Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN PENATA ANASTESI

DAN PROFESI LAIN DALAM


PRAKTIK KEPERAWATAN

• disampaikan yustiana olfah


POLA HUBUNGAN KERJA PERAWAT
(HASYIM, DKK, 2012)
 Kolaborasi adalah istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan
pihak tertentu.
 Menurut Jonathan (2004) kolaborasi adalah proses interaksi
diantara beberapa orang yang berkesinambungan. Dalam
praktek keperawatan, kolaborasi dapat diartikan hubungan kerja
sama antara perawat dengan tim kesehatan lain untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada pasien.
 Perawat dan tim kesehatan bekerja saling ketergantungan dalam
batasbatas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai dan
pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi
terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat.
 Suatu pelayanan dikatakan bermutu apabila memberikan
kepuasaan pada pasien.Kepuasaan pada pasien dalam menerima
pelayanan kesehatan mencakup beberapa dimensi.Salah satunya
adalah dimensi kelancaran komunikasi antara petugas kesehatan
dengan pasien. Hal ini berarti, pelayanan kesehatan bukan hanya
berorientasi pada pengobatan secara medis saja melainkan juga
berorientasi pada komunikasi yang sangat membantu pasien
dalam proses penyembuhan
HUBUNGAN KERJA PERAWAT
DENGAN PASIEN
 Pasienadalah focus dariupayaasuhankeperawatan
yang diberikan oleh perawat sebagai salah satu
komponen tenaga kesehatan. Hubungan perawat
dan pasien adalah hubungan yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk pancapaian tujuan klien. Dalam
hubungan itu, perawat menggunakan pengetahuan
komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang
efektif.
 Dasar hubungan antara perawat dengan pasien
adalah hubungan yang saling menguntungkan
(mutual huminity). Hubungan yang baik antara
perawat dan pasien terjadi apabila:
a. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dan pasien
b. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus
melindungi hak tersebut, salah satunya hak untuk menjaga privasi pasien
c. Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya,
antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan
d. Perawat harus memahami keberadaan pasien atau klien sehingga dapat
bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral
e. Dapat bertanggungjawab dan bertanggung gugat atas segala resiko yang
mungkin timbul selama pasien dalam perawatan
f. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-
nilai pribadinya dan nilai pribadi pasien dengan cara membina hubungan yang
baik antara pasien, keluarga dan teman.
.
Hubungan kerja
perawat dengan
sejawat
Perawat dalam menjalankan tugasnya harus
dapat membina hubungan baik dengan
semua perawat yang berada di lingkungan
kerjanya.Dalam membina hubungan tersebut,
sesama perawat harus terdapat rasa saling
menghargai dan tenggang rasa yang tinggi agar
tidak terjebak dalam sikap saling curiga dan
benci.
Perawat dan teman sejawat selalu
menunjukkan sikap memupuk rasa perandaan
dengan
silih asuh, silih asih, silih asah.
a. Silih asuh artinya sesama perawat
diharapkan saling membimbing, menasihati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat
melakukan kesalahan atau kekeliruan.
b. Silih asih artinya setiap perawat dalam
menjalankan tugasnya diharapkan saling
menghargai satu sama lain, saling kasih
mengasihi sebagai anggota profesi, saling
bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi
sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan
yang dapat membuat sikap saling curiga dan
benci.
c. Silih asah artinya perawat yang merasa lebih
pandai/tahu dalam hal ilmu pengetahuan
diharapkan membagi ilmu yang dimilikinya
kepada rekan sesama perawat tanpa
pamrih.
Hubungan kerja
perawat dengan profesi
lain yang terkait

 Dalam melaksanakan tugasnya,


perawat tidak dapat bekerja
sendiri tanpa berkolaborasi
dengan profesi lain. Profesi lain
tersebut diantaranya adalah
dokter, ahli gizi, ahli farmasi,
tenaga laboratorium, tenaga
rontgen dan sebagainya.
Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi
dituntut untuk mempertahankan kode etik
profesi masing-masing.Kelancaran tugas
masing-masing profesi tergantung dari
ketaatannya
dalam menjalankan dan mempertahankan
kode etik profesinya.
Bila setiap profesi telah dapat saling
menghargai, maka hubungan kerja sama akan
dapat
terjalin dengan baik, walaupun pada
pelaksanaannya sering juga terjadi konflik-
konflik etis.
tempat bekerja
Terbinanya hubungan kerja yang baik antara
perawat dengan institusi tempat bekerja,
dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Menanamkan nilai dalam diri perawat
bahwa bekerja itu tidak sekedar mencari uang,
tapi juga perlu hati yang ikhlas
b. Bekerja juga merupakan ibadah, yang berarti
bahwa hasil yang diperoleh dari
pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh dan penuh rasa tanggung jawab
akan dapat memenuhi kebutuhan lahir dan
batin.
akan pekerjaan dan tugasnya dapat terealisasi
dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang ia
miliki.
d. Upayakan untuk memperkecil terjadinya
konflik nilai dalam melaksanakan tugas
keperawatan dengan menyesuaikan situasi dan
kondisi tempat kerja
e. Menjalin kerjasama dengan baik dan dapat
memberikan kepercayaan kepada pemberi
kebijakan bahwa tugas dan tanggung jawab
keperawatan selalu mengalami perubahan
sesuai IPTEK
Bagaimana dengan penata anstesi?

01 02
Dengan pasien Dengan Profesi
dan keluarga ? lain
2

TUGAS
Diskusikan

Permenkes 18 2016

Permenkes 519 2011


Pelayanan Anestesi Tindakan Anestesi
 Adalah tindakan medis  dilakukan oleh tim penyelenggara
pelayanan Anestesi yang dipimpin oleh
beresiko tinggi yang Dokter Spesialis Anestesiologi.
membutuhkan keahlian, Permenkes Nomor 519 Tahun 2011
tentang Pedoman Penyelenggaraan
keterampilan, serta Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
kewaspadaan khusus dalam Intensif di Rumah Sakit dan Permenkes
rangka memfasilitasi Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat
tindakan operasi serta Anestesi adalah produk hukum yang
menjamin keselamatan, mengatur tentang penyelenggaraan
keamanan, dan kenyamanan pelayanan Anestesi. Diganti dengan
permenkes 18 tahun 2016
Pasien.
Permenkes Nomor 519 Tahun 2011 tentang
 Dalam kedua Permenkes 
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
tersebut telah diatur bahwa Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah
Sakit dan Permenkes Nomor 31 Tahun 2013
tindakan Anestesi tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat
merupakan wewenang dan Anestesi telah mengatur bahwa pada
keadaan tidak ada Dokter Spesialis
menjadi tanggung jawab Anestesiologi wewenang tanggung jawab
Dokter Spesialis medis tindakan Anestesi dilimpahkan
kepada Dokter lain melalui prosedur
Anestesiologi yang pelimpahan wewenang yang diatur dalam
memilki keahlian dan Peraturan Internal Rumah Sakit. Tidakan
Anestesi dilakukan oleh Perawat Anestesi
kewenangan untuk itu. atas wewenang dan menjadi tanggung
jawab Dokter tersebut.
 Diatur juga bahwa Dokter operator pembedah  Pendelegasian kewenangan dari
memiliki kewenangan langsung mengizinkan
Perawat Anestesi melakukan tindakan Dokter kepada Tenaga
Anestesi dengan menjadi penanggung jawab Kesehatan lain harus sesuai
medis terhadap tindakan Perawat Anestesi
tersebut. Hanya saja ketentuan mengenai
dengan
pemberian kewenangan terhadap Perawat kemampuan/kewenangan yang
Anestesi yang bekerja di daerah yang tidak dimiliki dan dilaksanakan sesuai
ada Dokter Spesialis Anestesiologi untuk
melakukan tindakan Anestesi secara mandiri ketentuan peraturan perundang-
tidak sesuai secara keilmuan maupun undangan yang berasaskan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
karena tindakan Anestesi adalah tindakan
Pancasila dan didasarkan pada
medis bukan ruang lingkup asuhan nilai keselamatan Pasien di
keperawatan (Keperawatan Anestesi) rumah sakit
 Pendelegasian kewenangan  Asas profesionalitas adalah adalah
kepada Perawat Anestesi yang asas yang mengutamakan keahlian
melebihi kewenangannya akan yang berlandaskan kode etik dan
rentan terhadap timbulnya ketentuan peraturan perundang-
masalah hukum. Apalagi dengan undangan yang berlaku.
perkembangan ilmu pengetahuan, Profesionalisme diwujudkan dalam
bentuk melakukan suatu pekerjaan
teknologi dan kemajuan jaman
purna waktu dan hidup dari
yang 4 menyebabkan kesadaran
pekerjaan itu dengan mengandalkan
masyarakat akan mutu pelayanan keahlian dan keterampilan yang
kesehatan yang semakin baik dan tinggi serta punya komitmen pribadi
meningkat. yang mendalam atas pekerjaannya
 asas manfaat adalah asas yang
selalu digunakan dalam
pembentukan perundang-
undangan dan yang menjadi
tujuan dari pengaturan hukum
adalah dipenuhinya
kebahagiaan yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang
akhirnya dapat berguna bagi
setiap anggota masyarakat di
mana hukum itu diberlakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai