OLEH :
SABRINA
PENGELOMPOKKAN ITIK
1. EKSTENSIF
2. SEMI INTENSIF
3. INTENSIF
PEMELIHARAAN ITIK PETELUR
Zat makanan Anak (0-8 mg) Dara (9-20 mg) Petelur (>20 mg)
Energi Metabolis 2900 2800 2700
(Kkal/kg)
Protein (%) 17-20 18 16-18
Ca (%) 0,6-1 0,6-1 2,9-3,25
P 0,6 0,6 0,47
Tabel 2. Kebutuhan Pakan Itik Petelur sesuai Tahapan
Pertumbuhan.
KEBUTUHAN RUANG
Umur itik (mgg) kepadatan populasi
0 – 1 20 ekor/m2
1 – 2 18 ekor/m2
2 – 4 15 ekor/m2
4 – 5 13 ekor/m2
5 – 6 10 ekor/m2
6 – 7 8 ekor/m2
7 – 8 6 ekor/m2
Induk Buatan
SELEKSI
PENCEGAHAN PENYAKIT
Pemeliharaan Ternak Itik Dara (Pertumbuhan)
I.
Penyakit tidak menular
Disebabkan oleh buruknya tatalaksana
pemeliharaan, kekurangan vitamin dan
mineral
1. Stress/cekaman
Penyakit mycosis pada itik terjadi karena itik secara tidak sengaja
mengkonsumsi pakan yang sudah basi atau jamur yang tumbuh di
lantai (litter) kandang. Itik yang keracunan jamur terlihat lesu, nafsu
makan berkurang dan dalam beberapa hari berat badan merosot tajam.
Bila tidak diketahui, itik akan mati dalam waktu seminggu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemeliharaan kesehatan dan
kebersihan kandang yang baik. Lantai kandang secara berkala dijemur
dan diusahakan tidak lembab dan diberi kapur terutama pada musim
hujan.
Pengobatan penyakit mycosis karena jamur bisa dilakukan dengan
memberi antibiotika yang dicampurkan ke dalam air minum atau pakan
itik.
9. Sinusitis
Penyakit yang diduga disebabkan oleh virus ini menyerang itik pada segala
umur dan yang paling peka adalah itik umur
kurang dari 2 bulan. Biasanya itik yang kurang vitamin A mudah terserang
penyakit ini. Kandang yang lembab dan lantai (litter) yang basah juga
memudahkan itik terserang penyakit ini.
Tanda-tanda anak itik yang terserang penyakit ini adalah : cairan putih
bening keluar dari mata dan paruh, kotoran yang bening dalam beberapa jam
berubah menjadi kekuning-kuningan, itik sulit bernafas, lemah dan akhirnya
lumpuh. Bila sampai kejang-kejang, kematian tak bisa dihindari.
Pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan daengan antibiotika yang
dicampur air minum atau pakan. Antibiotika yang
sering digunakan adalah Oxytetracycline (terramycin) atau Chlortetracycline
(aureomycins) dengan dosis 10 gram per 100 kg pakan atau 10 gram dalam
40 gallon air minum akan membantu mengontrol penyakit white Eye.
4. Coccidiosis
Jagung
Dedak
B.
Kedele
T.Ikan
2. Tentukan jumlah bahan yang akan digunakan
1. Bekatul
Bekatul merupakan dedak hasil dari proses
penggilingan padi. Bobotnya sekitar 10% dari total
berat padi. Dedak kaya karbohidrat sebagai sumber
energi. Penggunaan bekatul hingga 75% dalam
ransum itik petelur tidak mengganggu produksi telur
asalkan kandungan nutrisi yang lain mencukupi.
2. Singkong
Singkong mudah ditemukan dan harganya murah. Bagian
singkong yang dapat digunakan sebagai pakan itik adalah
umbi yang yang dibuat tepung. tepung singkong atau gaplek
mempunyai kandungan karbohidrat tinggi, bahkan hampir
menyamai jagung, meski pun miskin protein. Kandungan
proteinnya sekitar 2 %. Pada umbi singkong, sebagian besar
sianida terdapat pada kulitnya. Pengupasan kulit umbi,
perendaman dan pengeringan dapat menurunkan kadar
sianida. Tepung singkong dapat digunakan dalam pakan itik
hingga 30%. Pemberian tepung singkong dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan itik terserang mencret.
3. Bekicot
Bekicot dapat digunakan sebagai sumber protein itik.
Bekicot segar mengandung protein kasar sekitar 15%.
Kadar protein itu dapat digunakan dengan membuat
tepung bekicot. Caranya, bekicot dipisahkan dari
kulitnya, dikeringkan lalu digiling. Tepung bekicot yang
dibuat dari bekicot mentah mengandung 52% protein,
sedangkan tepung yuang dibuat dari bekicot rebus
mengandung 32,7% protein. Penggunaan bekicot mentah
dapat dicampurkan 15% dalam ransum itik, sedangkan
tepung bekicot dapat dicampurkan hingga 20%.
4. Keong Mas
Keong mas kaya protein dan kalsium. Pemberian dalam
bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif
terhadap itik, yaitu menyebabkan penurunan produksi
karena di dalam lendir keong terdapat suatu zat antinutrisi
yang dapat menghambat pertumbuhan itik. Untuk itu
dianjurkan menggunakan keong mas yang telah direbus.
Kandungan zat antinutrisi yang ada akan berkurang atau
bahkan hilang setelah proses perebusan selama 15-20
menit. Penggunaan keong dalam ransum itik dapat
dicampurkan sebanyak 30%.
5. Cangkang Udang
Cangkang kepala dan kulit udang merupakan limbah
yang bayak ditemui di daerah pantai, terutama
daerah yang mempunyai pabrik kerupuk udang dan
penampungan serta pengolahan udang untuk ekspor.
Cangkang udang basah mempunyai kandungan 60-
65% kadar air dan apabila dikeringkan mengandung
50% protein kasar, 11 % kalsium, 1,95% fosfor.
Pemberin cangkang dan kulit udang dalam ransum
itik dapat dicampurkan hingga 30%.
6. Ikan Rucah
Ikan rucah yang banyak terdapat dipelelangan ikan dapat
digunakan sebagai sumber protein. Pemberian ikan rucah
akan melengkapi kebutuhan protein jika diberikan bersama-
sama dengan cangkang udang. Ikan rucah dapat digunakan
dalam ransum itik dengan campuran sebanyak 40%.
7. Nasi Kering
Di Tegal Jawa Tengah, nasi kering dijadikan opakan tambahan
untuk itik. Nasi kering dapat dijadikan sumber energi dengan
penggunaan dalam campuran pakan sebanyak 30%.
8. Pakan Hijauan
Pakan hijauan merupakan salah satu komponen pakan
yang memasok kebutuhan serat bagi itik. Wujudnya berupa
daun-daunan hijau segar yang diberikan langsung kepada
itik setelah dicacah. Pakan hijauan untuk itik antara lain
kangkung, bayam, daun eceng gondok, sawi, kubis, dan
genjer serta daun pepaya. Selain membantu melancarkan
pencernaan itik, pakan hijauan juga memasok kebutuhan
vitamin dan mineral. Biasanya 100 ekor itik dewasa diberi
pakan hijauan sebanyak 4 Kg perhari. Penggunaan dalam
ransum itik dapat dicampurkan sebanyak 5%.