2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa , yang telah melimpahkan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini penulis susun guna memperlancar kegiatan belajar mengajar pada
umumnya Protista. Dalam makalah ini materi yang penulis sajikan membahas tentang Kelas
Rhizopoda. Walaupun makalah ini dapat selesai dengan baik, penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk kesempurnaan dalam membahas makalah ini penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak agar tercapai apa yang kita harapkan bersama dan untuk
memperlancar tugas kami dalam menyusun makalah selanjutnya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak dan tim penulis yang telah
bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB II PEMBAHASAN
A. Protista
B. Metabolisme, reproduksi dan peranan protista
C. Kelas Rhizopoda
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Aris Toteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Filum pada Protista
terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2) Cylliata/Cyilliophora, (3)
Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar, phodium= kaki ) atau
Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda Merupakan salah satu filum dari protozoa yang
bergerak dan makannya dengan menggunakan pseudopodia ( kaki semu ). Bersifat amoboid
yaitu bentuk tubuh tidak tetap karena aliran protoplasmanya bersifat pseudopodia ( kaki semu
). Hidup di laut, air tawar, dan di dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Contoh
dari Rhizopoda yaitu Amoeba, Ridiolaria, Arcella, diflugia dan Foraminifera
Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih memahami morfologi,
fisiologis dan proses reproduksi dari Rhizopoda. Dan dapat mengetahui apa-apa saja contoh-
contoh rhizopoda yang merugikan dan yang menguntungkan
3. Tujuan
a. Agar siswa dapat memahami tentang protista
b. Agar siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari Protozoa
c. Agar siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada Rhizopoda
d. Agar siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada Rhizopoda
BAB II
PEMBAHASAN
A. Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang buka hewan, tumbuhan atau fungus.
Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang
tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi
dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri
atau jika membentuk koloni bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiensi menjadi
jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan
karena bersifat parafiletik. Organisme dalam protista tidak memiliki kesamaan, kecuali
pengelompokkan yang mudah baik yang bersel satu maupun bersel banyak tanpa memiliki
jaringan. Protista hidup hampir di semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista
seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vitaldalam ekosistem, khususnya di
laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa adalah
penyakit berbahaya bagi manusia seperti malaria dan tripanosomiasis.
Ciri-Ciri Protozoa:
Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
C. Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran
protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
Perkembangbiakan secara aseksual melalui pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis
yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Morfologi Amoeba
Ukuran antara 200-300 mikron
Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak ditentukan oleh
banyaknya makanan yang ada disekitarnya.
Fisiologi
Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia. Proses
penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar endoplasma yang
kental.
Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia dengan cara
merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat
organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan
berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma.
Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane
plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula.
Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.
Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel.
Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi sebagai organ
eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih
tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan
vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan
dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
Perkembangbiakan Rhizopoda
Perkembang biakan rizopada contohnya pada amoba terjadi melalui proses pembelahan sel
secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel akan
memnbelah menjadi dua sel yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni.
Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan ( protozoa), protista mirip tumbuhan
( alga) dan protista mirip jamur(jamur lendir/smale mold). Bentuk tubuh organisme golongan
protista amatlah beragam . protista memiliki cara makan yang berbeda-beda dan dapat
digolongkan dalam tiga kategori:
a. Protista autrotof yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis.
Contohnya: alga
b. protista menelan makanan dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya:
protozoa
c. protista saprofit dan parasit, mencarna makanan diluar sel dan menyerap sari-sari
makanannya. Contohnya: jamur
2. Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama,
zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
3. Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan menjadi empat, yaitu
kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata dan kelas Sporozoa.
4. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
5. Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui proses pembelahan
sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel
akan membelah menjadi dua sel yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.
B. Saran
Sebaiknya para pembaca jangan puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus
menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Rhizopoda ini dengan mencari lagi
buku-buku bacaan lainnya atau dari internet.
DAFTAR PUSTAKA