain sebagainya. Nikmat yang diperoleh
dari binatang itu seperti bulunya yang dapat dibuat kain wool, berguna untuk
melindungi tubuh dari gangguan udara dingin, dan kulitnya dapat dijadikan sepatu
dan peralatan lainnya. Begitu pula susu dan dagingnya bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa binatang ternak itu diciptakan
hidupnya.