Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Observasi

Peternakan Ayam Pedaging

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan

Guru Pengajar : Aan Suhendar, SE, S.Pd

Disusun oleh :

Kelompok

1. Erika Garniyati
2. Gusty Wijaya
3. Intan Pratiwi
4. Moch. Fahlepi
5. Siti Rodiah Hasanah
6. Siti Suminar Rosmiati

XII-MIA 2

SMA NEGERI 3 SUMEDANG


JL.Cipadung No.54 Sumedang Telp/fax.(0261)201150 Sumedang

Email : sman3sumedang@yahoo.co.id Website : www.sman3_sumedang.sch.id


Budidaya Unggas Pedaging
Peternakan Ayam Pedaging / Broiler
1. Penyediaan kandang
Kandang sangat penting bagi kehidupan ternak yang kita pelihara manfaatnya.
Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi ternak dari iklim buruk, seperti
hujan, panas, dan angin. Kandang memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk
unggas karena unggas dapat terhindar dari stress dan pembrian pangan lebih efisien. Oleh
karena itu sebelum membuat kandang Anda harus memperhatikan beberapa faktor :

Untuk memilih lokasi usaha peternakan ayam pedaging yang ideal, harus
mengupayakan agar lokasi kandang ayam jauh dari perumahan penduduk karena dapat
mencegah kontaminasi berbagai penyakit yang dibawa oleh manusia, maupun binatang
ternak lain seperti kambing, kerbau, sapi, anjing, angsa, dan bebek. Pilihlah lokasi yang
memiliki sumber air cukup untuk memenuhi kebutuhan peternakan. Konsumsi jumlah air
bergantung pada jenis ayam, jenis kelamin, bobot badan, cuaca dan umur. Kandang ayam
dituntut memiliki sirkulasi udara yang cukup dan bersih, tidak lembab, dan gelap. Hal ini
dapat diupayakan jika kandang ayam letaknya lebih tinggi dari lahan sekelilingnya. Jauh dari
pohon- pohon besar yang rimbun dan menghalangi matahari. Mudahnya transportasi
memudahkan segala bentuk aktivitas yang berhubungan dengan pengiriman DOC (bibit
ayam), pakan, panen ayam, dan pemasaran hasil peternakan. jaringan listrik mempunyai
fungsi untuk menjalankan pemanas, pompa air, peralatan kantor, dan kandang ayam. Telepon
dan internet memudahkan komunikasi untuk memperluas jaringan. Izin dari masyarakat
sekitar terhadap berdirinya peternakan di lingkungan sekitar mereka adalah sebuah
keniscayaan. Lakukan pendekatan kepada lingkungan sekitar. Izin dan dukungan masyarakat
terhadap peternakan adalah awal dari usaha peternakan ayam potong yang Anda milik.
Pastikan bahwa lokasi tempat Anda memulai usaha peternakan memang benar- benar aman.
Surveilah terlebih dahulu, gunakan jasa keamanan seperti satpam demi menjaga
kelangsungan peternakan.

2. Penyediaan bibit ayam potong (DOC)


Dalam pengadaan bibit sebaiknya memilih jenis anakan yang berkualitas baik, karena
kualitas bibit sangat mempengaruhi keberhasilan dalam usaha ini. Untuk ayam bibit yang
digunakan disebut DOC (Day Old Chicken) atau ayam umur sehari. Bibit unggas pedaging
sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar yang telah ditetapkan dalam SNI,
yaitu memiliki berat badan minimal 37 g/ ekor.

Persyaratan bibit DOC adalah :

 Bibit unggas yang dipelihara harus bebas dari penyakit unggas


 DOC berasal dari induk yang sehat
 Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
 Tidak dapat kecacatan pada tubuhnya
 Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
 Ukuran beban normal
 Tidak ada tinja diduburnya
3. Penyediaan pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai, tapi untuk
menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil
dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan
ayam dewasa.

4. Pemeliharaan
 Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4
minggu) dan fase nisher (umur 4-6 minggu).
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
1. 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
2. 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
3. 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
4. 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
5. 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
6. 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
7. 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
8. 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan
obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50
gram/liter air.
 Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah.
diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan
perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika
 Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara membersihkan
kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin.
Pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.
Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat dilakukan adalah:
1) Mencegah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menyebabkan penyakit ke
lokasi peternakan
2) Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga,
lalat dan pembasmian terhadap hama-hama lainnya
3) Melakukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap kandang yang
habis dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya
4) Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan sehingga
memenuhi syarat hygienis yang dapat dipertanggungjawabkan
5) Menggunakan sistem penghapus hama baik lalu lintas kendaraan, orang dan
peralatan yang keluar masuk komplek peternakan maupun pada pintu-pintu masuk
kandang, gudang makanan, dan lain sebagainya
6) Karyawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan
penularan penyakit dari satu kelompok ternak ke kelompok ternak lain
7) Mengatur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan yang
memungkinkan penularan suatu penyakit
8) Memusnahkan ayam atau bangkai ayam yang menderita penyakit menular dan
bahan-bahan yang berasal dari hewan bersangkutan serta tidak membawanya keluar
komplek peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar atau dikubur
di bawah pengawasan dokter hewan atau petugas setempat
9) Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap penyakitpenyakit unggas
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam bidang kesehatan hewan
10) Tidak memperjualbelikan ayam pedaging yang dipotong selama pengobatan
antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak tersebut dipotong setelah 7 hari dari
pemberian antibiotika atau 3 hari dari pemberian hormon yang terakhir
11) Setiap terjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga penyakit menular
harus segera dilaporkan kepada Dinas Peternakan setempat.
5. Panen
Hasil yang dipanen dari ayam pedaging adalah daging ayam. Panen ayam pedaging
harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi jumlah ayam afkir
karena kesalahan saat panen. Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen
seperti timbangan, tali ra"a, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel
ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam
yang akan dipanen tidak diberi makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di temapat
makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari
menjelang panen.

Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap.
Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki,
atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut.

Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22 hari atau 33 hari.
Ayam broiler yang dipanen umur 22 hari lebih menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan
resiko kematian ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah timbangan
dan keranjang untuk menyimpan ayam yang telah dipanen.

6. Paska panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan semua peralatan dan
membersihkannya. Pemeliharaan bangunan kandang dilakukan setelah panen. Fase pasca
panen adalah masa setelah berakhirnya masa pemeliharaan selama satu periode, yang
dilanjutkan dengan membersihkan semua peralatan kandang dan semua yang berda didalam
maupun diluar kandang. Fase ini saling bersinambungan dengan masa periode pemeliharaan
berikutnya. Adapun spesifikasinya sebagai berikut:

 pembersihan scam atau alas yang berupa dedak padi kasar 2 hari setelah panen.
 Pencucian semua peralatan kandang dengan diterjen ataupun dengan desinfektan,
tjuanya agar peralatan yang akan digunakan diperiode mendatang terhindar dari
kuman dan sisa – sisa penyakit di periode sebelumnya.
 Pencucian kandang, pencucian menggunakan mesin suncin atau kompresor yang di
kasih air dan desinfektan. Supaya kandang menjadi steril dan terhindar dari sisa-sisa
penyakit yang ditinggalkan oleh periode pemeliharaan sebelumnya.pencucian.
 Membersihkan semua yang ada di sekelilng kandang, pohon-pohon liar. Dan sisa-sisa
bulu yang tertinggal pada saat panen.

Tindakan Higienis dan Usaha Sanitasi pada Peternakan Ayam

Usaha pencegahan penyakit pada ternak ayam Pedaging , harus dilakukan dengan
tepat. Ini menghindari terjangkitnya wabah pada ayam pedaging, dan meningkatkan produksi
peternakan. Pemberian vaksinasi untuk pencegahan penyakit saja tidak cukup, harus
melakukan tindakan hieginis dan usaha sanitasi yang baik pada kandang ayam pedaging.

Sanitasi yang dilakukan disini tidak hanya terkait dengan pembersihan kandang dan
pakan saja tapi juga berhubungan dengan bio security atau pengamanan terhadap organism
hidup seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Untuk melaksanakan program hiegienis dan
sanitasi ini yang perlu diperhatikan adalah :

 Mengatur petugas dan pakaian kerja


 Memberikan perhatian seksama pada ayam
 Membersihkan tempat makan dan minum secara teratur
 Mengubur atau membakar bangkai
 Litter yang basah atau lembab segera diganti
 Tamu atau pengunjung kandang tidak diperkenankan masuk kedalam kandang kecuali
mengenakan baju khusus, atau harus mencuci anggota kaki dengan diberi pencuci
hama. Air pencuci hama selalu disediakan di pintu masuk.
 Mendesinfeksikan kandang ayam
7. Pengemasan dan pemasaran
 Transaksi dengan pembeli/pengepul

Untuk ayam yang dijual dalam keadaan masih hidup, cara pemasarannya sebenarnya
tidaklah sukar. Sebagian besar peternak ayam broiler biasanya sudah mempunyai koneksi
dengan pembeli atau pengepul yang akan mendatangi langsung peternakan setiap kali masa
panen, dan dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pemasaran seperti inilah yang paling
banayak dilakukan peternak ayam, dan dikenal dengan sistem jalur tunggal. Maksudnya,
peternak hanyalah bertugas memproduksi atau menghasilkan ayam yang nantinya akan dijual
kepada pengepul atau distributor tersebut. Hanya saja, dengan sistem pemasaran seperti ini
maka harga yang diterima oleh peternak jelas akan di bawah harga eceran pasar, mulai dari
10% hingga sekitar 25%. Selain itu, Penghasilan atau keuntungan peternak sangat tergantung
dari harga beli yang ditawarkan oleh pengepul ini. Namun, nilai lebihnya bila pengepul
tersebut sudah menjadi rekanan bisnis adalah peternak bisa mengukur kemampuan dalam
berproduksi dan bisa menentukan total jumlah produksi yang akan dijalankan sesuai
permintaan pengepul/distributor (misal dalam satuan kg atau ton) yang pada tahap
selanjutnya akan dikonversikan dalam satuan ekor. Untuk menjalin koneksi dengan pengepul
ini, bagi peternak pemula yang baru menjalankan usaha, mereka cukup mencari tahu alamat
atau nama pembeli dari sesama peternak ayam broiler.

 Menjual langsung ke tempat pemotongan ayam

Sebagian kecil peternak juga ada yang menjalin koneksi langsung dengan tempat
pemotongan ayam, yang setiap harinya akan memotong ayam dalam jumlah tertentu sesuai
permintaan pelanggan atau konsumen mereka. Hanya saja, pemasaran seperti ini cuma bisa
dilakukan oleh peternakan ayam skala kecil dengan jumlah produksi yang terbatas atau
sedikit. Untuk peternakan ayam broiler skala menengah ke atas, sistem pemasaran seperti ini
justru tidak efektif, akan menghambat kinerja maupun produktivitas peternak itu sendiri

 Menjual ayam yang sudah dipotong/siap diolah

Selain menjual ayam dalam kondisi hidup kepada pengepul atau distributor, sebagian
peternak juga menjualnya dalam bentuk ayam siap diolah atau siap dimasak. jadi, mereka
memotong sendiri ayam yang sudah dipanen, mencabuti bulu, membersihkan dari kotoran,
dan menyajikannya dalam kemasan ayam siap dimasak. Dengan cara ini, peternak bisa
memasarkanya mulai dari pedagang pengepul hingga ke pengecer akhir atau bahkan
konsumen akhir daging ayam itu sendiri. Jadi, alternatif konsumennya akan lebih banyak,
bergantung pada kemampuan dalam memasarkannya. Hanya saja, untuk memasarkan ayam
daging dalam kemasan siap dimasak ini peternak harus mempunyai SDM atau tenaga kerja
khusus untuk mengelola ayam, mulai dari masih hidup hingga siap untuk dimasak. Selain itu
juga dibutuhkan berbagai peralatan dan properti tambahan, mulai dari alat pemotong dan
pengolah, ruangan khusus, hingga plastik kemasan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?
q=budidaya+peternakan+ayam+pedaging&biw=1366&bih=533&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwih2ISwiZ7PAhXFHpQKHXI2AMoQ_AUI
BygC

https://www.google.co.id/search?sclient=psy-
ab&biw=1366&bih=533&q=Pemeliharaan+budidaya+ayam+pedaging&oq=Pe
meliharaan+budidaya+ayam+pedaging&gs_l=serp.3...59432.81940.3.82830.49.
40.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-
ab..49.0.0.6lvnD216NlI&pbx=1&bav=on.2,or.&bvm=bv.133178914,d.dGo&ec
h=1&psi=WDThV8mIOIag0gSY16qgCQ.1474376885422.21&ei=pDXhV8Kd
HoGr0ATYxY3YDQ&emsg=NCSR&noj=1

https://www.google.co.id/search?sclient=psy-
ab&btnG=Search&q=penyediaan+pakan+ternak+ayam+pedaging#q=Pemelihar
aan+budidaya+ayam+pedaging

https://www.google.co.id/search?sclient=psy-
ab&btnG=Search&q=penyediaan+pakan+ternak+ayam+pedaging#q=pakan+ter
nak+ayam+potong
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai