PENDAHULUAN
1
kesehatan hewan, pemotongan kuku, desinfeksi kandang, kontrol ektoparasit,
pemberian vaksin, dan pemberian obat cacing (Simanjuntak dan Rasmini, 1984).
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam usaha perawatan kambing di
Peternakan CV. Mulia Inti Sukses - Kutai Timur, khususnya dalam hal tatalaksana
sanitasi dan metode penggemukan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah
untuk memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan sanitasi dan metode
penggemukan kambing potong, sebagai bahan perbandingan antara teori yang ada
di kampus dan praktek lapangan di CV. Mulia Inti Sukses. Maka diharapkan
laporan Praktek Kerja Lapangan ini bisa menjadi referensi pembaca ketika terjun
2
ke dalam industri peternakan khususnya dalam membangun usaha peternakan
kambing potong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kandang kambing harus dibersihkan rutin setiap pagi, terutama lantai yang
penuh dengan kotoran kambing. Tempat pakan dan tempat minum juga harus
dibersihkan tiap hari untuk mencegah penyebaran penyakit melalui makanan dan
minuman. Setidaknya setiap 6 bulan sekali kandang sebaiknya dikosongkan dan
disemprot dengan disinfektan dengan tujuan membunuh mikroba penyebab
penyakit (Elis Juariah, 2013).
3
1. Pembersihan kandang kambing dilakukan dua kali sehari, pagi hari jam
07.30 – 08.30. Sebelumnya ternak bisa dikeluarkan dulu, dilepas di
halaman atau padang gembala agar bisa sekaligus merumput.
2. Bersihkan lantai panggung dengan sapu lidi. Tanpa menggunakan air
karena fesesnya biasanya kering. Pembersihan lantai kandang dengan
mengggunakan air bisa dilakukan jika keadaan kandang sangat kotor dan
sulit dibersihkan.
3. Tempat pakan dibersihkan dari sisa-sisa pakan, dan disapu hingga bersih.
4. Bersihkan lantai kolong dari feses, urine, sisa pakan dan kotoran lain.
Gunakanlah sapu lidi, sekop tanah dan sapu ijuk, kemudian kotoran
diangkut kerumah pupuk. Kalau kondisinya terlalu kotor dan sulit
dibersihkan gunakanlah air dan bersihkan lantainya denga sapu lidi.
5. Got/selokan dalam dan luar kandang dibersihkan hingga alirannya bisa
lancar.
6. Bersihkan lingkungan kandang dari segala macam sampah, genangan air
ditimbuni tanah, dan semua peralatan kandang yang berserakan
ditempatkan kembali pada tempat yang benar.
7. Bersihkan kandang menggunakan bahan dan peralatan disinfektan untuk
mensterilkan kondisi kandang. Misalnya iodin dengan perbandingan 100:2
sesuai dengan prosedur penggunaan disinfektan.
8. Melakukan pengapuran, tujuannya ialah untuk membunuh
mikroorganisme seperti jamur yang bisa membuat ternak terkena penyakit
dan tidak nyaman.
9. Pencucian kembali peralatan dan perlengkapan kebersihan kandang.
10. Setelah kondisi kandang menjadi bersih dan nyaman kambing dimasukkan
kembali ke dalam kandang.
4
seperti desinfektan yang berfungsi membunuh bibit penyakit. Penggunaan
desinfektan dilakukan sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya disesuaikan
dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang tersebut
(Elis Juariah, 2013).
5
Ciri-ciri kambing potong yang baik untuk digemukkan menurut Mayang
(2010), yaitu memiliki ciri-ciri antara lain bila dilihat dari depan, badan berbentuk
silinder dan jika dilihat dari samping berbentuk segi empat. Pada bagian muka
lebar, dalam dan menonjol ke depan. Perbandingan panjang badan, tinggi dan
bagian tubuh lainnya serasi. Kulit halus, longgar dan lentur serta jaringan lunak
dibawah kulit tebal. Proporsi perkembangan bagian tengah dan depan sama kuat.
Leher dan bahu lebar.
6
Pada sistem ini ternak kambing potong yang dipelihara dilepaskan di
padang rumput, pemeliharaanya yaitu :
Sebaiknya hijauan terdiri dari rumput raja, rumput gajah, rumput setaria,
rumput berukuran kecil, legum (kacang-kacangan), dll.
Penggemukan kambing potong di padang rumput ini, harus diatur pola
pengembalaannya agar rumput tetap tumbuh.
Jumlah kambing yang dipelihara harus disesuaikan dengan padang rumput
yang tersedia.
3. Penggemukan dengan cara kombinasi
Pada sistem ini pemeliharaan menjadi semi intensif yaitu dengan cara :
Kambing dilepaskan di padang rumput selama hijauan masih ada.
Bila Persediaan rumput sudah mulai berkurang, maka kambing
dipindahkan ke kandang.
Pada sistem ini tatalaksana pemeliharaan memegang peranan penting,
sebab bila terlupakan maka usaha bisa gagal.
7
4. Pencatatan tentang kesehatan ternak.
5. Pencatatan hasil produksi/panen ternak (Susu atau daging).
BAB III
MATERI DAN METODE
3.2 Materi
Bahan yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah
disinfektan, kandang kambing dan ternak kambing di CV. Mulia Inti Sukses. Alat
yang digunakan adalah meteran untuk mengukur bagian-bagian kandang,
timbangan untuk mengukur bobot ternak, dan peralatan kebersihan seperti
sprayer, lap, sapu, sekop, pemotong rumput, ember, sikat, parang, dan
semacamnya.
3.3 Metode
8
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yaitu dengan dengan cara partisipasi aktif dalam kegiatan yang
dilaksanakan di CV. Mulia Inti Sukses – Kutai Timur. Partisipasi aktif dilakukan
dengan mengikuti seluruh kegiatan perawatan dan pemeliharaan penggemukan
kambing. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari pengukuran kandang, pengukuran bobot badan, jumlah
ternak, jumlah kematian, jumlah kelahiran, jumlah ternak yang berhasil
digemukkan dalam rentang waktu tertentu, metode penggemukan, dan
pengamatan langsung di lapangan terhadap obyek yang diamati. Data yang
diamati meliputi data kondisi ternak dan kondisi perkandangan. Sedangkan data
sekunder sendiri diperoleh berdasarkan hasil interview dan data hasil recording
atau pencatatan di CV. Mulia Inti Sukses.