Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI CIBOGO


Mata Pelajaran : Agribisnis Ternak Unggas Petelur
Kelas/Kompetensi Keahlian : XI/Agribisnis Ternak Unggas
Semester : II (dua)
Nama Guru : Ilham Fadilah, S.Pt

A. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan pemeliharaan unggas petelur periode layer
4.6 Melakukan pemeliharaan unggas petelur periode layer

B. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran pada Modul ini diharapkan siswa mampu :
1. Menerapkan pemeliharaan unggas petelur periode layer
2. Melakukan pemeliharaan unggas petelur periode layer

C. Uraian Materi :
1. Penyediaan kandang Produksi
Empat sistem kandang dalam usaha budidaya unggas petelur adalah sistem litter, sistem
umbaran, sistem cage dan cage koloni. Beberapa keuntungan dengan kandang cage
adalah ventilasi alamiah berlangsung lancar, sehingga memungkinkan ayam merasa lebih
nyaman, menghemat tempat, Produktivitas mudah diketahui, Pengawasan kesehatan,
lebih terjamin.
Penyebaran atau penularan penyakit secara luas dapat dicegah., energi yang dikeluarkan
lebih sedikit, mencegah kerusakan telur dari pematukan, mencegah terjadinya
kanibalisme, memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-
lain.memudahkan dalam pengambilan telur dan krabang telur yang dihasilkan lebih
bersih. Sedangkan kelemahannya biaya yang dikeluarkan lebih besar, resiko telur pecah
lebih tinggi, resiko penyakit defesiensi dan kelumpuhan. Kandang baterai terdiri atas 3
tipe yaitu tipe V yang berisi 4 lajur dan 6 lajur, tipe AA dan tipe W.
Langkah-langkah dalam persiapan kandang unggas fase produks adalah dimulai dari
mencuci kadang, peralatan dengan menggunakan air bersih dan diulang dengan
desinfeksi. Atur/ tata kembali tempat pakan, tempat minum dan peralatan lain.
pemindahan ayam dilakukan pada malam hari dan pada saat akan dilakukan pindah
kandang sebaiknya unggas tidak diberi makan/ dipuasakan.
2. Pengontrolan Kesehatan Unggas Fase Produksi (Layer)
Suhu lingkungan dalam kandang berpengaruh terhadap kesehatan ternak didalamnya.
Kenaikan suhu lingkungan dalam kandang akan menyebabkan naiknya suhu tubuh
unggas dan akan menaikkan kebutuhan energi pakannya, dan berpengaruh terhadap
produksi telur yang dihasilkan. Peningkatan fungsi organ tubuh dan alat pernafasan
merupakan gambaran dari aktifitas metabolisme basal pada suhu lingkungan tinggi
menjadi naik. dapat dikatakan bahwa pengontrolan suhu lingkungan sangat diperlukan
baik pada unggas fase starter, grower maupun layer.
Penyebab terjadinya gangguan kesehatan pada unggas fase produksi karena beberapa
sebab, diantaranya adanya wabah berbagai jenis penyakit, kandang yang kotor dan
manajemen pemeliharaan yang tidak benar. Tindakan yang perlu dilakukan adalah
dengan cara melakukan program vaksinasi secara ketat, program sanitasi secara ketat,
pemberian pakan yang berkualias sesuai dengan kebutuhannya dan membersihkan
lingkungan secara rutin. Untuk dapat mengontrol kondisi kesehatan unggas dengan tepat
maka seorang peternak harus memapu mengetahu ciri-ciri unggas yang sehat dan ciri-ciri
unggas yang sakit.
3. Pengontrolan Pemberian Pakan, Bobot Badan dan Keseragaman Unggas Fase
Produksi (Layer)
Berat badan unggas harus didesain dengan ukuran yang sesuai seperti ini diharapkan
sehingga dapat menekan kebutuhan nutrisi yang dipakai dalam proses maintenance
(perawatan) tubuh. Dengan demikian asupan nutrisi dapat lebih banyak diposisikan untuk
pembentukan telur. Pencapaian berat badan sesuai standar menjadi salah satu parameter
utama yang menentukan baik tidaknya produksivitas unggas.
konsumsi pakan ayam berlebihan akan menyebabkan bobot badannya meningkat terlalu
cepat dan melebihi standar, akan menyebabkan lemak tubuh akan semakin terakumulasi.
Lemak yang menumpuk secara tidak langsung akan berefek negatip terhadap produksi
telur, dimana salah satunya akan menimbulkan kasus prolapsus.
Kontrol berat badan (penimbangan) ayam petelur dilakukan secara rutin agar performan
atau pertumbuhan ayam dapat terpantau dengan baik. Penimbangan bobot badan pada
periode layer ini dimaksudkan untuk mengontrol bobot badan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat melakukan kontrol berat badan ialah penimbangan dilakukan sebelum
ayam makan, penimbangan dilakukan per individu, waktu penimbangan dilakukan pada
waktu yang tetap.
Pencapaian berat badan sesuai standar menjadi salah satu parameter utama yang
menentukan baik tidaknya produktivitas ayam. Berat badan ayam melebihi standar,
bukan suatu hal yang baik. Keseragaman berat badan (uniformity body weight) bisa
mencapai 90% bahkan lebih. Dengan bersamaan puncak produksi ayam ras petelur bisa
mencapai 96%, itik petelur, puyuh ataupun ayam arab bisa mencapai 82-83%.
4. Pengaturan Program Pencahayaan Unggas Fase Produksi (layer)
Tujuan utama penambahan pencahayaan pada unggas fase layer adalah untuk
mendapatkan produksi yang maksimum. Penambahan lampu ini berfungsi untuk
membantu dalam proses pembentukan telur, pertumbuhan berat badan dan membantu
metabolisme Ca dan P yang sangat diperlukan untuk pembentukan kerabang telur dan
tulang dan memperlambat proses molting. Jumlah lampu yang diperlukan untuk
memperoleh intensitas yang dikehendaki dapat diketahui dengan rumus: Σ lampu = luas
kandang x intensitas cahaya/watt lampu x K faktor. Lama pencahayaan yang dibutuhkan
16 jam dengan intensitas 10-20 lux.
Prinsip utama dalam pengelolaan pencahayaan yang perlu dipahami bagi seorang
peternak unggas petelur. Jangan menaikkan lama pencahayaan dan intensitas selama
periode pembesaran dan jangan mengurangi lama pencahayaan dan intensitas selama
periode produksi.
Beberapa jenis lampu yang digunakan sebagai pencahayaan tambahan dalam kegiatan
budidaya unggas petelur adalah Incandescent lamps, Fluorescent lamps, High Pressure
Sodium (HPS). Metal Halide (MH).
5. Potong paruh pada Unggas Fase Produksi (Layer)
Debeaking pada unggas fase layer adalah suatu usaha pemtongan paruh yang mempunyai
tujuan untuk mencegah luka yang serius sehingga timbul kematian, mengurangi
kegelisahan diantara kelompok unggas, mengurangi makanan terbuang, mMengurangi
kebiasaan makan telur dan telur pecah, mengurangi kasus resiko dobol (prolapsus),
mengurangi susut ayam fase produksi. dan mengurangi kelakuan unggas mematuk bulu
temannya
Pemotongan ujung paruh ayam dilakukan secara berkala yaitu pada fase stater pada umur
umur 1 sampai 10 hari, fase grower dilakukan pada umur 3 bulan dan fase layer yaitu
pada umur 5 – 6 bulan. Pada ayam buras, pemotongan paruh ulang (ke tiga) dilakukan
pada umur 5 sampai 24 bulan. Pemotongan ulang ini hanya dilakukan secara individual
pada ayam-ayam yang betul-betul nakal, seperti suka mematuk telur atau mematuk bulu
temannya
6. Penanganan Moulting pada Unggas Fase Produksi (Layer)
Moulting adalah suatu proses fisiologis yang ditandai dengan rontoknya bulu dan
tumbuhnya bulu baru yang terjadi pada unggas dan dipengauhi oleh sistem hormon
dalam tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi unggas mengalami rontok bulu lebih cepat
diantaranya faktor cuaca yang ekstrim, pergantian pakan yang sifatnya dan cekaman
akibat dari perpindahan itik, hewan pengganggu, lingkungan yang tidak nyaman.
Keuntungan force moulting adalah meningkatkan produksi telur, mengurangi egg
production cost dan lebih nyata menguntungkan apabila dilakukan pada saat harga telur
turun sedangkan harga pakan meningkat. Sedangkan maksud force moulting adalah
mempertinggi kualitas albumen, mempertinggi kualitas kulit telur (kerabang) dan untuk
mendapatkan stok ayam yang bertelur pada tahun kedua
Metode Force Moulting ada beberapa diantaranya metode konvensional, metode
California dan metode Macxindos.
Empat sistem kandang dalam usaha budidaya unggas petelur adalah sistem litter, sistem
umbaran, sistem cage dan cage koloni. Beberapa keuntungan dengan kandang cage adalah
ventilasi alamiah berlangsung lancar, sehingga memungkinkan ayam merasa lebih nyaman,
menghemat tempat, Produktivitas mudah diketahui, Pengawasan kesehatan, lebih terjamin.
Penyebaran atau penularan penyakit secara luas dapat dicegah., energi yang dikeluarkan lebih
sedikit, mencegah kerusakan telur dari pematukan, mencegah terjadinya kanibalisme,
memudahkan pemeliharaan seperti pemberian pakan, minum dan lain-lain.memudahkan
dalam pengambilan telur dan krabang telur yang dihasilkan lebih bersih. Sedangkan
kelemahannya biaya yang dikeluarkan lebih besar, resiko telur pecah lebih tinggi, resiko
penyakit defesiensi dan kelumpuhan. Kandang baterai terdiri atas 3 tipe yaitu tipe V yang
berisi 4 lajur dan 6 lajur, tipe AA dan tipe W.
Langkah-langkah dalam persiapan kandang unggas fase produks adalah dimulai dari mencuci
kadang, peralatan dengan menggunakan air bersih dan diulang dengan desinfeksi. Atur/ tata
kembali tempat pakan, tempat minum dan peralatan lain. pemindahan ayam dilakukan pada
malam hari dan pada saat akan dilakukan pindah kandang sebaiknya unggas tidak diberi
makan/ dipuasakan.
D. Penugasan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dengan jelas !
1. Jelaskan, adakah perbedaan persiapan kandang pada ternak itik petelur, ayam ras dan
puyuh fase produksi?
2. Jelaskan prosedur sanitasi kandang pada ayam ras fase produksi ?
3. Jelaskan langkah-langkah dalam pemindahan kandang untuk ayam ras fase produksi!

Anda mungkin juga menyukai