Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN POST OP PROTOKOLEKTOMI


ATAS INDIKASI KOLITIS ULCERATIVE DI RUANG BEDAH
RSUP DR M DJAMIL PADANG
TAHUN 2021

Rafika Afriyanti, S.Kep


NIM : 2114901031

Preceptor Akademik Preceptor Akedemik

(Ns. Revi Neini Ikbal, S. Kep, M. Kep) (Ns. Hidayatul Rahmi, S. Kep, M. Kep)
Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Ns. Willady Rasyid, S. Kep, M. Kep, Sp. Kep. MB) ()

SIKLUS KMB (BEDAH)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN
POST OP PROTOKOLEKTOMI

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. D Tanggal masuk Rs : 17/12/2021
Tgl lahir : 06/03/1987 Sumber Informasi : Klien
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Kampung Baru No.23, Sawahan Timur
Diagnosa Medis : Colitis Ulserativ
II. Identitas Keluarga klien
Keluarga Terdekat yang dapat segera dihubungi (Orang tua, Suami,Istri)
Nama : Ny. M
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Hubungan : Ibu
Alamat : Jl. Kampung Baru No.23, Sawahan Timur

III. Riwayat Kesehatan


1. Keluhan Utama
Klien di rujuk dari RS BMC, klien masuk melalui IGD pada
tanggal 17 Desember 2021 pukul 15:00 wib dengan keluhan nyeri pada
perut, kepala pusing dan mual muntah sejak 4 bulan yang lalu.
.

2. Riwayat kesehatan sekarang :


Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 Desember 2021 pukul
10:00 wib, klien mengatakan nyeri terus menurus nyeri seperti tertekan
benda berat, klien mengatakan nyeri bertambah saat sore hingga malam
hari, klien mengatakan badaanya sangat lemah. BAB cair terkadang
berdarah, klien BAB 3-4x sehari. Klien mengatakan lemah untuk
melakukan aktivitasnya dan dibantu oleh ibu klien. Saat dilakukan
pengkajian didaapatkan hasil pengkajian nyeri P (Proses penyakit), Q
(nyeri seperti tertekan), R (Abdomen), S (6), T (Terus menerus). Klien
tampak lemah, klien tampak tidak berdaya, klien dibantu oleh ibunya,
klien BAB 3-4 kali dengan onsistensi cair, terkadang berdarah. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data TD: 110/70 mmhg, N: 80x/i
RR: 17x/i, T : 36,5 C. Klien tampak lemah, terpasang IVFD Nacl 0,9%.
3. Riwayat kesehatan dahulu :
Klien mengatakan ini merupakan kali pertama klien di rawat di RS
4. Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang pernah
mengalami penyakit ataupun gejala yang sama dengan klien.Tidak ada
riwayat penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Jantung dll.
Genogram :

Keterangan :
: Pasien laki-laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Laki-laki meninggal

: Laki - laki : Perempuan meninggal

IV. Pemeriksaan Fisik :


1. Tanda-tanda Vital :
TD: 110/70 mmhg,
N: 80x/i
RR: 17x/i,
T : 36,5 C
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Bentuk bulat normal, kepala bersih, karakteristik
rambut penyebaran merata, tidak terdaat uban, tidak
ada ketombe.
Palpasi : Tidak ada massa atau benjolan

3. Pemeriksaan mata
Inspeksi : Mata simetris, tidak ada pembengkakan palbebra
mata, tidak ada kelainan pada mata, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (-), reflekd pupil (+/+)
Tes : Penglihatan klien masih baik
pendengaran

4. Telinga
Inspeksi : Daun telinga bersih simetris kiri dan kanan, liang
telinga tampak bersih, tidak ada cerumen berlebihan
dan tidak ada pendarahan
Tes : Pendengaran klien masi baik dikedua sisi telinga
pendengaran

5. Hidung
Simetris/Tidak : Tampak simetris kiri dan kanan
Membran mukosa : Membran mukosa
Penciuman/ : Tidak ada gangguan pada penciuman klien
Ketajaman
Membedakan Bau
Alergi terhadap : Klien tidak ada alergi
sesuatu

6. Mulut & Tenggorokan


Inspeksi : Mukosa mulut tampak kering, lidah tampak
kotor, gigi terdapat karang gigi
Tes rasa : Pengecapan klien tidak ada masalah
Kesulitan menelan : Klien tidak ada kesulitan menelan

7. Leher
Inspeksi : Warna kulit merata sawo matang, tidak ada
lesi
Palpasi : Tidak ada pembesaran Tyroid, tidak ada nyeri
tekan, arteri carotis teraba jelas
Adanya kaku : Tidak ada kaku kuduk
kuduk/tidak

8. Thorak
Inspeksi : Bentuk thorax normal, simetris kiri dan kanan
Palpasi : Vocal fremitus teraba sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler /Tidak ada suara nafas tambahan

9. Payudara

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, warna kulit merata


dan sama sawo matang,
Palpasi : Tidak ada benjolan atau masa, tidak ada nyeri
tekan, tidaka ada pembesaran kelenjar limfe

10. Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari di RIC ke 5 LMCS,
tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : Batas jantung kanan RIC ke 2, kiri 1 jari LMCS
RIC ke 5
Auskultasi : Bunyi jantung I&II normal (Lup Dup), tidak ada
suara tambahan

11. Abdomen
Inspeksi : Asites (+)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Tympani,

12. Neurologi
Tingkat kesadaran : Compousmentis GCS 15
Pemeriksaan reflek : Bicep (+), Tricep (+), Patella (+), Archiles (+)

Pemeriksaan Syaraf Karnial :


Nervus I :Olfaktoris, Klien dapat membedakan bau
Nervus II :Optikus, fungsi penglihatan dan lapang pandang bagus
Nervus III :Okulomotoris, Klien mampu mengangkat kelopak mata
Nervus IV :Troelearis, Klien mampu mengangkat mata kebawah
Nervus V :Trigeminus, klien mampu mengunyah dengan baik
Nervus VI :Abdusen, klien mampu mengagkan kelopak mata
Nervus VII :Fasialis, klien mampu bersiul, mengngkat alis mata,
menjulurkan lidah, tertawa dan tersenyum
NervusVIII :Vestibulococleus, klien mampu mendengar dengan baik
Nervus IX :Glosoaringeus, klien mampu membedakan rasa asam dan
manis
Nervus X :Vagus, klien mampu menelan dengan baik
Nervus XI :Asoserius, klien mampu mengangkat bahu, klien mampu
menahan tekanan pada bahu
Nervus XII :Hipoglasus, klien mampu menggerakan lidah saat bicara,
artikulasi suara dan menelan
13. Ekstremitas
Atas : Nyeri (-), kekakuan (-), edema (-)
Bawah Nyeri (-), kelemahan (-), edema (-)

Kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

14. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada pembekakan,
Anus : Tidak ada hemoroid

15. Kulit
Warna kulit : Warna kulit sawo matang
Ada tidaknya : Tidak ada jaringan parut/lesi
jaringan parut/lesi
Turgor kulit : Turgor kulit buruk, tidak terdapat piting oedem
pada ekstrmitas, akral hangat, tidak terdapat lesi

V. Pola Nutrisi :
Keterangan Sehat Sakit
Berat badan 65 kg 63 kg
Frekuensi makan 3x/hari 3x/hari
Jenis Makanan Nasi, lauk,pauk Makanan Lunak
Makanan yang disukai Gorengan Tidak ada
Nafsu makan Baik Menurun
Pola Makan Kurang teratur Teratur

VI. Pola Eliminasi


a. Buang Air Besar
Keterangan Sehat Sakit
Frekuensi 1x/ hari 3-4x / hari
Warna Kuning Kuning, trkadang
bercampur darah
Konsistensi Sedang Cair
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
b. Buang air kecil
Keterangan Sehat Sakit
Frekuensi 2-4x/hari 4 x/hari
Warna Kuning Kuning
Bau Pesing Pesing

VII. Pola tidur dan istirahat


Keterangan Sehat Sakit
Waktu tidur : Siang & malam Siang & malam
Lama tidur : Siang 1 jam & Siang 5 jam & malam 4
malam 7-8 jam jam
Kebiasaan saat tidur : Berdoa Berdoa
Kesulitan dalam hal : Tidak ada kesulitan Kesulitan tidur karena
tidur tidur nyeri

Vlll. Pola aktivitas & latihan


Kegiatan dalam pekerjaan : Berjualan
Olah raga : Klien jarang melakukan kegiatan
olahraga
Kegiatan di waktu luang : Menonton Tv

IX. Pola Bekerja


Jenis pekerjaan : Buruh
Lama bekerja : -
Jumlah jam kerja : -

X. Aspek psikososial
1. Pola pikir & persepsi
Alat bantu yang digunakan : Klien tidak ada menggunakan alat
bantu baik kaca mata maupun alat
bantu dengar

2. Persepsi diri
Hal yang amat : Klien takut tidak bisa sembuh
dipikirkan saat ini
Harapan setelah : Sembuh total dan segera pulang ke rumah
menjalani
perawatan
Perubahan yang : Aktivitas sehari-hari dan mengurus anak
dirasa setelah sakit

3. Hubungan /Komunikasi
Bahasa utama : Bahasa yang digunakan klien sehari-hari adalah
daerah jambi
Bicara : Bicara klien jelas, mampu mengekspresikan apa
yang dirasakan
Kehidupan keluarga : - Adat istiadat yang dianut sesuai tempat

tinggal klien yaitu adat jambi


- Pola komunikasi yang digunakan adalah
terbuka atau demokratis
- Keuangan diatur oleh klien
- Hubungan dengan sanak keluarga baik

4. Kebiasaan seksual
Gangguan : Tidak ada gangguan
hubungan seksual
5. Spiritual
Keyakinan agama : Islam
Kegiatan agama : Sholat, Berdo’a, Dzikir
Kegiatan yang dilakukan selama : Berdo’a dan berdzikir
RS

XII. Informasi penunjang


 Diagnosa medik :Ulserativ Kolitis
 Therapy Pengobatan :
- Ivfd NacCL 8 kolf/J - Inj Ranitidine 2x50 mg
- Inj Ceftriaxon 2x1 gr - Inj Keterolac 3x30 mg

 Pemeriksaan diagnostik
 Laboratorium
Hasil pemeriksaan : 01 Desember 2021
- HB : 7,7
- Leukosit : 8.01
- Hematokrit : 21.17
- Trombosit : 351
- Eritrosit : 2.94
- Retikulosit : 0,8%

Symptom Problem Etiologi


DS:
Perfusi Perifer tidak
- Klien mengtakan Perdarahan Kolitis
efektif
badanya sangat lemah
- Klien mengatakan
lemah dan aktivitasnya Terjadi inflamasi
harus dibantu oleh
ibunya
- Klien mengatakan
Pengeluaran toksin
BAB cair 3-4 kali
DO:
- Klien tampak lemah,
Penyusunan kembali
klien tampak tidak
molekul hb
berdaya
- Klien dibantu oleh
ibunya
Viskositas darah
- klien BAB 3-4 kali
meningkat
dengan onsistensi cair,
terkadang berdarah.
- Saat dilakukan
pemeriksaan fisik Suplai oksigen menurun
didapatkan data TD: pada jaringan perifer
110/70 mmhg, N: 80x/i
RR: 17x/i, T : 36,5 C.
- Klien tampak lemah, Ketidakseimbangan
terpasang IVFD Nacl perfusi perifer
0,9%.
- Turgor kulit jelek
- HB : 7,7

DS :
Hipovelemia
- ,klien mengatakan Permeabilitas usus
badaanya sangat lemah. meningkat

BAB cair terkadang


berdarah, klien BAB
Absorpsi berkurang
3-4x sehari
DO:
- klien BAB 3-4 kali
Gangguan metabolisme
dengan onsistensi cair, cairan dan elektrolit di
usus
terkadang berdarah.
- TD: 110/70 mmhg, N:
80x/i RR: 17x/i, T :
Kekurangan volume
36,5 C. cairan
- Turgor kulit jelek
- HB : 7,7

DS :
Nyeri Akut Perdarahan Kolitis
- klien mengeluhkan
sakit perut,
- klien mengatakan nyeri
terus menurus nyeri Terjadi inflamasi

seperti tertekan benda


berat,
Pengeluaran
- klien mengatakan nyeri neurotransmitter
bradikinin, serotonin dan
bertambah saat sore
histamin disampaikan ke
hingga malam hari, SSP
- klien mengatakan
badanya sangat lemah.
DO:
Nyeri
- P (Proses penyakit), Q
(nyeri seperti tertekan),
R (Abdomen), S (6), T
(Terus menerus). Klien
tampak lemah
- TD: 110/70 mmhg, N:
80x/i RR: 17x/i, T :
36,5 C
Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Perfusi Perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan volume
cairan
2. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injury biologis
1) KWGR Telelahan b.d status penyakit d.d Klien tampak terbaring le

C. INTERVENSI

NO SDKI SLKI SIKI


1 Perfusi Perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen sensasi perifer
efektif keperawatan selama…x…jam
a. Periksa perbedaan panas atau
tidak terjadi perfusi jaringan
dingin
perifer tidak efektif dengan kriteria
b. Monitor perubahan kulit
hasil :
c. Hindari pemakaian benda-benda
Kriteria hasil:
yang berlebihan suhuhnya (terlalu
1. Kekuatan nadi mengingkat panas/dingin)
2. Tekanan systole dan d. Anjurkan pemakaian sepatu lembut
diastole dalam rentang dan bertumit rendah
yang diharapkan e. Monitor Tanda-tanda vital
3. Akral dingin menurun f. Kolaborasi pemberian analgetik
4. Fatigue menurun

2 Hipovolemia Setelah diberikan intervensi Manajemen hypovolemia


selama …x…. jam maka status Observasi
cairan membaik, dengan kriteria g. Periksa tanda dan gejala
hasil : hypovolemia (mis. Frekuensi nadi
5. Kekuatan nadi meningkat meningkat, nadi terba lemah,
6. Turgor kulit meningkat tekanan darah menurun, tekanan
7. Ortopnea menurun nadi menyempit, turgor kulit
8. Dyspnea menurun menurun, membrane mukosa
9. Frekuensi nadi membaik kering, volume urin menurun,
10. Tekanan darah membaik hematocrit meningkat, haus, lemah)
11. Tekanan nadi membaik h. Monitor intake dan output cairan
12. Membrane mukosa Terapeutik
membaik i. Hitung kebutuhan cairan
13. Kadar hb membaik j. Berikan posisi mified tredelenburg
14. Kadar ht membaik k. Berikan asupan cairan oral
15. Intake cairan membaik Edukasi
l. Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
m. Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl, RL)
Manajemen syok hypovolemia
Observasi
n. Monitor status kardiopulmogonal
(frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi nafas, TD, MAP)
3 Nyeri Akut    Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
diharapkan nyeri pada pasien a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
berkurang dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Tingkat Nyeri nyeri
1. Nyeri berkurang dengan skala 2 b. Identifikasi skala nyeri
2. Pasien tidak mengeluh nyeri c. Monitor keberhasilan terapi
3. Pasien tampak tenang komplementer yang sudah diberikan
4. Pasien dapat tidur dengan Terapeutik
tenang a. Berikan teknik non farmakologis
5. Frekuensi nadi dalam batas untuk meredakan nyeri (aromaterapi,
normal (60-100 x/menit) terapi pijat, hypnosis, biofeedback,
6. Tekanan darah dalam batas teknik imajinasi terbimbimbing,
normal (90/60 mmHg – 120/80 teknik tarik napas dalam dan kompres
mmHg) hangat/ dingin)
7. RR dalam batas normal (16-20 b. Kontrol lingkungan yang
x/menit) memperberat nyeri ( missal: suhu
Kontrol Nyeri ruangan, pencahayaan dan kebisingan)
1. Melaporkan bahwa nyeri Perawatan kenyamanan
berkurang dengan Observasi
menggunakan manajemen nyeri a. Identifikasi gejala yang tidak
2. Mampu mengenali nyeri menyenangkan (mis. Mual, nyeri, gatal,
(skala, intensitas, frekuensi dan sesak)
tanda nyeri) Terapeutik
Status Kenyamanan a. Berikan posisi yang nyaman
1. Menyatakan rasa nyaman b. Ciptakan lingkungan yang nyaman
setelah nyeri berkurang Edukasi
a. Ajarkan terapi relaksasi
b. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi
terbimbing
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgesik,
antipruritus, antihistamin, jika perlu
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda


keperawatan tangan
18/12/2021 Perfusi Perifer - Monitor perubahan kulit S:
tidak efektif klien Klien mengtakan
- Monitor TTV
- Melakukan kolaborasi badanya sangat lemah
pemberian analgetik Klien mengatakan
lemah dan aktivitasnya
harus dibantu oleh
ibunya
Klien mengatakan
BAB cair 3-4 kali

O:
Klien tampak lemah,
klien tampak tidak
berdaya
Klien dibantu oleh
ibunya
klien BAB 3-4 kali
dengan onsistensi cair,
terkadang berdarah.

TD: 110/70 mmhg, N:


80x/i RR: 17x/i, T :
36,5 C.
Klien tampak lemah,
terpasang IVFD Nacl
0,9%.

A:
Masalah belum teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
18/12/2021 Hipovelemia - Mengindentifikasi tanda- S:
tanda vital klien mengatakan
- Mengidentifikasi badaanya sangat
kebutuhan cairan klien lemah. BAB cair
- Menganjrkan klien terkadang berdarah,
banyak minum klien BAB 3-4x sehari
- Memberikan terapi O:
cairam pada klien
Klien BAB 3-4 kali
dengan onsistensi cair,
terkadang berdarah.

TD: 110/70 mmhg, N:


80x/i RR: 17x/i, T :
36,5 C.
Turgor kulit jelek
HB : 7,7

A: Masalah belum
teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan
18/12/21 Nyeri Akut - Melakukan pengkajian nyeri S:
- Mengindetifikasi penyebab klien mengeluhkan
yeri
- Mengatur posisi nyaman sakit perut,
klien klien mengatakan nyeri
- Mengajarkan teknik
terus menurus nyeri
relaksasi nafas nafas
- Melakukan kolaborasi seperti tertekan benda
terkait pemerian analgetik berat,
klien mengatakan nyeri
bertambah saat sore
hingga malam hari,
klien mengatakan
badaanya sangat
lemah.
O:
P (Proses penyakit), Q
(nyeri seperti tertekan),
R (Abdomen), S (6), T
(Terus menerus). Klien
tampak lemah
TD: 110/70 mmhg, N:
80x/i RR: 17x/i, T :
36,5 C

A: Masalah belum
teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda


keperawatan tangan
19/12/202 Perfusi Perifer - Monitor perubahan kulit S:
1 tidak efektif klien Klien mengatakan
- Monitor TTV
- Melakukan kolaborasi BAB masih cair
pemberian analgetik Klien mengatakan
lemah berkurang

O:
Klien dibantu oleh
ibunya
klien BAB dengan
onsistensi cair,

TD: 120/80 mmhg, N:


80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C
Klien tampak lemah,
terpasang IVFD Nacl
0,9%.
HB 8,0

A:
Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
19/12/202 Hipovelemia - Mengindentifikasi tanda- S:
1 tanda vital Klien mengatakan sahri
- Mengidentifikasi ini BAB 3 kali, tidak
kebutuhan cairan klien ada darah
- Menganjrkan klien O:
banyak minum Klien tampak bab 3 x
- Memberikan terapi dan tidak ada darah
cairam pada klien
Klien tampak banyak
minum
Klien tampak terpasang
ivfd RL

TD: 120/80 mmhg, N:


80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C

Turgor kulit membaik


HB : 8,0

A: Masalah belum
teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan
19/12/21 Nyeri Akut - Melakukan pengkajian nyeri S:
- Mengindetifikasi penyebab klien mengeluhkan
yeri
sakit perut,
- Mengatur posisi nyaman Klien mengatakan
klien nyeri sedikit berkurang
- Mengajarkan teknik
relaksasi nafas nafas setelah tarik nafas
- Melakukan kolaborasi dalam
terkait pemerian analgetik
O:
P (Proses penyakit), Q
(nyeri seperti tertekan),
R (Abdomen), S (5), T
(Terus menerus).
TD: 120/80 mmhg, N:
80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C

A: Masalah belum
teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi & tanda


keperawatan tangan
20/12/202 Perfusi perifer - Monitor perubahan kulit S:
1 tidak efektif klien Klien mengatakan
- Monitor TTV
- Melakukan kolaborasi frekuensi BAB
pemberian analgetik berkurang
Klien mengatakan
badannya lebih baik
Klien mengatakan
sudah mamou
beraktivitas
semampunya

O:
Klien tampak makan ,
minum dan toilet
mandiri
Klien tampak lebih
baaik
Kelemahan berkurang

TD: 120/70 mmhg, N:


80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C

Turgor kulit membaik


HB : 8,0

A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi dihentikan
20/12/202 Hipovelemia - Mengindentifikasi tanda- S:
1 tanda vital Klien mengatakan
- Mengidentifikasi sehrai ini BAB masih
kebutuhan cairan klien 3x sehari, dan tidak
- Menganjrkan klien terlalu encer
banyak minum
- Memberikan terapi O:
cairam pada klien
Klien tampak bab 3 x
konsistensi sedikit
padat

Klien tampak banyak


minum
Klien tampak terpasang
ivfd RL

TD: 120/70 mmhg, N:


80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C
Turgor kulit membaik
HB : 8,0

A: Masalah teratasi

P: Intervensi
dihentikan
20/12/21 Nyeri Akut - Melakukan pengkajian nyeri S:
- Mengindetifikasi penyebab KLien mengataakn
yeri
- Mengatur posisi nyaman nyeri perut berkurang
klien Klien mengatakan
- Mengajarkan teknik
nyeri sedikit berkurang
relaksasi nafas nafas
- Melakukan kolaborasi setelah tarik nafas
terkait pemerian analgetik dalam
O:
P (Proses penyakit), Q
(nyeri seperti tertekan),
R (Abdomen), S (4), T
(Terus menerus).
TD: 120/70 mmhg, N:
80x/i RR: 18x/i, T :
36,5 C

A: Masalah teratasi

P: Intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai