3 Macam-macam Kandang
Kandang merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal ternak yang
memiliki fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer kandang berarti kandang sebagai
tempat tinggal ternak yang dapat melindungi ternak dari pengaruh buruk cuaca, iklim dan
gangguan binatang buas. Fungsi sekunder kandang berarti kandang sebagai tempat peternak
bekerja untuk menjalankan kegiatan pemeliharaan ternak. Sarjana (2007) menjelaskan secara
umum tipe kandang yang digunakan pada pemeliharaan ayam pedaging di Indonesia ada dua
macam, yaitu kandang terbuka (open sided house) dan kandang tertutup (closed house). Jenis
kandang di atas dapat dikombinasikan dengan beberapa tipe atap dan lantai yang berbeda
pula. Perkandangan dengan tipe atap monitor menjadikan suhu udara lebih lancar dan
membantu mengeluarkan debu dan amonia dari dalam kandang. Sedangkan tipe lantai yang
umum digunakan pada pemeliharaan ayam pedaging adalah slat, litter, dan kombinasi
keduanya.
merupakan salah satu sarana fundamental yang secara langsung turut serta menentukan
sukses tidaknya suatu usaha peternakan. Kondisi kandang harus diperhatikan dengan baik
yang mengacu pada prinsip ideal yang senantiasa memberi perhatian pada temperatur
1. Kandang Litter
Gambar 1. Kandang litter
Kandang dengan sistem litter adalah kandang yang menggunakan tanah sebagai
lantainya. Lantai tersebut bisa dilapisi dengan cor semen atau langsung menggunakan tanah
sebagai medianya. Untuk menghindari penyakit yang bersumber dari kotoran ayam, maka
lantai dilapisi dengan litter (sekam padi) dengan ketebalan 5-10 cm.
Keuntungan dari kandang litter adalah kokoh dan mudah dalam pembuatannya
serta hama tikus tidak mudah bersarang. Selain dari pada itu, biaya untuk membangun
kandang jenis ini lebih murah. Sedangkan kerugian dari kandang litter adalah jumlah ayam
yang dapat dipelihara per m2 terbatas dan juga pengontrolan gas amoniak yang
7. Lakukan perbaikan pada tempat minum ayam, jangan sampai air dengan mudah
2. Kandang Slat
Gambar 2. Kandang lantai renggang
Kandang slat memiliki jarak antara lantai kandang dengan tanah berkisar 2 m. Jenis
kandang ini biasa disebut kandang panggung. Lantai dari kandang jenis ini biasanya
menggunakan bilah bambu yang disusun sejajar dengan jarak kurang lebih 2 cm. Namun saat
ini sudah ada slat yang terbuat dari plastik dengan ukuran standar 100 x 50 cm dengan harga
dipelihara lebih banyak per meter persegi, ayam lebih bersih dan tidak banyak menghirup gas
amoniak karena ayam tidak bersentuhan langsung dengan kotoran serta gas amoniak yang
timbul dengan mudah dikontrol. Sementara kelemahannya adalah biaya untuk membangun
Kandang campuran adalah model kandang gabungan dari kedua jenis kandang di atas
yaitu kandang litter dan kandang slat. Biasanya digunakan pada peternakan yang berfokus
Kandang opened house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem
terbuka, yang biasa terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga menjamin hembusan
angin bisa masuk dalam kandang dan bisa memanfaatkan pergantian sinar matahari. Dinding
kandang di tutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Dilapangan bentuk kandang
yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau opened house, baik sistem
panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan gergaji kayu dan
beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami. Untuk kondisi dalam kandang sangat
dipengaruhi oleh kondisi luar kandang. Model kandang terbuka memberikan kontribusi yang
Sistem kandang Closed house adalah sistem perkandangan ayam broiler dengan
ventilasi yang bisa diatur. Closed house system dibuat dengan tujuan agar faktor lingkungan
seperti panas, cuaca, angin hujan dan sinar matahari tidak berpengaruh banyak saat
pemeliharaan. Adapun keuntungan kandang sistem closed house yaitu :
Adapun struktur umum yang terdapat pada broiler closed house antara lain bangunan
kandang, ventilasi, kipas angin, pendingin kandang, dinding kandang, filter cahaya, inlet
udara, sistem pencahayaan, sistem kendali, dan sumber tenaga listrik. Sistem ventilasi adalah
sistem yang mengatur udara bersih dalam kandang dengan cara membuang kelebihan
panas, uap air, dan gas berbahaya yang mungkin dihasilkan. Sistem ventilasi yang
Semi closed house adalah jenis kandang yang mengadopsi prinsip kerja closed house
yang dikenal dengan sistem inlet-outlet. Semi closed house belum permanen seperti layaknya
closed house, kandang ini dilengkapi dengan kipas. Satu ujung kipas berfungsi mendorong
angin masuk (inlet) dan ujung lain menarik angin dalam kandang dan mendorong keluar
(outlet) dan kandang ditutup layar untuk keberhasilan sistem ini. Semi closed house dapat
mengeluarkan kelebihan panas dan gas-gas yang berbahaya seperti CO 2 dan NH3 yang ada
Rasyaf (2011), kepadatan kandang yang ideal pada pemeliharaan broiler di kandang postal
adalah 10 ekor m-2. Menurut Suhaimi (1997), kepadatan 4 kandang konvensional (opened
house) biasanya 10 ekor m-2, sedangkan pada closed house mencapai 21 ekor/m2. Menurut
Rusianto (2008), kepadatan kandang broiler di kandang dengan ventilasi alami mencapai 15
kg m-2 berat hidup. Sampai saat ini, kepadatan kandang pemeliharaan broiler pada semi
closed house belum diketahui, padahal semi closed house memiliki sistem sirkulasi udara
yang baik dan nyaman untuk dilakukannya pemeliharaan broiler. Selain itu, kelebihan semi
closed house adalah kandang tidak berbau dan tidak ada lalat yang masuk ke kandang. Pada
umumnya, peternak memilih kepadatan kandang broiler 15 ekor m-2 di semi closed house.
2.3.3 Tipe Kandang Berdasarkan Cara Pemeliharaan
1. Kandang Umbaran
Sistem yang digunakan adalah sistem semi intensif, dimana ayam tetap dibiarkan mencari
menjalankan sistem ini yaitu bagian pertama adalah kandang yang memiliki atap dimana
pakan, air minum, sarang untuk bertelur serta tempat menginap ayam berada di bagian
tersebut. Sementara bagian kedua adalah tempat ayam bermain/diumbar, dengan pagar
Merupakan kandang dengan sistem alas berlubang atau kawat. Kandang baterai
adalah sangkar segi empat yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat dua atau
lebih (North, 1994). Kandang baterai berbentuk kotak yang bersambung satu dengan yang
lain terbuat dari kayu, bambu atau kawat. Masing-masing kotak berukuran lebar 30 sampai
35 cm, panjang 45 cm dan tinggi 60 cm. Lantai kandang baterai letaknya agak miring ke
salah satu sisi sekitar 6-7 cm. Ada beberapa bentuk kandang baterai antara lain; Single deck
(kandang batere 1 tingkat), Double deck ( kandang batere 2 tingkat), Triple deck (kandang
batere 3 tingkat), Four deck dan Five deck hampir sama dengan Triple deck tetapi
Sistem kandang baterai ini bertujuan agar ayam tidak terlalu banyak mengeluarkan
tenaga, dengan demikian energi dimanfaatkan untuk metabolisme tubuh, khususnya untuk
ayam memproduksi telur (Anggorodi, 1985). Kebaikan kandang sistem baterai adalah
kandang lantai kandang yang selalu bersih karena kotorannya jatuh ke tempat penampungan,
peredaran udara lebih lancar, dapat menampung ayam lebih banyak, pengontrolan penyakit
lebih mudah dan dapat menimbulkan penyakit Coccidiosis, serta konversi pakan lebih baik.
(North, 1984; Akpobame dan Fanguy, 1992). Penggunaan kandang sistem baterai
memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem litter, memerlukan
penanganan ekskreta secara serius serta dapat menyebabkan lepuh dada dan cacat kaki.
fungsikan untuk memyedot atau membuang bau amoniak didalam kandang supaya
hawa di dalam kandang bisa fresh dan Juga berfungsi sebagai pengaturan aliran
udara / ventilator didalam kandang suoaya udara selalu berganti setiap saat dan segar
hawanya . Yang akan sangat membantu sekali dalam pertumbuhan ayam anda
untuk mengubah hawa panas dari luar kandang menjadi hawa yang lebih sejuk saat
aliran udara masuk kedalam kandang . pemasangan yang sangat mudah serta mudah
digunakan cukup mengaliri dengan air dari atas celldeck dan akan seketika hawa
panas dari luar akan berganti menjadi lebih sejuk dikarenakan udara akan bercampur
dengan air .
Alat ini berupa satu rangkaian yang tidak dapat dipisah atau satu set. Automatic
feeding system digunakan pada kandang close house agar ketersediaan pakan ayam
Daftar Pustaka
Pattiselano, F. dan S. Y. Randa. 2005. Efek frekuensi penaburan zeolit pada alas litter
terhadap kualitas lingkungan kandang ayam pedaging. Animal Production 7(2): 89-94.
Rasyaf, M. 2001. Manajemen Bisnis Peternakan Ayam Petelur. Penerbit Swadaya. Jakarta.
Rusianto, N. 2008. Manajemen Berternak Broiler Modern. Buku Panduan. Privo Sakurazy
Weaver JRWD.2001. Poultry House, in Commercial Chicken Meat and Egg Production,