Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. F.P.

J DENGAN DIAGNOSA
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL) DI RUANG ANGSOKA 2 RSUP
SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 23 JUNI – 26 JUNI 2022

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Maria Helena Nei


NPM: 21203024
Unit : Angsoka 2

Autoanamnese : pasien dan RM


Kamar: 201 bad 3

Alloanamnese : pasien dan keluarga pasien.


Tanggal masuk RS : 13-06-2022

Tanggal pengkajian: 23-06-2022

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Ank. F. J.P
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status perkawinan :-
Jumlah anak :-
Agama/ suku : Kristen Protestan
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan bahasa daerah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat rumah : JL. Jempiring, Semarangpura.
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. A. K
Umur : 40 tahun
Alamat : JL. Jempiring, Semarangpura.
Hubungan dengan pasien : Ibu.
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik
Saat masuk : all. Febrie neutropenia
Saat pengkajian : Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)
III. KEADAAN UMUM
A. Keadaan sakit
Pasien tampak sakit sedang.
Observasi: berdasarkan hasil observasi, pasien dengan diagnosa Leukemia Limfoblastik
Akut (ALL), pasien terpasang infus NaCl di tangan kirinya, pasien dengan kesadaran
composmentis dan pasien terbaring lemah di tempat tidur.
B. Keluhan utama: pasien mengatakan kaki kirinya terasa sakit dan badan terasa lemah.
C. Riwayat Penyakit
1. Riwayat keluhan utama (Riwayat Penyakit Sekarang)
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibunya, pasien merupakan seorang anak
tunggal, pasien mengalami sakit dari kelas 5 SD dari tahun 2015 sampai sekarang.
Dari tahun 2015 sampai sekarang klien keluar masuk rumah sakit RSUP Sanglah
Denpasar untuk dilakukan perawatan terhadap sakitnya. Tanggal 13-06-2022
pasien masuk rumah sakit RSUP Sanglah dengan alasan pangkal paha bagian
kirinya terasa sakit dan terasa sangat memberat, mengalami demam, dan juga
pasien mengeluh lemas seluruh badan. Klien dirawat di Angsoka 2 di kamar 201
dan pada tanggal 23-06-2022, saat dilakukan pengkajian: pasien tampak sakit
sedang, kesadaran composmentis, klien tampak terbaring lemah di tempah tidur
dan terpasang infus NaCl di tangan kirinya dengan 20 tpm.
2. Riwayat penyakit yang pernah dialami (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Ibu klien mengatakan pasien tidak mengalami sakit yang sama dahulu tetapi klien
sakit dari dia kelas 5 SD sampai dia kelas 3 SMA sekarang.
3. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama
seperti yang dialami oleh pasien.
D. Kesadaran (kualitatif): composmentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
Kesimpulan : tidak ada masalah dan pasien dalam kesadaran penuh.
E. Tanda vital
1. Tekanan darah: 90/60 mmHg
MAP: 70 mmHg (nilai normal 60-100 mmHg)
Kesimpulan : tidak ada masalah.
2. Suhu : 36,50C di: Axila
3. Pernapasan: 16 x/menit
Irama : Teratur.
4. Nadi : 110 x/menit
Irama : teratur
F. Pemeriksaan fisik
a) Rambut
Keadaan rambut : rambut tampak rapi, persebaran rambut tampak merata,
rambut tampak berwarna hitam pekat.
Kebersihan rambut : rambut tampak bersih.
Kulit Kepala : tampak bersih, tidak terdapat benjolan dan lesi.
b) Mata
Kornea : tampak putih.
Pupil : pupil isokor
Lensa mata : normal
Tekanan intra okuler (TIO) : tidak ada tekanan pada intra kranial
Palpebra/conjungtiva : konjungtiva tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
c) Telinga
 Pina : tampak normal tidak ada kelainan.
 Kanalis : tampak normal
 Membran timpani : tampak normal
 Fungsi Pendengaran: n o r m a l
 Hidung : Bentuk hidung simetris, bersih, septum berada ditengah
dan tidak ada polip.
e) Mulut
 Rongga mulut
Kebersihan Rongga mulut : tampak bersih.
Kelembaban mukosa : tampak lembab
 Gusi : tampak berdarah sedikit yang keluar.
 Gigi : tampak bersih, tidak ada karies gigi.
 Gigi palsu : tampak tidak menggunakan gigi palsu.
 Kemampuan mengunyah keras : klien tidak mampu mengunyak keras.
 Kebersihan Lidah : tampak bersih.
 Warna lidah :berwarna merah muda, dengan bintik-bintik kecil
atau papila.
 Warna bibir : tampak pucat.
f) Leher
Inspeksi
Bentuk leher : tampak normal.
Penggunan Tracheostomi: tidak mengunakan tracheostomi.
JVP: tidak dikaji dan diukur. (normal: < 8 cmH2O)
Kesimpulan : tidak di ukur.
Kelenjar tiroid: tampak normal dan tidak teraba massa.
g) Thorax dan pernapasan
 Inspeksi:
Bentuk thorax : simetris.
Retraksi interkostal : tidak ada retraksi dada
Sianosis : tidak ada
Stridor : tidak ada
 Palpasi :
Vocal premitus : tidak ada
Krepitasi : tidak ada krepitasi
 Perkusi : sonor
 Auskultasi :
Suara napas : vesikuler
Suara tambahan : tidak ada
h) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : tidak terlihat
 Palpasi :
Ictus cordis : tidak teraba
 Perkusi :
Batas atas jantung : normal
Batas bawah jantung : normal
Batas kanan jantung : normal
Batas kiri jantung : normal
 Auskultasi :
Bunyi jantung II A : normal
Bunyi jantung II P : normal
Bunyi jantung I T : normal
Bunyi jantung I M : normal
Bunyi jantung III irama gallop : tidak ada
Murmur : tidak ada
Bruit : Aorta :
A.Renalis : normal
A. Femoralis : normal
 CRT : < 2 detik.
i) Abdomen :
 Inspeksi :
 Auskultasi : tidak ada distensi pada perut, tidak terdapat bekas luka.
Peristaltik usus: 10 x/menit
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba membesar.
 Perkusi : timpani
Distensi abdomen: tidak ada distensi abdomen.
j) Urogenetalia
Palpasi kandung kemih: tampak kosong .
Nyeri ketuk ginjal: negatif
Mulut uretra : tampak normal tidak ada kelainan.
Anus :
 Peradangan : normal tidak terdapat peradangan
 Hemoroid : tidak ada
 Fistula : tidak ada fistula .

k) Columna vetebralis:

Inspeksi : Klien tidak mengalami kelainan pada tulang belakang seperti kifosis,
skoliosis, dan lordosis.
Postur tubuh: tinggi.
Bentuk tulang belakang: tampak normal.
 Palpasi : adanya nyeri tekan pada daerah punggung dan ekstremitas
bawah.
 Kaku kuduk : tidak ada
l) Ekstermitas
 Atrofi otot: tampak adanya atrofi otot
 Rentang gerak :
Kaku sendi : tidak ada
Nyeri sendi : tidak ada
Fraktur : tidak ada fraktur
Parese : tidak ada
Paralisis : tidak ada
 Uji kekuatan otot
Kanan kiri
Tangan 5 5
Kaki 3 3

Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu
melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan
sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
 Refleks fisiologi : positif
 Refleks patologi : positif
 Babinski kiri dan kanan: positif
 Clubing jari-jari : tidak ada
 Varises tungkai : tidak ada
 Gaya jalan : klien tidak mampu berjalan.
 Anggota gerak yang cacat : tidak ada
 Fiksasi: : tidak ada.
m) Kulit :
Kebersihan kulit : tampak bersih.
Warna kulit: kulit tampak berwarna putih pucat.
 Edema: tidak ada edema.
 Ikterik: tidak ada
 Tanda-tanda radang : tidak ada
 Keringat dingin : tidak ada
 Basah : tidak ada
 Lesi : terdapat lesi sedikit di belakang punggung.
n) Uji Saraf Kranial
N I: Olfaktorius
Klien tidak ada masalah dengan indra penciumanya
N II: Optikus
Pasien tidak ada masalah pada indra penglihatannya
N III, IV, VI : Okulomotor, troklear, abdusen
Pasien tidak ada masalah dengan pergerakan bola mata.
N V : Trigeminal
Sensorik : Pasien bisa merasakan sensasi di wajah
Motorik : : Pasien tidak mampu menguyah dengan keras

N VII : Fasieal
Sensorik : Tidak mengalami masalah pada indra pengecap
Motorik : Tidak ada masalah dengan pergerakan otot wajah pasien.
N VIII : Auditoris
Vestibularis : Tidak ada masalah
Akustikus : Tidak ada masalah dengan indra pendengaran klien
N IX: Glosofaring
Pasien mampu menelan dengan baik makanan yang dimakannya
N X: Vagus
Pasien masih bisa merasakan sensasi seperti lapar, sakit dll.
N XI: Asesoris
klien dapat menggerakan bahu dan dapat melawan tahanan.
N XII: Hipoglosus
Pasien tidak mengalami masalah pada pergerakan otot lidah.
G. Pengukuran status gizi
1. Lingkar lengan atas: 10 cm
2. Tinggi badan: 160 cm
3. Berat badan: 40 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 15,625.
Kesimpulan : IMT klien kurang dari normal dan klien bermasalah dengan berat
badan kurang (sangat kurus).
H. Genogram

20
Keterangan:
: perempuan

: laki-laki
: meninggal

: pasien umur 20 tahun.


Ayahnya anak ketiga dari tiga bersaudara menikah dengan ibunya anak kedua dari
dua bersaudara dan menghasilkan seorang anak (pasien) perempuan atas nama
anak F.J.P yang berumur 20 tahun.

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a) Keadaan sebelum sakit: ibu pasien mengatakan sebelumnya sering mengalami
kondisi yang sama seperti yang di rasakan sekarang.
b) Keadaan sejak sakit: pasien mengatakan kondisinya sekarang masih lemas dan
kaki kirinya sakit.
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
a) Keadaan sebelum sakit: ibu pasien mengatakan makan normal 3 x sehari dengan
komposisi makanan nasi, sayur, lauk dan buah, pasien biasa menghabiskan satu
porsi makanan setiap kali makan. Minum air putih sehari 8- 10 gelas dan klien
minum susu setiap hari sebelum sakit.
b) Keadaan sejak sakit : ibu klien mengatakan selama dirawat pasien makan 3 x
sehari dengan komposisi makanan nasi, sayur, lauk dan buah dengan kondisi
makanan lembek, pasien tidak mampu menghabiskan satu porsi makanan yang
sudah disiapkan oleh RS. Minum 7-8 gelas dalam sehari dan klien minum susu.
c) Observasi : Pasien makan 3 x sehari. Pasien hanya bisa menghabiskan ½ porsi
makanan yang sudah disiapkan oleh pihak RS. Minum air putihnya cukup
dalam sehari dan pasien rajin minum susu.
C. POLA ELIMINASI
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan BAB normal 1 x sehari dengan
konsistensi lembek dan berwarna kuning. BAK normal 4-5 x sehari berwarna
kuning.
b) Keadaan sejak sakit :
 Buang air besar : pasien buang air besar menggunakan pampers.
Frekuensi : sedikit
Konsistensi : lembek
Warna : kuning dan kadang hitam.
 Buang air kecil : pasien menggunakan pampers
Frekuensi : sedikit
Warna : kuning pekat
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien masih di
bantu ibunya karena pasien masih kecil.
b) Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan semenjak klien sakit semua kegiatan
di urus oleh orang tuanya dan klien terbaring lemah di tempat tidur.
 Mobilisasi: bantuan orang

Keterangan:

0: mandiri
1: bantuan dengan alat
2: bantuan orang
3: bantuan alat dan orang
4 : bantuan penuh
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit waktu tidurnya
7-8 jam dalam sehari, siang hari juga ada waktu untuk istirahat tidur lamanya
kurang lebih satu jam. Dengan kualitas tidurnya nyenyak.

b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan pola istirahat dan tidurnya baik. Tidur
malamnya 6 – 7 jam dengan kualitas tidur nyenyak, tidak ada keluhan susah
tidur pada malam hari.
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
a) Keadaan sebelum sakit : ibu klien mengatakan awalnya klien mengalami lemes
seluruh badan dan terasa nyeri kaki bagian kiri dan ibunya berpikir bahwa itu
hanya sakit biasa dan efek dari sakit pasien.
b) Keadaan sejak sakit : ibu klien mengatakan tidak menyangka anaknya
mengalami sakit seperti sekarang ini.
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit selalu menjaga
kesehatan anaknya, karena kalau kesehatan terjaga dan terjamin yang pasti
segala usaha dan aktifitas berjalan dengan baik.
b) Keadaan sejak sakit : ibu klien mengatakan merasa cemas dan khwatir dengan
kesehatan anaknya, dimana ibunya berpikir bahwa dirinya tidak bisa memiliki
seorang anak perempuan yang cantik.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan
kelompok baik, dan juga teman sekolahnya.
b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik,
orang tuanya selalu setia menjaganya dan keluarganya sering datang
mengunjunginya.
I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah
reproduksi dan klien merupakan seorang anak perempuan.
b) Keadaan sejak sakit : klien merupakan seorang perempuan dan klien sering
terpasang kateter dalam membantu BAK pasien.
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
merupakan seorang anak kecil dan sering rewel dan apabila pasien sakit pasien
selalu bermanja terhadap orangtuanya.
b) Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan merasa bersyukur dengan kondisi
anaknya karena anaknya masih bisa bertahan dan kuat sampai saat ini.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan kalau diri dan anaknya yang
sakit menganut agama Kristen protestan dan mengimani kepercayaannya
dengan sering pergi beribada.
b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan selama sakit segala aktifitas terganggu
termasuk kegiatan beribadahnya. Tetapi selalu berdoa untuk mohon
kesembuhannya.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
23-06-2022 BA % 0.20 % 0.0-2.0
Darah lengkap (DL) NE # 0.13 103/uL 2.50-7.50
NE % 2.40 % 47-80
LY% 87.60 % 13-40
MO% 9.80 % 2.0-11.0
EO % 0.00 % 0.0-5.0
WBC 5.40 103/uL 4.1-11.0
LY# 4.73 103/uL 1.00-4.00
MO# 0.53 103/uL 0.10-1.20
EO# 0.00 103/uL 0.00-0.50
BA# 0.01 103/uL 0.0-0.1
RBC 4.38 103/uL 4.0-5.2
HGB 11.90 g/dL 12.0-16.0
HCT 35.70 % 36.0-46.0
MCV 81.50 Fl 80.0-100.0
MCH 27.20 Pg 26.0-34.0
MCHC 33.30 g/dL 31-36
RDW 15.30 % 11.6-14.8
PLT 19.00 103/uL 140-440
SGOT
NLR 0.03 < = 3.13
SGPT U/L
AST/SGOT 18.7 5.34
ALT/SGPT 34.30 U/L 11.00-34.00
24-06-2022 Procalcitonin 0.34 Ng/mL < 0.15
Procalcitonin
25-06-2022 WBC 23.00 103/uL 4.1-11.0
Darah lengkap (DL) NE % 1.10 % 47-80
LY % 82.90 % 13-40
MO % 15.60 % 2.0-11.0
EO % 0.10 % 0.0-5.0
BA% 0.30 % 0.0-2.0
NE# 0.27 103/Ul 2.50-7.50
LY# 19.06 103/uL 1.00-4.00
MO# 3.59 103/uL 0.10-1.00
EO# 0.02 103/uL 0.00-0.50
BA# 0.06 103/uL 0.0-0.1
RBC 4.95 106/uL 4.0-5.2
HGB 12.80 g/Dl 12.0-16.0
HCT 39.90 % 36.0-46.0
MCV 80.60 Fl 80.00-100.0
MCH 25.90 Pg 26.0-34.0
MCHC 32.10 g/dl 31-36
RDW 15.60 % 11.6-14.8
PLT 18.00 103/uL 140-440
NLR 0.01 < = 3.13.
HB 12,8
VI. TERAPI

a. Farmakologi:
a) NaCl 0,9 % 100 ML otsuka infuse (3x1 tiap 8 jam).
b) Deksametason 5 mg/ml injeksi (2x1 tiap 12 jam sesudah makan, IV)
c) Ambroksol 5 mg/ml injeksi (3x10 ml tiap 8 jam sesudah makan, IO)
d) Bfluid 500 ml (1x1 tiap 24 jam sesudah makan, IV)
e) Mst (morfin) 10 mg tablet (2x1 tiap 12 jam sesudah makan, IO)
f) Paracetamol 500 mg tablet (4x1 tiap 6 jam sesudah makan, IO)
g) Sipfrofloksasin infuse 2 mg/ml (2x2 tiap 12 jam, IV)
h) Pemberian oksigen nasal kanul 3 lpm
i) Pemberian transfuse TC 5 kantong.
b. Non Farmakologi:
a. Pemberian terapi relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri
b. Pemberian posisi semifoler dalam mengurangi nyeri
c. Menganjurkan klien untuk miring kiri dan kanan untuk mengurangi resiko
kerusakan integritas kulit.
d. Mengajak klien berdiskusi untuk mengurangi rasa sakitnya.
VII. DIET

1. Diet lunak 1.900 kkal per hari


2. Ekstra putih telur
3. Diet bubur.
ANALISA DATA
No Data subyektif dan data obyektif Etiologi Masalah
1. Data subyektif: Leukemia Limfoblastik Intoleransi aktivitas
 Pasien mengatakan lelah Akut
dalam melakukan aktivitas
 Pasien mengatakan merasa Gangguan pembentukan
lemah seluruh badanya. Komponen darah
Data obyektif:
Obstruksi arteri korone
 Frekuensi jantung
Karena penumpukan
meningkat > 20 % saat
Plak
dalam kondisi istirahat
 Nadi: 110 x/ menit
Penuruna aliran darah
 Pasien tampak betres total
Koroner
 Pasien tampak sesak dan
menggunakan O2 nasal
Ketidakseimbangan
kanul 4 lpm.
antara suplai dan
 Tampak ADL dibantu
kebutuhan oksigen
penuh oleh ibunya.
menurun
 Tampak adanya atrofi otot

Intoleransi aktivitas
2. Data subyektif: Gangguan pembentukan Deficit nutrisi
 Pasien mengatakan cepat komponen darah
kenyang setelah makan dan
minum susu. Anemia
 Nafsu makan menurun
(pasien mengatakan mau Faktor Psikologis (efek
makan yang lembek dan kemoterapi, mual dan
jarang makan makanan dari muntah.
RS).
Peningkatan kebutuhan
Data obyektif: metabolisme
 Berat badan pasien menurun
(dari 50 kg menjadi 40 kg) Deficit nutrisi
 Nilai IMT 15,625
 Pasien tampak sariawan
 Tampak membrane mukosa
klien pucat

3. Data subyektif: Kelemahan pada anggota Gangguan mobilitas fisik


 Klien mengatakan sulit gerak
menggerakan ektermitas
bawahnya karena nyeri Hemiparase
yang dirasakan di seluruh
kakinya Gangguan
 Klien mengatakan nyeri sensoripersepsi
saat bergerak
Data obyektif: Gangguan mobilitas
 Klien tampak enggan fisik.
melakukan pergerakan
 Kekuatan otot menurun
tangan kanan kiri
5 5
kaki 3 3
 Rentang gerak (ROM)
menurun
 Fisik klien tampak lemah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama/Umur : An. F.J.P

Ruang/Kamar: Angsoka 2/ 201 bad 3

N Diagnose Keperawatan
o

1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d
pasien mengeluh lelah, merasa lemah akibat kondisi klinis terkait gangguan
musculoskeletal.

2. Deficit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolism d.d nafsu makan menurun dan
cepat kenyang setelah makan akibat kondisi klinis terkait kanker

3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan persepsisensori d.d mengeluh sulit menggerakan
estermitas, nyeri saat bergerak dan enggan melakukan pergerakan akibat kondisi klinis
terkait keganasan

RENCANA TINDAKAN (INTERVENSI)


Nama klien : An. F.J.P
No. Register : 14072041
Umur : 20 Tahun
Diagnose medis : Leukemia Limfoblastik Akut
Ruang : Angsoka 2
Alamat : JL. Jempiring, Semarangpura.
No Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional
keperawatan Kriteria hasil
1. Intoleransi Setelah diberikan Manajemen energy 1. Agar tidak klien
aktivitas b.d asuhan Observasi: tidak cepat
ketidakseimba keperawatan 1. Identifikasi mengalami
ngan antara selama 3x24 jam, gangguan fungsi kelelahan.
suplai dan diharapkan tubuh yang 2. Lokasi yang
kebutuhan toleransi aktivitas mengakibatkan nyaman akan
oksigen d.d klien meningkat, kelelahan membuat pasien
pasien dengan kriteria 2. Monitor lokasi dan bisa melakukan
mengeluh hasil: ketidaknyamanan aktivitas.
lelah, merasa 1. Frekuensi selama melakukan 3. Agar tidak ada
lemah akibat nadi menurun aktivitas hambatan dalam
kondisi klinis 2. Kemudahan Terapeutik: melakukan
terkait gangguan dalam 1. Sediakan lingkungan aktivitas
musculoskeletal. melakukan yang nyaman dan 4. Agar klien bisa
aktivitas rendah stimulus melakukan secara
sehari-hri 2. Lakukan latihan mandiri
meningkat rentang gerak pasif 5. Agar klien bisa
3. Jarak berjalan dan aktif melakukan
meningkat 3. Berikan aktivitas dengan baik dan
4. Kekuatan distraksi yang menyenangkan
tubuh bagian menyenangkan 6. Agar klien bisa
bawah 4. Fasilitasi duduk di mandiri
meningkat sisi tempat tidur. melakukan secara
5. Keluhan lelah Edukasi: perlahan ditempat
menurun 1. Anjurkan untuk tirah tidur
6. Dispnea baring 7. Tirah baring
setelah 2. Anjurkan melakukan membuat pasien
aktivitas aktivitas secara tidak cepat lelah
menurun bertahap 8. Agar klien tidak
Kolaborasi: cepat lelah
1. Kolaborasi dengan 9. Nutrisi membuat
ahli gizi tentang cara pasien
meningkatan asupan mendapatkan
nutrisi. energi.
2. Deficit nutrisi Setelah diberikan Manajemen nutrisi 1. Agar mengetahui
b.d asuhan Observasi nutrisi klien
peningkatan keperawatan 1. Identifikasi status 2. Agar bisa tahu
kebutuhan selama 3x24 jam nutrisi alergi klien
metabolism d.d diharapkan status 2. Identifikasi alergi 3. Agar mengetahui
nafsu makan nutrisi klien dan intoleransi makanan yang
menurun dan membaik, dengan makanan disukai pasien
cepat kenyang kriteria hasil: 3. Identifikasi makanan 4. Agar mengetahui
setelah makan 1. Porsi makan yang disukai berapa supan
akibat kondisi yang 4. Identifikasi kalori dan
klinis terkait dihabiskan kebutuhan kalori dan nutrient klien
kanker meningkat jenis nutrient 5. Asupan makanan
2. Kekuatan otot 5. Monitor asupan membuat klien
pengunyah makanan mendapatkan
meningkat 6. Monitor berat badan energy
3. Perasaan Terapeutik: 6. Berat badan
cepat 1. Lakukan oral hygene mempengaruhi
kenyang sebelum makan kondisi fisik
menurun 2. Berikan makanan klien
4. Sariawan tinggi kalori dan 7. Agar oral klien
menurun tinggi protein bersih
5. Berat badan Edukasi: 8. Makanan tinggi
membaik 1. Ajarkan diet yang kalori dan tinggi
6. Indeks massa diprogramkan protein
tubuh (IMT) 2. Ajarkan cara merupakan diet
membaik memberikan yang bagus untuk
7. Frekuensi makanan dengan menaikan berat
makan baik. badan
membaik 9. Agar klien tidak
8. Nafsu makan makan makanan
membaik yang memicu
sakitnya.
10. Agar klien bisa
makan sendiri.
3. Gangguan Setelah diberikan Dukungan ambulasi 1. Nyeri
mobilitas fisik asuhan Observasi: memepengaruhi
b.d gangguan keperawatan 1. Identifikasi aktivitas klien
persepsisensori selama 3x24 jam adanya nyeri atau terhambat
d.d mengeluh diharapkan keluhan fisik 2. Agar mengetahui
sulit mobilitas fisik lainya. halangan dalam
menggerakan klien meningkat, 2. Identifikasi melakukan
estermitas, dengan kriteria toleransi fisik ambulasi
nyeri saat hasil: melakukan 3. Agar dalam
bergerak dan 1. Pergeraka ambulasi melakukan
enggan n 3. Monitor frekuensi ambulasi klien
melakukan ekstermita jantung dan dilakukan secara
pergerakan s tekanan darah perlahan
akibat kondisi meningkat sebelum memulai 4. Agar klien tidak
klinis terkait 2. Kekuatan ambulasi jatuh sementara
keganasan otot 4. Monitor kondisi melakukan
meningkat umum selama ambulasi
3. Rentang melakukan 5. Mobilisasi di
gerak ambulasi tempat tidur
(ROM0 Terapeutik: dilakukan agar
meningkat 1. Fasilitasi klien tidak betres
4. Nyeri melakukan total
menurun mobilisasi fisik di 6. Agar klien
5. Kelemaha tempat tidur melakukan
n fisik 2. Libatkan keluarga aktivitas setiap
menurun. untuk membantu hari dengan
pasien dalam keluarga.
meningkatkan 7. Agar klien
ambulasi mengetahui
Edukasi: tujuan dalam
1. Jelaskan tujuan dan ambulasi
prosedur melakukan 8. Mobilisasi dini
ambulasi merupakan
2. Anjurkan mobilisasi tindakan awal
dini dalam melakukan
3. Anjurkan mobilisasi ambulasi
sederhana yang 9. Agar klien
harus dilakukan terbiasa dalam
(missal: dari tempat melakukan
tidur ke kursi roda ambulasi dari
atau kekamar jarak yang dekat.
mandi).

PELAKSANAAN TINDAKAN (IMPLEMENTASI)


Nama klien: An. F.J.P
No. Register: 14072041
Umur: 2O tahun
Diagnose medis: Leukemia Limfoblastik Akut
Ruang: Angsoka 2
Alamat: JL. Jempiring, Semarangpura.
No Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
.
dx.
1. 24-06- 08.00 1. Mengidentifikasi gangguan S:
2022 fungsi tubuh yang  Pasien mengatakan
mengakibatkan kelelahan lelah dalam
08.10 2. Memonitor lokasi dan melakukan aktivitas
ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan
melakukan aktivitas merasa lemah seluruh
08.20 3. Menyediakan lingkungan yang badanya.
nyaman dan rendah stimulus 0:
4. Melakukan latihan rentang  Frekuensi jantung
08.25 gerak pasif dan aktif meningkat > 20 %
5. Memberikan aktivitas distraksi saat dalam kondisi
09.00 yang menyenangkan istirahat
6. Memfasilitasi duduk di sisi  Nadi: 110 x/ menit
09.15 tempat tidur.  Pasien tampak betres
7. Menganjurkan untuk tirah total
09.30 baring  Pasien tampak sesak
8. Menganjurkan melakukan dan menggunakan O2
09.35 aktivitas secara bertahap nasal kanul 4 lpm.
9. Mengkolaborasi dengan ahli  Tampak ADL dibantu
10.00 gizi tentang cara meningkatan penuh oleh ibunya.
asupan nutrisi.
 Tampak klien Diet
lunak 1.900 kkal per
hari.

2. 24-06- 10.10 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:


2022 10.15 2. Mengidentifikasi alergi dan  Pasien mengatakan
intoleransi makanan cepat kenyang setelah
10.20 3. Mengidentifikasi makanan makan dan minum
yang disukai susu.
10.25 4. Mengidentifikasi kebutuhan  Nafsu makan
kalori dan jenis nutrient menurun (pasien
10.30 5. Memonitor asupan makanan mengatakan mau
10.40 6. Memonitor berat badan makan yang lembek
10.50 7. Melakukan oral hygene dan jarang makan
sebelum makan makanan dari RS).
11.00 8. Memberikan makanan tinggi O:
kalori dan tinggi protein  Berat badan pasien
11.30 9. Mengajarkan diet yang menurun
diprogramkan (dari 50 kg menjadi
11.40 10. Mengajarkan cara memberikan 40 kg)
makanan dengan baik.  Nilai IMT 15,625
 Pasien tampak
sariawan
 Tampak membrane
mukosa klien pucat
3. 24-06- 12.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S:
2022 atau keluhan fisik lainya.  Klien mengatakan
12.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik sulit menggerakan
melakukan ambulasi ektermitas bawahnya
12.10 3. Memonitor frekuensi jantung karena nyeri yang
dan tekanan darah sebelum dirasakan di seluruh
memulai ambulasi kakinya
12.15 4. Memonitor kondisi umum  Klien mengatakan
selama melakukan ambulasi nyeri saat bergerak
12.20 5. Memfasilitasi melakukan O:
mobilisasi fisik di tempat tidur  Klien tampak enggan
12.30 6. Melibatkan keluarga untuk melakukan
membantu pasien dalam pergerakan
meningkatkan ambulasi  Kekuatan otot
12.35 7. Menjelaskan tujuan dan menurun
prosedur melakukan ambulasi tangan kanan kiri
13.00 8. Menganjurkan mobilisasi dini 5 5
13.20 9. Menganjurkan mobilisasi kaki 3 3
sederhana yang harus dilakukan
 Rentang gerak
(missal: dari tempat tidur ke
(ROM) menurun
kursi roda atau kekamar
 Fisik klien tampak
mandi).
lemah
1. 25-06- 08.00 1. Mengidentifikasi gangguan S:
2022 fungsi tubuh yang  Pasien mengatakan
mengakibatkan kelelahan lelah dalam
08.10 2. Memonitor lokasi dan melakukan aktivitas
ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan
melakukan aktivitas merasa lemah seluruh
08.20 3. Menyediakan lingkungan yang badanya.
nyaman dan rendah stimulus 0:
08.25 4. Melakukan latihan rentang  Frekuensi jantung
gerak pasif dan aktif meningkat > 20 %
09.00 5. Memberikan aktivitas distraksi saat dalam kondisi
yang menyenangkan istirahat
09.15 6. Memfasilitasi duduk di sisi  Nadi: 100 x/ menit
tempat tidur.  Pasien tampak betres
09.30 7. Menganjurkan untuk tirah total
baring
 Pasien tampak sesak
09.35 8. Menganjurkan melakukan dan menggunakan O2
aktivitas secara bertahap nasal kanul 4 lpm.
10.00 9. Mengkolaborasi dengan ahli
 Tampak ADL dibantu
gizi tentang cara meningkatan
penuh oleh ibunya.
asupan nutrisi.
 Tampak klien Diet
lunak 1.900 kkal per
hari.
2. 25-06- 10.10 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
2022 10.15 2. Mengidentifikasi alergi dan  Pasien mengatakan
intoleransi makanan cepat kenyang setelah
10.20 3. Mengidentifikasi makanan makan dan minum
yang disukai susu.
10.25 4. Mengidentifikasi kebutuhan  Nafsu makan
kalori dan jenis nutrient menurun (pasien
10.30 5. Memonitor asupan makanan mengatakan mau
10.40 6. Memonitor berat badan makan yang lembek
10.50 7. Melakukan oral hygene dan jarang makan
sebelum makan makanan dari RS).
11.00 8. Memberikan makanan tinggi O:
kalori dan tinggi protein  Berat badan pasien
11.30 9. Mengajarkan diet yang menurun
diprogramkan (dari 50 kg menjadi
11.40 10. Mengajarkan cara memberikan 40 kg)
makanan dengan baik.  Nilai IMT 15,625
 Pasien tampak
sariawan
 Tampak membrane
mukosa klien pucat
3. 25-06- 12.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S:
2022 atau keluhan fisik lainya.  Klien mengatakan
12.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik sulit menggerakan
melakukan ambulasi ektermitas bawahnya
12.10 3. Memonitor frekuensi jantung karena nyeri yang
dan tekanan darah sebelum dirasakan di seluruh
memulai ambulasi kakinya
12.15 4. Memonitor kondisi umum  Klien mengatakan
selama melakukan ambulasi nyeri saat bergerak
12.20 5. Memfasilitasi melakukan O:
mobilisasi fisik di tempat tidur  Klien tampak enggan
12.30 6. Melibatkan keluarga untuk melakukan
membantu pasien dalam pergerakan
meningkatkan ambulasi  Kekuatan otot
12.35 7. Menjelaskan tujuan dan menurun
prosedur melakukan ambulasi tangan kanan kiri
13.00 8. Menganjurkan mobilisasi dini 5 5
13.20 9. Menganjurkan mobilisasi kaki 3 3
sederhana yang harus dilakukan
(missal: dari tempat tidur ke  Rentang gerak
kursi roda atau kekamar (ROM) menurun
mandi).  Fisik klien tampak
lemah
1. 26-06- 08.00 1. Mengidentifikasi gangguan S:
2022 fungsi tubuh yang  Pasien mengatakan
mengakibatkan kelelahan lelah dalam
08.10 2. Memonitor lokasi dan melakukan aktivitas
ketidaknyamanan selama  Pasien mengatakan
melakukan aktivitas merasa lemah seluruh
08.20 3. Menyediakan lingkungan yang badanya.
nyaman dan rendah stimulus 0:
08.25 4. Melakukan latihan rentang  Frekuensi jantung
gerak pasif dan aktif meningkat > 20 %
09.00 5. Memberikan aktivitas distraksi saat dalam kondisi
yang menyenangkan istirahat
09.15 6. Memfasilitasi duduk di sisi  Nadi: 95x/ menit
tempat tidur.
 Pasien tampak betres
09.30 7. Menganjurkan untuk tirah
total
baring
 Pasien tampak sesak
09.35 8. Menganjurkan melakukan
dan menggunakan O2
aktivitas secara bertahap
nasal kanul 4 lpm.
10.00 9. Mengkolaborasi dengan ahli
 Tampak ADL dibantu
gizi tentang cara meningkatan
penuh oleh ibunya.
asupan nutrisi.
 Tampak klien Diet
lunak 1.900 kkal per
hari.
2. 26-06- 10.10 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:
2022 10.15 2. Mengidentifikasi alergi dan  Pasien mengatakan
intoleransi makanan cepat kenyang setelah
10.20 3. Mengidentifikasi makanan makan dan minum
yang disukai susu.
10.25 4. Mengidentifikasi kebutuhan  Nafsu makan
kalori dan jenis nutrient menurun (pasien
10.30 5. Memonitor asupan makanan mengatakan mau
10.40 6. Memonitor berat badan makan yang lembek
10.50 7. Melakukan oral hygene dan jarang makan
sebelum makan makanan dari RS).
11.00 8. Memberikan makanan tinggi O:
kalori dan tinggi protein  Berat badan pasien
11.30 9. Mengajarkan diet yang menurun
diprogramkan (dari 50 kg menjadi
11.40 10. Mengajarkan cara memberikan 40 kg)
makanan dengan baik.  Nilai IMT 15,625
 Pasien tampak
sariawan
 Tampak membrane
mukosa klien pucat
3. 26-06- 12.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S:
2022 atau keluhan fisik lainya.  Klien mengatakan
12.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik sulit menggerakan
melakukan ambulasi ektermitas bawahnya
12.10 3. Memonitor frekuensi jantung karena nyeri yang
dan tekanan darah sebelum dirasakan di seluruh
memulai ambulasi kakinya
12.15 4. Memonitor kondisi umum  Klien mengatakan
selama melakukan ambulasi nyeri saat bergerak
12.20 5. Memfasilitasi melakukan O:
mobilisasi fisik di tempat tidur  Klien tampak enggan
12.30 6. Melibatkan keluarga untuk melakukan
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi pergerakan
7. Menjelaskan tujuan dan  Kekuatan otot
12.35 prosedur melakukan ambulasi menurun
8. Menganjurkan mobilisasi dini tangan kanan kiri
13.00 9. Menganjurkan mobilisasi 5 5
13.20 sederhana yang harus dilakukan kaki 3 3
(missal: dari tempat tidur ke  Rentang gerak
kursi roda atau kekamar (ROM) menurun
mandi).  Fisik klien tampak
lemah

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : An. F.J.P
No. Register : 14072041
Umur : 20 Tahun
Diagnose medis : Leukemia Limfoblastik Akut
Ruang : Angsoka 2
Alamat : JL. Jempiring, Semarangpura.

No. Tanggal Jam Evaluasi Tanda

dx. Tangan

1. 26-06- 08.00 S:

2022  Pasien mengatakan lelah dalam melakukan


aktivitas
 Pasien mengatakan merasa lemah seluruh
badanya.
0:
 Frekuensi jantung meningkat > 20 % saat dalam
kondisi istirahat
 Nadi: 95x/ menit
 Pasien tampak betres total
 Pasien tampak sesak dan menggunakan O2 nasal
kanul 4 lpm.
 Tampak ADL dibantu penuh oleh ibunya.
 Tampak klien Diet lunak 1.900 kkal per hari.
A: toleransi aktivitas klien belum menurun
P: manajemen energy

2. 26-06- 10.00 S:

2022  Pasien mengatakan cepat kenyang setelah makan


dan minum susu.
 Nafsu makan menurun (pasien mengatakan mau
makan yang lembek dan jarang makan makanan
dari RS).
O:
 Berat badan pasien menurun
(dari 50 kg menjadi 40 kg)
 Nilai IMT 15,625
 Pasien tampak sariawan
 Tampak membrane mukosa klien pucat
A: status nutrisi klien belum membaik
P: manajemen nutrisi

3. 26-06- 12.00 S:

2022  Klien mengatakan sulit menggerakan ektermitas


bawahnya karena nyeri yang dirasakan di
seluruh kakinya
 Klien mengatakan nyeri saat bergerak
O:
 Klien tampak enggan melakukan pergerakan
 Kekuatan otot menurun
tangan kanan kiri
5 5
kaki 3 3
 Rentang gerak (ROM) menurun
 Fisik klien tampak lemah
A: mobilisasi fisik klien belum meningkat
P: dukungan ambulasi

DAFTAR OBAT YANG DIBERIKAN PADA PASIEN


1. Paracetamol
Nama obat : paracetamol
Klasifikasi/golongan obat: anti analgetik
Dosis umum : 500 mg tiap 6 jam
Dosis untuk pasien yang bersangkutan: 500 mg tiap 6 jam
Cara pemberian obat: PO
Mekanisme kerja dan fungsi obat: untuk menurunkan nyeri.
Alasan pemberian obat pada pasien yang bersangkutan: untuk meredakan nyeri
Kontraindikasi: pada pasien dengan riwayat hipersensivitas dan penyakit hepar aktif
derajat berat.
Efek samping obat: sakit kepala, mual dan muntah, sulit tidur, perut bagian atas terasa
sakit, urin berwarna gelap, penyakit kuning.

2. Ambroksol
Nama obat : ambroksol
Klasifikasi/golongan obat: mukolitik
Dosis umum : 15 mg/5ml
Dosis untuk pasien yang bersangkutan: 3x10 ml (10 ml tiap 8 jam)
Cara pemberian obat: PO
Mekanisme kerja dan fungsi obat: untuk mengencerkan produksi sputum
Alasan pemberian obat pada pasien yang bersangkutan: untuk mengencerkan dahak dari
klien agar sputum tidak tertampung.

Anda mungkin juga menyukai