Anda di halaman 1dari 9

1

LAPORAN PENGAMATAN KESEJAHTERAAN HEWAN KUDA DI


SASHA STABLE

Nama Anggota Kelompok

1. Avrita Reza Melyana (B04160159)


2. Narkolas Indra Cahya (B04160161)
3. Bagus Wibisono (B04160162)
4. Stepany N. Bangka (B04160163)
5. Indah Ratna Yutami (B04160164)
6. Vanitha Balakrishnan (B04168012)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB


GANJIL TAHUN 2018/2019
2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehjateraan hewan atau animal welfare adalah kesehjateraan yang terkait
fisik dan psikologis sebagaimana yang telah tercantum dalam five freedom.
Kesejahteraan dari masing-masing hewan atau secara berkelompok dapat diukur
dengan indikator seperti perilaku, fisiologi, long life dan reproduksi. Istilah
kesehjateraan hewan juga bisa berarti perhatian manusia terhadap kesejaahteraan
hewan atau sebuah posisi dalam perdebatan tentang etika hewan dan hak-hak
binatang. Posisi ini juga turur diukur dengan sikap terhadap berbagai jenis
penggunaan hewan.
Kata ‘sejahtera’ dalam kesejateraan hewan (animal welfare) berarti kualitas
hidup yang meliputi berbagai elemen yang berbeda-beda seperti kesehatan,
kebahagiaan dan panjang umur yang untuk masing-masing orang mempunyai
tingkatan yang berbeda dalam memberikannya (Tannenbaum 2007). Merujuk pada
etika hewan, istilah kesehjateraan hewan sering berarti welfarisme hewan. Dalam
Saunders Kamus Saunders Comprehensive Veterinery Dictionary, kesehjateraan
hewan didefinisikan sebagai “menghindari penyalahgunaan dan eksploitasi hewan
oleh manusia dengan mempertahankan sesuai standar akomodasi, makan dan
perawatan umum, pencegahan dan pengobatan penyakit dan jaminan kebebasan
dari pelecehan, ketidaknyamanan yang tidak perlu dan rasa sakit.”
Animal welfare mengacu pada kualitas hidup hewan, kondisi hewan dan
parawatan/perlakuan terhadap hewan (Dallas 2006). Upaya yang dapat
dipertimbangkan untuk mewujudkan kesejahteraan hewan ada dua macam, yaitu
mengusahakan hewan hidup sealami mungkin atau membiarkan hewan hidup
dengan perjalanan fungsi biologisnya. Setiap hewan yang dipelihara manusia
setidaknya diusahakan terbebas dari penderitaan yang tidak perlu (Damron 2006).
Menurut Dallas (2006) kesejahteraan hewan (animal welfare) dapat diukur dengan
indikator Lima Kebebasan (five freedoms). Berdasarkkan latar belakang
kesejahteraan hewan, observasi atau pengamatan pada kegiatan pemeliharaan
hewan penting untuk dilakukan. Pengamatan dilakukan untuk menilai sejauh mana
3

kesejahteraan pada hewan peliharaan diterapkan, sehingga dapat menjadi bahan


evaluasi kedepannya agar penerapan kesejahteraan hewan dapat dilakukan secara
efektif dan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas hidup hewan yang
dipelihara.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian kesehjateraan hewan
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan kesejahteraan hewan pada
kuda
3. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi prinsip five freedom
padda pemeliharaan kuda
4. Untuk menillai status kesejahteraan hewan pada kuda yang dipelihara

BAGIAN I. IDENTITAS
Nama peternakan : Shasha stable
Lokasi : Cibereum, Dramaga
Nama pemilik : Bapak Cecep
Jenis ternak yang : Kuda
dipelihara
Tujuan pemeliharaan : Komersial dan sarana pelatihan
Populasi ternak : 6 ekor

BAGIAN II. HASIL PENGAMATAN KESRAWAN


Bebas dari : Kriteria Pengamatan Pengamatan
welfare input welfare output
Lapar dan haus Kebutuhan Pemberian pakan Kuda terlihat
metabolik diberikan sehat dan bugar
adlibitum, pakan tanpa adanya
yang diberikan tanda-tanda
sesuai dengan dehidrasi.
kebutuhan dan
kemampuan
mencerna kuda.
Kebutuhan air
minum diberikan
secara berkala
pada waktu-waktu
tertentu dengan
kuantitas yang
4

mencukupi
kebutuhan kuda.
Kebutuhan Kuda diberikan Kebutuhan akan
fisiologis usus pelet yang energi kuda
merupakan sangat terpenuhi
konsentrat dengan dan kebutuhan
kandungan biji fermentasi sekum
gandum, jagung, juga terpenuhi
dedak padi, tetes dari rumput
atau molases, kering.
tepung, kacang-
kacangan, dan
biji-biji lain. Kuda
juga diberikan
rumput kering.
Kemampuan Kuda diberikan Feses kuda
mencerna pakan yang sesuai normal, tidak
makanan dan cukup utuk terlihat adanya
kebutuhanya diare. Konsistensi
perberat bobot feses padat dan
badan. Kuda juga tidak cair, tidak
diberikan minum ditemukan cairan
dengan kuantitas feses berlebih.
yang cukup.
Kondisi tubuh Kuda diberikan BCS rata-rata
(BCS) nutrien yang kuda 3
seimbang
Ketidaknyamanan Kualitas udara Kandang bersih, Prevalensi
kering, dan penyakit dengan
lingkungan gejala klinis
terbuka dengan gangguan
paparan angin pernafasan
yang tidak rendah.
berlebihan karena
kandang
dilengkapi dengan
dinding.
Kuantitas udara Ventilasi udara Kuantitas udara
baik, lingkungan yang didapatkan
peternakan oleh kuda cukup
terdapat pohon sehingga
dan jauh dari jalan prevalensi
raya. penyakit dengan
gejala klinis
gangguan
pernafasan
rendah.
5

Kenyamanan Suhu udara dalam Kuda tenang dan


temperatur kandang normal suhu tubuh
(±30oC). merata.
Kenyamanan Isi setiap kandang Kuda merasa
fisik maksimal 2 ekor nyaman dan
(hanya untuk leluasa untuk
kuda post bergerak.
partum).
Tingkatan Paparan cahaya Jumlah asupan
cahaya dan berlebihan karena pakan sesuai
program lingkungan yang standar. Kuda
gersang, namun, bebas melakukan
kandang tetap pandangan ke
dilengkapi dengan lingkungan.
atap.
Rasa sakit, cedera, Program Peternak Kesehatan kuda
dan penyakit veteriner melakukan termonitoring
physical dengan baik.
examination
setiap satu bulan
sekali.
Seleksi genetik Tidak dilakukan Tidak ada seleksi
seleksi genetik genetik.
karena
perkawinan
terjadi secara
normal.
Mutilasi dan Tidak dilakukan Tidak ada
prosedur mutilasi dan mutilasi dan
veteriner prosedur prosedur
veteriner. veteriner.
Fasilitas Pemberian Kuda sehat dan
pengobatan vitamin, terbebas dari
suplemen pakan, penyakit.
dan vaksin. Tidak Terdapat kuda
dilakukan kontrol yang jamuran dan
terhadap parasit memiliki kulit
kulit. berlesio.
Euthanasia Tidak dilakukan Tidak ada kuda
euthanasia. yang mati karena
euthanasia.
Biosecurity Peternakan Penyakit yang
berlokasi jauh mungkin
dari jalan raya dan bersumber dari
perumahan warga manusia ke kuda
serta dibatasi oleh atau sebaliknya
sistem drainase tidak terjadi.
6

yang mengelilingi
peternakan.
Mengekspresikan Perilaku hewan Peternak pada Kuda bebas
perilaku normal waktu tertentu melakukan
memberikan perilakunya.
kebebasan
pergerakan pada
kuda dengan
melepaskannya di
lapangan sekitar
peternakan.
Persyaratan Peternakan Kuda dapat
siklus hidup memberikan melakukan
kesempatan pertumbuhan,
pertumbuhan, perkembangan,
perkembangan, perkawinan,
perkawinan, kebuntingan,
kebuntingan, kelahiran, dan
kelahiran, dan pengasuhan
pengasuhan antara induk kuda
antara induk kuda dengan anak kuda
dengan anak dengan efisien.
kuda.
Berkelompok Kuda tidak Kuda tidak dapat
sosial diberikan waktu membentuk
bersosialisasi kelompok sosial.
dengan
kawanannya.
Persaingan untuk Peternak Tidak terjadi
sumberdaya memberikan persaingan
sumberdaya sumberdaya antar
berupa pakan, kuda.
minum, dan
wilayah kepada
setiap
peliharaannya
secara adil dan
mencukupi
kebutuhan
masing-masing.
Kekayaan alami Peternakan luas Kualitas udara
lingkungan dilengkapi dengan dan lingkungan
lapangan pacu, peternakan
drainase, dan kondusif dan
pepohonan yang sesua untuk
cukup. kehidupan kuda.
7

Kepadatan Peternakan sangat Kuda tidak


ternak luas memiliki terbatas
banyak kandang pergerakannya.
dan ukuran
lapangan yang
sangat luas untuk
menampung
seluruh kuda yang
ada. Jumlah kuda
sedikit.
Ketakutan dan Kepetugasan Perlakuan petugas Kuda tidak
tertekan sangat ramah merasakan
namun tetap tegas ketakutan dan
terhadap kuda- tertekan.
kudanya. Petugas
juga tidak
melakukan
pemaksaan yang
berlebih terhadap
kuda-kudanya.
Kontrol Peternakan Tidak ada hewan
pemangsa dilengkapi dengan yang berpotensi
pagar yang sebagai pemangsa
mengelilingi area di area
peternakan. peternakan.
Peralatan Peralatan dalam Kuda dapat
hal sarana dan mengalami
prasarana untuk kesulitan dalam
menunjang mengambil
kehidupan hewan pakannya, hal ini
tidak memadai. disebabkan
karena tidak
terdapat wadah
pakan pada
kandang kuda.
Kepadatan Peternakan sangat Kuda tidak
ternak luas memiliki mengalami stress
banyak kandang dan tetap merasa
dan ukuran nyaman tanpa
lapangan yang tekanan karena
sangat luas untuk wilayah
menampung jelajahnya luas
seluruh kuda yang pada peternakan.
ada. Jumlah kuda
sedikit.
8

BAGIAN III. MASALAH KESEJAHTERAAN HEWAN YANG


DITEMUKAN DI LOKASI PENGAMATAN

Kurangnya fasilitas pengobatan dalam hal monitoring kesehatan pada kuda


menyebabkan tidak terkontrolnya penyakit kulit pada kuda. Pada peternakan
didapatkan beberapa kuda dengan gejala luka dan lesio pada kulitnya. Luka dan
lesio tersebut kuantitasnya cukup banyak dan terlihat jelas pada kulit kuda terutama
pada regio kepala dan leher. Penyebab dari lesio tersebut kemungkinan dapat
berasal dari invasi parasit atau cendawan yang mampu menginfeksi kulit kuda.
Fasilitas pengobatan dalam hal tindakan pengobatan pada penyakit belum
dilakukan secara optimal pada peternakan. Hal ini dibuktikandengan ditemukannya
kasus crib bitting pada salah satu kuda. Kasus ini tidak diketahui oleh pengelola
peternakan sehingga tindakan pengobatannya juga belum dilakukan untuk
mengatasi penyakit tersebut. Penyakit tersebut dapat menyebabkan timbulnya rasa
sakit dan penderitaan pada kuda sehingga, kesejahteraan hewan tidak dapat
terpenuhi secara sempurna dan belum memenuhi kriteria 5 freedom.

BAGIAN IV. KESIMPULAN HASIL PENGAMATAN KESRAWAN


Kesejahteraan hewan pada peternakan shasha stable di Cibeureum,
Dramaga, Bogor, Jawa Barat berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap
prinsip 5 freedom of animal welfare dinilai cukup baik. Hal ini didasarkan pada
terpenuhinya secara baik hampir seluruh aspek penilaian kesejahteraan hewan
terkecuali pada point fasilitas pengobatan dan kelengkapan peralatan.
9

Anda mungkin juga menyukai