Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH HEMATOLOGI DASAR (1)

DARAH

DI SUSUN OLEH :

Rahma Dina Bintari (18010028)

DI BIMBIM OLEH :

Yurman. S. KM. M. Si

AKADEMI ANALIS KESEHATAN


HARAPAN BANGSA BENGKULU
2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat karunia-Nya hingga
makalah ini dapat di susun insya Allah dengan baik.

Saya membuat makalah ini sebagai tugas dari dosen Hematologi Dasar (1) lebih
khusus lagi dengan tujuan untuk memperbanyak ilmu pengetahuan kami.

Dalam makalah yang saya susun ini membahas mengenai darah. Dimana bahasan
tersebut diuraikan dalam makalah ini adalah pengertian darah, fungsi darah, klasifikasi darah,
macam-macam golongan darah, sistem peredaran darah manusia, penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan darah, dan hubungan diet dengan golongan darah.

Dalam pembahasan ini, saya berupaya menguraikannya dengan jelas tentang darah.
Dan jika ditemukan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, saya mengharapkan adanya
saran dan kritik dari pihak manapun demi terwujudnya makalah yang baik.

Atas kerjasamanya dalam makalah ini, saya mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 7 Maret 2019

Rahma Dina Bintari

2
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6

A. Pengertian Darah................................................................................................................6
B. Klasifikasi Darah................................................................................................................6
C. Fungsi Darah..................................................................................................................... 12
D. Macam-macam Golongan Darah.......................................................................................13
E. Sistem Peredaran Darah....................................................................................................16
F. Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Darah.......................................................23
G. Keterkaitan Diet dengan Darah.........................................................................................31

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................37

A. Kesimpulan........................................................................................................................37
B. Saran..................................................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................38

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-
saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga
mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Darah memiliki peranan penting dalam metabolism tubuh kita. Peranan yang penting
ini menunjukkan bahwa darah memiliki suatu komponen tertentu sehingga aktivitas darah
sangat potensial. Komponen yang terdapat dalam darah memiliki hubungan yang erat dengan
proses mekanik maupun kimiawi dari dalam tubuh. Proses ini melibatkan banyak aspek
sehingga jika terjadi kerusakan pada darah akan mempengaruhi komponen lainnya.
Pada waktu bagian tubuh kita terluka, maka bagian yang terluka akan mengeluarkan
darah. Mengapa ? karena seluruh tubuh kita dialiri oleh darah yang dipompa dari jantung kita.
Oleh sebab itu, jika ada seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengeluarkan banyak
darah, harus segera ditolong dengan transfusi darah. Transfusi darah adalah proses
pemasukan darah / pemberian darah bagi seseorang yang sudah banyak kehilangan darah.
Tidak sedikit penyakit yang terjadi akibat kelainan pada darah. Hal ini penting untuk
diketahui agar dapat memperbaiki kelainan yang terjadi. Selain itu, hubungan diet dan
golongan darah memiliki keterkaitan yang erat.
Agar lebih jelas, kali ini kita akan coba membahas mengenai pengertian darah, fungsi,
susunan darah, hubungan diet dengan golongan darah serta kelainan darah (penyakit yang
berhubungan dengan darah).

4
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat


dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah darah itu?
2. Apa fungsi darah?
3. Berapa komponen darah?
4. Ada berapa macam golongan darah?
5. Bagaimana sistem peredaran darah manusia?
6. Penyakit-penyakit apa saja yang ditimbulkan akibat kelainan darah?
7. Bagaimana hubungan diet dengan golongan darah?

C. TUJUAN

1. Mengetahui tentang darah manusia.


2. Mengetahui tentang fungsi darah manusia.
3. Mengetahui tentang komponen darah manusia.
4. Mengetahui tentang beberapa macam golongan darah manusia
5. Mengetahui tentang system peredaran darah manusia.
6. Mengetahui tentang kelainan darah manusia.
7. Mengetahui tentang hubungan diet dengan golongan darah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (keculi tumbuhan
tingkat tinggi). Jaringan ini beredar dalam system pembuluh darah yang sebenarnya tertutup.
Darah berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Haima yang akar katanya Hemo atau
Hemato.
Darah manusia berwarna merah, dibedakan merah terang apabila kaya akan oksigen
dan merah tua apabila darah kekurangan oksigen. Volumenya mencapai 1/13 dari berat
badan orang dewasa = ± 4,5 – 5 L
Darah adalah organ tubuh yang berbentuk cairan. Darah merupakan
gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir
dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke
jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.

B. KLASIFIKASI DARAH

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah
mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh
kita.. Dibedakan menjadi 2 yaitu : sel darah sebanyak 45% dari darah dan 55% adalah
plasma darah. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut juga
korpuskel.

6
1. Plasma darah (55%)

Pada dasarnya plasma darah adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan
pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis
garam. Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah
mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah
berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel
ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap
penyakit atau zat antibodi.

2. Sel Darah (45%)

Sel darah terdiri atas 3 yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah.
a. Sel Darah Merah atau Eritrosit (sekitar99%).

Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah, sekitar 99% dari
komponen sel darah. Bentuk sel bikonkaf, tanpa inti sel.

7
Sel darah merah atau eritrosit berwarna kekuningan, dengan warna merah yang
berasal dari Hb (Hemoglobin) yang mengandung protein hemin/heme (bentuk minerak
Fe/zat besi dalam darah) dan globin. Hb digunakan untuk warna biru empedu yang
disebut bilirubin. Berjumlah 4 – 5 juta butir/mm3 .
Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab
haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan
sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam
hati. Eritrosit yang telah tua dan mati akan dirombak/diuraikan dalam limpa dan hati.
Umur eritrosit ± 120 hari.
Eritrosit tidak mempunyai nucleus sel atau pun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah .Orang yang
kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Bila kekurangan Hb akan menderita
Anemia. Penyakit ini ditandai dengan berkurang mineral Fe dalam Hb. Atau dapat pula
akibat eritrosit yang dimakan oleh kuman penyakit. Bila darah kekurangan O 2 maka darah
akan berwarna biru yang disebut dengan Sianosis. Bila eritrosit tidak mampu berfungsi
kurang dari 120 hari maka akan menderita. Thallaasemia yaitu penyakit yang disebabkan
oleh berkurangnya daya ikat eritrosit terhadap O 2 dan kegagalan pembentukan Hb dalam
eritrosit.
b. Sel Darah Putih atau Leukosit(0,2%)

8
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk
memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,missal virus
atau bakteri. Bentuk sel darah putih tidak beraturan, bentuknya tidak tetap, memiliki inti
1-3 buah yang bentuknya bulat atau cekung. Sel darah putih berjumlah 0,2% dari sel
darah yaitu sekitar 8.000 – 9.000 butir/mm3.
Bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler, sehingga disebut
Diapedesis. Bersifat fagositosis yang dapat memakan kuman/bibit penyakit. Dibentuk di
sumsum tulang merah, jaringan reikulo-endotel bagi leukosit granulosit. Sedangkan bagi
leukosit agranulosit dibentuk di kelenjar limfa.
Orang yang kekurangan leukosit atau Bila jumlahnya kurang dari standar maka
akan menyebabkan penyakit lekopeni. Sedangkan Orang yang kelebihan leukosit atau
Bila jumlahnya melebihi dari jumlah normal maka akan meneyebabkan penyakit
lekotosis. Contohnya : Leukemia, yaitu penyakit kelebihan leukosit hampir mencapai
200.000 butir/mm3. Hal ini karena pembentukan leukosit yang tidak terkendali.
Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Sel
darah putih yang terbanyak adalah neutrofil (± 60%). Tugasnya adalah memerangi bakteri
pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di
dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah bakteri
berkembang biak.
Sel darah putih mengandung ± 5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil, yang menyususn 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya
penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 sampai 30% kandungan sel darah putih
adalah limfosit. Tugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein yang membantu
tubuh memerangi penyakit. Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai
10% di dalam sel darah putih.

9
 Macam-macamnya :
Kandungan Jumlah
Macam-macam Leukosit Umur Fungsi
warrna inti

Mengandung 2 buah Tidak Untuk


bintik diketahui membunuh bibi
EOSINOFIL kemerahan penyakit

Mengandung tidak ada Tidak Untuk


bintik biru karena diketahui meningkatkan
bentuknya reaksi
berbaur peradangan, anti
dengan sel alergi, dan
BASOFIL perpindahan
leukosit lain
GRANULOSIT
Bersifat fagosit

--- 3 buah 7 jam Fagositosit


mikrobia dan
jaringan yang
rusak
NEUTROFIL

--- 1 buah 3 hari Bersifat fagosit


dan paling dan bergerak
MONOSIT besar cepat

--- --- 1 buah Untuk imunitas


dan lebih dan
kecil dari menghasilkan
AGRANULOSIT inti antibody
LIMFOSIT
monosit

Gambar. macam-macam Leukosit

10
c. Keping - Keping Darah ( Trombosit )

Bentuk selnya kecil, tidak beraturan dan mempunyai inti. Berjumlah sekita 0,6 –
1,0% dari sel darah. Sekitar 200.000 – 400.000 butir/mm3 . keeping darah dibentuk
disumsum tulang, yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (sel pembentuk
trombosit). Umurnya ± 8 hari.
Keping darah berfungsi dalam proses pembekuan darah. Bila enzim trombokinase
tidak dapat dihasilkan dengan baik/kurang dari normal karena jumlah trombosit yang
kurang atau rusaknya trombosit maka akan menyebabkan darah sukar berhenti apabila
terjadi luka. Penyakit darah sukar berhenti pada saat terjadi luka disebut dengan
Hemofilia. Penyakit ini merupakan penyakit genetis/bawaan dari orangtua.
Keping darah berperan penting pada proses pembekuan darah.

11
SKEMA PROSES PEMBEKUAN DARAH:

C. FUNGSI DARAH

Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga
diedarkan melalui darah.
a) Sebagai alat pengangkut yaitu:

 Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh


jaringan tubuh.
 Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
 Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh
jaringan/ alat tubuh.
 Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui ginjal dan kulit.

12
b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan
perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c) Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

Dalam sistem sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut :


1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh
6. Mengatur distribusi hormon.
Hormon adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh.
Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ
tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
7. Menutup luka.
8. Mencegah infeksi
Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang
dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya
luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler
untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka
sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan
menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri
masuk kedalam system sirkulasi.

D. MACAM-MACAM GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,
syok, dan kematian.

13
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

 Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
 Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
 Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan
B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
 Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-
negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

14
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB
memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang


Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan
darah ABO.

Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ayah
O A B AB
Ibu

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan
faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui
memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki
faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang
memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah
Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan
darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A
lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah
B.

15
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya
donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi
terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada
perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi
janin pada saat kehamilan.

Kecocokan golongan darah

Tabel kecocokan RBC


Gol. darah resipien Donor harus
AB+ Golongan darah manapun
AB- O- A- B- AB-
A+ O- O+ A- A+
A- O- A-    
B+ O- O+ B- B+
B- O- B-    
O+ O- O+    
O- O-      

Tabel kecocokan plasma

Resipien Donor harus


AB AB manapun
A A atau AB manapun
B B atau AB manapun
O O, A, B atau AB manapun

E. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut juga sistem kardiovaskuler
merupakan suatu sistem pemindahan nutrisi dan zat-zat tertentu melalui sistem peredaran
darah dari jantung ke seluruh sel-sel organ dalam tubuh, dan begitu pula sebaliknya. Darah
memiliki dua sistem peredaran, yaitu :

1.Sistem peredaran darah terbuka

2.Sistem peredaran darah tertutup

16
Sehingga perlu diketahui juga bahwa manusia sebagai makhluk hidup memiliki sistem
peredaran darah tertutp karena jika darah pada tubuh manusia tidak akan pernah keluar dari
pembuluh darah vena, arteri atau kapiler. Darah yang beredar dalam tubuh manusia
membawa zat-zat penting seperti asam amino, oksigen, karbondioksida, elektrolit, hormon,
dan sebagainya ke sel-sel di seluruh tubuh, dan membawa zat-zat hasil sekresi ke sel-sel
organ yang bertugas membersihkannya seperti ginjal, liver, dan sebagainya.

Mekanisme peredaran darah pada Manusia manusia memiliki fungsi yang amat penting


demi kelangsungan hidup organ-organ penting di dalamnya. Sistem ini membantu
menstabilkan pH dan suhu tubuh, menutrisi sel-sel, dan melawan penyakit. Pada sistem
ini, cara kerja jantung, pembuluh darah, dan darah memiliki peranan terpenting dalam sistem.
Bagaimana ketiga organ dan jaringan berperan dan saling terkait dalam sistem akan
dijelaskan dalam struktur sistem peredaran darah.

 Sistem Peredaran Darah Manusia

Dalam struktur sistem peredaran darah manusia, alat peredaran darah manusia yang sangat
penting adalah jantung, darah, dan pembuluh darah

Jantung

17
Peredaran darah jantung merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem
peredaran darah manusia. Fungsi jantung adalah memompa darah kaya oksigen ke seluruh
organ tubuh dan darah miskin oksigen ke paru-paru. Jantung yang memiliki berat 300 gram
merupakan sebuah otot tunggal. Otot yang berada di dalam jantung juga memiliki lapisan –
lapisan, lapisan yang berada di otot yaitu : lapisan endothelium, dan dinding jantung terdiri
dari:

1.Endokardium

2.Miokardium

3.Epikardium

Posisi jantung dalam rongga torakik dilindungi oleh tulang dada, dan hampir diselubungi
sepenuhnya oleh paru-paru, yang dibatasi oleh sebuah selaput ganda perikardium, dan
tertempel di diafragma. Selaput pertama perikardium (lamina viserlais) menempel pada
jantung. Selaput keduanya (lamina panistalis), yang menghadap ke luar, berair dan lebih
longgar, yang dapat meminimalisir gesekan antara organ yang berdekatan akibat gerakan
memompa jantung.

Jantung dikelilingi oleh banyak pembuluh darah. Jantung memiliki empat bagian, yaitu
serambi kanan (atrium kanan), bilik kanan (ventrikel kanan) dan serambi kiri (atrium kiri),
bilik kiri(ventrikel kiri). Antara atrium dan ventrikel jantung terdapat katup atrioventikuler
untuk mencegah darah pada aorta dan arteri pulmonalis masuk lagi ke ventrikel saat diastole.

Pembuluh Darah

18
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh koroner, arteri, vena dan kapiler. Masing-
masing memiliki ciri khas dan tugas yang berbeda.

1.Arteri

Arteri adalah pembuluh darah yang berada di tubuh makhluk hidup yang akan
membawa darah seperti oksigen dari jantung yang akan disebar ke seluruh tubuh manusia
yang membutuhkan, jaringan dan juga sel-sel yang berada di dalam tubuh manusia. Sehingga
di dalam gambar anatomi arteri bisa dilihat dan di perhatikan bahwa dengan warna merah.
Dinding arteri yang memiliki ukuran lebih tebal dari pada dinding vena yang terdiri dari tiga
lapisan. Ketiga lapisan tersebut berturut-turut adalah lapisan paling dalam yang bernama
endothelium, lapisan bagian tengah yang merupakan otot polos dan berserat elastis, dan
lapisan luar yang merupakan jaringan ikat dan juga memiliki serat yang elastis.

Pembuluh aorta adalah pembuluh arteri yang paling besar dan berdinding paling tebal.
Arteri paling kecil adalah arteriol yang berhubungan langsung dengan pembuluh kapiler.
Darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung akan keluar melalui aorta dan masuk ke arteri.
Darah akan beredar menuju tubuh bagian atas dan setelah itu menuju tubuh bagian bawah.

2.Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat kecil berdiameter 5 sampai 10 µm.
Dalam pembuluh kapiler terjadi pertukaran oksigen, air, nutrisi dengan karbondioksida dan
limbah sel-sel sekitarnya. Kapiler hanya memiliki dua lapisan, yaitu membran basal dan
lapisan endothelium. Darah yang mengandung karbondioksida akan dibawa dari kapiler
menuju vena.

3.Vena

Vena yang disebut juga pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang membawa
darah miskin oksigen dari sel dan jaringan menuju ke jantung. Pengecualian untuk vena
umbikalis, pembuluh ini membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. Sehingga
bisa di lihat pada gambar anatomi yaitu pembuluh darah vena telah digambarkan dengan
simbol berwarna biru. Vena yang utama terdiri dari vena cava dan inferior yang akan
membawa darah dari tubuh pada bagian bawah jantung dan vena cava superior yang akan
membawa darah dari tubuh bagian atas jantung. Kedua vena masuk ke serambi kanan
jantung. Pembuluh vena paling kecil adalah venula yang membawa darah dari kapiler, yang
selanjutnya bergabung menuju vena.

19
4.Pembuluh Koroner

Pembuluh koroner merupakan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi untuk jantung. Peredaran darah pada jantung masuk dalam
sistem sirkulasi koroner, yang mengawali peredarannya dari aorta, lau masuk ke arteri
koroner kanan dan arteri koroner kiri. Apabila oksigen dan nutrisi disuplai ke jantung, maka
darah yang berada di dalam tubuh manusia yang mengandung karbondioksida akan dibawa
ke dalam jantung melaui vena koroner. Oksigen dan nutrisi yang di gunakan untuk jantung
maka akan dipasok sendiri dengan melalui pembuluh koroner.

5.Vena Portal Hepatica

Vena Portal Hepatica merupakan vena khusus yang yang tidak membawa darah ke
jantung, melainkan membawa darah yang mengandung sari-sari makanan menuju ke hati.
Vena portal hepatica yang juga disebut vena porta merupakan kumpulan kapiler di sekitar
usus yang menyerap sari-sari makanan dari dalam usus. Dalam hati, sari-sari makanan akan
diproses.

20
Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Jantung –> Serambi Kanan –> Bilik Kanan –> Paru-Paru –>  Serambi Kiri –> Bilik Kiri –>
Seluruh Tubuh –> Jantung

Di atas adalah gambaran dari siklus peredaran darah pada manusia. Darah yang
masuk ke jantung melau pembuluh vena mengalir menuju serambi kanan, kemudian masuk
ke bilik kanan, lalu dipompa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru. Pada paru –
paru dan karbondioksida yang berada di dalam darah maka akan dikeluarkan dari hemoglobin
kemudian oksigen akan diserap ke dalam hemoglobin. Darah yang kaya akan adanya oksigen
maka akan membawa dan menuju jantung melalui vena pulmonalis kemudian akan masuk ke
serambi kiri, setelah itu akan mengalir ke bilik kiri. Dan selanjutnya dari bilik kiri darah akan
dipompa ke seluruh tubuh.

Darah ini akan masuk ke organ-organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh membawa
oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Sebagian darah menuju usus untuk mengambil sari-sari
makanan, dan menuju ke hati (liver) melaui pembuluh balik atau vena porta hepatica.
Sebagian darah yang lain menuju ginjal untuk proses penyaringan. Sisanya menuju berbagai

21
sel di seluruh tubuh manusia untuk melakukan proses metabolisme. Sisa hasil metabolisme
yang berupa karbondioksida mengalir kembali menuju jantung melalui pembuluh vena.

Sehingga perlu anda ketahui juga bahwa ada dua jenis sistem peredaran darah, yaitu:

1.Sistemik (Sistem Peredaran Darah Besar)

Sistem peredaran darah besar adalah sistem peredaran darah yang merupakan sistem
peredaran darah yang berasa; dari jantung dan akan menuju organ – organ yang berada di
tubuh manusia secara keseluruhan kemudian akan di bawa ke jantung.

2.Pulmonal (Sistem Peredaran Darah Kecil)

Sistem peredaran darah kecil adalah sistem peredaran darah dari jantung menuju paru-
paru dan sebaliknya

F. PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN DARAH

1. Anemia / Penyakit Kurang Darah

Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat
kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Hb adalah protein dalam sel darah
merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain. Anemia
menyebabkan kelelahan, sesak napas dan kepusingan. Orang dengan anemia merasa
badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar.

22
Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa
tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal
adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.

Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya.
Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa
faktor yang dapat menyebabkan anemia:

 Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat
menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang
besar berwarna muda
 Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
 Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan
 Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
 Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia.
Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.

 Pertama, mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau
bahkan sering mimisan
 Kemudian, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
 Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemia
 Pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.
 Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun,
transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh.
Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih
cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
 EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan
berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah
kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di
Indonesia.

23
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO
mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko
kematian. Karena risiko transfusi darah, sebaiknya kita berusaha hindari transfusi untuk
mengobati anemia.

2. Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan
getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya.
Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang
dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru
akan menggantikannya.

Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi dan zat
kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki tingkat risiko leukemia
yang lebih besar. Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan anti-kanker (seperti
bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun mendatang.

24
Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia (HTLV-I/Human T-cell
leukemia virus-I) juga rentan terhadap penyakit ini. Gejala

Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh.


Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel ini terkumpul, pasien
leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara lain:

 Demam atau keringat malam


 Infeksi yang sering terjadi
 Merasa lemah atau letih
 Sakit kepala
 Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-
bintik merah kecil di bawah kulit)
 Nyeri di tulang atau persendian
 Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
 Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
 Kehilangan berat badan
 Diagnosis
Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan
jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan
laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan
pada hati dan/atau ginjal.

25
3. Thalasemia

Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel
darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari).
Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing,
muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang.

Thalasemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein


yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Hemoglobin
merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah dan berfungsi
sangat penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh yang
membutuhkannya sebagai energi. Apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak
ada, maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat
terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan
aktivitasnya secara normal.Thalasemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang
merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai
asam amino yang membentuk hemoglobin. Thalasemia adalah penyakit yang sifatnya
diturunkan. Penyakit ini,merupakan penyakit kelainan pembentukan sel darah merah.

Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena 2 jenis yang utama
adalah :

26
1. Alfa – Thalasemia (melibatkan rantai alfa)
Alfa – Thalasemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal
membawa 1 gen).

2. Beta – Thalasemia (melibatkan rantai beta)


Beta – Thalasemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara.

Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu :

1. Thalasemia Mayor, karena sifat sifat gen dominan. Thalasemia mayor merupakan
penyakit yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah.
Akibatnya, penderita kekurangan darah merah yang bisa menyebabkan anemia.
Dampak lebih lanjut, sel-sel darah merahnya jadi cepat rusak dan umurnya pun
sangat pendek, hingga yang bersangkutan memerlukan transfusi darah untuk
memperpanjang hidupnya. Penderita thalasemia mayor akan tampak normal saat
lahir, namun di usia 3-18 bulan akan mulai terlihat adanya gejala anemia. Selain
itu, juga bisa muncul gejala lain seperti jantung berdetak lebih kencang dan facies
cooley. Faies cooley adalah ciri khas thalasemia mayor, yakni batang hidung
masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja
terlalu keras untukmengatasi kekurangan hemoglobin.
2. Thalasemia Minor, si individu hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun
individu hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau
thalasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor
juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka menerita thalasemia
mayor. Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul penyakit thalasemia mayor
dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan
sering mengalami pendarahan. Thalasemia minor sudah ada sejak lahir dan akan
tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi darah
di sepanjang hidupnya.

27
Pada keluarga dengan riwayat thalasemia perlu dilakukan penyuluhan genetik
untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita thalasemia. Pengidap
thalasemia yang mendapat pengobatan secara baik dapat menjalankan hidup layaknya
orang normal di tengah masyarakat. Sementara zat besi yang menumpuk di dalam tubuh
bisa dikeluarkan dengan bantuan obat, melalui urine. Penyakit thalasemia dapat
dideteksi sejak bayi masih di dalam kandungan, jika suami atau istri merupakan
pembawa sifat (carrier) thalasemia, maka anak mereka memiliki kemungkinan sebesar
25 persen untuk menderita thalasemia. Karena itu, ketika sang istri mengandung,
disarankan untuk melakukan tes darah di laboratorium untuk memastikan apakah
janinnya mengidap thalasemia atau tidak.

4. Hipotensi ( Penyakit Darah Rendah)


Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai
rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi)
bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,
tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.

Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi)
berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau
jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja
dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan
beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang
signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau
kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan
berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi)
90/60 mmHg.1.
a) Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan
mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang
dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan,
keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang
berulang.

28
Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita
tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh
jaringan tubuh.
b) Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan
darah renda (hipotensi), diantaranya :
a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per
hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga
tekanan darah akan meningkat
b. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
c. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu
dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
d. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
e. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala
hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu
dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran
yang dapat dilakukan bagi penderita.

5. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)


Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang
mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90
mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang
selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung
dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam
kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan
bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.

29
 Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang
terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena
arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu
mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

 Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :


1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui
penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan
pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan
meningkatnya tekanan darah.
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari
adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi
sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

30
G. KETERKAITAN DIET DENGAN GOLONGAN DARAH

a. Pengertian Diet
Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur
setiap hari. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yag dibutuhkan dalam
situasi tertentu, seperti menurunkan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti
menurunkan brat badan atau menaikkan berat badan.

b. Pentingnya diet menurut golongan darah


Peran darah di dalam tubuh sangat vital, yaitu untuk mengangkut zat-zat yang
diperlukan oleh seluruh organ-organ tubuh seperti oksigen dan nutrisi Fungsi darah
lainnya adalah mengangkut zat-zat sisa metabolism serta mengandung berbagai
komponen penyusun system imun yang bertujuan mempertahakan tubuh dari berbagai
penyakit. Mengingat pentingnya fungsi darah maka darah harus dijaga agar tetap
berkualitas baik dan dalam jumlah yang cukup.
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar kondisi darah tetap baik, perlu
dilakukan diet makanan sesuai golongan darah.
Penelitian selama bertahun-tahun dr. D`adamo atas tipe darah menunjukkan
bahwa ada efek fisiologis muncul akibat lektin didalam bahan pangan yang masuk
dalam tubuh. Lektin adalah protein yang terdapat pada umumnya makanan,
khususnya biji-bijian dari tanaman plong-polongan. Ternyata setiap jenis makanan
dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan kandungan atau komposisi darah. Hal
ini akan mengakibatkan keseimbangan daya tahan tubuh. Dampaknya beragam
penyakit seperti kanker, diabetes, obesitas, stroke, ginjal, hipertensi, hepatitis, jantung
dan gangguan sistm pencernaan bisa timbul akibat makanan yang tidak sesuai dengan
golongan darah.

c. Macam-macam Diet
1. Diet Normal
Diet normal atau diet seimbang terdiri dari semua elemen makanan yang
diperlukan agar tubuh tetap sehat.

31
2. Diet untuk menaikkan atau menurunkan berat badan
. Diet ini berdasarkan pada jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori
yang dibakar tubuh untuk melakukan kegiatan. Jika orang mengonsumsi kalori
lebih banyak dari yang kita butuhkan maka berat badannya akan naik. Berat badan
akan turun bila mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori yang dibutuhkan oeh
tubuh.
3. Diet khusus penderita penyakit tertentu
Diet khusus diperlukan bagi penderita penyakit tertentu. Tubuh yang sehat
membutuhkan gula, tetapi orang yang menderita diabetes haus membatasi
penggunaan gula. Diet rendah garam diperlukan bagi pasien penderita penyakit
jantung atau gnjal.
4. Diet alergi makanan
Beberapa orang menjadi alergi setelah makan makanan tertetu,misalnya susu,
tomat, strawberry, gandum, kentang, telur,dll.
5. Diet kelompok usia tertentu
Kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan orang tua, memerlukan makanan
khusus. Karena anak tumbuh dengan cepat, mereka tidak hanya memerlukan
makanan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan member energy tubuh, tetapi juga
untuk pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru. Diet seimbag yang baik untuk anak-
anak dan remaja harus mengandung susu dan produk-produk dari susu, telur,
daging, ayam. Ikan, kacang,tahu,tempe,dll. Orang tua jua membutuhkan lebih
banyak nutrient seperti halnya anak-anak, atau remaja. Tetapi jika aktifitasnya
berkurang mereka membutuhkan kalori leih sedikit.
6. Diet ibu mengandung atau menyusui.

32
d. Konsep diet golongan darah

Diet golongan darah ditemukan olah Dr Peter D’Adamo, penulis “Eat Right for
Your Type”. Menurutnya, reaksi kimia terjadi antara darah dan makanan yang Anda
makan. Reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetis. Reaksi ini disebabkan oleh
faktor yang disebut Lektin. Lektin dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan
memiliki sifat aglutinasi yang mempengaruhi darah Anda. Jadi, ketika Anda makan
makanan yang mengandung lektin protein yang tidak cocok dengan tipe antigen darah
Anda, maka laktin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan menyebabkan
berbagai masalah kesehatan. dari sinilah konsep diet golongan darah bermula.

 Diet golongan darah O

Golongan darah O diyakini oleh D’Adamo sebagai kelompok hunter (pemburu),


golongan darah yang pertama kali muncul pada manusia. Diet golongan darah o
merekomendasikan bahwa golongan darah O adalah diet dengan protein tinggi. D’Adamo
mendasarkan ini pada keyakinan bahwa golongan darah O adalah tipe darah yang pertama
ada di muka bumi, berasal 30.000 tahun yang lalu.

Pemilik golongan darah ini biasanya cenderung berprestasi tinggi, seorang yang
aktif dan terorganisir. Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O adalah latihan
kardio: jogging, bersepeda, berenang, atau jalan cepat. Latihan di pagi hari lebih baik
daripada malam hari.

Menu diet golongan darah O

1. Profile diet: rendah karbohidrat dan tinggi protein.

2. Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet
golongan darah O): jahe, kailan, kunyit, Daging (sapi, kerbau, rusa, domba, anak
sapi), Brokoli, ubi, waluh, selada, lobak china, bluberi, rumput laut, ganggang
laut, ceri, jambu biji, kacang merah, bumbu kari, kacang polong, semua jenis
bawang.

33
3. Hindari (makanan yang beraksi negatif untuk diet  golongan darah O): Daging
babi, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol,
kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim, keju, susu sapi,
yoghurt(semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, jamur,
blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi, minuman
keras,cumi-cumi, sotong, bunga brokoli.

 Diet golongan darah A

Golongan darah A disebut cultivator (penggarap tanah,bercocok tanah) oleh


D’Adamo, golongan darah A berkembang pada zaman pertanian, sekitar 20.000 tahun
yang lalu. Diet golongan darah merekomendasikan bahwa individu-individu yang sedang
melakukan diet golongan darah A diharuskan memperbanyak makan sayuran dan
menghindari daging merah, asupan makanan diarahkan lebih ke arah vegetarian.
Orang dengan golongan darah A cenderung sangat kreatif, sangat sensitif, dan pemecah
masalah yang baik. Para pemilik golongan darah A cenderung lebih cocok melakukan
olahraga yang santai selama 30 menit, seperti yoga, tai chi, berjalan, dan olahraga
outdoor. Pemilik golongan darah ini kurang aktif dalam berolahraga.

Menu diet golongan darah A

1. Profile diet: rendah lemak dan tinggi kerbohidrat

2. Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet
golongan darah A): Bayam, kacang tanah, kacang buncis, kacang/ susu kedelai,
tahu, ikan mas, ikan sardine, (Siput, jus nanas, mangga, pisang, jeruk limau &
sitrun),tempe, tepung beras, bluberi,brokoli, wortel, minyak zaitun.

3. Hindari: Daging (sapi,angsa, kelinci, ayam hutan, kerbau, domba, bebek), lobster,
belut, kodok, keju, es krim, susu, murni, kelapa/ santan, melon madu, pisang
(raja), pepaya,acar, terung, tomat, ubi, gurita, kepiting, kentang, jeruk, udang,
cumi- cumi, mentega, susu sapi, pare, air soda.

34
 Diet golongan darah B

Golongan darah B, menurut D’Adamo disebut dengan tipe nomad (pengembara).


Golongan darah ini terkait dengan sistem kekebalan yang kuat dan sistem pencernaan
yang fleksibel. Menurut teori diet golongan darah , orang dengan golongan darah B
adalah satu satunya orang yang bisa berkembang dengan baik dengan produk susu.
Diperkirakan golongan darah B berasal kira kira 10.000 tahun yang lalu.

Pemilik golongan darah ini cenderung sangat praktis, seorang yang tidak suka
bertele tele dalam banyak hal. Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah B adalah
latihan moderat, yang menggunakan tubuh dan otak. Olahraga seperti balet, menari dapat
dilakukan untuk menunjang diet golongan darah B.

Menu diet golongan darah B

1. Profile diet: Susu & produk olahan susu

2. Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet
golongan darah B): Kembang kol, terung, teh hijau, kue beras, brokoli, ubi,
wortel, Daging (kambing, domba, kelinci, rusa),buburgandum, Ikan laut, susu
sapi, keju, roti essene.

3. Hindari: Daging (bebek, ayam, angsa, belibis, babi, kuda, keong, kepiting, siput,
kacang tanah,roti gandum,tomat, waluh, jagung, air soda, minuman beralkohol
avokad, pare, delima, kelapa/ santan, kesemek, belimbing, belut, kodok, gurita,
lobster, es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), pir.

 Diet golongan darah AB

Golongan darah AB, menurut D’Adamo disebut sebagai the enigma (teka-teki,
misterius). Golongan darah AB merupakan jenis golongan darah yang terakhir
berevolusi, berasal kira kira 1.000 tahun yang lalu. Dalam hal kebutuhan makanan,
gologan darah AB diperlakukan sebagai golongan darah yang yang merupakan perantara

35
antara golongan darah A dan B.Orang dengan golongan darah AB memiliki sifat cerdik
dan kreatif, memiliki pemikiran yang baik untuk bisnis, mudah bergaul dengan orang.

Dalam diet golongan darah, olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O ini
adalah yoga atau pilates sekali dalam seminggu, Jogging ringan dapat pula dilakukan
dengan intensitas yang lebih sering.

Menu diet golongan darah AB

1. Profile diet: Menyesuaikan dengan berbagai jenis makanan.

2. Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet
golongan darah AB): Ikan sardin, the hijau, ikan tuna, susu kambing, putih telur
(ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), anggur merah, Daging
(kalkun,domba, kelinci).

3. Hindari: Kesemek, Daging (sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa, babi, rusa kuda),
lobster, kepiting, kodok, mentega, acar, jagung, belimbing, delima, minuman
beralkohol, saus tomat, kopi, soda, jambu biji, mangga, kacang hitam, Es krim,
telor bebek, pare, pisang, kelapa.

36
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (keculi tumbuhan
tingkat tinggi). Jaringan ini beredar dalam system pembuluh darah yang sebenarnya
tertutup.
2. Darah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : sel darah sebanyak 45% dari darah terdiri
eritrosit, leukosit, dan trombosit dan 55% adalah plasma darah.
3. Fungsi utama darah adalah oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
4. Macam-macam golongan darah yaitu golongan darah A, B, O, dan AB
5. Sistem peredaran darah manusia memiliki dua sistem peredaran yaitu: system
peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup
6. Ada beberapa macam penyakit yang ditimbulkan akibat kelainan darah seperti,
thalasemia, anemia, leukemia, hipotensi dan hipertensi.
7. Hubungan diet dan golongan darah sangat dipengaruhi oleh lektin (protein yang
terdapat pada kacang-kacangan)

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini yang membahas mengenai darah, fungsi, komponen,
golongan darah, hubungan diet dengan darah terutama penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan darah, diharapkan dapat memperkecil peluang kita terjangkit penyakit yang
berhubungan dengan darah.

37
DAFTAR PUSTAKA

Dawn B. Marks, dkk.1996. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC: Jakarta


e-smartschool.co.id/indeks2.php?option=com_content&do…1..
http://masdanang.co.cc/?p=9
http://turunberatbadan.com/179/diet-golongan-darah/
http://www.scribd.com/doc/4439814/Penyakitpenyakit-darah
id.shvoong.com>sains>biologi
id.shvoong.com>Kedokteran&Kesehatan
id.wikipedia.org/wiki/darah
id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah - Tembolok - Mirip
mhanafi123.files.wordpress.com/2010/01/darah.pdf - Mirip
organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasi-
manusia
www.infopenyakit.com/.../penyakit-darah-rendah-hipotensi.html - Tembolok - Mirip
www. Parkwaycancercenter.blogspot.com
www.scribd.com › Presentations › School Work - Tembolok
www.scribd.com/doc/4439814/Penyakitpenyakit-darah - Tembolok - Mirip
www.wattpad.com/125962-fungsi-darah
www.zimbio.com/member/fetriyan/.../golongan+darah+manusia
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-peredaran-darah-manusia
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah

38
39

Anda mungkin juga menyukai