Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA

ANATOMI FISIOLOGI DAN WEB OF CAUSATION


SISTEM HEMATOLOGI

DISUSUN OLEH:
BIDAYANI
23012037

PRODI S-1 KEPERAWATAN KELAS RPL


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2022/2023
SISTEM HEMATOLOGI (DBD/ DHF)
Nama: Bidayani
NIM: 23012037

a. Anatomi fisiologi sistem hematologi (singkat, jelas, padat)


Anatomi
1. Komponen darah
Karakteristik dan volume darah
1) Warna. Tergantung pada jumlah oksigen yang dibawanya, darah kaya oksigen berwarna
merah tua, dan darah yang mengandung sedikit oksigen berwarna merah pudar.
2) Berat. Darah lebih berat daripada air dan sekitar 5 kali lebih tebal, atau lebih kental
daripada air.
3) pH. Darah sedikit basa, dengan pH antara 7,35 – 7,45.
4) Suhu. Suhu darah (38 derajat Celcius, atau 100,4 derajat Fahrenheit) selalu lebih tinggi
dari suhu tubuh.
Sel-sel darah
1) Eritrosit
(1) Anucleate. Sel darah merah berbeda dari sel darah lain karena sel darah merah
mempunyai inti, yang berarti sel darah merah tidak memiliki nukleus dan
mengandung sangat sedikit organel.
(2) Hemoglobin. Hemoglobin, protein yang mengandung zat besi, mengangkut
sebagaian besar oksigen yang dibawa dalam darah.
(3) Penampilan mikroskopis. Eritrosit adalah sel kecil, fleksibel yang berbentuk seprti
cakram bikonkaf – rata dengan pusat tertekan di kedua sisi; terlihat seperti donat mini
jika dilihat dengan mikroskop.
(4) Jumlah sel darah merah. Biasanya berkisar antara 5 juta sel per milimeter kubik
darah. RBC (Red Blood Cell) melebihi jumlah WBC (White Blood Cell) sekitar 1000
banding 1 dan merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap viskositas darah.
(5) Darah normal. Secara klinis, darah normal mengandung 12-18 gram hemoglobin
per 100 milimeter (ml); kadar hemoglobin sedikit lebih tinggi pada pria (13-18 g/dl)
dibandingkan wanita (12-16 g/dl)
2) Leukosit
Meskipun leukosit, atau sel darah putih (WBC), jauh lebih sedikit daripada sel darah
merah, namun leukosit sangat penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.
(1) Jumlah WBC. Rata-rata, terdapat 4000 – 11000 WBC per milimeter kubik darah, dan
jumlahnya kurang dari 1% dari total volume darah.
(2) Pertahanan tubuh. Leukosit membentuk pasukan pelindung yang dapat bergerak
untuk membantu mempertahankan tubuh terhadap kerusakan oleh bakteri, virus,
parasit dan sel tumor.
(3) Diapedesis. Sel darah putih dapat menyelinap masuk dan keluar dari pembuluh
darah; proses ini dinamakan diapedesis.
(4) Kemotaksis positif. Selain itu, sel darah putih dapat menemukan area kerusakan
jaringan dan infeksi dalam tubuh dengan menanggapi bahan kimia tertentu yang
berdifusi dari sel yang rusak; kemampuan ini disebut kemotaksis positif.
(5) Gerakan ameboid. Setelah sel darah putih “menangkap aroma” adanya ancaman
pertahan tubuh, sel darah putih bergerak melalui ruang jaringan dengan gerakan
ameboid (membentuk ekstensi sitoplasma yang mengalir melalui ruang dalam
jaringan) menuju tempat kejadian perkara serangan dalam tubuh.
(6) Leukositosis. Jumlah WBC total diatas 11000 sel per milimeter kubik disebut sebagai
leukositosis.
(7) Leukopenia. Kondisi sebaliknya, leukopenia adalah jumlah WBC yang kurang dari
4000 sel per milimeter kubik darah.
(8) Granulosit. Granulosit adalah sel darah putih yang mengandung granula; memiliki
lobus nuklei, biasanya terdiri dari beberapa area nuklei bulat yang dihubungkan oleh
untaian tipis bahan nuklei, termasuk didalamnya neutrofil, eosinofil dan basofil.
(9) Agranulosit. Kelompok kedua dari sel darah putih, agranulosit; tidak memiliki
butiran sitoplasma; berbentuk bulat, oval, atau berbentuk ginjal, termasuk
didalamnya limfosit dan monosit.
(10) Trombosit. Trombosit adalah fragmen dari sel-sel multinukleat aneh yang disebut
megakaryocytes, yang menjepit ribuan “potongan-potongan” platelet berinti yang
dengan cepat menutup diri dari cairan di sekitarnya; trombosit diperlukan untuk
proses pembekuan yang terjadi di dalam plasma ketika pembuluh darah robek atau
pecah.
3) Ajshdk
4) alhsd
2. Proses pembekuan darah

Saat terbentuk kolase serat trombosit, pada saat yang sama,jaringan yang terluka melepaskan
tissue factor (TF); suatu zat yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah. PF3 dan
fosfolipid yang melapisi permukaan trombosit berinteraksi dengan TF, vitamin K dan faktor
pembekuan darah lainnya. Aktivator protombin mengubah protrombin yang ada dalam plasma
menjadi trombin (enzim) yang kemudian bergabung dengan protein fibrinogen membentuk
saringan yang dapat memerangkap sel darah merah dan membentuk dasar gumpalan. Dalam
satu jam, gumpalan mulai menarik diri kembali, memeras serum dari massa dan menarik tepi
pembuluh darah yang pecah lebih dekat satu sama lain.
3. Pengelompokan darah manusia
1) Antigen. Antigen adalah zat yang diakui tubuh sebagai benda asing; antigen merangsang
sistem kekebalan untuk melepaskan antibodi atau menggunakan cara lain untuk
meningkatkan pertahanan terhadapnya.
2) Antibodi. Protein RBC satu orang akan dianggap sebagai asing jika ditransfusikan ke
orang lain dengan antigen RBC yang berbeda; “pengenal” adalah antibodi yang terdapat
dalam plasma yang melekat pada sel darah merah yang mengandung antigen permukaan
yang berbeda dari sel pada sel darah merah pasien (penerima darah).
3) Aglutinasi. Mengikat antibodi menyebabkan sel darah merah asing menggumpal, sebuah
fenomena yang disebut aglutinasi, yang mengarah pada penyumbatan pembuluh darah
kecil di seluruh tubuh.
4) Golongan darah ABO. Golongan darah ABO didasarkan pada mana dari dua antigen,
tipe A atau tipe B, yang diwarisi seseorang; tidak adanya kedua antigen menghasilkan
darah tipe O, kehadiran kedua antigen mengarah ke tipe AB, dan adanya antigen A atau B
menghasilkan darah tipe A atau B.
5) Golongan darah rh. Golongan darah Rh dinamakan demikian karena salah satu dari
delapan antigen Rh (aglutinogen D) awalnya diidentifikasi pada monyet Rhesus;
kemudian antigen yang sama ditemukan pada manusia; kebanyakan orang Amerika
adalah Rh + (Rh positif), yang berarti bahwa sel darah merah mereka membawa antigen
Rh.
6) Antibodi anti-Rh. Berbeda dengan antibodi sistem ABO, antibodi anti-Rh tidak secara
otomatis terbentuk dan terdapat dalam darah individu Rh- (Rh-negatif).
7) Hemolisis. Hemolisis (ruptur sel darah merah) tidak terjadi dengan transfusi pertama
karena dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk bereaksi dan mulai membuat antibodi.
Fisiologi
Fungsi darah
1. Membawa gas, nutrisi dan produk sisa metabolisme. Oksigen masuk kedalam darah dalam
prau-paru dan diangkut ke sel. Karbon dioksida, yang diproduksi oleh sel, diangkut dalam
darah ke paru-paru, dimana ia dikeluarkan. Nutrisi, ion dan air yang dicerna dibawa oleh
darah dari saluran pencernaan ke sel, dan produk sisa metabolisme dipindahkan ke ginjal
untuk di eliminasi.
2. Membentuk gumpalan darah (clot). Protein pembekuan membantu membendung
kehilangan darah ketika pembuluh darah terluka. Sehingga, darah tidak terus-menerus
mengalir keluar dari dalam tubuh.
3. Transportasi molekul yang diproses oleh tubuh. Sebagian besar zat diproduksi di satu
bagian tubuh dan diangkut dalam darah ke bagian lainnya.
4. Perlindungan terhadap zat asing. Antibodi dalam darah membantu melindungi tubuh dari
patogen (zat asing).
5. Transportasi molekul yang mengatur proses tubuh, seperti hormon dan enzim.
6. Pemeliharaan suhu tubuh. Darah hangat diangkut dari dalam ke permukaan tubuh, dimana
panas dilepaskan dari darah keluar tubuh melalui pori-pori.
7. Pengaturan pH dan osmosis. Albumin (protein darah) merupakan penyangga darah yang
mempunyai peranan penting terhadap tekanan osmotik darah, dimana tekanan osmotik
berperan dalam menjaga kadar air dalam aliran darah.
https://www.nerslicious.com/anatomi-fisiologi-sistem-hematologi/
b. Web of causation (pathway) DHF
Sumber referensi :
Argadinata, G. P. (2014). Nyeri Akut Pada An. Z Dengan Dengue Haemoragic Fever (Dhf) Di
Ruang Cempaka Rsud Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga (Doctoral Dissertation,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto).
Ikhwani, M. K., Riesmiyatiningdyah, R., & Sulistyowati, A. (2019). Asuhan Keperawatan Pada
An. D Dengan Diagnosa Medis Dhf (Dengue Hemoragic Fever) Grade 3 Di Ruang Asoka Rsud
Bangil Pasuruan (Doctoral dissertation, Kerta Cendekia Nursing Academy).
Nerslicius.com. (2019, 14 Juni). Anatomi dan Fisiologi Sistem Hematologi. Diakses pada 23 Mei
2023. Dari https://www.nerslicious.com/anatomi-fisiologi-sistem-hematologi/

Anda mungkin juga menyukai