Anda di halaman 1dari 5

AYAM PEMBIBIT

Pembibitan
Pembibitan ayam broiler dimulai dari Great grand parents stock, Grand parents
stock, Parents stok, dan Final stock. Great grand parents stock adalah jenis ayam
hasil persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas yang dilakukan
oleh pembibit dan untuk membentuk Grand parents stock yang dihasilkan dari
persilangan galur murni (pure line). Grand parents stock adalah jenis ayam yang
digunakan untuk menghasilkan Parents stock. Parents stok adalah jenis ayam yang
dipelihara untuk menghasilkan Final stock. Final stock adalah ayam yang dipelihara
khusus dengan tujuan untuk menghasilkan telur melalui berbagai persilangan dan
seleksi. Pembibitan merupakan suatu kegiatan pemeliharaan ternak untuk
menghasilkan bibit induk atau bibit sebar. Bibit ayam yang digunakan dalam
pemeliharaan ayam pembibit biasanya adalah bibit ayam ras niaga (Kuri/DOC) yaitu
anak ayam umur 1 hari. Penyediaan bibit untuk pembibitan baik dari dalam maupun
luar negeri harus memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pihak-pihak yang
berwenang.

Sistem Pemeliharaan Ayam Pembibit


Managemen pemeliharaan ayam tipe petelur dibagi menjadi 3 periode
berdasarkan umurnya yaitu periode starter, grower dan layer. Ayam pada periode
starter sampai grower merupakan waktu yang signifikan pengaruhnya terhadap
produksi telur. Masa awal atau periode starter merupakan fase penting yang harus
diperhatikan dalam menjamin pertumbuhan seluruh organ vital dalam tubuh ayam,
jika terhambat maka pertumbuhan pada umur berikutnya akan terhambat. Sistem
pemeliharaan ayam pembibit fase starter yaitu dimulai dari umur 1 hari sampai umur
28 hari (4 minggu). Anak ayam (DOC) pada fase ini membutuhkan kondisi yang
hangat supaya ayam merasa nyaman sehingga untuk mengatur temperatur yang
nyaman untuk anak ayam tersebut digunakan alat pemanas buatan (brooding system).

Pakan
Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran bahan pakan, baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup,
berproduksi, dan berkembangbiak. Pakan diberikan sesuai dengan jumlah dan
kebutuhan nutrisi ternak berdasarkan umur atau periode pertumbuhan. Asupan nutrisi
yang yang diberikan harus cukup dan memiliki kualitas pakan yang baik agar
produksi telur yang dihasilkan optimal dan sumber utamanya dari pakan yang
diberikan. Penambahan feed additive juga dapat melengkapi kandungan nutrisi mikro,
seperti vitamin, mineral maupun asam amino.
Ransum untuk ayam pembibit yang diberikan biasanya ransum yang
mengandung protein 15% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg. Cara pemberian
ransum untuk ayam pembibit tidak diberikan ad libitum tetapi dengan cara terbatas
(restricted feeding) yaitu pemberian pakan dengan sistem jatah dan disertai dengan
puasa, tidak diberikan makan satu atau dua hari dalam seminggu. Cara ini dilakukan
dengan tujuan agar ayam pembibit yang dipelihara tidak terlalu gemuk. Jika bobot
ayam terlalu gemuk dapat menyebabkan banyak kerugian yaitu produksi menurun,
lebih peka terhadap penyakit, mudah terkena cekaman panas dan mortalitasnya lebih
tinggi.

Air Minum
Konsumsi air pada ayam petelur umumnya dipengaruhi oleh umur, temperatur
lingkungan, produksi, konsumsi ransum dan kesehatan ayam. Air minum yang
diberikan pada ayam harus cukup serta baik kualitasnya. Faktor yang mempengaruhi
kualitas air minum adalah bakteri Eschericia coli, pH air, kadar magnesium, kadar
nitrat dan nitrit, kadar sodium/klorida, serta mineral lainnya. Air minum yang baik
diberikan pada ayam adalah air yang bersih dan dingin terutama saat udara panas
karena ayam memerlukan persediaan air yang bersih dan dingin secara optimal untuk
pertumbuhan optimum, produksi, dan efisiensi penggunaan ransum. Pemberian air
minum dilakukan ad libitum bertujuan agar ayam tidak kekurangan air atau dehidrasi.
Penambahan feed supplement yang berupa obat-obatan dan vitamin serta
antibiotik dilakukan secara rutin. Penambahan vitamin bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mengatasi atau mencegah cekaman panas serta stress yang
diakibatkan oleh hujan lebat atau cuaca yang terlalu panas. Kebersihan tempat air
minum dapat mempengaruhi konsumsi pakan menjadi menurun serta dapat
menimbulkan bibit-bibit penyakit yang mengakibatkan gangguan kesehatan.

Perkandangan
Kandang terbagi menjadi dua yaitu kandang terbuka (open house) dan
kandang tertutup (close house). Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kandang adalah arah kandang, ukuran kandang, ventilasi kandang, dan sistem alas
kandang. Arah kandang sebaiknya mengarah ke timur atau arah terbitnya matahari.
Kandang untuk ayam pembibit broiler biasanya di dalam kandang diberi jalan di
tengah kandang. Pencahayaan saat fase starter berperan penting dalam proses
pertumbuhan melalui pengaturan sekresi hormon somatotropin. Cahaya yang cukup
dan sesuai akan membantu memaksimalkan pertumbuhan dan pendewasaan ayam.
Fungsi cahaya dalam kandang antara lain untuk mengetahui letak pakan, merangsang
unggas untuk selalu dekat dengan sumber panas, mempengaruhi unggas untuk
mengkonsumsi, dan memberi kesempatan untuk makan pada malam hari sehingga
feed intake meningkat.

Sanitasi dan Biosecurity


Sanitasi adalah upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak
dan manusia. Desinfeksi adalah tindakan pensucihamaan dengan menggunakan bahan
desinfektan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme.
Biosecurity adalah upaya untuk mencegah masuknya agen penyakit ke induk semang
dan untuk menjaga agen penyakit yang disimpan dan diisolasi dalam suatu
laboratorium tidak mengkontaminasi atau tidak disalahgunakan. Setiap karyawan atau
tamu, kendaraan dan peralatan yang akan masuk dan keluar lokasi usaha pembibitan
harus terlebih dahulu didesinfeksi. Sebelum masuk ke unit/flock harus melalui ruang
sanitasi dengan terlebih dahulu menanggalkan pakaian luar dan alas kaki dan
menempatkan di tempat penyimpanan, kemudian mandi keramas dan memakai
pakaian kerja khusus. Sebelum masuk dan atau keluar kandang harus melalui bak
celup kaki yang telah diberi didesinfektan. Penerapan biosecurity pada seluruh sektor
peternakan bertujuan untuk mengurangi resiko penyebaran mikroorganisme penyebab
penyakit yang mengancam kesehatan ternak. Meskipun biosecurity bukan satu–
satunya upaya pencegahan terhadap serangan penyakit, namun biosecurity merupakan
garis pertahanan terhadap penyakit. Setiap memasuki kandang harus melakukan
proses penyemprotan dengan desinfektan kemudian celup kaki dan tangan agar
terhindar dari bakteri.

Vaksinasi
Vaksinasi merupakan suatu tindakan memasukkan antigen berupa virus yang
telah dilemahkan ke dalam tubuh ayam untuk merangsang pembentukan kekebalan
agar ayam tahan terhadap serangan penyakit. Vaksinasi sebaiknya dilakukan dengan
vaksin aktif dimulai pada umur 1-2 minggu karena kondisi anak ayam (DOC)
memiliki tingkat antibodi yang rendah atau tidak konsisten. Aplikasi vaksinasi pada
anak ayam, biasanya dengan cara tetes mata atau tetes hidung, dan pemberiannya
melalui injeksi bila vaksin yang digunakan inaktif. Hasil vaksinasi yang protektif
terhadap suatu virus harus diterapkan dengan metode vaksinasi yang tepat. Indikasi
vaksinasi yang baik dievaluasi berdasarkan kemampuan vaksin merangsang
pembentukan antibodi. Produksi antibodi dapat dilakukan melalui teknik imunisasi
dengan cara menginjeksikan antigen dan adjuvant secara subkutan, intramuskular,
atau secara oral dalam interval waktu tertentu. Frekuensi vaksinasi dilakukan dua
sampai tiga kali booster dalam interval waktu 4-8 minggu sebelum masa ayam
bertelur.

Bobot Badan
Pertambahan bobot badan dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan atau
cekaman panas yang mengakibatkan nafsu makan menurun yang berakibat pada
pertumbuhan bobot badan ayam. Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh genetik
(strain), jenis kelamin, lingkungan, manajemen, kualitas dan kuantitas pakan yang
dikonsumsi. Peningkatan pertambahan bobot badan bebanding lurus dengan
meningkatnya konsumsi pakan yaitu semakin tinggi konsumsi pakan maka meningkat
pula bobot badannya, karena salah satu fungsi pakan dalam tubuh ayam selain untuk
kebutuhan hidup pokok juga untuk pertumbuhan.

Keseragaman (Uniformity)
Keseragaman ayam minimal yang harus tercapai ialah 80 %, jika tingkat
keseragaman yang dihasilkan rendah maka dapat dipastikan puncak produksi ayam
akan sulit tercapai. Pencapaian target bobot badan dan keseragaman yang baik harus
dilakukan sejak awal DOC (Day Old Chick). Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat keseragaman ayam dalam satu kandang adalah (1) Penyakit, terutama
Coccidiosis dan penyakit lain yang menyebabkan kerusakan saluran pencernaan; (2)
Potong paruh yang kurang baik, terlalu panjang paruh dipotong atau karena pisau
debeaker terlalu panas; (3) Program pemberian pakan yang kurang baik; (4) Suhu
yang dingin.

Anda mungkin juga menyukai