Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2018720039
Kelas : 5A (Reguler)
HALUSINASI
I. Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi sensori yang keliru dan melibatkan panca indra
(Isaacs,2002)
Gangguan sensori persepsi adalah suatu kondisi dimana individu atau kelompok
menjalani atau berisiko mengalami perubahan dalam jumlah dan pola atau interpretasi
terhadap stimulus yang masuk (carpenito.L.J,20002)
Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respons panca-indera, yaitu
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan terhadap sumber
yang tidak nyata (Keliat & Akemat, 2007; Stuart, Keliat & Pasaribu, 2017).
1. Kondisi kesehatan
2. Kondisi lingkungan
3. Sikap dan perilaku klien
III. Rentang respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Pikiran logis Terkadang proses Waham
Persepsi akurat pikir terganggu Halusinasi
Emosi sesuai Emosi berlebihan Kesukaan proses
pengalaman atau kurang emosi
Perilaku sesuai Perilaku aneh atau Perilaku yang tidak
Hubungan sosial tidak biasanya terorganisir
harmonis Menarik diri Isolasi sosial
Respon adaptif
Respon transisi
Respon maladaptive
Gangguan pikiran atau waham : keyakinan yang salah yang secara kokoh
dipertahankan walau tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
social
Halusinasi : persepsi yang salah terhadap rangsangan
Ketidakmampuan utnuk control emosi : ketidakmampuan atau menurunnya
kemampuan untuk mengalami kesenangan, kebahagian, keakraban dan kedekatan
Ketidakteraturan perilaku : ketidakselarasan antara perlikau dan gerakan yang
ditimbulkan
IV. Mekanisme koping
perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman
yang menakutkan berhubungan dengan respon neurobiologik termasuk.
Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
mengulangi ansietas,hanya mempunyai sedikit energy yang tertinggal untuk
aktifitas hidup sehari-hari.
Proyeksi sebagai upaya untuk menjelasan keracunan persepsi.
V. TERAPI
1. Terapi Kognitif Perilaku
Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negative dan perilaku negative
Sesi 2: melawan pikiran otomatis negative
Sesi 3: mengubah perilaku negative menjadi positif
Sesi 4: memanfaatkan system pendukung
Sesi 5: mengevaluasi manfaat melawan pikiran negative dan mengubah
perilaku negative
2. Terapi Penerimaan Komitmen (acceptance commitment therapy)
Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman/kejadian yang tidak menyenangkan
Sesi 2: mengenali keadaan saat ini dan menemukan nilai-nilai terkait
pengalaman yang tidak menyenangkan
Sesi 3: berlatih menerima pengalaman/kejadian tidak menyenangkan
menggunakna nilai-nilai yang dipilih klien
Sesi 4: berkomitmen menggunakan nilai-nilai yang dipilih klien untuk
mencegah kekambuhan
Pohon Masalah dan Masalah Keperawatan
a. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
Diagnosa
Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
n
Gangguan TUM : 1. Setelah satu kali interaksi klien menunjukkan tanda- Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
Sensori Klien dapat tanda percaya kepada perawat : prinsif komunikasi terapeutik :
Persepsi : membedakan Ekpresi wajah bersahabat Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
Halusinasi anatara halusinasi Menunjukkan rasa senang verbal
dengan realita. Ada kontak mata Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat
Mau berjabat tangan berkenalan
TUK : Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
Mau menyebutkan nama
1. Klien dapat disukai klien
Mau menjawab salam
membina Buat kontrak yang jelas
Mau duduk berdampingan dengan perawat
hubungan saling Tunjukkan sikap jujur, dan menempati janji setiap kali
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
percaya
interaksi
Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya
Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
klien
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
klien
2. Klien dapat 1.Setelah … x interaksi klien menyebutkan : 1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
mengenal Isi 2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
halusinasinya Waktu halusinasinya, jika klien sedang berhalusinasi:
Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi (halusinasi dengar/ lihat / penghidu / raba / kecap)
Jika klien menjawab iya, tanyakan apa yang sedang
dialaminya
Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami
hal tersebut, namun perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi)
Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal
yang sama
Katakan bahwa perawat akan membantu klien
3. klien dapat 1. setelah … x interaksi klien menyebutkan tindakan identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
mengontrol yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
halusinasinya halusinasinya menyibukkan diri, dll)
1. diskusikan cara yang digunakan klien :
jika cara yang digunakan adaptif beri pujian
Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut
2. setelah … x interaksi klien menyebutkan cara baru 2. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol
mengontrol halusinasi timbulnya halusinasi:
Katakan pada dirisendiri bahwa ini tidak nyata
(’saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba/
kecap’) pada sat halusinasi terjadi.
Menemui orang lain/ perawat/ teman/ anggota
keluarga untuk menceritakan halusinasinya
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan
sehari-hari yang telah disusun
Meminta keluarga / teman/ perawat menyapa jika
3. setelah … x interaksi klien dapat memilih dan sedang berhalusinasi.
memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar / 3. Bantu klien memilih cara yang sudah diajarkan dan
lihat / penghidu / raba / kecap) latih untuk mencobanya
4. setelah … x interaksi klien melaksanakan cara yang
telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya 4. beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
5. setelah … x pertemuan klien mengikuti terapi 5. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika
aktivitas kelompok berhasil beri pijian
6. anjurkan klien mengikuti trapi aktifitas klompok,
orientasi realita, setimulasi persepsi.
4. Klien dapat 1. Setelah … x pertemuan keluarga, keluarga 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu,
dukungan dari menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan tempat dan topik)
keluarga dalam perawat 2. Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan
mengontrol 2. setelah … x interaksi keluarga menyebutkan keluarga / kunjungan rumah)
halusinasinya pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya Pengertian halusinasi
dengan baik halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan Tanda dan gejala halusinasi
halusinasi Cara yang dapat dilakukan klien dengan keluarga
untuk memutus halusinasi
Obat-obatan halusinasi
Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi
dirumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, bepergian bersama, memantau
obat-obatan dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
Beri informasi waktu kontrol kerumah sakit dan
bagai mana mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi dirumah
5. Klien dapat 1. Setelah ... x interaksi klien menyebutkan: 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
memanfaatkan Manfaat minum obat tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi
obat dengan baik Kerugian tidak minum obat dan efek samping penggunaan minum obat. Pantau
Nama, Warna, dosis, efek terapi dan efek samping klien saat penggunaan obat
obat
2. Setelah ... x interaksi klien mendemontrasikan 2. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
penggunaan obat dengan benar
3. Setelah ... x interaksi klien menyebutkan akibat 3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
minum obat tanpa konsultasi dokter konsultasi dengan dokter
4. anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PERTEMUAN KE : 1 (SATU)
SP :1
HARI/TANGGAL :
PROSES KEPERAWATAN
A. KONDISI KLIEN
Diagnose keperawatan :
Tindakan Khusus :
Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu perkenalkan nama saya perawat amel. Nama ibu siapa? Lebih suka di
panggil siapa bu? Saya adalah mahasiswa S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA, saya yang peraktek disini pada hari ini dari pukul
13.00 sampai 20.00 WIB.
2. Evaluasi/ Validasi
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu saat ini?”
3. Kontak
a. Topik : “Pagi ini kita berbincang-bincang sebentar ya bu, untuk melakukan
perkenalan, dan berbincang-bincang tentang apa yang ibu rasakan saat ini.”
b. Waktu : ibu mau kita berbincang-bincang berapa lama bu? bagaimana kalau
10 menit saja?’
c. Tempat : “dimana kita berbincang-bincangnya bu? Bagaimana kalau dimeja
makan saja bu?”
Tujuan : “agar kita saling mengenal, ibu lebih mengenal saya dan saya lebih
mengenal ibu, serta bapak dapat mengenal perasaan apa yang ibu rasakan saat ini.”
Kerja
”ibu sudah berapa lama di rawat disini? Kalau saya boleh tau ada masalah apa sampai ibu
di bawa kesini? Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan
suara itu? Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling
sering di dengar suara? Berapa kali sehari ibu alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar
suara itu? Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul? ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat
dengan teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung ibu bilang, pergi saya
tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba
lagi! Ya bagus ibu Y sudah bisa.”
Terminasi
a. Evaluasi
Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi.”
Objektif
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Saya berharap bila suara-suara itu muncul bapak dapat menghardiknya, jangan
lupa bapak masukan ke dalam jawal kegiatan harian ya pak.”
c. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : “bapak besok kita akan bertemu lagi dan berbincang-bincang tentang
cara menghilangkan suara-suara selain menghardik
Waktu : “ besok kita bertemu jam berapa? Bagai mana kalau jam 08.00 wib?”
Tempat : “ bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Di ruang makan atau teras?
Baik pak, saya permisi dulu sampai jumpa besok”
REFERENSI
Nita fitria,2010.Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP dan SP ). Jakarta,Penerbit Salemba.
Fitria, Nita. 2014. Prinsip dan Aplikassi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan (Lp dan Sp). Jakarta : Salemba Medika.