Anda di halaman 1dari 38

PERIBAHASA

Hi sob, kali ini saya akan mencoba berbagi masalah pelajaran Bahasa Indonesia, tepatnya masalah
Bab Peribahasa. Sebenarnya Peribahasa Indonesia sudah sering digunakan oleh masyarakat.
Keanekaragaman adat-istiadat, budaya, dan bahasa di negara Indonesia berpengaruh pada
perbendaharaan kalimat, yaitu Peribahasa Indonesia. Berikut ini saya akan memberikan kumpulan
Peribahasa Indonesia beserta arti atau maknanya.

1. Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang
orang yang tidak bisa mengatur keuangan.

2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama disaat
senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.

3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.

4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan
nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di
dunia.

5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau menghayalkan
sesuatu yang tidak mungkin.

6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sangat sulit untuk dipilih.

7. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Artinya hanya mau bersama saat sedang
senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

8. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.

9. Bagaikan abu di atas tanggul.Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan
mudah jatuh.

10. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.

11. Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih
berganti.

12. Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan
sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

13. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

14. Air tenang menghanyutkan. Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak
menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

15. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat
orangtuanya.
16. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya Menuntut ilmu hendaknya
sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

17. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Artinya Sepandai-pandainya manusia,
suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

18. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

19. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. Artinya Orang yang berilmu tidak
akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

20. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak muda,
terutama dalam masalah percintaan.

21. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Artinya Karena kesalahan kecil, menghilangkan
semua kebaikan yang telah diperbuat.

22. Bagaikan burung di dalam sangkar. Artinya Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

24. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga. Artinya Meskipun hidup dalam
kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

25. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh. Artinya Seiya sekata dalam semua keadaan.

26. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Artinya Segala sesuatu dalam kehidupan
bukan manusia yang menentukan.

27. Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. Artinya Bermaksud mencelakakan
orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

28. Jauh di mata dekat di hati. Artinya Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

29. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. Artinya Seberat apapun
penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

30. Badan boleh dimiliki, hati jangan. Artinya Ungkapan bahwa orang tersebut sudah memiliki kekasih,
hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang menindas,
namun di dalam hati tetap menentang.

31. Lain di bibir lain di hati. Artinya Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

32. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Artinya Berwajah rupawan namun
perilakunya jahat.*

33. Ada harga ada rupa. Artinya Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang
tersebut.

34. Membelah dada melihat hati. Artinya Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.
35. Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan. Artinya Berpikir baik-baik sebelum
bertindak agar tidak kecewa.

36. Karena mata buta, karena hati mati. Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa
nafsunya.

37. Pandai berminyak air. Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.

38. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari
tingkah lakunya.

39. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa. Artinya Mau bekerja dengan baik jika sudah
mendapat teguran.

40. Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-
betul. Artinya Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.

41. Lubuk akal tepian ilmu. Artinya Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.

42. Nasi tak dingin, pinggan tak retak. Artinya Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-
hati.

43. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya Belajar untuk mengendalikan diri dan
meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.

44. Seludang menolak mayang. Artinya Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain yang
telah berjasa dalam hidupnya.

45. Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua. Artinya Bisa menyampaikan maksud
dengan cara yang tepat.

46. Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian. Artinya Kita bisa melihat perangai seseorang
melalui tutur katanya.*
47. Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.

48. Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Artinya Suka dan duka dijalani bersama. Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama,
kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

49. Tambah air tambah sagu. Artinya Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya.
Bila bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya.

50. Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah. Setiap
terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.*
51. Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya Orang yang tidak mampu
menolak bahaya yang menimpanya.

52. Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua. Artinya Budi pekerti, amal kebaikan, akan
selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia.
53. Alang berjawab, tepuk berbatas. Artinya Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik,
perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula.

54. Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya Sesuatu pasti akan
ada identitas atau tanda khususnya.

55. Orang mau seribu daya, bukan seribu dalil. Artinya Jika menghendaki sesuatu, pasti akan
mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan.

56. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya Sesuatu hal haruslah
dimusyawarahkan terlebih dahulu.****

57. Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan. Artinya Hawa nafsu tidak boleh
diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya

58. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Artinya Bagaimanapun bodohnya
seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.

59. Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia. Artinya Hal yang sudah pasti,
kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa.

60. Sehari selembar benar, setahun selembar kain. Artinya Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik.

61. Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai. Artinya Orang yang sedang lengah
mudah dimanfaatkan oleh musuhnya.

62. Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting. Artinya Segala sesuatu yang berlebihan atau
kurang akan berakibat kurang baik.

63. Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. Artinya Segala pekerjaan harus
dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.

64. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. Artinya perundingan yang baik
jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam.

65. Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja. Artinya Menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat
memberikan bantuan.

66. Luka sudah hilang parut tinggal juga. Artinya Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas
dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir.

67. Makan hati berulam rasa. Artinya Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang.

68. Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas. artinya Keberuntungan atau nasib
manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas.

69. Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang. Artinya. Jika tidak bersenjata atau tidak
bertenaga, sebaiknya mengalah.
Ma'af sob, hanya itu yang dapat saya bagikan buat sobat smua,.... jika sobat ingin menambahkan
silahkan tinggalka komentar untuk saya. Dan semoga kumpulan Peribahasa Indonesia ini dapat
bermanfa'at untuk sobat semua. Makasiiiih.......
PERIBAHASA :

 Besar pasak dari pada tiang


Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang
 Air beriak tanda tak dalam.
Harimau mati meninggalkan belang
 Bagai pungguk merindukan bulan.
Bagai Makan Buah Simalakama.
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Bagaikan abu di atas tanggul.
Air beriak tanda tak dalam.
Adat pasang turun naik.
Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Air tenang menghanyutkan.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Tong kosong nyaring bunyinya.
Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Bagaikan burung di dalam sangkar.
Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Jauh di mata dekat di hati.
Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Badan boleh dimiliki, hati jangan.
Lain di bibir lain di hati.
Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
Ada harga ada rupa.
Membelah dada melihat hati.
Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan.
Karena mata buta, karena hati mati.
Pandai berminyak air.
Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan.
Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa.
Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-
betul.
Lubuk akal tepian ilmu.
Nasi tak dingin, pinggan tak retak.
Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri.
Seludang menolak mayang.
Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua.
. Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian.
Ditindih yang berat, dililit yang panjang.
Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Tambah air tambah sagu.
Sekali air pasang, sekali tepian beranjak;
Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua.
Alang berjawab, tepuk berbatas.
Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan.
Orang mau seribu daya, bukan seribu dali.
Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan.
Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan
Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera.
Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia.
Sehari selembar benar, setahun selembar kain.
Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai.
Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting.
Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata.
Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan.
Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja.
Luka sudah hilang parut tinggal juga.
Makan hati berulam rasa.
Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang.
Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas.

Kesimpulan1.

1. Maajan tuah= kok dapek awak sajo nana batuah urang salah sadonyo
2. Maambiak contoh kanan sudah tuah kamanang
3. Pandai batenggang di nan sampik
4. Besar pasak daripada tiang
5. Bagaikan abu di atas tanggul
6. Bagai Makan Buah Simalakama
7. Bagai pungguk merindukan bulan
8. Membagi sama adil, memotong sama panjang
9. Ada Padang ada belalang
10. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
11. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh

100 KUMPULAN PERI BAHASA

 Berbicara tentang arti pribahasa atau perumpamaan, pada artikel sebelumnya Mamen telah
memposting 50 pribahasa dan artinya, nah artikel kali ini adalah lanjutan dari artikel
sebelumnya yang juga merupakan arti pribahasa/perumpamaan bahasa Indonesia. Seperti
yang telah sobat tahu bahwa Bangsa Indonesia sangat kaya akan pribahasa dan
perumpamaan yang penuh makna. Yang mana bukan hanya manggambarkan Bangsa
Indonesia yang kaya akan budaya tetapi berbudi pekerti yang luhur sehingga tidak heran kalau
pada zaman dulu, Bangsa Indosia ini sangat di segani oleh bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi nilai-nilai luhur yang
dianut oleh Bangsa Indonesia mulai luntur satu per satu, padahal tugas kita semua justru harus
menjaganya dan memeliharanya, jangan sampai kebudayaan kita diakui oleh Bangsa lain dan
di patenkan, kan kita gak mau donk tentunya. Coba lihat Bangsa China, mereka menjadi
negara yang sangat besar karena masyarakatnya sangat mengagung-agungkan dan bangga
dengan kebudayaan negara nya sendiri, dan hal ini juga membuat bangsa lain salut pada
China, dan menyebut Kebudayaan China dalah kebudayaan yang tertua tetapi masih eksis
hingga sampai detik ini. Nah sobat Mamen, kita juga sebagai Bangsa Indonesia jangan kalah
sama Bangsa lain, karena Indonesia sendiri mempunyai budaya yang sangat kaya dan
beragam, marilah kita jaga semua harta peninggalan leluhur itu, dan diantaranya dengan tidak
meninggalkan pribahasa-pribahasa yang dulu pernah dibuat oleh para leluhur kita sebelumnya
yang bermakna sangat dalam. Baiklah Ini dia 100 kumpulan lengkap pribahasa dan artinya.
1. Air Susu di balas air tuba*
Kebaikan dibalas dengan kejahatan

2. Air dicincang tiada putus


Dalam sebah keluarga tidak akan tercerai berai karena hanya perselisihan saja

3.Bermain air basah, bermain api letup*


Mengerjakan sesuatu pekerjaan akan mendapat imbalan sesuai dengan perbuatannya

4. Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri*


Orang yang membeberkan rahasia keluarganya, akan mendapat malu sendiri

5. Pandai berminyak air*


Orang yang pandai memanfaatkan barang yang tak berguna, tetapi hasilnya sesuatu yang
berharga

6. Sambil menyelam minum air


Orang yang mengerjakan pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan lainnya

7. Sebelum ajal berpantang mati*


Kiya tidak boleh mudah menyerah atau putus asa
8.Guru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi*
Kita belajar hendaklah dengan sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah

9.Jika tak ada akar rotan pun jadi*


kalau tak ada yang lebih baik, yang kurang baik pun akan berguna

10. Kalau pandai mencincang akar, mati lalu kepucuknya


Jika pemimpinnya sudah kalah, maka anakbuahnya akan menyerah pula

11. Alah bisa karena bisa*


Orang yang sudah lancar melakukan pekerjaan, karena sudah biasa mengerjakannya

12. Alu patah lesung hilang


Mendertita kemalangan secara terus menerus

13. Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakan


Sesuatu yang sudah tak berguna lagi, biasanya dicampakan begitu saja

14. Belum beranak sudah berbesan*


Belum berhasil sudah mengharapkan yang bukan-bukan

15. Belum beranak sudah ditimang


menganggap sudah menguasai sesuatu, tapi persyaratannya belum mencukupi

16. Anak dipangku di lepaskan, beruk di rimba di susukan*


Menyelesaikan urusan orang lain, tapi urusan sendiri diabaikan

17. Anak baik menantu molek


mendapat keuntungan yang berlipat ganda

18. Kasihan anak tanga-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan*


Kalau kita sayang pada anak/istri, hendaklah kita mau memarahinya demi memberi pelajaran
baik.

19. Kecil-kecil anak, kalau sudah besar menjadi onal


Waktu masih kecil selalu menyenangkan, tetapi bila sudah besar biasanya selalu
menyusahkan

20. Angan-angan mengikat tubuh


Memikirkan yang bukan-bukan, akhirnya mendapat susah sendiri

21. Angan-angan menerawang langit


Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terjadi

22. Kemana angin deras bertiup, kesana pula condongnya*


Orang yang tidak mempunyai pendirian tetap

23. Angin berputar, ombak bersambung*


Hal ulang sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya

24. Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang*


Sesuatu kejadian pasti ada sebab-sebabnya

25. Anjing menyalak tiada menggigit*


Omong besar tapi penakut

26. Seperti anjing dengan kucing


Selalu bertengkar/bermusuhan

27. Anjing itu sekalipun dipukul, berulang kali pula ia kembali ke tempat yang banyak
tulang*
Orang yang jahat itu akan mengulang kejahatannya, msekipun sering dihukum

28.Seperti api dalam sekam


Kejahatan yang tidak kelihatan, karena disembunyikan

29. Jauh panggang dari api*


jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan

30. Kalau tak ada api, masak ada asap*


Bila tak sebab tentulan tidak ada akibat
31. Membasuh arang di muka
menghilangkan malu

32. Arang habis besi binasa,pekerja penat saja


Suatu usaha yang tak memberikan hasil, hanya menimbulkan kerugian saja

33. Asam digunung, ikan dilaut bertemu dalam belanga


Omong besar tapi penakut

34. Menggantang asap, mengukir langit*


pekerjaan yang sia-sia belaka

35. Awak sakit daging menimbun


Seseorang yang mengatakan kekurangan, padahal benyak hartanya

36. Awak rendah sangkutan tinggi*


Seseorang yang berpenghasilan rendah, namun mempunyai tanggungan yang besar

38. Awak yang tak pandai menari, dikatakan lantai terjungkit*


Unuk menutupi kebohongannya maka dicari kesalahan pada orang lain

39. Ayam bertelur di lumbung padi mati kelaparan*


Orang yang tak memanfaatkan kekayaannya

40. Seperti anak ayam kehilangan induk


Menderita kesusuahan karena kehilangan pemimpin

41. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi


Seiya sekata, senasib sepenanggungan

42. Menerka ayam dalam telur


Menentukan sesuatu yang mustahil terjadi

43. Bayang-bayang sepanjang badan


Pengeluaran harus disesuaikan dengan penghasilan
44. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua*
Perbuatan baik itu takkan terlupakan selamanya

45. Bahasa menunjukan bangsa*


Tabiat dan tutur kata seseorang menunjukan asal usulnya

46. Tangan mencencang behu memikul*


Orang yang mempunyai tanggungan berat

47. Bekerja bahu membahu


bekerjagotong-royong untuk mencapai hasil

48. Mencabik baju di dada


mengukur derajat orang lain dengan diri sendiri

49. Tersembunyi di balik kata


mempunyai maksud lain daripada apa yang dikatakan

50. Balik belakang lain bicara


Orang yang mengingkari janji

51. Bangau-bangau minta aku leher, badak-badak minta aku daging


Orang yang selalu iri terhadap orang lain

52. Bagai terpijak bara hangat


Orang yang gelisah karena ditimpa kemalangan

53. Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan


Karena dirasa pekerjaan itu berat, terasa susah lalu dilepaskan

54. Berjalan sampai ke batar, berlayar sampai ke pulau*


Kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang kita inginkin

55. Lempar batu sembunyi tangan*


Perbuatan yang licik dan penghianat
56. Bayang-bayang disangka tubuh*
Mengharapkan sesuatu yang belum pasti

57. Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh*


Bila kita berbuat sesuatu hendaklah kita sesuaikan dengan kemampuan kita

58. Menegakan benang basah


Mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin berhasil

59. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi selembar kain


Pekerjaan yang dkerjakan dengan konsisten walaupun lambat, lama-lama akan berhasil

60. Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekali


perselisihan dengan keluarga sendiri mudah diperbaiki, tetapi persengketaan dengan orang
lain sukar untuk diselsaikan

61. Berani karen abenar, takut karena salah


Orang yang bersalah selalu dalam ketakutan

62. Berani menjual berani membeli


Tidak saja hanya menyuruh, tetpi harus mau mengerjakan sendiri

63. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul


Seberat-berat orang yang hanya melihatnya, berat juga orang yang mengerjakannya

64. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing


Sama-sama menderita dan sama-sama bahagia

65. Berudu besar di kubangan, buaya besar dilautan


Kekuasaan seseorang itu berlaku di tempat masing-masing

66. Biduk satu nahkoda dua


Dalam satu pekerjaan bila ada dua pemimpin, pasti pekerjaan itu kanna beres

67. Teratung-katung macam biduk patah kemudi


terlunta-lunta tidak ada orang yang menolong

68. Buah manis berulat di dalamnya


Kata-kata yang manis tetapi jahat hatinya

69. Sebab buah dikenal pohonnya


Watak seseorang dapat dketahui karena perbuatannya

70. Ilmu yang tak diamalkan, ibarat pohon tak berbuah


Ilmu yang tak diajarkan tiada manfaatnya

71. Dilaut jadi buaya, didarat jadi harimau


Dimana-mana ia jadi orang yang berbahaya

72. Lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau


Lepas dari bahaya satu masuk ke bahaya yang lainnya

73. Kalau pandai meneliti buih selamat badan di seberang


Bila kita hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan, pasti kita akan berhasil dan selamat

74. Ke buukit sama mendaki, ke lurah sama menurun


Sama-sama senang, sama-sama susah

75. Berdikit-dikit lama-lama jadi bukit


Kekayaan yang dikumpulkan dari sedikit, lama-lama jadi banyak

76. Bagai bulan dipagar bintang


Seseorang putri cantik didampingin teman-teman yang cantik pula

77. Si cebol rindukan bulan


Sesuatu pekerjaan yang mustahil

78. Bulat ait karena pembuluh, bulat kata karena mufakat


Pekerjaan yang mudah dikerjakan, karena dikerjakan dengan cara mufakat

79. Bumi dipijak, langit dijunjung


nasehat orang tua harus kita taati sungguh-sungguh

80. Ibarat burung, mata terlepas badan terkurung


perihal anak pingitan

81. Sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui


Menyelsaikan dua, tiga pekerjaan salam satu waktu sekaligus

82. Bagai durian dengan mentimun


Orang kecil melawan orang besar, pastilah akan kalah

82. Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati


Budi baik akan dikenang selamanya

83. Seperti emas baru disepuh


Perempuan yang cantik sekali

84. Baru dapat gading betuah, terbuang tanduk kerbau mati


Tidak memperdulikan yang lama, karena mendapat yang baru dan lebih baik

85. Gajah mati karena gadingnya


Binasa karena kekuasaannya sendiri

86. Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah


Kalau orang besar berselisih, rakyat kecil yang menjadi korbannya

87. Lain gatal lain digaruk


Lain yang diminta lain pula yang diberi

88 Gayung tersambut kata terjawab


Tiap pertanyaan pastilah ada jawabannya

89. Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya


Mengerjakan sesuatu haruslah menurut aturannya

90. Jikalau pandai menggulai, badar jadi tengiri


Orang yang bijaksana dalam segala hal

91. Tak lari gunung dikejar, hilang kabat tampaklah dia


Janganlah tergesa-gesa dalam mengerjakan pekerjaan asalkan hasilnya memuaskan

92. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Cita-cita tinggi tetapi tak mampu untuk menggapainya (tapi jangan menyerah dalam mengejar
mimipi, karena tidak ada hal yang tidak mungkin didunia ini asalkan keinginan kita kuat untuk
menggapainya, dan yakin serta percaya)

93. Seperti harimau menyembunyikan kaku


Orang pandai yang menyembunyikan kepandaian dan pura-pura bodoh

94. Rambut sama hitam, hati orang masing-masing


Tiap-tiap orang berlainan pendapatannya.

95. Hidup segan mati tak mau


Orang yang sudah lama menderita kesusahan/sakit

96. Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai
Daripada hidup menanggung malu lebih baik

97. Bagai menanti hujan di musim kemarau


Mengharap sesuatu yang mustahil terjadi

98. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas


Tetap pada pendiriannya

99. Ikut hati mati, ikut rasa binaasa, ikut mata buta
Jangan menurutkan hawa nafsu, bisa celaka

100. Lancar kaji karena diulang, pasah jalan karena diturut


segala sesuatu harus diulang supaya lancar

PERIBAHASA :
1. Air Susu di balas air tuba

2. Air dicincang tiada putus

3.Bermain air basah, bermain api letup

4. Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri

5. Pandai berminyak air

6. Sambil menyelam minum air

7. Sebelum ajal berpantang mati

8.Guru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi

9.Jika tak ada akar rotan pun jadi

10. Kalau pandai mencincang akar, mati lalu kepucuknya

11. Alah bisa karena bisa

12. Alu patah lesung hilang

13. Bagai guna alu, sesudah menumbuk dicampakan

14. Belum beranak sudah berbesan

15. Belum beranak sudah ditimang

16. Anak dipangku di lepaskan, beruk di rimba di susukan

17. Anak baik menantu molek

18. Kasihan anak tanga-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan

19. Kecil-kecil anak, kalau sudah besar menjadi onal

20. Angan-angan mengikat tubuh

21. Angan-angan menerawang langit

22. Kemana angin deras bertiup, kesana pula condongnya

23. Angin berputar, ombak bersambung

24. Kalau tidak angin bertiup, takkan pohon bergoyang

25. Anjing menyalak tiada menggigit


26. Seperti anjing dengan kucing

27. Anjing itu sekalipun dipukul, berulang kali pula ia kembali ke tempat yang banyak tulang

28.Seperti api dalam sekam

29. Jauh panggang dari api

30. Kalau tak ada api, masak ada asap

31. Membasuh arang di muka

32. Arang habis besi binasa,pekerja penat saja

33. Asam digunung, ikan dilaut bertemu dalam belanga

34. Menggantang asap, mengukir langit

35. Awak sakit daging menimbun

36. Awak rendah sangkutan tinggi

38. Awak yang tak pandai menari, dikatakan lantai terjungkit

39. Ayam bertelur di lumbung padi mati kelaparan

40. Seperti anak ayam kehilangan induk

41. Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi

42. Menerka ayam dalam telur

43. Bayang-bayang sepanjang badan

44. Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua

45. Bahasa menunjukan bangsa

46. Tangan mencencang behu memikul

47. Bekerja bahu membahu

48. Mencabik baju di dada

49. Tersembunyi di balik kata

50. Balik belakang lain bicara

51. Bangau-bangau minta aku leher, badak-badak minta aku daging


52. Bagai terpijak bara hangat

53. Jangan dipegang seperti bara, terasa hangat dilepaskan

54. Berjalan sampai ke batar, berlayar sampai ke pulau

55. Lempar batu sembunyi tangan

56. Bayang-bayang disangka tubuh

57. Bayang-bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh

58. Menegakan benang basah

59. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi selembar kain

60. Putus benang dapat disambung, putus arang susah sekali

61. Berani karen abenar, takut karena salah

62. Berani menjual berani membeli

63. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul

64. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing

65. Berudu besar di kubangan, buaya besar dilautan

66. Biduk satu nahkoda dua

67. Teratung-katung macam biduk patah kemudi

68. Buah manis berulat di dalamnya

69. Sebab buah dikenal pohonnya

70. Ilmu yang tak diamalkan, ibarat pohon tak berbuah

71. Dilaut jadi buaya, didarat jadi harimau

72. Lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau

73. Kalau pandai meneliti buih selamat badan di seberang

74. Ke buukit sama mendaki, ke lurah sama menurun

76. Bagai bulan dipagar bintang

77. Si cebol rindukan bulan


78. Bulat ait karena pembuluh, bulat kata karena mufakat

79. Bumi dipijak, langit dijunjung

80. Ibarat burung, mata terlepas badan terkurung

75. Berdikit-dikit lama-lama jadi bukit

81. Sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui

82. Bagai durian dengan mentimun

82. Utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa mati

83. Seperti emas baru disepuh

84. Baru dapat gading betuah, terbuang tanduk kerbau mati

85. Gajah mati karena gadingnya

86. Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah

87. Lain gatal lain digaruk

88 Gayung tersambut kata terjawab

89. Bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya

90. Jikalau pandai menggulai, badar jadi tengiri

91. Tak lari gunung dikejar, hilang kabat tampaklah dia

92. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai

93. Seperti harimau menyembunyikan kaku

94. Rambut sama hitam, hati orang masing-masing

95. Hidup segan mati tak mau

96. Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai

97. Bagai menanti hujan di musim kemarau

98. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas

99. Ikut hati mati, ikut rasa binaasa, ikut mata buta

100. Lancar kaji karena diulang, pasah jalan karena diturut


Peribahasa Indonesia sudah sering digunakan oleh masyarakat.Keanekaragaman adat-istiadat, budaya, dan
bahasa di negara Indonesia berpengaruh pada perbendaharaan kalimat, yaitu Peribahasa Indonesia. Berikut ini
saya akan memberikan beberapa Peribahasa Indonesia beserta arti atau maknanya.

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.


Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.


Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.


Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.


Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.


Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Membagi sama adil, memotong sama panjang.


Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.


Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.


Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.


Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.


Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.


Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Tong kosong nyaring bunyinya.


Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.


Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu
banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.


Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.


Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.


Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.
Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.


Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.


Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.


Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Jauh di mata dekat di hati


Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.


Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang
orang yang tidak bisa mengatur keuangan.

2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama disaat
senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.

3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.

4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan
nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya
di dunia.

5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau menghayalkan
sesuatu yang tidak mungkin.

6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang
sangat sulit untuk dipilih.

7. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Artinya hanya mau bersama saat
sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

8. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.

9. Bagaikan abu di atas tanggul.Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan
mudah jatuh.

10. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.

11. Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih
berganti.

12. Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan
sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

13. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

14. Air tenang menghanyutkan. Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak
menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.
15. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat
orangtuanya.

16. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya Menuntut ilmu hendaknya sepenuh
hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

17. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Artinya Sepandai-pandainya manusia,
suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

18. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak
berilmu.

19. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. Artinya Orang yang berilmu tidak
akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

20. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak muda,
terutama dalam masalah percintaan.

21. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Artinya Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua
kebaikan yang telah diperbuat.

22. Bagaikan burung di dalam sangkar. Artinya Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

24. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga. Artinya Meskipun hidup dalam
kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

25. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh. Artinya Seiya sekata dalam semua keadaan.

26. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Artinya Segala sesuatu dalam kehidupan bukan
manusia yang menentukan.

27. Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. Artinya Bermaksud mencelakakan
orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

28. Jauh di mata dekat di hati. Artinya Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

29. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. Artinya Seberat apapun penderitaan
orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

30. Badan boleh dimiliki, hati jangan. Artinya Ungkapan bahwa orang tersebut sudah memiliki
kekasih, hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang
menindas, namun di dalam hati tetap menentang.

31. Lain di bibir lain di hati. Artinya Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

32. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Artinya Berwajah rupawan namun
perilakunya jahat.

33. Ada harga ada rupa. Artinya Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang
tersebut.

34. Membelah dada melihat hati. Artinya Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.

35. Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan. Artinya Berpikir baik-baik sebelum
bertindak agar tidak kecewa.

36. Karena mata buta, karena hati mati. Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa
nafsunya.
37. Pandai berminyak air. Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.

38. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari
tingkah lakunya.

39. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa. Artinya Mau bekerja dengan baik jika sudah mendapat
teguran.

40. Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-
betul. Artinya Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.

41. Lubuk akal tepian ilmu. Artinya Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.

42. Nasi tak dingin, pinggan tak retak. Artinya Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.

43. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya Belajar untuk mengendalikan diri
dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.

44. Seludang menolak mayang. Artinya Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain
yang telah berjasa dalam hidupnya.

45. Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua. Artinya Bisa menyampaikan maksud
dengan cara yang tepat.

46. Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian. Artinya Kita bisa melihat perangai seseorang
melalui tutur katanya.

47. Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.

48. Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan.
Artinya Suka dan duka dijalani bersama. Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama,
kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

49. Tambah air tambah sagu. Artinya Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya. Bila
bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya.

50. Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah. Setiap terjadi
perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.

51. Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya Orang yang tidak
mampu menolak bahaya yang menimpanya.

52. Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua. Artinya Budi pekerti, amal kebaikan,
akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia.

53. Alang berjawab, tepuk berbatas. Artinya Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik,
perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula.

54. Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya Sesuatu pasti akan
ada identitas atau tanda khususnya.

55. Orang mau seribu daya, bukan seribu dali. Artinya Jika menghendaki sesuatu, pasti akan
mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan.

56. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan
terlebih dahulu.

57. Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan. Artinya Hawa nafsu tidak boleh
diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya
58. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Artinya Bagaimanapun bodohnya
seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.

59. Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia. Artinya Hal yang sudah pasti,
kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa.

60. Sehari selembar benar, setahun selembar kain. Artinya Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan
keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik.

61. Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai. Artinya Orang yang sedang lengah mudah
dimanfaatkan oleh musuhnya.

62. Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting. Artinya Segala sesuatu yang berlebihan atau
kurang akan berakibat kurang baik.

63. Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. Artinya Segala pekerjaan harus
dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.

64. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. Artinya perundingan yang baik jangan
disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam.

65. Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja. Artinya Menantikan bantuan dari orang yang tidak
dapat memberikan bantuan.

66. Luka sudah hilang parut tinggal juga. Artinya Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas
dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir.

67. Makan hati berulam rasa. Artinya Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang.

68. Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas. artinya Keberuntungan atau nasib
manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas.

69. Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang. Artinya. Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga,
sebaiknya mengalah.

Peribahasa Terbaru Tahun 2012 Beserta Artinya

 Yang tak diarah dapat, yang diarah tak kena = Keberuntungan manusia itu takdir, meski
bagaimanapun orang memburu rezeki, jika belum diberikan oleh Tuhan maka tak akan
tercapai.
 Yang tajam tumpul, yang bisa tawar = Dengan perkataan yang lemah lembut dapat
diselesaikan segala sengketa.
 Yang seorang memeram batu, yang seorang memeram pisang = Perbedaan pendirian;
seorang boleh menanti seorang lagi tidak
 Yang sesukat takkan jadi segantang = Tidak ada yang dapat mengubah takdir.
 Yang sejengkal tidak dapat jadi sedepa = Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
 Yang sehasta takkan jadi sedepa = Sesuatu yang tidak dapat diubah lagi.
 Yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta = Sesuatu yang sudah
pasti.
 Yang secupak tak akan menjadi segantang = Sesuatu yang sudah pasti; sesuatu yang sudah
pasti dan tidak akan diubah.
 Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang = Kasih sayang hanya waktu
berhadapan saja, setelah berjauhan lalu dilupakan.
 Angus (hangus) tiada berapi, karam tiada berair = Menderita kesusahan karena kematian
atau kehilangan kekasih.
 Badak makan anak = Bagaimana sekalipun orang berkasih-kasihan, tetapi dengan mudah
juga dapat diceraikan, karena orang lebih mengutamakan harta-benda.
 Bagai bertepuk sebelah tangan = Cinta kasih yang tidak berbalas.
 Bagai emak mandul baru beranak = Girang yang amat sangat; kasih sayang yang terlalu
amat.
 Bagai menjaga permata intan ketika dicanai = Kasih sayang yang tidak ada taranya.
 Bagai ular dengan legundi = Sangat terpikat kepada kekasih.
 Bakar tak berapi = Cinta tidak dengan sebenarnya; cinta dengan diam-diam.
 Balam dua sesangkar = Seorang perempuan dicintai oleh dua orang lelaki.
 Di belakang ia menendang kita, bila di depan ia mengeting kita, jika di tengah ia berpusing
ligat pula = Menghadapi seseorang yang kita kasihi, yang menyebabkan kita menjadi serba-
salah.
 Gajah seekor gembala dua = Sesuatu pekerjaan dikepalai oleh dua orang; dua orang lelaki
mencintai seorang perempuan.
 Gelang tidak laga sebentuk, laga keduanya = Cinta kasih mestilah datang daripada kedua-
dua belah pihak.
 Hidung dicium, pipi digigit = Kasih sayang yang pura-pura saja; menyembunyikan perbuatan
jahat dengan perbuatan baik.
 Air besar, batu bersibak = Saudara dan sahabat berpecah-belah apabila timbul perselisihan
besar.
 Air dicencang tiada putus = Dua orang yang bersaudara tidak dapat dipisahkan oleh
perselisihan.
 Air sama air menjadi satu, sampah ke tepi juga = Jangan ikut campur dalam perselisihan
orang bersaudara, apabila mereka berbaik kembali, kita akan tersisih ke tepi.
 Bagai empedu lekat di hati = Sangat karib (tentang orang bersahabat atau orang berkasih-
kasihan).
 Berkuah sama menghirup, bersambal sama mencolek = Persahabatan yang sangat karib.
 Berpatah arang berkerat rotan = Memutukan tali persahabatan (persaudaraan).
 Bersaksi ke lutut = Minta pertimbangan kepada orang yang bodoh; sahabat atau sanak
saudara dijadikan saksi.
 Jika cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah = Sahabat yang tulus ikhlas dan suka
membantu.
 Kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari = Persetujuan atau persahabatan harus
datang daripada kedua-dua belah pihak.
 Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni = Persahabatan yang sangat karib.
 Sekain sebaju, selauk senasi = Gambaran persahabatan atau ikatan percintaan yang seia
sekata sehidup sepenanggungan.
 Selapit ketiduran sebantal sekalang gulu = Persahabatan yang sangat akrab.
 Seperti inai dengan kuku = Persahabatan yang sangat erat dan tidak akan dapat dipisahkan.
 Seperti sendok dengan periuk sentuh-menyentuh = Adakalanya terjadi perselisihan dengan
sahabat.
 Terlentang sama makan abu, tengkurap sama makan tanah = Kesetiaan dalam persahabatan
atau percintaan sehingga ikhlas dalam menjalani hidup, baik suka maupun duka.
 Zikir-zikir saja jatuhkah rezeki jatuh dari langit = Rezeki tidak datang dengan hanya berdoa.
 Zaman Tuk Nadur berkajang kain = Zaman yang telah lalu; sudah lama sekali.
 Zaman beredar musim berganti = Musim yang tidak dapat dipastikan lagi kapan waktunya
akan berganti.
 Zaman beralih, musim bertukar = Segala sesuatu (peraturan, hukuman dan sebagainya)
hendaklah disesuaikan dengan keadaan zaman.
 Yang untut lain, yang mengensot lain = Yang salah lain, yang kena hukum lain.
 Yang tua dimuliakan, yang kecil dikasihi = Orang yang pandai menempatkan diri di segala
tempat dan situasi.
 Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua = Dalam sesuatu usaha pemimpinlah
yang bertanggungjawab dan dialah pula yang akan dipuji atau dicela.
 Yang terpelanting akan dipilih, yang terserat tidak di kampungkan lagi = Hendaknya hidup itu
dijalani dengan sederhana dan tidak dengan berfoya-foya.
 Yang terkalang-kalang di mata, yang terasa-rasa di hati = Keinginan hendaknya dapat
diwujudkan, agar tercapai semua harapan dan hidup bahagia.
 Yang terbujur lalu, yang terlintang patah = Sesuatu yang tak dapat dihalang-halangi.
 Yang teguh disokong, yang rebah ( rendah) ditindih = Orang yang sudah kuat (kaya, baik dan
sebagainya) dibantu, sedangkan orang yang lemah (miskin dan sebagainya) diperas.
 Yang tegak disokong, yang lemah ditopang = Orang kaya dimuliakan dihormati, sedangkan
orang miskin dibantu dan ditolong.
 Hidup sandar-menyandar umpama aur dengan tebing = Suami isteri yang berkasih-kasih;
sahabat yang setia dan bertolong-tolongan.
 Hitam mata itu takkan boleh bercerai dengan putihnya = Orang yang sed

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil
(abjad s)
Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-
kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad.Silahkan menuju ke sini untuk
mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Sabung selepas hari petang


Artinya:
1. Usaha yang penghabisan secara untung-untungan.
2. Kalau untung semua kerugian akan kembali / tertutupi.

Sakit menimpa, sesal terlambat


Artinya: Tidak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi.

Salah bunuh memberi bangun, salah cencang memberi pampas


Artinya: Setiap kesalahan selalu diikuti dengan risiko ganti rugi untuk menghapus kesalahan
tersebut.

Salah makan memuntahkan, salah tarik mengembalikan


Artinya:
1. Harus berani mengakui kesalahan.
2. Harus selalu mau memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
Sambil berdendang biduk hilir
Artinya:
1. Sambil mengerjakan sesuatu, pekerjaan lain juga tersambilkan.
2. erentak mengerjakan dua atau lebih pekerjaan.

Sambil berdiang nasi masak


Artinya:
1. Sambil mengerjakan sesuatu, pekerjaan lain juga tersambilkan.
2. Mengerjakan dua atau lebih pekerjaan.

Sambil berlayar sambil menampan


Artinya: Sambil bekerja, tetaplah berusaha untuk belajar menambah ilmu pengetahuan.

Sambil menyelam minum air


Artinya: Mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang lain.

Sambil menyuruk, galas lalu


Artinya: Sambil melindungi diri dari bahaya namun keuntungan tetap tidak dilupakan.

Sampan ada pengayuh tidak


Artinya: Kemauan ada, tetapi kemampuan (finansial) tidak ada untuk mencapai cita-cita.

Sarak serasa hilang, bercerai serasa mati


Artinya: Suasana hati yang sangat rindu karena berpisah.

Satu orang makan nangka, semua kena getahnya


Artinya: Seorang yang berbuat salah, yang lain terbawa-bawa salah.

Sawah berpematang, ladang berbintalak


Artinya: Segala sesuatu itu mempunyai batas.

Sayang akan garam sececah, kerbau seekor dibusukkan


Artinya: Karena takut akan kerugian yang sedikit, akhirnya mendapat kerugian yang lebih besar.

Sayangkan anak tangan-tangani, sayangkan istri tinggal-tinggalkan


Artinya:
1. Sesekali berpisah justru akan menambah timbulnya rasa rindu dan kasih sayang yang lebih besar.
2. Jangan terlalu memanjakan anak dan istri.

Sayangkan kain, buangkan baju


Artinya: Harus memilih salah satu, tidak boleh mengambil atau memiliki keduanya sekaligus.

Sayang-sayang buah kepayang, dimakan mabuk dibuang sayang


Artinya:
1. Bingung menghadapi perempuan cantik tapi berbahaya, diambil takut ditinggalkan tak sampai hati.
2. Dalam keadaan serba salah.

Seayun bagai berbuai


Artinya: Seia sekata; sepenanggungan sependeritaan; senasib.

Sebab buah dikenal pohonnya


Artinya: Seseorang dikenal oleh orang lain atas hasil karyanya.

Sebagai abu di atas tanggul


Artinya:
1. Orang yang tidak tetap kedudukannya.
2. Kedudukan yang sangat sulit, dan mudah sekali jatuh.

Sebagai anjing terpanggang ekor


Artinya: Seseorang yang ribut sekali, berteriak-teriak dan unjur anjar kesana kemari.

Sebagai gagak pulang ke benua


Artinya: Seseorang yang pulang dari perantauan, tetapi kepandaiannya tidak juga bertambah; masih
bodoh juga.

Sebagai melihat asam


Artinya: Sangat ingin akan sesuatu.

Sebelum ajal berpantang mati:


Artinya:
1. Kehidupan dan kematian ditentukan oleh Tuhan.
2. Jangan terlalu takut karena orang tidak akan mati sebelum tiba ajalnya.
3. Teruslah berusaha sampai titik darah penghabisan.

Sebesar-besar bumi ditampar tak kena


Artinya: Orang yang sangat sial dalam kehidupannya.

Sebingkah tanah terbalik, sebatang pohon rebah


Artinya: Bukti bahwa sesuatu itu sudah menjadi milik orang.

Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi


Artinya: Seia sekata; senasib sepenanggungan.

Sedepa jalan kemuka, setelempap jalan kebelakang


Artinya:
1. Dalam mempertimbangkan sesuatu jangan hanya memandang manfaatnya saja, mudaratnya juga
harus diperhitungkan.
2. Selalu berhati-hati dalam sebarang pekerjaan.

Sedia payung sebelum hujan:


1. Mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut itu terjadi. Terutama yang dimaksud adalah
menabung dahulu selama bisa, atau selama hari muda.Nanti jika ada musibah sudah lebih mudah
ditanggulangi.
2. Harus selalu waspada sebelum segala sesuatu terjadi.

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit


Artinya: Usaha / upaya kecil yang terus-menerus pasti akhirnya akan memberikan hasil.

Sedikit hujan banyak yang basah


Artinya: Kecelakaan yang kecil tetapi jadi besar akibatnya.

Seekor kerbau berkubang, semua kena lulutnya


Artinya: Seorang yang berbuat salah, semua menanggung akibatnya.

Segan bergalah, hanyut serantau


Artinya: Malas berusaha maka mundurlah dalam penghidupan.

Sehampir-hampir tepi kain, hampir juga tepi bebat


Artinya: Sedekat-dekatnya dengan orang lain, lebih dekat juga dengan keluarga sendiri.

Sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain


Artinya: Sedikit dikit lama2 menjadi banyak.

Seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin


Artinya: Dua orang yang sejodoh benar.

Seiring bertukar jalan


Artinya: Maksud sama tapi caranya berbeda.
Sejengkal jadi sehasta
Artinya: Perkara yang kecil dibesar-besarkan akhirnya jadi besar.

Sekali air besar, sekali tepian berubah


Artinya: Sekali air besar, sekali tepian berubah: setiap ada pergantian pemimpin, (selalu) ada
pergantian atau perubahan aturan.

Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya


Artinya: Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya: sekali saja mengkhianati teman
maka untuk selanjutnya anda tidak dipercayai lagi.

Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar


Artinya: Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui juga


Artinya: Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Sekali tepuk dua lalat

Artinya: Satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa hasil (atau keuntungan) sekaligus.

Selama air hilir, selama gagak hitam


Artinya: Selama-lamanya.

Sendok berdegar-degar, nasi habis budi dapat


Artinya: Kalau tak hati-hati mengerjakan sesuatu, kita boleh jadi mendapat malu.

Sendok besar tak mengenyang


Artinya: Janji saja yang banyak, buktinya tidak ada.

Sendok dan periuk lagi berantuk


Suami - istri atau orang bersaudara juga dapat berselisih paham.

Seorang makan cempedak, semua kena getahnya


Artinya: Seorang yang berbuat kesalahan, semua mendapatkan nama jelek.

Sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga


Artinya: Bagaimanapun disembunyikan maka perbuatan jahat itu akhirnya akan diketahui orang.

Sepandai-pandai tupai meloncat, jatuh juga


Artinya: Tidak ada orang yang sempurna, Setiap orang pasti pernah berbuat
kesalahan/kejahatan/kegagalan.

Sepanjang-panjang tali tidak sepanjang mulut orang


Artinya: Rahasia apabila telah diceritakan kepada orang lain sudah pasti tidak akan tersimpan lagi,
pasti diketahui oleh banyak orang.

Sepasin dapat bersiang


Artinya: Mendapatkan keuntungan yang tidak terduga.

Seperti air dengan kolam


Artinya: Seorang yang selalu tenang dalam pembawaannya maupun tingkah lakunya.

Bagai air di daun talas:


Artinya:
1. Ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh di atas daun talas akan terpisah.
2. Orang yang tidak mempunyai pendirian.

Seperti air pembasuh tangan


Artinya: Pemberian yang kurang berharga atau murahan.

Seperti anai-anai bubus


Artinya: Banyak sekali berduyun-duyun; berkeliaran kesana kemari.

Seperti anak ayam kehilangan induk


Artinya: (digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sebuah kelompok kehilangan
pemimpinnya sehingga bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.)
Contoh: Sejak atasan kami berangkat ke Kairo, kami seperti anak ayam kehilangan induk.

Seperti anak sepat ketohoran


Artinya: Barbaring-baring bermalas-malasan saja.

Seperti anak yang baru dibedung


Artinya: Orang yang lurus tapi agak pandir; tak tahu berminyak air.

Seperti anjing bercawat ekor


Artinya: Pergi atau menghindar karena merasa malu.

Seperti anjing berebut tulang


Artinya: Orang yang memperebutkan harta / kedudukan dengan rakus, sehingga rasa
kemanusiaannya sampai hilang.

Seperti anjing berjumpa pasir


Artinya: Orang yang biasa bertabiat buruk / melakukan pekerjaan yang tidak senonoh selalu saja
mengulangi tabiatnya / kelakuan yang tidak senonoh tersebut bila ada kesempatan.

Seperti anjing beroleh bangkai


Artinya: Sangat rakus.

Seperti anjing dengan kucing


Artinya: (digunakan untuk menggambarkan dua orang yang saling bermusuhan dan tidak bisa
didamaikan.)

Seperti anjing digosok kepala, menjungkit ekor


Artinya: Orang yang tidak berbudi, bila dihormati malah menjadi sombong.

Seperti anjing kedahuluan


Artinya: Niat hati hendak meminang anak gadis orang, kedahuluan oleh orang besar / orang kaya
(lalu pulang dengan kecewa).

Seperti anjing mengunyah tulang


Artinya: Orang yang terus menerus bersungut-sungut; menggerutu.

Seperti antah ditepi gantang, masuk tak genap keluar tak ganjil
Artinya: Seseorang yang kehadirannya dianggap tidak berguna karena tidak penting (tidak kaya,
tidak pandai, tidak berkedudukan, dllsbnya).

Seperti api dalam sekam


Artinya: Hal jelek/rawan yang tersembunyi atau tadinya kecil lambat-laun akan muncul menjadi
sesuatu bencana/peristiwa yang besar dalam konotasi negatif.

Seperti api makan ladang kering


Artinya: Lekas sekali menjadi besar; misalnya pemberontakan, penyakit menular, isu tertentu.

Seperti aur ditarik sungsang


Artinya: Perkara yang sukar sekali menyelesaikannya / mendamaikannya.

Seperti ayam beranak itik


Artinya: Orang tua yang kuno yang mempunyai anak modern; tak dapat mengikuti / menyesuaikan
diri dengan kehidupan / tindak tanduk anak.

Seperti ayam beroleh ubi


Artinya: Sangat gembira sekali.

Seperti ayam dimakan tungau


Artinya: Sangat gelisah.

Seperti ayam gadis bertelur


Artinya: Tidak tetap datangnya.

Seperti ayam mengarang telur


Artinya: (dikatakan kepada perempuan yang elok rupanya dan bersikap mengajak-ajak.)

Seperti ayam pulang ke pautan


Artinya:
1. Perkawinan yang sudah sesuai sekali, sejodoh.
2. Mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

Seperti ayam termakan rambut


Artinya: Mengeluarkan suara yang tak enak bunyinya; misalnya orang yang tidur mendengkur,
penyanyi yang nada suaranya tak pas.

Seperti ayam, kais pagi makan pagi, kais petang makan petang
Artinya: Sangat miskin.

Seperti bangau di ekor kerbau


Artinya: Menurut saja, tak punya pendirian.

Seperti Belanda minta tanah


Artinya: Tidak puas akan pemberian orang, selalu mau lebih lagi.

Seperti belut jatuh ke lumpur


Artinya: Sangat gembira.

Seperti berdiang di abu dingin


Artinya: Meminta pertolongan kepada orang yang miskin atau kepada orang yang memang tak dapat
menolong.

Seperti berlindung di balik sehelai daun


Artinya: Menyembunyikan sesuatu kesalahan secara bodoh sehingga semua orang tahu.

Seperti biduk dikayuh hilir


Artinya: Menyuruh seseorang yang memang senang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Seperti birah tidak berurat


Artinya: Sangat malas, sebentar-bentar tidur.

Seperti birah tumbuh di tepi lesung


Artinya: Subur; lekas menjadi besar.

Seperti bisai makan sepinggan


Artinya: Jangan makan terlau banyak nanti badan gemuk, hilang kecantikannya.

Seperti buah masak seulas


Artinya: Hanya seorang saja dari kaum / kelompok / suku tersebut yang maju, yang lainnya masih
bodoh-bodoh.

Seperti bujang jolong bekerja, gadis jolong bersubang


Artinya: Orang yang baru saja kaya atau baru mendapat pangkat yang menyombongkan
kelebihannya itu.

Seperti bujang jolong berkeris


Artinya: Orang yang menyombongkan / melagakkan kelebihannya.

Seperti buku gaharu


Artinya: Baru memperlihatkan kelebihannya / keunggulan bila memang sudah diperlukan.

Seperti bulan dipagar bintang


Artinya: Permaisuri yang dikelilingi oleh istri pembesar atau pengantin yang dikelilingi gadis-gadis
berpakaian indah-indah.

Seperti bunga kembang setaman


Artinya: Pengantin yang dikelilingi oleh pagar ayu.

Seperti cacing kepanasan


Artinya: Sangat resah gelisah, tidak tenang.

Seperti cendawan dimusim hujan


Artinya: Tiba-tiba menjadi banyak sekali.

Seperti Cina karam


Artinya: Keadaan / suasana yang terlalu ribut dan kacau balau.

Seperti Cina kebakaran jenggot


Artinya: Keadaan / suasana yang terlalu ribut, kacau balau.

Seperti diiris-iris dengan sembilu


Artinya: Suasana hati yang sangat pedih.

Seperti ditempuh gajah lalu


Artinya: Sesuatu hal yang buruk yang tak dapat ditutup-tutupi lagi.

Seperti elang menyongsong angin


Artinya: Rupa yang gagah dan heat; tidak takut melawan musuh.

Seperti emas yang baru diupam


Artinya: Sangat bagus sekali, misalnya dikatakan pada gadis yang manis rupanya kulitnya licin
bersih.

Seperti embun di atas daun


Artinya: Rapuh / goyah sekali, misalnya tentang kedudukan, pekerjaan, hubungan, dan lain
sebagainya.

Seperti embun di ujung rumput


Artinya: Sangat rapuh / goyah, misalnya tentang kedudukan, pekerjaan, hubungan, dllsbnya.

Seperti gergaji bermata dua


Artinya: Memperoleh keuntungan dari dua belah pihak.

Seperti harimau menyembunyikan kuku


Artinya: Orang yang tak mau menyombongkan kelebihannya (kepandaiannya, kekayaannya,
dllsbnya).

Seperti hujan balik kelangit


Artinya: Keadaan yang terbalik, misal orang yang pandai bertanya pada yang bodoh, orang yang
kaya meminta pada yang miskin.

Seperti ikan dalam air


Artinya: Merasa sangat senang sekali.
Artinya: Seperti ikan dalam belanga
Rezeki sudah di tangan, tak akan terlepas lagi.

Seperti itik mendengarkan guntur


Artinya: Sangat senang sekali membayangkan keuntungan yang akan tiba.

Seperti itik pulang petang


Artinya: Jalan beriring-iring.

Seperti jamur dimusim hujan


Artinya: Sesuatu yang tiba-tiba menjadi banyak sekali.

Seperti janggut pulang ke dagu


Artinya: Sudah pada tempatnya, sudah sesuai.

Seperti jentayu rindukan hujan


Artinya: Dikatakan kepada seseorang yang sangat merindukan kekasihnya.

Seperti katak dalam (di bawah) tempurung :


Artinya:
1. Seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik.
2. Orang seperti ini penglihatannya tidak luas, luasnya bagaikan luas tempurung.

Seperti katak hendak menjadi lembu


Artinya:
1. Jangan memimpikan sesuatu yang tidak mungkin; 2. orang kecil yang bercita-cita terlalu tinggi,
akhirnya binasa oleh karena cita-citanya itu.

Seperti kelapa sompong


Artinya: Anak gadis tidak perawan lagi.

Seperti kerbau dicucuk hidung


Artinya: Orang bodoh yang selalu menurut.

Seperti kucing lepas senja


Artinya: Orang yang kalau sudah pergi tidak akan kembali lagi.

Seperti lalat mencari puru


Artinya: Terlalu rakus mengejar keuntungan, sehingga tidak tahu malu lagi.

Seperti lipas kudung


Artinya: Selalu sibuk, tangan hampir tak pernah berhenti bergerak untuk melakukan sesuatu.

Seperti membakar lalang


Artinya: Memulainya mudah, namun menghentikannya sukar sekali.

Seperti menampalkan kersik ke buluh


Artinya: Sia-sia saja mengajar orang yang bodoh tapi keras kepala.

Seperti menatang minyak penuh


Artinya: Harus berhati-hati, salah sedikit dapat bencana.

Seperti mendapat durian runtuh


Artinya: Mendapat keuntungan yang tidak terduga.

Seperti menggantang asap


Artinya: Perbuatan yang sia-sia, tidak ada gunanya.

Seperti menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan


Artinya: Sesuatu yang dicoba-coba dahulu, bila tak suka / tak senang maka dilepaskan.

Seperti menghasta kain sarung artinya:


Artinya:
1. Pekerjaan yang sia-sia;
2. Pekerjaan yang tak kunjung sudah selesainya.

Seperti menghela rambut ditepung, rambut tak putus, tepung tidak terserak
Artinya: Hati-hati sekali dalam menyelesaikan perselisihan agar tidak ada fihak yang merasa
dirugikan.

Seperti meniup api di atas air


Artinya: Mengerjakan pekerjaan yang hampir tak ada harapan untuk selesai.

Seperti negeri dialahkan garuda


Artinya: Sangat sepi sekali.

Seperti nyawa ayam


Artinya: Tidak dianggap penting.

Seperti orang buta baru melek


Artinya:
1. Sangat gembira.
2. Banyak tuntutan yang bukan-bukan.

Seperti orang buta kehilangan tongkat


Artinya: Sangat bingung, kehilangan akal.

Seperti orang darat jolong menurun


Artinya: Tercengang-cengang; canggung.

Seperti padi hampa, kepalanya mendongak (Seperti padi hampa, makin lama makin mendongak)
Artinya: Orang yang tidak berpengetahuan biasanya malah suka menyombongkan diri; angkuh.

Seperti pinang dibelah dua


Artinya: Dua orang atau dua hal yang sangat mirip satu sama lain. Biasa merujuk pada sepasang
kembar.

Seperti pinang pulang ke tampuknya


Artinya: Cocok sekali; sudah sejodoh benar.

Seperti pipit menelan jagung


Artinya:
1. Lelaki yang beristrikan perempuan yang derajatnya terlalu tinggi baginya.
2. Orang yang diberikan jabatan terlalu tinggi baginya - sehingga bukan membahagiakan, justru
menyusahkannya saja.

Seperti rusa masuk kampung


Artinya: Tercengang-cengang melihat sesuatu yang baru pertama kali di lihat olehnya.

Seperti sayur dengan rumput


Artinya: Perbedaannya sangat besar; sangat berbeda.

Seperti sayur tidak berbumbu


Artinya:
1. Suasana hati yang hambar.
2. Sesuatu yang tidak enak; tidak menarik.

Seperti seludang menolak mayang


Artinya: (dikatakan kepada orang tua yang beranakkan pembesar, makin merasa kecil dirinya
terhadap anaknya, lalu menjauhkan diri dari anaknya.)

Seperti sirih pulang ke gagangnya


Artinya: Sudah sejodoh; perjodohan sudah sesuai.

Seperti talam dua muka


Artinya: Seseorang yang mendapat keuntungan dari dua belah fihak yang berselisih.

Seperti telur di ujung tanduk


Artinya: Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka.

Seperti tidak berjejak di bumi


Artinya:
1. Orang yang sangat cepat larinya.
2. Kepala pusing, badan terasa melayang; oleh sebab sakit atau oleh sebab mabuk.

Seperti tikus jatuh ke beras


Artinya:
1. Tampak terlalu menikmati kelezatan hidup di dunia.
2. Lelaki miskin beristrikan perempuan kaya.

Seperti udang dipanggang


Artinya: Seseorang yang menjadi merah padam mukanya karena beroleh malu.

Seperti ular dicubit ekor


Artinya:
1. Sangat marah.
2. Menghadapi musuh dengan berani.

Seperti ular kena palu


Artinya: Sangat marah namun tak dapat melawan.

Seperti unta menyerahkan diri


Artinya: Penyerahan mutlak tanpa syarat, tunduk pada perintah.

Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga


Artinya: (digunakan untuk menggambarkan suatu kejahatan atau sesuatu yang ditutup-tutupi).
Kejahatan tersebut tidak mungkin selamanya ditutupi. Suatu saat, akan terungkap juga.

Sepuluh batang bertindih yang di bawah juga yang kena


Artinya: Pihak manapun yang menang dalam perang saudara maka rakyat kecil jugalah yang tetap
menderita / merasakan kesusahannya.

Sepuluh jung masuk pelabuhan, anjing bercawat ekor jua


Artinya: Orang yang bebal dan dungu tetap tinggal bodoh juga, tak mau meniru walaupun telah
banyak contoh yang diberikan.

Serigala berbulu domba


Artinya: Tampang bodoh, baik dan penurut, tetapi sebenarnya curang, jahat dan kejam.

Seringgit dua kupang


Artinya: Sama saja.

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna / Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian
tidak berguna
Artinya: Setiap tindakan atau perbuatan itu hendaknya dipikirkan dahulu baik-baik sebelum
dikerjakan agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari.

Sesat di ujung jalan surut ke pangkal jalan


Artinya: Kalau pembicaraan telah menyimpang segeralah kembali ke pokok permasalahan semula.
Sesat surit terlangkah kembali
Artinya: Kalau sadar akan kesalahan segeralah perbaiki.

Sesayat sebelanga juga


Artinya:
1. Meskipun hanya sebagian yang hadir namun boleh dipadakan seakan semuanya hadir.
2. Cukup qorum.
3. Walaupun masih ada kekurangan namun dapat diterima juga.

Setajam-tajam pisau, masih lebih tajam lidah


Artinya: Ucapan komentar (atau fitnah) seseorang bisa lebih menyakitkan daripada sebuah benda
yang tajam sekalipun. Ibaratnya, sebuah luka masih bisa sembuh, tetapi luka di hati sangat sulit
sembuh.

Setali tiga uang


Artinya: Sama saja.

Setinggi-tinggi bola melambung, jatuhnya ke tanah jua


Artinya:
1. Sejauh-jauhnya merantau akhirnya kembali ke kampung halaman juga.
2. Setinggi-tingginya pangkat / kedudukan bila sudah pensiun / berhenti bekerja kembali jadi rakyat
biasa.

Setinggi-tingginya bangau terbang, akhirnya ke pelimbahan (kubang) juga


Artinya:
1. Sejauh-jauhnya merantau akhirnya kembali ke kampung halaman juga.
2. Setinggi-tingginya kedudukan / pangkat bila sudah pensiun / berhenti bekerja akan menjadi rakyat
biasa juga.

Siang bermatahari, malam berbulan


Artinya: Perkara yang sudah jelas sekali.

Siang berpanas, malam berembun


Artinya: Sangat miskin, tidak mempunyai rumah dan harta benda lainnya.

Siapa cepat boleh dapat, siapa kemudian putih mata


Artinya: Yang dahuluan datang itulah yang lebih dahulu mendapat pertolongan, yang datang
belakangan boleh jadi tidak memperoleh apa-apa.

Siapa melompat, siapa patah


Artinya: Siapa yang berbuat salah dialah yang menanggung akibatnya.

Siapa yang kena cubit, itulah yang merasa sakit


Artinya: Hal yang sudah pasti, dan tidak perlu diberi tahu.

Siapa yang mau mengaku berak di tengah jalan


Artinya: Tidak ada yang mau bertanggung jawab / mengakui bila telah terjadi perbuatan / kesalahan
fatal.

Siapa yang menabur angin, akan menuai badai


Artinya: Dia yang berbuat, dia pula yang terkena akibat.

Siapa yang menggali lubang, akan terperosok lubang sendiri


Artinya: Dia yang berbuat, dia pula yang terkena akibat.

Sia-sia menggiring angin, terasa ada tertangkap tidak


Artinya: Jangan mengharapkan yang bukan-bukan karena akhirnya akan mengecewakan saja.

Sia-sia utang tumbuh


Artinya: Karena terlalu berani tanpa pertimbangan / perhitungan yang matang maka hanya hutanglah
yang diperoleh.

Sidingin tampal di kepala


Artinya:
1. Anak yang dapat menjadi kebanggaan orang tua.
2. Obat jerih pelerai demam (kias).

Sigai sampai ke langit


Artinya: Kalau hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan hendaklah sampai tuntas.

Silap mata, pecah kepala


Artinya: Kalau tidak waspada maka bahaya akan selalu mengancam.

Sirih pulang ke gagang, pinang pulang ke tampuk


Artinya: Jodoh sudah sesuai benar.

Sudah beruban baru bergaum


Artinya:
1. Orang tua yang pesolek seperti orang muda.
2. Lupa umur.

Sudah besar maka hendak melanda


Artinya: Karena sudah berkuasa, maka hendak berbuat sewenang-wenang.

Sudah biasa makan emping


Artinya: Sudah banyak pengalaman.

Sudah busuk maka dipeda


Artinya: Sudah terjadi kecelakaan / hal yang tidak diinginkan, baru dijalankan ikhtiar.

Sudah buta baru celik


Artinya: Kepala pusing karena mendapatkan keuntungan yang tidak diduga-duga.

Sudah jadi abu arang


Artinya: Telah rusak sama sekali, sehingga kecil sekali kegunaannya.

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula


Artinya: (digunakan untuk menggambarkan kemalangan yang datang berturut-turut.)

Sudah ketengah makan api


Artinya: Sudah terlanjur; sukar ditarik kembali perkataan yang menyakiti hati orang lain.

Sudah makan baru bismillah


Artinya: Melakukan pekerjaan tidak menurut aturannya, yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu
dikerjakan kemudian.

Sudah masuk kedalam mulut harimau


Artinya: Sudah jatuh ke tangan musuh.

Sudah seayun bagai berbuai


Artinya: Sudah sepakat untuk seia sekata.

Sudah tahu peria pahit


Artinya:
1. Menyesal kemudian tidak ada gunanya.
2. Sudah tahu akan buruk akibatnya, masih juga dikerjakan.

Sudah terantuk baru tengadah


Artinya: Setelah menderita kerugian baru sadar.
Surga berada di telapak kaki ibu
Artinya: Kebahagiaan berasal dari bakti anak kepada ibu.

Susu di dada tak dapat dielakkan


Artinya: Nasib atau suratan azali itu tak dapat dihindari.

Anda mungkin juga menyukai