ROTASI KLINIK
Yang dilaksanakan di
Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
2
A. ANAMNESA
Pada tanggal 14 Juli 2018, Kucing meow yang merupakan pasien rujukan
dari klinik hewan lain datang dengan membawa hasil x ray yang telah didiagnosa
B. SIGNALEMEN
Nama : Meow
Ras/Breed : Kucing/DSH
Suhu : 38,50C
Sex : Jantan
Usia : 3 tahun
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Perawatan : Baik
Habitus/Tingkah laku :
Gizi : Baik
a. Inspeksi
Sclera : Putih
Kornea : Bening
Lensa :
Sklera : Putih
Kornea : Bening
Limbus : Rata
sempurna.
mulut
Telinga
Permukaan daun telinga : Telinga bersih, rose pale, tidak ada kelainan
Leher
Perototan : Kompak
Kelenjar Pertahanan
Ln.Mandibularis : Teraba
Lobulasi : Jelas
Konsistensi : Kenyal
Ln.Popliteus : Teraba
Lobulasi : Jelas
Konsistensi : Kenyal
4. Thoraks
a. Sistem Pernafasan
Inspeksi
Intensitas : Sedang
Frekuensi : 67x/menit
Trakea : Teraba
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Auskultasi
Frekuensi : 164x/menit
Intensitas : Sedang
Ritme : Ritmis
Jantung
Inspeksi
Palpasi
hipogastrikus
Auskultasi
Anus
6. Sistem Urogenital
7. Sistem Saraf
Reflek : Ada
8. Alat Gerak
Inspeksi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiografi xray pada daerah rongga thorax dan abdomen dengan posisi
lateral recumbency.
Hasil Radiografi Deskripsi radiografi
E. DIAGNOSA
Hernia Diafragmatika
F. TERAPI
1. Hernia Diafragmatika
12
Kucing meow datang ke klinik citrapet atas rujukan dokter hewan lain yang
sebelumnya telah didiagnosa hernia diafragmatika, untuk dilakukan penanganan
operasi reposisi hernia diafragmatika dan pengobatan lanjutan. Diagnosa hernia
diafragmatika pada kucing meow berdasarkan adanya temuan klinis dyspneu dan
takipnue. Serta ditunjang dengan hasil x-ray yang menunjukan tidak adanya batas
yang jelas antara rongga thorax dan rongga abdomen (Gambar 2).
Hernia Diafragmatika adalah masuknya organ-organ abdomen melalui defek
pada diafragma kedalam rongga thorax, umumnya disebabkan karena trauma atau
kelainan yang bersifat kongenital (Baines, 2005). Diafragma tersusun atas otot dan
tendon, yaitu musculus diafragmaticus pars costalis dextra et sinistra, pars lumbalis,
dan pars sternalis. Foramen diafragmaticus dibagi menjadi 3 yaitu caval foramen,
esophageal hiatus dan aortic hiatus. Caval foramen akan dilewati oleh vena cava.
Esophageal hiatus akan dilewati oleh esophagus dan aortic hiatus akan dilewati
oleh aorta, vena azygous, vena hemiazygous dan duktus thorakalis (Gambar 3,
Gambar 4).
(King, 2004)
(King, 2004)
Pada saat rongga abdomen sudah terbuka, dilakukan eksplorasi pada bagian
diafragma yang mengalami trauma. Pada kasus ini diafragma sobek dengan tipe
sobekan kombinasi dimana sobekan membuat garis mulai dari pars costalis bagian
17
dimana apabila terdapat gas didalam rongga thoraks maka selang akan
mengeluarkan gelembung didalam air tersebut. Apabila gas sudah berhasil
dikeluarkan maka selang ditarik dari rongga thoraks bersamaan dengan penutupan
jahitan terakhir pada diafragma, agar tidak ada lagi udara yg masuk kedalam rongga
thoraks.
Gambar 14. (A) penajahitan otot dan subkutan (B) penjahitan intradermal
menyebabkan infeksi post operasi dan diberi softratulle sebagai antibiotik untuk
melindungi luka dan terakhir diberi kasa dan ditutup menggunakan hipafix.
Kontrol post operasi meliputi x- ray pasca operasi, terapi rawat inap dan
observasi pernapasan post operasi. X-ray post operasi bertujuan untuk memastikan
bahwa organ – organ yang masuk kedalam rongga thoraks telah direposisi ke
rongga abdomen dan untuk mengetahui bahwa antara rongga thoraks dan rongga
abdomen terlihat batas yang jelas yang dipisahkan oleh diafragma.
Gambar 7. radiografi kucing Meow posisi lateral (A) sebelum dilakukan reposisi
hernia diafragmatika (B) setelah dilakukan reposisi hernia diafragmatika.
Terapi rawat inap antara lain dilakukan observasi luka post operasi setiap 2
hari sekali dan dijaga agar luka operasi tetap dalam kondisi kering. Diberikan
antibiotik, anti inflamasi dan analgesik pada kucing Meow untuk mengontrol luka
21
post operasi agar tidak terkontaminasi bakteri dan kucing tidak mengalami
kesakitan yang berlebih. Observasi pernapasan kucing Meow didapatkan sebelum
operasi kucing mengalami dyspneu, takipneu dan tipe pernapasan abdominalis,
sedangkan setelah operasi kucing tampak tenang, napas teratur dan tipe pernapasan
thoracoabdominalis.
b. Rawat Inap
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
King, Lesley G. 2004. Textbook of Respiratory Disease in Dogs and Cats. Missouri.
Saunders
Little, Susan. 2012. The Cat: Clinical Medicine and Management. Missouri:
Elseiver Saunnders
Plumb, D. C., 2008. Plumb’s Veterinary Drug Handbook 6th edition. The IOWA
Tobias, Karen. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. USA: Wiley-
Blackwell