Anda di halaman 1dari 94

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan olehjaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen.Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-
saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh.Darah serangga mengangkut
zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau
insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen.Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil,
oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut
secara bebas.Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat
pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata.

B. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah tentang Sistem Peredaran Darah pada Hewan adalah
untuk mengetahui bagaimana sistem pada hewan vertabrata dan invertebrate, serta bagaimana
sistem peredaran darah pada manusia.

C. PERMASALAHAN
Masalah yang akan dibahas dalam makalah tentang Sistem Peredaran Darah pada
Hewan adalah sebagai berikut.
1. Apa itu sistem peredaran darah?
2. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada manusia?

D. METODE
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan cara pencarian data
diinternet dan pencarian data dibuku-buku
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM PERDARAN DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan olehjaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Pada darah, terddapat beberapa bagian darah, yaitu sebagai berikut.
a. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada hewan bertulang belakang. Bagian dalam
eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.Hemoglobin
akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin
yang unsur pembuatnya adalah zat besi.Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang
belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.Di dalam sel darah merah tidak terdapat
nukleus.Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.Sel darah
merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti
merah dan kytos yang berarti selubung/sel).

b. Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah.Sel darah putih ini
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh.Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid,
dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung
4x109hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar
7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-
rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel
per tetes.
c. Keping darah (trombosit)
Keping darah adalah sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya)
dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 m yang merupakan fragmentasi dari
megakariosit. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis
tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping
darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm, nilai dibawah rentang tersebut dapat
menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan
risikotrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti,
berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

d. Plasma darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup.55% dari jumlah/volume darah merupakan
plasma darah.Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutanprotein,
glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.Plasma darah juga
merupakan medium pada prosesekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah
dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputarsentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke
dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma
darah berada di atas lapisan tersebut[2] dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l.
Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen
menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah.

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh
plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan
adalah sama.
Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah
halus)
Pembuluh Nadi
Tempat Agak ke dalam
Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda


Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung
dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah
tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem
peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung paru-paru
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung seluruh tubuh dan kembali ke
jantung).Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening.Terbentuknya
cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian
masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe).
A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN
1. Sistem sikulasi pada invertebrata
a. Paramaecium

Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, sistem sirkulasinya berlangsung secara difusi
yakni melalui membran plasma. Proses pemasukan gas oksigen ke dalam sel, dan pengeluaran
gas karbon dioksida dari sel, terjadi melalui membran plasma. Makanan yang telah dicerna di
dalam makanan akan diedarkan oleh vakuola kontraktil ke seluruh sel.

b. Anellida

Memiliki sitem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal,
pembuluh darah ventral, dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagi jantung, misal
pada cacing tanah (Pheretima). Jantung menggerakkan darah dengan gerakan peristaltik.Darah
cacing berwana merah karena adanya haemoglobin larut dalam plasma darah.Dan O2 berdifusi
melalui permukaan kulit yang basah.
Arah aliran darah :
Lengkung aorta - pembuluh ventral - kapiler (seluruh jaringan tubuh) - pembuluh dorsal -
lengkung aorta (pembuluh jantung).

c. Mollusca

Memiliki sistem peredaran darah tertutup.Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium
(serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa).
Pada ikan gurita (Octopus): mempunyai aeteri dan vena. Darah mengalir dari arteri ke vena
melalui pembuluh.Pada cephalopoda (sepia=cumi-cumi) mempunyai jantung tambahan - jantung
insang (Branchial Heart) yaitu jantung untuk mengalirkan darah ke insang.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA


Pada manusia terdapat 2 sistem peredaran darah, yaitu
a. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah ini berfungsi mengangkut O2 dan CO2.Sistem peredaran darah
terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan pembuluh kapiler.
Arteri.Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.Di sini darah mengalir dengan
cepat dan dengan tekanan tinggi.Oleh karena itu, arteri mempunyai dinding yang kuat.
Vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.Karena tekanan disini rendah,
dinding vena tipis.Vena mempunyai kemampuan menampung darah sehingga dinding vena dapat
meluas sesuai dengan kebutuhan.
Kapiler.Pembuluh kapiler merupakan pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan
venula.Dinding pembuluh kapiler tersusun atas selapis sel. Pada pembuluh ini terjadi pertukaran
O2 dari darah dengan CO2 dari jaringan.

b. Sistem peredaran limfe


Limfa adalah cairan yang mengandung larutan bahan makanan , warnanya bening,
berkumpul dalam celah kecil dari lubang yang terdapat di antara jaringan, sehingga seolah-olah
semua bagian tubuh terendam di dalamnya. Pelebaran saluran limfe disebut sinus
limpha.Peredaran limfe berfungsi mengangkut sari-sari makann ke seluruh tubuh.

Pada mamalia memilki peredaran darah ganda yang terdiri dari peredaran darah
pulmonalis dan peredaran darah sistemik.
Peredaran darah pulmonalis:
Darah yang mengandung CO2 dibawa melalui vena cava masuk ke atrium kanan melalui
katup trikuspidalis masuk ke ventrikel kanan kemudian masuk ke arteri pulmonalis melalui katup
sabit masuk ke paru-paru, pada alveolus terjadi pertukaran gas, darah yang megandung O2
dibawa melalui vena pulmonalis.
Peredaran darah sistemik :
Darah yang mengandung CO2 dibawa melalui vena cava masuk ke atrium kanan melalui
katup trikuspidalis masuk ke ventrikel kanan kemudian masuk ke arteri pulmonalis melalui katup
sabit masuk ke paru-paru, pada alveolus terjadi pertukaran gas, darah yang megandung O2
dibawa melalui vena pulmonalis kemudian masuk ke atrum kanan melalui katup bikuspidalis
kemudian masuk ke atrium kiri masuk ke ventrikel kiri kemudian ke seluruh tubuh.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu
hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil)dan
leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah.Didalam serum
terdapat antibody (kekebalan).Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh
balik.Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition.Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.


Redwood City.
Kimball, J.W. 1987.Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia.2013. Darah. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga) Diakses Tanggal 2 April
2013.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu
hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil)dan
leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah.Didalam serum
terdapat antibody (kekebalan).Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh
balik.Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition.Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.
Redwood City.
Kimball, J.W. 1987.Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia.2013. Darah. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga) Diakses Tanggal 2 April
2013.

Sistem Peredaran Darah pada Hewan Invertebrata - Bagi Protozoa dan sejumlah
Metazoa tingkah rendah, seperti Porifera, dan Planaria peredaran zat-zat di seluruh
tubuhnya melalui proses difusi, osmosis, dan transpor aktif. Sistem sirkulasi hanya
berlangsung di dalam sel atau antarsel saja, tidak ada sistem sirkulasi yang khusus.
Sistem sirkulasi pada Planaria bertindak juga sebagai sistem ekskresi yang bercabang-
cabang ke seluruh bagian tubuh dan mengumpulkan zat-zat buangan yang harus
dikeluarkan dari tubuh.

Cacing tanah mempunyai sistem transportasi darah tertutup. Dinding pembuluh darah
sangat tipis, dan zat-zat dapat berdifusi dengan mudah antara darah dengan cairan
ekstra seluler. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah punggung, pembuluh darah
perut, dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Darah di dalam
pembuluh darah punggung mengalir dari belakang menuju kepala. Dari pembuluh
darah punggung darah mengalir menuju pembuluh darah perut melalui lengkung aorta
yang terletak di bagian depan. Dalam pembuluh perut, darah mengalir dari depan
menuju belakang.

Sistem sirkulasi pada insekta, misalnya belalang hanya terdiri dari satu pembuluh yang
memanjang dan terletak membujur di atas saluran makanan. Bagian belakang dari
pembuluh terdiri dari beberapa gelembung disebut jantung pembuluh. Jantung
pembuluh paling belakang tertutup. Bagian depan dari pembuluh darah yang ujungnya
terbuka adalah aorta.

Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka, darah diedarkan dari aorta ke
seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Darah dari seluruh tubuh masuk ke
jantung melalui sistem osteum dan tidak memiliki pembuluh balik. Lain halnya dengan
hewan-hewan yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, peredaran di dalam tubuhnya
terjadi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain sehingga tidak memadai lagi
jika hanya mengandalkan proses difusi. Hewan-hewan tersebut dilengkapi dengan
sistem peredaran darah yang dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem
peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.

1. Sistem Peredaran Darah Terbuka


Pada sistem ini, darah bercampur dengan cairan yang terdapat pada rongga-rongga
tubuh maupun pada ruang-ruang antarjaringan. Darah pada sistem peredaran darah
terbuka umumnya hampir tidak berwarna walaupun mengandung pigmen pernapasan
berupa hemoglobin, hemosianin, atau jenis lain yang terlarut di dalamnya. Sel-sel darah
bersifat amuboid

Hewan-hewan yang memiliki sistem peredaran darah terbuka antara lain Arthropoda
serta sebagian dari annelida, mollusca, dan echinodermata. Aliran darah di dalam tubuh
hewan tersebut ditimbulkan oleh desakan dari jantung yang strukturnya masih sangat
sederhana, misalnya pada mollusca hanya terdiri dari satu serambi (atrium) dan satu
bilik (ventrikel). Jantung pada beberapa jenis Arthropoda tidak memiliki kamar-kamar
sehingga dianggap sebagai pelebaran pembuluh darah saja.

2. Sistem Peredaran Darah Tertutup

Sistem peredaran ini dijumpai pada chordata, cephalopoda, holothuroidea, oligochaeta,


dan hirudinae. Namun, pembahasan akan lebih ditekankan pada vertebrata yang
merupakan anggota dari chordata. Alat peredarannya terdiri dari darah, jantung, dan
pembuluh-pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah. Terdiri
atas serambi (ruang penampung darah yang masuk ke jantung) dan bilik (pemompa
darah yang menyebabkan aliran darah ke luar jantung). Kedua macam ruangan tersebut
dipisahkan oleh katup pencegah arus balik.

Bentuk dan susunan jantung pada hewan-hewan vertebrata ada beberapa macam
bergantung pada tingkatannya. Sistem peredaran darah tertutup dapat dibedakan
menjadi peredaran darah tunggal dan peredaran darah ganda.
a. Peredaran Darah Tunggal
Peredaran darah tunggal, terdapat pada ikan. Darah dari bilik seluruhnya dipompakan
ke satu arah melalui konus arteriousus lalu ke aorta ventralis yang menuju insang untuk
melepaskan CO2 dan mengikat O2, selanjutnya darah dialirkan ke seluruh bagian tubuh
melalui arteri dan cabang-cabangnya yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh
kapiler. Kemudian, darah akan dikumpulkan ke dalam vena cava menuju ke sinus
venosus dan bermuara di serambi untuk diteruskan ke dalam bilik. Jadi, darah hanya
melewati jantung satu kali. Oleh karena itulah, disebut peredaran darah tunggal.

b. Peredaran Darah Ganda


Peredaran darah ganda, yaitu sebagian darah dan bilik akan melintasi sirkulasi paru-
paru dan sebagian lagi melintasi sirkulasi sistemik. Pada sirkulasi arteri pulmonalis,
setelah terjadi pertukaran gas, maka darah yang banyak mengandung oksigen ini akan
kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis ke serambi kiri dan diteruskan ke
bilik. Pada sirkulasi sistemik, darah dan bilik dialirkan melalui aorta (nadi besar) yang
kemudian bercabang-cabang menjadi arteri ke seluruh bagian tubuh dan dilanjutkan
dengan pembuluh kapiler.

Setelah terjadi pertukaran zat-zat antara darah di dalam kapiler dengan cairan jaringan
maka darah yang banyak mengandung CO2 ini dikumpulkan ke pembuluh-pembuluh
vena. Darah kemudian diteruskan ke dalam vena cava yang berukuran lebih besar dan
akhirnya bermuara pada serambi kanan melalui sinus venosus untuk diteruskan ke
dalam bilik.

Demikianlah Materi Sistem Peredaran Darah pada Hewan Invertebrata, semoga


bermanfaat.

SISTIM SIRKULASI HEWAN

SISTEM SIRKULASI HEWAN

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem sirkulasi dan fungsinya ?
2. Apa sajakah komponen dari sistem sirkulasi ?
3. Apakah perbedaan sistem peredaran darah terbuka dan tertutup itu ?
4. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada hewan tingkat rendah ?
5. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi ?
6. Bagaimanakah pertukaran zat di jaringan?
C. Batasan Masalah
Makalah ini hanya terbatas pada pembahasan tentang Sistem Sirkulasi pada Hewan

D. Tujuan
1. Memahami sistem sirkulasi darah dan fungsinya
2. Mengetahui komponen dari sistem sirkulasi
3. Membedakan sistem peredaran darah terbuka dan tertutup itu
4. Mengetahui sistem peredaran darah pada hewan tingkat rendah
5. memahami sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi
E. Manfaat
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat memahami dan mengetahui secara jelas
tentang sistem sirkulasi pada hewan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Sistem sirkulasi dan fungsinya
Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler maupun multiseluler.
Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan untuk itu diperlukan bahan-bahan
untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau
bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui system sirkulasi.
Secara garis besar, sistem sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan
zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan
Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung pada tingkat perkembangan tubuh hewan.
Protozoa Bersilia yang hidup sesil mampu menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh
menggunakan khoanosit, sedangkan Coelentrata dengan cara mengalirkan air melalui saluran
khusus pada sistem gastrovaskular yang bersilia. Pada molusca sangat tergantung pada arah
gerakan silia yang dapat mengalirkan air (yang mengandung makanan) melalui rongga mantel.
Di rongga mantel, partikel makanan dikumpulkan dan ditelan. Sistem ini juga berfungsi untuk
menyediakan oksigen bagi insang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem sirkulasi berfungsi
untuk mengangkut gas dan makanan.

B. Komponen Sistem Sirkulasi


Sistem sirkulasi tersusun atas tiga komponen utama yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh.
1. Jantung: sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh.
a. Jantung Tubuler: Terdapat pada hewan invertebrata, bentuk sederhana tidak ada klep, dan
bekerja secara kontraksi peristaltik.
b. Jantung Berongga: Terdapat pada hewan vertebrata, mernya memompa jantung, merupakan
organ berotot, gerak, dan kontraksinya secara periodik.
2. Pembuluh: saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh
a. Pembuluh Darah terdiri atas Arteri, Vena dan Kapiler.
Arteri dan Vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran / lumen di
bagian tengahnya. Nama lapisannya yaitu tunika intima (Endotelium), tunika media, dan tunika
adventitia , sedangkan kapiler hanya tersusun atas tunika intima saja.
b. Pembuluh Limfe
1) Kondisi Pembuluh Limfe Pada Berbagai Hewan. Pada hewan vertebrata tingkat tinggi
mempunyai saluran buntu dengan ujung terbuka yang berfungsi mengangkut kelebihan cairan di
ekstrasel ke sirkulasi darah;
2) Pada hewan invertebrata tidak ditemukan adanya pembuluh limfe kecuali pada teleoste;
3) Pada hewan tingkat rendah ditemukan berbagai bentuk peralihan yang menunjukan adanya
perkembangan system pembuluh limfe.
3. Cairan Tubuh
Pada hewan multiseluler ada dua cairan tubuh yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Kira-kira
70% dari seluruh bagian tubuh hewan berupa air, sekitar 45% diantaranya terdapat didalam sel
(intra sel). Pada cairan ekstrasel dapat ditemukan di berbagai tempat dengan sebutan yang
berbeda yaitu cairan jaringan, darah, limfe, dan homolimfe. Cairan jaringan mengandung sedikit
protein, sejumlah garam dan bahan nutritive serta zat sisa. Cairan jaringan berfungsi sebagai
fagostik dan mampu bergerak melalui ruang antar jaringan.
Pada hewan yang memiliki system sirkulasi tertutup darah dan jaringan cairan merupakan dua
macam cairan yang terpisah dengan jelas. Darah tersusun atas cairan plasma dan sel darah.
Sementara cairan jaringan cairan (cairan intersititiel) yang dibentuk dengan menyaring plasma
yang akan kemudian berdifusi melalui dinding kapiler menuju ruang antar sel, menurut gradien
tekanan hidrostatik. Filtrat tersebut bukan koloid karna hanya mengandung protein 0,85%
(sebagai pembanding darah mannusia mengandung 7% protein), filtarat/cairan yang keluar
tersebut akan dikembalikan lagi ke system sirkulasi melaui system pembuluh khusus yaitu limfe.
Pada vertebrata tingkat tinggi ,pembuluh limfe dimulai sebagai saluran buntu dengan ujung
terbuka. Pembuluh limfe berfungsi mengangkut kelebihan cairan yang tertimbun dilingkungan
ekstra sel dan mengembalikan ke sirkulasi darah. Pada ikan (selain telostei) dan invertebrate
tidak ditemukan adanya pembuluh limfe.Pada berbaguia hewan yang memiliki tingkat
perkembangan yang lebih rendah dapat ditemukan berbagai bentuk peralihan (intermediet) yang
menunjukkan adanya perkembangan sistem pembuluh limfe.
Cairan dalam pembuluh limfe sebenarnya berasal dari cairan jaringan yang masuk kedalam
pembuluh dengan cara difusi melalui dinding pembuluh atau mengalir langsung ke dalam
pembuluh melalui lubang yang terbuka pada ujungnya. Pada saat tertentu, cairan limfe akan
menjadi cairan jaringan dan sebaliknya. Cairan hemolimfe merupakan pembatasan antara cairan
darah dan caiaran limfe (cairan jaringan) karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di
ruang antarsel merupakan cairan yang sama.
Cairan ekstrasel pada semua hewan mengandung sel jenis tertentu yang mengapung bebas dan
mengembara melalui ruang-ruang antar jaringan. Secara fungsional, sel tersebut berkaitan erat
dengan transfor gas dan pertahanan tubuh hewan dalam melawan mikroorganisme serta berbagai
zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada hewan tertentu, sel tersebut juga berperan penting
dalam proses pembekuan darah.
Adapun fungsi darah, sebagai berikut:
a. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
b. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
c. Membawa dan m embuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan ke organ ekskresi
d. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
e. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh
Susunan Cairan Darah
a. Sel Darah : Terdiri atas Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit
b. Plasma Darah : Mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut. Zat tersebut mencakup
beberapa jenis bahan diantaranya :
1) Protein Plasma,yaitu Albumin,Globulin dan fibrinogen
2) Sari makanan ,yaitu Glokusa,monosakarida,asam amino dan lipid
3) Bahan untuk dibuan dari tubuh,anatara lain : Urea dan senyawa nitrogen
4) Berbagai ion,misalnya natrium,kalium,klor,posfor,kalsium,sulfat dan senyawa bikarbonat.
5) Bahan lain yang biasanya terdapat dalam darah,misalnya hormon, gas respiratori,vitamin dan
enzim
Volume plasma pada hewan yang memiliki system sirkulasi tertutup tergantung pada
keseimbangan antara laju filtrasi cairan / plasma dari kapiler menuju ruang jaringan dan laju
reabsorbsi filtrate tersebut. Ada dua macam kekuatan yang bekerja dalam proses prtukaran cairan
trsebut, yaitu tekanan darah (tekanan hidrostatik) dan tekanan osmotic koloid. Tekanan
hidrostatik yang ditimbulkan oleh darah mengendalikan kekuatan untuk filtrasi, sedangkan
tekanan osmotik plasma bekerja untuk reabsorbsi (yang arahnya berlawanan dengan filtrasi). Jadi
protein dalam plasma merupakan bahan yang penting untuk menentukan besarnya tekanan
osmotic dalam plasma.
Kekuatan osmotik juga juga penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh pada hewan
invertebrata yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Protein plasma pada hewan vertebrata
tingkat tnggi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : fibrinogen, globulin dan albumin.
Fibrinogen bertanggung jawab dalam berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan reaksi
kekebalan (imun) dan trasfor molkul tertentu seperti hormone, vitamin dan zat besi. Sementara
albumin bertanggung jawab mempertahankan volume plasma.
Semua hewan mempunyai mekanisme pertahan tubuh. Pertahanan tubuh dapat terjadi dengan
berbagai mekanisme, antara lain : mengaktifkan atau mengeluarkan berbagai sel asing dari
tubuh, menghancurkan mikroorganisme pathogen beserta hasil sekresinya dan menyingkirkan sel
abnormal atau sel bermutasi (contohnya sel kanker) yang muncul. Mekanisme pertahanan tubuh
juga dapat terjadi dengan cara fagositosis (paling primitive), enkapsulasi (pembentukan
selubung), mengasilkan antibody atau sensitisasi limfosit. Faktor homoral (aglutinin) dalam
cairan tubuh juga dapat mengaktifkan benda asing (pada invertebrata).

C. Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dengan Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem sirkulasi darah pada hewan ada yang terbuka dan tertutup, berikut penjelasnnya:
1. Sistem Sirkulasi Terbuka
Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung, dan volume darah yang
dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan
sari makanan yang dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas.
Contohnya: Moluska dan Artropoda
Susunan pembuluh pada arthropoda contohnya insekta, salah satu jenis hewan yang mempunyai
sistem sirkulasi terbuka. Arthropoda memiliki jantung berbentuk pipa yang terletak di bagian
dorsal tubuh, dan diliengkapi dengan sejumlah lubang beserta klep. Lubang yang dinamakan
ostia tersebut member peluang kepada darah untuk masuk kembali ke jantung. Relaksasi otot
jantung menyebabkan adanya tekanan negative dalam rongga jantung sehingga menimbulkan
kekuatan untuk mengisap darah secara aktif. Pembuluh darah dorsal bagian depan disebut aorta.
Dinding aorta bersifat kontraktil dan dapat menimbulkan gelombang peristaltik untuk
mendorong darah ke arah depan ( ke kepala ). Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh darah
utama, yang berlanjut sampai kepala dan berakhir di bagian tersebut. Percabangan pembuluh
aorta membawa pasokan darah untuk sebagian besar tubuh. Namun, pembuluh pada sistem
sirkulasi terbuka idak dilengkapi dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat
jaringan, darah akan keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jaringan.
Pada tahap selanjutnya, darah atau cairan tubuh tersaring dan secara perlahan-lahan kembali ke
jantung melaui ostia yang banyak terdapat di bagian tersebut. Sebagai akibat dari tidak adanya
pembuluh kapiler, sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah. Dengan demikian,
pada setiap kontraksi jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga
tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah
juga rendah sehingga darah mengalir lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang
dilepaskan ke sel tubuh terbatas, dan akibatnya aktivitas metbolisme dalam tubuh pun terbatas.
Kelemahan lain dari sistem sirkulasi terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah
secara tepat ke berbagai organ yang berbeda.
2. Sistem Sirkulasi Tertutup
Bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus, dan tekanannya
dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk
kembali ke jantung dengan cepat.
Dalam sistem darah tertutup umumnya darah mengalir dari jantung ke pembuluh kapiler dan
kembali ke jantung.
Contohnya : Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-cumi) dan Vertebrata
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan sistem
sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh
yang kontinu, didorong oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus sehingga tekanan dalam
pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan
segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem,
darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini menjamin
adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses
metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme
(misalnya saat melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke
organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/ tidak
aktif (misalnya organ gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem
terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh ateri, vena, arteriol, venula, hingga
jaringan kapiler.

D. Sistem Sirkulasi Darah pada Hewan Tingkat Rendah


Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah pada organisasi tingkat rendah umunya belum
memiliki sistem sirkulasi secara khusus. Contoh hewan tingkat rendah (invertebrate), antara lain
protozoa, cacing tanah, dan serangga. Hewan ini mempunyai system sirkulasi darah yang
berbeda.
1. Sistem sirkulasi darah pada protozoa
Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki system sirkulasi darah karena tubuhnya hanya
terdiri atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di dalam vakuola diserap oleh
protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara difusi, dan CO2 dikeluarkan juga secara
difusi. Contoh dari protozoa adalah amoeba dan paramaecium. System sirkulasi pada
paramecium lebih sempurna daripada amoeba.
Pada paramaecium, makanan yang berupa materi halus diserap melalui permukaan tubuhnya.
Namun materi makanan yang besar akan masuk sitostoma (mulut sel). Makanan yang berbentuk
cair akan diedarkan oleh vakuola kontraktil, sedangkan zan makanan yang berbentuk padat akan
dicerna dan diedarkan oleh vacuola makanan. Penyebaranya ke dalam endoplasma terjadi secara
osmosis.
2. Sistem sirkulasi pada darah cacing tanah
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lengkung aorta, pembuluh darah punggung, dan
pembuluh darah perut. Lengkung aorta berjumlah lima dan berfungsi sebagai jantung. Darah
dalam cacing beredar di dalam pemmbuluh sehingga termasuk peredaran darah tertutup

Darah yang terdapat pada pembuluh kapiler akan mengikat oksigen. Pembuluh tersebut banyak
terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat oksigen ini akan mengalir ke pembuluh
punggung kemudian bergerak menuju lengkung aorta.

3. Sistem sirkulasi darah pada serangga


Sistem transportasi pada serangga contohnya pada belalang. Belalang mempunyai sistem
peredaran terbuka karena darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Alat transportasinya
berupa pembuluh yang dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu,
pembuluhnya disebut jantung pembuluh.
Peredaran darah pada belalang berlangsung sebagai berikut:
Darah dipompa oleh jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya
darah beredar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah.

Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah serangga
disebut hemolimfa. Darah ini mengadung sel darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk
melenyapkan organisme asing. Karena tidak mengandung Hb, darah serangga berfungsi untuk
mengangkut zat makanan, tidak untuk mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas tersebut
disalurkan melalui system trakea.
4. Sistem sirkulasi darah pada hewan invertebrata lainnya
Hewan invertebrate lainnya seperti porifera dan coelenterata, belum memiliki organ tubuh.
System transportasinya juga belum ada. Oleh karena itu zat makanan dan oksigen berdifusi
langsung dari lingkungan ke sel, dan dari sel ke sel lainnya. Begitu juga sebaliknya untuk
pengeluaran zat-zat sisa.
Hewan invertebrate seperti echinodermata, memilki system sirkulasi radial yang bentuknya
mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan system sirkulasi air yang disebut system air
ambulakral
System sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dengan satu atau dua ruang jantung, aorta dan
pembuluh lainnya.

E. Sistem Transportasi pada Hewan Tingkat Tinggi


Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju metabolism
sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan dan
oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas
pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.
Sistem sirkulasi pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh
limfa. System peredaran darah semua vertebrata merupakan system peredaran darah tertutup dan
ganda, kecuali pada ikan. Sistem peredaran darah pada ikan termasuk sistem peredaran darah
tertutup dan tunggal.
Struktur darah (susunan darah) pada vertebrata juga sama, yaitu terdiri atas plasma darah, sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
1. Sistem Transportasi pada Ikan
Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu kali beredar, darah
ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam pembuluh darah. Darah pada ikan
berfungsi mengangkut sari-sari makanan, oksigen dan karbondioksida.

Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Di
dekat serambi terdapat kantung yang disebut sinus venosus.
Peredaran darah pada ikan berlangsung sebagai berikut. Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui
vena kemudian masuk ke serambi jantung. Darah ini mengandung banyak karbon dioksida.
Selanjutnya darah masuk bilik, kemudian dipompa menuju insang melalui pembuluh nadi
ventral. Di dalam insang terjadi pelepasan CO2 dan pengikatan O2. Selanjutnya darah dari
insang yang mengandung oksigen diedarkan ke selluruh tubuh melalui pembuluh darah dorsal.
2. Sistem Transportasi pada Amphibian
Hewan golongan Amphibia contohnya katak. Sistem sirkulasi pada katak tersusun dari jantung
dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan
satu bilik. Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan rangkap (ganda).
Peredaran darah katak sebagai berikut.
a. Darah campuran (bersih dan kotor) dipompa dari bilik jantung ke paru-paru dan kulit. Di
tempat ini darah mengikat oksigen. Selanjutnya, darah ke serambi kiri dan ke bilik lagi.
b. Daerah campuran dipompa dari bilik jantung ke seluruh tubuh ( kepala, hati, usus, dinding
tubuh, dan ginjal) melalui arteri. Di dalam organ-organ tersebut, darah melepaskan oksigen dan
mengikat karbon dioksida.
c. Darah yang mengandung CO2 mengalir melalui pembuluh vena (balik) menuju serambi kanan
kemudian ke bilik, dan tercampur lagi dengan darah bersih. Demikian seterusnya berulang-ulang.

3. Sistem transportasi pada reptilia


Contoh hewan reptilia adalah kadal. Sistem transportasi pada kadal terdiri atas jantung dan
pembuluh darah.
Reptilian mempunyai jantung yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik.
Sekat biliknya tidak sempurna (kecuali buaya) sehingga darah dari bilik kiri dan bilik kanan
dapat bercampur. Sistem peredaran darah reptilian tertutup dan rangkap (ganda).

Kadal memiliki dua aorta, yaitu aorta kanan yang mengalirkan darah menuju kepala dan aorta
kiri yang mengalirkan darah menuju organ-organ tubuh bagian belakang.
4. Sistem Transportasi pada Burung
Sistem sirkulasi burung sama dengan mamalia dan manusia. Burung mempunyai jantung yang
terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik. Sekat biliknya sempurna sehingga
darah bersih dan darah kotor tidak bercampur. Sistem peredaran darah burung tertutup dan
rangkap (ganda).

Sistem peredaran darah burung: (a) peredaran darah kecil dan (b) peredaran darah besar.

Peredaran darah burung adalah darah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk ke serambi kiri,
kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel
tubuh, darah melepaskan O2 dan mengikat CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini
masuk ke serambi kanan melalui pembuluh balik. Selanjutnya darah masuk bilik kanan,
kemudian dipompa masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan CO2 dan
mengikat O2.
5. System predaran darah Mamalia
Sistem peredaran darah pada mamalia tidak jauh beda dengan sistem peredaran darah pada
manusia yaitu terdiri atas darah, alat-alat peredaran darah dan peredaran getah bening. Mengenai
darah telah dijelaskan sebelumnya yang selanjutnya akan dibahas tentang alat-alat peredaran
darah, untuk mengedarkan sari makanan dan oksigen diperlukan alat-alat peredaran darah berupa
jantung dan pembulh darah.
a. Jantung
Jantung mamalia terletak di daerah rongga dada bagian kiri tepatnya di antara kedua paru-paru,
dibungkus oleh selaput tipis yang dinamakan pericardium. Jantung tersebut memiliki 4 rongga
terdiri atas dua ruang serambi ynag berdinding lebih tipis dan dua ruang bilik yang berdidinding
lebih tebal. Serambi dan bilik berkontraksi secara bergantian. Pada saat serambi berkontraksi
(fase sistol), Jalan masuk darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontaraksi otot-otot
disekitarnya dan tekanan didalamnya meningkat sehingga darah akan terdorong menuju bilik
yang pada saat itu sedang berelaksasi. Dalam peristiwa tersebut, darah akan melewati kleb
atriventricularis, yaitu dua unit kleb yang membatasi rongga serambi dan bilik.kedu kleb tersebut
adalah kleb bikuspidalis dan trikuspidalis. kleb bikuspidalis menjadi pembatas antara rongga
serambi dan bilik jantung sebelah kanan sedangkan trikuspidalis menjadi pembatas antara rongga
serambi dan bilik jantung sebelah kiri. Pada saat bilik berkontraksi,serambi mengalami relaksasi
sehingga jalan masuk darah dari vena (yang semula tertutup ) akan terbuka. Hal ini akan
menyebabkan penurunan tekanan dalam serambi sehingga didarah tertarik masuk ke dalam
serambi jantung.
Satu siklus jantung menghasilkan sekali denyutan jantung. Jantung manusia berdenyut kira-kira
70 kali per menit, tetapi pada saat aktif melakukan kegiatan,denyut jantung dapat meningkat
hingga lebih dari dua kalinya. Ritme jantung dikendalikan oleh system saraf. Kecepatan denyut
jantung dikendalikan oleh system syaraf simpatis dan parasimpatis(saraf vagus). Saraf simpatis
bekerja untuk mempercepat denyut jantung, sedangkan saraf vagus bekerja untuk
memperlambatnya.

b. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah. Darah adalah cairan dalam
pembuluh darah,yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke
jantung. Darah vertebrata mengalir dalam pembuluh yang elastis (arteri,kapiler dan vena ) dan
akan kembali ke jantung tanpa meniggalkan system pembuluh. Jadi darah tetap berada pada
saluran yang terttup.sistem sirkulasi yang demikian dinamakan system sirkulasi tertutup.
Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung. Darah
dalam arteri mengeluarkan tekanan yang cukup besar terhadap dinding pembuluh.untuk menahan
tahanan tersebut,arteri harus mempunyai dinding yang tebal dan kuat. Tekanan darah berasal dari
kekuatan yang dihasikan oleh jantung ketika berkontraksi sehingga keberadaan serabut elastic
pada dinding arteri sangat penting untuk memastikan aliran darah yang konstan ke kapiler.
Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara continue tetapi berselang seling seirama dengan
kontraksi jantung. Ketika jantung berkontraksi, darah terdorong keluar dari jantung dan masuk
ke pembuluh. Segera sesudah darah masuk arteri besar, dinding arteri akan meregang dan
menyimpan sejumlah besar energy yang berasal dari peregangan serabut alastis. Pada saat
jantung berelaksasi, tidak ada darah yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebbut
kembali mengkerut ke ukuraan semula dan melepaskan sebagian energy yang tersimpan pada
dindingnya.energi tersebut akan mendorong darah dalam pembukuh arteri besar sehingga
mengalir lebih jauh ke seluruh system sirkulasi.
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah besar otot polos
yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat kesadaran.\
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam system sirkulasi yang merupakan tempat
terjadinya pertukaran gas serta berbagia zat lainnya antara pembuluh darah dan jaringan.
Venula dan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari jaringan
kembali ke jantung. Venula adalah pembuluh vena yang paling kecil dan berhubungan langsung
dengan kapiler. Vena dilengkapi dengan klep yang berguna untuk mencegah aliran darah kembali
ke arah jaringan dan menjamin kelancaran aaliran darah menuju jantung yang dibantu juga oleh
kontraksi otot pada dinding pembuluh vena serta kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh
tersebut.
6. Sirkulasi darah tertutup dan ganda pada mamalia
Sirkulasi darah pada hewan mamalia merupakan sirkulasi darah tertutup dan ganda. Dikatakan
sistem sirkulasi tertutup karena peredaran darah berlangsung di dalam pembuluh, sedangkan
dikatakan ganda sebab dalam peredarannya, darah mengalir ke organ jantung sebanyak dua kali.

pulmonalis dan (b) sistem peredaran darah sistemik

Sistem sirkulasi darah ganda pada mamalia meliputi peredaran darah besar dan peredaran darah
kecil.
a. Peredaran darah besar
Pada peredaran darah besar, darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri
terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke
berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke
arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan
menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran saluran dan mengatur aliran darah
dalam kapiler. Didnding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara
plasma dan jaringan interstisiiil. Kemudian kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk
pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk
mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi sehingga terbentuk
dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota
gerak bawah, dan vena kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak
atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isisnya ke dalam jantung melalui atrium kanan
jantung.
b. Peredaran darah kecil
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan
memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini becabang dua untuk mengantarkan darahnya
menukju paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang
mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya
menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut
oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan ke dalam jantung
oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah dituangkan ke dalam atrium kiri. Darh ini
kemudian mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa
masuk ke dalam aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar.

F. Pertukaran zat di jaringan


Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa besarnya tekanan systole dan diastole pada
manusia adalah 120/80 mm Hg. Hal ini berarti bahwa darah yang dipompa oleh jantung
membrikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Dari aorta, darah mengalir terus ke cabang-cabang
arteri, dan akhirnya sampai di pembuluh kapiler. Semakin jauh dari jantung, tekanan darah dalam
pembuluh pun semakin menurun. Di pembuluh kapiler, darah hanya memberikan tekanan
hidrostatik sebesar kira-kira 40 mm Hg.

Sementara itu, tekanan dalam cairan atau ruang ekstrasel hanya 25 mm Hg ( sama di semua
bagian tubuh). Perbedaan tekanan yang timbul antara bagian dalam n luar pembuluh kapiler
menyebabkan terjadinya perpindahan sejumlah air dan partikel- partikel kecil terlarut dari dalam
pembuluh kapiler e cairan jaringan.
Tekanan hidrostatik dalam pembuluh kapiler yang berdekatan/ berhubungan dengan pembuluh
vena atau venula turun hingga 15 mm Hg. Karena tekanan hidrostatik di bagian ini lebih rendah
daripada tekanan osmotic dalam cairan jaringan, sejumlah air dan partikel kecil pada cairn
jaringan akan masuk kembali ke pembuluh kapiler.
Sekalipun demikian, jumlah total air dan partikel yang keluar dari pembuluh kapiler selalu lebih
besar daripada jumlah yang dapat masuk kembali ke kapiler. Untuk menjaga kondisi
homeostasis, kelebihan air dan partikel zat yang masih tertinggal dalam cairan jaringan harus
dikembalikan ke dalam kapiler darah.
Pengembalian kelebihan air dan zat terlarut tersebut dilaksanakan oleh pembuluh limfe kecil
yang sangat permeable, yang akan meneruskannya ke pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini
dapat terjadi karena setiap unit pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena
setiap unit pembuluh limfe kecil akan bergabung akan bergabung untuk membentuk pembuluh
yang lebih besar. Pembuluh limfe yang paling besar akan berhubungan dengan pembuluh darah,
yakni pad pembuluh vena subklavia. Oleh karena itu, cairan yang masuk ke pembuluh limfe
kecil nantinya akan masuk ke pembuluh darah juga. Aliran cairan dalam sistempembuluh limfe
dipertahankanoleh sejumlah klep dan aktivitas otot di sekitar pembuluh, seperti yang terjadi
pada pembuluh vena.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi cairan intrasel dan ekstrasel. Cairan intrasel yaitu
sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan jaringan, limfe, darah dan hemolimfe.
Darah terdiri atas plasma dan sel darah ( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda.
Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju metabolism
sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan dan
oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas
pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.
Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan tubuh. Jantung
dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat penting untuk menjamin kelancaran
aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung berperan sebagai pemompa cairan yang bersirkulasi,
sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran darah.

SISTEM SIRKULASI HEWAN

Sirkulasi
Petikan darah di seluruh tubuh di bawah pengaruh dari tekanan exerted oleh jantung
disebut sirkulasi. Dalam mamalia dan burung sirkulasi disebut sirkulasi ganda. Hal ini karena
darah melewati dua kali melalui jantung selama satu putaran sirkulasi. Lain vertebrates ada satu
sirkulasi.

Tunggal Sirkulasi di Ikan Double Sirkulasi di Mammals dan Burung.


Misalnya, di ikan, darah keluar dari jantung ke gills menjadi suci dan dari sana ke seluruh
bagian tubuh. Dari berbagai bagian tubuh darah yang kembali ke jantung. Namun, dalam
mamalia dan burung, yang deoxygenated darah dari jantung masuk ke paru-paru dan oxygenated
darah dari paru-paru akan kembali ke jantung. Hati maka pompa darah ke berbagai bagian tubuh.
Hal ini akan memastikan bahwa organ-kaya mendapatkan oksigen darah pada tingkat yang lebih
cepat karena sedang dipompa oleh jantung.
Terdapat tiga jalur yang beroperasi di peredaran darah manusia. Mereka adalah :

1. Sistemik

2. Warnanya merah coklat Portal

3. Pulmonary

Sistemik
Sistemik adalah yang paling luas peredaran darah jalan. Penyalahgunaan account
oxygenated pasokan darah ke seluruh bagian tubuh dan kumpulan deoxygenated dari sel-sel
darah.
Jalan darah
Sebelah kiri dari kamar jantung jantung terbuka menjadi utama artery yang disebut aorta.
Di cabang aorta tepat di atas jantung koroner untuk membentuk arteries bahwa pasokan darah ke
jantung dinding. The aorta terus dan kemudian menjadi dua cabang utama arteries, artery satu
naik dan lainnya turun. Artery yang terjadi di atas cabang sebagai subclavian artery ke bahu dan
terus sebagai pembuluh nadi kepala bahwa pasokan ke leher dan kepala daerah. Di bawah
cabang dari cabang aorta off karena hasil ke bawah warnanya merah coklat artery ke hati,
mesentric artery ke perut dan usus, ginjal artery ke ginjal dan iliac artery ke alat kelamin dan
kaki.
The arteries dalam membagi organ menjadi arterioles dan kemudian ke capillaries. Ini
capillaries bergabung bersama untuk membentuk venules yang bergabung bersama untuk
membentuk veins. The iliac vein deoxygenated membawa darah dari alat kelamin dan kaki, maka
ginjal pembuluh darah dari ginjal dan pembuluh darah dari berhubung dgn hati hati. Semua itu
veins bergabung bersama untuk membentuk pembuluh darah sharel rendah, salah satu dari dua
besar veins. Pembuluh darah di leher yang deoxygenated yang membawa darah dari kepala dan
wilayah leher dan pembuluh darah yang membawa subclavian dari bahu wilayah bergabung
bersama untuk membentuk pembuluh darah sharel unggul, yang lain besar vein. Pembuluh darah
yang cavae mengembalikan darah ke kanan auricle dari jantung.
Sistem Sirkulasi pada Hewan
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a) Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk
peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran
protoplasma.
b) Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam
pembuluh. Misal : Arthropoda
c) Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam
pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.
Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam
terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit
yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi
sebagai sirkulasi.
Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan
yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal,
pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal
pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta pembuluh ventral kapiler (seluruh jaringa tubuh) pembuluh dorsal
lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang
terlarut dalam cairan darahnya.
Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium
(serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong
(Pila globosa).
Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan
cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah : Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke
rongga tubuh jaringan tubuh tanpa melalui kapiler jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak
mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O 2
dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.
Pisces
Jantung ikan terdiri :
- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang
menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu
pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal,
kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 .
Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui
jantung satu kali).
Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O 2 masuk
ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel
sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel
darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O 2 dialirkan ke
paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah
melewati jantung 2 kali).
Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang
memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam
jantung sewaktu penyelam di air.
AvES
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah
ganda.
Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran
darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah
ganda.
Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung
(perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa
penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
- Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter)
dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan
danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel
kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan
ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O 2 dipompakan menuju aorta.
Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri
pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena
cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan
darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut
sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung
menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari 100.000
kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut 130 setiap menit. Umur 20 tahun 72 / menit dan 45
tahun 75 / menit.
2. Pembuluh darah
- Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
- Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
Macam-macam peredaran darah :
1. Peredaran darah kecil, melalui :
Ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis atrium kiri.

Jantung paru-paru jantung


2. Peredaran darah besar, melalui :
Ventrikel kiri aorta arteri arteriola kapiler venula vena vena cava superior dan vena cava
inferior atrium kanan.
Atau :
Jantung seluruh tubuh jantung
3. Sistem portae
Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut
sistem portae.
Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)
1. Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang
bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri.
Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak,
yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan
kuman penyakit.
gangguan pada sistem sirkulasi
1. Hemofili : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau
menurunnya volume darah dari normal.
3. Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4. Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5. Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat
menurun hingga 3000 per mm3.
6. Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan
haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini genetis.
7. Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8. Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri
koroner.
9. Koronarialis : penyempitan arteri koroner pada jantung.
10. Varises : pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien
(hemoroit).
11. Hipertensi : tekanan darah tinggi.
12. Hipotensi : tekanan darah rendah.
13. Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar.
14. Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen
ovale tidak menutup).

SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA

Sistem sirkulasi pada vertebrata berupa sistem peredaran darah dan sistem limfatik.
Namun, dalam bab ini kita hanya akan membahas sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi pada
vertebrata memerlukan alat-alat khusus, seperti jantung dan pembuluh darah. Alat-alat tersebut
bekerja sama dalam suatu sistem, yaitu sistem peredaran darah. Sistem ini berfungsi dalam
pengangkutan gas-gas pernapasan, zat-zat makanan sisa hasil metabolisme, hormon antibodi, dan
materi lainnya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistemperedaran
darah tertutup. Sistem peredaran darah tertutup dikelompokkan menjadi sistem peredaran darah
tunggal dan sistem peredaran darah ganda.

Sistem Peredaran Darah lkan

Sistem peredaran darah ikan berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah
tunggal. Pada sistem peredaran darah tunggal, darah melalui jantung hanya satu kali dalam satu
kali peredaran. Jantung ikan terdiri dari dua ruangan, yaitu satu atrium (serambi) dan satu
ventrikel (bilik). Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari
atrium ke ventrikel.
Perhatikan Gambar, Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida
mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga
jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendul, darah
mengalir melalui klep, masuk ke dalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus
arteriosus, kemudian menuju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta
bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang
melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah
mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini
darah didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan
zat makanan ke sel-sel tubuh. Selain itu, darah juga mengambil karbon dioksida untuk dibawa
kembali ke jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari uraian di atas jelas bahwa pada
sistem peredaran darah ikan darah hanya melalui jantung satu kali dalam satu kali peredarannya.

Sistem Peredaran Darah Katak

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali
peredaran.Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung.
Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah
ventrikel. Di antara atrium dan vertrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel
tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-
organ fubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir
ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru,
karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena
pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran
darah kecil. Selanjutnya dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi
percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida,
meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar fedimelalui traktus arteriosus
(batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-
cabangm enjadi tiga arteri pokolg yaitu arteri anterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan
ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubufu dan arteri
posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air,
protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan
leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk
mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran
darah, katak juga memiliki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting
dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

Sistem Peredaran Darah Reptil


Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan ikan dan
katak. Jantung reptile terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan serta ventrikel
kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna,
disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri
dan ventrikel kanan yang tidaksempurna menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini bercampur.
Pada buaya, sekat ventrikelnya hamper sempurna, disebut foramen penizzae. Foramen panizzae
berfungsi untuk mendistribusikan oksigen ke alat-a1at pencernaan serta menjaga keseimbangan
tekanan cairan di dalam jantung saat buaya menyelam.

Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus,
kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju arteri
pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon dioksida dan
oksigen. Selanjutnya, darah keluar dari paru-paru menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua aorta yang membelok ke
kiri dan ke kanan.
Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan
seluruh bagian depan tubuh. Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri,
berfungsi membawa darah ke bagian belakang tubuh. Kedua aorta ini bercabang-cabang ke
arteri-arteri yang menuju ke organ-organ tubuh. Lihat Gambar 5.9.
Sistem Peredaran Darah Burung

Pada burung, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung. |antung
burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung (perikardium). Jantung
burung terbagi dalam empat ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel
kiri. Atrium kiri dan atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan
kanan dibatasi oleh sekat ventrikel.

Sistem peredaran darah burung berupa sistem peredaran darah ganda dan peredaran darah
tertutup.Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke ventrikel
kanaru kemudian dipompa menuju ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel
kiri. Peredaran darah itu disebut peredaran darah kecil karena darah dari jantung ke paru-paru
kemudian kembali lagi menuju jantung.

Dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen menuju ke sel-sel tubuh. Di sel-sel
tubuh ini oksigendilepaskan dan karbon dioksida diikat. Darah yang mengandung karbon
dioksida ini dibawa ke jantung, demikian seterusnya. Peredaran darah seperti ini disebut
peredaran darah besar karena dari jantung darah dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali ke
jantung (Gambar 5.10).

SISTEM SIRKULASI INVERTEBRATA

Pada sebagian besar invertebrata, seluruh materi diedarkan melalui difusi dan aliran
sitoplasma. Namun beberapa jenis invertebrata memiliki sistem sirkulasi yang khusus. Sistem
tersebut berupa sistem gastrovaskuler pada cacing pipih dan sistem peredaran darah pada cacing
tanah serta serangga

Sistem Sirkulasi Cacing

Pada cacing, dikenal dua sistem sirkulasi, yaitu sistem gastrovaskuler (contohnya pada
Planaria) dan sistem peredaran darah (contohnya pada cacing tanah). Planaria yutrg merupakan
contoh cacing pipih dapat hidup tanpa adanya sistem sirkulasi yang sejati (Gambar 5.11). Sistem
sirkulasi pada Planaria dilakukan oleh sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang. Sistem
gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yangiuga berfungsi sebagai alat sirkulasi. Sistem
gastrovaskuler yang bercabang-cabang membuat permukaan saluran pencernaan menjadi luas
dan lebih efisien untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.

Sistem peredaran darah pada cacing tanah merupakan contoh yang sangat menarik dalam
menerangkan evolusi sistem sirkulasi pada invertebrata. Cacing tanah memiliki selom, yaitu
rongga tubuh yang berisi cairan tempat organ tubuh berada. Di dalam selom terdapat alat
peredaran darah, seperti pembuluh darah dan jantung (Gambar 5.12).
Pembuluh darah pada cacing tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pembuluh darah
punggung, pembuluhdarah perut, dan pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah punggung
(pembuluh darah dorsal) berfungsi untuk mengangkut darah masuk ke dalam jantung. Pembuluh
darah perut (pembuluh darah ventral) berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh
darah kapiler menghubungkan pembuluh darah punggung dengan pembuluh darah perut.
Pembuluh darah kapiler terdiri dari lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung.

Pada cacing tanah, darah dipompakan oleh jantung dan bergerak di dalam pembuluh
darah. Dinding pembuluh darah cacing tanah memiliki struktur yang sangat tipis. Struktur
tersebut membantu proses difusi zat-zat yang ada di dalam pembuluh darah dengan cairan
ekstraseluler. Darah pada cacing tanah terdiri dari butir-butir darah dan plasma darah. Plasma
darah mengandung hemoglobin yang terlarut di dalamnya. Fungsi hemoglobin pada cacing tanah
untuk mengikat dan membawa oksigen. Apabila terjadi kekurangan oksigen di dalam daralu
oksigen dapat diabsorpsi melalui kulit cacing tanah. Hal ini dimungkinkan karena cacing tanah
memiliki kulit yang sangat tipis.

Zal makanan dari usus ditransportasikan ke seluruh tubuh secara bersamaan dengan
distribusi darah di dalam pembuluh darah. Karena darah selalu beredar dalam pembuluh darah,
maka sistem peredaran darah tersebut disebut sistem peredaran darah tertutup.

Sistem Sirkulasi Serangga


Sistem sirkulasi serangga berupa sistem peredaran darah terbuka. Artinya, darah beredar
dalam tubuh serangga tanpa melalui pembuluh darah. Contoh serangga yang akan kita pelajari
adalah belalang. Alat peredaran darah pada belalang terdiri dari jantung dan pembuluh darah
(Gambar 5.13). jantung belalang berbentuk tabung panjang yang terdiri dari beberapa gelembung
pembuluh darah dan terletak di daerah punggung di atas saluran pencernaan. Jantung ini disebut
jantung pembuluh. Bagian depan pembuluh darah merupakan aorta yang bagian ujungnya
terbuka. Jantung memompa darah melalui aorta ke jaringan-jaringan tubuh dan beredar bebas di
dalam homosol (rongga tubuh) tanpa melalui pembuluh.

Homosol terdiri dari beberapa ruang atau rongga yang disebut sinus. Darah membawa
sari-sari makanan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolisme. Darah dari jaringan-
jaringan tubuh masuk ke dalam jantung melalui lubang-lubang halus pada pembuluh. Dari
jantung, darah dialirkan lagi ke jaringan-jaringan tubuh, demikian seterusnya proses ini
berlangsung. Pada belalang, pertukaran oksigen dan karbon dioksida dilakukan dengan sistem
trakea sehingga darah tidak berperan dalam proses ini. Dalam darah belalang tidak ada
hemoglobin yang membawa oksigen. Jadi, sistem peredaran darah terbuka pada belalang hanya
berfungsi untuk mengangkut zat makanan.

TABEL PERBEDAAN INVERTEBRATA


Read more: http://helmysuhendar.blogspot.com/2013/03/hello.html#ixzz3JO19iSpS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisme melakukan metabolisme, baik


organisme uniseluler maupun multiseluler. Metabolisme berlangsung di dalam setiap sel makluk
hidup dan untuk itu diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan
lancar. Sel-sel mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke
setiap sel melalui system sirkulasi. Sistem sirkulasi melakukan fungsi peredaran materi (bahan-
bahan yang diperlukan oleh tubuh), hormone, oksigen, dan sisa-sisa metabolisme. Sistem
sirkulasi atau sistem peredaran darah pada umumnya untuk organisasi tingkat rendah belum
memiliki sistem sirkulasi secara khusus. Misalnya pada Amoeba dan paramecium, sirkulasi
bahan-bahan metabolisme berikut sisa-sisa metabolisme dilakukan dengan aliran sitoplasma.
Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak mungkin dapat
memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa
milimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolism tinggi. Oleh karena itu, pada
hewan tingkat tinggi diperlukan sistem sirkulasi khusus yang menjamin adanya pergerakan
cairan ke seluruh tubuh secara cepat. Adapun sistem sirkulasi tersebut dilakukan oleh
seperangkat organ-organ sirkulasi darah terbuka dan system peredaran tertutup. Dari uraian di
atas, pembahasan tentang sistem sirkulasi pada hewan ini sangat penting dibahas untuk
mempermudah pemahaman tentang mata kuliah Dasar-dasar Fisiologi Hewan dan di samping itu
juga makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam menempuh mata kuliah dasar-
dasar Fisiologi Hewan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian sistem sirkulasi dan
fungsinya ? 2. Apa sajakah komponen dari sistem sirkulasi ? 3. Apakah perbedaan sistem
peredaran darah terbuka dan tertutup itu ? 4. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada hewan
tingkat rendah ? 5. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi ? 6.
Bagaimanakah pertukaran zat di jaringan? C. Batasan Masalah Makalah ini hanya terbatas pada
pembahasan tentang Sistem Sirkulasi pada Hewan D. Tujuan 1. Memahami sistem sirkulasi
darah dan fungsinya 2. Mengetahui komponen dari sistem sirkulasi 3. Membedakan sistem
peredaran darah terbuka dan tertutup itu 4. Mengetahui sistem peredaran darah pada hewan
tingkat rendah 5. memahami sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi E. Manfaat
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat memahami dan mengetahui secara jelas
tentang sistem sirkulasi pada hewan. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dari Sistem
sirkulasi dan fungsinya Setiap organisme melakukan metabolisme, baik organisme uniseluler
maupun multiseluler. Metabolisme berlangsung didalam setiap sel makluk hidup dan untuk itu
diperlukan bahan-bahan untuk berlangsungnya proses metabolisme dengan lancar. Sel-sel
mendapat suplai makanan atau bahan-bahan dari luar tubuh dan dihantarkan ke setiap sel melalui
system sirkulasi. Secara garis besar, sistem sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai berikut: 1.
Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan zat
sisa metabolisme dari tubuh dengan segera. 2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung pada
tingkat perkembangan tubuh hewan. Protozoa Bersilia yang hidup sesil mampu
menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh menggunakan khoanosit, sedangkan Coelentrata
dengan cara mengalirkan air melalui saluran khusus pada sistem gastrovaskular yang bersilia.
Pada molusca sangat tergantung pada arah gerakan silia yang dapat mengalirkan air (yang
mengandung makanan) melalui rongga mantel. Di rongga mantel, partikel makanan
dikumpulkan dan ditelan. Sistem ini juga berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi insang. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sistem sirkulasi berfungsi untuk mengangkut gas dan makanan. B.
Komponen Sistem Sirkulasi Sistem sirkulasi tersusun atas tiga komponen utama yaitu jantung,
pembuluh, dan cairan tubuh. 1. Jantung: sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang
pembuluh. a. Jantung Tubuler: Terdapat pada hewan invertebrata, bentuk sederhana tidak ada
klep, dan bekerja secara kontraksi peristaltik. b. Jantung Berongga: Terdapat pada hewan
vertebrata, mernya memompa jantung, merupakan organ berotot, gerak, dan kontraksinya secara
periodik. 2. Pembuluh: saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh a.
Pembuluh Darah terdiri atas Arteri, Vena dan Kapiler. Arteri dan Vena tersusun atas tiga lapisan
jaringan melingkar dan membentuk saluran / lumen di bagian tengahnya. Nama lapisannya yaitu
tunika intima (Endotelium), tunika media, dan tunika adventitia , sedangkan kapiler hanya
tersusun atas tunika intima saja. b. Pembuluh Limfe 1) Kondisi Pembuluh Limfe Pada Berbagai
Hewan. Pada hewan vertebrata tingkat tinggi mempunyai saluran buntu dengan ujung terbuka
yang berfungsi mengangkut kelebihan cairan di ekstrasel ke sirkulasi darah; 2) Pada hewan
invertebrata tidak ditemukan adanya pembuluh limfe kecuali pada teleoste; 3) Pada hewan
tingkat rendah ditemukan berbagai bentuk peralihan yang menunjukan adanya perkembangan
system pembuluh limfe. 3. Cairan Tubuh Pada hewan multiseluler ada dua cairan tubuh yaitu
cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Kira-kira 70% dari seluruh bagian tubuh hewan berupa air,
sekitar 45% diantaranya terdapat didalam sel (intra sel). Pada cairan ekstrasel dapat ditemukan di
berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda yaitu cairan jaringan, darah, limfe, dan
homolimfe. Cairan jaringan mengandung sedikit protein, sejumlah garam dan bahan nutritive
serta zat sisa. Cairan jaringan berfungsi sebagai fagostik dan mampu bergerak melalui ruang
antar jaringan. Pada hewan yang memiliki system sirkulasi tertutup darah dan jaringan cairan
merupakan dua macam cairan yang terpisah dengan jelas. Darah tersusun atas cairan plasma dan
sel darah. Sementara cairan jaringan cairan (cairan intersititiel) yang dibentuk dengan menyaring
plasma yang akan kemudian berdifusi melalui dinding kapiler menuju ruang antar sel, menurut
gradien tekanan hidrostatik. Filtrat tersebut bukan koloid karna hanya mengandung protein
0,85% (sebagai pembanding darah mannusia mengandung 7% protein), filtarat/cairan yang
keluar tersebut akan dikembalikan lagi ke system sirkulasi melaui system pembuluh khusus yaitu
limfe. Pada vertebrata tingkat tinggi ,pembuluh limfe dimulai sebagai saluran buntu dengan
ujung terbuka. Pembuluh limfe berfungsi mengangkut kelebihan cairan yang tertimbun
dilingkungan ekstra sel dan mengembalikan ke sirkulasi darah. Pada ikan (selain telostei) dan
invertebrate tidak ditemukan adanya pembuluh limfe.Pada berbaguia hewan yang memiliki
tingkat perkembangan yang lebih rendah dapat ditemukan berbagai bentuk peralihan
(intermediet) yang menunjukkan adanya perkembangan sistem pembuluh limfe. Cairan dalam
pembuluh limfe sebenarnya berasal dari cairan jaringan yang masuk kedalam pembuluh dengan
cara difusi melalui dinding pembuluh atau mengalir langsung ke dalam pembuluh melalui lubang
yang terbuka pada ujungnya. Pada saat tertentu, cairan limfe akan menjadi cairan jaringan dan
sebaliknya. Cairan hemolimfe merupakan pembatasan antara cairan darah dan caiaran limfe
(cairan jaringan) karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang antarsel merupakan
cairan yang sama. Cairan ekstrasel pada semua hewan mengandung sel jenis tertentu yang
mengapung bebas dan mengembara melalui ruang-ruang antar jaringan. Secara fungsional, sel
tersebut berkaitan erat dengan transfor gas dan pertahanan tubuh hewan dalam melawan
mikroorganisme serta berbagai zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada hewan tertentu, sel
tersebut juga berperan penting dalam proses pembekuan darah. Adapun fungsi darah, sebagai
berikut: a. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan b. Mensuplai
oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan c. Membawa dan m embuang zat-zat yang tidak
berguna dari jaringan ke organ ekskresi d. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat
lain yang mengatur fungsi sel e. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air
dalam berbagai organ tubuh Susunan Cairan Darah a. Sel Darah : Terdiri atas Eritrosit, Leukosit,
dan Trombosit b. Plasma Darah : Mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut. Zat
tersebut mencakup beberapa jenis bahan diantaranya : 1) Protein Plasma,yaitu Albumin,Globulin
dan fibrinogen 2) Sari makanan ,yaitu Glokusa,monosakarida,asam amino dan lipid 3) Bahan
untuk dibuan dari tubuh,anatara lain : Urea dan senyawa nitrogen 4) Berbagai ion,misalnya
natrium,kalium,klor,posfor,kalsium,sulfat dan senyawa bikarbonat. 5) Bahan lain yang biasanya
terdapat dalam darah,misalnya hormon, gas respiratori,vitamin dan enzim Volume plasma pada
hewan yang memiliki system sirkulasi tertutup tergantung pada keseimbangan antara laju filtrasi
cairan / plasma dari kapiler menuju ruang jaringan dan laju reabsorbsi filtrate tersebut. Ada dua
macam kekuatan yang bekerja dalam proses prtukaran cairan trsebut, yaitu tekanan darah
(tekanan hidrostatik) dan tekanan osmotic koloid. Tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh
darah mengendalikan kekuatan untuk filtrasi, sedangkan tekanan osmotik plasma bekerja untuk
reabsorbsi (yang arahnya berlawanan dengan filtrasi). Jadi protein dalam plasma merupakan
bahan yang penting untuk menentukan besarnya tekanan osmotic dalam plasma. Kekuatan
osmotik juga juga penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh pada hewan invertebrata
yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Protein plasma pada hewan vertebrata tingkat tnggi
dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : fibrinogen, globulin dan albumin. Fibrinogen
bertanggung jawab dalam berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan reaksi kekebalan
(imun) dan trasfor molkul tertentu seperti hormone, vitamin dan zat besi. Sementara albumin
bertanggung jawab mempertahankan volume plasma. Semua hewan mempunyai mekanisme
pertahan tubuh. Pertahanan tubuh dapat terjadi dengan berbagai mekanisme, antara lain :
mengaktifkan atau mengeluarkan berbagai sel asing dari tubuh, menghancurkan mikroorganisme
pathogen beserta hasil sekresinya dan menyingkirkan sel abnormal atau sel bermutasi (contohnya
sel kanker) yang muncul. Mekanisme pertahanan tubuh juga dapat terjadi dengan cara fagositosis
(paling primitive), enkapsulasi (pembentukan selubung), mengasilkan antibody atau sensitisasi
limfosit. Faktor homoral (aglutinin) dalam cairan tubuh juga dapat mengaktifkan benda asing
(pada invertebrata). C. Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dengan Sistem Peredaran
Darah Tertutup Sistem sirkulasi darah pada hewan ada yang terbuka dan tertutup, berikut
penjelasnnya: 1. Sistem Sirkulasi Terbuka Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi
jantung, dan volume darah yang dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan mengalir
dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas
metabolisme terbatas. Contohnya: Moluska dan Artropoda Susunan pembuluh pada arthropoda
contohnya insekta, salah satu jenis hewan yang mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Arthropoda
memiliki jantung berbentuk pipa yang terletak di bagian dorsal tubuh, dan diliengkapi dengan
sejumlah lubang beserta klep. Lubang yang dinamakan ostia tersebut member peluang kepada
darah untuk masuk kembali ke jantung. Relaksasi otot jantung menyebabkan adanya tekanan
negative dalam rongga jantung sehingga menimbulkan kekuatan untuk mengisap darah secara
aktif. Pembuluh darah dorsal bagian depan disebut aorta. Dinding aorta bersifat kontraktil dan
dapat menimbulkan gelombang peristaltik untuk mendorong darah ke arah depan ( ke kepala ).
Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh darah utama, yang berlanjut sampai kepala dan
berakhir di bagian tersebut. Percabangan pembuluh aorta membawa pasokan darah untuk
sebagian besar tubuh. Namun, pembuluh pada sistem sirkulasi terbuka idak dilengkapi dengan
pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan, darah akan keluar dari
pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara sel jaringan. Pada tahap selanjutnya, darah
atau cairan tubuh tersaring dan secara perlahan-lahan kembali ke jantung melaui ostia yang
banyak terdapat di bagian tersebut. Sebagai akibat dari tidak adanya pembuluh kapiler, sistem
sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah. Dengan demikian, pada setiap kontraksi
jantung, volume darah yang dapat dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain
itu, tekanan yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah sehingga darah
mengalir lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari makanan yang dilepaskan ke sel tubuh
terbatas, dan akibatnya aktivitas metbolisme dalam tubuh pun terbatas. Kelemahan lain dari
sistem sirkulasi terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke berbagai
organ yang berbeda. 2. Sistem Sirkulasi Tertutup Bekerja dengan melakukan gerakan memompa
secara terus menerus, dan tekanannya dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah yang
keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Dalam sistem darah
tertutup umumnya darah mengalir dari jantung ke pembuluh kapiler dan kembali ke jantung.
Contohnya : Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-cumi) dan Vertebrata
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan dengan sistem
sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh
yang kontinu, didorong oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus sehingga tekanan dalam
pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan
segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem,
darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal ini menjamin
adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses
metabolisme dapat terselenggara dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme
(misalnya saat melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan darah ke
organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran darah ke daerah yang kurang/ tidak
aktif (misalnya organ gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem
terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh ateri, vena, arteriol, venula, hingga
jaringan kapiler. D. Sistem Sirkulasi Darah pada Hewan Tingkat Rendah Sistem sirkulasi atau
sistem peredaran darah pada organisasi tingkat rendah umunya belum memiliki sistem sirkulasi
secara khusus. Contoh hewan tingkat rendah (invertebrate), antara lain protozoa, cacing tanah,
dan serangga. Hewan ini mempunyai system sirkulasi darah yang berbeda. 1. Sistem sirkulasi
darah pada protozoa Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki system sirkulasi darah
karena tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di dalam
vakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara difusi, dan CO2
dikeluarkan juga secara difusi. Contoh dari protozoa adalah amoeba dan paramaecium. System
sirkulasi pada paramecium lebih sempurna daripada amoeba. Pada paramaecium, makanan yang
berupa materi halus diserap melalui permukaan tubuhnya. Namun materi makanan yang besar
akan masuk sitostoma (mulut sel). Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh vakuola
kontraktil, sedangkan zan makanan yang berbentuk padat akan dicerna dan diedarkan oleh
vacuola makanan. Penyebaranya ke dalam endoplasma terjadi secara osmosis. 2. Sistem sirkulasi
pada darah cacing tanah Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lengkung aorta, pembuluh
darah punggung, dan pembuluh darah perut. Lengkung aorta berjumlah lima dan berfungsi
sebagai jantung. Darah dalam cacing beredar di dalam pemmbuluh sehingga termasuk peredaran
darah tertutup Darah yang terdapat pada pembuluh kapiler akan mengikat oksigen. Pembuluh
tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat oksigen ini akan mengalir ke
pembuluh punggung kemudian bergerak menuju lengkung aorta. 3. Sistem sirkulasi darah
pada serangga Sistem transportasi pada serangga contohnya pada belalang. Belalang mempunyai
sistem peredaran terbuka karena darah tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Alat
transportasinya berupa pembuluh yang dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh
karena itu, pembuluhnya disebut jantung pembuluh. Peredaran darah pada belalang berlangsung
sebagai berikut: Darah dipompa oleh jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta
dorsal. Selanjutnya darah beredar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh
darah. Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah
serangga disebut hemolimfa. Darah ini mengadung sel darah yang tidak berwarna yang berfungsi
untuk melenyapkan organisme asing. Karena tidak mengandung Hb, darah serangga berfungsi
untuk mengangkut zat makanan, tidak untuk mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas
tersebut disalurkan melalui system trakea. 4. Sistem sirkulasi darah pada hewan invertebrata
lainnya Hewan invertebrate lainnya seperti porifera dan coelenterata, belum memiliki organ
tubuh. System transportasinya juga belum ada. Oleh karena itu zat makanan dan oksigen
berdifusi langsung dari lingkungan ke sel, dan dari sel ke sel lainnya. Begitu juga sebaliknya
untuk pengeluaran zat-zat sisa. Hewan invertebrate seperti echinodermata, memilki system
sirkulasi radial yang bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan system sirkulasi air
yang disebut system air ambulakral System sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dengan
satu atau dua ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya. E. Sistem Transportasi pada Hewan
Tingkat Tinggi Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan
laju metabolism sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan
sari makanan dan oksigen berlangsung secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang
bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat sisa secara cepat. Sistem sirkulasi
pada hewan tingkat tinggi terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. System
peredaran darah semua vertebrata merupakan system peredaran darah tertutup dan ganda, kecuali
pada ikan. Sistem peredaran darah pada ikan termasuk sistem peredaran darah tertutup dan
tunggal. Struktur darah (susunan darah) pada vertebrata juga sama, yaitu terdiri atas plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. 1. Sistem Transportasi pada Ikan Ikan
mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena dalam satu kali beredar, darah ikan
hanya melalui jantung satu kali dan selalu berada dalam pembuluh darah. Darah pada ikan
berfungsi mengangkut sari-sari makanan, oksigen dan karbondioksida. Jantung ikan terdiri atas
dua ruang, yaitu satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel). Di dekat serambi terdapat
kantung yang disebut sinus venosus. Peredaran darah pada ikan berlangsung sebagai berikut.
Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui vena kemudian masuk ke serambi jantung. Darah ini
mengandung banyak karbon dioksida. Selanjutnya darah masuk bilik, kemudian dipompa
menuju insang melalui pembuluh nadi ventral. Di dalam insang terjadi pelepasan CO2 dan
pengikatan O2. Selanjutnya darah dari insang yang mengandung oksigen diedarkan ke selluruh
tubuh melalui pembuluh darah dorsal. 2. Sistem Transportasi pada Amphibian Hewan golongan
Amphibia contohnya katak. Sistem sirkulasi pada katak tersusun dari jantung dan pembuluh
darah. Jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, dan satu bilik.
Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan rangkap (ganda). Peredaran darah katak sebagai
berikut. a. Darah campuran (bersih dan kotor) dipompa dari bilik jantung ke paru-paru dan kulit.
Di tempat ini darah mengikat oksigen. Selanjutnya, darah ke serambi kiri dan ke bilik lagi. b.
Daerah campuran dipompa dari bilik jantung ke seluruh tubuh ( kepala, hati, usus, dinding tubuh,
dan ginjal) melalui arteri. Di dalam organ-organ tersebut, darah melepaskan oksigen dan
mengikat karbon dioksida. c. Darah yang mengandung CO2 mengalir melalui pembuluh vena
(balik) menuju serambi kanan kemudian ke bilik, dan tercampur lagi dengan darah bersih.
Demikian seterusnya berulang-ulang. 3. Sistem transportasi pada reptilia Contoh hewan reptilia
adalah kadal. Sistem transportasi pada kadal terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Reptilian
mempunyai jantung yang terdiri atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik. Sekat
biliknya tidak sempurna (kecuali buaya) sehingga darah dari bilik kiri dan bilik kanan dapat
bercampur. Sistem peredaran darah reptilian tertutup dan rangkap (ganda). Kadal memiliki dua
aorta, yaitu aorta kanan yang mengalirkan darah menuju kepala dan aorta kiri yang mengalirkan
darah menuju organ-organ tubuh bagian belakang. 4. Sistem Transportasi pada Burung Sistem
sirkulasi burung sama dengan mamalia dan manusia. Burung mempunyai jantung yang terdiri
atas empat ruang, yaitu dua serambi dan dua bilik. Sekat biliknya sempurna sehingga darah
bersih dan darah kotor tidak bercampur. Sistem peredaran darah burung tertutup dan rangkap
(ganda). Sistem peredaran darah burung: (a) peredaran darah kecil dan (b) peredaran darah besar.
Peredaran darah burung adalah darah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk ke serambi kiri,
kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel
tubuh, darah melepaskan O2 dan mengikat CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini
masuk ke serambi kanan melalui pembuluh balik. Selanjutnya darah masuk bilik kanan,
kemudian dipompa masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan CO2 dan
mengikat O2. 5. System predaran darah Mamalia Sistem peredaran darah pada mamalia tidak
jauh beda dengan sistem peredaran darah pada manusia yaitu terdiri atas darah, alat-alat
peredaran darah dan peredaran getah bening. Mengenai darah telah dijelaskan sebelumnya yang
selanjutnya akan dibahas tentang alat-alat peredaran darah, untuk mengedarkan sari makanan dan
oksigen diperlukan alat-alat peredaran darah berupa jantung dan pembulh darah. a. Jantung
Jantung mamalia terletak di daerah rongga dada bagian kiri tepatnya di antara kedua paru-paru,
dibungkus oleh selaput tipis yang dinamakan pericardium. Jantung tersebut memiliki 4 rongga
terdiri atas dua ruang serambi ynag berdinding lebih tipis dan dua ruang bilik yang berdidinding
lebih tebal. Serambi dan bilik berkontraksi secara bergantian. Pada saat serambi berkontraksi
(fase sistol), Jalan masuk darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontaraksi otot-otot
disekitarnya dan tekanan didalamnya meningkat sehingga darah akan terdorong menuju bilik
yang pada saat itu sedang berelaksasi. Dalam peristiwa tersebut, darah akan melewati kleb
atriventricularis, yaitu dua unit kleb yang membatasi rongga serambi dan bilik.kedu kleb tersebut
adalah kleb bikuspidalis dan trikuspidalis. kleb bikuspidalis menjadi pembatas antara rongga
serambi dan bilik jantung sebelah kanan sedangkan trikuspidalis menjadi pembatas antara rongga
serambi dan bilik jantung sebelah kiri. Pada saat bilik berkontraksi,serambi mengalami relaksasi
sehingga jalan masuk darah dari vena (yang semula tertutup ) akan terbuka. Hal ini akan
menyebabkan penurunan tekanan dalam serambi sehingga didarah tertarik masuk ke dalam
serambi jantung. Satu siklus jantung menghasilkan sekali denyutan jantung. Jantung manusia
berdenyut kira-kira 70 kali per menit, tetapi pada saat aktif melakukan kegiatan,denyut jantung
dapat meningkat hingga lebih dari dua kalinya. Ritme jantung dikendalikan oleh system saraf.
Kecepatan denyut jantung dikendalikan oleh system syaraf simpatis dan parasimpatis(saraf
vagus). Saraf simpatis bekerja untuk mempercepat denyut jantung, sedangkan saraf vagus
bekerja untuk memperlambatnya. b. Pembuluh darah Pembuluh darah adalah saluran khusus
untuk mengalirkan darah. Darah adalah cairan dalam pembuluh darah,yang beredar ke seluruh
tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Darah vertebrata mengalir dalam
pembuluh yang elastis (arteri,kapiler dan vena ) dan akan kembali ke jantung tanpa meniggalkan
system pembuluh. Jadi darah tetap berada pada saluran yang terttup.sistem sirkulasi yang
demikian dinamakan system sirkulasi tertutup. Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk
mengangkut darah yang keluar dari jantung. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang
cukup besar terhadap dinding pembuluh.untuk menahan tahanan tersebut,arteri harus mempunyai
dinding yang tebal dan kuat. Tekanan darah berasal dari kekuatan yang dihasikan oleh jantung
ketika berkontraksi sehingga keberadaan serabut elastic pada dinding arteri sangat penting untuk
memastikan aliran darah yang konstan ke kapiler. Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi
secara continue tetapi berselang seling seirama dengan kontraksi jantung. Ketika jantung
berkontraksi, darah terdorong keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh. Segera sesudah darah
masuk arteri besar, dinding arteri akan meregang dan menyimpan sejumlah besar energy yang
berasal dari peregangan serabut alastis. Pada saat jantung berelaksasi, tidak ada darah yang
masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebbut kembali mengkerut ke ukuraan semula dan
melepaskan sebagian energy yang tersimpan pada dindingnya.energi tersebut akan mendorong
darah dalam pembukuh arteri besar sehingga mengalir lebih jauh ke seluruh system sirkulasi.
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah besar otot polos
yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat kesadaran.\ Kapiler adalah pembuluh
darah terkecil dalam system sirkulasi yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta
berbagia zat lainnya antara pembuluh darah dan jaringan. Venula dan vena merupakan pembuluh
darah yang berfungsi untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Venula adalah
pembuluh vena yang paling kecil dan berhubungan langsung dengan kapiler. Vena dilengkapi
dengan klep yang berguna untuk mencegah aliran darah kembali ke arah jaringan dan menjamin
kelancaran aaliran darah menuju jantung yang dibantu juga oleh kontraksi otot pada dinding
pembuluh vena serta kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh tersebut. 6. Sirkulasi darah tertutup
dan ganda pada mamalia Sirkulasi darah pada hewan mamalia merupakan sirkulasi darah
tertutup dan ganda. Dikatakan sistem sirkulasi tertutup karena peredaran darah berlangsung di
dalam pembuluh, sedangkan dikatakan ganda sebab dalam peredarannya, darah mengalir ke
organ jantung sebanyak dua kali. pulmonalis dan (b) sistem peredaran darah sistemik Sistem
sirkulasi darah ganda pada mamalia meliputi peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. a.
Peredaran darah besar Pada peredaran darah besar, darah meninggalkan ventrikel kiri jantung
melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil
yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting
lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot
yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran
saluran dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Didnding kapiler sangat tipis sehingga dapat
berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisiiil. Kemudian kapiler- kapiler ini
bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga
bersatu menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan
bersatu lagi sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan
darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava superior yang mengumpulkan darah
dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isisnya ke dalam
jantung melalui atrium kanan jantung. b. Peredaran darah kecil Darah dari vena tadi kemudian
masuk ke dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri
pulmonalis. Arteri ini becabang dua untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan dan
kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di
dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi kapiler pulmonal
yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut oksigen dan melepaskan
karbon dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan
ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah dituangkan ke dalam atrium
kiri. Darh ini kemudian mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan
darah dipompa masuk ke dalam aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar. F. Pertukaran
zat di jaringan Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa besarnya tekanan systole dan
diastole pada manusia adalah 120/80 mm Hg. Hal ini berarti bahwa darah yang dipompa oleh
jantung membrikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Dari aorta, darah mengalir terus ke cabang-
cabang arteri, dan akhirnya sampai di pembuluh kapiler. Semakin jauh dari jantung, tekanan
darah dalam pembuluh pun semakin menurun. Di pembuluh kapiler, darah hanya memberikan
tekanan hidrostatik sebesar kira-kira 40 mm Hg. Sementara itu, tekanan dalam cairan atau
ruang ekstrasel hanya 25 mm Hg ( sama di semua bagian tubuh). Perbedaan tekanan yang timbul
antara bagian dalam n luar pembuluh kapiler menyebabkan terjadinya perpindahan sejumlah air
dan partikel- partikel kecil terlarut dari dalam pembuluh kapiler e cairan jaringan. Tekanan
hidrostatik dalam pembuluh kapiler yang berdekatan/ berhubungan dengan pembuluh vena atau
venula turun hingga 15 mm Hg. Karena tekanan hidrostatik di bagian ini lebih rendah daripada
tekanan osmotic dalam cairan jaringan, sejumlah air dan partikel kecil pada cairn jaringan akan
masuk kembali ke pembuluh kapiler. Sekalipun demikian, jumlah total air dan partikel yang
keluar dari pembuluh kapiler selalu lebih besar daripada jumlah yang dapat masuk kembali ke
kapiler. Untuk menjaga kondisi homeostasis, kelebihan air dan partikel zat yang masih tertinggal
dalam cairan jaringan harus dikembalikan ke dalam kapiler darah. Pengembalian kelebihan air
dan zat terlarut tersebut dilaksanakan oleh pembuluh limfe kecil yang sangat permeable, yang
akan meneruskannya ke pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap unit
pembuluh limfe yang lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap unit pembuluh limfe kecil
akan bergabung akan bergabung untuk membentuk pembuluh yang lebih besar. Pembuluh limfe
yang paling besar akan berhubungan dengan pembuluh darah, yakni pad pembuluh vena
subklavia. Oleh karena itu, cairan yang masuk ke pembuluh limfe kecil nantinya akan masuk ke
pembuluh darah juga. Aliran cairan dalam sistempembuluh limfe dipertahankanoleh sejumlah
klep dan aktivitas otot di sekitar pembuluh, seperti yang terjadi pada pembuluh vena. BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi cairan intrasel dan
ekstrasel. Cairan intrasel yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan jaringan,
limfe, darah dan hemolimfe. Darah terdiri atas plasma dan sel darah ( eritrosit, leukosit dan
trombosit), yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Hewan yang berukuran lebih
besar dan lebih banyak beraktivitas memerlukan laju metabolism sel yang lebih tinggi.
Metabolisme yang tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan dan oksigen berlangsung
secara konstan, serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran gas dan
pembuangan zat sisa secara cepat. Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh
darah, dan cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat penting
untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung berperan sebagai
pemompa cairan yang bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran
darah. B. Saran Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih
terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya manusia biasa yang tidak
luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa
mendatang DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 2009. Sistem Sirkulasi pada Manusia, http://
massofa.wordpress.com Diakses 26 Desember 2011 Anonymous, 2007. TEORI RINGKAS
BIOLOGI. LP3T Technos: malang Isnaeni, wiwi. 2006. FISIOLOGI HEWAN. Yogyakarta:
Kanisius Soewolo, dkk. 1999. FISIOLOGI HEWAN. Um press: Malang Sumarjito, 2006.
PANDUAN BELAJAR BIOLOGI. Primagama: yogyakarta Widodo,nur.2002. Fisiologi
Hewan.umm press:malang http://samadaranta.wordpress.com/2010/12/14/fisiologi-sirkulasi/

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Sistem Peredaran Darah Pada Hewan

Sistem Peredaran Darah Pada Hewan


- Protozoa
Difusi (pada Amoeba) dan vakuola kontraktil (pada Paramaecium).
- Coelenterata dan Platyhelmintbes
Sistem Gastrovaskuler.
- Mollusca dan Arthropods
Sistem Peredaran darah terbuka
- Annelida
Sistem peredaran darah tertutup.
- Pisces
Peredaran darah tunggal, jantung beruang dua.
- Amphibi
Peredaran darah ganda, jantung beruang tiga.
- Reptil
Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat antar ruang belum sempurna.Pada buaya
terdapat lubang kecil antar bilik yang disebut foramen panizzae.
- Aves
Peredaran darah ganda, jantung beruang empat, sekat sudah sempurna.

Sistem Sirkulasi pada Hewan

Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :


Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran
makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam
pembuluh.
Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.

1. Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas
sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya
disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2. Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai
sirkulasi.

3. Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak
dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.

4. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah
ventral dan limapasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah
(Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta -pembuluh ventral - kapiler (seluruh jaringa tubuh) - pembuluh dorsal - lengkung aorta
(pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran
darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan
darahnya.

5. Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan
ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

6. Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh
-jaringan tubuh tanpa melalui kapiler -jantung pembuluh melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung
haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan
melalui sistem trakea.

7. Pisces

Jantung ikan terdiri :


- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh
tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke
jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung
satu kali).

8. Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke
atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2
dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk
memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali).

9. Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan
pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di
air.

10. Aves

Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :


- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

11. Mamalia

Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :


- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
1. Sistem Peredaran Darah pada Avertebrata

Avertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Ada hewan yang belum memiliki
peredaran darah, dan ada yang berupa peredaran darah terbuka, dan ada yang berupa peredaran
darah tertutup.

a. Sistem peredaran darah tidak melalui peredaran darah

Hewan bersel satu (protozoa) tidak memiliki sistem peredaran darah. Gas yang dibutuhkan dan
zat makanan yang akan diserap dilakukan secara difusi, karena tubuh hanya terdiri atas satu sel
sehingga seluruh aktivitas metabolisme dilakukan oleh sel itu sendiri.

Banyak hewan jenis ini yang menggunakan organel selnya untuk metabolisme, seperti
Paramaecium menggunakan vakuola kontraktif untuk mengedarkan zat makanan cair, dan
mengunakan vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan padat.

Ada hewan yang menggunakan ronga sebagai saluran pencernaan sekaligus saluran yang
dinamakan rongga gastrovaskuler.

Contoh Hydra dan Planaria.

b. Sistem peredaran darah terbuka

Dinamakan sistem peredaran darah terbuka karena darah ataupun homolimfa dialirkan tidak
melalui pembuluh, tetapi langdung dialirkan ke dalam rongga tubuh. Sistem ini dijumpai pada
hampir semua jenis Mollusca dan Arthropoda.

1) Sistem Peredaran darah Mollusca

Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana.
Jantungnya terdiri atas atrium dan ventrikel yang terletak di dalam rongga perikardial. Jika
jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar menuju rongga perikardial atau sinus terus
menuju ke jaringan tubuh.

Di dalam jaringan, darah akan membebaskan zat makanan dan menyerap zat-zat sisa.
Selanjutnya darah akan menuju ke rongga perikardial terus jantung melalui ostium.
2) Sistem peredaran darah pada Arthropoda

Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh.
Darah dan cairan tubuh serangga disebut dengan hemolimfa.

Arah aliran darah hemolimfa adalah:

Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk
kedalam rongga tubuh, masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh
kapiler, dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.

Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel.

Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian
darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan
melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.
c. Sistem Peredaran darah tertutup

Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh
yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.

SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA

Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan pembuluh
darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh
kapiler.

Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta
kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap Jantung cacing.

Arah aliran darahnya:

Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh perut
dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler
dan diikat heoglobin yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.

2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata

Sistem peredaran darah yang lebih kompleks terdapat pada vertebrata. Pusat peredaran darah
vertebrata adalah jantung.
setelah saya membagikan makalah tentang sistem pernapasan sekarang saya akan

membagikan makalah tentang sistem peredaran darah bagi mahasiswa di bidang

kesehatan yang lagi cari-cari makalah tentang sistem peredaran darah

silahkan dicopas,

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi yang

penulis dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Penulis tertarik pada sirkulasi

darah didalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri untuk

menyusun makalah ini dengan judul Sistem Peredaran Darah.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa

makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa

kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang sirkulasi darah yang ada

didalam tubuh makhluk hidup, keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua.


Banda Aceh , 17 Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A.Latar Belakang............................................................................ 1
B.Tujuan ......................................................................................... 1
1.Tujuan Umum ........................................................................ 1
2.Tujuan Khusus........................................................................ 2
BAB II TINJAUN TEORITIS................................................................... 3
A. Pengertian ................................................................................. 3
B. Fungsi Darah ............................................................................. 4
C .Sel Darah .................................................................................. 4
D.Mekanisme Pengumpulan Darah ............................................... 7
E.Kelainan / Gangguan Pada Sistem Peradaran Darah ................ 7
F.Pembuluh Darah ......................................................................... 8
G.Peredaran Darah Manusia....................................................................... 10
H.Cara Untuk Menjaga Kelancaran Sirkuasi Darah .................................. 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 14
A.Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke

dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah

terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat

tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,

mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap

virus atau bakteri.

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan

metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan

sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti

makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui

sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh

darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari

seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

B.TUJUAN

1.Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang system peredaran darah

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengertian


Untuk mengetetahui fungsi na ,dll

BAB II

TINJAUN TEORI
A.PENGERTIAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke

dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah

terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan

pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin kelangsungan hidup

organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia

dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon

dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang

berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan

masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat

tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,

mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap

virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau

hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma

darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit).

B.FUNGSI DARAH
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh

plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh

plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

C.SEL SEL DARAH

Sel sel darah adalah sel darah yang hidup , sel sel darah yang tidak tebelah melaikan

langsung diganti oleh sel sel baru dari sum sum tulang belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1. Eritrosit (Sel darah merah)

Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya

(bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).Warna eritrosit tergantung pada

hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2), jika hemoglobin mengikat O2, maka

eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid) yang mampu

berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-
rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan

limpa (lien) dan hati.


Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal

seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik

darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.

2. Leukosit ( sel darah Putih)

Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit

dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering

disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak

bergranula).Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam

amino seperti hal nya sel-sel lainnya.


Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari

62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit. Masa hidup

leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara,

tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300

hari.

3. Trombosit (keping-keping darah)

Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.


Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.
Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di

hancurkan.
Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

4.Susunan Darah[3]. serum darah atau plasma terdiri atas:

Air: 91,0%
Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).
Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan

zat besi, dll).


Garam.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :


Albumin

bahan pembeku darah

immunoglobin (antibodi)

hormon

berbagai jenis protein

D.MEKANISME PENGUMPULAN DARAH

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :

Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan mengeluarkan

zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.


Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi

kehilangan darah.
Pembentukan benang-benang fibrin.
Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari

plasma darah.
Tronbin akan mengkatalisis perubahan pibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

E.KELAINAN / GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku


Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang

mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan

aglutinin dari luar.


Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali.
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria.
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis

yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur).
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

F.PEMBULUH DARH

Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, yani William Harvey (1578

1657), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik

(vena).

a.pembuluh nadi ( arteri )

Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya

mengandung banyak oksigen.

Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.

Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup (Valvula semilunris) yang berada terdapat

diluar jantung.

Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :

1.Pembuluh nadi besar (aorta).Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung

menuju keseluruh tubuh.

2.Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang

dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).

b.pembuluh balik ( vena )


Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, yang

umumnya mengandung karbondioksida.Pada saat jantung berelaksasi (Diastol), darah dari tubuh

dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui vena.Vena diselubungi oleh otot rangka dan

memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.

Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :


Vena Kava

Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam

vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher,

keserambi kanan jantung.

Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO 2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota

badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.

2) Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.

Poin kunci:

Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.

Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.

Jalur peredaran darah:


Jantung aorta arteri arteriola kapiler sel-sel tubuh venula vena vena kava

jantung.

G. PEREDARAN DARAH MANUSIA

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :

1. Peredaran darah kecil.


Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri

pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

2. Peredaran darah besar

Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan

akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka

manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda


Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung

dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah

tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem

peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung paru-

paru kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung seluruh tubuh dan kembali

ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

H.CARA UNTUK MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI DARAH


1. Konsumsi suplemen yang bisa melancarkan sirkulasi darah salah satunya ace maxs

Selagi berupaya menyeimbangkan pola hidup, tubuh membutuhkan suplemen yang

dapat membantu menunjang kelancaran sirkulasi darah. Yang tergolong aman adalah

suplemen herbal, karena mengandung bahan-bahan dari alam.

2. Hindari rokok, minuman keras dan polusi

Rokok mengandung begitu banyak bahan kimia berbahaya. Merokok 4 batang per

hari saja bisa meningkatkan resiko serangan jantung hingga 50%. Asap pembakaran dari

kendaraan bermotor juga berperan dalam menghambat kelancaran aliran darah.

3. Terapkan pola makanan sehat

Kebiasaan menyantap makanan berlemak dapat menyebabk tubuh menimbun

kolesterol dan memicu aterosklerosis. Hindari makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh.

Tingkatkan asupan makanan berserat, sayuran dan buah-buahan.

4. Kelola stres

Terbukti, stres erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, gangguan tidur, serta

sakit sistem otot. Pada sebuah studi di Universitas Milan yang dimuat pada jurnal

Hypertension, penderita stres banyak mengalami ketidakteraturan denyut jantung, serupa

dengan yang dialami pasien hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.

5. Jaga berat badan ideal

Orang yang kegemukan beresiko tinggi mengalami gangguan sirkulasi darah. Banyak

kondisi medis telah dihubungkan dengan kegemukan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit

jantung, tekanan darah tinggi dan stroke serta beberapa jenis kanker.

6. Berolahraga rutin
Mulailah dengan berolahraga selama 30 menit secar rutin setiap hari, minimal tiga

sampai empat kali seminggu. Bertahap, tingkatkan frekwensi. Yang ringan, misalnya berjalan

kaki, sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat

ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari

homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem

peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh

plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan

oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

B.SARAN

Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu kami dari penyusun

makalah ini sangat mengharapkan kritik , saran ,dan masukan dari pembaca dan dosen

pebimbing agar makalah ini jadi lebih sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad A. K.Muda . (1995).kamus lengkap kedokteran .penerbit Citas Media pers surabaya

2. Anna Pujiadi (1994),Dasar Dasar biokimia . penerbit Universitas Indonesia , Jakarta .

3. Averdi Roezim Dr, (1993).Buku pelajaran THT . penerbit Gramedia , Jakarta .

4. Daniel S .Wibowo ,Dr,(1986).Anatomi Susunan Saraf.Alumni.Bandung.

5. Dorland ,(1994).Kamus Kedoktern .Edisi 26. Penerbit buku kedokteran EGC , Jakarta.

6. Evelen Bruce ,D . (19994) .The Body Of Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis

.penerbit

PT Gramedia , Jakarta.

7. Gery A. Thibodeau , Ph .D .(1987) .Anatomi and Physiology .Times Minor Mosby , St .

Louis.

8. Nubai Iskandar Dr. H . (1991) . Segi Praktis THT . Bina Rupa Aksara , Jakarta .

9. Syaifuddin , Drs . H . (2002) .Struktur & Komponen Tubuh Manusia . Penerbit Buku

Kedokteran EGC , Jakarta

10. Wildam Yatim , Dr .(1996) .Genitika . Penerbit Tarsito , Bandung .

Sampai disini dulu pembahasan tentang sistem peredaran darah lain kali

saya akan membahas makalah tentang sistem organ tubuh manusia yang

lainnya.bagi mahasiswa kedokteran ataupun keperawatan yang lagi

mencari tentang sistem peredaran darah moga2 saja makalah saya ini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah memang bukan sembarang cairan biasa. Cairan yang identik dengan warna
merah ini mempunyai peranan yang luar biasa bagi tubuh. Beredarnya darah dalam tubuh
tidak dapat terlepas dari alat-alat sirkulasi. Anemia merupakan salah satu jenis penyakit yang
banyak dijumpai di masyarakat. Orang awam lebih mengenal anemia dengan penyakit kurang
darah. Anemia ditandai dengan badan lesu, mata berkunang-kunang, dan kepala pusing
sehingga menyebabkan aktivitas menurun. Jika gejala seperti ini Anda alami, segera
periksakan ke dokter. Anemia atau kurang darah jangan Anda sepelekan, karena darah
merupakan komponen penting dalam tubuh Anda. Itulah salah satu jenis penyakit yang dapat
terjadi pada system peredaran darah. Pada Makalah ini, kita akan mempelajari tentang sistem
peredarah darah manusia dan hewan. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat
menjelaskan struktur, fungsi, dan proses yang terjadi pada sistem peredaran darah. Selain itu,
Anda juga diharapkan dapat menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Manusia?
2. Bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Hewan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk:
1. Mengetahui bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.
2. Mengetahui bagaimana Sistem Peredaran Darah Pada Hewan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Sistem peredaran darah adalah suatu system organ yang berfungsi memindahkan zat
dari satu sel ke sel yang lain. Sistem peredaran darah pada manusia juga disebut Sistem
peredaran darah rangkap. Artinya, darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali
edar yaitu saat darah beredar menuju ke paru-paru dan saat darah beredar menuju ke seluruh
tubuh.
Sistem peredaran darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah.
2. Mengangkut zat makanan dan zat sisa hasil metabolism.
3. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah.
4. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk dinetralkan.
5. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh.
6. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel darah
putih.
7. Mendistribusikan hormone dan kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel tubuh
yang membutuhkan.
Sistem Peredaran Darah memiliki tiga komponen utama sebagai berikut :
1. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut zat makanan, udara, dan zat buangan.
2. Jantung, berfungsi memompa darah sehingga darah beredar ke seluruh tubuh.
3. Pembuluh darah, sebagai saluran tempat darah berdar ke seluruh tubuh.
1. Darah

Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah.
Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna merah tua dan kadang-
kadang berwarna merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida
yang terkandung di dalamnya. Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah
manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau
cairan darah.
2

a Sel-Sel Darah
Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel
darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombosit
(keping-keping darah atau sel pembeku darah).
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
a) Eritrosit merupakan komponen utama sel darah yaitu sekitas 99%.
b) Setiap mm3 darah pada seorang laki-laki mengandung 5 juta sel darah merah pada seorang
perempuan 4 juta sel darah merah.
c) Berbentuk bikonkaf sehingga memiliki permukaan yang lebar.
d) tidak berinti sehingga tidak dapat hidup lama.
e) Berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin yaitu molekul kompleks dari
protein dan molekul besi hemin. Hemoglobin berperan mengikat oksigen dan karbon
dioksida.
f) Saat dalam rahim ibu, eritrosit dibentuk dalam hati dan limfa. Setelah dilahirkan, eritrosit
dibentuk di sumsum tulang, missal di tulang dada, tulang lengan atas, tulang kaki atas, dan
tulang pinggul.
g) Umur eritrosit sekitar 120 hari. Setelah mati akan dirombak di hati menjadi bilirubin dan
biliverdin(zat warna empedu). Zan besi hasil perombakan tersebut kemudian dikirim ke hati
dan limfa untuk digunakan membentuk eritrosit baru.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Karakteristik sel darah putih sebagai berikut :
a) Leokosit memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup berbulan- bulan.
b) Tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak berwarna merah.
c) Ukurannya lebih besar daripada eritrosit.
d) Leukosit dibentuk di dalam sumsum merah, limfa, dan kelenjar getah bening.

Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua yaitu
granulosit dan agranulosit.
a) Granulosit merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula. Granulosit terdiri atas
neotrofil, eosinofil, dan basofil.
b) Agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula.
Kelompok sel ii meliputi limfosit dan monosit.
Leukosit Keterangan
B
E Basofil Setiap mm3 darah mengandung 2050 butir.
R Plasma bersifat basa dan terdapat bintik-bintik biru
G yang mengandung histamin.
R Bersifat fagosit.
A
N
U
Tiap mm3 darah mengandung 100400 butir.
L
Plasma bersifat asam dan terdapat bintik-bintik biru.
A Eosinofil Bersifat fagosit.

Tiap mm3 darah mengandung 3.0007.000 butir.


Neutrofil Plasma bersifat netral dan terdapat bintik-bintik.
Bersifat fagosit.
Tidak
B Tiap mm3 darah mengandung 1.5003.000 butir.
E Dapat bergerak bebas, dapat membentuk zat antibodi
R
G
Limfosit
R
A
Tiap mm3 darah mengandung 100700 butir.
N
Dapat bergerak cepat.
U
L Bersifat fagosit.
A Monosit dapat membesar dan berkembang menjadi
Monosit makrofag. Makrofag merupakan sel fagositik
terbesar dan berumur panjang.

Secara umum leukosit mempunyai fungsi sebagai berikut.


a) Menghancurkan uman penyakit dan zat asing secara fagositosis.
b) Mengangkut lmak dan menghasilkan histamin, histamin merupakan zat yang berperan dalam
timbolnya alergi.
4

3. Keeping Darah (Trombosit)


Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 34 mm. Pada
umumnya setiap mm3 darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit. Trombosit dibentuk
dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah
dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses
pembekuan darah.
Proses Pembekuan Darah :

Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit
yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan
trombokinase atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca 2+ tromboplastin mengubah
protrombin dalam darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada
dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup
luka sehingga darah tidak keluar lagi.

2. Plasma Darah

Plasma darah ini mengandung berbagai macam zat organik, anorganik, dan air.
Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai berikut.
1) Enzim, hormon, dan antibodi, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
2) Protein yang terlarut dalam darah, molekul-molekul ini berukuran cukup besar sehingga
tidak dapat menembus dinding kapiler. Contoh:
a) Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah.
b) Globulin, berperan dalam pembentukan g-globulin, merupakan komponen pembentuk zat
antibodi.
5

c) Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.


3) Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil
4) sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.
Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan
plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah
dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini
berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang
masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma
darah dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Aglutinin : menggumpalkan antigen.
2) Presipitin : mengendapkan antigen.
3) Antitoksin : menetralkan racun.
4) Lisin : menguraikan antigen.
Antigen yang terdapat dalam sel darah dikenal dengan nama aglutinogen, sedangkan antibodi
terdapat di dalam plasma darah dinamakan aglutinin. Aglutinogen membuat sel-sel darah
peka terhadap aglutinasi (penggumpalan). Adanya aglutinogen dan aglutinin di dalam darah
ini pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner (18681943) dan Donath. Di dalam darah
terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada
tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu
darah golongan A, B,
AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.
Perhatikan dengan saksama rambu-rambu berikut.

3. Jantung

Jantung terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman tangan
pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram. Jantung dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai
alat pemompa darah. Jantung tersusun atas otot jantung (miokardium). Bagian jantung luar
dilapisi oleh selaput jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar
disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut
lamina viseralis. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang
berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung
dilapisi endokardium.
Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium sinister (serambi kiri), atrium dexter
(serambi kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan ventrikel dexter (bilik kanan). Antarsisi
kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat) yang
berupa otot yang padat.
1. Sirkulasi pulmonal ( Sistem peredaran kecil).
Sirkulasi pulmonal atau disebut juga sistem peredaran darah kecil adalah sirkulasi darah
antara jantung dan paru-paru. ( Jantung - Paru paru - Jantung lagi)
Detailnya darah dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, darah ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk
dibuang melalui alveolus paru-paru ke atmosfer.
Selanjutnya darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri)
melalui vena pulmonalis.
7
1. Arteri Pulmonalis adalah satu satunya aretri yang kaya Carbon dioksida
2. Vena Pulmonalis adalah satu satunya pembuluh darah vena / balik yang kaya akan Oksigen
2. Sirkulasi Sistemik (Sistem peredaran darah besar)
Sirkulasi sistemik atau peredaran darah besar / Magna sirkulatoria adalah srikulasi darah
dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru).( Jantung - Tubuh -
Jantung )
Darah dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta, kemudian pembuluh
darah Aorta bercabang-cabang menjadi arteri dan arteri bercabang lagii membentuk aeteriol /
arteri yang lebih kecil yang tersebar dan bisa mengakses ke seluruh sel tubuh kita .
Selanjutnya darah dikembalikan ke jantung bagian kanan tepatnya ke serambi kanan)/
ventrikel dexter melalui vena cava baik Vena cava superior ( tubuh sebelah atas jantung )
maupun Vena cava inferior
Sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh berjalan satu arah.
Darah dari ventrikel kanan dialirkan ke paru-paru kemudian kembali ke jantung dan
diedarkan ke seluruh tubuh dari ventrikel kiri melalui aorta.
Aorta akan bercabang-cabang menjadi arteri, arteriola / pembuluh kapiler.
Selanjutnya dikembalikan ke jantung melalui venula -vena - vena cava (pembuluh balik).

4. Pembuluh Darah

Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke
seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter
antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan
kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan
membentuk suatu sistem.
1. Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri
yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu,
pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis.
Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya
karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut
arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang
ini disebut kapiler.
2. Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang
membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena
yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava. Vena
mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung
banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang
pembuluh lebih besar daripada arteri.
9

3. Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan
vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut
dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen,
karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di
sekeliling kapiler. Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga
sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubahubah.
Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar
bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin.
Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi
jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di
dalam kapiler 800 kali
volume darah di dalam arteri dan vena.
Jadi, antara arteri, vena, dan kapiler bekerja sama mengedarkan darah. Berdasarkan
peredarannya, system sirkulasi darah manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu sirkulasi
darah kecil dan sirkulasi darah besar.

5. Gangguan pada Sistem Sirkulasi Darah

Uraian berikut ini akan menjelaskan mengenai beberapa gangguan


yang sering mempengaruhi sistem sirkulasi darah.
1) Anemia dikenal sebagai penyakit kurang darah. Namun sebenarnya anemia merupakan
penyakit yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan
hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang. Anemia ada
yang bersifat genetis dan dapat menyebabkan kematian, di antaranya adalah anemia sickle
cell dan talasemia. Anemia sickle cell ditandai dengan bentuk eritrosit seperti bulan sabit.
Talasemia merupakan anemia yang disebabkan gagalnya pembentukan hemoglobin akibat
rusaknya gen globin. Namun, umumnya anemia disebabkan kekurangan ion besi atau vitamin
B12 yang dapat membantu pematangan sel eritrosit.
2) Blue baby, merupakan penyakit bayi saat lahir yaitu seluruh tubuhnya berwarna biru.
Penyakit ini disebabkan foramen ovale tidak tertutup.

10
3) Hemofilia, darah penderita sukar membeku. Apabila penderita mengalami luka, darah akan
mengucur terus. Keadaan ini dapat menyebabkan kekurangan darah dan mengakibatkan
kematian. Penyakit ini bersifat genetis dan berpeluang besar diturunkan bagi anak laki-laki.
Hal ini karena gen pembawa hemofilia terkait pada kromosom X, sehingga wanita hemofilia
tidak pernah dijumpai karena bersifat letal.
4) Leukemia dikenal sebagai kanker darah, yaitu pertumbuhan leukosit yang melebihi jumlah
normal sehingga leukosit ini membinasakan sel darah merah dengan cara memakannya.
5) Sklerosis, yaitu penyakit yang dikarenakan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika
pengerasan ini disebabkan oleh kolesterol, dinamakan aterosklerosis dan jika disebabkan oleh
endapan kapur dinamakan arteriosklerosis. Sklerosis ini dapat mempersempit pembuluh
sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pengerasan pembuluh ini dapat terjadi di bagian
otak dan dapat mengakibatkan stroke.
6) Koronaria trombosis, yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria sehingga
aliran darah terganggu dan berkurang. Akibatnya, otot jantung kekurangan O 2 serta
kontraksinya menjadi lemah sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung. Keadaan ini
kalau tidak segera ditolong, dapat mengakibatkan kematian.
7) Varises adalah pelebaran vena, umumnya terjadi di daerah betis. Kalau terjadi di sekitar anus
disebut hemoroid atau ambeien.
8) Embolus adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak oleh trombus.
Trombus merupakan darah yang membeku.

B. Sistem Sirkulasi Darah pada Hewan


Semua hewan mempunyai sistem sirkulasi yang membawa cairan ke seluruh tubuh.
Cairan yang diedarkan ada 2 macam, yaitu darah dan hemolimfa. Darah selalu mengalir
dalam pembuluh darah dan hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh yang disebut
hemocoel. Hemolimfa merupakan campuran darah dan cairan interstitiil.
Jadi, berdasarkan tempat mengalirnya cairan tubuh, system sirkulasi hewan dibedakan
menjadi 2, yaitu sistem sirkulasi darah terbuka dan sistem sirkulasi darah tertutup.
1) Sistem Sirkulasi Darah Terbuka
Pada sistem sirkulasi darah terbuka, darah dan cairan lainnya tidak selamanya diedarkan
melalui pembuluh darah. Namun, pada saat tertentu darah meninggalkan pembuluh darah dan
langsung beredar di dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam
pembuluh.
Sistem sirkulasi darah terbuka terdiri dari jantung, sejumlah sinus (rongga), dan
sejumlah arteri. Jantung berotot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh
perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung dan mempunyai valve
(katub-katub). Valve ini untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Berikut ini dijelaskan sistem sirkulasi darah terbuka pada beberapa hewan.
a) Sirkulasi Darah pada Udang
Mula-mula darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah menuju bagian bawah tubuh,
seperti bagian kaki. Darah dari bagian kaki mengalir menuju insang bagian kiri dan kanan
tanpa melalui pembuluh. Di insang, darah mengikat O2 dan kemudian kembali ke jantung.
12

b) Sirkulasi Darah pada Mollusca


Alat sirkulasi darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana.
Jantung siput terdiri atas atrium dan ventrikel, terletak di dalam rongga perikardial. Jalan
sirkulasi darah pada siput diawali dengan darah dipompa dari jantung mengalir melalui sinus
menuju jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, darah kembali lagi ke jantung.
c) Sirkulasi Darah pada Serangga
Serangga memiliki alat sirkulasi darah terbuka yang terdiri atas jantung yang beruas-ruas dan
aorta. Serangga tidak memiliki pembuluh kapiler dan vena. Darah serangga tidak berwarna
karena tidak mengandung hemoglobin, tetapi mengandung hemosianin. Darah serangga
hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh tubuh. Darah serangga
tidak digunakan untuk pengangkutan gas O 2 maupun CO2 Pengangkutan gas O2 dan CO2
dilakukan oleh sistem trakea.
2) Sistem Sirkulasi Darah Tertutup
Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui
pembuluh.
13

Jantung memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh dan kembali ke jantung
juga melalui pembuluh. Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi darah tertutup sudah
lengkap, yaitu terdiri atas jantung sebagai alat pemompa darah, pembuluh aorta, pembuluh
arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, plasma, dan sel darah, serta jaringan tubuh yang
dialirinya. Berikut ini dijelaskan beberapa hewan yang memiliki system sirkulasi darah
tertutup.
a) Cacing Tanah
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lima pasang jantung pembuluh atau jantung
semu yang terletak pada segmen tubuh VII hingga XI. Lima pembuluh darah sejajar dengan
panjang tubuh. Pada setiap segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung,
pembuluh darah dorsal (punggung), pembuluh ventral (perut), serta anyaman pembuluh
kapiler. Jantung pembuluh terdiri dari pembuluhpembuluh yang berukuran besar, yaitu
pembuluh dorsal dan ventral yang mampu berkontraksi.
b) Pisces (Ikan)
Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung terdiri atas dua
ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang insang, yaitu di dalam Proses
sirkulasi darah bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung
melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke atrium, dilanjutkan ke
ventrikel dan dipompa menuju insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen diikat
dan CO2 dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu
kembali ke jantung melalui vena.

14
Sirkulasi darah ikan disebut sirkulasi darah tunggal karena darah beredar
hanya sekali melalui jantung, yaitu jantung insang seluruh tubuh jantung.

c) Amphibia (Katak)
Alat sirkulasi darah katak terdiri atas jantung, arteri, vena, kapiler, dan sinus venosus. Jantung
terdiri dari 3 ruangan yaitu atrium kiri, atrium kanan, dan satu ventrikel. Di antara atrium dan
ventrikel terdapat sekat. Antara atrium kanan dan kiri terdapat katup. Sinus venosus terletak di
sebelah dorsal jantung. Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus dan akan masuk ke
atrium kanan, dan menuju ventrikel, lalu dipompa menuju paru-paru. Selanjutnya, darah dari
paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri dan menuju ventrikel. Selain dari paru-paru, O2
juga dapat diperoleh melalui kapiler-kapiler di bawah kulit. O2 ini masuk ke dalam kulit
secara difusi. Jadi, di dalam ventrikel kedua jenis darah bercampur. Selanjutnya, darah kaya
O2 dari ventrikel dipompa menuju arteri untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Kulit
amfibi juga berperan sebagai alat pernapasan. Oksigen masuk melalui kulit secara difusi, ke
kapiler-kapiler di bawah kulit.

15

d) Reptilia
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak.. Jantung terdiri dari empat
ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus
venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya C2 dalam
ventrikel kanan. Khusus pada jantung buaya, pada sekat antarventrikel terdapat lubang kecil
yang disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistemcsirkulasi darah ganda. Darah dari vena
yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang
kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa
keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
e) Aves
Alat sirkulasi darah berupa jantung yang terdiri dari 4 ruang dengan sekat sempurna, arteri
dan vena. Sistem sirkulasi darah Aves sama dengan sirkulasi darah pada manusia.

16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah eritrosit), sel
darah putih (leukosit) dan keping darah, ( trombosit).
Di dalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan
karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit (Netrofil,
eosinofil, basofil)dan leukosit agranulosit (monosit, limfosit). Trombosit berfungsi
membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody (kekebalan). Pembuluh darah meliputi
pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup
dan gandah.
Lambung merupakan saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di
rongga perut sebalah atas, tepat dibawah diafragma. Ketika lambung kosong, ukurannya
hanya sebesar sosis berukuran besar. Lambung terbagi menjadi 4 bagian, yaitu kardia
(terletak didekat otot spingter), fundus (bagian yang membulat terletak di atas sebelah kiri),
badan (bagian terbesar lambung, terletak di bawah fundus), dan pilorus (bagian bawah yang
menyempit, berbatasan dengan usus halus oleh otot spingter pilorus).

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA


DISUSUN OLEH :

ELZA PASELINJANI : 1214-201010

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
KAMPAR
RIAU
2013
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah SWT semata, sehingga rasa syukur yang tiada hentinya
tidak dapat penulis ungkapkan dengan kata-kata. Berkat Taufiq dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah sebagai salah satu tugas Ilmu Dasar Keperawatan II dan agar
dapat di manfaatkan oleh para pembaca. Hanya dengan kekuatan dan kesabaran yang
dilimpahkannya, makalah ini dapat diselesaikan.
Selawat beriring Salam kita sanjung dan Sajikan Kepangkuan Rasulullah SAW
beserta Keluarga dan Sahabatnya sekalian, yang telah memperjuangkan kehidupan kita
kearah yang lebih baik dan bermartabat.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber yang penulis dapat dari berbagai
media dalam rangka melengkapi tugas mandiri mata kuliah IDK II yang dibimbing oleh Nur
Afrini,M.Si.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk
itu penulis membuka diri menerima berbagai saran dan kritik demi perbaikan di masa
mendatang.
Bangkinang, 05 April 2013
Penulis,

Elza Paselinjani

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1


1.2 Tujuan Makalah..................................................................................................... 2
A. Tujuan Umum........................................................................................................ 2
B. Tujuan Khusus...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sirkulasi darah dan Definisi Jantung....................................................... 3


2.2 Fungsi Jantung....................................................................................................... 5
2.3 Bagian Bagian Jantung....................................................................................... 6
2.4 Siklus Jantung....................................................................................................... 6
2.5 Daya Pompa Jantung............................................................................................. 7
2.6 Pasokan Darah Jantung......................................................................................... 7
2.7 Arteri dan Vena...................................................................................................... 7
A. Arteri..................................................................................................................... 7
B. Vena....................................................................................................................... 8
C. Perbedaan antara Arteri dan Vena......................................................................... 8
2.8 Macam macam Peredaran Darah........................................................................ 9
A. Peredaran darah tertutup........................................................................................ 10
B. Peredaran darah terbuka........................................................................................ 10
C. Sistem peredaran portal......................................................................................... 11
2.9 Darah..................................................................................................................... 11
A. Sel darah merah..................................................................................................... 12
B. Sel darah putih...................................................................................................... 12
C. Trombosit.............................................................................................................. 12
D. Plasma Darah......................................................................................................... 13

2.10 Kelainan pada sistem peredaran darah manusia............................................ 13


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh
dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.Alat transportasi
pada manusia terutama adalah darah.

Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah.Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah
bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.Pada hewan alat transpornya adalah
cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-
bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

Fungsi sistem ini adalah menyediakan darah untuk melayani kebutuhan sel dan
jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor produk-produk yang
tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya.

Ada beberapa hal yang berperan dalam sistem peredaran darah :

1. jantung yang memompa darah

2. pembuluh darah sebagai pipa penyalur darah

3. saraf yang mengatur

4. substansi kimia yang dapat mempengaruhi

Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Darah dipompakan ke semua bagian
tubuh oleh kontraksi otot jantung. Jantung berkontraksi untuk memompakan darah sepanjang
hidup tanpa berhenti untuk kelangsungan hidup seseorang. Berhentinya jantung adalah salah
satu tanda kematian seseorang.

Pembuluh darah terdiri dari arteri dan vena.


Arteri. Arteri mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Di sini darah
mengalir dengan cepat dan dengan tekanan tinggi. Oleh karena itu arteri mempunyai
dinding yang kuat.

Vena. Vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Karena tekanan di sini
rendah, dinding vena tipis. Vena mempunyai kemampuan menampung darah sehingga
dinding vena dapat meluas sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan
menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini
dapat terjadi Karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat
berkontraksi dan ber-relaksasi.

Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan
oleh keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan jumlah denyut jantung per menit
dapat diatur oleh sistem ini.

Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran darah.
Misalnya adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya adalah kafein dalam
kopi selain merangsang saraf pusat juga dapat meningkatkan denyut jantung.

Komponen dalam sistem peredaran darah adalah :

1. tekanan darah

2. denyut jantung

3. konstriksi dan dilatasi pembuluh darah

4. curah jantung

5. tahanan perifer

6. volume darah

1.2 Tujuan Makalah


A. Tujuan Umum penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang system peredaran
darah pada manusia.
B. Tujuan khusus dari makalah ini adalah:
Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang peredaran darah manusia.
Agar mahasiswa/i dapat mengetahui alat peredaran darah manusia.
Agar mahasiswa/i memahami penyakit pada system peredaran darah manusia.
Mengetahui perberbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena bErdasarkan kecepatan aliran
darahnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sirkulasi darah dan definisi Jantung

Transportasi/Peredaran darah ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke


seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan
dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan
darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya
mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu
katup pada jalan keluar.

Jantung disusun oleh 3 macam jaringan, yaitu :

a. Jaringan ikat; merupakan jaringan luar yang berfungsi sebagai pelindung.


b. Jaringan Otot Jantung ; merupakan jaringan yang terdapat pada lapisan tengah, berfungsi
untuk membatasi antar ruangan jantung. Otot jantung bekerja diluar kehendak kita, sehingga
jantung bekerja terus menerus tanpa lelah.

c. Jaringan Epitel; merupakan jaringan yang terletak di lapisan dalam, berfungsi untuk
membatasi antar ruangan jantung.

Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu :

a. Perikardium; selaput pembungkus jantung.

b. Miokardium; Otot jantung

c. Endokardium; Selaput yang membatasi ruang jantung.

Ruang Jantung terdiri dari :

a. Atrium dextra dan atrium sinistra

b. Ventrikel dextra dan ventrikel sinistra

Jantung terdiri dari 4 katup yaitu :

a. Katup trikuspidalis, Terletak di antara atrium dextra dan ventrikel dextra.

b. Katup mitral/bikuspidalis, Terletak di antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra.

c. Katup aorta, Terletak di ventrikel sinistra.

d. Katup pulmonal, Terletak di ventrikel dextra.

2.2 Fungsi Jantung

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan
tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke
dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida;
jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya
ke jaringan di seluruh tubuh.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut
sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel
juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner.

Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.

2.3 Bagian bagian jantung


1. Jantung terbungkus oleh kntong perikardium yang terdiri dari :
LAMINA PANISTALIS disebelah luar
LAMINA VISELARIS yang menempel pada dinding jantung
2. Jantung mempunyai empat ruang yaitu:
Dua serambi (atrium)
Dua bilik (ventrikal)
3. Lapisan jantung terdiri dari :
a. Lapisan ENDOKARDIUM
b. Lapisan MIOKARDIUM
c. Lapisan PERIKARDIUM
4. Katup katup jantung
Valvula bikuspidalis
Valvula seminularis arteri pulmonalis
Valvula seminularis Aorta
2.4 Siklus jantung
Siklus jantung merupakan kejadian yg terjadi dlm jantung selama peredaran darah.
Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis :

Konstriksi(sistole) lama konstriksi 0,3 detik

Pengendoran(diastole) lama pengendoran 0,5 detik

2.5 Daya pompa jantung


Dalam keadaan istirahat jantung beredar 70 kali/menit. Pda waktu bnyk pergerakan
kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengn daya pompa 20-25 liter/menit. Setiap
menit jumlah volume darah tepat sma sekali dialirkn dari vena ke jantung.
2.6 Pasokan darah jantung
Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang
mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner)
menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian
mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan.

Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak
mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam atrium
kanan.

Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang
mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).

2.7 Arteri dan Vena


A. Arteri
Arteri merupkan pembuluh darah yng keluar dari jantung yang membawa darah
keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah yang paling besar disebut AORTA dan
arteri pulmonaris mempunyai garis tengah 1-3 cm, arteri ini mempunyai cabang-cabang ke
seluruh tubuh yang disebut ARTERIOLA.
Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifat nya elastis dan terdiri dari 3
lapisan yaitu:

TUNIKA INTERMA/INTERNA yaitu lapisan yang paling dalam sekali berhubungan


dengan darah dan terdiri dari jaringan endotel

TUNIKA MEDIA yaitu lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifat nya
elastis dan temask otot polos

TUNIK EKSTERNA/ADVENTISIA yaitu lapisan yang paling luar sekali terdiri dari
jaringan ikat gembur yang berguna menguat kan dinding arteri

B. Vena

Vena merupakan pembuluh darah balik yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari
bagian/alat-alat tubuh masuk kedalam jantung.
Katup-ktup pda vena kebnyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk
mencegh agar drah tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukuran nya besar diantara nya vena
kava dan vena pulmonaris,vena ini juga mempunyai cbang yang lebih kecil yang disebut
venolus yng selanjut nya menjadi kapiler

Vena cava superior yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari bagian ats tubuh
menuju serambi kanan jantung

Ven cava inferior yaitu vena yg bertugs membawa darah dri bagian bwah tubuh ke
sermbi kanan jantung

Vena cava pulmonaris yaitu vena yg bertugas mmbawa darah dari paru-paru
keserambi kiri jantung

C. Perbedaan antara arteri dengan vena


Tabel perbedaan antara arteri dan vena

No Pembeda Pembuluh darah arteri Pembuluh darah vena


1 Dinding pembuluh Lebih tebal Lebih tipis
2 Lumen / saluran Sempit luas
3 Katup Tidak ada Ada disepanjang pembuluh,
berfungsi untuk mencegah
terjadinya arus balik,
sehingga arah aliran hanya
ke satu arah
4 Aliran darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
5 Tekanan darah kuat lemah
6 denyutan Terasa, seirama dengan denyutTidak ada
jantung

Kapiler

Kapiler (pembuluh rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Diameter
nya kira-kira 0,008 mm. dinding nya terdiri dari satu lapisan endotel. Bagian tubuh yang
tidak tedapat kapiler yaitu: rambut,kuku, dan tulang rawan. Pembuluh darah apiler pada
umum nya meliputi sel-sel jaringan.
Fungsi kapiler:

alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena


tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan

mengambil hasil-hasil dari kelenjar

menyerap zat makanan yang terdapat diusus

menyaring darah yang terdapat diginjal

2.8 Macam macam peredaran darah

A. Peredaran darah tertutup

Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah,
tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.

B. Peredaran darah ganda

Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah
beredar melintasi jantung sebanyak dua kali.Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:

Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)

Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali
lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang
banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.

Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung > Arteri pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis
atrium kiri jantung
Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)

Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung
oksigen.mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri > aorta > arteri superior dan inferior > sel / jaringan tubuh > vena cava
inferior dan superior > atrium kanan jantung

1. Peredaran darah panjang/besar/sitemik

Peredaran darah panjang/besar/sitemik adalah peredaran darah yang mengalirkan


darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikal) kiri jantung lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida dijaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksid dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredran darah yang mengalirkan


darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Darah yag kaya karbondioksid
dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,di alveolus paru-paru darah
tersebut bertukar dgn darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi
kiri jantung melalui vena pulmonalis
Proses peredaran darah dipengaruhi oleh:

kecepatan darah

luas penampang pembuluh darah

tekanan darah

kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah

C. Sistem peredaran portal

Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum
kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung
nutrient.

2.9 Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yg berwarna
merah, di dlm tubuh manusia tedapat darah kira-kira 4 sampai 5 liter
Kandungan yang terdapat dalam darah :
AIR : 91%
PROTEIN : 3% (albunin,globulin dan fbrinogen)
MINERAL : 0,9% (natrium klorida , natrium karbonat , garam Fosfat , magnesium ,
kalsium , dan zat besi)
BAHAN ORGANIK : 0,1%(glukosa,lemk,asam urat,kreatin,kolesterol dan asam amino)
A. Sel darah merah

Sel darah merah berfungsi untuk mengikat oksegin dari paru-paru untuk diedarkan
keseluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru-paru.
CIRI-CIRI:

Bentuk nya seperti cakram/bikonfal dan tidak mempunyai inti

Ukuran diameter nya kira-kira 7,7 unit(0.007mm)

Tidak bergerak

Banyak nya kira-kira 5 juta dalam 1mm (4 JUTA)

Warnanya kuning kemerah-merahan

B. Sel darah putih

Sel darah putih berfungsi sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit
penyakit/bakteri yg masuk kedalam jaringan RES (sistem retikuloedotel)

CIRI-CIRI:

bentuk berubah-rubah

dapat bergerak dngan perantaraan kaki palsu(pseudopodia)


mempunyai bermacam-macam inti sel

berwarna bening (tidak berwarna)

banyak nya dlm 1 mm darah kira-kira 6000-9000

C. Trombosit

Trombosit merupakan benda2 kecil yang mati yang bentuk dan ukuranya bermacam-
macam, bulat,lonjong, warnnya putih,normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm.
Trombosit berfungsi dalam pembekuan darah
D. Plasma darah
Plasma darah Adalah larutan yang berwarna jernih kekuningan dan mengandungi
bahan larut dalam air. Lebih kurang 90% daripada plasma terdiri daripada air.
Bahan larut yang terkandung dalam plasma:

Garam-garam

Bahan-bahan makanan glukosa, asid amino

Protin darah fibrinogen, globulin dan albumin

Bahan-bahan kumuh terutama urea

Hormon

Zat-zat dalam plasma darah

fibrinogen

garam-garam mineral

protein darah

zat makanan

hormon
antibodi/antioksida

2.10 Kelainan pada sistem peredaran darah

arteriosklerosis yaitu pengersan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk


plak(kerak)

anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah
eritrosit dalam darah

varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis

Leukopenia yaitu berkurangnya jumlah sel darah putih karena infeksi tifus.

Leukositosis yaitu Jumlah sel darah putih lebih dari normal, terjadi antara lain karena
radang paru-paru.

Limfadenitis yaitu Peradangan kelenjer limfa yang terletak di rangkaian pembuluh


darah.

Koronariasis yaitu Gangguan yang terjadi pada arteri koronaria karena adanya
penyempitan, arteriosklerosis, atau tiba-tiba terjadi penyumbatan oleh darah yang
membeku.

Perikarditis yaitu Peradangan pada selaput pembungkus jantung dan kantong tempat
jantung berada.

Serangan Jantung yaitu Penyakit yang disebabkan kurangnya suplay darah keotot
jantung.

hemeroid yaitu pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

ambolus yaitu tersumbat nya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak

hemofilia yaitu kelainan darah yg menyebabkan darh sukar membeku

leukemia yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali


erithroblastosis fetalis yaitu rusak nya eritosit bayi/janin akibat aglutinasi dari
antibodi yang berasal dari ibu

thalasemia yaitu anemia yg diakibatkan oleh rusak nya gen pembentuk hemoglobin
yg bersifat menurun

hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah (arteri,vena,kapiler) dan darah itu sendiri. Ada dua jenis
sistem peredaran darah:
Peredran darah panjang/besar/sitemik
Peredran darah panjang/besar/sitemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari bilik (ventrikal) kiri jantung lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida dijaringan tubuh. Lalu darah yg kaya karbondioksid
dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung
Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Darah yag kaya karbondioksid
dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,di alveolus paru-paru darah
tersebut bertukar dgn darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi
kiri jantung melalui vena pulmonalis

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi.D.A.et al.2007 . BIOLOGI untuk SMA kelas XI .Jakarta:Penerbit Erlangga.


Jackson Marilynn & Lee Jackson.2012.Seri Perawatan Praktis Keperawatan Klinis.
Jakarta:Penerbit Erlangga.
Mansjoer,Arif et al.2001. Kapita Selekta Kedokteran.Edisi III Jilid 1.Jakarta: Media
Aesculapcus
http://.layartekno.blogspot.com
http://m-edukasi.net
http://guruhngeblog.blogspot.com
http://miftahikarikatsuki.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai