B. Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama :
Keluarga klien mengatakan keluhan lemah tubuh sisi sebelah kiri. Keluhan diketahui
keluarga klien saat klien hendak memakai baju dan tidak dapat memakai baju sendiri
karena badan sebelah kiri lemah. Klien sudah mulai berbicara pelo kurang jelas dan
mulut tertarik ke sebelah kanan. Nyeri kepala juga dirasakan. Keluarga klien mengatakan
klien sering terbangun tengah malam. Keluarga klien mengatakan aktivitas sehari – hari
dibantu keluarga. GCS E4 M6 V5, Klien mengalami Disatria, Keadaan umum compos
mentis, TD : 210/110 mmhg, N : 88x/menit, RR : 20 x/menit, Kebas di daerah
ekstremitas kiri bawah. Saat ini klien terpasang NGT
C. Pemeriksaan Fisik
2) Tanda-tanda Vital.
TD : 210/110 mmhg
N : 88 x/ menit
RR : 20 x/ menit
SPO2 : 100 x/menit
Suhu : 36 ◦C
GCS : E4 M6 V5 - Disatria
b. Kuku
Inspeksi :
Kebersihan : Baik
Bentuk dan Warna kuku : Baik
Tanda Infeksi : Tidak ada
Palpasi :
CRT :<3
4) Kepala
Inspeksi :
Ukuran lingkar kepala normal, Bentuk simetris, Tidak ada lesi, Warna rambut
hitam keputihan
Palpasi :
5) Wajah
Inspeksi :
Warna kulit dan pigmentasi normal, Wajah tidak simetris
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan dan edema di dahi, pipi dan rahang
6) Mata
Inspeksi :
Bentuk mata simetris, bola mata isokor, warna konjunctiva ananemis, sclera
unikterik, tidak menggunakan kaca mata, ukuran pupil 2+, respon terhadap
cahaya (+)
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
7) Telinga
Inspeksi :
Bentuk dan ukuran telinga simetris, tidak menggunakan alat bantu dengar
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
10) Leher
Inspeksi :
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
a. Pernapasan:
Inspeksi :
Bentuk dada simetris, tidak menggunakan otot bantu nafas, tidak ada lesi,
tidak ada lesi, tidak ada edema atau benjolan
b. Kardiovaskuler:
Inspeksi : konjungtiva ananemis, tidak ada pembesaran vena jugularis dan
arteri karotis
Palpasi : denyut nadi normal
Perfusi : bentuk normal dan simetris
Auskultasi : bunyi jantung normal
13) Genetalia
Perempuan :
Inspeksi : tidak ada lesi, ukuran normal, tidak ada benjolan, tidak ada edema
dan massa, tidak ada pendarahan
15) Musculosekletal
a. Pemeriksaan ekstermitas atas (bahu, siku, tangan)
Ekstrsimetris dan pergerakan tangan kiri lemah, refleks otot lemah sebelah
kiri 5,1 , denyut nadi normal
16) Neurologi
b. Pengkajian Reflek
1. Refleks Bisep
o Fleksikan lengan klien pada bagian siku sampai 45 derajat, dengan
posisi tangan pronasi (menghadap ke bawah)
o Letakkan ibu jari pemeriksa pada fossa antekkubital di dasar tendon
bisep dan jari-jari lain diatas tendon bisep
Pukul ibu jari anda dengan reflek harmmer, kaji refleks
Hasil Pemeriksaan : Positif
2. Refleks Trisep
o Letakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa
o Tempatkan lengan bawah diantara fleksi dan ekstensi
o Meminta pasien untuk merilekkan lengan
o Raba terisep untuk memastikan otot tidak teggang
Pukul tendon pada fossa olekrani, kaji reflek
Hasil pemeriksaan : Positif
3. Refleks Patella
Minta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur/kursi
Rilexkan pasien dan alihkan perhatian untuk menarik kedua tangan di
depan dada
Pukul tendo patella, kaji reflex
Hasil pemeriksaan : Positif
4. Refleks Brakhioradialis
Letakkan lengan tangan bawah pasien diatas tangan pemeriksa
Tempatkan lengan bawah diantara fleksi dan ekstensi serta sedikit
pronasi
Pukul tendo brakhialis pada radius bagian distal dengan bagian datar
harmmer, catat reflex.
Hasil pemeriksaan : Positif
5. Reflex Achilles
Minta pasien duduk dan tungkai menggantung di tempat tidur/kursi
seperti pada pemeriksaan patella
Dorsofleksikan telapak kaki dengan tangan pemeriksa
Pukul tendo Achilles, kaji reflek
Hasil pemeriksaan : Positif
6. Refleks Plantar (babinsky)
Gunakkan benda dengan ketajaman yang sedang (pensil/ballpoint)
atau ujung stick harmmer
Goreskan pada telapak kaki pasien bagian lateral, dimulai dari ujung
telapak kaki sampai dengan sudut telapak jari kelingking lalu belok ke
ibu jari. Reflek positif telapak kaki akan tertarik ke dalam.
Hasil pemeriksaan : Positif
7. Refleks Kutaneus
a) Gluteal
Meminta pasien melakukan posisi berbaring miring dan buka
celana seperlunya
Ransang ringan bagian perineal dengan benda berujung kapas
Reflek positif spingter ani berkontraksi
b) Abdominal
Minta klien berdiri/berbaring
Tekan kulit abdomen dengan benda berujung kapas dari lateal ke
medial, kaji gerakkan reflek otot abdominal
Ulangi pada ke-4 kuadran (atas ki.ka dan bawah ki.ka)
Hasil pemeriksaan : Positif
c) Kremasterik/pada pria
Tekan bagian paha atas dalam menggunakkan benda berujung
kapas
Normalnya skrotum akan naik/meningkat pada daerah yang
diransang
Hasil pemeriksaan : Positif
c. Kekuatan otot :
5 1
5 1
D. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 06-06-2022
Obat – Obatan
F. Analisa Data
TTV
TD : 210/110 mmhg
GCS : E4 M6 V5 –
Disatria
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan/KH Intervensi Rasional (singkat, jelas)
1. Penurunan kapasitas Setelah dilakukan asuhan Pemantauan tekanan intracranial 1. Mengetahui keadaan
adaptif intracranial b.d keperawatan tubuh klien
edema serebral stroke selama 3x24 jam Observasi 2. Mengetahui status
iskemik diharapkan perfusi neurologis klien
jaringan serebral efektif Observasi penyebab 3. Mengetahui tingkat
Kriteria Hasil: peningkatan TIK (mis. Lesi kesadaran klien
1. TTV dalam batas menempati ruang, gangguan 4. Mengetahui status
normal metabolism, edema sereblal, hematologi pada klien
TD : Sistolik peningkatan tekanan vena, 5. Meningkatkan sirkulasi
110-130 obstruksi aliran cairan pada jaringan serebral
Diastolik 60- serebrospinal, hipertensi 6. Mengetahui
90 intracranial idiopatik) perkembangan pada
N : 60-100 Monitor peningkatan TD perfusi serebral
x/menit Monitor pelebaran tekanan
RR : 16-20 nadi (selish TDS dan TDD) Kolaborasi :
x/mnt Monitor tingkat kesadaran 1. Mencegah pengumpalan
S : 36,0-37,5 Monitor perlambatan atau darah atau untuk
o
C ketidaksimetrisan respon pupil mengencerkan darah
SpO2 : 95- Monitor kadar CO2 dan yang tersumbat di otak
100% pertahankan dalam rentang 2. Menghancurkan trombus
2. Keluhan pusing yang diindikasikan 3. Mempertahankan daya
berkurang tahan tubuh
Monitor tekanan perfusi
3. Tidak ada teknanan serebral
intra kranial Monitor jumlah, kecepatan,
4. Tidak menunjukkan dan karakteristik drainase
perburukan lebih
lanjut atau kejadian cairan serebrospinal
devisit Monitor efek stimulus
5. Klien tidak gelisah lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
Edukasi
Edukasi
Anjurkan berbicara perlahan
Ajarkan pasien dan keluarga
proses kognitif, anatomis dan
fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan berbicara
Kolaborasi
Rujuk ke ahli patologi bicara
atau terapis
H. Catatan Keperawatan
06/06-22 Penurunan kapasitas adaptif Mengobservasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi
11.00 WIB intracranial b.d edema serebral menempati ruang, gangguan metabolism, edema sereblal,
stroke iskemik peningkatan tekanan vena, obstruksi aliran cairan serebrospinal,
hipertensi intracranial idiopatik)
memonitor peningkatan TD
Memonitor pelebaran tekanan nadi (selish TDS dan TDD)
Memonitor tingkat kesadaran
Memonitor perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
Memonitor kadar CO2 dan pertahankan dalm rentang yang
diindikasikan
Memonitor tekanan perfusi serebral
Memonitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan
serebrospinal
Memonitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
Teraupetik
Menggunakan metode Komunikasi alternative (mis: menulis,
berkedip, papan Komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat
tangan, dan computer)
Menyesuaikan gaya Komunikasi dengan kebutuhan (mis:
berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukkan
satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan Komunikasi
tertulis, atau meminta bantuan keluarga untuk memahami
ucapan pasien.
Memodifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
Mengulangi apa yang disampaikan pasien
Memberikan dukungan psikologis
Menggunakan juru bicara, jika perlu
Edukasi
Menganjurkan berbicara perlahan
Mengajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis dan
fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan berbicara
Kolaborasi
Melakukan rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
I. Catatan Perkembangan
5 1
5 1
TTV
TD : 209/87 mmhg
SPO2 : 96 x/menit
RR : 12 x/menit
Suhu : 36,5
GCS : E4 M6 V5 – Disatria
P : Intervensi dilanjutkan
S:-
06/06-22 Gangguan komunikasi
11.00 verbal b.d gangguan
O:
WIB neuromuskuler
Klien tampak bicara pelo
Bibir klien tidak simetris
N X : Klien bersuara pelo
N XII : Disatria
TTV
TD : 180/90 mmhg
SPO2 : 96 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
07/06-22 S:-
11.00
WIB Gangguan komunikasi O:
verbal b.d gangguan Klien tampak bicara pelo
neuromuskuler Bibir klien tidak simetris saat berbicara
TTV
TD : 221/94 mmhg
SPO2 : 96 x/menit
RR : 15 x/menit
Suhu : 36,5
P : Intervensi dilanjutkan
WEB OF CAUTION
(Tuliskan sesuai Kasus)
Hipertensi
Terbentuknya
thrombus atrial dan
emboli
Penyumbatan
pembuluh darah otak
Suplai O2 ke otak
Iskemik jaringan
meningkat
pada otak
Hipoksia
Syok neurologis
Disatria
Gangguan komunikasi
verbal