Disusun Oleh:
(.........................................) (.......................................)
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nama : Tn. M.
Usia : 18 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
F. Struktur Fisik
1. Kepala
Bentuk : normal
Warna rambut : hitam
Distribusi rambut : merata
Tekstur rambut : halus
Kebersihan kulit kepala : bersih
2. Mata
Kesimetrisan : simetris
Ketajaman penglihatan : normal
Pergerakan bola mata : normal
Reflek kornea :+
Reflek pupil :+
Bentuk pupil : isokor
Sklera : anikterik
Konjungtiva : an anemis
3. Hidung
Bentuk : simetris
Patensi nasal : kanan + kiri +
Rabas/sekret nasal : tidak ada
Cuping hidung : tidak ada
Reflek bersin : ada
4. Mulut
Mukosa bibir : lembab
Warna bibir : merah
Bentuk bibir : normal
Impaksi gigi : molar 3 kanan dan molar 3 kiri
Pergerakan lidah : normal
Kebersihan lidah : bersih
Tes pengecapan : normal
Kondisi gusi : normal
Reflek menelan : kuat
Mulut berbau : tidak terkaji
Mallampati score :I
Pemeriksaan tonsil : T1
5. Telinga
Posisi telinga : simetris
Kebersihan lubang telinga : bersih
Rabas/sekret telinga : tidak ada
Fungsi pendengaran : normal
6. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
Peningkatan tekanan vena jugularis : tidak ada
Pergerakan leher : normal
Massa/ lesi : tidak ada
Letak trakhea : : ditengah
Kaku kuduk : negative
Refleks brudzinski : negative
9. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk : datar
Massa/lesi : tidak ada
b. Bising usus : normal
c. Perkusi abdomen : normal
d. Palpasi abdomen : normal
Pembesaran hepar : tidak ada
Pembesaran lien/limpa : tidak ada
Ginjal : tidak teraba
Nyeri tekan : tidak ada
12. Kulit
Warna : coklat
Tekstur : halus
Turgor kulit : kurang dari 2 detik
Hari, Data subjektif dan Diagnosa Tujuan kepenataan Rencana intervensi Rasional Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal, objektif kepenataan anestesi kepenataan anestesi tindakan kepenataan
Jam anestesi kepenataan anestesi
anestesi
Kamis, DS : Klien Ansietas Setelah dilakukan a. Bina hubungan a. Komunikasi a. Membina S : Pasien
14/01/21, mengatakan tindakan saling percaya terapeutik hubungan mengatakan
09.00 khawatir keperawatan selama b. Bantu pasien b. Menurunkan saling sudah berani
WIB operasinya akan 5 menit ansietas mengekspresikan kecemasan percaya operasi tetapi
bagaimana berkurang dengan perasaan marah, klien b. Membantu masih agak
kriteria hasil : kehilangan, dan pasien cemas.
DO : a. Klien nampak takut. mengekspresi
tenang c. Kaji tanda c. Untuk kan perasaan O: TD :
a. Klien tampak b. klien ansietas verbal menentukan marah, 140/90mmHgN
tegang dan mengatakan rasa dan nonvervbal. tingkat kehilangan, : 88X/mnt, RR :
emosional takutnya kecemasan dan takut. 20 X/mnt
b. Klien tampak berkurang klien c. Mengkaji
berkeringat c. klien d. Jelaskan tentang d. Klien lebih tanda ansietas A : masalah
dingin dan menyatakan siap prosedur anestesi tenang setelah verbal dan belum teratasi
pucat (Hb : untuk dilakukan dan pembedahan mengetahui nonvervbal.
13,8) operasi dengan bahasa prosedur yang d. Menjelaskan P : Pertahankan
c. TD : d. TD : yang mudah akan dijalani tentang intervensi
140/90mmHg 120/80mmHg dipahami. prosedur kepenataan
N : 88X/menit N : 80- anestesi dan anestesi
RR : 100X/mnt, RR : pembedahan
20X/mnt, S : 16-20X/mnt, S: dengan
36C 36 C bahasa yang
mudah
dipahami.
Kamis, DS : klien Nyeri akut Setelah dilakukan a. Identifikasi a. Untuk a. Mengidentifi S : Pasien
14/01/21, mengatakan nyeri tindakan kepenataan lokasi, mengetahui kasi lokasi, mengatakan
09.00 pada giginya. anestesi selama 5 karakteristik, kualitas nyeri karakteristik, nyeri pada
WIB menit masalah nyeri durasi, frekuensi, yang dirasakan durasi, giginya
DO: akut teratasi dengan kualitas, klien frekuensi,
kriteria hasil : intensitas nyeri. kualitas, O:
a. Klien tampak a. Skor nyeri : 3 b. Identifikasi skala b. Untuk intensitas a. klien tampak
meringis b. Klien tampak nyeri. menentukan nyeri. tenang
menahan sakit tenang tindakan b. Mengidentifi b. Wong Baker
b. Tampak c. Wong Baker Pain terapeutik kasi skala Pain Rating
impaksi pada Rating Scale : 6 selanjunya nyeri. Scale : 6
pemeriksaan d. Vital sign dalam c. Berikan teknik c. Fokus klien c. Memberikan c. TD : 140/90
panoramic foto batas normal nonfarmakologis terhadap nyeri teknik mmHg
c. Wong Baker TD : 120/80 untuk akan teralihkan nonfarmakol N : 88X/mnt
Pain Rating mmHg, mengurangi rasa sehingga nyeri ogis untuk RR :
Scale : 6 N : 80X/mnt, nyeri (misalnya berkurang mengurangi 20X/mnt
d. TD : 140/90 RR : 20 X/mnt, hypnosis, rasa nyeri
mmHg akupresur, terapi (teknik
N : 88X/mnt musik, imajinasi A : masalah
RR : 20X/mnt biofeedback, terbimbing) belum teratasi
terapi pijat,
aromaterapi, P : Pertahankan
teknik imajinasi intervensi
terbimbing, kepenataan
kompres anestesi
hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Asuhan kepenataan Intra anestesi
a. General anestesi balance
1) Induksi : Propofol 200mg
2) Analgetik : Ethanyl 100mcg, paracetamol inf 1gr, ketorolac 30mg
3) Musculo Relaxant : Roculax 5mg
4) Tenik : semi open
5) Pengaturan nafas : spontan
6) ETT non kinkin : no 7
b. CAIRAN
1) Maintenance : 2cc/KgBB/jam operasi
2ccX65kgX1=130cc
2) Pengganti puasa : Mxlama puasa
130X9=1170cc
3) Stress operasi : 6XKgBB
6X65=390cc
Kebutuhan cairan :
Jam I : 1/2PP+M+SO = (1/2X1170)+130+390= 1.105
Hari, Data subjektif Diagnosa Tujuan Rencana intervensi Rasional Implementasi Evaluasi paraf
Tangga dan objektif kepenataan kepenataan kepenataan anestesi tindakan kepenataan kepenataan
l, Jam anestesi anestesi anestesi anestesi
Kamis, DS : - Resiko Setelah dilakukan a. Pertahankan a. Menjamin a. Mempertahanka S:-
14/1/21 ketidakefekt tindakan kepatenan jalan managemen n kepatenan
09.30 DO : ifan pola kepenataan nafasdengan ETT pernafasan yang jalan O:
WIB nafas anestesi selama nasal nonkinkin aman nafasdengan
a. Klien anestesi Resiko b. Posisikan pasien b. Airway clear ETT nasal a. Klien di
terbius ketidakefektifan untuk pada posisi nonkinkin ekstubasi
dengan pola nafas tidak memaksimalkan b. Memposisikan saat nafas
terjadi dengan ventilasi pasien untuk
general kriteria hasil : c. Auskultasi suara ekstensi memaksimalkan mulai
anestesi a. Pernafasan nafas, adanya ventilasi spontan
balance dengan suara tambahan c. Mengetahui c. Mengauskultasi dan
terpasang ventilasi atau tidak adanya masalah suara nafas, dilakukan
ETT nasal mekanik d. Monitoring pernafasan adanya suara suctioning
non kinkin b. Tidak ada status pernafasan secra cepat tambahan atau pernasal
no7 dengan suara nafas dan oksigenasi d. Mengetahui tidak dan
ventilasi tambahan perubahan d. Memonitoring peroral
mekanik c. RR : 16X/mnt fisiologis status b. Oksigen :
b. Agen SPO2 : 95- e. Catat pergerakan pernafasan pernafasan dan 4L/mntT
inhalasi 100% dada, catat dengan cepat oksigenasi D :
Sevoflurane TV :550-650 ketidaksimetrisan e. Mengetahui e. Mencatat 130/80
2% N: 70- , penggunaan otot masalah pergerakan mmH
N2O : 90X/mnt bantu nafas, dan pernafasan dada, catat N :
2L/mnt retraksi pada klien ketidaksimetrisa 76X/mnt
Oksigen : otot supklavicula n, penggunaan RR :
2L/mnt dan intercostal otot bantu 22X/mnt
c. TD : serta pola nafas nafas, dan TV : 550
116/82 (mis., bradipnea, retraksi pada SPO2 :
mmHg takipnea, otot 100%
N : hiperventilasi, supklavicula c. Tidak ada
66X/mnt pernafasan dan intercostal suara
RR : kusmaul) serta pola nafas nafas
16X/mnt (mis., tambahan
TV : 580 bradipnea,
SPO2 : takipnea, A : masalah
100% hiperventilasi, teratasi
d. Tidak ada pernafasan
suara nafas kusmaul) P:
tambahan Pertahankan
intervensi
kepenataan
anestesi
Hari, Data subjektif Diagnosa Tujuan kepenataan Rencana Rasional Implementasi Evaluasi Paraf
Tangg dan objektif kepenataan anestesi intervensi tindakan kepenataan
al, anestesi kepenataan kepenataan anestesi anestesi
Jam anestesi
Kamis DS : - Ketidakefek Setelah dilakukan a. Kaji fungsi a. Untuk a. Mengkaji fungsi S:-
14/01/ tifan tindakan kepenataan pernafasan. mengetahui pernafasan.
21, DO : bersihan anestesi selama diruang kualitasperna b. Memonitor O:
10.00 a. Terdengar jalan nafas pemulihan masalah fasan klien kemampuan a. Tidak
WIB suara ketidak efektifan b. Monitor b. Untuk untuk terdengar
garglin bersihan jalan nafas kemampuan memastikan mengeluarkan suara nafas
b. Klien teratasi dengan kriteria untuk kemampuan sekret. tambahan
tampak hasil : mengeluarkan klien c. Membantu klien b. Vital signs
tidak a. Menunjukkan sekret. mengeluark untuk SPO2 : 100%
mampu ketidakadaan atau an sekret mengeluarkan RR :
mengeluar penurunan c. Berikan terapi c. Membantu sekret dengan 20X/mnt
kan secret kongesti dengan oksigen. pemenuhan memiringkan TD :
c. SPO2 : suara napas kebutuhan tubuh klien dan 120/80mm
87% bersih, oksigen diberihkan Hg
RR : pernapasan tidak d. Monitor TTV. d. Indikator dengan kassa. N: 86X/mnt
24X/mnt bersuara masalah d. Memberikan
TD : b. Vital signs dalam fisiologis terapi oksigen. A : masalah
130/90mm batas normal : pernafasan e. Memonitor teratasi
Hg SPO2 : 95-100% TTV.
N: RR : 16-20X/mnt P : Pertahankan
92X/mnt TD : 110/70- intervensi
130/90mmHg
N: 70-90X/mnt kepenataan
anestesi