Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan cairan dalam sistem peredaran dalam manusia yang membawa
beberapa materi. Darah berperan penting dalam sistem peredaran atau transportasi
internal tubuh manusia dan hewan. Perpindahan zat-zat seperti bahan makanan,
udara, sisa-sisa metabolisme tubuh diangkut dalam darah. Dalam manusia, darah
dipompa ke seluruh tubuh atau ke paru-paru sehingga terjadi proses peredaran darah
atau kardiovaskular. Pada proses tersebut, terdapat organ pembuluh darah yang
berfungsi sebagai jalan aliran darah. Pembuluh darah berbentuk seperti tabung kecil
yang mempunyai fungsi sama seperti pipa air yang kita kenal sehari-hari. Pembuluh
darah dalam manusia dibagi ke dalam 2 jenis yaitu pembuluh darah arteri dan
pembuluh darah vena. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah besar yang
terdiri dari darah yang mengalir berasal dari jantung (Hoefnagels, 2013). Arteri
mengangkut darah yang kaya akan oksigen (O2). Sedangkan pembuluh darah vena
mengangkut darah kaya akan karbondioksida (CO2).
Pada saat jantung berdetak, terdapat proses perpindahan darah baik menerima
atau memompa darah. Darah yang tersebar di dalam seluruh tubuh mengalir setiap
detik untuk kehidupan setiap makhluk hidup khususnya manusia. Aliran darah
membawa zat-zat yang penting untuk aktivitas organ-organ tubuh, seperti oksigen
dan zat-zat nutrisi lainnya.
Aliran darah dalam tubuh manusia terbagi ke beberapa arah dalam suatu
pembuluh. Arah yang berpusat dalam satu titik dan arah yang menuju ke seluruh arah
termasuk menuju tepi pembuluh

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud transportasi darah?
2. Apa pengertian darah?
3. Apa saja yang termasuk alat-alat peredaran darah?
4. Bagaimana system peredaran darah?
5. Apa saja fungsi darah?
6. Bagaimana pembentukan sel darah?
7. Bagaimana Tekanan darah pada manusia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui transport pada darah.
2. Untuk mengetahui pengertian darah
3. Untuk mengetahui apa saja alat-alat peredaran darah
4. Untuk memahami system peredaran darah
5. Untuk mengetahui fungus darah
6. Untuk memahami bagaimana pembentukan sel darah.
7. Untuk mengetahui tekanan darah pada manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Transport Pada Darah


A. Pengertian transportasi pada manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh
tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Alat-alat peredaran darah pada
manusia terdiri atas darah, pembuluh darah dan jantung.

B. Pengertian darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan
oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani “haima” yang berarti darah. Darah juga dianalogikan sebagai kendaraan atau
medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antara sel dan
lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Transportasi semacam itu penting
untuk memelihara homeostasis. (sistem tranportasi, 2012)

C. Alat-alat Peredaran Darah


1. Darah
Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen darah
adalah :

3
a. Plasma darah

plasma darah adalah bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya
bening kekuning-kuningan. Hampir 90% dari plasma terdiri atas air,plasma darah terd
iri:

1. Fibrinogen yang berfungi dalam peristiwa pembekuan darah


2. Garam-garang mineral (garam kalsium, kalium, natrium, dll) yang berguna dalm
metabolisme dan mengatur tekanan osmotik.
3. Protein darah (albumin, globulin) meningkatkan viskositas darah juga
menimbulkan tekanan osmotic unutk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Zat makanan (asam amino, glukosam lemakm mineral, dan vitamin)
5. Hormone, yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.
6. Antobodi.1
Protein plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada
3 jenis protein plasma yang utama: albumin, globulin, dan fibrinogen.
1. Albumin
Albumin adalah protein plasma yg terbanyak , sekitar 55 sampai 60%, tetapi
ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk
tekanan osmotik koloid darah.Keberadaannya dalam plasma menciptakan kekuatan
osmotik yang mempertahankan volume cairan dalam ruang vaskuler Selain itu albumi
n juga berfungsi sebagai penyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zatzat
sisa dan memiliki peranan sebagai imunitas terhadap penyakit.

2. Globulin

4
membentuk sekitar 30% protein plasma, Globulin berfungsi untuk pembentukan
antibody,globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air,
mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk
endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen
yaitu legumin dan vicilin.
3. Fibrinogen
sekitar 4% protein plasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial
dalam mekanisme pembekuan darah. Saat terjadi luka, benang-benang fibrin akan
terbentuk dan membentuk anyaman untuk menjaring sel darah dan menutupi luka.
(darah sebagai alat tranport dalam tubuh manusia, 2017)

a. Sel darah, yang terdiri atas :


1. Eritrosit (Sel Darah Merah) Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah
pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta
sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin
(Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Eritrosit berusia sekitar 120
hari.

5
2. Sel darah putih (leukosit)
Macam-macam sel darah putih :
 Monosit, dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak
cepat.
 Limfosit, dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat bergerak,berfungsi untuk
imunitas. Bentuk leukosit tidak tetap (ameboid), tidak berwarna, memiliki
inti,bulat/cekung, jumlahnya pada orang normal kira-kira 6.000-9.000/mm.
Umur sel darah putih sekitar 12-13 hari. Dibuat dalam sumsum tulang merah,
limfe dan jaringan retikuloendothelium. Fungsi sel darah putih untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi.
3. Sel darah pembeku (trombosit)
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk pembekuan
darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm, dibuat dalam sumsum
tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah mengalir bersama
darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan terbentuk
trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin
(dalam plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan
mengubah fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan
menutup luka sehingga perdarahan berhenti.
2. Jantung
Jantung manusia letaknya dalam rongga dada dan diatas diafragma. Jantung
terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan
endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang
menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan,
sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik
(ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium
(serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini

6
berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke
seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan
antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula
semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap
searah.

3 . Pembuluh Darah
a. Pembuluh nadi (arteri)
 Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung.
 Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru,
banyak mengandung CO2.
 Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh
tubuh, banyak mengandung oksigen.
b. Pembuluh balik (vena)
Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung yang terdiri:
 Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi
kiri jantung.
 Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
 Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung
berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan
ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil
(venula). (slide share, 2013)

D. Sistem trasport Peredaran Darah


1. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)

7
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri
darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai
sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke
jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik
kanan melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di
bawah jantung dibawa oleh vena cava posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya
akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan
satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-satunya
arteri yang membawa darah kotor ( darah yang mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar : ventrikel kiri (bilik kiri) –


aorta – pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan
vena cava inferior – serambi kanan.

2. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada
alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem
respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah
(dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan
keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri).
Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah
manusia, karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.2

8
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri
pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

Sistem peredaran darah besar dan kecil pada manusia (gambar 1.1)

E. fungsi darah
1. Alat transport sebagai jenis bahan kimia, seperti transpor (a) zat makan yang
telah diserap dalam usus ke jaringan-jaringan yang mebutuhkannya; (b) zat
sampah atau zat buangan produk metabolisme dari seluruh jaringan ke alat-
alat ekskretori; (c) oksigen dari paru-paru ke jaringan; (d) karbon dioksida
dari jaringan ke paru-paru; (e) zat pengatur atau hormone dari sumbernya
(kelenjar endokrin) ke bagian tubuh tertent.
2. Benteng pertahan tubuh terhadap infeksi kuman dan benda asing oleh sel
darah putih dan antibody yang beredar.
3. Pengatur, misalnya mengatur (a) stabilitas suhu tubuh, yaitu dengan
penyebaran panas badan; (b) keseimbangan antar cairan darah dan cairan
jaringan; dan (c) pemeliharaan kesetimbangan asam-basa dalam tubuh.
(Medika; 2003. hal.336-351)

9
F. Pembentukan Sel Darah
 Hemopoiesis
Hemopoiesis (hematoiesis) yaitu proses pembentukan elemen-elemen
berwujud darah. Proses pembentukan ini terutama terjadi di sumsum tulang merah
misalnya di epifisis tulang panjang (pangkal lengan dan tulang paha), tulang pipih
(tulang rusuk dan tulang kranium), vertebra dan tulang panggul. Di dalam sumsum
tulang merah, sel hemasitoblas membelah menjadi sel “blas”. Sel-sel ini kemudian
menjadi elemen berwujud darah dengan tergolong menjadi beberapa kelompok.
 Eritropoiesis.
Eritropoiesis, yaitu proses pembentukan darah khususnya darah merah
(eritrosit). Proses ini dimulai dengan terbentuknya proeritroblas yang berasal dari sel
hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan proliferasi ribosom
(penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin. Akhirnya, inti sel dikeluarkan,
membuat depresi pada bagian pusat sel. Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan
retikulosit, yang masih mengandung beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik,
memasuki aliran darah dan kemudian berkembang menjadi eritrosit dewasa setelah 1-
2 hari.
 Leukopoiesis
Leukopoiesis adalah proses pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh
adanya colony stimulating factors atau faktor perangsang koloni. Penstimulasi
(perangsang) koloni ini dihasilkan oleh sel darah putih (leukosit) dewasa.
Perkembangan dari setiap sel darah putih dimulai dengan terjadinya pembelahan sel
batang temopoitik menjadi sel “blas” seperti berikut ini : Mieloblas yang akhirnya
berkembang menjadi leukosit granular (granulosit) yaitu eosinofil, neutrofil, dan

10
basofil ,Monoblas berkembang menjadi monosit ,Limfoblas akan berkembang
menjadi limfosit.
 Trombopoiesis
Jika di atas kita sudah belajar mengenai pembentukan sel darah merah dan
putih, maka yang terakhir dari komponen darah yang akan kita ketahui lebih lanjut
yaitu pembentukan trombosit (keping darah). Pembentukan keping darahdimulai
dengan pembentukan megakarioblas dari sel batang hemopoitik. Megakarioblas
membelah tanpa sitokinesis menjadi megakariosit, sel raksasa dengan inti besar dan
multilobus (banyak ruang). Megakariosit kemudian terpecah-pecah menjadi segmen-
segmen ketika membran plasma tertekuk ke dalam sitoplasma. (Slonane,2004 hlm
218)
G. Tekanan darah pada manusia
Pada manusia terdapat tekanan darah, dimana menurut Djoko santoso (2010) tekanan
darah adalah tekanan dimana darah beredar dalam pembuluh darah. Tekan ini terus
menerus berada dalam pembuluh darah dan memungkin darah mengalir konstan.
Tekanan darah pada dasarnya merupakan ukuran tekanan atau gaya didalam arteri
yang harus seimbang dengan denyut jantung, melalui denyut jantung darah akan
dipompa melalui pembuluh darah kemudian dibawa keseluruh tubuh.
Tekanan darah dapat dikategorikan kedalam tekanan darah rendah sampai
kepada tekanan darah sangat tinggi.
a. Tekanan darah rendah (hipotensi) yaitu dibawah 90/60
b. Tekanan darah normal(normotensi) umumnya antara 90/60 sampai 120/80
c. Normal tekanan drah tinggi( hipertensi ) antara 120/80 dan 140/90
d. Tekana darah tinggi sama dengan atau lebih dari 140/90
e. Tekana darah sangat tinggi adalah sama dengan atau lebih dari 140/90

Alat untuk mengukur tekanan darah adalah tensi meter,(sfigmomanometer)


dengan komponen manset, alat pompa. Manset nya berukuran standar dilingkarkan
pada lengan atas dan kemudian diisi dengan udara yang cukup untuk menekan arteri.

11
Pada kondisi tersebut aliran darah berhrnti sesaat kemudian udara dilepaskan
perlahan-lahan hingga arah mulai mengalir kembali melalui arteri, lalu dengarkan
lewat stetoskop. Pembacaan tekanan darah terdapat dua angka yang tertera pada alat
pengukuran tekanan darah. Angka yang diatas menunjukkan tekanan sistolik dan
angka yang dibawah menunjukkan tekanan diastolic. Misalnya hasil pengukuran
tekanan darah dari tensimeter (sfigmomanometer) adalah 120/80 mmHg, tekanan
darah sistoliknya 120 mmHg dan tekanan darah diastoliknya 80 mmHg.

Dengan tensi meter kita dapat mengetahui tekanan darah kita dan menilai apakah
tekanan darah kita normal atau tidak. Sebagai contoh, salah satunya adalah cara
mengukur tekanan darah tinggi

Rumus untuk mengukur tekanan darah tinggi adalah:


MAP = (2( DBP) + SBP) / 3
Keterangan: dbp = adalah tekanan darah diatolik
Sbp = adalah tekana darah sistolik
contoh mencari tekanan darah tinngi
Diketahui tekana darah diastolic adalah 87, dan tekanan darah sistolik adalah
120 maka tentuan MAP nya
MAP = (2( DBP) + SBP) / 3
(2(87)+120)
=
3
(294)
=
3
= 98 mm gh

Catatan: Tekanan darah diasolik harus dikali dua karena sistem jantung
menghabiskan sekitar dua pertiga waktunya untuk “beristirahat” dalam fase diastole.
(mean arterial presure, 2018)

12
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Darah merupakan cairan yang dimiliki oleh manusia. Di dalam darah terdapat
berbagai macam kandungan, salah satunya yaitu kandungan protein dalam darah yang
dibagi menjadi protein sederhana dan gabungan. Darah juga memiliki komponen
tersendiri seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Di samping itu darah juga dapat
diamati melalui struktur mikroskopiknya. Darah mengandung hemoglobin yaitu
gabungan dari heme dan globin. Darah sangat penting peranannya karena memiliki
berbagai fungsi antara lain sebagai alat transport bagi oksigen dan pengatur stabilitas
suhu tubuh.

B. Saran
Kepada pembaca hanya ini yang dapat penulis rangkum, agar lebih memperluas
pengetahuan dan memperdalam pehaman bagi pembaca, maka penulis menyarankan
agar pembaca dapat mencari sumber bacaan lain yang relevan dengan pembahasan
makalah ini dan teruslah menggali ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Sadikin M. Biokimia darah. Jakarta: Widya Medika; 2003. hal.336-351

Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.hal.218

http://annioseo.blogspot.com/2012/04/makalah-sistem-transportasi.html( Rabu 30 oktober


2019 09:10)

13
https://www.academia.edu/33449039/Darah_sebagai_Media_Transport_dalam_Tubuh_Ma
nusia (Rabu 30 oktober 2019 11:30)

https://slideplayer.info/slide/2585747/ (Rabu 30 oktober 2019 13:30)

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/sistem-sirkulasi-pada-manusia-biologi-
kelas-11/ (Rabu 30 oktober 2019 13:30)

14

Anda mungkin juga menyukai