1. Pendahuluan
Dewasa ini maasalah utama yang harus ditangani untuk negara-negara beriklim
tropis dalam pengembangan peternakan meliputi banyaj hal, yaitu peningkatan ketahanan
pangan dan mencapai pertumbuhan peternakan yang mana akan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Domba dengan utilitas multi-segi (untuk
daging, wol, kulit, pupuk kandang dan susu) memainkan peran penting dalam agraria
India ekonomi. Mereka lebih baik beradaptasi di daerah tropis kering dan semi-kering
dengan marginal dan sub-marginal tanah. Kambing dan Domba merupakan ruminansia
kecil yang paling cocok untuk memanfaatkan vegetasi yang jarang tersedia di daerah
lahan kering melalui pengelolaan rangeland dan padang rumput yang ditanami kembali..
Domba di India sebagian besar dipelihara di vegetasi alami, tanah penggembalaan
umum, tanah terlantar, tanah yang tidak digarap (system bera), tunggul tanaman
budidaya, dan pakan atas (topping pohon). Beberapa peternak memelihara domba dengan
memberikan pakan berupa biji-bijian, pakan ternak yang dibudidayakan, dan sisa
tanaman.
Dalam system pemeliharaannya, India menggunakan tiga system, yaitu intensif,
semi intensif, dan ekstensif. Sistem pemeliharaan intensif adalah system pemeliharaan di
mana hewan diberi makan dalam kurungan (kendang) tanpa akses untuk merumput di
luar (digembalakan di pastura). Sistem ini melibatkan input kas yang tinggi. Sedangkan
pada sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif, kawanan domba dilepaskan untuk
periode penggembalaan selama 4-8 jam. Penggembalaan mempunyai dampak positif
terhadap lingkungan sekitar, yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan bantuan
kotoran dan air seni ternak. Selain itu, pengembalaan juga bermanfaat dalam
pengendalian gulma atau rumput-rumput liar.
Sistem pemeliharaan ekstensif adalah system penggembalaan di mana domba dan
kambing di gembalakan di lapangan terbuka atau seluruhnya di padang rumput dan
meninggalkan mereka sepanjang musim. Sistem pemeliharaan secara ekstensif umumnya
dilakukan di daerah yang mahal dan sulit untuk membuat kandang, kondisi iklim yang
menguntungkan, dan untuk daya tampung kira-kira tiga sampai dua belas ekor kambing
per hektar (Williamson dan Payne 1993). Dalam metode pemeliharaan ini biaya pakan
rendah. Lebih dari 80 persen populasi domba dan kambing dipelihara dengan sistem ekstensif.
Dalam metode ini rumput utuh tidak dapat digunakan sebagai pakan secara efisien. Jadi
sebaiknya, untuk system ini digunakan metode penggembalaan bergilir atau rotational grazing.
Dimana, W(t) adalah bobot badan domba pada umur 't' bulan, A adalah bobot asimtotik atau
berat matang, B adalah konstanta integrasi terkait dengan berat awal, K adalah tingkat jatuh
tempo, dan t adalah waktu (bulan) pertumbuhan. Perkiraan berat dan usia pada titik belok
dihitung sebagai;