Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HANIF FAUZAN

NIM : 14030244027

KELAS : Biologi 2014

DOMESTIKASI PADA ANJING

Anjing merupakan salah satu mamalia karnivora yang telah mengalami proses
domestikasi. Domestikasi yaitu penjinakan hewan-hewan dari kehidupan liar ke dalam
kehidupan sehari-hari manusia sehingga dapat dipelihara. Proses penjinakan hewan liar
setidaknya membutuhkan waktu 25 tahun, tergantung pada spesies tertentu. Anjing
merupakan domestikasi dari serigala berdasarkan berbagai bukti genetik fosil dan tes DNA.

Proses domestikasi juga bersifat menurun, artinya keturunan dari hewan yang
didomestikasi akan mengikuti dari induknya. Hal inilah yang menyebabkan banyak variasi
pada anjing, mulai dari anjing yang mempunyai badan yang tinggi, besar, atau kecil, variasi
bulu lebat, sedang atau bahkan tidak mempunyai bulu, serta variasi warna bulu. Sifat yang
diturunkan oleh hewan yang didometikasi tidak hanya dari sifat fisiknya saja melainkan juga
perilakunya. Perilaku serigala yang ganas dan liar setelah mengalami proses domestikasi
menjadi anjing dapat menjadi penurut dan jinak serta keturunan yang dihasilkan mempunyai
sifat yang sama dengan induk anjing tersebut.

Berbagai sumber menyatakan bahwa proses domestikasi anjing pertama kali terjadi di
daerah timur. Bukti lain menyebutkan bahwa anjing sudah didomestikasi sejak zaman purba
antara zaman pleistoson dan holosin. Pada zaman itu, anjing digunakan oleh manusia purba
sebagai teman berburu hewan-hewan yang ada di hutan. Penemuan fosil anjing tertua
ditemukan di Rusia yang berupa tulang kranium dan rahang bawah ditemukan di Jerman.
Penelitian yang lain menyebutan bahwa leluhur anjing dibagi menjadi 2 yaitu serigala dan
rubah.

Penemuan terbaru yaitu di New Guinea terdapat jenis anjing yang tidak bisa
menggonggong melainkan melolong atau bersiul. Jenis ini merupakan jenis yang terancam
punah sehingga banyak ditangkarkan. Singing dog atau anjing menyanyi hanya ditemukan di
wilayah hutan New Guinea. Penduduk sekitar juga menghormati anjing tersebut karena
dipercaya merupakan penjaga daerah tersebut. Hal ini menguatkan bahwa anjing merupakan
hasil domestikasi dari serigala yang pada umumnya serigala juga dapat melolong seperti
singing dog.

Proses domestikasi pada anjing tidak terlepas dari peran penting manusia. Sebenarnya
proses domestikasi mengacu pada proses alami yang dilakukan induk hewan kepada anak-
anaknya. Dalam hal ini, peran induk digantkan oleh manusia sehingga manusia bebas
memanipulasi bagaimana kebiasaan, makanan dan perilaku anjing tersebut. Sebuah
percobaan kecil telah dilakukan yaitu dengan mengganti makanan anjing yang semula daging
menjadi sayur-sayuran. Proses tersebut memungkinkan karena pada dasarnya struktur gigi
hewan karnivora masih mempunyai gigi geraham pada bagian pangkal sehingga dapat
mencerna sayuran. Proses pembiasaan yang bertahap dan terus menerus juga mempengaruhi
proses domestikasi pada anjing.

Proses domestikasi anjing mempunyai beberapa manfaat bagi manusia diantaranya


membantu manusia untuk menjaga ternak mereka dari serangan coyote. Peran manusia
sebagai penggembala ternak kini digantikan oleh anjing yang lebih peka terhadap hewan
yang akan memburu hewan ternak. Indra yang sangat peka memungkinkan anjing dapat
mengetahui posisi coyote pada jarak yang cukup jauh, sehingga dapat memberi tanda kepada
domba-domba agar segera berpindah tempat. Sementara itu anjing bertugas di belakang dan
berusaha menjauhkan ancaman coyote dengan gonggongannya. Manfaat lain dari domestikasi
anjing yaitu banyak anjing yang dimanfaatkan sebagai anjing pelacak oleh pihak kepolisian.
Indra pembau yang sangat peka memungkinkan anjing dapat menemukan barang selundupan
seperti ganja, narkotika bahkan dapat menemukan korban dari reruntuhan saat terjadi bencana
alam. Kepekaan indra anjing juga dimanfaatkan manusia untuk menemukan sarang rayap
yang ada di rumah. Di bidang kedokteran, anjing dapat digunakan sebagai pendeteksi sel
kanker pada tubuh manusia. Cara kerjanya dengan memanfaatkan indra dari anjing, yaitu
membiarkan anjing mengendus bagian tubuh pasien dan akan memberikan tanda jika
mendeteksi adanya gangguan pada bagian tubuh pasien.

Proses domestikasi juga mempunyai dampak negatif pada spesies yang mengalami
domestikasi. Pada beberapa jenis anjing mengalami beberapa penyakit menurun yang cukup
berbahaya dan dapat mengancam kehidupan anjing tersebut. Hal tersebut karena tidak hanya
sifat dan perilaku saja yang diturunkan melainkan penyakitnya juga diturunkan dan semakin
kuat pada keturunannya. Selain itu proses domestikasi juga menyebabkan adanya cacat atau
gangguan pada susunan tulang. Misalnya jenis anjing Bulldog yang mempunyai tengkorak
kang bulat, besar, dan tidak mempunyai moncong mengakibatkan beban di kepala menjadi
berat.

Anda mungkin juga menyukai