Hari/Tanggal : Hari/Tanggal :
Tanda tangan : Tanda tangan :
LAPORAN PENDAHULUAN
DISUSUN OLEH:
RIYENI DWITA ANDRIA
NPM : 22260083
Halusinasi
B. Rentang Respon
Menurut Stuart dan Laraia (2001), halusinasi merupakan salah satu respon
maladaptif individu yang berada dalam rentang respon neurobiologi.
Respon Adaptif Respon Mal adaptif
Pikiran logis : yaitu ide yang berjalan secara logis dan koheren
Persepsi akurat : yaitu proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang
didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar
tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar dirinya.
Emosi konsisten : yaitu manifestasi perasaan yang konsisten atau afek keluar
disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya
berlangsung tidak lama
Proses pikir : yaitu manifestasi dari persepsi impuls eksternal melalui alat
kadang panca indra yang memproduksi gambaran sensorik pada
terganggu (ilusi) area tertentu di otak kemudian diinterpretasi sesuai dengan
kejadian yang telah dialami sebelumnya
C. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2007), faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah:
1) Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami.
2) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan
kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
3) Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti:
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan
kehidupan yang terisolasi disertai stress.
D. Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya
hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa
dan tidak berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan masalah koping dapat
mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006).
E. Mekanisme Koping
- Regresi ,berhubungan dengan proses informasi dan upaya yang digunakan
untuk menanggulangi ansietas.Energi yang tersisa untuk aktivitas sehari-hari
tinggal sedikit,sehingga klien menjadi malas beraktivitas sehari-hari.
- Proyeksi,dalam hal ini klien mencoba menjelaskan gangguan persepsi dengan
mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain atau suatu benda.
- Menarik Diri,klien sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
internal.
- Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
F. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Halusinasi
Isolasi Sosial
- Isolasi Sosial
- Perilaku kekerasan
IV. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
( Tuk / Tum )
Gangguan perubahan sensori TUM : 1.Ekspresi wajah 1.1 Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
persepsi :halusinasi Klien tidak mencederai diri bersahabat,menunjukan rasa percaya dengan merupakan dasar untuk
dengar(auditori) sendiri ,orang lain,dan senang,ada kontak mengemukakan prinsip memperlancar interaksi
lingkungan. mata,mau berjabat komunikasi terapeutik : yang selanjutnya akan
tangan,mau menjawab a. Sapa klien dengan dilakukan.
TUK 1 : salam,klien mau duduk ramah baik verbal
Klien dapat membina berdampingan dengan ataupun non
hubungan saling percaya. perawat,mau mengutarakan verbal.
masalah yang dihadapinya. b. Perkenalkan diri
dengan sopan.
c. Tanyakan nama
lengkap klien dan
nama panggilan
yang disukai klien.
d. Jelaskan tujuan
pertemuan.
e. Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien
apa
adanya.Katakan
bahwa perawat
percaya klien
mendengar suara
itu,namun perawat
sendiri tidak
mendengarnya(den
gan nada
bersahabat tanpa
menuduh/menghak
imi)
f. Beri perhatian
kepada klien dan
perhatian
kebutuhan dasar
klien.
Penguatan (reinfoecement)
1.2 Diskusikan manfaat dan dapat meningkatkan harga
cara yang digunakan diri klien.
klien.Jika bermanfaat beri
pujian kepada klien. Memberikan alternatif
pilihan untuk mengontrol
2.1 Diskusikan dengan klien halusinasi.
2.Klien dapat menyebutkan
tentang cara mengontrol
cara baru mengontrol
halusinasinya.
halusinasi.
TUK 4 : 1.Keluarga dapat 1.1 Diskusikan dengan Untuk meningkatkan
Keluarga dapat merawat menyebutkan keluarga (pada saat pengetahuan seputar
klien dirumah dan menjadi pengertian ,tanda,dan berkunjung/pada saat halusinasi dan
pendukung yang efektif tindakan untuk kunjungan rumah): perawatannya pada pihak
untuk klien. mengendalikan halusinasi. a. Gejala halusinasi keluarga.
yang dialami klien.
b. Cara yang dapat
dilakukan klien
dan keluarga untuk
memutuskan
halusinasi.
c. Cara merawat
anggota keluarga
dengan gangguan
halusinasi
dirumah : beri
kegiatan ,jangan
biarkan sendiri.
Maramis, W.F.2006. Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 9. Surabaya : Air Langga Univer
Stuart GW. Dan Larala, 2009. Buku Keperawatan Jiwa .
Terjemahan dari Pocket Guide to Psyciatric Nursing, Oleh Achir
Yoni S.Hamid. 3 rd Jakarta : EGC
Herman Surya. Direja, Ade. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa Yogyakarta : Nuha Medika.