Proverb adalah sebuah kalimat sederhana yang mengandung makna dan bertujuan
mendidik.
Peribahasa dalam bahasa inggris disebut Proverb, merupakan dari kata-kata bijak
yang digunakan oleh masyarakat yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
sehari-hari. Peribahasa biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu nilai kebenaran
yang diakui dalam masyarakat tersebut.
Contoh Proverb
The spirit is willing but the flesh is weak (Keinginan bersemangat tetapi badan lemah);
It is a poor heart that never rejoices (Adalah hati yang malang bagi yang tidak bisa bersuka ria);
If you want peace, prepare for war (Jika ingin damai, bersiaplah untuk perang);
He laughs best who last laugh (Yang tertawa terakhir adalah yang paling baik);
God's mill grinds slow but sure (Gilingan Tuhan berputar pelan tetapi pasti);
Fish begins to stink at the head (Ikan mulai busuk dari kepalanya);
Every flow must have its ebb (Tiap aliran air ada surutnya);
Do as you would be done by (Lakukan seperti yang anda ingin lakukan);
You may lead a horse to water, you cannot make him drink (Anda mungkin bisa membawa kuda
menuju mata air, tetapi tidak bisa memaksanya untuk minum);
The purse of the patient protracts the disase (Dompet pasien memperpanjang penyakit);
It never rains but it pours (Tak pernah hujan, tetapi sekali datang hujan lebat);
Little things please little minds (Hal kecil dapat menyenangkan pikiran sempit);
If you want a thing well done, do it yourself (Jika anda menginginkan semua hal terlaksana
dengan baik, lakukanlah sendiri);
He knows the water best who has waded through it (Yang paling tahu tentang air adalah ia yang
pernah menyeberanginya);
God never sends mouths but He sends meat (Tuhan tak pernah mengirim mulut tetapi daging);
Do as most men do, then most men will speak well of you (Lakukan seperti halnya orang lain,
maka mereka akan berkata baik tentang anda);
You may know by a handful the whole sack (Anda dapat menetahui seluruh isi karung hanya
dengan satu genggam);
Worse things happen at sea (Hal - hal yang lebih buruk terjadi di laut);
It is no use spoiling the ship for a half penny worth of tar (Tak ada gunanya membinasakan kapal
hanya karena menghemat ter seharga setengah sen);
There is no royal road to learning (Tak ada jalan pintas untuk belajar);
Sweet are the uses of adversity (Manis adalah hikmah dari kesengsaraan);
The proof of the pudding lies in the eating (Rasa kue dapat dibuktikan ketika sedang dimakan);
Other countries, other customs (Lain negeri, lain adat);
It is never too late to mend (Tak ada istilah terlambat untuk memperbaiki);
If you cannot bite, never show your teeth (Jika tidak bisa menggigit, jangan perlihatkan gigimu);
He knows on which side his bread is buttered (Dia tahu sebelah mana roti yang diberi mentega);
God made the country, and man made the town (Tuhan menciptakan negeri dan manusia
membangun kota);
Do as I say, not as I do (Lakukan seperti yang saya katakan, bukan seperti yang saya lakukan);
It is as well to know which way the wind blows (Adalah baik untuk mengetahui kemana arah angin
bertiup);
You cannot teach an old dog new tricks (Anda tidak dapat mengajari anjing tua dengan cara - cara
yang baru);
There is no perfection in the world (Tidak ada yang sempurna di dunia ini);
Work expands so as to fill the time available (Pekerjaan meluas untuk mengisi waktu yang
tersedia);
There is no garden without its weeds (Tak ada kebun tanpa rumput);
The pen is mightier than the sword (Pena lebih tajam daripada pedang);
Nothing venture nothing gain (Tak ada keberanian tak akan dapat apa - apa);
If wishes were horses, beggars would ride (Jika kehendak itu berupa kuda, maka pengemis akan
menungganginya);
He gives twice who gives quickly (Memberi dengan cepat sama dengan memberi dua kali);
God is always on the side of big battalions (Tuhan selalu berpihak pada batalion yang besar);
First come, first served (Yang pertama datang, dilayani lebih dahulu);
Every cock crwos on his own dunghill (Setiap ayam jantan berkokok diatas tumpukan kotorannya
sendiri);
Distance lends enchantment to the view (Jarak membuat pemandangan menjadi indah);
Children should be seen and not heard (Anak - anak harus dilihat, bukan didengar);
Why keep a dog and bark yourself? (Mengapa memelihara anjing dan menggonggong diri anda
sendiri);
There is no fool like and old fool (Tak ada orang yang bodoh seperti orang tua yang bodoh);
Nothing succeeds like success (Tidak ada yang berhasil seperti sukses itu sendiri);
Men make houses, women make homes (Pria membangun rumah, wanita membuat tempat
tinggal);
Life is not all beer and skittles (Hidup ini bukan hanya sekedar untuk minum bir dan main skittle);
Don't kick against the pricks (Jangan menendang ujung yang tajam);
If two men ride on a horse, one must ride behind (Jika dua orang naik satu kuda, yang satu orang
harus dibelakang);
Have two strings to your bow (Pasanglah dua tali pada busurmu);
God helps those who help themselves (Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri);
Even the weariest river winds somewhere safe to sea (Bahkan sungai yang paling letihpun masih
terus berkelok - kelok sampai ke tempat aman menuju laut);
Discretion is the better part of valour (Kebijaksanaan adalah bagian yang lebih baik dari keberani);
It is better blessed to give than to take (Lebih baik memberi daripada menerima);
You cannot put old heads on young shoulders (Anda tidak dapat menyandarkan kepala tua pada
bahu muda);
When one door shuts, another opens (Bila satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka);
There is many a true word spoken in jest (Banyak kebenaran disampaikan melalui canda);
Still water run deep (Air tenang itu dalam);
Open confession is good for the soul (Pengakuan terus terang itu bagus untuk jiwa);
Men are not to be measured in inches (Manusia tidak diukur menurut inci);
If there were no clouds, we should not enjoy the sun (Bila tidak ada awan, kita tidak akan
menikmati matahari);
Hasty climber have sudden falls (Pemanjat yang tergesa - gesa bisa jatuh mendadak);
Fire is a good servant but a bad master (Api adalah pelayan yang baik tetapi majikan yang jahat);
Even homer sometimes nods (Bahkan homerus pun kadang - kadang mengangguk);
Discontent is the first step in progress (Perasaan tidak puas adalah langkah awal kemajuan);
You cannot put a quart into a pint pot (Anda tidak bisa memasukkan air satu quart ke dalam cerek
satu pint);
When in Rome, do as the Romans do (Bila berada di Roma, berbuatlah seperti orang Roma);
There is many a good tune played on an old fiddle (Banyak nada bagus yang dapat dimainkan
dengan biola tua);
Speech is silver, silence is golden (Bicara itu perak, diam itu emas);
Only the wearer knows where the shoe pinches (Hanya pemakai yang tahu dibagian mana
sepatunya berlobang);