Anda di halaman 1dari 83

PEMELIHARAAN ITIK PETELUR

OLEH :

SABRINA
PENGELOMPOKKAN ITIK

Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki


Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-
INA;
Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury,
Muscovy, Cayuga;
Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti
East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue
Swedish, Crested, Wood.
Itik lokal Indonesia :

Jenis bibit unggul yang banyak dibudidayakan di


Indonesia adalah jenis itik, seperti itik tegal, itik
khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali,
itik CV 2000-INA dan jenis-jenis itik petelur
unggul lainnya yang merupakan produk hasil
pengembangan dari BPT (Balai Penelitian Ternak)
Ciawi, Bogor.
SISTEM PEMELIHARAAN

1. EKSTENSIF
2. SEMI INTENSIF
3. INTENSIF
PEMELIHARAAN ITIK PETELUR

Sarana & Kandang Itik Petelur


Secara umum, kandang yang baik bagi itik adalah
memenuhi beberapa syarat berikut :
1. Suhu di dalam kandang tidak boleh lebih dari 40
derajat celcius dan tidak kurang dari 35 derajat
celcius.
2. Kandang boleh lembab asal tidak melebihi
toleransi sebanyak 60%.
3.
LANJUTAN

3. Penerangan memadai di tiap sudut kandang


sehingga memudahkan kita dalam menata ulang
kandang sewaktu - waktu.
4. Manajemen bahan yang efektif. Tidak harus
mahal namun dapat dibuat dengan bahan murah
yang dapat dipergunakan dalam waktu lam.
5. Persiapkan kebutuhan seperti tempat makan
dan minum sedini mungkin.
Model atau tipe kandang ada 3 (tiga) jenis, yaitu:

Kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater


bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m
2 mampu menampung 50 ekor DOD
Kandang Grower (untuk itik remaja) disebut
model kandang Ren/kandang kelompok dengan
ukuran 16-100 ekor perkelompok
LANJUTAN

Kandang layer ( untuk itik masa bertelur)


modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau
dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa
kandang koloni ( kelompok) dengan ukuran setiap
meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur
atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran
kandang 3 x 2 meter).
Pembibitan Itik Petelur Unggul

 1. Membeli dan memelihara indukan itik yang unggul dan telur


tetasnya kita taruh di sarang ayam sehingga diperoleh bibit
yang kita inginkan.

 2. Membeli telur tetas dari indukan unggul

 3. Membeli bakalan atau starter itik berusia 1 hari hingga 1


setengah bulan, dikenal dengan DOD yang sudah dikenal
mutunya
Pemilihan Bibit

Bibit itik petelur, pedaging, dan pejantan harus


memiliki persyaratan sebagai berikut:
Pertumbuhan badannya cepat, besarnya seragam
serta tidak mempunyai cacat tubuh. Bobot badan itik
pejantan muda pada umur 20 minggu 1,6 kg dan
pada umur 40 minggu 1,8 kg, sedangkan bobot badan
itik betina muda pada umur 20 minggu 1,4 kg dan
pada umur 40 minggu 1,6 kg.
Pertumbuhan bulunya cepat dan warna bulu seragam.
Bulu sudah tumbuh lengkap pada umur 14 hari.
Pemilihan Bibit

Cepat mencapai dewasa kelamin dimana itik sudah


mulai bertelur pada umur 5-6 bulan.
Mempunyai daya hidup yang tinggi, yang ditandai oleh
angka kematian yang rendah. Angka kematian pada
periode pemeliharaan anak sampai dengan umur
mulai bertelur sebesar 3%, sedangkan dari awal
bertelur sampai dengan diafkir sebesar 2%.
Lebih efisien dalam penggunaan pakan dengan angka
konversi pakan berkisar 2-2,5. Artinya untuk
menghasilkan 1 kg telur dibutuhkan pakan sebanyak 2-
2,5 kg.
Cara Untuk memperoleh bibit bermutu,

1. Membeli anak itik dari pembibitan yang sudah


dikenal, ciri-ciri anak itik yang baik adalah tidak
cacat, warna bulu kering dan mengkilat
2. Melakukan pembibitan sendiri untuk mendapatkan
telur tetas. Untuk itu perlu dilakukan
Pemilihan induk dan pejantan dimana induk
memiliki sosok badan ramping dan Umumya lebih
tua dari pejantan, sedangkan pejantan memiliki sifat
matang kelamin baik dan mempunyai sifat
mengasuh bukan mengejar-ngejar betina.
Cara memperoleh bibit bermutu

Memelihara pejantan dan betina secara khusus dengan


perbandingan 1 ekorpajantan untuk 6 - 8 ekor betina.
Memilih telur tetas dengan kriteria sebagai berikut :
beratnya 60 -70 gram,
bentuknya oval atau lonjong,
tidak kotor dan retak,
umurnya tidak lebih dari 1-5 hari karena kalau lebih dari 7
hari daya tetasnya telah menurun,
menetaskan telur dengan menggunakan mesin tetas atau
dieramkan dengan ayam atau entog,
3. Membeli telur tetas dari induk yang dijamin keunggulannya.
Perawatan Bibit (DOD)

 Bibit ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang


telah dipersiapkan sebelumnya.
 temperatur brooder diusahakan agar anak itik tersebar
secara merata,
 kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu
menampung 50 ekor DOD,
 tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan
ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater.
 Tambahkan air gula pada air minumnya untuk
memberikan energi pada bibit itik dan mencegah stres
Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu :
 induk untuk produksi telur konsumsi dan
 induk untuk produksi telur tetas.
Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya
hanya pada induk untuk produksi telur tetas
harus ada pejantan dengan perbandingan 1
jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
PEMELIHARAAN
1. MENJAGA KEBERSIHAN KANDANG
2. PEMBERIAN PAKAN SESUAI FASE UMUR
ANAK ITIK (0-8MG): PEMBERIAN RANSUM
KOMERSIL BR I
GROWER (8-16 MG) : PROTEIN 18%, EM
2800KKAL/KG
LAYER (> 16 MG) : PROTEIN 18%, EM 2800
KKAL/KG
PENGONTROLAN PENYAKIT
LANJUTAN

Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke


kandang karantina dulu dengan perlakuan
khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung
bibit penyakit sebaiknya dimandikan dengan
larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour,
Triatek atau Granade 5 % EC dengan konsentrasi
4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik
dapat juga dimandikan larutan Asuntol
berkontrasi 3-6 gram/3liter air.
Tabel 1. Kebutuhan Beberapa Zat Gizi untuk Itik Petelur.

Zat makanan Anak (0-8 mg) Dara (9-20 mg) Petelur (>20 mg)
Energi Metabolis 2900 2800 2700
(Kkal/kg)
Protein (%) 17-20 18 16-18
Ca (%) 0,6-1 0,6-1 2,9-3,25
P 0,6 0,6 0,47
Tabel 2. Kebutuhan Pakan Itik Petelur sesuai Tahapan
Pertumbuhan.

Uraian Umur Kebutuhan pakan


gram /ekor/hari

Anak (starter) 0-1 minggu 15


 1-2 minggu 41
 2-3 minggu 67
 3-4 minggu 93
 4-5 minggu 103
 5-6 minggu 115
 6-7 minggu 115
 7-8 minggu 120

 total 4,5 kg/ekor
Kebutuhan pakan

Dara (Grower) 8-9 mg 130


9-15 mg 145
15-20 mg 150

Dewasa (petelur) >20 mg 160-180


Kandang itik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Mempunyai luas yang cukup untuk jumlah itik yang
di pelihara.
Mempunyai ventilasi udara yang cukup.
Mudah dibersihkan, lantai kandang harus lebih
tinggi dari tanah sekelilingnya dan harus padat
lantainya.
Tinggi kandangnya harus cukup bagi peternak untuk
bekerja didalamnya.
Konstruksi Kandang

Pada periode starter (anak) ternak itik dipelihara pada


kandang boks yang dilengkapi dengan alat pemanas. Setelah
masa dara dan petelur itik dipelihara pada kandang sistem ren
yang terdiri dari dua bagian yaitu:
bagian muka digunakan untuk tempat itik bermain, makan
dan minum, disekelilingnya dibuat pagar setinggi 0,75- 1 m.
bagian belakang digunakan untuk tempat itik tidur dan
bertelur,didinding rapat kecuali dinding bagian depan
(menghadap ketempat bermain) dibagi dua, bagian atas diberi
jerajak sedangkan bagian bawahnya ditutup setinggi 1 m.
Pada periode grower dan petelur itik dipelihara pada kandang
umbaran
Kepadatan kandang per M2

Anak itik 10 - 20 ekor


Itik remaja 5 - 6 ekor
itik dewasa 3 - 4 ekor
Tata Laksana Pemeliharaan Itik

Suhu alat pemanas yang baik adalah sebagai


berikut :
- Minggu I 320 C
- Minggu II 270 C
- Minggu III 210 C

anak itik dipelihara pada kandang boks


Pemeliharaan itik dara

itik-itik tersebut jangan terlalu gemuk ataupun


terlalu kurus.
itik mulai bertelur sekitar umur 5 bulan dengan
bobot badan ideal 1,4 kg.
perlu pembatasan pemberian pakan, yaitu sekitar
75-80% dari yang dapat dihabiskan.
Pemeliharaan itik dewasa (petelur)

Kualitas dan kuantitas pakan


Tingkat kepadatan kandang (3-4 ekor/m2)
Penyediaan sarang bertelur
Pengaturan cahaya selama satu hari satu malam,
lamanya penerangan selama 14 jam,
PENGENDALIAN PENYAKIT

 Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur


harus bebas dari penyakit menular.

 Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas


penyakit. Apabila digunakan kandang bekas itik yang
telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan
dengan desinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat.
Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci
dengan air biasa.
LANJUTAN

Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari


genangan air. Kelembaban yang tinggi dan
genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit
sebagai media tumbuh dan perkembangbiakanya.
Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi
ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit
oleh virus.
LANJUTAN

Pengaturan kepadatan kandang yang tepat.


Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit.

 Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga.


Jangan memberikan pakan basi kepada bebek /
itik. Pakan harus disimpan ditempat kering,
sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang itik petelur adalah

Penyakit Parasit (berak darah, cacingan)


Penyakit Bakterial (salmonellosis, cholera,
keracunan, kaki bengkak, pasteurellosis,
corryza/pilek, ngorok, coccidiosis)
Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik)
Penyakit lain disebabkan jamur (pneumonia,
afloktosikosis)
Contoh kandang itik
ITIK ALABIO

MERUPAKAN PLASMA NUTFAH


MEMILIKI WARNA BULU YANG KHAS
PRODUKSI TELUR TINGGI 214 BUTIR/TH
BOBOT POTONG DAN LAJU PERTUMBUHAN
TINGGI , UMUR 12 MG 1383 GRAM
BOBOT TELUR 63,88 GRAM
OFF-ODOR LEBIH RENDAH
RATAAN PRODUKSI LEBIH TINGGI DARI ITIK
TEGAL DAN MOJOSARI
LANJUTAN

FERTILITAS DAN DAYA TETAS CUKUP TINGGI


88,16% DAN 57,74%
DAYA TAHAN TUBUH LEBIH BAIK DARI ITIK
LAIN SEHINGGA MORTALITAS LEBIH RENDAH
DARI ITIK LAIN
PUNCAK PRODUKSI 92,7%
KERAGAMAN CUKUP TINGGI
UMUR PERTAMA BERTELUR : 179 HARI
PEMELIHARAAN ANAK ITIK

KEBUTUHAN RUANG
Umur itik (mgg) kepadatan populasi
0 – 1 20 ekor/m2
1 – 2 18 ekor/m2
2 – 4 15 ekor/m2
4 – 5 13 ekor/m2
5 – 6 10 ekor/m2
6 – 7 8 ekor/m2
7 – 8 6 ekor/m2
Induk Buatan

Induk buatan sangat dibutuhkan itik pada periode


starter, anak itik membutuhkan suhu ruang antara
35°C pada umur 1 minggu dan berangsur-angsur
diturunkan hingga 18°C pada umur 4 minggu.
Sumber panas dapat mengggunakan : gasolek, lampu
pijar ataupun lampu minyak yang dapat diletakan di
atas induk buatan dengan ketinggian sekitar 45cm
dari lantai. Sebelum anak itik dimasukan ke dalam
induk buatan, sebaiknya pemanas buatan sudah
terlebih dahulu dinyalakan mininmal 24 jam
sebelummnya.
Minuman dan Tempatnya

ukuran tempat minuman itik tergantung dari jumlah anak


itik yang dipelihara, untuk 100 ekor anak itik dibutuhkan 3
hingga 4 buah tempat minuman berbentuk gallon 3,81 atau
2 buah pipa paralon masing-masing sepanjang 3 meter.

anak itik diberikan air minum yang dicampur dengan gula


(50g gula/1 liter air) serta vitamin dan antibiotik pada hari
pertama. Selanjutnya vitamin dan antibiotik dapat diberikan
sampai anak itik berumur 3 hari. Pemberian pakan untuk
anak itik dapat dilakukan setelah anak itik meminum
campuran gula,vitamin, antibiotik dan air. Biasanya pakan
diberikan setelah 3 jam kemudian.
Pakan dan Tempatnya

kebutuhan pakan dengan kandungan protein kasar


sebanyak 20% dan ME (energi metabolisme)
3000kkal/kg.
tempat pakan untuk setiap 100 ekor anak itik antara
lain berupa empat buah tempat pakan berbentuk
piringan bulat dengan garis tengah sekitar 30 cm,
tiga buah tempat pakan dengan garis tengah sekitar
40 cm atau dapat digunakan tempat pakan
memanjang dengan ukuran 5 cm per ekor.
Kontrol Berat Badan

dilakukan pada itik umur 4 minggu,


10% dari total populasi. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar kerangka badan itik dapat terbentuk
dengan baik sehingga diharapkan dapat memberikan
produksi yang lebih baik, terutama bersarnya telur
pada saat periode layer (masa bertelur) nanti. Agar
berat badan itik seragam, perlu disediakan pakan,
minuman, ruang yang cukup dan program seleksi.
LANJUTAN…

SELEKSI
PENCEGAHAN PENYAKIT
Pemeliharaan Ternak Itik Dara (Pertumbuhan)

Umur 8-20 minggu


- Kandang kelompok.
- Bahan lantai terbuat dari semen atau tanah yang
dipadatkan dengan diberi campuran pasir
dan kapur.
- Saluran air dangkal untuk minum dan membersihkan
badan.
- Kepadatan 6-8 ekor per m2.
- Air minum tersedia terus menerus.
- Pemberian pakan 2 atau 3 kali sehari.
- Bobot badan ideal tidak melebihi 1,6 kg.
Pemeliharaan Ternak Itik Dewasa (Masa Produksi)

Umur 20 minggu keatas


- Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1
tahun.
- Kandang Litter (tidur dan bertelur) dan kandang
lantai (bermain).
- Lantai Litter dialasi campuran pasir dan kapur dan
ditutup dengan kulir padi atau jerami.
- Tersedia saluran air dangkal untuk minum,
membersihkan bulu dan mempertahankan suhu
tubuh.
LANJUTAN…

Kepadatan 4 ekor per m2.


- Air minum selalu tersedia.
- Pemberian pakan 2 atau 3 kali sehari.
- Pengambilan telur di pagi hari.
- Jaga kebersihan tempat pakan, tempat minum dan
lantai kandang.
- Cahaya lampu kecil.
Beberapa penyakit yang menyerang itik

 I.
Penyakit tidak menular
Disebabkan oleh buruknya tatalaksana
pemeliharaan, kekurangan vitamin dan
mineral
1. Stress/cekaman

Disebabkan oleh faktor pengganggu yang langsung


mempengaruhi fisiologi tubuh,
Seperti kebisingan, sering berpindah tempat,
pertukaran pakan
2. Kekurangan Vitamin A

Tanda-tanda itik yang kekurangan vitamin A adalah : itik akan


tampak selalu mengantuk, kondisi kaki lemah, mata tertimbun
lendir warna putih dan mudah terkena infeksi. Pada itik umur
sekitar 4 minggu itik yang kekurangan vitamin A terlihat selaput
matanya menebal dan kering, air mata keluar berlebihan, bagian
bawah mata tertimbun cairan lendir. Sedang pada itik dewasa,
kekurangan vitamin A mengakibatkan penurunan produksi telur,
tubuh mengurus dan lemah.
Jagung kuning merupakan sumber vitamin A yang sangat
diperlukan dalam komposisi pakan itik. Penyakit kekurangan
(defisiensi) vitamin A umumnya terjadi karena peternak
mengganti jagung kuning dengan jagung putih yang miskin
vitamin A.
3. Brooder Pneumonia

umumnya menyerang anak itik yang masih memiliki bulu-bulu


halus. Penyakit ini disebabkan oleh karena kotak atau pelingkar
tripleks/seng terlalu padat, lampu pemanas untuk induk buatan
kurang panas sehingga anak itik kedinginan dan merasa pengap.
Tanda-tanda anak itik terserang penyakit ini adalah
pembengkakan di kepala, pernapasan terlihat sulit dan mata
selalu mengeluarkan air.
Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan
mengontrol kapasitas kotak atau pelingkar dan mengontrol
panas induk buatan. Pengobatan dapat dilakukan dengan
pemberian satu sendok teh baking soda dalam satu quart (1,136
liter) air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran
penyakit.
4.Rickets Duck (kekurangan vitamin D)

Kekurangan vitamin D yang disertai kekurangan


Calsium dan Fosfor dapat menimbulkan penyakit
tulang yang menyebabkan kelumpuhan pada itik.
Penyakit ini biasanya dinamakan “Rickets duck”. Itik
yang terserang penyakit ini akan mengalami
penyimpangan dan kelainan pada persendian kakinya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan
pakan yang cukup mengandung mineral calsium, fosfor
da vitamin D. Ke dalam ransum itik harus
ditambahkan 2% tepung tulang dan itik harus
mendapat sinar matahari langsung.
5.Penyakit Clostridium botulinum.

Penyebab : bakteri Clostridium botulinum.


Gejala : terjadi kematian secara mendadak sesuai dengan
jumlah toksin yang sudah termakan dan terjadi secara
cepat, bila jumlah toksin tidak terlalu banyak, gejala akan
muncul 1-2 hari yang ditandai dengan kelumpuhan
terutama pada bagian leher.
Pertolongan diberikan minum air kelapa hijau sebagai
penagkal racun ditambah antibiotika untuk menghindari
terjadinya infeksi sekunder. Pengobatan secara tradisional
yang dapat membantu adalah dengan memberikan minyak
kelapa satu sendok makan dan air minum yang bersih
Pencegahan

jika terdapat itik atau entok yang mati harus dikubur


jangan dibuang ke sungai, karena dapat menjadi
sumber bakteri C.botulinum dan penyakit lainnya.
Kebersihan kandang dan peralatan pakan dan
minum perlu diperhatikan dan penyemprotan
dengan desinfektan secara rutin merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan.
6. Keracunan Garam

Penyakit keracunan garam umumnya terjadi bila air


itik atau kolam air mengandung kadar garam yang
tinggi, juga bila bahan baku pakan tertentu
mengandung kadar garam yang tinggi.
Keracunan garam pada itik lebih sering terjadi di lokasi
peternakan dekat pantai/tambak yang airnya tercemar
garam.
Ternak itik tidak tahan terhdap garam yang berlebihan,
konsentrasi 2% saja dalam ransum atau 4.000 ppm
dalam air minum dapat menimbulkan kematian
terhadap ternak itik.
7. Antibiotika Dermatitis

Penyakit ini terjadi pada itik karena penggunaan obat-


obatan yang mengandung antibiotika secara berlebihan.
Akibatnya kulit itik menjadi kering , bulu rontok dan
mudah patah, itik selalu gelisa karena gatal-gatal pada
kulitnya.
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan
menggunakan antibiotika seperlunya. Penghentian
pemberian antibiotika serta pemberian “laxative” (obat
pencahar) ringan seperti “molasses” dapat memulihkan
kondisi ternak itik yang menderita dalam 4 – 6 hari.
8. Mycosis

Penyakit mycosis pada itik terjadi karena itik secara tidak sengaja
mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di
lantai (litter) kandang. Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu
makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam.
Bila tidak diketahui, itik akan mati dalam waktu seminggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan
kebersihan kandang yang baik. Lantai kandang secara berkala dijemur
dan diusahakan tidak lembab dan diberi kapur terutama pada musim
hujan.
Pengobatan penyakit mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan
memberi antibiotika yang dicampurkan ke dalam air minum atau pakan
itik.
9. Sinusitis

Penyakit sinusitis dapat menyerang itik dewasa sehingga dapat menyebabkan


kerugian yang tidak sedikit. Penyakit ini dikarenakan tata laksana
pemeliharaan yang buruk, kekurangan mineral dalam pakan dan tidak
tersedianya kolam untuk bermain. Akibatnya itik menjadi renta mendapat
infeksi sekunder.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : terjadi pembengkakan
sinus, dari lubang hidung keluar cairan jernih, sekresi mata menjadi berbuih,
sinus yang membengkak menimbulkan benjolan di bawah dan didepan mata.
Pencegahan dapat dilakukan dengan tata laksana pemeliharaan yang baik.
Pengobatan bagi iti yang sakit, adalah dengan menyuntikan antibiotika
(streptomycin) ke dalam sinus yang sakit. Dosis pada itik dewasa adalah
sebanyak 0,5 gram streptomycin yang dilarutkan ke dalam 20 cc aquadest.
Larutan ini disuntikan ke dalam sinus. Untuk pengobatan yang lebih mudah,
dosisnya dikurangi. Pengobatan seperti ini dilakukan sekali dalam 48 jam.
10.Aflatoksikosis

Aflatoksikosis yang menyerang itik pada umumnya disebabkan oleh


“Aflatoksin” yang dihasilkan oleh “Asperqillus Flavus”. Aflatoksin
menyerang hati, sehingga itik yang terserang penyakit ini hatinya
membersar.
Tanda-tanda itik yang terserang penyakit ini adalah : kondisi sangat
lemah, terjadi pendarahan di bawah kulit dan jari, terhuyun-huyun,
akhirnya mati dalam posisi terlentang. Anak itik lebih muda terserang
penyakit ini dibanding dengan itik dewasa.
Pencegahan bisa dilakukan dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan
kandang, penaburan kapur di lantai kandang, pembersihan kandang agar
terbebas dari serangga. Pengobatan hanya dapat diusahakan dengan
memberikan antibiotika yang dicampurkan dalam air minum atau pakan.
B. Penyakit Menular

disebabkan oleh : virus, bakteri atau kuman yang


dapat ditularkan melalui kontak langsung atau
melalui udara.
1. Fowl Cholera (kolera itik)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri “Pasteurella Avicia”. Kandang yang


basah serta lembab dapat mempercepat penularan. Penyakit yang
menyerang anak itik umur 4 minggu dapat menimbulkan kematian hingga
50%, sedangkan pada itik dewasa dapat menimbulkan kematian kurang dari
50%.
Gejala penyakit ini adalah : sesak nafas, pial bengkak dan panas, jalan
sempoyongan. Itik yang terserang penyakit kolera yang akut akan meratap
dan mengeluarkan suara yang nyaring dan keluar dari kelompoknya.
Keganasan penyakit ini dapat menyebabkan infeksi darah dan itik akan
mengalami kematian secara mendadak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi Fowl Cholera. Pengobatan
bagi itik yang terserang pada tingkat awal dapat digunakan obat
Choramphenicol, Tetracycline atau Preparat-preparat Sulfat.
2.Fowl Pox (Cacar)

Penyakit cacar ini menyerang itik pada segala umur dan


penyebabnya adalah virus. Tanda-tanda penyakit ini adalah
dengan munculnya benjolan-benjolan pada bagian badan
itik yang tidak tertutupp bulu seperti kaki dan kepala.
Penyakit cacar basah menyerang rongga mulut dan bentuk
“diptherie” dan kematian terjadi karena itik kesulitan
makan dan minum.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara vaksinasi yang
disuntikan dibalik sayap itik. Pengobatan cacar kering
berupa benjolan-benjolan dapat dilakukan dengan jalan
mengelupasi benjolan-benjolan sampai berdarah kemudian
diolesi dengan yodium tingture (6-10%).
3. White Eye (Mata Memutih)

Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik pada segala
umur dan yang paling peka adalah itik umur
kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang
penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga
memudahkan itik terserang penyakit ini.
Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih
bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam
berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya
lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.
Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang
dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline
(aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam
40 gallon air minum akan membantu mengontrol penyakit white Eye.
4. Coccidiosis

Coccidiosis adalah penyakit berak darah yang juga


menyerang itik, gejala itik yang terserang penyakit
ini adalah kurang nafsu makan, berat badan
menurun drastis dan akhirnya lumpuh. Penularan
melalui kotoran itik yang membawa coccida dan
terjadi relatif cepat pada itik segala umur, tetapi
yang banyak terserang adalah anak itik.
5. Coryza/Snot/Pilek

Penyebab: bakteri Mycoplasma gallisepticum


Tanda-tanda: terlihat benjolan disekitar hidung,
SUARA NGOROK

PENGOBATAN : PEMBERIAN ANTIBIOTIK,


NEOMEDITRYL
6. Salmonellosis

Penyakit salmonellosis menyerang itik pada segala umur dan


dapat menyebabkan angka kematian hingga 50%.
Penyebabnya adalah kuman “Salmonella Anatis”, melalui
perantaraan lalat atau makanan atau minuman yang
tercemar kuman tersebut.
Pencegahan, dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan
dan kebersihan kandang dan secara berkala dilakukan
pembersihan kandang agar kandang terbebas dari kuman
salmonella. Pengobatan dapat dilakukan dengan
memberikan “Furazolidone”.
Soal Quiz tgl 7 Nov. 2014

1. Bagaimana persyaratan kandang yang baik bagi


ternak itik ?
2. Bagaimana peranan kandang dalam
meningkatkan produktivitas ?
3. Kenapa pemeliharaan pada periode brooding
sangat penting?
4. Apa tujuan pengontrolan berat badan?
Tabel 1.
Kebutuhan gizi itik petelur pada berbagai umur

Gizi Starter Grower Layer


0-8 mg 9-20 mg >20 mg
PK 17-20 15-18 17-19
EM 3100 2700 2700
Ca 0,6-1,0 0,6-1,0 2,9-3,25
P 0,6 0,6 0,6
Menyusun Ransum Itik

1. Membuat Tabel Kandungan bahan baku pakan


itik
 Bahan EM PK SK Lemak Ca P

Jagung
Dedak
B.
Kedele
T.Ikan
2. Tentukan jumlah bahan yang akan digunakan

3.Tahap berikutnya adalah menentukan kandungan


nutrisi yang dikehendaki, misalnya kita
menginginkan ransum yang mengandung protein 15-
17% dan energi metobolisme 2700 kkal/kg (pakan
itik layer).
lanjutan

4.Tentukan juga banyaknya bahan pakan yang akan


digunakan dan untuk memudahkan perhitungannya,
buatlah jumlah keselurahan pakan menjadi 100kg
(100%).
Selanjutnya menghitung kandungan protein dan
energi metabolisme , lemak SK, Ca dan P bahan
pakan dengan cara mengkalikan banyaknya bahan
baku pakan dengan kandungan gizi tersebut, lalu
jumlahkan sehingga diperoleh hasil sesuai dengan
kebutuhan.
7. Bila jumlah yang diperoleh dengan nilai yang
dikehendaki belum sesuai, ulangi lagi
perhitungannya hingga benar-benar mendekati
kandungan gizi yang diharapkan, dengan memulai
dari no.4
8. Apabila jumlah protein sudah mendakati
kebutuhan, tetapi energi metabolisme masih kurang
maka dapat ditambahkan minyak kelapa. Adapun
kandungan protein minyak kelapa adalah 0% dan
energi 8.600kkal/kg.
Selanjutnya menghitung harga masing-masing
bahan baku pakan. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghasilkan ransum buatan sendiri yang
ekonomis.

menghitung kebutuhan konsumsi itik


berbanding dengan perkiraan harga pakan
campuran
Cara pemberian ransum yang baru

Cara pemberian pakan baru yang baik adalah


pemberian secara bertahap yaitu pada hari pertama
ransum baru diberikan sebesar 5% dari total pakan
harian kemudian tambahkan jumlahnya pada hari-
hari berikut.
Alternatif Bahan Baku Pakan Unggas Itik

1. Bekatul
Bekatul merupakan dedak hasil dari proses
penggilingan padi. Bobotnya sekitar 10% dari total
berat padi. Dedak kaya karbohidrat sebagai sumber
energi. Penggunaan bekatul hingga 75% dalam
ransum itik petelur tidak mengganggu produksi telur
asalkan kandungan nutrisi yang lain mencukupi.
2. Singkong
Singkong mudah ditemukan dan harganya murah. Bagian
singkong yang dapat digunakan sebagai pakan itik adalah
umbi yang yang dibuat tepung. tepung singkong atau gaplek
mempunyai kandungan karbohidrat tinggi, bahkan hampir
menyamai jagung, meski pun miskin protein. Kandungan
proteinnya sekitar 2 %. Pada umbi singkong, sebagian besar
sianida terdapat pada kulitnya. Pengupasan kulit umbi,
perendaman dan pengeringan dapat menurunkan kadar
sianida. Tepung singkong dapat digunakan dalam pakan itik
hingga 30%. Pemberian tepung singkong dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan itik terserang mencret.
3. Bekicot
Bekicot dapat digunakan sebagai sumber protein itik.
Bekicot segar mengandung protein kasar sekitar 15%.
Kadar protein itu dapat digunakan dengan membuat
tepung bekicot. Caranya, bekicot dipisahkan dari
kulitnya, dikeringkan lalu digiling. Tepung bekicot yang
dibuat dari bekicot mentah mengandung 52% protein,
sedangkan tepung yuang dibuat dari bekicot rebus
mengandung 32,7% protein. Penggunaan bekicot mentah
dapat dicampurkan 15% dalam ransum itik, sedangkan
tepung bekicot dapat dicampurkan hingga 20%.
4. Keong Mas
Keong mas kaya protein dan kalsium. Pemberian dalam
bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif
terhadap itik, yaitu menyebabkan penurunan produksi
karena di dalam lendir keong terdapat suatu zat antinutrisi
yang dapat menghambat pertumbuhan itik. Untuk itu
dianjurkan menggunakan keong mas yang telah direbus.
Kandungan zat antinutrisi yang ada akan berkurang atau
bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20
menit. Penggunaan keong dalam ransum itik dapat
dicampurkan sebanyak 30%.
5. Cangkang Udang
Cangkang kepala dan kulit udang merupakan limbah
yang bayak ditemui di daerah pantai, terutama
daerah yang mempunyai pabrik kerupuk udang dan
penampungan serta pengolahan udang untuk ekspor.
Cangkang udang basah mempunyai kandungan 60-
65% kadar air dan apabila dikeringkan mengandung
50% protein kasar, 11 % kalsium, 1,95% fosfor.
Pemberin cangkang dan kulit udang dalam ransum
itik dapat dicampurkan hingga 30%.
6. Ikan Rucah
Ikan rucah yang banyak terdapat dipelelangan ikan dapat
digunakan sebagai sumber protein. Pemberian ikan rucah
akan melengkapi kebutuhan protein jika diberikan bersama-
sama dengan cangkang udang. Ikan rucah dapat digunakan
dalam ransum itik dengan campuran sebanyak 40%.

7. Nasi Kering
Di Tegal Jawa Tengah, nasi kering dijadikan opakan tambahan
untuk itik. Nasi kering dapat dijadikan sumber energi dengan
penggunaan dalam campuran pakan sebanyak 30%.
8. Pakan Hijauan
Pakan hijauan merupakan salah satu komponen pakan
yang memasok kebutuhan serat bagi itik. Wujudnya berupa
daun-daunan hijau segar yang diberikan langsung kepada
itik setelah dicacah. Pakan hijauan untuk itik antara lain
kangkung, bayam, daun eceng gondok, sawi, kubis, dan
genjer serta daun pepaya. Selain membantu melancarkan
pencernaan itik, pakan hijauan juga memasok kebutuhan
vitamin dan mineral. Biasanya 100 ekor itik dewasa diberi
pakan hijauan sebanyak 4 Kg perhari. Penggunaan dalam
ransum itik dapat dicampurkan sebanyak 5%.

Anda mungkin juga menyukai