Anda di halaman 1dari 22

BUDIDAYA TERNAK ITIK ITIK

OLEH:
NURULHAYATI, SP
SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah bebek
(bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari
Amerika Utara merupakan itik liar (Anas
moscha) atau Wild mallard. Terus menerus
dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik
yang dipelihara sekarang yang disebut Anas
domesticus (ternak itik).
SENTRA PETERNAKAN
secara internasional trenak itik terpusat dinegara-
negara Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia,
Filifina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis).
Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan
didaerah pulau Jawa (Tegal, Brebes, dan
Mojosari), (Kecamatan Alabio, kabupaten
Amuntai) dan Bali serta Lombok.
JENIS- JENIS ITIK DI INDONESIA
pada umumnya peternak itik di indonesia
mengenal 2 jenis yaitu:
1. Itik penghasil telur komsumsi, yang sering
juga merangkap sebagai penghasill telur tetas.
Misalnya itik Alabio, Bali, Tegal ,Mojosari
atau itik karawang
2. Itik penghasl daging yg juga sering dirangkap
sebagai induk buatan untuk mengerami telur
itik dikenal jug dengan nama entok, itik
manila atau itik serati.
Jenis – jenis Itik
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya
dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell,
Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury,
Muscovy, Cayuga;
Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East
India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish,
Crested, Wood.
MANFAAT BUDIDAYA ITIK
1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi daging dan
juga pembibitan ternak itik.
3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman
pangan/palawija.
4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan
gizi masyarakat
PERSYARATAN MEMELIHARA ITIK
LOKASI
mengenai lokasi kandang yg perlu diperhatikan adalah
letak lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk,
mempunyai letak transportasi yg mudah dijangkau dari
lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang
mempunyai iklim yg kondusif bagi produksi ataupun
produktivitas ternak
TEKNIS PEMELIHARAAN ITIK

sebelum seorang peternak memulai usahanya,


harus menyiapkan diri, terutama dalam hal
pemahaman tentang panca usaha peternak
yaitu:
a. Perkandangan
b. Bibit
c. Pakan
d. Tata laksana
e. Pemasaran hasil
Penyiapan Sarana & Peralatan
Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
Kelembaban kandang Itik/ Bebek
berkisar antara 60-65%
Penerangan kandang Itik/ Bebek
diberikan utk memudahkan pengaturan
kandang agar tata kandang sesuai dgn
fungsi bagian-bagian kandang
1.Model kandang Itik/ Bebek ( jenis kandang untuk
Beternak Itik/ Bebek) ada 3 yaitu:
kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa
disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu
menampung 50 ekor DOD. 
kandang Grower (untuk itik remaja) disebut model kandang
Ren/kandang kelompok dgn ukuran 16-100 ekor
perkelompok. 
kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa
berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dlm satu kotak)
bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran
setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur
atau utk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2
meter).
2.Kondisi kandang Itik/ Bebek & perlengkapannya
Kondisi kandang Itik/ Bebek tidak harus dari bahan
yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama
(kuat). untuk perlengkapannya berupa tempat makan,
tempat minum & mungkin perelengkapan tambahan
lain yang bermaksud positif dalam managemen
Pembibitan Itik/ Bebek
Ternak Itik/ Bebek yang dipelihara harus benar-benar
merupakan ternak unggul yang telah diuji
keunggulannya dlm memproduksi hasil ternak Itik/
Bebek yang diharapkan.
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh
bibit itik yg baik adalah sebagai berikut :
membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin
keunggulannya.
memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik
unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian
meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang
sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat
rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD
yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna
bulu kuning mengkilap.
PEMBERIAN PAKAN
 Dalam Beternak Itik/ Bebek pemberian pakan itik tersebut dlm
tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower
(umur 8–18 minggu) & fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan
ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara
praktisnya) dgn kode masing-masing fase. Cara memberi pakan
Itik/ Bebek tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
Itik/ Bebek umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar
(tray feeder)
Itik/ Bebek umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder &
sebaran dilantai
Itik/ Bebek umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
Itik/ Bebek umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7
hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan
permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%.
Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus
menerus).
FORMULA MAKANAN ITIK
Bahan Anak itik Dara petelur
makanan itik
TePung rese 30 kg 28,8 kg 20 kg
Tepung darah 5 kg 1,2 kg 5 kg
Bekatul 20 kg 30 kg 15 kg
Jagung 45 kg 40 kg 60 kg
Jumlah 100 kg 100 kg 100 kg
Pemberian minuman Itik/ Bebek, berdasarkan
pada umur itik juga yaitu :
Itik/ Bebek umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama air minum
ditambah vitamin & mineral, tempatnya asam seperti untuk
anak ayam.
Itik/ Bebek umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang
& air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
Itik/ Bebek umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat
persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm & tingginya 10
cm utk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
pasca panen
a. telur itik bisa diolah jadi telur asin, telur pindang, dan lain-
lain.
 b. bebek bisa diolah jadi bebek panggang dan lain-lain
 c. bulu bisa diolah jadi kerajinan tangan
 d. tinja/kotoran itik bisa jadi pupuk.
Jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik :
Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan
suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis
sesuai label obat.
Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan
furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04%
atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum,
dosis disesuaikan dengan label obat.
a. penyakit berak kapur.
pemicu : bakteri salmonella pullorum. sinyal
tanda : berak putih, lengket layaknya pasta.
pencegahan : kebersihan kandang, makanan,
minuman, vaksinasi, serta itik yang sakit
dipisahkan.
b. penyakit cacing.
pemicu : beragam type cacing.
sinyal tanda : nafsu makan kurang, terkadang mencret,
bulu kusam, kurus, serta produksi telur alami
penurunan. pencegahan : kandang mesti bersih, kering
tidak lembab, makanan serta minuman mesti bersih
c. lumpuh.
pemicu : kekurangan vit. b.
sinyal tanda : kaki bengkak di bagian
persendian, jalur pincang serta lumpuh,
terlihat ngantuk, terkadang keluar air mata
terlalu berlebih.
pencegahan : pemberian sayuran / hijauan
didalam wujud fresh tiap-tiap hari.

Anda mungkin juga menyukai