J DENGAN DIAGNOSA
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT (ALL) DI RUANG ANGSOKA 2 RSUP
SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 23 JUNI – 26 JUNI 2022
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Ank. F. J.P
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status perkawinan :-
Jumlah anak :-
Agama/ suku : Kristen Protestan
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia dan bahasa daerah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat rumah : JL. Jempiring, Semarangpura.
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. A. K
Umur : 40 tahun
Alamat : JL. Jempiring, Semarangpura.
Hubungan dengan pasien : Ibu.
II. DATA MEDIK
Diagnosa medik
Saat masuk : all. Febrie neutropenia
Saat pengkajian : Leukemia Limfoblastik Akut (ALL)
III. KEADAAN UMUM
A. Keadaan sakit
Pasien tampak sakit sedang.
Observasi: berdasarkan hasil observasi, pasien dengan diagnosa Leukemia Limfoblastik
Akut (ALL), pasien terpasang infus NaCl di tangan kirinya, pasien dengan kesadaran
composmentis dan pasien terbaring lemah di tempat tidur.
B. Keluhan utama: pasien mengatakan kaki kirinya terasa sakit dan badan terasa lemah.
C. Riwayat Penyakit
1. Riwayat keluhan utama (Riwayat Penyakit Sekarang)
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibunya, pasien merupakan seorang anak
tunggal, pasien mengalami sakit dari kelas 5 SD dari tahun 2015 sampai sekarang.
Dari tahun 2015 sampai sekarang klien keluar masuk rumah sakit RSUP Sanglah
Denpasar untuk dilakukan perawatan terhadap sakitnya. Tanggal 13-06-2022
pasien masuk rumah sakit RSUP Sanglah dengan alasan pangkal paha bagian
kirinya terasa sakit dan terasa sangat memberat, mengalami demam, dan juga
pasien mengeluh lemas seluruh badan. Klien dirawat di Angsoka 2 di kamar 201
dan pada tanggal 23-06-2022, saat dilakukan pengkajian: pasien tampak sakit
sedang, kesadaran composmentis, klien tampak terbaring lemah di tempah tidur
dan terpasang infus NaCl di tangan kirinya dengan 20 tpm.
2. Riwayat penyakit yang pernah dialami (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Ibu klien mengatakan pasien tidak mengalami sakit yang sama dahulu tetapi klien
sakit dari dia kelas 5 SD sampai dia kelas 3 SMA sekarang.
3. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki penyakit yang sama
seperti yang dialami oleh pasien.
D. Kesadaran (kualitatif): composmentis
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :6
b) Respon bicara :5
c) Respon membuka mata :4
Jumlah : 15
Kesimpulan : tidak ada masalah dan pasien dalam kesadaran penuh.
E. Tanda vital
1. Tekanan darah: 90/60 mmHg
MAP: 70 mmHg (nilai normal 60-100 mmHg)
Kesimpulan : tidak ada masalah.
2. Suhu : 36,50C di: Axila
3. Pernapasan: 16 x/menit
Irama : Teratur.
4. Nadi : 110 x/menit
Irama : teratur
F. Pemeriksaan fisik
a) Rambut
Keadaan rambut : rambut tampak rapi, persebaran rambut tampak merata,
rambut tampak berwarna hitam pekat.
Kebersihan rambut : rambut tampak bersih.
Kulit Kepala : tampak bersih, tidak terdapat benjolan dan lesi.
b) Mata
Kornea : tampak putih.
Pupil : pupil isokor
Lensa mata : normal
Tekanan intra okuler (TIO) : tidak ada tekanan pada intra kranial
Palpebra/conjungtiva : konjungtiva tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
c) Telinga
Pina : tampak normal tidak ada kelainan.
Kanalis : tampak normal
Membran timpani : tampak normal
Fungsi Pendengaran: n o r m a l
Hidung : Bentuk hidung simetris, bersih, septum berada ditengah
dan tidak ada polip.
e) Mulut
Rongga mulut
Kebersihan Rongga mulut : tampak bersih.
Kelembaban mukosa : tampak lembab
Gusi : tampak berdarah sedikit yang keluar.
Gigi : tampak bersih, tidak ada karies gigi.
Gigi palsu : tampak tidak menggunakan gigi palsu.
Kemampuan mengunyah keras : klien tidak mampu mengunyak keras.
Kebersihan Lidah : tampak bersih.
Warna lidah :berwarna merah muda, dengan bintik-bintik kecil
atau papila.
Warna bibir : tampak pucat.
f) Leher
Inspeksi
Bentuk leher : tampak normal.
Penggunan Tracheostomi: tidak mengunakan tracheostomi.
JVP: tidak dikaji dan diukur. (normal: < 8 cmH2O)
Kesimpulan : tidak di ukur.
Kelenjar tiroid: tampak normal dan tidak teraba massa.
g) Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
Bentuk thorax : simetris.
Retraksi interkostal : tidak ada retraksi dada
Sianosis : tidak ada
Stridor : tidak ada
Palpasi :
Vocal premitus : tidak ada
Krepitasi : tidak ada krepitasi
Perkusi : sonor
Auskultasi :
Suara napas : vesikuler
Suara tambahan : tidak ada
h) Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis : tidak terlihat
Palpasi :
Ictus cordis : tidak teraba
Perkusi :
Batas atas jantung : normal
Batas bawah jantung : normal
Batas kanan jantung : normal
Batas kiri jantung : normal
Auskultasi :
Bunyi jantung II A : normal
Bunyi jantung II P : normal
Bunyi jantung I T : normal
Bunyi jantung I M : normal
Bunyi jantung III irama gallop : tidak ada
Murmur : tidak ada
Bruit : Aorta :
A.Renalis : normal
A. Femoralis : normal
CRT : < 2 detik.
i) Abdomen :
Inspeksi :
Auskultasi : tidak ada distensi pada perut, tidak terdapat bekas luka.
Peristaltik usus: 10 x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani
Distensi abdomen: tidak ada distensi abdomen.
j) Urogenetalia
Palpasi kandung kemih: tampak kosong .
Nyeri ketuk ginjal: negatif
Mulut uretra : tampak normal tidak ada kelainan.
Anus :
Peradangan : normal tidak terdapat peradangan
Hemoroid : tidak ada
Fistula : tidak ada fistula .
k) Columna vetebralis:
Inspeksi : Klien tidak mengalami kelainan pada tulang belakang seperti kifosis,
skoliosis, dan lordosis.
Postur tubuh: tinggi.
Bentuk tulang belakang: tampak normal.
Palpasi : adanya nyeri tekan pada daerah punggung dan ekstremitas
bawah.
Kaku kuduk : tidak ada
l) Ekstermitas
Atrofi otot: tampak adanya atrofi otot
Rentang gerak :
Kaku sendi : tidak ada
Nyeri sendi : tidak ada
Fraktur : tidak ada fraktur
Parese : tidak ada
Paralisis : tidak ada
Uji kekuatan otot
Kanan kiri
Tangan 5 5
Kaki 3 3
Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : mampu menahan tegak tapi tidak mampu
melawan tekanan
Nilai 2 : mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan
sentuhan akan jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : positif
Refleks patologi : positif
Babinski kiri dan kanan: positif
Clubing jari-jari : tidak ada
Varises tungkai : tidak ada
Gaya jalan : klien tidak mampu berjalan.
Anggota gerak yang cacat : tidak ada
Fiksasi: : tidak ada.
m) Kulit :
Kebersihan kulit : tampak bersih.
Warna kulit: kulit tampak berwarna putih pucat.
Edema: tidak ada edema.
Ikterik: tidak ada
Tanda-tanda radang : tidak ada
Keringat dingin : tidak ada
Basah : tidak ada
Lesi : terdapat lesi sedikit di belakang punggung.
n) Uji Saraf Kranial
N I: Olfaktorius
Klien tidak ada masalah dengan indra penciumanya
N II: Optikus
Pasien tidak ada masalah pada indra penglihatannya
N III, IV, VI : Okulomotor, troklear, abdusen
Pasien tidak ada masalah dengan pergerakan bola mata.
N V : Trigeminal
Sensorik : Pasien bisa merasakan sensasi di wajah
Motorik : : Pasien tidak mampu menguyah dengan keras
N VII : Fasieal
Sensorik : Tidak mengalami masalah pada indra pengecap
Motorik : Tidak ada masalah dengan pergerakan otot wajah pasien.
N VIII : Auditoris
Vestibularis : Tidak ada masalah
Akustikus : Tidak ada masalah dengan indra pendengaran klien
N IX: Glosofaring
Pasien mampu menelan dengan baik makanan yang dimakannya
N X: Vagus
Pasien masih bisa merasakan sensasi seperti lapar, sakit dll.
N XI: Asesoris
klien dapat menggerakan bahu dan dapat melawan tahanan.
N XII: Hipoglosus
Pasien tidak mengalami masalah pada pergerakan otot lidah.
G. Pengukuran status gizi
1. Lingkar lengan atas: 10 cm
2. Tinggi badan: 160 cm
3. Berat badan: 40 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 15,625.
Kesimpulan : IMT klien kurang dari normal dan klien bermasalah dengan berat
badan kurang (sangat kurus).
H. Genogram
20
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
Keterangan:
0: mandiri
1: bantuan dengan alat
2: bantuan orang
3: bantuan alat dan orang
4 : bantuan penuh
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit waktu tidurnya
7-8 jam dalam sehari, siang hari juga ada waktu untuk istirahat tidur lamanya
kurang lebih satu jam. Dengan kualitas tidurnya nyenyak.
b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan pola istirahat dan tidurnya baik. Tidur
malamnya 6 – 7 jam dengan kualitas tidur nyenyak, tidak ada keluhan susah
tidur pada malam hari.
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
a) Keadaan sebelum sakit : ibu klien mengatakan awalnya klien mengalami lemes
seluruh badan dan terasa nyeri kaki bagian kiri dan ibunya berpikir bahwa itu
hanya sakit biasa dan efek dari sakit pasien.
b) Keadaan sejak sakit : ibu klien mengatakan tidak menyangka anaknya
mengalami sakit seperti sekarang ini.
G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit selalu menjaga
kesehatan anaknya, karena kalau kesehatan terjaga dan terjamin yang pasti
segala usaha dan aktifitas berjalan dengan baik.
b) Keadaan sejak sakit : ibu klien mengatakan merasa cemas dan khwatir dengan
kesehatan anaknya, dimana ibunya berpikir bahwa dirinya tidak bisa memiliki
seorang anak perempuan yang cantik.
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan
kelompok baik, dan juga teman sekolahnya.
b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik,
orang tuanya selalu setia menjaganya dan keluarganya sering datang
mengunjunginya.
I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah
reproduksi dan klien merupakan seorang anak perempuan.
b) Keadaan sejak sakit : klien merupakan seorang perempuan dan klien sering
terpasang kateter dalam membantu BAK pasien.
J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
merupakan seorang anak kecil dan sering rewel dan apabila pasien sakit pasien
selalu bermanja terhadap orangtuanya.
b) Keadaan sejak sakit : ibu pasien mengatakan merasa bersyukur dengan kondisi
anaknya karena anaknya masih bisa bertahan dan kuat sampai saat ini.
K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
a) Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan kalau diri dan anaknya yang
sakit menganut agama Kristen protestan dan mengimani kepercayaannya
dengan sering pergi beribada.
b) Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan selama sakit segala aktifitas terganggu
termasuk kegiatan beribadahnya. Tetapi selalu berdoa untuk mohon
kesembuhannya.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis pemeriksaan Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan
23-06-2022 BA % 0.20 % 0.0-2.0
Darah lengkap (DL) NE # 0.13 103/uL 2.50-7.50
NE % 2.40 % 47-80
LY% 87.60 % 13-40
MO% 9.80 % 2.0-11.0
EO % 0.00 % 0.0-5.0
WBC 5.40 103/uL 4.1-11.0
LY# 4.73 103/uL 1.00-4.00
MO# 0.53 103/uL 0.10-1.20
EO# 0.00 103/uL 0.00-0.50
BA# 0.01 103/uL 0.0-0.1
RBC 4.38 103/uL 4.0-5.2
HGB 11.90 g/dL 12.0-16.0
HCT 35.70 % 36.0-46.0
MCV 81.50 Fl 80.0-100.0
MCH 27.20 Pg 26.0-34.0
MCHC 33.30 g/dL 31-36
RDW 15.30 % 11.6-14.8
PLT 19.00 103/uL 140-440
SGOT
NLR 0.03 < = 3.13
SGPT U/L
AST/SGOT 18.7 5.34
ALT/SGPT 34.30 U/L 11.00-34.00
24-06-2022 Procalcitonin 0.34 Ng/mL < 0.15
Procalcitonin
25-06-2022 WBC 23.00 103/uL 4.1-11.0
Darah lengkap (DL) NE % 1.10 % 47-80
LY % 82.90 % 13-40
MO % 15.60 % 2.0-11.0
EO % 0.10 % 0.0-5.0
BA% 0.30 % 0.0-2.0
NE# 0.27 103/Ul 2.50-7.50
LY# 19.06 103/uL 1.00-4.00
MO# 3.59 103/uL 0.10-1.00
EO# 0.02 103/uL 0.00-0.50
BA# 0.06 103/uL 0.0-0.1
RBC 4.95 106/uL 4.0-5.2
HGB 12.80 g/Dl 12.0-16.0
HCT 39.90 % 36.0-46.0
MCV 80.60 Fl 80.00-100.0
MCH 25.90 Pg 26.0-34.0
MCHC 32.10 g/dl 31-36
RDW 15.60 % 11.6-14.8
PLT 18.00 103/uL 140-440
NLR 0.01 < = 3.13.
HB 12,8
VI. TERAPI
a. Farmakologi:
a) NaCl 0,9 % 100 ML otsuka infuse (3x1 tiap 8 jam).
b) Deksametason 5 mg/ml injeksi (2x1 tiap 12 jam sesudah makan, IV)
c) Ambroksol 5 mg/ml injeksi (3x10 ml tiap 8 jam sesudah makan, IO)
d) Bfluid 500 ml (1x1 tiap 24 jam sesudah makan, IV)
e) Mst (morfin) 10 mg tablet (2x1 tiap 12 jam sesudah makan, IO)
f) Paracetamol 500 mg tablet (4x1 tiap 6 jam sesudah makan, IO)
g) Sipfrofloksasin infuse 2 mg/ml (2x2 tiap 12 jam, IV)
h) Pemberian oksigen nasal kanul 3 lpm
i) Pemberian transfuse TC 5 kantong.
b. Non Farmakologi:
a. Pemberian terapi relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri
b. Pemberian posisi semifoler dalam mengurangi nyeri
c. Menganjurkan klien untuk miring kiri dan kanan untuk mengurangi resiko
kerusakan integritas kulit.
d. Mengajak klien berdiskusi untuk mengurangi rasa sakitnya.
VII. DIET
Intoleransi aktivitas
2. Data subyektif: Gangguan pembentukan Deficit nutrisi
Pasien mengatakan cepat komponen darah
kenyang setelah makan dan
minum susu. Anemia
Nafsu makan menurun
(pasien mengatakan mau Faktor Psikologis (efek
makan yang lembek dan kemoterapi, mual dan
jarang makan makanan dari muntah.
RS).
Peningkatan kebutuhan
Data obyektif: metabolisme
Berat badan pasien menurun
(dari 50 kg menjadi 40 kg) Deficit nutrisi
Nilai IMT 15,625
Pasien tampak sariawan
Tampak membrane mukosa
klien pucat
N Diagnose Keperawatan
o
1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d
pasien mengeluh lelah, merasa lemah akibat kondisi klinis terkait gangguan
musculoskeletal.
2. Deficit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolism d.d nafsu makan menurun dan
cepat kenyang setelah makan akibat kondisi klinis terkait kanker
3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan persepsisensori d.d mengeluh sulit menggerakan
estermitas, nyeri saat bergerak dan enggan melakukan pergerakan akibat kondisi klinis
terkait keganasan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien : An. F.J.P
No. Register : 14072041
Umur : 20 Tahun
Diagnose medis : Leukemia Limfoblastik Akut
Ruang : Angsoka 2
Alamat : JL. Jempiring, Semarangpura.
dx. Tangan
1. 26-06- 08.00 S:
2. 26-06- 10.00 S:
3. 26-06- 12.00 S:
2. Ambroksol
Nama obat : ambroksol
Klasifikasi/golongan obat: mukolitik
Dosis umum : 15 mg/5ml
Dosis untuk pasien yang bersangkutan: 3x10 ml (10 ml tiap 8 jam)
Cara pemberian obat: PO
Mekanisme kerja dan fungsi obat: untuk mengencerkan produksi sputum
Alasan pemberian obat pada pasien yang bersangkutan: untuk mengencerkan dahak dari
klien agar sputum tidak tertampung.