Anda di halaman 1dari 30

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

MATA AJAR : BEDAH UMUM KONVERSI


HARI : SELASA, 22 MARET 2022
JUMLAH SOAL : 100 SOAL
WAKTU : 100 MENIT

Email *

inyomansuwenten@gmail.com

IDENTITAS DIRI
0 dari 0 poin
NAMA LENGKAP *

I NYOMAN SUWENTEN

NIM *

2114301097

NOMER KTP

5101051907740001

SOAL
70 dari 100 poin
PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT

Seorang Laki-laki,umur 55 tahun, datang ke poli bedah dengan


keluhan ada luka pada kaki kanan. Diagnosis ulkus diabetikum.
Rencana dilakukan debridemen dengan teknik anestesi spinal.
Hasil pemeriksaan BB 65 kg. TD 156/90 mmHg, N112 kali/menit, RR
12 kali/menit, Saturasi O2 97%. Apakah cairan infus yang diberikan
pada kasus tersebut?
1/1
A. Ringer Laktat
B. Aminofusin
C. Dextrose 5%
D. Albumin
E. Asering

Seorang perempuan, umur 35 tahun, datang ke RS rujukan dari


bidan diagnosis PEB, post SC, pasien tiba-tiba tidak sadar. Hasil
pemeriksaan: TD 80/50 mmHg, N 112 kali/menit, RR 24 kali/menit,
SaO2 92%. kontrol ventilator. Pasien saat akan dipindah ke ICU
EKG VF, nadi carotis tak teraba. Apakah tindakan yang tepat pada
kasus tersebut?
1/1
A. Lakukan Cardiac thumb
B. Lakukan Defibrilasi Shock
C. Berikan Adrenalin
D. Lakukan Kompresi Jantung
E. Lakukan Ventilasi artificial

Seorang laki-laki, umur 24 tahun, diagnosis fraktur meta carpal


digiti 4, rencana operasi dengan jenis general anestesi. pasien
tampak cemas. Hasil pemeriksaan : keadaan umum baik, TD
120/87mmHg, N 90x/mnt, puasa 8 jam. Advis dr.SpAn berikan obat
golongan antikholinergik, sedatif, analgetik untuk mengurangi
kecemasan. Kapankah pemberian obat tersebut diberikan pada
kasus tersebut?
1/1
A. Premedikasi
B. Induksi
C. Rumatan
D. Reverse
E. Muscle Relaxant

Seorang penata anestesi yang bekerja di rumah sakit akan


bermitra dengan dokter spesialis anestesi. Saat waktu tertentu
dokter spesialis anestesi tidak dapat hadir secara langsung untuk
memberikan tindakan anestesi saat tindakan operasi, sehingga
penata anestesi melakukan tindakan anestesi sesuai dengan hasil
konsultasi pada dokter spesialis anestesi. Apakah dasar hukum
yang melandasi hal tersebut?
1/1
A. Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2017
B. Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 tahun 2016
C. Peraturan Menteri Kesehatan No. 31 tahun 2013
D. Undang-Undang Tenaga Kesehatan tahun 2014
E. Undang-Undang No. 28 tahun 2014

Seorang perempuan, umur 40 tahun, BB 50 kg, akan dilakukan


tindakan operasi eksterpasi dengan tumor punggung dengan
anestesi spinal. Hasil pengkajian: TD 119/70 mmHg, N 72 x/menit,
frekuensi napas 24 x/menit, napas spontan dengan binasal 3
L/menit, SaO2 95%. Penata anestesi mengatur posisi pasien prone.
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
0/1
A. Berikan bantalan kepala
B. Berikan bantalan pasir
C. Pasang jelly donat
D. Windring
E. Kirbat

Seorang laki-laki, umur 40 tahun, sedang dilakukan nephrectomy


dengan anestesi umum. Hasil pemeriksaan intra anestesi : TD
100/60 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 16
x/menit, SaO2 98%, kondisi pasien stabil. Monitoring perdarahan
tertampung pada suction pump 110 cc dan terserap pada kain
kasa. Berapakah jumlah darah dalam indikator kain kassa pada
kasus tersebut?
0/1
A. 1 - 5 cc/lembar
B. 5 - 10 cc/lembar
C. 10 - 15 cc/lembar
D. 15 - 20 cc/lembar
E. 20 - 30 cc/lembar

seorang pasien laki-laki, umur 66 tahun datang ke UGD dengan


keluhan nyeri saat kencing dan tidak tuntas .Hasil anamnesis
BPH.Hasil pemeriksaan : Kedaan umum baik, TD: 90/60 mmHg, N
120 x/mnt, 380C,S, R 12 x/menit, terpasang infus RL 16 tetes/mnt,
terpasang kateter, produksi urine dalam waktu 2 jam terukur
15cc.Pasien direncanakan operasi dengan konsultasi dokter
anestesi. Apa tindakan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?
0/1
A. kolaborasi pemberian oksigen
B. kolaborasi injeksi antipiretik
C. kolaborasi resusitasi cairan
D. informed consent
E. monitoring kateter

Seorang perempuan, umur 39 tahun, mengalami fraktur mandibula


akibat kecelakaan motor, pasien menjalani reposisi fraktur
mandibula dengan rencana anestesi dengan GA, terpasang ETT
Nasal dan dilakukan fiksasi maksilaris internal. Apa yang terjadi
saat N2O dihentikan tidak diberikan tambahan O2 pada
pengakhiran anestesi?
0/1
A. Hypoksia
B. Hipoksemia
C. Cyanosis
D. Nafas cepat dan Dangkal
E. Penurunan Kesadaran

Seorang laki-laki, umur 60 tahun periksa ke poli spesialis bedah


RS. diagnosis medis fraktur femur tertutup, rencana operasi elektif
memasang broad plate, dengan anestesi umum. Hasil pengkajian:
TD 140/90 mmHg, N 60 x/menit. Hasil lab: Hb 9 gr%, Leukosit
10.000/mm3. Foto toraks : tampak corakan vaskuler kasar, tidak
tampak tanda infeksi spesifik. CTR 55%. Berapakah status ASA
pada kasus tersebut?
1/1
A. I
B. II
C. III E
D. IV
E. V

Pasien seorang anak umur 8 tahun akan dilakukan operasi


tonsilektomi bilateral,BB 27 kg, TD 100/70 mmHg,nadi 92x/
menit,respirasi 24x/menit, lab dalam batas-batas normal,rencana
operasi jam 08. 00 .Paska operasi di ruang pemulihan tiba-tiba
pasien menggigil dan sesak napas dengan respirasi 32x/ menit,
SPO2 90%., Terdapat suara Snoring pada pernafasan. Apakah yang
menyebabkan saturasi menurun pada pasien tersebut?
1/1
A. Spasme laryng
B. Perdarahan
C. respirasi
D. Lidah jatuh
E. Kekurangan oksigen

Seorang laki-laki, umur 41 tahun dengan keluhan timbul benjolan


pada selangkangan kiri, kadang terasa nyeri bila disentuh, dan
bertambah membesar ketika mengejan, diagnosis hernia
ingguinalis sinistra. Renacana dilakukan operasi tetapi dapat
ditunda karena tidak terlalu membahayakan pasien.Apakah
kategori pembedahan sesuai dengan urgensinya?
1/1
Emergensi
Elektif
Urgen
Kecil
besar

Seorang laki-laki, umur 19 tahun, dx.medis fraktur femur dextra,


KU baik, TD 110/80 mmHg, N 88x /mnt, RR 16 x/mnt, S 36,7 0C,
akan dilakukan pembedahan dengan general anestesi, teknik
balance anestesi, pemasangan ETT. Pada periode pembedahan
dilakukan surgical safety checklist tahapan time outApa yang
dilakukan pada langkah ini?
1/1
Konfirmasi prosedur tindakan operasi
Konfirmasi peran anggota tim operasi
Cek kembali kebenaraan sisi area operasi
Cek kembali pemberian antibiotik

Seorang bayi baru lahir, umur 2 hari, dengan keluhan orang tua
bahwa tidak bisa buang air besar selama 48 jam, tidak memiliki
lubang anus, perut membesar, diagnosis atresiani,. Rencana
dilakukan colostomy untuk mengurangi intensitas gejala penyakit,
tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakitnya.Apakah kategori
dari pembedahan pada kasus ini?
1/1
Paliatif
Ablatif
Kostruktif
Transplantasi
Rekonstrutuf

Seorang laki-laki, umur 17 tahun, datang di IGD, dengan keluhan


nyeri terlokalisasi pada lutut kaki kiri, kekakuan otot, bengkak,
hematom di sekitar area cedera, akibat terjatuh saat bermain
sepak boaql. Diagnosis StrainStruktur tubuh manakah yang
mengalami gangguan?
1/1
Otot
Facia
lemak
Ligamentum

Seorang perempuan, umur 21 tahun, mengalami cedera yang


merupakan rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal
diakibatkan karena keadaan patologis. Jelaskan patofisiologis
trauma secara berurutan
1/1
Cedera – hipoksia - hipoperfusi –metabolisme anaerob – peningkatan laktat
Cedera - hipoperfusi – metabolisme anaerob – hipoksia- peningkatan laktat
Cedera - hipoperfusi – hipoksia - metabolisme anaerob - peningkatan laktat
Cedera - hipoperfusi – hipoksia – peningkatan laktat- metabolisme anaerob
Cedera - hipoksia- hipoperfusi – peningkatan laktat- metabolisme anaerob

Seorang perempuan, umur 23 tahun, dibawa ke IGD, luka bakar


grade III 21 %, bibir kering, mata cekung, turgor kulit kurang, TD
85/55 mmHg, N 102 x/menit, R 28 x/menit, urine output kurang,
akral dingin, diaphoresis, kesadaran apatis.Apa masalah yang
muncul pada kasus ini?
1/1
RK syok anaphilatik
RK syok neurogenic
RK syok hipovomia
RK syok kardiogenic
RK syok septic

Seorang laki-laki, umur 32 tahun, dibawa ke IGD, dengan


perdarahan pada luka di paha kiri akibat kecelakaan lalu lintas. Ku
lemah, TD 90/50 mmHg, N 102 x/mnt dan teraba lemah, RR 28
x/menit, S 36 0C, pucat, gelisah, diaphoresis, akral dingin.
Diagnosis syok.Bagaimanakah prioritas penatalaksanaan secara
umum pada kasus ini?
1/1
Berikan O2 , 6 L/mnt
Pasang infus RL, guyur
Angkat dan topang dagu pasien
Jangan gerakan daerah kepala dan leher
Posisi supine dengan kaki lebih tinggi 20 – 25 cm

Seorang laki-laki umur 47 tahun, intra operasi laparatomi . dengan


anestesi umum, balance anestesi N2O : O2 50% :50%, sevoflurane
2 vol%. nafas spontan, Hasil monitor TD 100/60 mmHg, N 120
x/menit, RR 30 x/menit, gerakan rebreathing bag tidak teratur,
pengkajian pra anestesi tanda vita dalam batas normal, EKG sinus
rythme. Apa masalah kesehatan pada kasus ini?
0/1
Penurunan curah jantung
Tidak efektifnya jalan nafas
Tidak efektifnya pola nafas
Risiko komplikasi syok anafilaktik
Risiko komplikasi syok kardiogenik

Seorang laki-laki umur 18 tahun, diagnosis appendicitis perforasi,


direncanakan operasi laparatom, dengan general anestesi, Teknik
inhalasi pemasanagn ETT, balance anestesi. Hasil pengkajian BB
50 Kg, Evaluate Thyromental distance (3-3-2 jari pasien),
malampati I, ekstensi kepala leher 30 derajat dari posisi
netral.Berapakah ukuran blade laringskop yang harus disiapkan
pada kasus ini?
1/1
Miler 2
Miler 3
Macintosh 2
Macintosh 3
Macintosh 4

Seorang perempuan umur 19 tahun,, dilakukan operasi laparatomi


dengan general anestesi, pemasangan ETT, TD 104/70 mmHg N 102
x/ menit, RR 22 x/menit, SaO2 97% .pasca operasi dilakukan
ekstubasi sadar terjadi laringspasme, monitoring SaO2
83%.Apakah tindakan pertama pada kasus ini ?
0/1
Berikan propofol
Hentikan stimulus
Atur posisi sniffing
Berikan sulfas atropin
Oksigen dinaikkan menjadi 100%

Seorang perempuan, umur 25 tahun, diagnosis appendicitis akut,


dilakukan cito operasi appendiktomi dengan anestesi umum,
pemasangan ETT. Program terapi cairan RL 500 cc habis dalam
waktu 3 jam. (factor tetes 20 )Hitung berapa jumlah tetesan
permenitnya?
1/1
46 tpm
56 tpm
66 tpm
76 tpm
86 tpm

Seorang laki laki, umur 45 tahun, intra operasi, reseksi usus,


karena perdarahan akibat trauma tajam, TD pasien 90/60 mmHg,
Nadi 100x/menit dan tampak perdarahan 750cc. Apa masalah yang
dialami pada kasus ini?
1/1
Kekurangan volume cairan
Syok hipovolemik
Syok kardiogenik
Syok anafilaktif
Syok distributif

Seorang perempuan, umur 27 tahun, dibawa ke IGD dengan


keluhan luka pada betis kiri. Hasil pengkajian hilangnya lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis, abrasi, blister atau lubang
yang dangkal.Stadium berapakah kedalaman dan luas luka pada
kasus ini.
1/1
I
II
III
IV
V

Seorang perempuan, umur 31 tahun, diagnosis appendicitis,


rencana appendectomi dengan anestesi umum, pemasangan ETT.
KU. Baik. TD 110/70. N 76 x/menit, RR 14 x /menit. Persediaan
volatile agent yakni halothan. Apa yang perlu dikaji lebih teliti pada
kasus ini?
1/1
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat hipertensi
Riwayat hepatitis
Riwayat TBC
Riwayat asma

Seorang laki- laki umur 27 tahun, dirawat di PACU, Hasil


pengkajian aldrete score 6, TD 100/60mmHg, RR 28x/ menit,
tampak sesak dan pernapasan dangkal. SaO2: 98 %. Program
kolaboratif diberikan oksigen nasal kanul 3L/menit .Berapakah FiO2
pada Tindakan terapi ini?
1/1
10 – 23 %
24 – 44 %
45 – 61 %
62 – 70 %
71 – 85 %
Seorang perempuan, umur 34 tahun, diagnosis pankreatitis, nyeri di
epigastrium menjalar ke punggung dan kadang ke perut bagian
bawah, rencana akan dilakukan endoscopic retrograde
cholangiopancreatograph, dengan teknik anestesi sedasi ringan.
KU. lemah. TD 110/70. N 76 x/menit, RR 14 x /menit. S 38,7 0C.Apa
program terapi premedikasi yang harus dihindari pada kasus ini?
1/1
Midazolam
Diazepam
Luminal
Atropin
Petidin

Seorang perempuan, umur 41 tahun, diagnosis rupture lien, intra


operasi splenektomi dengan general anestesi, balance anestesi
dan pemasangan ETT. BB 50 kg. Durasi operasi 1 jam, jumlah
peradarahan 200 cc. Sedang terpasang infus RL 30 tpm, input
cairan intra operasi sebanyak 500 cc.Berapakah program terapi
cairan yang harus ditanbahkan pada kasus ini?
1/1
200 – 300 cc
300 – 500 cc
500 – 700 cc
700 – 900 cc
900 – 1.100 cc

Seorang perempuan, umur 27 tahun, datang di poli anestesi,


diagnosis appendicitis, rencana appendectomi, dengan keluhan
gejala awal nyeri di sekitar titik Mc. Burney , anoreksia, mual, dan
muntah. nyeri tekan di sekitar titik Mc Burney. Dilakukan
pemeriksaan untuk diferensial diagnosis adnexitisApakah jenis
pemeriksaan yang dilakukan pada kasus ini?
1/1
Psoas sign
Alder sign
Obturator sign
Rovsing’s sign
Blumberg’s sign

Seorang laki laki , umur 40 tahun, pasca laparatomi, dirawat


diruang pemulihan selama 3 jam, terpasang kateter. KU lemah,
aldrete score 6, berat badan 50 kg, Berapa jumlah urin yang
dipantau pada kasus ini?
1/1
150 cc
200 cc
250 cc
300 cc
350 cc

Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dibawa ke IGD, diagnosis luka


terbuka pada fibula dextra, akibat trauma karena kecelakaan lalu
lintas. Panjang luka 10 cm, lebar luka, 3 cm, dalam luka, subcutis..
KU sakit sedang, tampak meringis. Dilakukan tindakan
heacting.Apa program teknik anestesi yang paling tepat pada
pasien ini ?
1/1
Parenteral
Inhalasi
Infiltrasi
Regional
General

Seorang perempuan, umur 18 tahun, pasca operasi, di pindahkan


ke PACU, tamapak gelisah, snoring, gerakan dada dan perut
paradoksal, RR 28 x/menit N 112 x/menit, dilakukan pembebasan
jalan napas dengan menggunakan alat.Bagaimanakah cara
mengukur oropharyngeal airway (OPA) pada kasus diatas ?
1/1
Dari labium superior hingga ke auditivus eksterna
Dari labium inferior hingga ke auditivus eksterna
Dari sudut mulut hingga ke auditivus eksterna
Dari maksilaris hingga ke auditivus eksterna
Dari madibula hingga ke auditivus eksterna

Seorang laki-laki , umur 28 tahun,diagnosisi cedera vertebra,


dengan keluhan nyeri pada punggung., Riwayat terjadinya
mekanisme fleksi pada vertebra. hasil ct-scan adanya
kompresiStruktur tubuh manakah yang mengalami cedera pada
kasus ini?
0/1
Kornu lateralis
Kornu dorsalis
Kornu ventralis
Ligamentum anterior
Ligamentum posterior
Seorang laki-laki , umur 28 tahun, diagnosis cedera vertebra. Hasil
pengkajian: paralisis kaki, pergelangan, dan tangan, tapi
pergerakan bahu dan fleksi siku masih bisa dilakukan; kehilangan
refleks bisep.Struktur tubuh manakah yang mengalami cedera pada
kasus ini?
0/1
Thorakal 12 samapi lumbal 1
Cervical 1 sampai cervical 5
Cervical 5 dan cervical 6
Cervical 6 dan cervical 7
Cauda equina

Seorang laki-laki , umur 38 tahun, diagnosis fraktur femur sinisstra,


rencana pemasanagn ORIF, dengan general anestesi. Saat
pengkajian yang harus diwaspadai yakni adanya gangguan 72 jam
setelah fraktur.Apa pertimbangan anestesi pada kasus ini?
1/1
Terjadinya Bone cement Implantation Syndrome
Terjadinya Deep venous thrombosis
Terjadinya Perdarahan luka operasi
Terjadinya Sindrom emboli lemak
Terjadinya Pneumatic Torniquet

Seorang laki-laki , umur 38 tahun, diagnosis artritis pasca trauma


lutut, rencana arthroplasty sendi, dengan regional anestes. Hasil
pengkajian : TD 90/55 mmHg, N 112 x/menit (ireguler), MAP 66
mmHg, RR 23 x/menit, pola napas abnormalApa pertimbangan
anestesi pada kasus ini?
1/1
Terjadinya Bone cement Implantation Syndrome
Terjadinya Deep venous thrombosis
Terjadinya Perdarahan luka operasi
Terjadinya Sindrom emboli lemak
Terjadinya Pneumatic Torniquet

Seorang perempuan, umur 25 tahun, diagnosis peritonitis, rencana


laparatomi, dengan anestesi umum, pemasangan ETT. Program
terapi cairan RL 500 cc habis dalam waktu 3 jam. (factor tetes
20 )Hitung berapa jumlah tetesan permenitnya?
1/1
46 tpm
56 tpm
66 tpm
76 tpm
86 tpm

Seorang anak laki-laki, umur 1 7 tahun, direncanakan pembedahan


ringan dengan anestesi umum. Setelah diberikan anastesi ,
penurunan kesadaran, gerakan yang tidak beraturan, eksitasi,
midriasis, TD meningkat, takikardi, hiperventlasiStadium
berapakah terjadi pada kasus ini?
1/1
I
II
III, plana 1
III, plana 2
III, plana 3

Seorang anak, umur 6 tahun, diagnosis fraktur cruris dekstra,


rencana pembedahan dengan general anestesi, Teknik inhalasi.
Hasil pengkajian : keadan umum baik, Hb 15 gr%, HMT 45%, BT
3’5’’ CT 6’3’’, Bagaimanakah rumus diameter ukuran ETT pada
kasus ini ?
1/1
(umur : 3 )/ : 2
(umur : 3)/ + 3
(umur + 3)/ : 3
(umur : 4)/ + 4
(umur + 4)/ : 4

Seorang peremuan, umur 25 tahun, diagnosis perforasi usus akibat


typhoid fever. Patofisiolgi penyakit ini yakni bila proses patologik
jaringan limfoid usus menembus lapisan muskularis dan lapisan
serosa, sehingga terjadi pelepasan jaringan nekrotik dari dasar
ulkus pada dinding usus Kapankah dapat terjadi mekanisme
seperti pada pernyataan ini?
0/1
Minggu I
Minggu II
Minggu III
Minggu IV
Minggu V

Seorang laki-laki, umur 40 tahun , diagnos medis hernia inguinalis


dextra, pasca herniorhapy dengan anestesi umum,. Hasil
pengakjaian : TD 120/80 mmHg, N 112 x/menit, RR 24 x/menit, SaO2
92%, gelisah, kesadarannya bangun namun kembali cepat tidur,
kedua ekstremitas dapat digerakan, warna kulit merah
muda.Apakah intervensi penata anestesi pada kasus?
1/1
Menilai post anesthesia discharged scoring system
Memantau hemodinamik
Memantau status hidrasi
Menilai aldrete score
Memantau suara nafas

Seorang perempuan, umur 35 tahun, diagnosis typhoid perforasi,


dilakukan operasi dengan anestesi umum. Setelah induksi
anestesi, tiba-tiba terdengar suara nafas stridor, SaO2 90%, dan TD
100/70 mmHg, N112 kali/menit, EKG record sinus
takikardia.Apakah tindakan yang paling tepat untuk mengatasi
masalah tersebut ?
1/1
Triple manuver
Suctioning
Jaw thrust
Head tilt
Chin lift

Seorang laki-laki, umur 40 tahun diagnosis pasca herniatomy


indikasi medis hernia inguinalis dextra, dengan anestesi umum.
Hasil pengkajian : TD 100/65 mmHg,N. 112 x/menit dan teraba
halus, RR 24 x/menit, napas spontan SaO2 92%, gelisah, akral
dingin, keringat dinginApakah masalah keperawatan utama pada
seorang tersebut ?
1/1
Gangguan perfusi jaringan
RK Penurunan curah jantung
RK disfungsi respirasi
Gangguan pola napas
Hipotensi

Seorang lali-laki, rumur 20 tahun, pasca splenektomi, indikasi


riputur lien. Hasil pengkajian nafas spontan, refleks batuk lemah,
disorientasi, SpO2 99%, TD 115/70 mmHg, N 96 x/mnt, pergerakan
tangan dan kaki masih lemah.Berapakah nilai aldrette score pada
kasus ini?
1/1
5
6
7
8
9

Seorang laki-laki, umur 19 tahun,, diagnosis appendicitis perforasi,


renacana laparatomii, Hasil pengkajian Riwayat epilepsi, TD 125/75
mmHg, N 80 x/menit, laboratorium dalam batas normal, Volatile
agent apa yang harus dihindari pada pasien ini ?
1/1
Sevoflurane
Desflurane
Isoflurane
Enflurane
Halothane

Seorang laki-laki, umur 46 tahun, direncanakan ORIF fraktur femur


sinistra. Hasil pengkajian BB 60 kg, TB 176 cm, RR 18x/mnt, TD
120/70 mmHg, N 76 x/menit, RR 18 x/menit. hasil EkG sinus
ritmeBagaimanakah interprestasi saudara tentang status fisik pada
kasus ini?
0/1
ASA I
ASA II
ASA III
ASA IV
ASA V

Seorang laki-laki, umur 55 tahun, pasca herniatomi, dengan posisi


litotomi. Pada intra operasi, dengan anestesi spinal menggunakan
obat Bupivakain 0,5 %. TD awal 140/80 mmHg, TD intra operasi
120/70 mmHg., RR 23 x/menit, N 102 x/menit. Saat akan
dipindahkan ke branka TD menjadi 90/50 mmHg, dan mengeluh
kesakitan.Apa penyebab penurunan TD pada kasus ini ?
1/1
Gangguan hemodinamik
Gangguan ventilasi
Kekurangan cairan
Perubahan posisi
Nyeri

Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun, rencana operasi herniotomy


dengan anestesi umum, menggunakan sistem Mafleson F (Jackson
Rees). Hasil pengakjaian: keadaan umum baik, laboratorium dalam
batas normal.Berapakah Total Gas Flow yang diberikan pada kasus
ini?
0/1
1-2 x ventilasi semenit
2-3 x ventilasi semenit
3-4 x ventilasi semenit
2-3 x volume tidal
3-4 x volume tidal

Seorang perempuan, umur 50 tahun, rencana pembedahan reseksi


hepar, dengan anestesi umum, teknik inhalasi pemasangan ETT,
balance anestesi. Hasil pengkajian TD 155/90 mmHg, N 89x/menit.
RR 19 x/menit, masalah yang menjadi pertimbangan anestesi yakni
gangguan perfusi jaringanApakah penyebab pada masalah kasus
ini?
0/1
meningkatnya cairan ekstravaskular
Terganggunya metabolism lemak
Shunting arterio-venosa.
Shunting intra-pulmomal,
Terganggunya fungsi hati

Seorang perempuan, umur 50 tahun, rencana pembedahan reseksi


hepar, dengan anestesi umum, teknik inhalasi pemasangan ETT.
Dilakukan pengakajian kesulitan intubasi yakni mobilisasi leher
yang dinilai dengan ekstensi sendi atlanto – oksipital.Berapakah
nilai normal dari neck mobilyti?
1/1
15 derajat
25 derajat
35 derajat
45 derajat
55 derajat

Seorang laki-laki, umur 52 tahun, diagnosis pankreatitis, dilakukan


laparatomi, dengan general anestesi. Hasil pengkajian : riwayat
merokok disangkal. Setelah 2 menit induksi dengan propofol dan
isofluren, tampak wajah pasien menjadi merah, tersedak,
penutupan pita suara, tidak terdengar suara nafas, SpO2 90%.
Apakah masalah kesehatan pada kasus ini?
0/1
Obstruktif total
Obstruktif parsial
Laringospasme
Tidak efektif jalan napas
Tidak efektifnya pola napas
Pasien Kecelakaan Motor, Dngan Maxilofasial Trauma, Datang Ke
Ugd Dengan Kesadaran Menurun, Wajah Terdapa Injuri Luas, Patah
Pada Tulang Hudung, Maxila Dan Mandibula, Keluar Darah Dari
Telingan Dan Hidung, Pasien Berespon Dengan Rangsang Nyeri
Buka Mata, Tangan Bisa Melokalisir Nyeri Dan Suara Suara Tidak
Jelas……… Dari Kasus Diatas,…..Berapa Gcs Pasien Tersebut
1/1
E1 M1 V1
E2 M5 V2
E2m4v2
E4m6v5
E3m5v3

Pasien Kecelakaan Motor, Dngan Maxilofasial Trauma, Datang Ke


Ugd Dengan Kesadaran Menurun, Wajah Terdapa Injuri Luas, Patah
Pada Tulang Hudung, Maxila Dan Mandibula, Keluar Darah Dari
Telingan Dan Hidung, Pasien Berespon Dengan Rangsang Nyeri
Buka Mata, Tangan Bisa Melokalisir Nyeri Dan Suara Suara Tidak
Jelas.Apa Masalah Pada Pasien Tersebut Yang Paling Urgent
1/1
Kesadaran
Sirkulasi
Airway
Nyeri
Perdarahan

Pasien Post Kecelakaan Di Rawat Di Icu, Observasi Trauma Thorak


, Tiba Tiba Mengalami Sesak Nafas, Gelisah Dan Penurunan
Saturasi Oksigen…….. Kira Kira Apa Penyebab Kejadian Tersebut ?
1/1
Suhu Ruangan Panas
Infeksi
Hematothorak
Pneumothorak
Tension Pneumothorak

Seorang perempuan usia 60 tahun akan mastektomi dengan


general anestesi. BB 65 kg,TD 90/60 mm/Hg, nadi 65 x/menit,
frekuensi napas 12 x/menit. Sebelum dilakukan tindakan oprasi
pasien mengalami cardiac arrest dengan hasil Ekg Asistol, dengan
segera pasien dilakukan tindakan RJP. Bagaimanakah langkah-
langkah RJP (AHA, 2015) yang perlu dilakukan pada kasus
tersebut?
1/1
Danger, Respon, Call for help, Airway, Breathing, Circulation
Respon, Danger, Call for help, Breathing, Airway, Circulation
Danger, Respon, Call for help, Circulation, Airway, Breathing
Call for help,Danger, Respon, Circulation, Airway, Breathing
Respon, Danger, Call for Help, Airway, Circulation, Breathing

Perempuan usia 30 tahun dirawat dengan pre eklampsia berat,


dilakukan tindakan sito SC dengan anestesi umum. Post operasi
didapatkan hasil pengkajian TD 80/50 mmHg, nadi 112 kali/menit,
respirasi 24 kali/menit, Ventilasi terkontrol, SaO2 92%. Saat akan
dipindah ke ICU, EKG: ventrikel fibrilasi(VF), nadi carotis tak
teraba. Apakah tindakan yang harus segera dilakukan pada pasien
tersebut ?
1/1
Airway manajemen
Kompresi jantung
Defibrilasi shock
Berikan adrenalin
Ventilasi artificial

Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke RS dengan keluhan


nyeri pada payudara. pasien dilakukan operasi eksisi FAM. Setelah
dilakukan pengkajian didapatkan hasil pasien pertama kali
menjalani operasi dan pasien sering bertanya tentang pembedahan
dan pembiusan, pasien tampak gelisah dan tegang . Hasil
pemeriksaan TTV di dapatkan : TD: 125/80mmhg, N: 80 x/mnt, RR:
20X/menit, S: 36,5oC, SaO2: 99%. Apa rencana intervensi yang
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pada kasus
tersebut
1/1
Observasi TTV
Lakukan distraksi
Kaji tingkat kecemasan pasien
Delegasi pemberian obat midazolam
Jelaskan tentang prosedur anestesi dan bedah

Seorang perempuan usia 28 tahun akan melakukan operasi tumor


mamae. Hasil pengkajian: , pasien membuka mata saat diberikan
rangsang nyeri, tampak ektremitas atas bergerak menjauhi tubuh
dan pasien tidak mampu menyusun kata-kata dengan benar.
Berapakah nilai GCS dari pasien tersebut?
0/1
5
6
7
8
9

Seorang laki-laki berusia 39 tahun akan dilakukan operasi CA. Hasil


pengkajian pasien dapat membuka mata setelah dicubit, pasien
tampak merintih tidak jelas dan menekuk kaki dan tangan saat
diberi dirangsang nyeri. Berapakah skor GCS pasien tersebut?
1/1
E2M3V2
E2M3V3
E2M2V2
E2M3V1
E2M2V3

Seorang laki-laki, usia 26 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas.


Megeluh sesak nafas, pergerakan dada tidak simetris, terdapat
memar di bagian dada kanannya, deviasi trakea +, JVD +, suara
nafas di bagian dada kanan menjauh dan hasil perkusi hipersonor
pada bagian dada kanan. RR 34 x/menit, tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 90 x/menit teraba lemah. Apakah tindakan utama yang
harus di tempat kejadian?
1/1
Torakosintesis
Menutup luka dengan kasa kedap yang diplastes 3 sisinya saja
Memberikan oksigen 10 lpm
Memberikan resusitasi cairaan
Perikardiosintesis

Seorang laki-laki, usia 26 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas.


Megeluh sesak nafas, pergerakan dada tidak simetris, terdapat
memar di bagian dada kanannya, deviasi trakea +, JVD +, suara
nafas di bagian dada kanan menjauh dan hasil perkusi hipersonor
pada bagian dada kanan. RR 34 x/menit, tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 90 x/menit teraba lemah. Termasuk trauma dada
apakah yang terjadi pada pasien?
1/1
Hematotorak
Tension pneumothorax
Open Pneumothorax
Flail Chest
Tamponade Jantung
Seorang laki-laki, usia 31 tahun, diagnosis appendicitis, dilakukan
apendectomi, dengan regional anestesi, obat bupivakain 0,5 %.
hidrasi preoperasi Rl 1.000 ml. setelah spinal anestesi, KU pasien
lemah, pusing, mual dan muntah 1 kali, lemas, pandangan kabur
dan hilang keseimbangan, sesak napas, TD 85/ 55 mmHg, N 92
x/menit terasa halus, R 24 x/menit, akaral dingin, diaphoresis.Apa
masalah yang muncul pada kasus ini?
1/1
Mual
Takikardi
Hipotensi
Hipotermi
Tidak efeltif pola napas

Seorang laki laki, usia 40 tahun, dirawat di ruang rawat di RR, post
laparatomi. Keluhan pusing,, haus mual dan muntah 1 kali. TD
110/80 mmHg, RR 20x/menit, N 60x/menit , S 39 oC, sbadan teraba
panas Hasil laboratorium: leukosit 15.000 dan platelet
100.000.Apakah masalah pada kasus ini ?
0/1
Risiko kurang nutrisi
Risiko dehidrasi
Risiko Infeksi
Hipertermi
Mual

Seorang laki-laki, usia 19 tahun, diagnosis hernia nukleus pulposus


grade IV, operasi laminektomi, dengan general anestesi, teknik
balance anestesi, pemasangan endotracheal tube (PET). Inttra
anestesi: KU tidak sadar, TD 90/58 mmHg, N 96x /mnt, R 25 x/mnt,
S 35,7 0C, sesak napas, napas cepat, mengi, nadi teraba halus dan
cepat, sianosis, diaphoresis, SaO2 79 %.Apa masalah yang muncul
pada kasus ini?
1/1
Hipotensi
Takikardi
Hipoksia
Penurunan kesadaran
Tidak efektifnya jalan napas

Seorang perempuan, usia 30 tahun, pasca apendiktomi,


dipindahkan dari meja operasi ke ruang pemulihan. Belum sadar,
warna kulit merah muda, TD 110/70 mmHg, R 20 x menit- adekuat,
aldrete score 6 Apakah tindakan yang tepat pada kasus ini ?
1/1
Pantau sirkulasi
Berikan ekstra selimut
Memberikan posisi sniffing
Program O2 4 Lpm, nasal kanul
Pasang pengaman tempat tidur

Seorang perempuan, usia 31 tahun, diagnosis ileus obstructive,


rencana laparatomi dengan anestesi umum, pemasangan ETT. KU.
Baik. TD 110/70. N 76 x/menit, R 14 x /menit. Ketersedaiaan volatile
agent halothan.Apa yang perlu dikaji lebih teliti pada kasus ini?
1/1
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat hipertensi
Riwayat hepatitis
Riwayat TBC
Riwayat asma

Seorang laki-laki, usia 31 tahun, diagnosis peritonitis, keluhan


muntah proyektil, demam tinggi, nyeri tumpul di perutnya, distensi,
leukositosis, hematokrit meningkat, rencana laparatomi, dengan
general anestesi, pemasanagan ETT. Ketersediaan volatile agent
enfluranApa masalah yang terjadi dengan pemberian obat anestesi
pada kasus ini?
1/1
Risiko penuruan kesadaran
Risiko hepatotoksik
Risiko aspirasi
Risiko kejang
Mual

Seorang laki-laki, usia 42 tahun, intra operasi laparatomi dengan


indikasi reseski hepar, dengan general anestesi, balance anestsi
dan pemasangan ETT. Penata anestesi melakukan implementasi
pemantauan secara berkesinambungan terhadap airway,
oksigenasi, ventilasi, sirkulasi dan suhu.Pemantauan apa lagi
setelah tindakan diatas?
0/1
Mengukur tekanan darah non invasive
Mengukur tekanan darah invasive
Waspadai akan vagal refkeks
Memantau end tidal CO2
Pantau produksi urine

Seorang perempuan, usia 34 tahun, dx medis pankreatitis, nyeri di


epigastrium menjalar ke punggung dan kadang ke perut bagian
bawah, rencana akan dilakukan endoscopic retrograde
cholangiopancreatograph, dengan teknik anestesi sedasi ringan.
KU. lemah. TD 110/70. N 76 x/menit, R 14 x /menit. S 38,7
0C.Program terapi premedikasi apa yang harus dihindari pada
kasus ini?
1/1
Midazolam
Diazepam
Luminal
Atropin
Petidin

Seorang perempuan, usia 31 tahun, diagnosis trauma abdomen


akibat tusukan, sedang dilakukan laparatomi dengan general
anestesi, balance anestesi dan pemasangan ETT. BB 50 kg. Durasi
operasi 1 jam, hasil monitoring : pernapasan tidak teratur
abodominaltorakal, pupil sangat midriasis, refleks cahaya hilang,
refleks kelenjar air mata tidak ada, SaO2 76 %. Masalah yang
muncul hiposekmia. Apa prioritas tindakan program kolaboratif
pada kasus ini?
0/1
Terapi oksigen 100 %
Berikan diuretik
Berikan bronchodilator
Terapi oksigen tanpa tekanan positif
Hentikan semnetara obat anestesi inhalasi

Seorang perempuan, usia 22 tahun, post pemasangan gipsona


dengan general anesthesia, TIVA, dirawat di PACU pasien sudah
napas spontan, frekuensi napas 16x/menit, SaO2 98%, terapi
oksigen dengan nasal kateter.Berapakah aliran oksigen yang
diberikan pada kasus ini ?
1/1
2 L/menit
4 L/menit
6 L/menit
8 L/menit
10 L/menit
Seorang laki-laki, usia 57 tahun, KU baik, TD 130/80 mmHg, N
80x/mnt, R 18x/mnt, dilakukan operasi trans uretral resection
prostate dengan anestesi blok spinal subarachnoid. Sebelum
operasi penata anestesi akan menjelaskan prosedur
operasi.Apakah posisi yang tepat untuk pasien tersebut pada saat
operasi?
1/1
Supinasi
Litotomi
Trendelenburg
Lateral decubitus
Dorsal recumbent

Seorang laki-laki usia 18 tahun, diagnosis appendicitis perforasi,


direncanakan operasi laparatom, dengan general anestesi, Teknik
inhalasi pemasanagn ETT, balance anestesi. Hasil pengkajian BB
50 Kg, Evaluate Thyromental distance (3-3-2 jari pasien),
malampati I, ekstensi kepala leher 30 derajat dari posisi
netral.Berapakah ukuran blade laringskop yang harus disiapkan
pada kasus ini?
1/1
Miler 2
Miler 3
Macintosh 2
Macintosh 3
Macintosh 4

Seorang perempuan usia 19 tahun,, dilakukan operasi laparatomi


dengan general anestesi, pemasangan ETT, TD 104/70 mmHg N 102
x/ menit, RR 22 x/menit, SaO2 97% .pasca operasi dilakukan
ekstubasi sadar terjadi laringspasme, monitoring SaO2
83%.Apakah tindakan pertama pada kasus ini ?
0/1
Berikan propofol
Hentikan stimulus
Atur posisi sniffing
Berikan sulfas atropin
Oksigen dinaikkan menjadi 100%

Seorang laki- laki usia 27 tahun, dirawat di PACU, Hasil pengkajian


aldrete score 6, TD 100/60mmHg, RR 28x/ menit, tampak sesak dan
pernapasan dangkal. SaO2: 98 %. Program kolaboratif diberikan
oksigen nasal kanul 3L/menit .Berapakah FiO2 pada Tindakan
terapi ini?
1/1
10 – 23 %
24 – 44 %
45 – 61 %
62 – 70 %
71 – 85 %

Seorang perempuan, usia 41 tahun, diagnosis kolelitiasis, intra


operasi dengan general anestesi, balance anestesi dan
pemasangan ETT. BB 50 kg. Durasi operasi 1 jam, jumlah
peradarahan 200 cc. Sedang terpasang infus RL 30 tpm, input
cairan intra operasi sebanyak 500 cc.Berapakah program terapi
cairan yang harus ditanbahkan pada kasus ini?
1/1
200 – 300 cc
300 – 500 cc
500 – 700 cc
700 – 900 cc
900 – 1.100 cc

Seorang perempuan, usia 18 tahun, pasca operasi, di pindahkan ke


PACU, tamapak gelisah, snoring, gerakan dada dan perut
paradoksal, RR 28 x/menit N 112 x/menit, dilakukan pembebasan
jalan napas dengan menggunakan alat.Bagaimanakah cara
mengukur oropharyngeal airway (OPA) pada kasus ini ?
1/1
Dari labium superior hingga ke auditivus eksterna
Dari labium inferior hingga ke auditivus eksterna
Dari sudut mulut hingga ke auditivus eksterna
Dari maksilaris hingga ke auditivus eksterna
Dari madibula hingga ke auditivus eksterna

Seorang laki-laki , usia 38 tahun, diagnosis fraktur femur sinisstra,


rencana pemasanagn ORIF, dengan general anestesi. Saat
pengkajian yang harus diwaspadai yakni adanya gangguan 72 jam
setelah fraktur.Apa pertimbangan anestesi pada kasus ini?
1/1
Terjadinya Bone cement Implantation Syndrome
Terjadinya Deep venous thrombosis
Terjadinya Perdarahan luka operasi
Terjadinya Sindrom emboli lemak
Terjadinya Pneumatic Torniquet
Seorang laki-laki, usia 40 tahun , pasca laparatomi indikasi trauma
abdomen dengan anestesi umum, Hasil pengakajian : TD 120/80
mmHg, N 112 x/menit, RR 24 x/menit, SaO2 92%, gelisah,
kesadarannya bangun namun kembali cepat tidur, kedua
ekstremitas dapat digerakan, warna kulit merah muda.Apakah
intervensi penata anestesi pada kasus ini?
1/1
Menilai post anesthesia discharged scoring system(PADSS)
Menilai White’s fast track criteria
Menilai aldrete score
Menilai hemodimik
Menilai oksigenasi

Seorang perempuan, usia 35 tahun,, diagnosis batu ginjal, Tindakan


eksplorasi batu ginjal dengan anestesi umum. Setelah induksi
anestesi, tiba-tiba terdengar suara nafas stridor, SaO2 90%, dan TD
100/70 mmHg, N 112 x/menit, EKG record sinus takikardia.Apakah
tindakan yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut ?
1/1
Triple manuver
Suctioning
Jaw thrust
Head tilt
Chin lift

Seorang laki-laki, usia 29 tahun,, diagnosis kolelitiasis, renacana


laparatomii, Hasil pengkajian riwayat epilepsi, TD 125/75 mmHg, N
80 x/menit, laboratorium dalam batas normal, Volatile agent apa
yang harus dihindari pada pasien ini ?
1/1
Sevoflurane
Desflurane
Isoflurane
Enflurane
Halothane

Seorang laki-laki, usia 42 tahun, diagnosis tamponade jantung,


intra Tindakan torakotomi, dengan general anetsesi, hasil
monitoring: gambaran EKG: heart rate 99 x/menit, tidak ada
gelombang P, kompleks QRS melebar dan aneh berdurasi. Apa
masalah yang muncul pada kasus ini?
0/1
Aritmia
Disritmia
Atrial ekstra sistol
Junctional ekstra sistol
Ventrikel ekstra sisltol

Seorang laki-laki, usia 37 tahun, diagnosis ileus obstruksi, dialkuka


laparatomo dengan general anestesi . selama intra anestesi
dilakukan monitoring sesuai standar Tindakan anestesi.Apa yang
dilakukan pemantauan oksigenasi pada kasus ini?
0/1
Gerakan kantong reservoar terhenti atau menurun
Periksa warna darah luka operasi
Gerakan dinding dada paradoksal.
Dengarkan suara nafas patologis
End tidal CO2

Seorang peremoauan, usia 34 tahun, diagnosis trauma abdomen


akibat tikaman benda tajam, tindakan lapartomi dengan general
anestesi. Inhalasi pemasangan ETT, anestesi imbang, napas
kendali.. saat pemulihan anestesi, segera setelah operasi selesai,
hentikan aliran obat anesthesia.Apa langkah selanjutnya setelah
prosedur diatas?
1/1
Pastikan airway clear,
Berikan oksigen 100%.
Pastikan hemodinamik stabil
Ekstubasi setelah nafas spontan
Berikan reversal muscle ralaksant

Seorang perempuan, usia 50 tahun, rencana pembedahan reseksi


hepar, dengan anestesi umum, teknik inhalasi pemasangan ETT.
Dilakukan pengakajian kesulitan intubasi yakni mobilisasi leher
yang dinilai dengan ekstensi sendi atlanto – oksipital.Berapakah
nilai normal dari neck mobilyti?
1/1
15 derajat
25 derajat
35 derajat
45 derajat
55 derajat

Seorang wanita 36 tahun mengalami obstruksi jalan nafas akut 24


jam setelah tiroidektomi total. Penyebab yang paling mungkin
adalah
0/1
A cedera saraf laring rekuren bilateral
B cedera saraf laring berulang unilateral
C hipokalsemia
D edema subglotis
E trakeomalasia

Seorang wanita setelah operasi tiroidektomi total nmengeluh serak


, hal ini disebabkan oleh :
0/1
A cedera saraf laring rekuren unilateral
B badai tyroid
C hipokalsemia
D edema subglotis
E trakeomalasia

Hipoparatiroidisme sekunder terjadi tidak disengaja akibat reseksi


bedah kelenjar paratiroid selama tiroidektomi total biasanya
menyebabkan gejala hipokalsemia, berapa jam pasca operasi
timbulnya gejala tersebut?
0/1
A. 1 sampai 2 jam
B. 3 sampai 12 jam
C. 12 sampai 24 jam
D. 24 sampai 72 jam
E. 1 sampai 12 jam

Selama operasi kanker payudara, pasien diberikan isosulfan blue


dye . Kemungkinan apa yang terjadi
0/1
A Meningkatkan SaO2
B takikardia
C Penurunan SaO2
D Aritmia jantung
E. semua benar

Status anak usia 3 tahun pasca reseksi Wilms tumor pada usia 2
tahun menerima doxorubicin (Adriamycin) dan siklofosfamid untuk
penyakit metastasis. Pasien dijadwalkan untuk penempatan
Hickman kateter untuk kemoterapi lanjutan. Masalah anestesi
terkait dengan perawatan kemoterapi pasien ini KECUALI
0/1
A. Trombositopenia
B. Penghambatan kolinesterase plasma
C. Depresi jantung
D. Fibrosis paru
E. Semua benar
Pasien Ny. A datang ke IGD dengan keluhan nyeri, amenorrhea, dan
perdarahan pervaginam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
tekan pelvis, pembesaran uterus atau massa pada adnexa, TD
100/60 mmhg, Nadi 124x/menit, RR 18x/menit, SpO2 98%, suhu
36,4ºC. Manifestasi klinis tersebut merupakan gambaran dari:
0/1
Kehamilan Ektopik.
Abortus Incomplit
Rupture Uteri
Kanker Serviks
Rupture Lien

Pasien Ny. A datang ke IGD dengan keluhan nyeri, amenorrhea, dan


perdarahan pervaginam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
tekan pelvis, pembesaran uterus atau massa pada adnexa, TD
100/60 mmhg, Nadi 124x/menit, RR 18x/menit, SpO2 98%, suhu
36,4ºC. Masalah kesehatan utama pada intra anestesi adalah
1/1
Nyeri
Risiko disfungsi respirasi
PK Disfungsi kardiovaskuler.
Anxietas
Risiko cedera anestesi

Tn. M, 60 tahun, dengan diagnosa medis Benign Prostate


Hypertrophy, direncanakan tindakan Trans Urethral Resection of
the Prostate (TURP). Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD: 180/100
mmHg, Nadi 98 x/menit, RR 18x/menit, terpasang kateter urine
sebanyak 100 cc.Faktor terjadinya Sindroma TURP kecuali:
1/1
Perdarahan.
Circulatory overload
Hiponatremia
Keracunan air
Koagulopati

Tn. B mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami trauma


kepala. Dari hasil pengkajian didapatkan GCS 13, terdapat kelainan
pada CT Scan, Hematoma ekstraserebral. Rencana akan dilakukan
tindakan kraniotomi dengan general anestesi. Intervensi risiko
cedera gangguan fungsi neurologi adalah
0/1
Monitor ekspansi dada setiap saat
Tinggikan kepala
Berikan kompres es.
Kaji tingkat kesadaran pasien
Kolaborasikan pemasangan ETT ulang

TURP merupakan prosedur elektif dan tidak direkomendasikan


pada pasien tertentu. Hampir semua kontraindikasinya adalah
kontraindikasi relatif, berdasarkan kondisi komorbid pasien dan
kemampuan pasien dalam menjalani prosedur bedah dan anestesi..
Kemungkinan masalah yang timbul saat tindakan adalah kecuali
0/1
Hiponatremia.
Posisi lithotomy
intoksikasi cairan
Hipotermia
Perforasi kandung kemih

Seorang laki-laki, usia 65 tahun dengan diagnosa gagal nafas akut


saat ini mengeluhkan dada terasa berat saat bernafas, sesak
bertambah ketika berbaring sehingga harus posisi duduk miring ke
kiri jika tidur, nyeri pada punggung sampai pinggang, seringkali
pasien batuk dengan terdapat sputum kental. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD 100/68 mmHg, Nadi 105 x/menit, Suhu 370C dan
frekuensi pernafasan 43x/menit, SpO2 98%.Diagnosa yang sesuai
dengan kasus adalah tersebut adalah ?
1/1
Gangguan istirahat
Bersihan jalan nafas
Gangguan aktifitas fisik
Gangguan pertukaran gas
Gangguan kebutuhan oksigen

Pasien Perempuan berusia 25 tahun masuk ke UGD dengan keluhan


sesak napas dan nyeri dada. Hasil pemeriksaan pasien mengalami
trauma pada dada akibat kecelakaan, saat dilakukan pemeriksaan
ditemukan pergerakan dinding dada tidak simetris, terlihat ada
luka terbuka, saat dilakukan auskultasi terdengar bunyi hipersonor.
TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi pernafasan
35 x/menit, suhu 36,50C.Apakah tindakan selanjutnya yang tepat
dilakukan perawat?
1/1
Lakukan tindakan pemasangan WSD
Lakukan tindakan pemasangan kapas 3 sisi
Lakukan tindakan needle cricothiroidectomi
Lakukan tindakan needle thoracosintesis di ICS 4
Lakukan tindakan needle thoracosintesis di ICS 2

Pasien laki-laki berusia 40 tahun masuk ke UGD dengan penurunan


kesadaran. Hasil pemeriksaan pasien mengalami trauma abdomen
akibat kecelakaan. Hasil pengkajian ditemukan terdapat lebam di
bagian abdomen, akral pasien dingin, CRT 3 detik, TD 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 128x/menit x/menit, frekuensi pernafasan 35
x/menit, suhu 37,80C. Apakah masalah utama kasus diatas?
1/1
Gangguan perfusi jaringan
Hambatan mobilitas fisik
Pola nafas tidak efektif
Risiko cidera
Hipertermi

Seorang laki-laki berusia 27 tahun, datang ke UGD dengan keluhan


sesak napas dan batuk-batuk sambil memegangi leher. Pasien
sebelumnya makan bakso beberapa menit yang lalu. Warna bibir
kebiruan, mata melotot sulit bernapas dan suara tidak terdengar,
tekanan darah: 110/70 mmHg, frekuensi Nadi : 90 x/mnt, frekuensi
pernapasan 35x/mnt, Suhu : 36,5 C. BB diperkirakan 55 kg. Apakah
yang harus segera dilakukan pada pasien tersebut?
0/1
abdominal trust
tindakan back blow
Melakukan hemlich maneuver
Melakukan jaw trust maneuver
Memasang oropharineal airway

Seorang perempuan berusia 36 tahun dibawa ke UGD oleh warga


dengan kondisi penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas
sejak 2 jam yang lalu. Hasil pengkajian GCS 6, terdapat luka
terbuka pada paha kiri, dan terdapat lebam pada dada kiri. TD
125/80 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi nafas 25
x/menit, terdengar snoring dan suhu 370C. apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut?
1/1
Memasang OPA
Melakukan perawatan luka
Memberikan bantuan oksigen
Memasang endotracheal tube
Melakukan bebat tekan pada luka
Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke IGD setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien mengalami perdarahan
massif. Hasil Pemeriksaan fisik didapatkan terdpat sianosis, akral
dingin, frekuensi nadi 124 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit,
tekanan darah 90/60 mmHg, CRT >2 detik, produksi urine 10
mL/jam, ekstremitas pucat, gelisah dan kesadaran menurun, BB 50
kg. Masalah yang menjadi prioritas dalam kondisi kegawatan
diatas adalah
0/1
Defisit volume cairan
Penurunan curah jantung
Gangguan sirkulasi spontan
Risiko gangguan sirkulasi spontan
Penurunan perfusi jaringan tidak efektif

SUKSES SELALU DAN TETAP SEMANGAT


0 dari 0 poin
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. - Persyaratan Layanan - Kebijakan
Privasi

Anda mungkin juga menyukai