Anda di halaman 1dari 2

UTS ILMU NUTRISI TERNAK RUMINANSIA

NAMA: AT THAHIRAH ARSY


BP: 1910613041
Kelas: 04

Soal
1. Jelaskan apa keuntungan dan kerugian dari sistim pencernaan ternak ruminansia
2. Uraikan perbedaan antara lambung ternak ruminansia dengan ternak non ruminansia.
3. Jelaskan proses pencernaan selulosa sampai menjadi energi bagi ternak ruminansia.
4. Uraikan sumber protein dalam rumen dan bagaimana proses pencernaannya dalam rumen.
5. Uraikan kenapa protein ada yang lolos (by pass) dari proses degradasi dalam rumen.

Jawaban:
1. Keuntungan dan kerugian dari system pencernaan ternak ruminansia adalah:
- Keuntungan: system pencernaan ruminansia memiliki pencernaan yang kompleks
karena memiliki lambung majemuk (rumen, reticulum, omasum dan abomasum)
sehingga dapat makan dengan cepat dan menampung banyak pakan, selain itu pada
pencernaan fermentatifnya, ternak ruminansia juga dapat menggunakan NPN sebagai
sumber proteinnya, dan mencerna pakan kasar
- Kerugian: banyak energi yang terbuang sebagai gas metan dan protein dengan nilai
tinggi harus didegradasi
2. Perbedaan lambung ternak ruminansia dengan ternak non ruminansia adalah lambung
ternak ruminansia terdiri dari 4 bagian yaitu rumen (tempat pencernaan fermentatif yang
menghasilkan protein), reticulum (menghasilkan VFA, amonia dan air), omasum (tempat
absorbs VFA, air dan garam asam lemak), abomasum (tempat awal atau permulaan
pencernaan enzimatis yaitu pencernaan protein dan mengatur arus digesta dari abomasum
ke duodenum), sedangkan lambung non ruminansia hanya terdiri dari satu lambung, yang
mengakibatkan ternak ruminansia dapat mencerna makanannya lebih cepat dan
menampung lebih banyak pakan daripada ternak non ruminansia
3. Pencernaan selulosa hingga menjadi energi bagi ternak ruminansia
 Hijauan memiliki kandungan karbohidrat yang terduri dari karbohidrat non structural
(pati) dan structural (selulosa dan hemiselulosa). Selulosa kemudian dirombak
menjadi selobiosa. Kemudian selobiosa dihidrolosis dan menghasilkan glukosa.
Setelah itu glukosa dipecah menjadi piruvat yang selanjutnya diubah menjadi asam
lemak berupa asam lemak terbang (VFA) yang terdiri dari asam asetat, asam lemak,
asam propionat dan asam butirat. Asam propionate berasal dari fermentasi glukogenik
sedangan asam asetat dan butirat berasal dari fermentasi kerogenik. VFA itulah yang
dijadikan energi oleh ternak
4. Sumber protein dalam rumen dan bagaimana proses pencernaannya
 Sumber protein dalam rumen berasal dari hijauan yang mengandung protein dan Non
Protein Nitrogen (NPN). Pada hijauan yang mengandung protein dibagi menjadi
yang sulit terdegradasi (protein tahan degradasi) sehingga langsung masuk ke
abomasum dan usus halus yang disebut dengan protein by-pass Pada pakan dengan
protein yang mudah terdegradasi akan dirubah menjadi peptida dengan bantuan enzim
protease. Sebagian mikroba rumen dapat langsung memanfaatkan peptida untuk
membuat protein, tapi Sebagian lagi akan dihidrolisa menjadi asam amino. Namun,
kebanyakan mikroba rumen tidak dapat memanfaatkan asam amino secara langsung
karena tidak memiliki system transport asam amino untuk mengangkut ke dalam
tubuh sehingga asam amino dirombak (deaminasi) menjadi amonia dan asam keto
alpha karena mikroba dapat menggunakan N amonia. Kemudian, zat-zat yang
mengandung N tersebut dirubah menjadi protein mikroba, dimana mikroba akan
dicerna oleh hewan, sementara protein akan masuk ke sistem pencernaan selanjutnya
5. Alasan kenapa ada protein yang lolos (by pass) dari proses degradasi dalam rumen adalah
karena protein tersebut tahan terhadap degradasi sehingga ia langsung masuk ke dalam
usus halus. Faktor-faktor yang menyebabkannya ialah:
1) Heat Treatment: perlakuan panas pada pakan akan menurunkan daya degradasi
protein dalam rumen
2) Chemical treatment
 - Formaldehyde treatment: terjadi ikatan silang grup amino sehingga sulit didegradasi
oleh mikroba rumen
 - Lygnosulfonate treatment: terjadi pengikatan protein sehingga dapat mengurangi
degradasi protein dalam rumen
 -Tannin acid treatment: terjadi ikatan silang antara kelompok fenol dari tannin dengan
kelompok karboksil dari protein sehingga sulit untuk didegradasi
3) Encapsulation of protein
4) Amino Acid Analogs: terjadi manipulasi terhadap struktur asam amino sehingga
tahan terhadap degradasi
5) Lowering Ruminal Protease: menekan aktivitas enzim protease mikroba rumen
sehingga mengurangi degradasi protein dalam rumen
6) Decreasing retention time in rumen: penurunan waktu protein dalam rumen
penurunan laju aliran makanan dalam rumen yang dipengaruhi oleh ukuran partikel,
konsentrasi rasio hijauan, lagu degradasi rumen dan konsumsi

Anda mungkin juga menyukai