BAB III
LAPORAN KASUS
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data Klinis
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
No. MR : 01000783
Usia : 52 Tahun
Alamat : Tanjung Beringin, Lubuk Sikaping
Pekerjaan :Wiraswasta
Status perkawinan : Kawin
Riwayat Alergi
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
TB/BB : 165cm/ 65 kg
Tanggal masuk : 14 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 29 Desember 2017
Cara Masuk : IGD
Diagnosa medis : Fraktur Femur Dekstra 1/3 tengah terbuka post
ORIF
Tn. H (52 tahun) masuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal
luka dan nyeri pada paha kanan sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit,
pasien ditabrak oleh mobil ketika sedang berdiri jualan di pinggir jalan.
45
c. Riwayat Kesehatan
rawatan ke 15 pasien post ORIF hari ke-0 dimana pasien baru saja
operasi 4 jam yang lalu, pasien mengeluh nyeri pada paha kanan,
nyeri seperti ditusuk- tusuk dan pasien sulit untuk beraktifitas. Pasien
saat ini terpasang drain dan luka operasi dibalut dengan tensocrep dari
paha sampai lutut kanan. Pasien mengatakan nyeri pada bagian paha
kanan dengan skala nyeri 6, nyeri menetap dan terus menerus dan
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Pasien
juga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
d. Pemeriksaan Fisik
Palpasi
Tidak teraba pembengkakan di kepala pasien, dan rambut tidak
mudah rontok
Mata Inspeksi
Mata simetris = kanan, sklera tidak ikterik,
Konjungtiva anemis
Palpasi
Palpebra tidak edema
Hidung Inspeksi
Hidung simetris kiri=kanan, hidung tampak bersih, tidak tampak
ada kotoran
Tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada perdarahan dari
hidung
Palpasi
Pembengkakan tidak ada
Telinga Inspeksi
Simetris ki=ka, tidak ada perdarahan dari telinga, tidak
ada serumen
Mulut Mulut tampak simetris , mukosa bibir tampak kering dan pucat,
lidah tampak kering dan berwarna merah muda.
Leher Inspeksi
Leher tampak simetris, tidak tampak adanya pembengkakan, tidak
ada jejas, dan tidak ada memar
Palpasi
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah
bening
Dada
1. Jantung Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari RIC V di mid klavikula
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi: irama teratur
Ekstremitas
1. Atas Tangan kanan : lesi (-), udem (-)
Tangan kiri :udem (-)Terpasang IVFD RL 20 tts/i, akral teraba
hangat, CRT 1 detik
2. Bawah Kaki kanan : Terpasang tensocrep dari pangkal paha sampai lutut
ada drain warna hemoserous, vol : 50cc,ukuran luka operasi ±20cm
Kaki kanan : udem (-)
Akral teraba hangat CRT 1 detik
Kekuatan otot: 555 555
111 555
pernah dirawat di rumah sakit dan ini adalah pengalaman pertama pasien
hari di rumah sakit dan pasien patuh dengan perawatan yang dijalaninya.
tulangnya membaik maka akan ada operasi kembali untuk pelepasan pen.
tinggi kalsium, protein serta vitamin agar kondisi tulang pasien dapat
putih 6-8 gelas sehari. Pasien mengatakan saat sakit tidak mengalami
penurunan nafsu makan yang terlalu, nafsu makan pasien tetap seperti
biasa, nyeri tidak terlalu mempengaruhi nafsu makan pasien. Diit pasien
tempe, ikan, telur, ikan , ayam, daging (protein), sayuran dan buah-
3) Pola Eliminasi
4-5 x sehari warna bening dan BAB 1 x sehari konsistensi lembek dan
kateter dengan warna urin jernih kekuningan, tidak ada perdarahan dan
dengan mandiri. Akan tetapi sejak sakit dan pasca operasi aktifitas pasien
6) Pola Kognitif-Sensori
dirasakan pasien seperti menusuk, skala nyeri 6 dan nyeri terasa menetap.
Pasien mengatakan jika nyeri terasa pasien akan meminta obat pada
dirinya mencoba untuk tabah dan pasrah dengan kondisinya dan berharap
dan suami bagi istrinya. Pasien berperan sebagai kepala keluarga dan saat
hampir semua aktivitas pasien saat sakit dibantu oleh istri dan anaknya.
Pasien sudah menikah, memiliki seorang istri dan empat orang anak.
setelah operasi dicoba ditahan, namun jika tidak tertahan pasien akan
meminta obat pada perawat. Pasien ingin agar dapat cepat sembuh dan
pada Allah SWT atas kondisinya saat ini, pasien percaya bahwa atas
f. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 14 Desember
Tanggal 29 Desember
2. Laboratorium
g. Terapi Obat
2. Analisa Data
paha kanan
Pasien kesulitan untuk merubah posisi
Aktifitas pasien dilakukan seluruhnya
ditempat tidur
Aktivitas kebersihan diri dan berpindah pasien
memerlukan bantuan dari keluarga dan perawat
Aktivitas makan dan minum pasien dibantu dengan
disuap keluarga namun pasien dapat minum sendiri.
3 DS : Resiko infeksi
Pasien mengatakan terdapat luka bekas operasi pada
paha kanan
DO :
Pasien 4 jam post ORIF
Pada luka operasi terdapat luka sepanjang ±20 cm
Usia pasien 52 tahun
Leukosit: 10.780/mm3
Adanya prosedur invasif luka operasi
Terpasang drain (±50cc) warna merah
Terpasang infus RL di tangan kiri 20 tts/i
Pasien terpasang kateter
3. Diagnosa Keperawatan
muskuloskeletal
Pengetahuan : Manajemen
Infeksi Kontrol Infeksi :
Indikator : Anjurkan cuci tangan untuk petugas dan
Mengetahui cara transmisi keluarga pasien
kuman Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
Faktor-faktor yang Pertahankan lingkungan aseptik selama
57
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi Keperawatan
P:
Intervensi dilanjutkan: manajemen nyeri
memastikan perawat ruangan memberikan
analgetik, Terapi cold pack, monitor tanda-
tanda vital.
Gangguan mobilitas fisik a. Bantuan Perawatan Diri S:
2 b/d kerusakan sistem Menyediakan lingkungan terapeutik Pasien mengatakan takut untuk bergerak
muskuloskeletal Membantu pasien menerima kebutuhan Pasien mengatakan semua aktivitas dibantu
ketergantungan keluarga dan perawat
Membantu pasien dalam melakukan O :
aktivitas sehari-hari Aktivitas pasien tampak dibantu perawat
b. Perawatan Imobilisasi dan keluarga
Memantau kulit dan tonjolan tulang untuk Kaki pasien terbalut tensocrep dari pangkal
tanda-tanda kerusakan kulit paha sampai lutut kanan
Memonitor sensasi, gerakan, dan sirkulasi Pasien belum bisa melakukan ROM karena
ekstremitas yang terkena nyeri yang dirasakan
Memasang pagar tempat tidur A:
c. Terapi Latihan : Pergerakan Sendi Masalah gangguan mobilitas fisik belum
Tentukan level gerakan pasien teratasi
Menjelaskan pada keluarga / pasien tujuan
dan rencana latihan P:
Membantu pasien untuk mengoptimalkan Intervensi dilanjutkan bantuan perawatan
posisi tubuh untuk gerakan pasif atau aktif diri dan terapi latihan
Mendorong pasien untuk ROM aktif
Menginstruksikan pasien atau keluarga
tentang ROM
3 Resiko infeksi a. Kontrol infeksi S:
Mencatat setiap karakteristik drainase Pasien mengatakan terdapat luka post operasi
Memantau proses penyembuhan luka pada paha kanan
Mencatat haluaran drain Pasien mengatakan balutan luka kering tidak
ada rembesan
b. Proteksi infeksi
Mencuci tangan sebelum dan O:
setelah tindakan perawatan pasien Pasien post ORIF a/i fraktur femur 1/3
60
CATATAN PERKEMBANGAN
P:
Intervensi dilanjutkan: manajemen nyeri
memastikan pemberian analgetik oleh
62
1. Pengkajian
Hal yang mendasari pemilihan cold pack sebagai EBN oleh penulis
adalah setelah melakukan pengkajian dan melihat fakta yang ada di ruangan
dilakukan pada 4 orang pasien post ORIF menunjukkan hasil bahwa nyeri
adalah keluhan yang paling sering dialami pasien fraktur post ORIF.
sedang sampai tinggi. Protokol yang ada di rumah sakit adalah dengan
kebanyakan kasus, pasien akan merasakan nyerinya hilang dan akan timbul
segi pasien sendiri. Pasien dapat melakukan pengontrolan nyeri sendiri baik
dibantu dengan orang lain atau diri sendiri. Terapi cold pack sudah terbukti
dapat menurunkan nyeri pada pasien post ORIF dan dinilai dapat
2013).
65
2. Persiapan
aplikasi cold pack untuk mengurangi nyeri fraktur femur post ORIF
dengan kepala ruangan dan perawat di ruangan Trauma Centre RSUP Dr.
Pada persiapan alat yang digunakan adalah cold pack yang sudah
dibalut kain sintetis dan lembar observasi nyeri, serta alat tulis.
3. Pelaksanaan
dan 4 jam post pemberian analgetik di bangsal, nyeri dikaji sebelum dan
menit, begitu seterusnya sampai empat kali selama 2 jam. Untuk sesi
kedua juga dilaksanakan denga prosedur yang sama. Begitu juga dengan
4. Evaluasi
pada kaki yang dirasakan sudah mulai berkurang walaupun masih timbul
sesekali. Pada evaluasi akhir setelah 1 hari post operasi ORIF pasien
4
Pasien Intervensi
3 Pasien Kontrol
0
Pre 1 Post 1 Pre 2 Post 2 Pre 3 Post 3 Pre 4 Post 4
67
4
pasien intervensi
3 pasien kontrol
0
pre 1 post 1 pre 2 post 2 pre 3 post 3 pre 4 post 4