Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM
TRANSFORTASI PADA
MANUSIA

DISUSUN OLEH :
TRIYUDHA ZUL PRASETYO
KELAS : XI IPA 7

Daftar isi
Halaman sampul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.komponen Sistem Peredaran darah
2. Sistem Peredaran darah
3. Kelainan pada sistem peredaran darah
4. Teknologi sistem peredaran darah
BAB III PENUTUP
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
Metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga
Menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang
Diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut
dan Diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil pencernaan
makanan dan Oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh,
sementara sisa-sisa Metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh
menuju organ-organ Pembuangan.
Sistem transportasi merupakan system peredaran darah Manusia termasuk system
Peredaran darah tertutup. Artinya darah mengalir pada pembuluh darah . sistem
peredaran Pada manusia juga di sebut sistem peredaran darah rangkap , dalam satu
kali edar, darah Melewati jantung selama dua kali.saat darah mengalir pada paru-paru
dan saat darah beredar Menuju ke seluruh tubuh . peredaran darah dari jantung
menuju paru-paru dan kembali ke jantung di sebut peredaran darah kecil.
1. Rumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan sistem transportasi ?
2..Apa saja komponen sistem peredaran darah ?
3.Bagaimana proses peredaran darah pada manusia ?
4. Apa saja kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah manusia ?
5.Apa saja teknologi yang digunakan pada sistem peredaran darah ?
2. Tujuan
Makala ini di buat dengan tujuan:
1. Mengetahui tentang sistem transportasi pada manusia
2. Mengetahui komponen pada sistem peredaran darah
3. Mengetahui proses peredaran darah pada manusia
4. Mengetahui kelainan dana gangguan yang terjadi pada peredaran
darah pada manusia
5. Mengetahui teknologi yang di gunakan pada sistem peredaran
manusia

BAB II
PEMBAHASAN SISTEM TRANSPORTASI PADA
MANUSIA
Sistem transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang
diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem transportasi juga dibutuhkan pula untuk
membawa zat-zat dari suatu organ ke organ lain yang membutuhkan. Sistem
transportasi pada tubuh manusia meliputi sistem peredaran darah dan sistem
peredaran getah bening. Komponen sistem peredaran darah manusia terdiri
atas darah , jantung, dan pembuluh darah. Komponen sistem peredaran getah
bening terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa dan kelenjar limfa.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh
darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga
peredaran limfa (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfa.
Transportasi dilakukan oleh darah, cairan limfa (getah bening) dan cairan
intraseluler. Darah manusia terdiri atas dua bagian yaitu sel darah dan cairan
darah.
1. KOMPONEN SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembuluh darah,
dan jantung sebagai pusat peredaran darah.
A. DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau
plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri
dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah
(trombosit).
Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan
trombosit sekitar 45%. Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan plasma
sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut sentrifugasi.
Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :
1.Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2.Mengangkutdasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan melalui ginjal.
3.Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4.Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5.Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.
6.Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7.Menjaga kestabilan suhu tubuh.
a. Plasma Darah
Plasma darah atau cairan darah terdiri atas :
1) 90% air
2) 8% protein yang terdiri atas albumin, hormon, globulin, protombin dan
fibrinogen
3) 0,9% mineral yang terdiri atas NaCl, natrium bikarbonat, garam kalsium,
fosfor, magnesium dan besi.
4) 0,1% berupa sejumlah bahan organik , yaitu glukosa, lemak, urea, aasam
urat, asam amino, enzim, dan antigen.
Protein yang larut dalam darah disebut protein darah. Protein darah yang
penting antara lain, hormon, fibrinogen, albumin, dan globulin. Zat-zat
tersebut sangat penting bagi tubuh :
1.Hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh.
2.Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah.
3.Albumin penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
4.Globulin penting untuk membentuk zat kebal. Zat kebal ialah zat yang
berfungsi untuk melawan benda-benda asing atau kuman yang masuk ke
dalam tubuh.
Plasma darah yang tidak mengandung protein penggumpal darah (fibrinogen
dan protrombin) disebut serum. Dalam serum terdapa antibodi, yaitu protein
yang membantu melawan infeksi.
b. Sel- sel darah
Sel- sel darah adalah sel-sel yang hidup. Kebanyakan sel-sel darah
tidak membelah, melainkan langsung digati oleh sel-sel baru dari sumsum
tulang belakang. Ada 3 macam sel darah yaitu:
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Ciri-ciri:
a.Bentuk eritrosit pipih
b.Tidak berinti sehingga tidak memiliki DNA.
c.Berbentuk bikonkaf, yaitu bentuk cngeku dengan bagian tengah agak gepeng.
Bentuk ini berfungsi untuk mengoptimalkan pertukaran oksigen.
d.Warna tergantung pada hemoglobin.
e.Dibentuk oleh sumsum merah tulang pipih, akan tetapi saat masih dalam
kandungan dibentuk di dalam hati dan limpa.
Sel darah merah mengandung banyak hemoglobin (Hb). Fungsi utama Hb
adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh
jaringan tubuh. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa di paru-paaru terjadi
reaksi sederhana antara Oksigen dengan Hb, sebagai berikut :
2Hb 2 + 4O 2 4HbO2
Oksihemoglobin (4HbO2) akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh.
Setelah sampai di sel tubuh , terjadi reaksi penarikan oksigen oleh Hb sebagai
berikut:
4HbO 2 + 2Hb 2 + 4O 2

Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama 120 hari. Saat sel sudah
menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan di organ
limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh sel-sel retikuloendotelium. Zat
besi dilepas kembali ke dalam darah untuk kemudian diangkut kembali ke
sumsum tulang dan hati. Hemoglobin diubah menjadi pigmen Bilirubin (pigmen
empedu) dan disekresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat tersebut berguna
untuk mengemulsi lemak. Zat ini dikeluarkan oleh saluran empedu yang
bermuara di usus. Zat besi yang bermuara di Hb tidak dikeluarkan, melainkan
digunakan lagi untuk eritrosit baru. Penyumbatan saluran empedu dapat
terjadi karena infeksi atau penyumbatan sel hati, yang menyebabkan empedu
beredar bersama aliran darah. Inilah yang menyebabkan terjadinya penyakit
kuning.
2. Leukosit (Sel Darah Putih)
Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih sebagian
dibuat di sumsumtulang (granulosit, monosit, dan limfosit), sebagian lagi
dalam jaringan limfa (limfosit dan sel-sel plasma). Bahan –bahan yang
dibutuhkan untuk membentuk leukosit adalah vitamin dan asam amino
seperti sel-sel lainnya. ). Leukosit bergerak ameboid dn bersifat fagositik
(memangsa). Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000
sel/cc darah.
Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan)
bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka jumlah sel
tersebut bergantung dari bibitpenyakit/benda asing yang masuk ke tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi : misalnya
radang paru-paru. Lekopeni, yaitu berkurangnya jumlah lekosit sampai di
bawah 6000 sel/cc darah. Lekositosis, yaitu bertambahnya jumlah lekosit
melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda
asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk
menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu
disebut Diapedesis. Gerakan lekosit mirip dengan amoeba (gerak Amuboid).
Fungsi utama leukosit adalah untuk memberantas kuman-kuman penyakit dan
membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk.
Jenis-jenis Leukosit:
1.Granulosit : Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar
(granula). Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan nettrofil.
2.Agranulosit : Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya
adalah limfosit dan monosit.
3.Eosinofil : Mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga
Asidofil. Berfungsi melawan reaksi besar terutama infeksi cacing dengan cara
menghancurkan dinding luar ke tubuh cacing.
4.Basofil : Mengandung granula berwarna biru (Warna Basa) yaitu histamin.
Berfungsi pada reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk.
5.Neutrofil : Ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen.
Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai
fagosit.
6.Limfosit : Ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh. Sel T4 : imunitas seluler. Sel B4
: imunitas humoral.
7.Monosit : Merupakan lekosit dengan ukuran paling besar.
3. Trombosit (Keping Darah)
Ciri-ciri menjaga darah atau trombosit :
1. Bentuk keping darah tidak teratur (cakram) .
2. Tidak memiliki inti .
3. Diproduksi pada sumsum merah.
4. Penting pada proses pembekuan darah .
5. Masa hidup menjaga darah 8-10 hari. Setelah itu, keping darah akan
dibawa ke limpa untuk dihancurkan.
6. Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar
200.000 –500.000 sel/cc.
7. Terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah
Faktor VIII (Faktor Anti Hemofilia) : Jika seseorang secara genetis
trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut
menderita Hemofilia .

8. Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati
(extramedullary haemopoiesis). Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi
itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.
Fungsi utamanya adalah sebagai sistem pertahanan, yaitu untuk
mengaktifkan mekanisme penggumpalan darah (suatu proses di mana dinding
pembuluh darah yang rusak ditutup oleh gumpalan fibrin agar pendarahan
berhenti, dan membantu memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak.
C.Mekanisme Penggumpalan Darah
Plasma darah mengandung protein-protein penggumpal darah, yaitu
protrombin dan firinogen. Protrombin berupa senyawa globulin dan selalu
dibentuk di hati dengan bantuan vitamin K. Fibrinogen adalah protein dalam
plasma yang umumnya dibentuk di hati. Terjadi dalam 3 tahap, yaitu:
1. Jaringan yang luka terpapar darah. Trombosit akan menempel ke
jaringan kolagen dan mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit
yang saling berdekatan saling menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumber yang memberikan perlindungan
darurat sehingga tidak terjadi kehilangan darah. Sumber-sumber itu
akan memperkuat benang-benang fibrin.
3. Pembentukan benang-benang fibrin adalah sebagai berikut:
a.)Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan
mengeluarkan enzim Trombokinase (Tromboplastin). Faktor penggumpal darah
dari trombosit (faktor anti hemofili) bercampur dengan faktor penggumpal
darah dari plasma darah (tromboplastin, trombokinase, ion kalsium, dan
vitamin K). Faktor-faktor penggumpal darah itu bersama-sama akan mengubah
protrombin menjadi enzim trombin.
b.)Trombin akan mengktalisis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin. Benangbenang fibrin saling membangun dan membentuk sumbat yang
kuat untuk membentuk luka. Prosesnya sebagai berikut:
Pada saat terjadi luka, trombosit pecah mengeluarkan trombokinase atau
tromboplastin. Trombokinase mengubah protombin menjadi trombin dengan
dibantu oleh ion Ca2+ dan vitamin K.Kemudian trombin mengubah fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin.
d.Penggolongan Darah

Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi


aglutinogen dan aglutininnya. Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam
eritrosit yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah).
Aglutinogen disebut zat spesifik golongan karena digunakan untuk
menentukan golongan darah. Ada banyak aglutinogen yang menjadi dasar
pengelompokan golongan darah. Misalnya aglutinogen A dan B menjadi dasar
pengelompokkan gol. Darah sistem ABO dan aglutinogen Rhesus D menjadi
dasar pengelompokkan untuk sist. Rhesus. Aglutinin adalah substasi yang
menyebabkan aglutinasi sel, misalnya antibodi.
1) Gol. Darah sistem ABO
Penentuan golongan darah dengan cara ABO (ABO System)
pertama kali digolongkan oleh Karl Landsteiner (Austria, 1868-1947). Menurut
sistem tersebut, darah dapat digolongkan kedalam 4 golongan besar yaitu
A,B,AB, dan O. Pembagian ke-4 golongan darah tersebut berdasarkan ada
tidaknya aglutinogen.
Aglutinogen = antigen
Aglutinin = antibody
Jika aglutinogen dan aglutinin yang “sesuai” bercampur, maka
akan terjadi penggumpalan darah atau Reaksi Aglutinasi.
Apabila pada sel darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen
A/B, darah digolongkan O. Jika hanya terdapat aglutinogen A, darah
digolongkan A. Jika terdapat aglutinogen B, darah digolongkan B; dan jika
terdapat aglutinogen A dan B, darah digolongkan AB.
Jika dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen A,
maka dalam plasma akan terbentuk antibodi yag dikenal dengan aglutinin
(anti-A) dan jika dalam sel darah merah tidak terdapat aglutinogen B, dalam
plasma terbentuk antibodi yang dikenal sebagai aglutinin (anti-B). Berarti
golongan darah AB memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B serta tidak memiliki
aglutinin sama sekali.
Untuk lebih jelasnya , perhatikan tabel di bawah ini :
Golongan Aglutinogen/antigen Aglutinin/antibodi
A A Anti-B
B B Anti-A
AB A dan B -
O - Anti-A dan Anti-B
Tabel. Gol. Darah dengan unsur aglutinogen dan aglutininnya. Sebelum
transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan penentuan golongan darah antara
resipien dan donornya, sehingga darah dapat dicari kesesuaiannya. Pengujian
darah dilakukan dengan cara: Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan
serum aglutinin A menggumpal, maka kemungkinan golongan darah orang
tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan
golongan darahnya B atau O. Apabila diuji dengan aglutinin B menggumpal,
kemungkinan golongan darahnya B atau AB. Akan tetapi bila tidak
menggumpal, maka kemungkinan golongan darah A atau O.
2.Golongan darah sistem Rhesus
Didasarkan atas ada tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh) yang disebut juga
faktor Rhesus.
Golongan darah A dibagi menjadi A (Rh+) atau A-, begitu juga dengan golongan
darah yang lainnya. Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)

Seseorang yang memiliki faktor Rh dalam darahnya disebut bergolongan


Rh+, sedangkan orang yang tidak memiliki faktor Rh dalam darahnya disebut
bergolongan darah Rh-. Faktor Rh tidak begitu berpengaruh dalam transfusi
darah, terjadi pada kasus tertentu dapat menyebabkan kematian bayi dalam
kandungan.
Jika seorang ibu Rh- kawin dengan lelaki Rh+, maka anak dalam
kandungannya mungkin Rh+. Saat dalam kadungan, sel darah merah Rh+
anaknya dapat keluar menembus plasenta ke sistem sirkulasi ibunya, yaitu saat
plasenta rusak sebelum atau sesudah bayi dilahirkan. Hal itu menyebabkan si
ibu memproduksi antibodi anti-Rh. Jika s ibu hamil lagi dan anaknya anaknya
memiliki faktor Rh+, maka antibodi ati-Rh ibu akan masuk lewat plasenta dan
merusak sel darah merah anak. Akibatnya, terjadi kerusakan sel darah merah
pada anak kedua yang dapat menyebabkan kematian. Keadaan seperti ini
disebut eritroblastosis fetalis(penyakit kuning) / kelainan pada bayi di mana
telah terjadi ketidaksesuaian faktor rhesus (bayi Rh+ dan ibu Rh-).
Penyakitkuning ini disebabkan sel-sel darah bayi yang mati oleh aglutinin yag
bersal dari ibunya.
Pertolongan yang dapat diberikan ialah mengganti darah bayi
seluruhnya/transfusi Eksanguinasi (Exchange Transfussion).
e.Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan
pemberi darah disebut donor.
Donor Universal merupakan golongan darah yang dapat memberikan
darahnya pada semua jenis golongan darah yang lain, yaitu Golongan Darah O.
Karena sel-sel gol. Darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga
sejumlah kecil dari darah ini dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien
tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat.Namun, harus diperhatikan juga ,
walaupun golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan
darah.Alangkah lebih baiknya kalau orang yang memberikan darah memiliki
golongan darah yang sama dengan si penderita untuk menjaga keselamatan
dan mencegah terjadinya kefatalan.
Resipien Universal merupakan golongan darah yang dapat menerima
darah dari semua jcnis golongan darah yang lain, yaitu Golongan Darah AB.
Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan antargolongan darah yang
sama. Skema transfusi darah:
Golongan darah Donor
Golongan darah A B AB O
resepien
A - O O -
B O - O -
AB - - - -
O O O O -
Keterangan:
O:: Terjadi penggumpalan
-: Tidak Terjadi Penggumpan
Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Jika tidak
sesuai, berarti sel darah tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel darah
akan digumpalka (aglutinasi).
Pada umumnya, transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi
berikut:
1.Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka.
2.Tubuh yang terbakar.
3.Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi.
4.Orang yang kekurangan darah akut.
5.Orang yang mengidap penyakit kronis.
Pada setiap transfusi, darah yang diambil dimasukkan ke dalam botol terlebih
dahulu, kemudian diberi larutan natrium sitrat 2,5% untuk mencegah
penggumpalan lalu disimpan di tempat bersuhu di bawah 0 °C.
B. Pembuluh Darah.

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus).Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan
keluar dari bilik menuju pembuluh nadi (arteri) pembuluh nadi adalah
pembuluh yang membawa darah dari jantung dan umumnya mengandung
banyak oksigen.
1. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang mengalirkan darah keluar
jantung. Karakteristik Pembuluh Nadi:
a. Tempat Agak ke dalam
b.Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
c.Aliran darah Berasal dari jantung
d.Denyut terasa
e.Katup Hanya disatu tempat dekat jantung yaitu (valvula semilunaris)
f.bila ada luka Darah memancar keluar
g.anatomi, pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan yaitu jaringan ikat,
otot polos dan jaringan endotelium )
Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi dibedakan sebagai berikut:
a) Pembuluh nadi besar ( aorta )
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju ke seluruh tubuh. Aorta bercabang – cabang, makin lama makin kecil
dan disebut pembuluh nadi ( arteri ). Arteri bercabang-cabang lagi makin kecil
disebut arteriola. Arteriola bercabang halus di seluruh tubuh dan disebut
kapiler.
Kapiler sangat halus dan tersusun oleh satu lapis jaringan endotelium.
Kapiler dapat masuk melalui sel-sel tubuh. Disinilah terjadi pertukaran gas, air
dan garam mineral ataupun larutan bahan organik dan kapiler darah. Dengan
sel-sel tubuh. Kapiler – kapiler akan saling bertautan dan berhubungan dengan
kapiler vena yang dinamakan venula. Darah yang telah beredar dari seluruh
tubuh melewati venula dan menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya
menuju vena kana( pembuluh balik tubuh ) dan kembali ke jantung.
b.) Pembuluh nadi paru – paru ( arteri pulmonalis )
Pembuluh nadi paru – paru adalah pembuluh yang dilewati darah
dari bilik kanan menuju pau-paru ( pulmo ). Pembuluh ini banyak mengandung
karbondioksida yang akan dilepaskan ke paru-paru yaitu di alveolus darah
melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen. Dari kapiler di paru – paru,
darah akan menuju ke venula, kemudian ke vena pulmonalis dan kembali ke
jantung.
2.Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler ( pembuluh rambut )merupakan pembuluh


paling halus yang terdiri atas satu lapis sel. Pembuluh ini menghubungkan
pembuluh nadi dan pembuluh balik. Pembuluh ini yang berhubungan dengan
sel-sel tubuh, untuk mentranspor zat makanan dan oksigen.

3.Pembuluh balik ( vena )


Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung,
yang umumnya mengandung karbon dioksida. Karakteristik Pembuluh Vena:
a.Dinding pembuluh tipis, tidak elastis
b.Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan).
c.Aliran darah Menuju jantung.
d.Denyut tidak terasa.
e.Katup disepanjang pembuluh
f.Bila ada luka darah tidak memancar
g.Pegisusun oleh tiga lapisan
h.Tekananh balik lebih lemah dibandingkan dengan tekanan pembuluh nadi.
Saat berelaksasi ( diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke
jantung melalui vena. Pembuluh balik ini merupakan tempat masuknya darah
ke jantung. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katub yaitu
valvula semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai
berikut:
1. Vena Kafa
Vena kafa bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil,
yaitu vena. Vena bercabang-cabang lagi menjadi kapiler vena yang disebut
venula. Venula berada di dalam sel-sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler
arteri. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava
inferior.
a) Vena kafa superio.
Vena ini membawa darah yang mengandung karbon dioksida dari bagian atas
tubuh ( kepala, leher,dan anggota bagian atas ) ke serambi jantung.
b.) Vena kafa inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung karbon dioksida dari bagian
tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
2. Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung 02 dari paru-paru ke serambi kiri
jantung.
C.Jantung
Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri, di atas
diafragma. Jantung manusia mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna
dan terletak di dalam rongga dada serta terbungkus oleh selaput pembungkus
jantung atau perikardia. Perikardia terdiri dari dua lapis, yakni lamina
pariestalis ( sebelah luar ) dan lamina viseralis ( menempel di dinding jantung .
Diantara keda lapis ini terdapat kavum perikardia yang berisi carian perikardia.
Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi ( atrium ) dan dua bilik
( ventrikel ). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya
darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi
sebagai pompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke
bilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem
sirkulasi tubuh.
Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia) yaitu otot
serambi, otot bilik, serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus.
Pada sekat antara kedua serambi terdapat simpul saraf yang merupakan
simpul saraf tak sadar. Simpul saraf ini bercabang-cabang ke otot serambi
jantung kemudian keluar sebagai suatu berkas yang disebut berkas His. Berkas
ini menuju sekat di antara kedua bilik dan akhirnya bercabang-cabang ke
seluruh bilik. Selain itu, jantung dipengaruhi juga oleh saraf simpatetik dan
parasimpatetik (nervus vagus). Rangsangan saraf parasimpatetik menurunkan
frekuensi denyut jatung, sedangkan rangsangan saraf simpatetik meningkatkan
frekuensi denyut jantung. Otot bilik jantung lebih tebal daripada otot bagian
serambi dan bagian sebelah kiri lebih tebal daripada bagian kanan.
Diantara serambi dan bilik jantung terdapat katup atrioventrikuler (valvula
bikuspadalis) yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke serambi
selama sistol. Katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) mencegah aliran
balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke bilik selam diastol.
Cara Kerja Jantung :
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah
kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava)
menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih
ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga
disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :

a.Peredaran darah panjang/besar/sistemik


Peredaran darah besar adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung
lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida
dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

Skema proses peredaran darah besar:

b.Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal


Peredaran kecil adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paruparu dan kembali ke jantung.
Skema proses peredaran darah kecil:
Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung
melalui venapulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat
pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke
kapiler :
1) Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang
dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
2) Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran
darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak
yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah
yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju jantung.

3. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1.Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang
di infiltrasi oleh lipid (lemak).
2.Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah.
3.Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.
4.Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur.
5.Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6.Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak
bergerak.
7.Hemofilia yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku
(diturunkan secara hereditas).
8.Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak
terkendali.
9.Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi
dari antibodi yang berasal dari ibu.
10.Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin yang bersifat menurun.
11.ipertensii yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosclerosis.
12.Penyakit jantung koroner (PJK ) yaitu penyempitan arterikoronaria yang
mengangkut oksigen ke jantung.
4. TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
1) Ekokardiograf ( echocardiography ECG )
ECG merupakan suatu tekhnik untuk mengetahui struktur internal dan
gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ke
dalam tubuh pasien.
Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan ke dada pasien menggunakan
transduser. Kemudian, transduser betindak sebagai penerima pantulan balik
gelombang ultrasonik ( echo ) untuk membntuk bayangan. Gambaran yang
dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan
gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel,
anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, dan tumor di jantung.
Ekokardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada
katup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung dan
gangguan fungsi ventrikel kiri.
2.) Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yang aman untuk mendeteksi penyakit
jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di
arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan
bahan radioaktif yang tidak berbahaya.
Kemudian, pasien berbaring dan di bagian jantung di periksa dengan detektor
sinar gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman
tersebut dapat dibuat foto palaroidnya. Satu-satunya ketidaknyamanan adalah
saat pasien disuntik menggunakan jarum suntik. Metode ini hampir tidak
menimbulkan komplikasi metude ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri
dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain dan memeriksa
hasil terapi jantung atau operasi bypass.
3.) Angioplastia
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh
darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak ). Caranya, balon yang masih
kempis diletakkan pada tabung kecil panjang ( kateter ), kemudian dimasukkan
ke dalam bagian arteri yang tersumbat. Setelah letaknya tepat, balon
digelembungkan. Saat balon membesar, plak akan terdorong keluar, arteri
melebar, dan aliran darah kembali lancar.
4.) Operasi bypass jantung
Operasi bypass sering dilakukan terhadap pasien yang menderita
penyumbatanpembuluh darah arteri jantung. Pada operasi bypass, dilakukan
pencangkokan pembuluh darah baru dari aorta menuju ke jantung. Untuk itu
diperlukan vena dari bagian tubuh lain untuk menggantikan jalur arteri jantung
yang tersumbat.
BAB III
PENUTUP

Komponen-komponen sistem peredaran darah manusia terdiri atas


darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma
darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Kandungan didalam sel darah merah terdapat pigmen protein
pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri
dari loukesit gronulosit (Netrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit agranulosit
(monosit, limfosit). Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum
terdapat antibodi (kekebalan).
Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda.
DAFTAR PUSTAKA

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-
transportasiperedaran-darah-padamanusia/

Kimball, j.w.1988. Biologi. Edisi kelima.jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai