Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

MAGANG PROFESI WAJIB KERUMAHSAKITAN


Groovy Vetcare Clinic
(14 – 26 Oktober 2019)

Oleh:

PPDH ANGKATAN II TA 2018/2019


KELOMPOK D

Riky Fernanda, SKH B94184239


Rojivni Sadewo, SKH B94184242

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PYOMETRA PADA ANJING PITBULL
TINJAUAN KASUS
Anamnesa
Anjing bernama Brandy bersama ownernya datang ke Groovy Vetcare
Clinic dengan kondisi nafsu makan berkurang, kurus, lemas dan berdasarkan
keterangan owner bahwa Brandy sudah memperlihatkan tanda-tanda menstruasi
sejak 3 minggu yang lalu.
Signalment
Nama hewan : Brandy
Jenis : Anjing
Ras : American Pitbull Terrier
Warna rambut dan kulit : Hitam
Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : Betina
BB : 25,72 Kg
Tanda khusus : Tato pada bagian paha
Keadaan Umum
Perawatan : baik
Habitus : tulang punggung lurus
Tingkah laku : jinak
Gizi : baik
Pertumbuhan badan : baik
Sikap berdiri : menumpu dengan 4 kaki
Suhu tubuh : 39.3 0C
Frekuensi nadi : 80x/menit
Frekuensi nafas : 16x/menit
Adaptasi lingkungan : baik
Kulit dan rambut
Aspek rambut : halus dan bersih
Kerontokan : ada
Kebotakan : tidak ada
Turgor kulit : < 3 detik
Permukaan kulit : rata, tidak ada kelainan

Kepala dan leher


Inspeksi
Ekspresi wajah : ceria
Pertulangan kepala : simetris, kompak, tegas
Posisi tegak telinga : tegak keduanya
Posisi kepala : lebih tinggi dari tulang punggung
Mata dan orbita
Kanan
Palpebrae : terbuka dan tertutup sempurna
Silia : mengarah ke luar
Konjuctiva : rose, licin, mengkilat, basah
Membran niktitan : tersembunyi
Kiri
Palpebrae : terbuka dan tertutup sempurna
Silia : mengarah ke luar
Konjuctiva : rose, licin, mengkilat basah
Membran niktitan : tersembunyi

Bola mata kiri kanan


Sklera : Putih Putih
Kornea : bening, jernih bening, jernih
Iris : tidak ada perlekatan tidak ada perlekatan
Limbus : rata rata
Pupil : tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Repleks pupil : positif positif
Vasa injectio : tidak ada tidak ada

Hidung dan sinus-sinus : simetris, tidak ada discharge


Mulut dan rongga mulut
Rusak/luka bibir : tidak ada perlukaan
Mukosa : merah, ada luka pada gusi
Gigi : gigi geligi lengkap, ada karang gigi pada gigi
premolar rahang atas sebelah kanan
Lidah : tidak ada luka
Bau : berbau

Telinga
Posisi : turun keduanya
Bau : bau khas serumen
Permukaan daun telinga : rata, tidak ada perlukaan
Krepitasi : tidak ada
Refleks panggilan : ada

Leher
Perototan : rata, otot teraba,
Trakea : teraba, tidak ada refleks batuk
Esofagus : tidak teraba

Limfonodus retrofaringealis
Ukuran : tidak berubah
Konsistensi : kenyal
Lobulasi : jelas
Perlekatan : tidak ada
Panas : sama dengan kulit sekitarnya
Kesimetrisan : simetris

Sistem pernapasan
Inspeksi
Bentuk rongga thorax : simetris
Tipe pernapasan : costalis
Ritme : teratur
Intensitas : normal
Frekuensi : 16x/menit
Batuk : tidak ada

Palpasi
Penekanan rongga thorax : tidak ada reaksi sakit
Palpasi interkostal : tidak ada reaksi sakit

Perkusi
Perkusi lapangan paru-paru :-
Lapangan paru-paru :-
Gema perkusi :-

Auskultasi
Suara pernapasan : jelas
Suara ikutan : tidak ada

Sistem peredaran darah :


Inspeksi
Ictus cordis : tidak ada

Auskultasi
Frekuensi : 80x/menit
Intensitas : kuat
Ritme : teratur
Suara sistolik dan diastolik : jelas
Ekstra sistolik : tidak ada
Lapangan jantung : tidak ada kelainan
Antara pulsus dan jantung : sinkron

Abdomen dan organ pencernaan yang berkaitan


Inspeksi
Bentuknya : simetris
Besarnya : tidak ada perubahan

Palpasi
Epigastrikus : tidak ada respon sakit
Mesogastrikus : ada respon sakit
Hypogastrikus : tidak ada respon sakit
Isi usus halus : tidak teraba
Isi usus besar : tidak teraba

Auskultasi
Peristaltik usus : terdengar
Anus
Sekitar anus : bersih
Refleks spinker ani : ada
Glandula perianalis : tidak ada kelainan
Kebersihan daerah perianal : bersih

Alat gerak
Inspeksi
Perototan kaki depan dan belakang : simetris, tidak ada kelainan
Spasmus otot : tidak ada
Tremor : ada
Sudut Persendian : tidak ada perubahan
Cara berjalan : berjalan dengan menggunakan empat kaki

Alat Perkemih dan Kelamin (Urogenitaslis)


Inspeksi : ada discharge
Mukosa vulva : tidak ada radang
Kelenjar mamae
besar : tidak ada perubahan
membesar letak : sesuai
bentuk : tidak ada perubahan
kesimetrisan : simetris
konsistensi kelenjarnya : kenyal

Palpasi
Struktur pertulangan : simetris, kompak, tidak ada kelainan
Kaki depan ka/ki : simetris , kompak, tidak ada kelainan
Konsistensi pertulangan : kompak, keras, padat, tidak ada kelainan
Reaksi saat palpasi : tidak ada respon sakit
Panjang kaki depan : sama panjang
Panjang kaki belakang : sama panjang
Kestabilan pelvis : kompak, simetris
Tuber ischii : sedikit teraba, tertutup otot
Tuber coxae : sedikit teraba, tertutup otot

Limfonodus popliteus
Ukuran : tidak berubah
Konsistensi : kenyal
Lobulasi : jelas
Perlekatan : tidak ada
Panas : sama dengan suhu kullit di sekitarnya
Kesimterisan : simetris

Diagnosa : Pyometra
Prognosa : Fausta
Temuan Klinis
Pemeriksaan klinis dilakukan secara inspeksi. Berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis, Brandy terlihat lemas, kurus, dan ada discharge pada vulva.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Brandy adalah pemeriksaan
menggunakan Ultrasonografi (USG) pada regio abdomen dan pemeriksaan darah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan USG, ukuran uterus membesar dengan dinding
uterus menebal. Tampak massa anechoik bulat kecil disepanjang dinding uterus.
Lumen terisi cairan anechoik (gambar 1). Pemeriksaan darah yang dilakukan
adalah pemeriksaan terhadap hematologi dan biokimia darah (tabel 1).

(a) Uterus membesar dan berisi cairan (b) Dinding uterus menebal

(c) Massa anechoik bulat kecil disepanjang dinding uterus


Gambar 1 hasil pemeriksaan USG regio abdomen
Tabel 1 hasil pemeriksaan biokimia darah
Parameter Nilai Normal Hasil Pemeriksaan
Glukosa 74 – 143 mg/dL 126 mg/Dl
Creatinin 0.5 – 1.8 mg/dL 1.9 mg/dL
BUN 7 – 27 mg/dL 13 mg/dL
BUN/Creatinin - 7
Total Protein 5.2 – 8.2 g/dL 7.1 g/dL
ALB 2.3 – 4.0 g/dL 2.8 g/dL
GLOB 2.5 – 4.5 g/dL 4.2 g/dL
ALB/GLOB - 0.7
ALT 10 – 125 U/L 10 U/L
ALKP 23 – 212 U/L 103 U/L
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia darah, diperoleh nilai kreatinin
lebih tinggi dari nilai normal.
Tabel 2 hasil pemeriksaan hematologi
Parameter Nilai Normal Hasil Pemeriksaan
WBC 6 – 17 x 103/µl 20.56 x 103/µl
LYM 1 – 4.8 x 103/µl 1.09 x 10/µl
MON 0.2 – 1.5 x 103/µl 0.99 x 10/µl
NEU 3 – 12 x 103/µl 18.35 x 10/µl
EOS 0 – 0.8 x 103/µl 0.08 x 10/µl
BAS 0 – 0.4 x 103/µl 0.03 x 10/µl

RBC 5.5 – 8.5 x 106/µl 5.50 x 106/µl


HGB 12 – 18 g/dL 11.5 g/dL
HCT 37 – 55 % 32.98 %
MCV 60 – 77 fl 60 fl
MCH 19.5 – 24.5 pg 20.8 pg
MCHC 14 – 20% 18.8 %

PLT 165 – 500 x 10/µl 307 x 10/µl


MPV 3.9 – 11.1 fl 6.6 fl
Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi, Brandy mengalami
Leukositosis, Neutrophilia, Anemia dan Microcytosis.
Diagnosis dan Prognosis
Berdasarkan hasil temuan klinis dan pemeriksaan penunjang, Brandy
didiagnosis mengalami pyometra dengan prognosis fausta.

Terapi
Terapi yang diberikan pada Brandy berupa pemberian obat dan tindakan
Ovariohisterectomy (OH). Pemberian dilakukan sebelum dan sesudah tindakan
OH. Obat yang diberikan sebelum tindakan OH adalah VedAmox C-500®. Obat
yang diberikan setelah tindakan OH yaitu Previcox 57 mg®, Bioplacenton 15
gram/pcs®, Livron B-Plex®, Prorenal® (Essential Ketoacid), VedAmox C-500®,
dan RC Real Canin 410 gram/cans®.
PEMBAHASAN

Gambar 2 kondisi Brandy sebelum operasi


Brandy merupakan salah satu anjing betina pasien Groovy Vetcare Clinic
yang berumur 8 tahun. Brandy datang ke Groovy Vetcare Clinic bersama
ownernya pada tanggal 21 Oktober 2019. Berdasarkan anamnese dan gejala klinis
yang terlihat, Brandy diduga mengalami gangguan pada sistem atau organ
reproduksi. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu menggunakan
USG pada regio abdomen dan pemeriksaan darah.
Hasil pemeriksaan USG, terlihat uterus mengalami pembesaran dan
dinding uterus menebal. Lumen uterus berisi cairan dengan ekogenitas anechoik
dan disepanjang dinding uterus terlihat massa anechoik berbentuk bulat kecil
(Gambar 1). Berdasarkan hasil tersebut, dugaan diagnosa terhadap Brandy adalah
hydrometra atau pyometra. Menurut Goddard (1995) uterus yang mengalami
pyometra memiliki pertambahan diameter lumen oleh akumulasi cairan yang
bersifat anechoic dan umumnya dinding uterus bertambah tebal hingga 2 mm
serta bersifat hyperechoic akibat peningkatan vaskularisasi dan aktivitas sekresi
kelenjar. Kahn et al. (2005) menambahkan bahwa pyometra dapat disebabkan
oleh mediasi hormonal dengan karakteristik cystic endometrial hyperplasia (CEH)
ditambah adanya infeksi sekunder oleh bakteri. Massa yang terlihat anechoic
berbentuk bulat pada uterus adalah kista pada uterus.
Hasil pemeriksaan darah juga memperkuat dugaan pyometra tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia darah, terlihat adanya peningkatan nilai
kreatinin, dan hasil hematologi diperoleh nilai WBC (neutrofil) lebih tinggi dari
normal sedangkan nilai hemoglobin dan hematokrit lebih rendah dari normal.
Hasil pemeriksaan hematologi mengindikasikan bahwa Brandy mengalami
leukositosis, neutrophilia, anemia dan microcytosis (tabel 1). Gambaran hasil
darah pada kasus pyometra biasanya akan tampak peningkatan jumlah sel darah
putih dan azotemia yang muncul bersamaan dengan dehidrasi (Smith 2006).
Azotemia adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan blood urea nitrogen (BUN)
dan kreatinin serum sebagai akibat dari menurunnya glomerular filtration rate
(GFR) (Pundziene et al. 2010). Urea nitrogen dan kreatinin merupakan produk
normal sisa katabolisme yang dieksresikan oleh ginjal dan memiliki korelasi
negatif terhadap GFR (Neel and Grindem 2000). Penurunan GFR menandakan
bahwa terjadi kerusakan pada ginjal yang disebabkan oleh toksemia dan dehidrasi
pada kasus pyometra (Gupta et al. 2013). Esfandiari et al. (2016) menambahkan
bahwa peningkatan nilai WBC (leukosit) terutama neutrofil menandakan hewan
mengalami infeksi bakteri. Infeksi bakteri berasal akumulasi cairan (nanah) dalam
uterus yang masuk melalui pembuluh darah. Beberapa organisme umum yang
ditemukan pada kultur bakteri pada anjing yang mengalami pyometra adalah
E.coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus spp.¸ Pseudmonas spp., dan Proteus
spp. (Fossum 2002).
Berdasarkan dugaan diagnosa tersebut, dokter menyarankan untuk
dilakukan tindakan Ovariohisterectomy, tetapi owner memilih untuk membawa
Brandy pulang kerumah untuk didiskusikan dengan keluarga perihal saran
tersebut. Untuk mencegah atau mengurangi efek sekunder dari dugaan diagnosa
tersebut, dokter membuat resep antibiotik untuk Brandy yaitu 4 tablet VedAmox
C500 dengan frekuensi pemberian dua kali sehari. Setelah sampai dirumah, tidak
lama kemudian owner menghubungi dokter hewan yang di Groovy Vetcare Clinic
dan menerima saran dari dokter untuk dilakukan Ovariohisterectomy pada
Brandy.
Pyometra merupakan gangguan pada uterus hewan betina dewasa yang
ditandai dengan tertimbunnya nanah di lumen uterus disertai dengan perubahan
atau penebalan mukosa atau dinding uterus. Pyometra dapat berupa pyometra
terbuka atau tertutup (Subronto 2014). Hewan yang mengalami pyometra terbuka
ditandai dengan adanya leleran yang keluar dari vulva atau vagina dan pada
pyometra tertutup tidak ada lelaran (Smith 2006). Pyometra tertutup lebih
berbahaya dari pada pyometra terbuka karena dapat menyebabkan kematian dalam
waktu beberapa hari akibat septikemia atau toksemia (Baithalu et al. 2010).
Berdasarkan gejala yang terlihat bahwa Brandy mengalami pyometra terbuka.
Ressang (1984) menambahkan bahwa penimbunan nanah pada kasus pyometra
disebabkan oleh bakteri-bakteri yang secara normal berada dalam uterus namun
dalam kondisi tertentu menjadi patogen akibat dari pengaruh hormonal. Pada
hewan betina pasca estrus, terjadi peningkatan progesteron selama 8-10 minggu
dan lapisan uterus menjadi menebal untuk mempersiapkan lingkungan uterus
yang sesuai untuk kehidupan fetus. Jika kehamilan tidak terjadi, maka lapisan
uterus akan terus menebal dan membentuk nodu-nodul yang mengeluarkan cairan
kental. Kondisi yang demikian merupakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan
bakteri. Menurut Edward dan Richard (1987), ada dua pendekatan terapi untuk
kasus pyometra, yaitu terapi medis atau pengobatan farmakologis dan operasi.
Tindakan operasi merupakan pilihan terbaik untuk mencegah terulangnya
kejadian pyometra, dan tindakan operasi yang dilakukan adalah pengangkatan
ovarium dan uterus atau Ovariohisterectomy (OH).
Berdasarkan hasil kesepakatan dokter hewan dan owner, pada tanggal 22
Oktober 2019 dilakukan Ovariohisterectomy (OH) terhadap Brandy. Sebelum
dilakukan Ovariohisterectomy (OH), Brandy dipasang infus Ecosol NaCl melalui
intravena. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh selama operasi dan post operasi. Pada persiapan Ovariohisterectomy
(OH), dilakukan tindakan premedikasi dan induksi. Premedikasi yang dilakukan
menggunakan sediaan Butomidor 0.77 ml dan Calmivet 0.15 ml melalui intravena.
Kemudian, sekitar 10 menit setelah premedikasi dilakukan induksi menggunakan
Propanolol 8 ml melalui intravena dan sekitar 5 menit kemudian Brandy sudah
mengalami induksi. Setelah terinduksi, kemudian Brandy diberikan anesthesi
inhalasi menggunakan Isoflurane dan beberapa menit setelah teranestesi diberikan
Synulox injection® 1.3 ml melalui intramuskular. Synulox® merupakan sediaan
injeksi yang mengandung antibiotik Amoxicillin dan Clavulanat. Setelah
pemberian Synulox®, dilakukan preparasi daerah abdomen menggunakan
Primavet, Iodine Tincture dan Alkohol.
Sayatan pada area operasi cukup panjang, hal ini dikarenakan ukuran
uterus yang membesar sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan dari abdomen
(Gambar 3). Pelaksanaan Ovariohisterectomy pada Brandy membutuhkan waktu
sekitar 1 jam 30 menit dan setelah operasi selesai, Brandy diberikan Flunixin
meglumin injection® 0.51 ml melalui intramuskular. Pemberian Flunixin
meglumin® berfungsi sebagain anti-inflamasi. Setelah ovarium dan uterus
dikeluarkan, terlihat adanya beberapa kista pada permukaan luar uterus.
Kemudian dilakukan penyayatan pada uterus untuk memastikan apakah
pembesaran tersebut disebabkan oleh cairan atau nanah. Berdasarkan hasil
sayatan, uterus berisi nanah dengan konsistensi encer tetapi tidak berbau busuk
(Gambar 3).

(a) (b)
Gambar 3 kondisi uterus sebelum (a) dan sesudah (b) dilakukan penyayatan
Terapi pasca operasi yang diberikan pada Brandy yaitu pemberian infus
Ecosol NaCl melalui intravena, Previcox 57 mg®, Bioplacenton ®, Livron B-Plex®,
Prorenal® (Essential Ketoacid), VedAmox C-500®, dan RC Renal Canine 410
gram®. Pemberian Previcox 57 mg® berfungsi sebagai anti-inflamasi pasca
operasi. Bioplacenton® merupakan obat topikal yang mengandung 10% ekstrak
plasenta dan 0,5% neomisin sulfat (Ivanalee et al. 2018). Ekstrak plasenta bekerja
mambantu proses penyembuhan luka dan memicu pembentukan jaringan baru,
sedangkan neomisin sulfat berfungsi untuk mencegah atau mengatasi infeksi
bakteri pada 20 area luka (Kalbemed 2013). Livron B-Plex® berfungsi sebagai
suplemen makanan yang diberikan 1 kali sehari selama 10 hari. Prorenal®
mengandung asam amino esensial (Essential Ketoacid) yang berfungsi dalam
pembentukan protein dan memenuhi kebutuhan asam amino bagi penderita gagal
ginjal bersamaan dengan diet tinggi kalori rendah protein. VedAmox C-500®
merupakan obat tablet yang mengandung antibiotik Amoxicillin 400 mg dan
Clavulanat 100 mg. Amoxicillin adalah antibiotik spektrum luas yang bekerja
dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri gram positif dan gram
negatif (Kassaye dan Genete 2013). Penambahan Clavulanat bertujuan untuk
meningkatkan potensi antibiotik dengan mekanisme penghambatan enzim beta-
laktamse. RC Renal Canine 410 gram® merupakan pakan untuk anjing yang
berfungsi membantu meringankan kerja ginjal dan menyeimbangkan sistem
metabolik akibat penyakit ginjal kronis.

(a) (b)
Gambar 4 kondisi Brandy pasca operasi (a) dan sayatan pasca operasi (b)
Terapi pasca operasi yang diberikan pada Brandy bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi sekunder, memperbaiki kondisi metabolisme dan mempercepat
persembuhan luka pada area operasi. Kondisi Brandy pasca operasi sudah mulai
membaik dan sayatan pada area operasi sudah mulai mengering dan membaik
pada 3 hari pasca operasi (gambar 4).

KESIMPULAN
Penanganan terhadap kasus pyometra pada anjing yang bernama Brandy
yaitu dengan melakukan tindakan Ovariohisterectomy dan terapi pasca operasi
diberikan berupa infus Ecosol NaCl melalui intravena, Previcox 57 mg®,
Bioplacenton ®, Livron B-Plex®, Prorenal® (Essential Ketoacid), VedAmox C-
500®, dan RC Renal Canine 410 gram®.
DAFTAR PUSTAKA
Baithalu RK, Maharana BR, Mishra C, Sarangi L, Samal L. 2010. Canine
Pyometra. Veterinary World 3(7): 340-342.
Fossum TW. 2002. Small Animal Surgery 3th.Edition. Elsevier. Mosby. 736-737.
Goddard PJ. 1995. Veterinary Ultrasonography. England () : CAB International.
Gupta AK, Dhami AJ, Patel SB, Shah RG. 2013. Evaluation Of Clinical
Biochemistry Of Blood In Bitches Affected With Pyometra. Indian Journal
of Animal Reproduction. 34 (1): 26-30.
Ivanele AS, Yudaniyanti IS, Yunita MN, Triakoso N, Hamid IS, Saputro AL.
2018. Efektivitas Sugar Dressing (100% Gula) dalam Meningkatkan
Kepadatan Kolagen pada Proses Penyembuhan Luka Bakar Buatan pada
Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan. Jurnal Medik Veteriner. 1 (3):
134-141.
Kahn CM, and Line S. 2005. The Merck Veterinary Manual. 9th Ed. Merck & Co.
Inc. USA.
Kalbemed. 2013. Bioplacenton. Kalbe Medical Portal.
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Branded/tabid/245/ID/5699/Bio
pl acenton.aspx [Di akses pada 24 Oktober 2019].
Kassaye, L. & Genete, G. 2013. Evaluation and comparison of in-vitro dissolution
profiles for different brands of Amoksisilin capsules. African Health
Sciences. 13 (2).
Neel, J.A. and Grindem, C.B. (2000). Understanding and evaluating renal
function. Vet. Med., 95: 555-565.
Pundziene B, Dobiliene D, Rudaitis S. Acute kidney injury in pediatric patients:
experience of a single center during an 11-year period. Medicine. 2010;
46(8): 511-5.
Smith FO. 2006. Canine Pyometra. Theriogenology. 66:610-612.
Subronto. 2014. Ilmu Penyakit Hewan Kesayangan: Anjing (Canine Medicine).
Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.
Ressang AA. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar (ID): Team Leader
IFAD Project.
LAMPIRAN
Lampiran 1 hasil pemeriksaan penunjang
Lampiran 2 kondisi Brandy sebelum operasi

Lampiran 3 preparasi area operasi

Lampiran 4 dokumentasi pada saat operasi

(1) (2)

(3) (4)

sas
aklAJ
\
sj

(5) (6)

(7) (8)

(9) (10)

(11) (12)

Anda mungkin juga menyukai