Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

SISTEM PEREDARAN DARAH

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Widya Saputri (PBC230069)
2. Muhammad Arfan (PBC230070)
3. Nanda Septian (PBC230074)
4. Aliati Asro Hamkal (PBC230079)
5. Wa Ode Sherly Aprilia (PBC230090)
6. Sunyar (PBC230096)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLITEKNIK BAUBAU 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah dari kelompok 3 dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk
memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Anatomi fisiologi Manusia dengan
dosen pengampu Apt. WA ODE SYAFRIAH, S.Farm.,M.Si., M.Si . Makalah
ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang “Sistem Peredaran Darah”.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik dalam segi
penyusunan maupun muatan isinya. Oleh karena itu kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Baubau, 6 Desember 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan olehjaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo-
atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga mempertahankan stabilisasi
suhu, cairan dan pH tubuh (homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah
antara lain tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi), sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu darah?
2. Apa itu sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan?
4. Apa itu sistem imun?

C. TUJUAN
1. Untuk memahami tentang darah.
2. Untuk mengetahui tentang sistem peredaran darah.
3. Untuk memahami tentang sistem peredaran darah pada hewan.
4. Untuk memahami tentang sistem imun.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata “hemo-“ atau
“hemato-“ yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh
yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui
paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Darah dibedakan menjadi dua komponen yaitu cairan dan sel-sel darah.
Cairan darah adalah plasma darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

1. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang
menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. Plasma darah berfungsi
mengatur tekanan osmosis darah; membawa sari-sari makanan, sisa metabolism,
hasil sekresi dan beberapa gas. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma
darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa
larutanprotein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon
dioksida.Plasma darah juga merupakan medium pada prosesekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang
telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputarsentrifugal sampai sel
darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan
membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut
dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma
tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4%
alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu “erythros” berarti merah dan “kytos” yang berarti selubung/sel. Sel
darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada hewan bertulang belakang.
Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat
mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan
insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler.
Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur
pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum
tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah
tidak terdapat nukleus. Adapun sel darah merah pada manusia berjumlah 5-6
juta/mm3. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya
dihancurkan.
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih
ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai
bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti,
dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler /
diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel
darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-
25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000-10000
(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat
meningkat hingga 50000 sel per tetes. Adapun untuk umur sel darah putih adalah
sekitar 12 hari.
Berdasarkan bentuk inti dan ada atau tidaknya granula dalam sitolasmanya,
sel darah putih dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Granulosit polimorfonuklear, nukleiknya bersegmen-segmen menjadi
beberapa lobus dengan ukuran yang bervariasi dan sitoplasmanya
mengandung banyak granula yang dibungkus membrane. Berdasarkan
kemampuan granulanya menyerap warna dibedakan menjadi sebagai
berikut.
1) Eosinofil, bersifat asam dan memiliki afinitas terhadap warna merah
eosin.
2) Basofil, bersifat basa dan suka menyerap warna biru.
3) Neutrofil, bersifat netral dan tidak menyerap zat warna.
b. Agranulosit mononuclear, nukleiknya berjumlah satu tidak bersegmen
dengan ukuran yang besar dan sitoplasmanya sedikit atau tidak bergranula.
1) Monosit, berinti lebih besar dan berbentuk oval atau ginjal.
2) Limfosit, leukosit yang paling kecil dengan inti berbentuk bulat yang
menempati hampir seluruh sel.

4. Keping Darah (Trombosit)


Keping darah adalah sel anuclear
nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada
DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan, tidak
berwarna, berukuran lebih kecil dari eritrosit
dan leukosit yaitu diameter 2-3 µm, dan
mudah pecah bila tersentuh benda kasar.
Keping darah dibentuk di dalam megakariosit
sumsum tulang merah. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat
dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah
dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar
antara 200.000-300.000 keping/mm³. Nilai dibawah rentang tersebut dapat
menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan resiko trombosis.

Mekanisme pembekuan darah adalah sebagai berikut.


B. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan
dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah
dari satu tempat ke tempat lain.
Sistem peredaran darah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh.
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh.
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang.
5. Mengangkut hormone dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran.
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

1. Alat-Alat Peredaran Darah


Suatu sistem peredaran yang baik terdiri dari pompa maskuler atau jantung
dan pembuluh-pembuluh darah.

a. Jantung
Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi untuk memompa darah
ke seluruh tubuh. Berikut adalah bagian-bagaian jantung beserta fungsinya.
1. Aorta
Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung.
Fungsi aorta adalah untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari
ventrikel kiri ke seluruh tubuh.
2. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.
Perubahan tekanan darah pada kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka
dan tertutup. Fungsi katup aorta adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah
yang salah.
3. Vena Kava Superior
Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya
juga di bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa
kembali darah kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.
4. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari jantung ke
paru-paru. Fungsi arteri pulmonalis adalah untuk mengganti karbon dioksida dan
uap air yang ada di dalam darah dengan oksigen.
5. Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi.
Terdapat dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi
kanan). Atrium dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada jantung. Fungsi
atrium kiri adalah adalah menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan
membawanya ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima
darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya
ke ventrikel kanan.
6. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari
paru-paru ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena
cava dan terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi
vena pulmonalis adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung
untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
7. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang terdiri dari dari
tiga daun katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole berkontraksi dan dapat
menutup kembali. Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan atrium
kanan dan ventrikel kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari
atrium kanan ke ventrikel kanan.
8. Katup Mitral
Katup mitral atau bicuspid adalah katup yang memisahkan atrium kiri dan
ventrikel kiri. Katup ini dapat terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri
hendak mengalir ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah
darah yang telah berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri.

9. Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah
jantung. Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu ventrikel
kiri (bilik kiri) dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi ventrikel adalah untuk
menerima darah dari atrium kemudian membawanya keluar dari jantung. Fungsi
ventrikel kiri adalah menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke
seluruh tubuh. Fungsi ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan
dan membawanya ke paru-paru.
10. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar dalam
tubuh manusia. Fungsi vena kava inferior adalah membawah darah dari bagian
bawah tubuh ke atrium kanan jantung.

Kerja pompa maskuler atau jantung berdasarkan pada kemampuan otot-


otot berkontraksi da berelaksasi. Kontraksi otot-otot dinding pembuluh darah atau
bilik jantung, memungkinkan terjadinya pengecualian volume yang akan
menghasilkan peningkatan tekanan yang akan mendorong darah mengalir ke
seluruh tubuh.
Ada beberapa tipe jantung yaitu sebagai berikut.

1. Pembuluh Denyut (Pulsating Vessels)


Pembuluh denyut adalah pembuluh darah yang sederhana dengan lapisan
otot yang relative tebal yang berkontraksi dengan gelombang peristaltic, sehingga
mendorong darah ke seluruh sistem. Pembuluh denyut dijumpai pada berbagai
macam hewan, seperti anggota dari Annelida, Mollusca, Arthropoda dan
beberapa Vertebrata. Gelombang kontraksi pada pembuluh dorsal yang
mendorong darah, berjalan dari ujung posterior ke ujung anterior, kemudian darah
melewati beberapa pasang “jantung” lateral menuju pembuluh ventral yang juga
kontraktil. Pada beberapa hewan, pembuluh berdenyut dijumpai sebagai
tambahan dari organ pemompa utama, misalnya vena berdenyut pada sayap
kelelawar.

2. Jantung Pembuluh (Tube Heart)


Jantung pembuluh lebih maju daripada pembuluh berdenyut, dijumpai
pada kebanyakan Arthropoda dan juga Tunikata. Jantung pembuluh sering
memiliki suatu atrium yang tipis (ruang penerima) mengelilingi bagian jantung
atau seluruh jantung atau mungkin terletak bebas di dalam suatu sinus pericardial.
Pada Arthropoda, ostia yang bekatup biasanya ada pada tempat lewatnya darah
masuk ke jantung dari antrium atau sinus pericardial. Bila jantung berkontraksi
yang biasanya dengan gelombang peristaltic, darah dapat mengalir hanya ke
arteri. Pada saat itu, katup ostial tertutup untuk melindungi aliran balik.
3. Jantung Ampular Tambahan (Ampullar Accesory Heart)
Jantung ampular tambahan adalah pendorong untuk memompa darah
melalui daerah periferal dari sirkulasi beberapa hewan. Jantung tambahan
terdapat pada serangga, letaknya pada pangkal antenna, pangkal kaki dan
persendian thorak dengan sayap. Contoh lain adalah jantung bronchial pada
Chepalopoda, membantu menggerakan darah ke insangnya. Ikan, Amfibi dan
Reftil memilki jantung limfa, yaitu suatu pembuluh kontraktil limfa yang
mendorong limfa ke seluruh sistem. Pada organism-organisme tersebut cairan
limfa masuk ke dalam sistem vena pada banyak titik, tidak seperti yang terdapat
pada Aves dan Mamalia.

4. Jantung Berbilik (Chambered Heart)


Jantung berbilik diketukan pada banyak Mollusca dan Vertebrata, yang
merupakan struktur muskural yang kompak dan biasanya tersusun atas otot
jantung. Satu atau lebih ruang menerima darah venous dan satu atau lebih ruang
memompa darah ke sirkulasi periferal. Jadi satu sisi jantung dengan tekanan yang
relatik tinggi mendorong darah yang teroksigenasi ke sel-sel tubuh (sirkuler
sistemik), sedangkan sisi lain mengirimkan darah yang terdeoksigenisi ke organ
respiratori untuk reoksigenesi (sirkulasi pulmonary). Hewan-hewan lain
mempunyai suatu pemisahan darah yang teroksigenasi dan terdeoksigenasi
melalui mekanisme yang berbeda.

b. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler (yang
merupakan pembuluh darah halus).

1) Pembuluh Nadi (Arteri)


Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh
tubuh. Arteri dibedakan sebagai berikut.
a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah yang keluar dari
bilik kiri dan mengangkut darah yang mengandung O2.
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah pembuluh darah
yang keluar dari bilik kanan menuju paru-paru dan mengangkut
darang yang mengandung CO2.

2) Pembuluh Balik (Vena)


Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju
jantung. Vena dibedakan menjadi sebagai berikut.
a) Vena cava superior, membawa darah yang mengandung CO2 dari
tubuh bagaian atas ke serambi kanan jantung.
b) Vena cava inferior, membawa darah yang mengandung CO2 dari
tubuh bagian bawah ke serambi kanan jantung.
c) Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung O2 dari paru-
paru ke serambi kiri jantung

3) Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di
berbagai organ tubuh. Dindingnya tipis dan pada pembuluh inilah
terjadi pertukaran O2 dan CO2

2. Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah


Ada beberapa macam sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah
tertutup dan terbuka; sistem peredaran darah tunggal dan ganda; sistem peredaran
darah; sistem peredaran darah sistemik dan paru-paru.

a. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup


Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran atau distribusi
darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan
cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Misalnya
pada belalang.
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah ke seluruh
tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni, darah
diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Misalnya pada
burung, sapi dan ikan.

b. Sistem Peredaran Darah Tunggal dan Ganda


Sistem peredaran darah tunggal adalah sistem peredaran darah yang
melewati jantung hanya sekali. Misalnya pada ikan.
Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang melewati
jantung dua kali. Misalnya kucing, ayam dan kadal.

c. Sistem Peredaran Darah Kecil (Sirkulasi Paru-Paru) dan Besar


(Sirkulasi Sistemik)
Sistem peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru) adalah sistem peredaran
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang miskin
oksigen (darah anoksi) keluar dari bilik kanan jantung menuju ke arteri
pulmonalis, lalu menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas
yaitu oksigen dari alveoli berdifusi masuk ke dalam kapiler darah, dan CO2 dari
kapiler darah berdifusi masuk ke alveoli. Darah yang kaya oksigen (darah oksi)
masuk melalui vena pulmonalis ke serambi kiri jantung.
Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik) adalah sistem peredaran
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah yang kaya
oksigen dari bilik kiri jantung akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui arteri.
Arteri ini akan bercabang-cabang menjadi arteriol, dan kemudian menjadi
kapiler-kapiler darah yang akan mensuplai oksigen dan zat-zat lain ke dalam sel-
sel tubuh. Kemudian CO2 dari sel-sel tubuh akan berdifusi ke dalam kapiler
darah kemudian menuju ke vena cava lalu masuk ke serambi kanan jantung.
Kedua sistem ini merupakan bagian dari sistem peredaran darah ganda.

C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN


Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh,
sedangkan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan
bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Sistem Peredaran Darah pada Invertebarta
a. Protozoa
Protozoa belum memiliki sistem sirkulasi khusus, sirkulasinya
berlangsung secara difusi yakni melalui membran plasma. Proses pemasukan gas
oksigen ke dalam sel, dan pengeluaran gas karbon dioksida dari sel, terjadi
melalui membran plasma. Makanan yang telah dicerna di dalam makanan akan
diedarkan oleh vakuola kontraktil ke seluruh sel. Contohnya pada Paramecium.

b. Porifera
Porifera belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua
lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit
berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan
keseluruh tubuh oleh amoebosit. Contohnya pada Sycon.
c. Coelenterata
Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Transportasinya
dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang berfungsi
sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-
cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini
menyebabkan permukaan dalam saluran pencemaan semakin luas, sehingga
saluran ini akan lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus
mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian,
walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang
diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh.
Contohnya pada Hydra.

d. Platyhelminthes
Platyhelminthes belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada
Platyhelminthes terdapat rongga gatrovaskuler yang berfungsi membantu
distribusi makanan yang telah dicernakan. Contohnya pada Planaria.
e. Nemathelmintes
Nemathelmintes belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Pada
Nemathelmintes terdapat cairan pseudoselom yang membantu sirkulasi makanan
ke seluruh tubuh. Contohnya pada Ascaris lumbricoides (cacing tanah).

f. Annelida
Sistem peredaran darah Annelida merupakan sistem peredaran darah
tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Contohnya pada
Lumbricus terestris (cacing tanah) dan Pheretima sp.
Peredaran darah dimulai pada saat pembuluh darah punggung dan lima
lengkung aorta berkontraksi. Cairan darah yang berasal dari lengkung aorta
menuju ke pembuluh darah perut. Dari pembuluh darah perut, zat- zat yang
diangkut oleh cairan darah akan berdifusi ke dalam jaringan melalui kapiler.
Cairan darah yang berasal dari jaringan, mengalir ke system pembuluh kedua
menuju pembuluh darah punggung, kemudian kembali ke lengkung aorta.
Pengangkutan kotoran dari jaringan dilakukan oleh pembuluh limfa dan dialirkan
ke alat ekskresi unfuk dibuang.
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke
pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah cacing tanah
mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
Arah aliran darah :
Pembuluh dorsal → lengkung aorta (pembuluh jantung) → pembuluh ventral →
kapiler (seluruh jaringan tubuh) → pembuluh dorsal → dst.

g. Mollusca
Sistem peredaran darah Mollusca merupakan sistem peredaran darah
terbuka, namun pada beberapa jenis system peredaran darah tertutup. Mollusca
memiliki sel-sel darah yang belum sempurna, maka cairan yang beredar tidak
berwarna merah. Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pada ruang perkard
di sebelah ujung posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah.
Misalnya Achatina fulica (bekicot) merupakan anggota Mollusca dari kelas
Gastropoda. Hewan ini mempunyai jantung yang memiliki tiga ruangan yaitu dua
serambi dan satu bilik. Serambi berfungsi untuk menerima cairan dari peredaran,
sedangkan bilik berfungsi untuk mengeluarkan cairan masuk ke dalam peredaran.
Jantung berada di dalam rongga tubuh (selom).
“Darah” dipompakan oleh jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah nadi. Pembuluh ini makin jauh dari jantung, percabangannya
makin halus. Ujung-ujung percabangan halus pembuluh darah nadi akan
menumpahkan darah ke dalam sinus (celah-celah antara jaringan). Setelah
mencapai sinus darah akan mencapai sel-sel dan dimanfaatkan dalam proses
metabolisme.
Dari sinus, darah yang membawa hasil metabolisme akan ditampung dalam
pembuluh darah balik. Pembuluh darah balik akan kembali ke jantung melalui
serambi. Serambi kanan akan menampung darah dari tubuh, sedangkan serambi
kiri akan menampung darah dari alat pernapasan.
Bilik jantung hanya berjumlah satu, berfungsi untuk menampung darah dari
serambi kanan yang kaya akan CO2 dan dari serambi kiri yang kaya akan O2.
Oleh karena itu pada bilik terjadi percampuran antara dua jenis darah yang
berbeda kandungan gasnya.
Pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik tidak berhubungan
langsung tetapi melalui celah-celah, sehingga peredaran darahnya disebut
peredaran darah terbuka.

Arah aliran darah:


Ventrikel → arteri → seluruh tubuh → sinus → vena → atrium (kanan: darah
dari tubuh dan kiri: darah dari alat pernapasan) → ventrikel → dst.

h. Arthropoda
Sistem peredaran darah Arthropoda merupakan sistem peredaran darah
terbuka. Darah tidak mengandung haemoglobin melainkan hemosianin. Jantung
disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak
mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak
berwarna merah. Pengangkutan O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.
Alat peredaran darahnya terdiri atas jantung pembuluh dan aorta. Jantung
pembuluh berfungsi sebagai alat pemompa. Katup pada jantung pembuluh disebut
ostium dan berfungsi untuk masuknya darah ke jantung.
Aorta merupakan pembuluh panjang yang berlubang di bagian depan dan terletak
di depan jantung pembuluh dari arah dorsal.
Peredaran darah dimulai pada saat jantung pembuluh memompa darah ke
dalam ruang-ruang kecil dari rongga badan. Gerakan otot-otot tubuh yang
terkoordinasi, mengembalikan darah dari rongga badan ke sinus dorsal (ruang-
ruang punggung) kemudian memasuki jantung pembuluh melalui ostium.

Arah aliran darah:


Jantung pembuluh → pembuluh nadi (arteri) → rongga tubuh → sinus dorsal
(ruang-ruang punggung) → ostium → jantung pembuluh → dst.

i. Echinodermata
Echinodermata belum mempunyai sirkulasi khusus. Hewan ini memiliki
rongga tubuh (selom) yang berisi cairan yang bertindak sebagai “darah”, karena
cairan ini akan merendam semua jaringan tubuh agar dapat memberikan bahan
makanan yang sudah dicerna dan oksigen kepada sel-sel. Sebaliknya sisa bahan
makanan hasil metabolisme akan dikembalikan ke dalam cairan selom. Cairan
selom tidak berwarna merah.
Rongga selom dibatasi oleh deretan sel-sel yang permukaannya dilengkapi
oleh bulu-bulu getar. Gerakan bulu getar akan membantu aliran cairan selom
supaya proses peredaran darah dapar terjadi.
Echinosermata memiliki sitem pembuluh air atau sistem ambulakral dan
sistem ini yang melakukan fungsi-fungsi penting seperti respirasi, sirkulasi dan
pergerakan. Berikut adalah sistem pembuluh air pada Echinodermata.

2. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata


a. Pisces
Ikan adalah hewan vertebrata aquatic berdarah dingin dan dapat ditemukan
di kedua garam dan air tawar. Sistem peredaran darah Pisces adalah sistem
peredaran darah tertutup, yaitu darah perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan
pembuluh darah. Ikan menunjukkan sistem peredaran tunggal (dalam satu kali
peredarannya, darah melalui jantung satu kali), di mana kekurangan oksigen
darah datang ke jantung, lalu darah dipompa ke insang dan kemudian beredar ke
seluruh tubuh. Di sisi lain, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, lalu darah
dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi. Kemudian, darah beroksigen kembali ke
jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.
Jantung Pisces terdiri dari jantung dengan 2 ruang (1 serambi (atrium) dan 1
bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menerima darah dari
vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang,
aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler
(terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO 2 dan pengambilan O2 dari air. Dari
kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh
untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah
kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Arah aliran darah :


Ventrikel → aorta ventral → kapiler insang → aorta dorsal → kapiler seluruh
tubuh → vena kardinalis (anterior dan posterior) → sinus venosus → atrium →
ventrikel → dst.

b. Amphibia
Sistem peredaran darah Amfibi adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Jantung katak terdiri dari jantung dengan 3 ruang (2 serambi (atrium) dan 1
bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menampung darah dari
pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah
yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari
atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya
O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke
jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O 2 dialirkan ke paru-paru ke kulit
untuk memperoleh O2.

Arah aliran darah :


Ventrikel → arteri → kapiler paru-paru dan kulit → vena → atrium kiri →
ventrikel → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena → atrium kanan → ventrikel
→ dst.

c. Reptilia
Sistem peredaran darah Reptilia adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Jantung Reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan1 atrium sinister (serambi
kiri).
 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik
kiri).
Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna,
disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan
ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat
bilik).
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen
panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk
keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam di air.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 mengalir ke sinus
venosus, kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel,
darah menuju arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi
pertukaran gas CO2 dan O2. Selanjutnya, darah keluar dari paru-paru menuju
atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel.
Dari ventrikel terdapat dua aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan. Aorta
kanan berasal dari ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan
seluruh bagian depan tubuh. Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan
dan kiri, berfungsi membawa darah ke bagian belakang tubuh.
Arah aliran darah:
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kapiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → 2 aorta (1 kanan dari ventrikel kiri dan 1 lainnya
dari tempat antara ventrikel kanan-kiri) → kapiler kepala-seluruh tubuh (kanan)
dan kapiler bagain belakang tubuh (lainnya) → vena → atrium kanan → ventrikel
kanan → dst.

d. Aves
Sistem peredaran darah Aves adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Pada Aves, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung.
|antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung
(perikardium). Jantung Aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi
kiri).
 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik
kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak
terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Atrium kiri dan
atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan
dibatasi oleh sekat ventrikel.
Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Darah di dalam ventrikel kiri
ini dipompa ke luar menuju organ-organ tubuh melalui aorta. Aorta memiliki dua
percabangan, yaitu lengkung aorta dan arteri carotid yang menuju leher dan
kepala. Lengkung aorta bercabang-cabang menjadi arteri yang mengalirkan darah
ke berbagai organ tubuh, misalnya arteri subclavia yang menuju sayap.
Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Darah
dari tubuh bagian belakang menuju ke jantung melalui vena cava dorsalis, dan
dari tubuh bagian depan melalui vena cava ventralis.
Arah aliran darah:
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena (cava
dorsalis dari bagain belakang tubuh dan cava ventralis dari bagaian depan tubuh)
→ atrium kanan → ventrikel kanan → dst.

e. Mammalia
Sistem peredaran darah Mamalia adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi
kiri).
 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik
kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak
terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.
Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri
terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang
mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan
beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri ini mempunyai
dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran
darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran saluran dan mengatur aliran darah
dalam kapiler. Kemudian kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk
pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi
vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan
bersatu lagi sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang
mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava
superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua
pembuluh darah ini menuangkan isinya ke dalam jantung melalui atrium kanan
jantung.
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini becabang
dua untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak
sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam
paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi kapiler
pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut
oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah
dikembalikan ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah
dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah ini kemudian mengalir masuk ke dalam
ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam
aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah ke seluruh tubuh dan seterusnya.
Arah aliran darah:
Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena (cava
dorsalis dari bagain belakang tubuh dan cava ventralis dari bagaian depan tubuh)
→ atrium kanan → ventrikel kanan → dst.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam
pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu
tempat ke tempat lain.
Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung.
Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Sistem perederan darah terdapat pada hewan invertebrate maupun vertebrata.
Pada Invertebrate, sistem peredaran darah hanya terdapat pada Annelida, Molusca
dan Arthropoda. Sedangkan pada Vertebrata, semua hewan memiliki sistem
peredaran darah.
B. SARAN
Dalam sistem penulisan makalah ini, Kami sebagai penulis belum dapat
mengakui bahwa makalah ini sudah sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan saran dan kritik untuk dapat memperbaiki karya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. tt. Sistem Peredaran Terbukan dan Tertutup. (Online). Tersedia:


http://www.crayonpedia.org/mw/5._Sistem_Peredaran_Darah_Terbuka_d
an_Tertutup_11.2 [20 Februari 2016].
Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings Publishing
Company, Inc. Redwood City.
Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Rusyana, A. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Soelowo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan Nasional.
Wulangi, K.S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan
dan Kebudyaan.

Anda mungkin juga menyukai