Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI DARAH DAN SIRKULASI DARAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah: Fisiologi Hewan
Dosen Pengampu: Roni Afriandi, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 6 / Tadris Biologi 1

Bella Sahfitri (0310211011)


Dadang Hardiansyah (0310212073)
Seri Haryani Harahap (0310213026)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat beriring salam kami sampaikan
kepada junjungan alam Nabi kita Muhammad SAW semoga kita mendapat syafaat beliau di
yaumil akhir kelak.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah Makalah dengan materi yang berjudul
“Fisiologi Darah dan Sirkulasi Darah” untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Fisiologi
Hewan yang diampu oleh Bapak Roni Afriandi, M.Pd. Mengenai pemaparan penjelasan materi
akan dijelaskan dalam pembahasan makalah ini.

Melalui kata pengantar ini kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami
meminta maaf dan memohon ampun kepada Allah SWT. Serta pemakluman para pembaca bila
makalah ini memiliki banyak kekurangan dan terdapat penulisan yang kurang tepat, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT. Memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca sekalian.

Medan, 08 Maret 2023

Kelompok 6

i
ABSTRAK
Darah merupakan suatu cairan di dalam tubuh yang berfungsi mengalirkan oksigen ke suluruh
jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel dan menjadi suatu benteng
pertahanan terhadap bakteri dan virus, tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami
berbagai gangguan kesehatan bahkan juga bisa kematian. Darah tersusun atas plasma darah
dan sel darah. Apabila darah disentrifugasi, akan terjadi pemisahan antara plasma dan sel sel
darah. Di dalam darah, leukosit dan trombosit hanya merupakan bagian yang sangat kecil. Sel
darah mencakup eritrosit, leukosit, dan trombosit. Makalah ini bertujuan untuk
mendeskripsikan permasalahan yang muncul pada materi yg ingin dibahas yaitu fungsi dari
darah, komponen darah dan juga sirkulasi darah. Penelitian ini menggunakan metode
informatif yaitu mendapatkan informasi melalui artikel jurnal, buku-buku, dan referensi
lainnya terkait fisiologi dan sirkulasi darah. Dengan demikian hasil dari makalah ini para
pembaca diharapkan dapat memahami dan menambah wawasan pengetahuan tentang fisiologi
dan sirkulasi darah dengan mudah.

Kata kunci: Fungsi, Komponen dan Sirkulasi Darah

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan. tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah berasal dari
bahasa Yunani yaitu, kata "haima", yang berasal dari akar kata hemo atau hemato.
Darah merupakan cairan dengan volume yang berbeda-beda tergantung pada jenis
kelamin, ukuran tubuh, dan umur.
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang berada dalam ruang
vaskuler, karena perannya sebagai media komunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh
dengan dunia luar karena fungsinya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien
dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan hormon dan materi-materi
pembekuan darah.
Untuk itu tujuan dari penyusunan makalah ini untuk mengetahui fungsi dari
dari, komponen komponen pada darah serta sirkulasi pada darah.

1
BAB II
HASIL KAJIAN

A. FUNGSI DARAH
Darah terdiri atas sel dan plasma darah yang mengalir dalam suatu pembuluh
yaitu pembuluh darah. Aliran darah terjadi karena kontraksi otot jantung yang berirama.
Beberapa fungsi darah antara lain:
1. Sebagai alat pengangkutan zat Fungsi utama darah adalah sebagai alat
pengangkut berbagai macam zat yang sehari-harinya terdapat dalam darah.
Berikut beberapa zat yang diangkut oleh darah.
• Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh. Pengangkutan
ini dilakukan oleh sel darah merah.
• Mengangkut zat-zat makanan (sari makanan) dari alat pencernaan ke hati,
selanjutnya mengedarkan ke seluruh tubuh. Kegiatan ini dilakukan ole sma
darah.
• Mengangkut zat-zat sisa atau samp ari jaringan tubuh ke alat pengeluaran.
CO, atau karbon dioksida dangkut dari jaringan ke paru-paru. Kegiatan ini
dilakukan oleh sel darah merah dan plasma darah. Sedangkan zat urea dari
jaringan diangkut ke ginjal. Kegiatan ini dilakukan oleh plasma darah.
• Mengangkut atau mengedarkan hormon dari alat tubuh penghasil hormon
(kelenjar buntu) ke seluruh tubuh. Fungsi ini dilakukan oleh plasma darah.
2. Menjaga stabilitas suhu tubuh. Darah menjaga suhu tubuh agar tetap stabil, yaitu
antara 36-37 derajat celcius.
3. Mencegah masuknya kuman-kuman dan kotoran ke dalam tubuh melalui luka,
dengan jalan membekukan darah pada luka, fungsi ini dilakukan oleh keping-
keping darah.
4. Menghancurkan (memakan) kuman-kuman penyakit. Menghancurkan
(memakan) kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh ini dilakukan
oleh sel darah putih.
5. Mengatur distribusi panas dan keseimbangan derajat keasaman.

Darah sebagai alat pengatur berbagai keseimbangan yang sangat penting bagi
tubuh agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Keseimbangan yang terganggu

2
dapat menyebabkan berbagai penyakit dan dapat dijadikan tanda oleh dokter dalam
mendiagnosis penyakit tertentu.

Pada penyakit yang menyebabkan terjadinya kehilangan cairan tubuh dalam


jumlah banyak, darah akan terpengaruh karena mekanisme keseimbangan cairan
tersebut. Dalam keadaan seperti itu, darah dapat berkurang volumenya maupun
menjadi kental.

B. KOMPONEN DARAH

Volume darah dalam tubuh kita kira-kira 1/13 dari berat tubuh kita. Pada orang
dewasa normal, volume darahnya lebih kurang 5 liter. Darah adalah jaringan ikat
berbentuk cair, tersusun atas empat bagian pokok, yaitu plasma darah (cairan darah),
sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan sel-sel darah pembeku
atau keping-keping darah (trombosit).

Gambar 1. Darah.

1. Plasma Darah (Cairan Darah)


Plasma darah adalah bagian yang cair dari darah. Cairan ini berwarna jernih
kekuning-kuningan. Pada plasma darah inilah sel-sel darah mengapung. Bagian
terbesar dari plasma darah adalah air, lebih kurang 90%.
Di dalam plasma darah larut bermacam-macam zat penting, seprti sari makanan
(meliputi: protein, lemak, glukosa, vitamin, mineral, hormon, dan zat-zat sisa).
a. Sari makanan.
Sari makanan tersebut diangkut oleh plasma darah ke seluruh tubuh.
Sedang zat-zat sampah diangkut ke alat pengeluaran, misalnya karbon
dioksida (CO,) diangkut ke paru-paru dan urea diangkut ke ginjal. Sari
makanan dan mineral yang terlarut dalam darah misalnya glukosa, asam
lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, dan garam-garam mineral.

3
b. Enzim, hormon, dan antibodi.
Enzim, hormon dan antibodi berfungsi sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
c. Protein.
Protein yang larut dalam darah biasa disebut protein darah. Protein darah
yang penting adalah albumin, fibrinogen, protrombin, globulin dan lain-lain.
Fibrinogen dan protrombin penting untuk pembekuan darah. Sedang globulin
penting untuk pembentukan zat kebal. Albumin merupakan komponen utama
protein plasma dan berfungsi mempertahankan osmotik darah. Bila
fibrinogen darah dipisahkan dari plasma darah, maka tertinggallah cairan
berwarna kuning jernih yang disebut serum. Di dalam serum inilah zat-zat
kebal atau antibodi terlarut. Globulin adalah antibodi dalam bentuk
imunoglobulin. Antibodi adalah zat yang dapat melawan kuman-kuman
penyakit atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
d. Urea dan asam urat.
Urea dan asam urat berfungsi sebagal zat-zat sisa dari hasil metabolisme.
e. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen.
Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen berfungsi sebagai gas-gas utama yang
terlarut dalam plasma.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Konsentrasi normal sel darah merah dalam darah adalah 4,5-5 juta per
mikroliter pada wanita dan 5 juta per mikroliter pada pria. Pada bayi, sel darah
merah dibentuk di dalam hati dan limpa. Setelah itu darah dibentuk pada sumsum
merah tulang dari tulang pipih.
Sel-sel darah merah tidak berinti. Bentuknya bulat pipih, dan permukaan kedua
sisinya cekung. Di dalam eritrosit terdapat zat warna darah yang disebut
hemoglobin. Zat inilah yang menyebabkan darah tampak berwarna merah.
Hemoglobin adalah senyawa protein yang mengandung zat besi (Fe). Fungsi
hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan mengedarkan
ke seluruh tubuh.

4
Gambar 2. Sel darah merah.

Hemoglobin mengikat oksigen dari paru-paru dan membentuk oksihemoglobin


yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh. Di pembuluh kapiler, oksihemoglobin
terurai menjadi hemoglobin dan oksigen. Oksigen akan berdifusi ke sel tubuh. Pada
saat oksigen meninggalkan sel darah, darah menjadi berwarna merah tua.

Setelah berusia ± 120 hari, sel-sel darah merah akan rusak. Selanjutnya oleh hati
dan limpa, sel-sel darah itu akan dirombak. Hemoglobin yang terkandung di
dalamnya akan diubah oleh hati menjadi zat warna empedu atau bilirubin.
Sedangkan zat besi dan zat-zat lainnya akan dipergunakan untuk. membentuk sel
darah merah baru.

Sel darah merah banyak dijumpai pada orang-orang yang tinggal Jumlah sel
darah merah akan berubah-ubah jika terkena penyakit dan akan berkurang jika
terkena anemia. Mengapa demikian? Atmosfer di daerah tinggi lebih sedikit
mengandung oksigen daripada atmosfer di daerah rendah. Untuk mendapatkan
cukup oksigen diperlukan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen
tersebut. Dengan demikian, orang di dataran tinggi mempunyai banyak
sel darah merah.

Gambar 3. Sel darah merah yang telah rusak.

3. Sel Darah Putih (Leukosit)

5
Gambar 4. Leukosit (sel darah putih).

Dalam setiap 1 mm² darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih (leukosit). Sel
darah putih tidak berwarna, berntuknya tidak tetap (berubah-ubah seperti amoeba)
serta dapat bergerak bebas. Ukuran sel darah putih lebih besar dari sel darah merah,
serta mempunyai Inti sel yang jelas. Berdasarkan bentuknya, sel darah putih dalam
tubuh kita ada 5 macam, yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, monosit, dan limfosit.
a. Basofil
Basofil berbintik-bintik kebiruan dan bersifat fagosit. Basofil terutama
bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan
mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.
b. Eosinofil
Eosinofil mengandung bintik-bintik warna kemerahan yang makin bertambah
jumlahnya bila ada infeksi dan bersifat fagosit.
c. Neutrofil
Neutrofil dapat dibagi lagi menurut keadaan intinya. Ada yang berinti seperti
batang, berinti bengkok, dan ada pula yang berinti bercabang-cabang serta
sifatnya fagosit. Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap
Infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang
memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan
matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
d. Monosit
Monosit berinti bulat atau bulat panjang dan besar bersifat fagosit dan bisa
bergerak cepat. Monosit membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis)
dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan
potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan
dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga. Monosit

6
dikenal juga sebagaimakrofag setelah dia meninggalkan aliran darah serta
masuk ke dalam jaringan.
e. Limfosit
Limfosit ada yang kecil (hanya lebih besar sedikit dari sel darah merah) dan
ada yang besar, berinti satu, dan tidak dapat bergerak. Berfungsi untuk
kekebalan tubuh. Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
1. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat
mengikat patogen, tapi setelah adanya serangan, beberapa sel B akan
mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai
layanan sistem memori).
2. Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan
(yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri
intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi
virus.
3. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat
membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak
boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker.

Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah tulang, di limpa dan di kelenjar-
kelenjar getah bening. Fungsi sel darah putih adalah sebagai pemberantas
(pemakan) kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Karena fungsi
inilah sel darah putih dapat menembus dinding kapiler dan bergerak seperti amoeba
ke berbagai jaringan tubuh. Bila sel-sel darah putih yang melawan kuman-kuman
itu rusak, maka sel darah putih yang rusak bersama kuman yang mati akan
membentuk nanah.

Gambar 5. Sel darah putih.

7
Lama hidup sel darah putih adalah 12 sampai 13 hari. Jumlah sel darah putih
normal adalah 4.000-11.000 permikroliter darah pada orang dewasa normal. Pada
bayi baru lahir jumlahnya dapat mencapai 15.000 25.000 per mikroliter darah,
namun akan turun menjadi 12.000 per mikroliter darah pada hari keempat hidup
bayi tesebut. Jumlah sel darah putih akan mencapai nilal dewasa normal pada saat
usia 12 tahun.

4. Keping-Keping Darah (Trombosit)


Keping-keping darah atau trombosit mempunyai bentuk tidak teratur, mudah
pecah, dan tidak mempunyai inti. Dalam setiap 1 mm² darah terdapat ± 250.000
trombosit. Trombosit dibentuk dalam sumsum merah tulang, berperan sangat
penting di dalam proses pembekuan darah. Lama hidup trombosit dalam aliran
darah adalah 8 hari.
Di dalam trombosit terdapat enzim yang disebut trombokinase. Bila terjadi luka
dan trombosit menyentuh benda yang permukaannya kasar, maka trombosit akan
pecah, dan trombokinase akan keluar. Dengan pertolongan ion kalsium (Ca),
trombokinase akan mengubah protrombin di dalam plasma darah menjadi enzim
yang disebut trombin. Selanjutnya trombin akan mengubah protein darah fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya fibrin akan menyebabkan darah
menjadi beku. Secara sederhana proses pembekuan darah tampak seperti pada
bagan berikut.
Bagan proses pembekuan darah:
1. Trombosit pecah trombokinase
2. Protrombin trombin
3. Fibrinogen fibrin

Pada pengambilan darah, pembekuan darah dapat dicegah atau dihambat


dengan cara-cara sebagai berikut.

a. Diusahakan jangan sampai timbul luka yang kasar, misalnya digunakan jarum
yang tajam dan pipa atau gelas yang licin permukaannya atau disimpan di
dalam tempat yang dingin (mendekati titik beku) sehingga enzim dalam
keadaan tidak aktif.
b. Menambahkan larutan natrium sitrat atau natrium oksalat sehingga lon
kalsium diendapkan.

8
C. SIRKULASI DARAH
Sirkulasi adalah sistem organ yang berfungsi memindahkan zat serta nutrisi
antarsel. Bisa juga diartikan sebagai peredaran. Tubuh manusia memiliki sistem
peredaran darah. Adalah sistem organ yang berfungsi memindahkan zat antarsel.
Sistem ini menjamin keberlangsungan hidup organisme. Dengan kata lain, sistem ini
berperan amat vital dalam tubuh.

Sistem sirkulasi darah manusia


Pada sistem sirkulasi darah manusia, ada tiga komponen penting, yaitu plasma
darah, sel darah serta trombosit.
• Plasma darah
Merupakan zat antibodi bagi manusia. Plasma darah tersusun dari 90 persen air
dan protein terlarut, seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
• Sel darah
Adalah komponen sirkulasi darah yang dibagi menjadi dua jenis, yakni sel darah
merah dan sel darah putih. Sel darah merah merupakan sel darah berbentuk bulat,
tidak berinti, dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen, serta
mengedarkannya ke seluruh sel tubuh manusia. Sedangkan sel darah putih
merupakan sel bening, tidak berbentuk tetap, berinti, dan berfungsi melindungi
tubuh dari kuman penyakit.
D. Trombosit
Merupakan keping darah yang berukuran paling kecil, berbentuk tidak teratur,
dan tidak memiliki inti sel. Trombosit akan mengeluarkan trombokinase yang
membantu proses pengubahan protrombin menjadi trombin, yang nantinya
membantu pengubahan fibrinogen menjadi fibrin.

Fungsi sistem sirkulasi darah manusia


Sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi darah juga bisa disebut sistem
kardiovaskular. Merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah.
Tugas utamanya, yakni mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel juga jaringan
tubuh. fungsi sistem sirkulasi darah manusia:

1. Membantu stabilitas suhu dan pH tubuh


2. Mempercepat proses pemulihan luka
3. Mempertahankan fungsi berbagai sistem organ dalam tubuh

9
4. Mengeluarkan sisa proses metabolisme, seperti karbon dioksida melalui paru-
paru
5. Menyalurkan berbagai hormon ke seluruh tubuh
6. Mengalirkan sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida yang dikeluarkan
melalui paru-paru, dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah terdiri atas sel dan plasma darah yang mengalir dalam suatu pembuluh
yaitu pembuluh darah. Aliran darah terjadi karena kontraksi otot jantung yang berirama.
Beberapa fungsi darah antara lain:
1. Sebagai alat pengangkutan zat.
2. Menjaga stabilitas suhu tubuh.
3. Mencegah masuknya kuman-kuman dan kotoran ke dalam tubuh.
4. Menghancurkan (memakan) kuman-kuman penyakit.
5. Mengatur distribusi panas dan keseimbangan derajat keasaman.
Darah adalah jaringan ikat berbentuk cair, tersusun atas empat bagian pokok,
yaitu plasma darah (cairan darah), sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih
(leukosit) dan sel-sel darah pembeku atau keping-keping darah (trombosit).
Sirkulasi adalah sistem organ yang berfungsi memindahkan zat serta nutrisi antarsel.
Bisa juga diartikan sebagai peredaran. Tubuh manusia memiliki sistem peredaran
darah. Adalah sistem organ yang berfungsi memindahkan zat antarsel.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agawemu, S.C., Rumampuk, J., Mconingka, M. 2016. Hubungan Antara Darah


Dengan Hematokrit Pada Penderita Anemia Dan Orang Normal. Jurnal e-Biomedik
(eBm). 4 (1) : 1-2.
Firani, N. K. (2018). Mengenal Se-Sel Darah dan Kelainan Darah. Malang: Tim UB Press
Prasetyono, Tri. Menganal Seluk Beluk Darah. Semarang: Mutiara Aksara, 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai