Oleh:
Dibawah bimbingang :
BOGOR
2017
DATA HASIL PEMERIKSAAN FISIK
1. Diagnosis : Laminitis
2. Anamnesa : Seekor sapi di KUNAK pada tanggal 20
April 2017 ditemukan gejala yaitu nafsu
makan berjurang, adanya kelainan pada
sudut kaki saat berdiri dan adanya kuku
aladin pada kaki belakang.
3. Lingkungan :Lingkungan peternakan sapi perah ini
mempunyai sirkulasi udara yang baik dan
memiliki lahan yang luas, akan tetapi
kandang tersebut kurang mendapatkan sinar
matahari saat pagi hari. Kebersihan kandang
kurang bersih.
4. Signalement
Nama : 309
Jenis hewan/Spesies : Sapi
Ras/Breed : Frisien Holstein
Warna bulu dan kulit : Putih, hitam
Jenis Kelamin : Betina
Usia : >3.5 tahun
Berat badan : 400kg
Tanda khusus :-
5. Status Present
5.1 KeadaanUmum
Perawatan : Sedang
Habitus : Kepala sejajar tulang punggung
Gizi : Cukup
BCS : 2,5
Pertumbuhan badan : Baik
Sikap berdiri : Menumpu dengan 4 kaki
Suhu tubuh : 37,8 oC
Frekuensi nadi : 72 kali/menit
Frekuensi napas : 36 kali/menit
5.4 Limfoglandula
ln. Mandibularis
Ukuran : Tidak teraba
Konsistensi : Tidak teraba
Lobulasi : Tidak teraba
Perlekatan : Tidak teraba
Panas : Tidak teraba
Kesimetrisan : Tidak teraba
Ln. Retropharyngealis
Ukuran : Tidak ada perubahan
Konsistensi : Kenyal
Lobulasi : Jelas
Perlekatan : Tidak ada perlekatan
Panas : Tidak panas
Kesimetrisan : Simetris
Bola mata
Bagian Kiri Kanan
Sclera Putih Putih
Cornea Bening Bening
Iris Coklat bergaris, tidak Coklat bergaris,
ada perlekatan tidak ada perlekatan
Limbus Datar Datar
Pupil Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Reflex pupil Ada Ada
Vasa injectio Ada, tidak dilatasi Ada, tidak dilatasi
Hidung dan sinus-sinus : Bentuk simetris, hembusan udara kanan kiri sama
kuat,, tidak ada foeter ex naso, cermin hidung
lembab, perkusi sinus nyaring
Telinga
Perototan : Simetris
Trachea : Tidak ada reflek batuk
Esofagus : Tidak ada sisa makanan
3.4 Thorak :
Inspeksi
Perkusi
Auskultasi
3.4 Thorak:
3.4.2. SistemPeredaranDarah
Perkusi
Pulsus Nadi
Frekuensi : 80 x/menit
Intensitas : Kuat
Ritme : Teratur
Sinkrosnisasi pulsus dan jantung : Teratur
Jantung
Frekuensi : 80 x/menit
Intensitas : Kuat
Ritme : Teratur
Suara sistolik dan diastolic : Jelas
Ekstrasistolik : Tidak ada
Suara ekstrakardial : Tidak ada
3.4 Thorak:
Inspeksi
- Rumen : Terdengar
- Peristaltik usus : Tidak terdengar
- Suara Borboritmik : Terdengar
Anus
Kelenjar mamae :
Inspeksi
Palpasi
- Struktur pertulangan
- Kaki kiri depan : Simetris
- Kaki kanan depan : Simetris
- Kaki kiri belakang : Simetris
- Kaki kanan belakang : Simetris
- Konsistensi pertulangan : Tidak ada kelainan
- Reaksi saat palpasi : Tidak ada kelainan
- Letak reaksi sakit :-
- Panjang kaki depan ka/ki : Sama
- Panjang kaki belakangka/ki : Sama
- Kestabilan pelvis
- Konformasi : Tegas
- Kesimetrisan : Simetris
- Ruminansia
- Tuber ischii : Teraba
- Tuber coxae : Teraba
3.8 Kuku
Inspeksi
Palpasi
- Kuku kiri depan : Sakit
- Kuku kanan depan : Sakit
- Kuku kiri belakang : Sakit
- Kuku kanan belakan : Sakit
Perkusi
Diagnosa : Laminitis
Prognosis : Fausta
Pemeriksaan Lanjutan :-
PEMBAHASAN
SIMPULAN
Sapi perah dengan nomor eartag 309 menderita laminitis yang diakibatkan
karena proporsi pakan konsentrat lebih banyak dibanding hijauan dan lingkungan
kandang yang kotor.
DAFTAR PUSTAKA
Bergsten C.2003. Causes, risk factor, and prevention of laminitis and related claw
lesion. Acta Vet. Scand. 98: 157-166
Nocek JE. 1996. The link between nutrition, acidosis, laminitis, and environment.
Terhubung berkala. [5 April 2017].
http://www.wcds.ca/proc/1996/wcd96049.htm
Rakhmawati I, Batan IW, Suatha IK.2013. Kejadian kuku aladin pada sapi Bali.
Indonesia Medicus Veterinus. 2(4): 407-417.
Sasono Adi, Rosdiana F, Setiawan BS. 2011. Betrenak Sapi Perah secara Intensif.
Jakarta : Agromedia