NURAISYAH
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Proposal
Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Tatalaksana Penanganan Kesehatan Sapi
Brahman Cross di Feedlot PT Rumpinary Agro Industry Kabupaten Bogor Jawa
Barat”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Program Keahlian Teknologi
dan Manajemen Ternak dan dosen pembimbing yang memberikan pengarahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini,
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan PT Rumpinnary Agro
Industry yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan Praktik Kerja
Lapangan.
Nuraisyah
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Sapi potong merupakan sapi yang dipelihara dengan tujuan utama sebagai
penghasil daging. Sapi potong biasa disebut sebagai sapi tipe pedaging. Sapi pedaging
memilki ciri tubuh besar, kualitas daging maksimum dan mudah dipasarkan, laju
pertumbuhan cepat, jumlah karkas tinggi dan kualitas daging baik (Salim, 2013). Sapi
pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos
sondaicus/Bos javanicus), sapi Zebu (Bos indicus), dan sapi Eropa (Bos taurus).
Bangsa-bangsa sapi yang ada saat ini berasal dari ketiga kelompok sapi tersebut dan
terdapat bangsa-bangsa sapi baru hasil persilangan antara bangsa yang merupakan
bangsa ketiga sapi tersebut (Fikar dan Ruhyadi, 2012).
Indonesia merupakan negara beriklim tropis, sehingga sapi pedaging yang
dipelihara merupakan jenis bangsa sapi tropis ataupun persilangan. Salah satu jenis sapi
pedaging yang biasa digemukan di Indonesia yaitu Brahman Cross (BX). Sapi
Brahman Cross berasal dari Australia yang merupakan keturunan sapi Zebu (Bos
indicus). Keunggulan sapi Brahman Cross diantaranya tahan terhadap panas dan tahan
terhadap endoparasit dan ektoparasit seperti caplak sehingga sapi ini mudah dipelihara
(Fikar dan Ruhyadi, 2012).
Kesehatan ternak merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha
peternakan. Kerugian yang besar seringkali disebabkan oleh timbulnya penyakit yang
menyerang ternak-ternak yang ada, sapi potong yang sehat merupakan faktor penting
dalam meraih keberhasilan usaha sapi potong. Karena itu perlu dilakukannya
pengendalian penyakit seperti menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya,
memandikan sapi, memisahkan sapi yang sakit, mengusahakan lantai kandang selalu
kering, serta memeriksa kesehatan sapi secara teratur (Hadi 2009).
Kotoran ternak sejauh ini masih dianggap sebagai limbah yang mampu
mencemari lingkungan kandang. Dengan mengelolah kotoran sapi, setidaknya ada dua
keuntungan yang bisa didapatkan yaitu bisa mengurangi resiko pencemaran lingkungan
dan memperoleh produk yang bernilai dari pemanfaatan kotoran ternak.
Sjamsul et al (2015) menyatakan kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk
produksi kompos dengan penambahan probion, urea dan TSP dengan pencampuran
selama 3-4 hari. Selain itu, kotoran sapi dapat diolah untuk tujuan produksi biogas
melalui proses anaerobik.
2.6 Pemasaran
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Praktik Kerja Lapangan berupa ikut
membantu kegiatan kerja di lapangan dan pengumpulan data. Pengumpulan data
dilakukan secara primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
dengan cara berdiskusi dan pengamatan bersama dengan pembimbing lapangan
sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui hasil pencatatan.
3.2.1 Keadaan Umum
Mengumpulkan data dan informasi mengenai keadaan umum instansi seperti
lokasi dan tata letak, sejarah dan perkembangan, visi dan misi instansi, struktur
organisasi, ketenaga kerjaan serta faktor laian yang menunjang kegiatan usaha
peternakan sapi potong.
3.2.7 Pemasaran
Mengumpulkan data dan informasi tentang pemasaran seperti; bentuk, jumlah,
dan harga produk yang dihasilkan dan rantai tataniaga.Data-data tersebut didapat dari
data sekunder atau berdiskusi dengan pembimbing lapang.
Salim E. 2013. Sukses Bisnis Dan Beternak Sapi Pedaging. Yogyakarta (ID):
Lily Publisher.
Samal F. 2015. Analisis Manajemen Kesehatan Terhadap Produktivitas
Ternak Sapi Potong di PT Perdikari United Livestock Kabupaten Sidrap
[skripsi]. Makassar (ID): UIN Alauddin Makassar.
Sjamsul, et al. 2015. Pedoman Teknis Laboratorium Lapang dan Sekolah Lapang
Pembibitan dan Penggemukan Sapi Potong (LL dan SL-PPSP). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor (ID).
Sukamwati F, M Kaharudin. 2010. Perkandangan sapi potong. Nusa
Tenggara Barat (ID): Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan
Depertemen Pertanian.
Syafrial, et al. 2007. Manajemen Pengelolaan Penggemukan Sapi Potong. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Jambi (ID).
Syahidah. 2017. Analisis Pemeliharaan Sapi Potong di Desa Sapobonto
Kecamatan Bulukumpu Kabupaten Bulukumba [skripsi]. Makassar (ID):
Universitas Hasanuddin.