Anda di halaman 1dari 32

PT-155 ILMU PENYAKIT DAN KESEHATAN TERNAK

KULIAH 2
Penyakit Tetelo
Sinonim Penyakit Tetelo
q Exotic Newcastle Disease,
q Pseudo-Fowl Pest,
q Pseudovogel-Pest,
q Atypical Geflugelpest,
q Pseudo-Poultry Plague,
q Avian Pest,
q Avian Distemper,
q Ranikhet Disease,
q Tetelo Disease,
q Korean Fowl Plague,
q Avian Pneumoencephalitis
q Penyakit Akuak – khas Sumatera Barat
Sejarah Penyakit Tetelo
• 1926 – Kraneveld F.C.– Bogor, Jawa,
Indonesia à pseudovogelpest
• 1927 – Doyle T.M.- Newcastle upon Tyne,
England (United Kingdom)
• Terjadinya wabah diawali di Eropa tengah
• 1896: Skotlandia barat – menyebabkan
kematian seluruh ayam

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Kerugian Ekonomi
¤ Kematian tinggi
¤ Penurunan produksi telur dan
daya tetas
¤ Menghambat pertumbuhan
Penyebab
• Family Paramyxoviridae
− Genus Avulavirus
• 9 serotypes APMV-1 sampai APMV-9
• Newcastle disease disebabkan APMV-
1 à Hemagglutinatif
• Berukuran 150 – 250 mµ, tersusun
dari RNA, protein dan lemak

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Sifat alami dan kimiawi

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Sifat hayati

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Kekebalan
• Infeksi oleh virus ND yang tidak
menyebabkan kematian akan
menimbulkan kekebalan selama 6 –
12 bulan – sama dengan kekebalan
vaksinasi

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Ternak yang rentan
q Unggas dan burung
q Kalkun tidak separah ayam
q Itik, Angsa dan Entok jarang
menunjukkan tanda sakit
Masa inkubasi

• Masa inkubasi 2 – 15 hari dg rata-rata


6 hari

• Ayam yang tertular virus, mulai


mengeluarkan virus 1 – 2hari setelah
infeksi

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Cara penularan
• Kontak langsung dengan ternak sakit
• Kontak dengan sekreta dan ekskreta
dari ternak yang sakit
• Kontak dengan bangkai penderita

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Wabah
• Kenaikan jumlah populasi yang tidak kebal
• Perubahan iklim yang menyebabkan stress
• Makanan yang kurang baik
• Keadaan lingkungan

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Penularan dari satu tempat ke
tempat lain

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Gejala Penyakit

q Bentuk velogenik viscerotropik


q Bentuk velogenik pneumoencephalitis
q Bentuk mesogenik
q Bentuk asymptomatik / Lentogenik
9/6/21
Torticolis
Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Pencegahan
• Kandang dibersihkan & dilabur dg kapur,
dibubuhi dg NaOH 2% dan formalin 1 –
2%; KMnO4
• Tempat pembersihan karkas harus
terpisah
• Anak ayam berasal dari peternakan yg
bebas ND
• Penggunaan karung bekas dihindari
• Di pintu masuk disediakan tempat
penghapus hama
• Harus diperhatikan mutu dan jumlah
makanan
• Vaksinasi
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Vaksinasi
• Anak ayam umur 1 hari
• Anak ayam umur 3 – 4 minggu
• Ayam umur 3 – 4 bulan
• Setiap tahun – tergantung jenis
vaksin

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
• Pengobatan Tidak ada

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Penyakit Pullorum
q Bacillary White Diarrhea
q Salmonellosis Unggas
q Penyakit Berak Kapur
Penyakit Pullorum
• Penyakit bakterial menular pada
berbagai jenis unggas yang
disebabkan oleh Salmonella pullorum
ditandai a.l. adanya gumpalan feses
bewarna putih, kelemahan kaki,
sesak napas
• 1899 – Penyebab penyakit
ditemukan oleh Rettger di Amerika

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Ayam segala umur dapat diserang

• Angka kematian tertinggi pada anak


ayam yang baru menetas (85 %) –
terjadi dalam minggu ke 2 – 3
• Ayam dewasa – tidak memperlihatkan
tanda-tanda klinis yang jelas à
menularkan kepada ayam yang sehat
à carrier penyakit

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Kerugian ekonomi
• Penurunan produksi telur
• Penurunan daya tunas

• Kematian embrio dan anak ayam


sampai umur 3 minggu
• Kematian pada ayam dewasa

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Penyebab : Salmonella pullorum

• Gram (-)
• Tidak bergerak
• Berbentuk batang tunggal
• Fakultatif anaerob
• Tidak berspora
• Ukuran lebar 0,3 – 0,5 µ;
panjang 1 – 2,5 µ
• Temperatur pertumbuhan : 37 oC
• Yeast extract agar : Licin, mengkilat
dan terang tembus
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Ternak yang rentan :
• Ayam, kalkun, Angsa, Itik, burung
puyuh
• Mamalia à kelinci

Cara Penularan :
• Kongenital / trans-varial – melalui
telur yg ditetaskan
• Oral – pakan, air minum,
• Aerogen – inkubator, alas kaki,
9/6/21
pakaian, lalat dan peralatan
Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Faktor Predisposisi
• Udara dingin
• Sistim sanitasi yang tidak serasi
• Persediaan makanan yang tidak baik

• Masa inkubasi : ± 1 minggu

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Gejala Penyakit
• Bergerombol dalam suasana hangat
• Anorexia
• Diare putih / coklat kehijau-hijauan
• Gumpalan serupa pasta
• Kelemahan kaki
• Sayap menggantung
• Sesak napas
• Ayam yang tahan hidup – terhambat
pertumbuhannya
• Ayam yang survive – menjadi carrier –
infeksi ovarium yang terlokalisir
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Pembengkakan pada persendian dan synovitis
merupakan ciri umum dari penyakit Pullorum
9/6/21 Center for Food Security and Public Health
Iowa State University - 2004
Gejala penyakit pada ayam dewasa
sukar dilihat, kadang terlihat :
• Depresi
• Kekurusan
• Anemia
• Diare
• Produksi telur menurun

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Pencegahan
• Ditekankan pada sanitasi dan tata
laksana
• Kandang – sebelum dipakai – disemprot
dg NaOH 2%, formalin 1 – 2 %, fumigasi
formalin + KMnO4
• Litter tetap kering, bersih, ventilasi baik
• Telur tetas & anak ayam – harus berasal
dari peternakan bebas pullorum
• Melaksanakan pengujian pullorum

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004
Pengobatan
• Furazolidone 0,022% dalam pakan –
efektif
• Amoxillin
• Sulfonilamide
• Tetracycline
• Fluoroqunolone

9/6/21 Center for Food Security and Public Health


Iowa State University - 2004

Anda mungkin juga menyukai