Oleh:
Mujianto
2212037
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : 3 Jt
Alamat :
V. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (sesuai dengan penyakit)
Keterangan :
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Serumah
Diit G 1900 kkal/ hari jenis nasi, Nafsu makan baik 3 kali sehari porsi makan habis, minum ±1500-
2000 ml/hari
B.Pola Tidur
Pasien mengatakan tidur agak terganggu karena nyeri setelah dilakukan perawatan luka
C.Pola Aktivitas
Akrivitas pasien dilakukan ditempat tidur, mandi dengan diseka sehari 2 kali, pasien dapat makan
secara mandiri dengan duduk di tempat tidur.
Komponen Penilaian Resiko Jatuh Ya Tidak
a. Perhatikan cara berjalan pasien saat akan duduk di kursi. Apakah √
pasien tampak tidak seimbang (sempoyongan/limbung).
b. Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda lain √
sebagai penopang saat akan duduk?
D. Pola Eliminasi
Pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi seperti bubur, warna kuning, bau khas, untuk BAK 5 –
6 kali sehari menggunakan pispot ± 1200 ml/24 jam dengan warna kuning, bau khas urine.
E. Pengkajian Nyeri
Apakah pasien mengeluh nyeri? ( √ ) ya (......) tidak.
Jika Ya, lengkapi keterangan berikut :
P (provoke /pemicu nyeri) = setelah dilakukan perawatan luka
Lain-lain : .........
B. Keadaan Umum
Keadaan umum lemah, posisi pasien semifowler, terpasang infus pada tangan kiri.
X. TANDA-TANDA VITAL
Tensi : 129/78 mmHg
Suhu : 36,6 oC
TB/BB : TB 172 cm BB 73 kg
XI. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada benjolan di kepala
Pemeriksaan fisik :
Bentuk kelapa simetris, tidak ada benjolan, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih.
b. Mata
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak memakai kacamata dan dapat melihat dengan jelas
Pemeriksaan fisik :
Sklera putih, konjungtiva tidak anemis, pelpebra tidak edema, pupiil isokor, reflek cahaya (+)
c. Hidung
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada hidung buntu dan dapat mencium dengan normal
Pemeriksaan fisik :
Tidak ada pernapasan cuping hidung, hidung simetris, hidung bersih
d. Telinga
Anamnesa :
Pasien mengatakan dapat mendengar denganbaik dan tidak memakai alat bantu dengar.
Pemeriksaan fisik :
Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, lubang telinga bersih, tidak ada luka dan edema,
pendengaran baik.
Pemeriksaan fisik :
Warna bibir merah sedikit kering, lidak merah bersih, mukosa lembab tidak kering, tidak ada
stomatitis, tonsil ukuran normal.
Pemeriksaan fisik :
Tidak ada benjolan pada leher, Kelenjar gelah bening dan tiroid tidak teraba, posisi trakea ada di
tengah.
g. Pemeriksaan Thorax/Dada
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada dada, sesak dan jantung berdebar
Pemeriksaan fisik :
Paru: bentuk dada simetris, frekuensi napas 20 x/menit, irama napas teratur, pergerakan dada
simetris, suara napas vesikuler di kedua lapang paru, terdengar bunyi sonor disemua lapang paru
Jantung : tidak ada pulsasi iktus kordis, akral teraba hangat, Crt < 2 detik, tidak ada bunyi jantung
tambahan, bunyi suara jantung redup.
h. Punggung
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada punggung, tidak ada benjolan dan luka pada punggung
Pemeriksaan fisik :
Punggung simetris, tidak ada luka, tidak ada kelainan tulang belakang
i. Pemeriksaan Abdomen
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat operasi di perut, tidak ada nyeri perut dan
diare
Pemeriksaan fisik :
Abdomen simetris, tidak ada bekas operasi, tidak ada luka, bising usus 12 x/menit, tidak ada
nyeri tekan pada abdomen, terdengar bunyi timpani.
k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada kelemahan anggota gerak.
Pemeriksaan fisik :
Extremitas atas : tangan kiri terpasang infus nacl 0,9% 7 tetes/menit, tidak ada edema pada
kedua tangan.kekuatan otot 5 / 5
Ekstremitas bawah : Pergerakan sendi bebas, ada pitting edema pada kedua kaki, kekuatan otot 4
/ 5, terdapat luka pada kaki kanan dan terbalut perban, kondisi luka merah tidak ada pus dengan
dimensi 5 x 10 x 1,5 cm,
l. Pemeriksaan Neurologi
Anamnesa :
Pasien mengatakan mengatakan tidak ada gangguan daya ingat, dapat mengingat memori jangka
panjang, memiliki orientasi yang baik (waktu, tempat dan orang)
Pemeriksaan fisik :
Olfaktorius : Baik, tidak ada gangguan penciuman
Optikus : Baik, tidak ada gangguan penglihatan
Oculomotorius : Pergerakan bola mata tidak terganggu
Trochlearis : Pergerakan bola mata tidak terganggu
Abdusen : Pergerakan mata tidak terganggu
Trigeminus : Reaksi sentuhan baik, pergerakan rahang tidak terganggu
Facialis : Tidak ada gangguan pengecapan, mampu mengekspresikan rasa manis,asam, pahit,
asin dengan baik
Vestibulotrochlearis : Mampu menjaga keseimbangan dengan baik, tidak ada gangguan
pendengaran
Glassofaringeus : Tidak ada gangguan pengecapan
Vagus : Tidak ada gangguan
Assesorius : Tidak ada gangguan pada pergerakan kepala
Hipoglasus : Tidak ada gangguan pada pergerakan lidah
m. Pemeriksaan Integumen
Anamnesa :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan gatal pada kulit
Pemeriksaan fisik :
Kulit berwarna sawo matang, bersih, sedikit kering, akral teraba hangat.
B. Rontgen
Hasil Foto Thorax tanggal 1 Maret 2024 : cor dan pulmo tak tampak kelainan
C. Terapy
Nama Obat Dosis
Insulin Novorapid 3 X 6 unit SC sebelum makan
Insulin Lavemir 1 X 10 unit SC malam
Drip Metronidazole 3 X 500 mg IV
Metamizole 3 X 1 amp IV
Furosemide 2 X 1 amp IV
Paracetamol tablet 3 X 1 tab PO
Infus Nacl 0,9% 500 ml tiap 24 jam
(Mujianto)
ANALISA DATA
Do :
Pasien tampak meringis
kesakitan
Tensi 129/78 mmHg
Nadi 98 x/menit
2. Skala nyeri 4 Neuropati perifer Gangguan integritas
kulit/jaringan
Ds: pasien mengatakan luka pada (D.0129)
kaki kanan karena terjatuh dari
motor
Do:
- terdapat luka pada kaki kanan
dan terbalut perban
- kondisi luka merah tidak ada
pus dengan dimensi 5 x 10 x
3. 1,5 cm, Gangguan mekanisme Hipervolemia
regulasi (D.0022)
Ds: Pasien mengatakan bengkak
pada kedua kaki
Do:
- ada pitting edema pada kedua
kaki
- BAK 5 – 6 kali sehari
menggunakan pispot ± 1200
ml/24 jam dengan warna
kuning, bau khas urine.
- Kalium 3,8 g/dl
- Natrium 140 g/dl
- Clorida 98
- Minum ± 1500 – 2000ml/hari
- Albumin 1,7
Balance cairan = intake –
(output+500)
(2000+300+500) - (1200+500)=
1100 (ekses)
PRIORITAS MASALAH
TANGGAL
No Diagnosa keperawatan Nama perawat
ditemukan Teratasi
1 Nyeri akut b.d agen cedera Senin, 04 Maret Mujianto
fisiologis ditandai dengan nyeri 2024
pada kaki kanan, pasien
tampak meringis, pasien
mengatakan nyeri setelah
dilakukan perawatan luka,
nyeri cekot-cekot dengan skala
nyeri 4 yang dirasakan hilang
timbul.
P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan tehnik
nonfarmakologi
- Melakukan edukasi
tentang tehnik nafas
dalam
- Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik
2 Senin, 1. Melakuakn monitoring Mujianto Senin, 4 Dx. 2 : Mujianto
4 Maret karakteristik luka (mis. maret S : Pasien mengatakan luka
2024 Drainase, warna, 2024 di kaki terasa nyeri setelah
09.00 ukiuran, bau 09.30 dilakukan perawatan luka
wib 2. Membersihkan jaringan wib
nekrotik O:
3. membersihkan dengan - terdapat luka pada
cairan NaCL atau kaki kanan dan
pembersih nontoksik, terbalut perban
sesuai kebutuhan - kondisi luka merah
4. Mempertahankan teknik tidak ada pus, tidak
steril saat melakukan bau, dengan dimensi 5
perawatan luka x 10 x 1,5 cm
5. Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi A : masalah belum teratasi
6. menganjurkan P : intervensi dilanjutkan
mengkonsumsi makanan - Melakuakn monitoring
tinggi protein karakteristik luka (mis.
7. Berkolaborasi Drainase, warna,
pemberian antibiotik ukiuran, bau
Drip Metronidazole 500mg - Membersihkan
iv jaringan nekrotik
- Mempertahankan
teknik steril saat
melakukan perawatan
luka
- Berkolaborasi
pemberian antibiotik
3 Senin, 4 1. Melakukan periksaan Mujianto Senin, 4 Dx 3 : Mujianto
Maret tanda dan gejala Maret S : Pasien mengatakan
2024 hypervolemia (mis: 2024 bengkak pada kedua kaki
09.00 ortopnea, dispnea, 09.30 O:
wib edema, JVP/CVP wib - ada pitting edema
meningkat, refleks pada kedua kaki
hepatojugular positif, - BAK 5 – 6 kali sehari
suara napas tambahan) menggunakan pispot ±
2. Melakukan identifikasi 1200 ml/24 jam
penyebab hypervolemia dengan warna kuning,
3. Melakukan monitoring bau khas urine.
intake dan output cairan - Kalium 3,8 g/dl
4. Membatasi asupan - Natrium 140 g/dl
cairan dan garam - Clorida 98
5. Menganjurkan melapor - Minum ± 1500 –
jika haluaran urin < 0,5 2000ml/hari
mL/kg/jam dalam 6 jam - Albumin 1,7
6. Berkolaborasi pemberian Balance cairan = intake –
diuretic (output+500)
Injeksi Furosemid 1 amp (2000+300+500) -
iv (1200+500)= 1100
(ekses)
P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan tehnik
nonfarmakologi
- Melakukan edukasi
tentang tehnik nafas
dalam
- Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan tehnik
nonfarmakologi
- Melakukan edukasi
tentang tehnik nafas
dalam
- Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan tehnik
nonfarmakologi
- Melakukan edukasi
tentang tehnik nafas
dalam
- Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik