Anda di halaman 1dari 51

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING TERHADAP

KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

Disusun oleh:

Aisyah Shinta Dewi Jamal (2)

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 SUMBAWA BESAR

TAHUN 2022
ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING TERHADAP
KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

Disusun oleh:

Aisyah Shinta Dewi Jamal (2)

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMAN 1 SUMBAWA BESAR

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini merupakan penelitian dengan judul, “Analisis Dampak


Cyberbullying terhadap Kesehatan Mental di Kalangan Remaja” yang telah diperiksa dan
disetujui pada 17 Maret 2022

Sumbawa Besar, 17 Maret 2022

Guru Pembimbing

Ummy Hadiahtullah Ismail, S.Pd.

NIP 19870324 201001 2 020


ABSTRAK
(Kata kunci: Cyberbullying, kesehatan mental)

PENELITIAN

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL

DI KALANGAN REMAJA

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak cyberbullying terhadap


kesehatan mental remaja, menjelaskan peran orang tua dan guru dalam mengatasi dampak
cyberbullying pada remaja. Penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat kabupaten
Sumbawa Besar provinsi Nusa Tenggara Barat dan penelitian ini dilakukan selama 8 minggu
dimulai dari minggu pertama bulan Februari sampai minggu terakhir bulan Maret. Penelitian
ini kami lakukan untuk memberi tahukan kepada khalayak umum, bahwa cyberbullying saat
ini memiliki dampak yang mampu mempengaruhi kesehatan mental remaja.
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh remaja di kabupaten Sumbawa
Besar. Sampel diambil dari laki-laki dan perempuan perwakilan remaja di kabupaten
Sumbawa Besar yang berjumlah 30 orang.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa cyberbullying sangat berdampak
bagi kesehatan mental remaja. Selain itu, maraknya aksi cyberbullying terutama di sosial
media terjadi karena pelaku merasa aman karena identitasnya tidak diketahui.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik dan tepat
waktu.

Penelitian ini berjudul “Analisis Dampak Cyberbullying terhadap Kesehatan Mental di


Kalangan Remaja” . Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di
kabupaten Sumbawa Besar. Sampel diambil dari laki-laki dan perempuan perwakilan remaja
di kabupaten Sumbawa Besar yang berjumlah 30 orang.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada:

1. Ibu Ummy Hadiahtullah Ismail, S.Pd. selaku guru pembimbing, serta


2. Pihak-pihak yang telah membantu saya

Saya sadar bahwa karya ilmiah ini belum sempurna, untuk itu saya memohon maaf
kepada para pembaca untuk menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan karya
ilmiah ini.

Sumbawa besar, 17 Maret 2022

Peneliti
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................................3
ABSTRAK............................................................................................................................................4
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................5
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................6
BAB I....................................................................................................................................................7
A. Latar Belakang...........................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................9
BAB II.................................................................................................................................................10
A. Penelitian Relevan...................................................................................................................10
B. Kerangka Teoritis....................................................................................................................11
C. Hipotesis..................................................................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................15
A. Setting Penelitian.....................................................................................................................15
B. Populasi dan sampel................................................................................................................15
C. Metode Penelitian....................................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................................................18
B. Saran........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
LAMPIRAN I......................................................................................................................................20
LAMPIRAN II....................................................................................................................................22
LAMPIRAN III...................................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olweus (1997) mengatakan bahwa bullying adalah perilaku negatif yang
mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman atau terluka dan
biasanya terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya
ketidakseimbangan kekuatan antara para pelaku dan korban. Salah satu bentuk
bullying yang terjadi di tengah lingkungan pergaulan remaja adalah
cyberbullying. Menurut Hinduja dan Patchin (2013) menjelaskan bahwa
cyberbullying adalah perilaku yang disengaja dan membahayakan yang terus-
menerus diulang ditimbulkan melalui penggunaan komputer, ponsel, atau
perangkat elektronik lainnya.

Saat ini perkembangan teknologi sudah maju. Akan tetapi, dengan kemajuan
teknologi yang semakin dipermudah dan cepat, telah membuat teknologi
disalahgunakan dan membawa hal negatif yaitu cyberbullying. Cyberbullying
(perundungan dunia maya) adalah bullying/perundungan menggunakan
teknologi digital. Hal ini dapat terjadi pada media sosial, platform chatting,
platform bermain game, dan ponsel. Cyberbullying memiliki tujuan untuk
menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi
sasaran.

Berdasarkan riset Microsoft dalam kurun waktu Mei-April 2020, netizen


Indonesia masuk ke dalam urutan ke-29 atau ke-3 terendah sebagai netizen
tidak sopan. Tiga tindakan yang sering terjadi di Indonesia adalah penyebaran
hoax dan penipuan sebanyak 47%, ujaran kebencian 27% dan diskriminan
13%. Berdasarkan kualifikasi usia milenial (1980-1595) menjadi anggota yang
paling sering menjadi sasaran bullying di media sosial angkanya mencapai
54%, disusul oleh generasi-z (1997-2012) mencapai 47%.

Hasil survei yang dilakukan oleh U-Report Indonesia, yang melibatkan 2.777
responden dengan 97% rating tanggapan. Hasilnya adalah 47% orang mengaku
pernah mengalami kekerasan digital. Menurut laporan Polda Metro Jaya
terdapat 25 kasus yang dilaporkan setiap harinya, angka ini terus meningkat
karena meningkatnya jumlah pengguna internet dan penanganan kasus
cyberbullying yang masih belum efektif. Dari kekerasan yang terjadi di sosial
media, 34% responden tidak mendapatkan layanan atau bantuan saat menjadi
korban, serta 36% tidak tahu informasi mengenai pusat bantuan cyberbullying.
salah satu penelitian yang dipresentasikan pada rapat tahunan American
Psychiatric Association, remaja yang mengalami cyberbullying memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk mengalami beberapa gangguan kesehatan mental,
terutama bila sebelumnya pernah menjadi korban kekerasan emosional.

Menurut Samantha B. Saltz, dokter residen di bagian psikiatri anak dan remaja
dari University of Miami Miller School of Medicine dan Jackson Memorial
Hospital di Florida, para remaja yang merupakan korban dari cyberbullying
umumnya lebih cenderung mengalami depresi sedang hingga berat, emosional,
dan merasa tidak percaya diri. Riwayat mengalami kekerasan emosional
sebelumnya juga dikaitkan secara signifikan dengan perundungan siber
ini.Bahayanya, cyberbullying juga dikaitkan dengan penggunaan zat terlarang
serta percobaan bunuh diri. Oleh sebab itu, tenaga profesional kesehatan perlu
memahami dampak yang disebabkan oleh interaksi tidak sehat yang terjadi di
lingkungan virtual terhadap kesehatan mental dari para remaja.

Menurut Unicef.org, dampak yang ditimbulkan oleh cyberbullying adalah


adanya perasaan malu, bodoh, bahkan marah, baik ke diri sendiri maupun
orang lain. Tidak hanya itu ada juga yang bisa menarik diri dari lingkungan,
tiba-tiba jarang terlihat dan lebih suka menyendiri. Bahkan, bisa sampai ke
percobaan bunuh diri.

Dampak cyberbullying memiliki cakupan yang luas. Remaja dapat merespons


situasi yang berbeda secara berbeda, serta intensitas penindasan juga dapat
bervariasi. berdampak buruk cyberbullying pada anak yaitu merasa tidak aman
dan tidak berdaya, merasa kewalahan, merasa dihina, kurangnya harga diri
merasa terisolasi dan dikucilkan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri

Adapun, batasan dari penelitian yang kami lakukan adalah remaja di sekitar
wilayah kecamatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Remaja dijadikan sebagai
objek utama penelitian ini, dikarenakan remaja rentan mendapatkan
cyberbullying di berbagai media sosial dan paling sering terkena dampaknya,
terutama pada kesehatan mental remaja.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental di kalangan
remaja
2. Bagaimana peran orang tua dan guru dalam mengatasi dampak cyberbullying
terhadap kesehatan mental anak di kalangan remaja.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental anak di
kalangan remaja.
2. Untuk menjelaskan peran orang tua dan guru dalam mengatasi dampak
cyberbullying terhadap kesehatan mental anak di kalangan remaja.

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Siswa
Siswa mampu memfilterlisasikan kegiatan dalam bersosial media
2. Untuk Guru
Guru mampu mengedukasikan pemahaman terkait cyberbullying dan
dampaknya serta memberi solusi atas permasalahan tersebut.
3. Untuk Orang Tua
Orang tua mampu mengontrol penggunaan sosial media anaknya dan dapat
lebih dekat karna mengetahui masalah yang dihadapi anaknya

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Flourensia Sapty Rahayu pada 1 April
2012 yang berjudul “Cyberbullying sebagai Dampak Negatif Penggunaan
Teknologi Informasi”, menyatakan bahwa cyberbullying adalah perlakuan yang
ditujukan untuk mempermalukan, menakut-nakuti, melukai, atau menyebabkan
kerugian bagi pihak yang lemah dengan menggunakan sarana komunikasi
teknologi informasi. Berdasarkan hasil penelitian kuesioner yang dibagikan
kepada siswa-siswi SMP dan SMU di kota Magelang, Yogyakarta dan
Semarang didapatkannformasi bahwa fenomena cyberbullying telah
terjadi di kalangan remaja kita. Meskipun belum didapatkan kasus yang sangat
serius namun sudah cukup banyak remaja yang mengalami cyberbullying yaitu
sebanyak 28% dari 363 siswa. Namun terlihat dari hasil kuesioner dan
komentar-komentar yang diberikan oleh siswa bahwa istilah ”cyberbullying”
ini relatif masih baru untuk mereka dan masih banyak yang belum paham
tentang bahaya dari cyberbullying ini. Cyberbullying bukan semata-mata
masalah remaja saja namun juga menjadi tanggung jawab stakeholder yang lain
termasuk orang tua,sekolah, masyarakat, para penegak hukum dan lain
sebagainya .

Suatu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ITB pada Agustus 2021
dengan judul “Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial terhadap Kesehatan
Mental” menyatakan bahwa kasus cyberbullying di Indonesia sudah banyak
terjadi. Di Indonesia kasus cyberbullying sudah diatur dalam Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang seharusnya dapat
mengurangi kasus cyberbullying. Namun, pada kenyataannya UU ITE belum
sepenuhnya menjamin dapat mengurangi kasus cyberbullying.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas kedokteran universitas


andalas dengan judul” PERUNDUNGAN MAYA (CYBERBULLYING)
PADA REMAJA AWAL”. Berdasarkan penelitian oleh 157 remaja laki-laki
dan 196 remaja perempuan, dengan rentang usia 12-15 tahun. menunjukkan
bahwa 78% respondenpernah melihat perundungan maya, 21% responden
pernah menjadi pelaku, dan 49 % responden pernah menjadi korban.
Perundungan banyak dilakukan melalui media tulisan,
suara, atau gambar. Adapun media online yang paling banyak digunakan
adalah Facebook, SMS, dan Instagram. Bentuk perundungan maya yang
dialami korban adalah ejekan, fitnah, ancaman, dan menjadi objek gosip.
Pelaku melakaukan perundungan bertujuan untuk
bercanda, balas dendam, dan karena dapat menyembunyikan identitas.
Perundungan maya menyebabkan korban merasa marah, malu, tidak bisa
konsentrasi belajar, dan takut. Korban perundungan maya mengaku bahwa
dampak mental yang dialami lebih serius dibanding dengan perundungan di
dunia nyata.

B. Kerangka Teoritis
1.Bullying
Kata bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti
banteng yang senang menyerunduk kesana kemari. Istilah ini akhirnya diambil
untuk menguraikan suatu tindakan destruktif. Dalam bahasa Indonesia, secara
etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah.
Istilah bullying dalam bahasa Indonesia bisa menggunakan menyakat (berasal
dari kata sekat) dan pelakunya (bully) disebut penyakat. Menyakat berarti
mengganggu, mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani, 2014).

Menurut Sejiwa (2008) bullying ialah sebuah situasi dimana terjadinya


penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan fisik maupun mental yang dilakukan oleh
seseorang/sekelompok, dan dalam situasi ini korban tidak mampu membela
atau mempertahankan diri. Caloroso (2007) sebagaimana dikutip (Aini, 2018)
mengungkapkan bahwa ‘tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang-
ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak lebih lemah, dilakukan dengan
sengaja dan bertujuan untuk melukai korbanya secara fisik maupun emosional’.

Menurut American Psychatric Association (APA) bahwa bullying adalah


perilaku agresif yang dikarakteristikkan dengan tiga kondisi yaitu: (a) perlikaku
negative yang bertujuan untuk merusak atau membahayakan (b) perilaku yang
diulang selama jangka waktu tertentu (c) adanya ketidakseimbangan kekuatan
atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat. Beberapa kondisi tersebut lebih
mengacu pada yang dapat menjadikan korban trauma, cemas dan sikap-sikap
yang membuat tidak nyaman.

Tindakan bullying memiliki kesamaan dengan agresif yakni melakukan


tindakan penyerangan kepada orang lain. Perbedaan terletak pada jangka waktu
yang tindakan tersebut. Bullying mengarah pada perilaku penyerangan kepada
orang lain dengan jangka waktu yang berulangsehingga mengakibatkan korban
bullying tertindas. Sedangkan tindakan agresif jangka waktu dilakukan hanya
sekali. (Aini, 2018)
Menurut Caloroso (2006) terdapat empat unsur dalam perilaku bullying
kepada seseorang, yaitu sebagai berikut:
 Ketidakseimbangan kekuatan
 Niat untuk mencederai
 Teror
 Cyberbullying

2.Cyberbullying
CyberBullying berasal dari dua kata yaitu Cyber yang artinya Jaringan
elektronik yang menghubungkan antara pengguna yang satu dengan yang
lainnya dan Bullying itu sendiri yang artinya Pengintimidasian, Pelecehan,
Ancaman yang dilakukan baik melalui fisik ataupun verbal. Patchin dan
Hinduja (2015) menyatakan bahwa cyberbullying adalah perlakuan yang
disengaja dan dilakukan secara berulang yang ditimbulkan melalui media teks
elektronik atau internet.

Menurut Willard (2005) menjelaskan juga bahwa cyberbullying merupakan


tindakan kejam yang dilakukan secara sengaja ditunjukkan untuk orang lain
dengan cara mengirimkan atau menyebarkan hal atau bahan yang berbahaya
yang dapat dilihat dengan bentuk agresi sosial dalampenggunaan internet
ataupun teknologi digital lainnya. Rastati (2016) menambahkan bahwa
melakukan penyebaran rumor tentang seseorang, mengintannya,ataupun
mengancam melalui berbagai media elektronik dapat diklasifikasikan sebagai
cyberbullying. Pada dasarnya cyberbullying dapat dikatakan lebih mengertikan
daripada pembullyian di dunia nyata dikarenakan bully yang diterima tidak
hanya di dunia maya saja, tetapi didapatkan dunia nyata juga.

Definisi lain menurut Smith (2008) mendefinisikan cyberbullying


sebagai perilaku agresif dan disengaja yang dilakukan sekelompok orang atau
perorangan, yang menggunakan media elektronik sebagai penghubungnya,
yang dilakukan secara berulang-ulang dan tanpa batas waktu terhadap seorang
korban yang tidak bisa membela dirinya sendiri. Penelitian ini akan
menggunakan definisi teori yang dikembangkan oleh Hinduja dan Patchin
(2015), menurut penjelasan para ahli melalui teori-teori diatas dapat
disimpulkan bahwa perilaku cyberbullying adalah perilaku penyalahgunaan
teknologi yang bertujuan untuk menjatuhkan seseorang dengan memiliki
maksud tertentu di media elektronik.

3.Kesehatan Mental (Mental Health)


Kata mental health secara historis berasal dari kata mental hygiene
(sanitasi kejiwaan), yaitu semacam gerakan kesehatan jiwa yang mencoba
memperbaiki kondisi-kondisi perawatan kejiwaan di Amerika Serikat. Kata
Mental (dari kata Latin: mens, mentis) berarti jiwa, nyawa roh, sedangkan
hygine (dari kata Yunani. hugine) berarti ilmu tentang kesehatan, dapat
diartikan bawa ilmu kesehatan mental itu adalah ilmu yang membicarakan
kehidupan mental manusia dengan memandang manusia sebagai totalitas
psikolisik yang kompleks.

Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana individu menyadari


potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal ,
bekerja secara produktif serta mampu memberikan kontribusi bagi
lingkungannya. Dengan demikian, kesehatan jiwa memiliki aspek-aspek fisik,
psikologis, sosial, dan bukan semata-mata tidak dialaminya penyakit kejiwaan.

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi dari kesejahteraan yang


disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk
mengelola stres kehidupan yang wajar. Sederhananya, individu dapat bekerja
secara produktif dan menghasilkan serta berperan di lingkungannya.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, kesehatan mental yang
baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadan tentram dan tenang.
Sehingga, memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan
menghargai orang lain di sekitar.

4. Macam-macam gangguan mental


 Gangguan cemas
Penyakit kejiwaan ini terdeteksi jika respon seseorang tidak sesuai dengan
situasi atau tidak dapat mengendalikan respon yang dikeluarkan.
 Gangguan psikotik
Penyakit kejiwaan psikotik melibatkan kesadaran atau pola pikir yang
terdistorsi. Dua gejala yang paling umum adalah halusinasi dan delusi.
 Gangguan kepribadian
Gangguan ini adalah jenis gangguan mental jiwa yang membuat penderita
mempunyai pola pikir atau perilaku yang cenderung kaku dan tidak sehat.
 Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Seseorang yang mengalami OCD diselimuti dengan pikiran atau ketakutan
konstan yang membuat pengidap melakukan tindakan tertentu

 Gangguan Stress Pasca-Trauma (PTSD)


Gangguan stress pasca-trauma atau post trauma stress-disorder (PTSD) adalah
jenis gangguan jiwa yang mengikuti peristiwa traumatis atau menakutkan di
masa lampau. Contohnya serangan seksual atau fisik.

C. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian yang kami lakukan adalah bahwa masih
banyak remaja yang ketika mendapatkan cyberbullying mereka tetap diam dan
tidak melakukan tindakan pembelaan sama sekali. Dikarenakan beberapa faktor
seperti takut dikucilkan dan dijauhi oleh teman.
Dampak dari cyberbullying sangat besar terhadap psikologis korban seperti
timbul perasaan tidak aman, sedih, takut, malu, dan tidak percaya diri. Selain
itu, berpengaruh terhadap prestasi akademis korban yang merasa kurang
berkonsentrasi dalam belajar.
Peranan orang tua dan lingkungan sekitar sangat penting dalam menghadapi
dan mencegah cyberbullying. Tingkat kepedulian orang tua terhadap anaknya
masih rendah. Dan juga hubungan antara orang tua dan anak kurang baik,
sehingga komunikasi diantara mereka jarang terjadi. Masih banyak orag tua
yang tidak mengetahui kondisi kesehatan mental anaknya yang terkena
cyberbullying
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di lingkungan masyarakat kabupaten Sumbawa
Besar
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini saya lakukan dari bulan februari sampai maret 2022

B. Populasi dan sampel


1. Populasi
Hamid Darmadi (2011:46) mengatakan populasi artinya seluruh subjek di
dalam wilayah penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh remaja di kabupaten Sumbawa Besar.
2. Sampel
Arikunto (2006:131) mengatakan sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
perwakilan remaja laki-laki dan perempuan di kabupaten sumbawa besar

C. Metode Penelitian
1. Kuisioner
Menurut Sugiono, kuisioner adalah cara mengumpulkan data dengan
menggunakan angket yang terdiri dari pertanyaan pertanyaan yang
diberikan kepada responden. Kuisioner yang kami gunakan dibuat dalam
format google form sebagai bentuk penyesuaian terhadap kondisi pandemi
Covid-19 dan disebarkam melalu media whatsapp
2. Studi Pustaka
Menurut Mestika Ted (2003), studi pustaka atau kepustakaan dapat
diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian.Adapun referensi dalam penyusunan proposal ini bersumber dari
internet dan jurnal
3. Observasi
Menurut Rianto (2010), observasi merupakan metode pengumpulan data
menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
observasi yang kita lakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan remaja di
Kabupten Sumbawa.
BAB IV
PEMBAHASAN

Penelitian ini mengambil kasus dampak cyberbullying terhadap kesehatan


mental remaja. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah kami bagikan kepada 30
remaja di kabupaten Sumbawa Besar provinsi Nusa Tenggara Barat, ditemukan
banyak siswa yang pernah mengalami cyberbullying.
Untuk melakukan pembahasan, penulis memerlukan data untuk mengetahui
pengenalan dan pengaruh dari cyberbullying di kalangan remaja, maka untuk itu
penulis menggunakan angket Analisis Dampak Cyberbullying terhadap Kesehatan
Mental di Kalangan Remaja yanga disebarkan kepada 30 responden dengan hasil yang
sangat baik.
Berdasarkan data yang diperoleh, ditemukan 70,6% dari 30 responden pernah
mengalami cyberbullying dan terdapat 58,8% dari 30 responden yang tidak pernah
menceritakan masalahnya kepada orang tua atau guru. Hal ini membuktikan bahwa
kasus cyberbullying masih sering terjadi dan mereka memilih untuk memendam
masalahnya sendiri tanpa harus bercerita ke orang lain.
Berdasarkan data yang diperoleh, ditemukan 97,1% dari 30 responden
mengenal cyberbullying. Data lain menunjukkan bahwa 94,1% dari 30 responden
mengetahui dampak dari cyberbullying. Meskipun , data tersebut membuktikan
banyak responden yang telah mengenal cyberbullying dengan dampaknya. Tetapi,
merujuk pada data lain 64,7% dari 30 responden pernah melontarkan kata-kata kasar
di media sosial. Hal ini membuktikan, banyak remaja yang mengenal cyberbullying
serta dampaknya tetapi masih melakukan tindakan tersebut. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh pelaku yang merasa aman karena identitasnya disembunyikan dengan
komputer.
Berdasarkan data yang diperoleh 41,2% dari 30 responden mempunyai kerabat
yang pernah mengalami cyberbullying. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan
sekitar mampu mempengaruhi seseorang dalam melakukan tindakan cyberbullying.
Dari data yang diperoleh, sebanyak 61,8% responden dari 30 responden setuju
bahwa orang tua, guru dan lingkungan sekitar dapat mengatasi cyberbullying pada
remaja. Hal ini menunjukkan, bahwa orang tua, guru dan lingkungan sekitar sangat
berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja.
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 73,5% dari 30 responden setuju bahwa
Hukum yang mengatur cyberbullying masih belum bisa diimplementasikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemerintah belum tegas dalam mengatasi cyberbullying melalui
hukum-hukum yang berlaku.
Berdasarkan data hasil responden sebanyak 58,8% setuju mengenai tindakan
cyberbullying akan berdampak terhadap kesehatan mental korban terutama remaja
dan sebanyak 69,7% dari 20 responden setuju bahwa remaja yang mengalami
cyberbullying akan cenderung menutup diri karena mengalami depresi atau gangguan
kesehatan mental hal ini menunjukkan bahwa sebagian remaja pernah mengalami dan
merasakan dampak cyberbullying yang dapat menganggu kesehatan mentalnya dan
mereka peduli terhadap hal tersebut.
        Terlepas dari kasus cyberbullying yang terjadi, mengurangi penggunaan media
sosial sangat diperlukan agar terhindar dari aksi cyberbullying. Para pelaku bully
harus segera dihentikan. Jika terus dibiarkan, perilaku ini bisa merusak mental kita
dan generasi muda. Perilaku bijak dalam penggunaan media sosial juga harus dijaga
agar tidak merugikan orang lain dan berdampak pada diri sendiri. Negara Indonesia
adalah negara hukum dimana pelaku cyberbullying di media sosial tidak bisa
dibiarkan karena jejak digital akan mudah ditemukan dan diproses secara hukum jika
terbukti melakukan kesalahan. Dampak dari perilaku cyberbullying sangat berbahaya
bagi korban termasuk dari gangguan kesehatan mental para korban hingga
menyebabkan kematian.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tindakan cyberbullying berdampak pada segi psikis atau kesehatan mental
korban terutama remaja
2. Peranan orang tua dan guru sangat penting dalam mengatasi tindakan
cyberbullying
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku cyberbullying meliputi faktor
keluarga sebab keluarga khususnya pelaku tidak mendapatkan perhatian dan
kasih sayang dari orang tuanya , mereka melakukan tindakan cyberbullying
sebagai pelampiasan ketidakharmonisan keluarganya. Faktor lingkungan
pergaulan juga memiliki peran yang besar sebagai penyebab cyberbullying
karena pelaku cenderung mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya.
4. Dampak yang dirasakan oleh remaja setelah mengalami cyberbullying seperti
karena mengalami depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya bahkan
melakukan percobaan bunuh diri
5. Perilaku cyberbullying pada remaja dipengaruhi oleh intensitas penggunaan
media sosial, kemampuan empati pelaku, dan karakter korban .
6. Pelaku cyberbullying merasa aman karena berlindung di bawah akun palsu.
7. Respon remaja ketika mengalami cyberbullying adalah memilih untuktetap
diam dan tidak melawan karena takut dijauhi dan semakin dibully oleh
temannya
8. Salah satu jenis cyberbullying yang mempengaruhi remaja dalam melakukan
cyberbullying adalah melontarkan kata-kata kasar di media sosial.
9. Mengurangi penggunaan media sosial sangat diperlukan agar terhindar dari
aksi cyberbullying.

B. Saran
1. Diharapkan peneliti dapat memberikan informasi kepada khalayak umum
mengenai dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental .
2. Diharapkan pihak sekolah melalui guru dapat memberi pemahaman dan
mengedukasi dampak dan akibat perilaku cyberbullying kepada korban, lalu
memberi solusi untuk mengatasi masalah cyberbullying dengan melarang untuk
tidak ikut berpartisipasi dan tidak mudah merespon tindakan cyberbullying.
3. Diharapkan Pemerintah dapat lebih tegas dan jelas dalam memberikan sanksi
dan hukuman kepada pelaku cyberbullying. Selain itu, harus ada sosialisasi
terlebih dahulu dari pemerintah ke sekolah-sekolah agar pihak sekolah dapat
mengetahui dan mengatasi masalah cyberbullying ini
4. Diharapkan agar orang tua dapat lebih peduli pada kehidupan sosial anaknya. .
dengan menjadi panutan yang bersifat positif bagi anak serta menciptakan
hubungan yang hangat antar keluarga.
5. Diharapkan para remaja mampu mengontrol kegiatan dalam bersosial media.
DAFTAR PUSTAKA

Tanpa Nama.2012.”Teori Cyberbullying”.dalam https://dspace.uii.ac.id, diakses pada


Senin, 21 Februari 2022, pukul 18.02 WITA

Tanpa Nama 2012.”Cyberbullying pada Remaja” dalam


http://eprints.mercubuana.yoyga.ac.id , diakses pada Senin, 21 Februari 2022,
pukul 18.15 WITA

Arisal.2021.”Cyberbullying:Racun Sosial Media di Indonesia”.dalam


https://identitasunhas.com/cyberbullying-racun-sosial-media-di-indonesia/
diakses pada Senin, 21 Februari 2022, pukul 19.07 WITA

Rahayu, Flourensia Sapty.2012.”CYBERBULLYING SEBAGAI DAMPAK


NEGATIF PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI”.dalam
https://medianeliti.com/media/publications/130561-ID-none-pdf. diakses pada
Selasa, 22 Februari 2022, pukul 21.03 WITA

Maharani, Sofia dkk.2021.”Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial Terhadap


Kesehatan Mental”. dalam
https://journal.actual-insight.com/index.php/device/article/view/298. diakses
pada Selasa, 22 Februari 2022, pukul 21.20 WITA

Riadi, Muchlisin.2018.”Pengertian, Unsur, Jenis, Ciri-ciri, dan Skenario Bullying”.


dalam https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-unsur-jenis-ciri-ciri-
dan-skenario-bullying.html?m=1, diakses pada Selasa, 22 Februari 2022 ,
pukul 22.12 WITA

Web, Admin.2018.”Media Sosial dan Cyberbullying “.dalam


https://komunita.widyatama.ac.id/media-sosial-dan-cyber-bullying/, diakses
pada Selasa, 22 Februari 2022, pukul 22.20 WITA
LAMPIRAN I
JADWAL PENELITIAN

Februari Maret

Minggu ke-
NO Kegiatan
 Penyusunan
1 judul  ✓
 Penyusunan
2 proposal  ✓
 Penyebaran
3 angket  ✓
 Pengolahan
4 data  ✓
 Penyusunan
5 laporan  ✓
LAMPIRAN II
DAFTAR NAMA RESPONDEN

NO NAMA JENIS Asal Sekolah


KELAMIN
1. GHINA RHOUDATUL P SMAN 1 SUMBAWA
JANNAH BESAR
2. M. RIDHO REZKITA L SMAN 1 SUMBAWA
BESAR
3. EMILY TRACIA WIJAYA P SMAN 1 SUMBAWA
BESAR
4 IBNU ARBI GHAZALI L SMAN 1 SUMBAWA
BESAR
5 NADYA SYALSABIELA P SMAN 2 SUMBAWA
BESAR
6 BAGAS DWI RAMDHANI L SMAN 2 SUMBAWA
BESAR
7 ZIZA FIRSTA MAHADEWI P SMAN 2 SUMBAWA
BESAR
8 ISNAN FATIHUL IHSAN L SMAN 2 SUMBAWA
BESAR
9 INTAN NURGITASARI P SMAN 3 SUMBAWA
BESAR
10 MUHAMMAD ABID L SMAN 3 SUMBAWA
RISKULLAH BESAR
11 SYAHIDA AVIVA ARSILA P SMAN 3 SUMBAWA
BESAR
12 APRILION GEMALA PUTRA L SMAN 3 SUMBAWA
BESAR
13 OVY SAVITRI P SMAN 4 SUMBAWA
BESAR
14 ALVIN AULIA AKBAR L SMAN 4 SUMBAWA
BESAR
15 VIONA ZULFA SALSABILLA P SMAN 4 SUMBAWA
BESAR
16 ILHAN MULYANTO L SMAN 4 SUMBAWA
BESAR
17 KADEK VILDA DEFINA P SMKN 1 SUMBAWA
YANI BESAR

18 FAJRIL ABYAD L SMKN 1 SUMBAWA


BESAR
19 FADILAH INDRIATI P SMKN 1 SUMBAWA
ARINDAH BESAR

20 BIAGI ARCHIE FAIS. L SMKN 1 SUMBAWA


BESAR
21 MAULIDIYA ULFA P MAN 1 SUMBAWA
BESAR
22 ALDO AL-GAL DERY L MAN 1 SUMBAWA
BESAR
23 AGNES HILMI HADIYATI P MAN 1 SUMBAWA
BESAR
24 AHMAD THORIQ L MAN 1 SUMBAWA
ALIFUDDIN BESAR

25 KINANTI RIZKYA HUMAIRA P SMA IT SAMAWA


CENDEKIA
26 ABROR MAULANA L SMA IT SAMAWA
CENDEKIA
27 SUMARNI P SMAN 1 MOYO
UTARA
28 MUHAMMAD L SMAN 1 MOYO
FEBRIANSYAH UTARA

29 NOVELIYA SAFITRI P SMAN 1 MOYO


UTARA
30 FAHRI JUNIARDI L SMAN 1 MOYO
UTARA

LAMPIRAN III
KUISIONER
ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA :

JENIS KELAMIN :

ASAL SEKOLAH :

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : GHINA RHOUDATUL JANNAH

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : SMAN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : M. RIDHO REZKITA

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMAN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : BAGAS DWI RAMDHAN MULYANTO

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMAN 2 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : SYAHIDA AVIVA ARSILLA

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : SMAN 3 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : APRILION GEMALA PUTRA

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMAN 3 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : OVY SAFITRI

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : SMAN 4 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : ALVIN AULIA AKBAR

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMAN 4 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : KADEK VILDA DEFINA YANI

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : SMKN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : FAJRIL ABYAD

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMKN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : MAULIDIYA ULFA

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : MAN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : ALDO AL-GAL DERY

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : MAN 1 SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : KINANTI RIZKYA HUMAIRA

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

ASAL SEKOLAH : SMA IT SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan
KUISIONER

ANALISIS DAMPAK CYBERBULLYING

TERHADAP KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN REMAJA

NAMA : ADANI RIFQOH PASA

JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

ASAL SEKOLAH : SMA IT SUMBAWA BESAR

PETUNJUK PENGISIAN

Berikanlah tanda checklist pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN JAWABAN

YA TIDAK

1. Apakah anda tau atau pernah ✓


mendengar apa itu cyberbullying?

2. Apakah anda tau dampak dari ✓


cyberbullying?

3. Apakah anda pernah mengalami ✓


cyberbullying

4. Apakah anda pernah memiliki teman ✓


atau kerabat dekat yang pernah
mengalami cyberbullying?

5. Apakah anda pernah bercerita kepada ✓


orang tua atau guru terkait masalah
yang anda hadapi?

6. Apakah anda pernah melontarkan ✓


kata-kata kasar di media sosial?
JAWABAN
NO PERTANYAAN

S SS KS STDS

1. Cyberbullying akan berdampak ✓


terhadap kesehatan mental korban
terutama remaja

2. Remaja yang mengalami ✓


cyberbullying cenderung akan
menutup diri karena mengalami
depresi atau gangguan kesehatan
mental

3. Peranan orang tua, guru, dan ✓


lingkungan sekitar sangat penting
dalam menangani kasus
cyberbullying

4. Melontarkan kata-kata yang ✓


bersifat menghina atau
menyudutkan seseorang termasuk
cyberbullying

5. Hukum yang mengatur ✓


cyberbullying masih belum bisa
diimplementasikan

Anda mungkin juga menyukai