Anda di halaman 1dari 13

Ayam petelur merupakan ayam ras yang berasadari Indonesia.

ayam petelur melewati tiga


fase, yaitu :
1. Starter
2. Grower
3. Layer
1.Starter, merupakan periode awal ayam yaitu dari umur 1 hari sampai 6 minggu. pada fase
ini merupakan fase yang sangat rawan terhadap mortalitas karena daya tahan ayam masih
rendah.
Persiapan kandang sebelum DOC datang yaitu
1. bersihkan kandang dan beri sekam

2. siapkan brooder dan air minum yang di tambahkan larutan gula

konsumsi ransum umur starter rata2 0.005-0.1 gram

Bibit ayam petelur dan cara merawatnya.Segala sesuatunya sudah harus siap bila anak ayam Anda
tiba-kandang kering, peralatan bersih, suhu kandang diatur tepat, tempat air dan makanan terisi, lantai
ditutup berisi, alas (litter) karing, dan penghalang panas berjalan dengan baik. Anda sekarang siap
menempatkan anak ayam untuk dibesarkan.
Bila anak ayam tiba, secara lembut angkat mereka dari kotak pengirimannya dan letakkan pada kandang
yang hangat. Jangan dijatuhkan atau ditaburkan begitu saja karena dapat melukainya dan akan tetap
cacat.
Anak ayam yang masih kecil harus mendapat banyak makanan dan air segera setelah diletakkan di
kandang. Sediakan paling sedikit empat tempat berukuran satu quart (kurang lebih satu liter) atau dua
tempat berukuran satu galon (empat quart) air untuk tiap 100 anak ayam. Masukkan sekitar lima anak
ayam ke tempat air agar mereka tahu di mana air berada.

Tempatkan pakan pemula (starter feed) pada karton tempat telur atau kertas yang berukuran 12 x
12 dan diletakkan sekitar tempat minum. Penempatan pakan yang bersifat sementara ini
diperlukan agar mudah kelihatan oleh anak ayam dan memancingnya agar segera memakannya.
Tempat pakan biasa yang berukuran kecil ditempatkan di dalam kandang pada hari ke dua untuk
mengurangi penghamburan makanan. Karton telur atau kertas tempat makanan sementara bisa
dikeluarkan bila anak ayam telah berusia 5 hari dan terlihat telah makan dari tempat makan yang
disediakan.
Penyakit dapat segera menyebar apabila pakan dan minuman untuk anak ayam telah
terkontaminasi. Pakan dan air harus diperiksa setiap hari. Apabila kotor dan kemungkinan telah
terkontaminasi, tempat pakan dan air harus segera dibersihkan.
Pakan dan minumannya juga harus diganti dengan yang baru. Tempat pakan harus benar-benar
kering sebelum diisi dan pakan tersebut harus senantiasa berada dalam keadaan kering.
Penyebab utama dari penyakit adalah sumber dari pakan dan air yang tidak bersih.
Beberapa hari pertama dari kehidupan anak ayam adalah masa yang paling kritis sehingga harus
hati-hati. Berilah perhatian tambahan dalam menyediakan kebutuhan dasar anak ayam agar kelak
dapat memungut hasilnya.

Tentang ayam ras petelur

Dalam pemeliharaanya, ayam petelur dikelompokkan dalam periode starter (1 hari 8 minggu), Grower (8 - 20 ) minggu, dan layer (20 minggu sampai apkir)
Pemindahan ayam dari periode grower ke kandang layer sebaiknya dilakukan 2
minggu menjelang ayam bertelur. Hal ini menghindari stress supaya produksi telur
tidak terganggu.
Dalam pemberian pakan, ayam petelur juga dibagi dalam 3 periode, yaitu periode
starter, grower, dan layer. Ayam pada masa starter harus mendapatkan pakan yang
baik. Kandungan zat pakan pada masa starter untuk ayam petelur adalah protein
18-20% DAN ME (energi metabolisme) 2850 kcal/kg. Pemberian pakan mulai 1 jam
setelah
DOC
datang.
Setelah dikeluarkan dari boksnya, sebaiknya DOC segera diberi air minum yang
dicampur dengan gula dan vitamin. Tujuanya untuk mengganti energi yang hilang
setelah pengangkutan. Selain diberikan secara bersamaan (dicampur), pemberian
vitamin juga bisa dilakukan 2 jam setelah pemberian air gula. Pemberian air minum
dilakukan secara adlibitum dan diganti setiap hari.
Kebutuhan pakan dan bobot ayam petelur Lohman umur 10 - 22
minggu
Umur
(mgg)

Konsumsi pakan
(gram/ekor/hari)

Rata-rata bobot badan (gr)


akhir minggu

10

60

820

12

64

970

14

68

1150

16

72

1300

18

77

1480

20

82

1640

22

95

1740

Pembibitan ayam petelur sama dengan ayam pedaging, yaitu dilakukan oleh
perusahaan breeding farm yang sudah mendapat rekomendasi dari pemerintah
untuk memproduksi DOC. Penetasan dilakukan secara buatan menggunakan mesin
penetasan yang terdiri dari mesin setter dan hatcher. Telur-telur tetas yang
dihasilkan berasal dari ayam ras petelur parent stock, karena hanya ayam parent
stock yang dapat menghasilkan telur tetas dan menetaskan DOC sesuai dengan
kemampuan
induknya.
Lama
penetasan
sekitar
21
hari.
Pemeliharaan kesehatan dilakukan dengan cara pelaksanaan sanitasi dan
pencegahan penyakit, yaitu dengan melakukan pembersihan kandang dan
perlengkapanya secara rutin, hapus hama kandang saat ayam keluar atau ayam
baru
mau
masuk
ke
dalam
kandang,
dan
program
vaksinasi.
Ayam ras petelur final stok umumnya menghasilkan produksi berupa telur konsumsi.
Untuk menjaga kualitas telur yang dihasilkan, hal yang dilakukan adalah
pengambilan telur dari kandang dilakukan 2-3 kali setiap hari dengan harapan telur
tidak banyak yang retak, pecah dan menghindari kotaminasi dengan
mikroorganisme karena kotoran. Pengumpulan telur dilakukan menggunakan egg
tray. Berat telur didapat dengan menyelisihkan hasil penimbangan dengan berat egg
tray. Penyimpanan telur dilakukan ditempat yang bersih dan tidak berbau.

usaha budidaya ayam petelur

Posted by: deni bramAugust 12, 2015 Reply

usaha budidaya ayam petelur : sebelum terjun keusaha budidaya ayam petelur ada
sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu apa itu ayam petelur?, Ayam petelur adalah
ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam ras
petelur adalah berasal dari ayam hutan liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur
cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari berbagai wilayah dunia diseleksi secara ketat
oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan untuk produksi telur bibit yang banyak, karena ayam
hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi
tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam
broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga
diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur
cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur
seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik
dipertahankan(terus dimurnikan). inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
terus bagai mana teknik pemeliharaan ayam petelur yang komersil agar menghasilkan nilai
ekonomi yang tinggi bagi pengusaha ayam petelur komersial dan dapat memenuhi kebutuhan
pasar,dan jenis ayam petelur apakah yang harus di pilih . baik sekarang akan saya jelas kan
secara step by step

jenis strain ayam petelur komersial yang unggul:

Strain

Umur
Umur Awal pada
Puncak
Produksi(mi Produksi Produksi FCR
nggu)
50%
(%)
(minggu)

Lohmann
Brown MF
402

19-20

22

92-93

2,3-2,4 2-6

Hisex Brown 20-22

22

91-92

2,36

0,4-3

Bovans
White

21-22

93-94

2,2

5-6

20-22

Kemati
an (%)

Hubbard
Golden
Comet

19-20

23-24

90-94

2,2-2,5 2-4

Dekalb
Warren

20-21

22,5-24

90-95

2,2-2,4 2-4

Bovans
Goldline

20-21

21,5-22

93-95

1,9

Brown Nick

19-20

21,5-23

92-94

2,2-2,3 4-7

Bovans Nera 21-22

21,5-22

92-94

2,32,45

2-5

Bovans
Brown

21-23

93-95

2,252,35

2-7

21-22

6-7

setelah anda mengenal jenis strain pilihlah salah satu yang menurut ada menguntungkan dan
dapat di budidayakan di daerah anda masing masing.

teknik pemeliharaan ayam petelur komersial

apa aja yang perlu di ketahui dalam tahapan teknik pemeliharaan ayam petelur komersial , oke!
kita mulai Membahas mengenai teknik pemeliharaan ayam petelur komersial yang meliputi
pemeliharaan ayam petelur periode indukan (starter), pertumbuhan (grower) dan periode
produksi (layer); dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan dan ekonomi
produksinya

pemeliharaan ayam petelur periode indukan (starter)

siapkan tempat sebelum membeli bibit ayam petelur(DOC),

siapkan liiter atau sekam padi yang sudah kering untuk di taburkan jadi
media alas kandang

cek peralatan terutama pemanas bisa menggunakan gas solek,semawar


minyak tanah, drum batu bara,beserta dinding pemisah (border)

tmpat galon minum dan makan untuk fase starter

pakan poer priode starter

vaksin dan obata-obatan

dalam
priode starter kita sebagai peternak di haruskan bersabar beberapa kegagalan pada awal
pemeliharaan starter seperti kedinginan, kesalahan didalam pemberian pakan, gangguan
penyakit, kapasitas yang berlebihan (over crowded) akan mengakibatkan efek negative yang sulit
diatasi dalam kemampuan berproduksi.oleh sebab itu saran dan prasarana teknis dan
pengetahuan harus benar benar di siapkan dari awal sebelum memulai pemeliharaan

tahap pemeliharaan ayam petelur pertumbuhan (grower)

Pemeliharaan ayam pada pertumbuhan (grower) merupakan kelanjutan dan pemeliharaan anak
ayam masa starter. Kedua pemeliharaan tersebut memiliki pokok yang sama, yaitu untuk
mendapatkan ayam yang sehat, kuat, dengan tingkat pertumbuhan yang seragam. Sasaran lebih
jauh pada pemeliharaan masa remaja ini adalah untuk mendapatkan ayam dewasa yang mampu
berproduksi sesuai dengan kemampuan atau keunggulan yang mereka miliki. pada masa grower
ini akan sangat menentukan sekali produksi yang akan dicapai pada masa produksi nantinya. Jika
pada masa grower ini ayam sering mengalami sakit,maka biasanya awal produksinya akan
mengalami kemunduran dan puncaknya bisa tidak dapat tercapai.
lamanya pemeliharaan pada tahap grower akan berlangsung selama 10 minggu, yakni sejak anak
ayam umur 8-18 minggu. Bila dibandingkan dengan pelayanan terhadap anak ayam masa awal,
maka perawatan pemeliharaan masa remaja tidak sepadat masa awal. Jadwal pemberian panas
tambahan sudah ditiadakan. Namun,jadwal kegiatan pemeliharaan yang lain masih diperlukan.
Kesalahan yang terjadi pada pemeliharaan periode ini, misalnya ayam menjadi terlalu gemuk
atau kurus, maka akan mengakibatkan mundurnya masa produksi.

tahap finisher pemeliharaan ayam petelur (layer)

pada tahap ini ayam petelur harus sudah di pindahkan ke kandang batrai atau kandang individu
agar pemeliharaanya terkontrol secara intensif dan dapat mengetahui produsifitas dari masing
masing ayam petelur ,ukuran kandang individu antara lain 40cm*40cm*37cm(p*l*t)

dan pemberian pakan pada priode petelur dapat di berikan dalam dua fase yaitu 19-35 minggu,
protein 19% energi metabolis 2.800 kkal/kg dan kalsium 3,8-4,2% pada umur 35-76 minggu
protein 18% energi metabolisme 2.750 kkal/kg kalsium 4,0-4,4%
Untuk mengetahui keuntungan atau kerugian suatu usaha dari segi finansial, maka dilakukan
analisis laporan keuangan untuk mengetahui Break Even Point (BEP).
BEP adalah titik impas antara jumlah biaya produksi (pengeluaran) dan tingkat harga pendapatan
(pemasukan). Pada saat mencapai BEP, peternak hanya memperoleh keuntungan = 0. Untuk
mendapatkan keuntungan maka harga jual telur harus di atas nilai titik impas tersebut. Rumus
yang digunakan untuk menghitung BEP adalah :
Keterangan :
R

= harga ransum/kg

FCR = feed conversion ratio

EM

= Egg Mass (kg telur yang diproduksi selama 60 minggu)

HP

= harga pullet atau biaya pemeliharaan dari DOC-pullet

HAF

= harga ayam afkir

BOVK = biaya obat, vaksin dan kimia


BO

= biaya operasional

Selama ini tidak jarang dijumpai peternak yang kurang tepat dalam menghitung keuntungan.
Umumnya, mereka hanya menghitung keuntungan dari selisih penjualan telur dengan biaya
umum yang telah dikeluarkan. Biaya umum tersebut hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga
kerja dan biaya obat serta vaksin. Sebagai contoh : Hasil penjualan telur : Rp 20.000.000; Biaya
pengeluaran (ransum, tenaga kerja dan obat-obatan) : Rp 17.000.000. Maka keuntungan yang
diperoleh sebesar Rp 3.000.000.
Metode perhitungan seperti di atas masih kurang tepat karena sesungguhnya biaya yang
dikeluarkan untuk produksi bukan hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga kerja dan obat-obatan
saja, tapi masih ditambah pula dengan biaya-biaya penyusutan dan biaya operasional lainnya.
Mencapai Efisiensi Investasi dan Keuntungan Finansial Melalui Komponen BEP
Kunci keberhasilan pemeliharaan layer terletak pada pencapaian produksi telur yang optimal dan
efisiensi biaya. Efisiensi ini terkait dalam hal manajemen. Bukan hanya manajemen
pemeliharaan ternak, tapi juga manajemen dalam melihat peluang pasar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis laporan keuangan yang menjadi
patokan penentuan untung dan rugi adalah nilai BEP. Sesungguhnya BEP dipengaruhi pula oleh
faktor-faktor biaya produksi yang terdiri dari biaya ransum, obat, vaksin dan kimia (OVK),
penyusutan ayam, penyusutan kandang dan biaya operasional. Suatu farm akan dikatakan efisien
jika memiliki nilai BEP seminimal mungkin. Berikut akan coba dijabarkan mengenai komponen
BEP untuk mencapai konsep efisien.

Biaya penyusutan

Hal yang tidak kalah penting dalam usaha farm layer ialah perhitungan biaya penyusutan dalam
biaya produksi. Kadangkala peternak lupa memasukkan biaya penyusutan ke dalam perhitungan
sehingga hasil perhitungan dengan laba yang diperoleh tidak sesuai. Biaya penyusutan yang
dimaksud meliputi penyusutan ayam, kandang dan peralatan kandang.
Penyusutan ayam
Pada usaha farm layer, kita dapat memelihara ayam dari DOC sampai afkir atau memelihara
dari pullet sampai afkir. Bila memelihara dari pullet sampai afkir, maka yang diperhitungkan
adalah harga ayam ditambah biaya masa produksi. DOC atau ayam pullet ini disebut bibit.
Untuk menghitung biaya produksi yang dikeluarkan dari sektor bibit, tidak hanya jumlah seluruh
modal untuk pembelian bibit, tetapi juga harus diperhitungkan dengan nilai yang hilang
(penyusutan bibit/ ayam). Penyusutan ayam di sini bisa disebabkan oleh 2 hal yaitu peningkatan
umur dan mortalitas.
Peningkatan umur berpengaruh terhadap produksi
Ayam petelur mulai berproduksi umur 18 minggu. Produksi telur dimulai dengan produksi
rendah kemudian meningkat dan puncaknya pada umur 24-26 minggu. Setelah mengalami

puncak produksi, maka produksi akan turun perlahan-lahan. Ayam bisa berproduksi sampai
tingkat menguntungkan sampai umur 20 bulan. Jadi mulai awal produksi pada umur 5 bulan dan
berakhir pada umur 20 bulan berarti ayam hanya berproduksi efektif selama 15 bulan.
Penyusutan harga ayam setiap bulan dihitung dengan rumus berikut :
Keterangan :
P2

: jumlah ayam pullet

HP : harga ayam pullet atau biaya pemeliharaan dari DOC-pullet


AA

: jumlah ayam afkir

HAA : harga ayam afkir


Mortalitas
Mortalitas sangat berpengaruh terhadap produksi telur (HD). Jika mortalitas tinggi maka jumlah
ayam produktif menurun dan HD pun akan ikut menurun. Akibatnya pendapatan dari hasil
penjualan telur juga menurun. Semakin tinggi mortalitas, nilai penyusutan ayam juga semakin
tinggi. Lakukan manajemen kesehatan, pemeliharaan dan biosecurity yang ketat dan disiplin
untuk meminimalkan mortalitas. Biaya penyusutan ayam akibat mortalitas :
Penyusutan kandang
Beban biaya penyusutan kandang, tidak termasuk nilai lahan. Karena lahan nilainya tidak
menyusut, malah akan naik terus dari waktu ke waktu. Kandang dapat dibuat di tanah milik
pribadi atau menyewa. Kandang layer bisa terbuat dari bambu, kayu atau kawat. Kandang bambu
atau kayu lebih cocok untuk usaha peternakan skala kecil, sementara kandang dari kawat lebih
cocok untuk peternakan skala besar. Kandang bambu/kayu, biaya investasinya rendah namun
penyusutannya lebih cepat. Sementara kandang kawat, investasinya tinggi namun penyusutannya
juga lama. Sehingga sebenarnya kandang kawat jatuhnya lebih murah dibandingkan dengan
kandang bambu. Lama ketahanan kandang selama 10 tahun. Penyusutan kandang dihitung
dengan rumus berikut :
Keterangan :
BK/SK
:
Biaya
investasi
bangunan
kandang
LKK/LSDK : Lama ketahanan atau lama sewa kandang

biaya

sewa

kandang

Peralatan kandang
Peralatan kandang yang digunakan meliputi pemanas Indukan Gas Medion (IGM), tempat
ransum dan tempat minum. Sama halnya dengan kandang, peralatan kandang juga mengalami
penyusutan. Perawatan peralatan secara rutin dapat membantu menekan biaya penyusutan. Cara
menghitung penyusutan peralatan kandang yaitu :
Keterangan :
Lama ketahanan peralatan kandang rata-rata adalah selama 4 tahun

Ransum

Ransum pada pemeliharaan layer dikelompokkan berdasarkan periode pemeliharaannya yaitu


masa starter,grower dan layer (produksi). Ransum untuk layer dapat langsung menggunakan
pakan buatan pabrik atau melakukan pencampuran sendiri.

Porsi terbesar komponen pembentuk harga pokok produksi telur adalah ransum yaitu kurang
lebih 75%. Maka dari itu segala daya upaya harus diusahakan agar bisa menghasilkan
penghematan pemakaian ransum tetapi tanpa mengorbankan sisi produktivitas. Dalam pembelian
ransum, yang sering diperhitungkan oleh peternak adalah pertimbangan masalah harga ransum.
Selisih sedikit saja, peternak bisa berganti merk. Penyebabnya adalah besarnya biaya yang
tersedot pada penyediaan ransum tersebut. Padahal, mahalnya harga ransum bukanlah faktor
terpenting. Yang terpenting adalah mutu ransum (feed quality). Akan menjadi lebih buruk lagi
jika ransum yang harganya relatif murah tersebut ternyata banyak mengandung zat-zat racun
makanan (feed toxin). Bahkan pemberian ransum dengan kualitas lebih rendah dari standar pada
periode starter bisa mengakibatkan laju pertumbuhannya terhambat dan akan berujung pada
pencapaian berat yang lebih rendah dari perkiraan.
Peternak yang sudah berpengalaman (memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai bahan pakan)
sebaiknya dapat menyusun ransum sendiri. Tujuannya adalah agar biaya ransum dapat dihemat,
sehingga keuntungan yang akan diperoleh juga meningkat. Selain itu, dengan menyusun ransum
sendiri, peternak dapat menentukan bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam penyusunan
dan lebih efesien karena bahan-bahan pakan cukup tersedia di lingkungan farm. Cara
perhitungan jumlah ransum yang dibutuhkan oleh ayam setiap bulannya yaitu :
Baca juga artikel kami JENIS JENIS PENYAKIT PADA AYAM

Biaya kesehatan

Farm layer, memerlukan obat-obatan (antibiotik, vitamin, anti parasit dan anti cacing), vaksin
(vaksin aktif dan vaksin inaktif) dan kimia (desinfektan dan insektisida) agar ayam tetap sehat
dan berproduksi secara optimal. Vaksinasi, pemberian obat-obatan, vitamin, pemberantasan hama
lalat dan kutu serta biosekuriti juga harus diberikan secara berkala. Semua biaya itu dimasukkan
ke dalan biaya OVK (obat, vaksin dan kimia). Jika kejadian penyakit bisa dicegah, pengeluaran
dari OVK juga bisa ditekan.

Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja meliputi gaji pokok dan bonus. Pemberian bonus diperlukan sebagai
sebuah reward (balas jasa) atas kinerja yang optimal. Bila peternak menggunakan peralatan serba
otomatis pada farmnya, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit dan biaya ini pun bisa
ditekan. Dalam usaha budidaya skala kecil, penyerapan tenaga kerja yang masih berasal dari
sanak keluarga juga dapat menghemat tenaga buruh.

Biaya lain-lain

Biaya ini termasuk pengeluaran biaya rutin yang tidak bisa dimasukkan ke dalam pengeluaran
yang telah disebutkan sebelumnya, seperti : listrik, pemanas, litter, ongkos transportasi, dll.
Biaya tidak terduga seperti biaya sosial, kesehatan karyawan, keamanan, kecelakaan lalu lintas
dan kecelakaan kerja juga masuk dalam biaya lain-lain.
Setelah telur diproduksi, masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menjualnya walaupun
dijual di tempat di kandang atau gudang telur. Biaya-biaya itu meliputi telepon, listrik, susut
bobot, retak, pecah, upah tenaga kerja, kemasan (peti kayu, egg tray, tali, label dan lain-lain),
sehingga biaya ini pun masuk ke dalam biaya lain-lain.
baca juga Jenis Penyakit Pada Ayam Yang Di Sebabkan Infeksi Bakteri
BEP merupakan bentuk pengeluaran dalam usaha peternakan, sedangkan pemasukan terdiri dari :

Penjualan telur

Informasi pasar selayaknya selalu diketahui oleh peternak. Fluktuasi harga telur yang selalu
terjadi membuat peternak harus selalu melakukan pemantauan pasar. Produksi telur dari bulan ke
bulan tidak sama, karena itu untuk menghitung produksi telur (HD) setiap bulannya dilakukan
dengan mengkalkulasikan data produksi harian. Disinilah pentingnya pencatatan
atau recording harian. Perlu juga kita memprediksikan pendapatan dari penjualan telur
berdasarkan data produksi rata-rata bulanan dan harga rata-rata per bulan.
Keterangan :
RHD : Rata-rata Hen Day (%)
A

: Jumlah ayam

: jumlah 1 kg telur (16 butir)

Ayam afkir (sudah diperhitungkan dalam penyusutan bibit)

Kotoran ayam

Kotoran ayam umumnya sampai 30 karung per bulan per 1000 ekor dan biasanya dijual untuk
dijadikan pupuk kandang. Penjualan kotoran kandang dapat memberikan sumbangan pendapatan
bagi peternak
atau juga baca yang ini Cara Sukses Memulai Usaha Ternak Kalkun
Simulasi Analisis Perhitungan Investasi Layer
Perhitungan biaya pemeliharaan pullet yang dipelihara sendiri (16 minggu/ 4 bulan) tercantum
pada tabel 1 dengan diketahui :

Harga DOC layer : Rp 4.000/ekor

Jumlah konsumsi layer fase starter selama 4 bulan : 5,48 kg/ekor

Biaya investasi kandang postal untuk pemeliharaan fase starter dengan


kapasitas 1000 ekor : Rp 12.000.000

Biaya investasi peralatan kandang untuk kapasitas 1000 ekor : Rp 2.500.000

Biaya kesehatan DOC-pullet :

Rp 5.770,36/ekor

Biaya tenaga kerja : Rp 400.000/bulan

Biaya lain-lain : Rp 200.000/bulan

Mortalitas pemeliharaan dari DOC-pullet : 2%

Berdasarkan data pada tabel 1, jika mortalitas selama masa pemeliharaan starter sebesar 2%,
maka hargapullet yang dipelihara sendiri adalah :
= Total biaya pemeliharaan DOC-pullet
Jumlah ayam
= Rp 35.246.693,33 = Rp 35.966,01

(1000-20)ekor
Ada selisih Rp 4.033,99 dari harga pullet jadi/pullet pabrikan (Rp. 40.000,00/ ekor).
Perlu diketahui bahwa pullet buatan sendiri lebih terjamin kualitasnya karena peternak bisa
mengetahui sejarah pemeliharaannya. Namun memerlukan waktu cukup lama untuk
pemeliharaannya.
Perhitungan biaya produksi (pengeluaran) pemeliharaan fase grower/pullet-afkir) tercantum pada
tabel 2, dengan diketahui data pendukung :

Mortalitas ayam fase grower-afkir 4%

Lama pemeliharaan fase grower/pullet-afkir 15 bulan

Jumlah konsumsi layer selama fase grower/pullet-afkir : 0,115 kg/ekor/hari

Biaya kesehatan : Rp 1905/ekor

Rincian pendapatan/pemasukan dari hasil produksi layer dapat dilihat pada


tabel 3, dengan data pendukung :

Rata-rata HD : 75%

Harga telur/kg : Rp 12.500/kg

Jumlah telur/kg : 16 butir

Harga kotoran : Rp 3.500/karung

Total kotoran : 30 karung

Dari data pada tabel 2 dan 3, diperoleh keuntungan :


Jika memelihara dari DOC-afkir sendiri = Rp 1.886.044,01
Jika memelihara dari pullet-afkir = Rp 1.669.946,67
Keuntungan (laba) yang diperoleh dari perhitungan masih termasuk laba kotor dan akan
menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak. Nilai laba bersih berguna untuk mendapatkan
nilai profit margin, return of investment (ROI) dan return of equity (ROE), dimana nilai-nilai
tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai rata-rata farm layer dan nilai pada periode
usaha tahun sebelumnya. Dari perbandingan itulah, bisa dilihat apakah usaha layer yang kita
jalankan saat ini sudah efisien atau belum.
Dari hasil bahasan di atas dapat kita ketahui bahwa untuk menganalisis biaya dan hasil usaha
farm layer tidak mudah. Peternak layer wajib punya catatan (recording) produksi bukan yang
harian (Hen Day) saja, tetapi harus lengkap sampai recording per periode (Hen House). Hal yang
juga tidak boleh dilupakan ialah bahwa manajemen pemeliharaan yang baik juga mempengaruhi
keberhasilan usaha. Teruslah mengevalusi usaha peternakan yang Anda jalankan dan pasang
strategi-strategi baru untuk pengembangan usaha tersebut. Salam sukses.

Anda mungkin juga menyukai