Disusun Oleh:
KOTA MAKASSAR
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Swt. dengan rahmat dan karunia-
Nya telah memberikan kekuatan dan hidayah sehinnga proposal penelitian
yang berjudul Pengaruh Cyberbullying Terhadap Kesehatan Mental
Pengguna Media Sosial ini dapat diselesaikan oleh penulis.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa proposal ini masih
memiliki kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karena itu, penulis menerima segala saran dan kritik yang bisa membantu
penulis dalam memperbaiki proposal ini.
Ahmad Nurkhairy
NISN. 0072160099
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
A. Penelitian Terdahulu...............................................................................................5
B. Konsep-konsep Terkait Penelitian..........................................................................7
1. Media Sosial...........................................................................................................7
2. Cyberbullying.........................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................14
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................................................14
B. Lokasi Penelitian..................................................................................................14
C. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................14
D. Alat/Instrumen Penelitian.....................................................................................15
E. Teknik Analisis Data............................................................................................15
F. Langkah-Langkah Penelitian................................................................................15
iii
A.
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Media sosial dapat diartikan sebagai sebuah media online, dimana para
penggunanya dapat berbagi, berpartisipasi dan menciptakan berbagai
macam akun yang berupa blog, forum dan jejaring sosial yang
menggunakan aplikasi berbasis internet 44yang didukung oleh teknologi
informasi untuk menciptakan ruang dunia virtual (Rifauddin, 2016).
1
telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernah melakukannya.
"Korban cyberbullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan
tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti.
Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun,
ternyata para peneliti menemukan korban cyberbullying mengalami tingkat
depresi lebih tinggi (NN, 2010).
Banyak contoh kasus bunuh diri yang dapat kita temui di media masa
maupun internet. Salah satunya adalah kasus bunuh diri seorang guru les
2
berusia 44 tahun yang juga merupakan seorang influencer Tiktok. Sebelum
mengakhiri hidupnya korban diduga menerima komentar kebencian yang
sangat banyak dari para pelaku cyberbullying. Tindakan dari para pelaku
tersebut membuat korban mengalami stress emosional.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
2. Menjadi bahan acuan dan rekomendasi bagi orang tua &
masyarakat untuk menyikapi fenomena cyberbullying.
4
F.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini peneliti menggali beberapa informasi dari
berbagai penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian-penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan penelitian saat ini adalah sebagai berikut :
5
Untuk menghindari adanya duplikasi, peneliti membuat tabel
persamaan dan perbedaan penelitian yang ditunjukkan sebagai berikut:
6
sosial. peneliti melak
penelitian tent
pengaruh Cybe
terhadap keseh
pengguna med
3. Alyza Asha Fenomena Cyberbullying Penelitian yang dilakukan Peneliti A. A.
Witjaksono, Ita pada Mahasiswa di DKI oleh A. A. Witjaksono, I. I. M. Hanika,
Musfirowati Jakarta M. Hanika, S. Ira Pratiwi Pratiwi melaku
Hanika, Stefani dan yang dilakukan oleh penelitian tent
Ira Pratiwi peneliti sama-sama fenomena Cyb
membahas tentang topik pada mahasisw
Cyberbullying. sedangkan pen
melakukan pen
tentang pengar
Cyberbullying
kesehatan men
pengguna med
Makassar.
7
mendistribusikan informasi yang bisa dikreasikan oleh pemilik akun itu
sendiri, tetapi juga memiliki dasar sebagai portal utnuk membuat
jaringan pertemanan secara virtual dan medium untuk berbagi data,
seperti audio atau video (Nasrullah, 2015). Kehadiran media sosial
menjadikan masyarakat bisa dengan bebas dan mudahnya mendapatkan
informasi apapun tanpa batasan waktu dan sumber.
8
pendapatnya tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju. Tak
sedikit yang membenarkan pendapat Bima tentang Lampung, namun ada
pula yang melaporkan video tersebut dengan alasan Bima telah
menyudutkan Provinsi Lampung. Sebelumnya, Bima sering
mengunggah video pendapatnya terhadap isu-isu yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, ia terkenal dan memiliki banyak followers di akun
Tiktoknya. Media sosial bisa menjadi ajang bagi seseorang dalam
membentuk self-image seperti yang diinginkannya.
2. Cyberbullying
Cyberbullying adalah istilah yang digunakan pada saat seorang anak
atau remaja mendapat perlakukan tidak menyenangkan seperti dihina,
diancam, dipermalukan, disiksa, atau menjadi target bulan-bulanan oleh
anak atau remaja yang lain menggunakan teknologi Internet, teknologi
digital interaktif maupun teknologi mobile (NN, 2009). Jika orang
dewasa ikut terlibat tidak lagi disebut sebagai cyberbullying tetapi
9
disebut cyber harassment atau cyber stalking. Cyberbullying biasanya
bukan hanya komunikasi satu kali, ini terjadi secara berulang kali,
kecuali jika itu adalah sebuah ancaman pembunuhan atau ancaman
serius terhadap keselamatan orang.
10
Beberapa sarana yang digunakan untuk serangan-serangan ini
antara lain:
a. Instant Messaging/E-mail/Text Messaging Harassment
Seseorang dapat mengirimkan pesan-pesan yang
mengancam dan penuh kebencian ke orang lain tanpa
menyadarinya. Pesan-pesan yang mengancam dan tidak
ramah ini bisa menjadi sangat menyakitkan dan dampaknya
sangat serius.
b. Pencurian Password
Seseorang dapat mencuri password orang lain dan mulai
untuk mengobrol dengan orang lain, berpura-pura menjadi
orang yang lain. Mereka bisa mengatakan hal-hal yang
kejam yang menyingung dan membuat marah orang lain.
Sementara itu, orang yang diajak bicara tidak tahu
sebenarnya siapa yang mereka ajak bicara. Seorang anak
mungkin mencuri password untuk mengubah profilnya
dengan memasukkan hal-hal yang berbau seksual, rasis,
dan hal-hal yang tidak pantas lainnya yang mungkin akan
menarik perhatian atau menyinggung orang-orang.
Seseorang dapat mencuri password dan mengunci korban
dari akunnya sendiri. Sekali password dicuri, hacker bisa
menggunakannya untuk meng-hack komputer korban dan
melakukan pencurian atas nama korban.
c. Blogs
Blogs adalah jurnal online. Blogs adalah sarana yang
menyenangkan untuk anak dan remaja untuk memposting
pesan agar dapat dilihat oleh semua temannya. Namun,
kadang anak-anak menggunakan blogs untuk
menghancurkan reputasi anak lain dan mencampuri
privasinya. Sebagai contoh, dalam satu kasus, seorang anak
laki-laki memposting banyak pesan tentang perpisahannya
11
dengan teman wanitanya, menjelaskan bagaimana teman
wanita tersebut menghancurkan hidupnya dan
memanggilnya dengan sebutan yang merendahkan. Teman-
teman anak laki-laki tersebut membaca dan akan
mengkritisi teman wanitanya. Si teman wanita akan
menjadi malu dan terluka, semua hanya karena anak-anak
lain memposting informasi yang kejam, pribadi, dan salah
tentang dirinya. Kadang-kadang anak-anak membuat blog
atau profil berpura-pura menjadi korbannya dan
mengatakan hal-hal yang dirancang untuk mempermalukan
korbannya.
d. Mengirimkan Gambar-gambar melalui E-mail dan ponsel
Ada kasus dimana remaja mengirimkan email masal untuk
pengguna lain yang berisi gambar porno atau gambar yang
akan merendahkan remaja lain. Sekali email ini dikirimkan,
akan diterima oleh ratusan orang dalam beberapa jam
saja.Tidak ada cara untuk mengendalikan hal ini. Banyak
ponsel baru yang memungkinkan anak-anak saling
mengirimkan gambar dengan mudah. Anak-anak menerima
gambar secara langsung di ponselnya dan bisa
mengirimkannya ke siapa saja yang ada dalam buku
alamatnya. Setelah melihat gambar di situs web, beberapa
anak benar-benar memposting gambar-gambar porno ini
secara online sehingga semua orang bisa melihat,
menyebarkan, dan mengunduhnya. Anak-anak kadang
mengambil gambar seseorang di ruang locker, kamar
mandi, atau ruang ganti, dan mempostingnya secara online
atau mengirimkannya ke orang lain lewat ponsel.
e. Interactive Gaming
f. Mengirimkan materi pornografi atau Junk E-mail dan IMs
g. Impersonation/Posing
12
h. Missapropriation of Cellphones
2. 2 Cyberbullying by Proxy (Third Party Cyberharassment or
Cyberbullying)
Seringkali orang menyalahgunakan Internet untuk mentarget
sasarannya yang menggunakan kaki tangan. Kaki tangan ini,
kadang tidak curiga kalau mereka dimanfaatkan sebagai kaki
tangan. Mereka tahu bahwa mereka mengkomunikasikan pesan
yang provokatif, tapi tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka
sedang dimanipulasi oleh pelaku utama. Itulah hebatnya jenis
serangan ini. Penyerang hanya perlu memprovokasi dan
menciptakan kemarahan atau emosi di satu pihak, dan kemudian
dapat duduk kembali dan membiarkan orang lain melakukan
pekerjaan kotornya. Kemudian, ketika tindakan hokum atau
hukuman diambil terhadap para kaki tangan, pelaku yang
sebenarnya dapat mengklaim bahwa mereka tidak pernah
menghasut dan tidak ada yang bertindak atas nama pelaku. Mereka
mengklaim tidak bersalah dan menyalahkan kaki tangan mereka.
Kaki tangan mereka menjadi satu-satunya yang bersalah di mata
hukum.
13
C.
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Sugiyono (2005) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis
suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas. Metode penelitian ini mengumpulkan data-data primer dan
sekunder yang bersumber dari pengguna media sosial.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini hendaknya dilakukan di tempat-tempat yang
banyak menggunakan fasitilas internet di Kota Makassar misalnya kafe,
warkop, mall, sekolah, dan berbagai tempat public lainnya.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber
data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.
2. Data Sekunder
14
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan.
D. Alat/Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data-data (S. Arikunto, 2009). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa kuesioner (Google Form). Kuesioner
disebarkan ke 300 orang dengan rentan usia 15-40 tahun melalui media
sosial. Materi kuesioner menanyakan tentang pengalaman seseorang
tentang fenomena bullying baik secara tradisional maupun cyberbullying.
F. Langkah-Langkah Penelitian
Secara umum langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan kuesioner.
2. Penentuan sampel penelitian.
3. Pengurusan ijin penyebaran kuesioner.
4. Penyebaran kuesioner kepada responden.
5. Analisis data.
15
6. Penyusunan laporan. Penyusunan laporan dilakukan dengan
melibatkan juga studi literatur. Literatur yang digunakan
berasal dari buku, jurnal dan Internet.
16
DAFTAR PUSTAKA
Gana Egar Febriyan, Gana Egar Febriyan (2017) PERANAN SEKOLAH
DALAM MENANGGULANGI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 KOTA MAGELANG. S1 thesis, FIS.
Pandie, Mira & Weismann, Ivan. (2016). Pengaruh Cyberbullying di
Media Sosial Terhadap Perilaku Reaktif Sebagai Pelaku Maupun Sebagai Korban
Cyberbullying Pada Siswa Kristen SMP Nasional Makassar. Jurnal Jaffray, Vol.
14, No. 1, 43-62.
Peprianto, Niko (2019) IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN
TOYOTA TECHNICAL EDUCATION PROGRAM (T-TEP) DALAM MATA
PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN (PMKR) DI
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN. S1 thesis, Universitas Negeri Yogyakarta.
Ramadhani, Nursyam (2018) Strategi Badan Penelitian Dan
Pengembangan Provinsi Riau Dalam Mengembangkan Kebijakan Sistem Inovasi
Daerah (SIDa). Other thesis, Universitas Islam Riau.
Rifauddin, Machsun. (2016). Fenomena Cyberbullying pada Remaja.
KHIZANAH AL-HIKMAH, 4(1), 35-44.
Sukmawati, A. & Kumala, A. (2020). DAMPAK CYBERBULLYING
PADA REMAJA DI MEDIA SOSIAL. Alauddin Scientific Journal of Nursing,
1(1), 55-65.
Witjkasono, A., Hanika, I., & Pratiwi, S. (2021). Fenomena
Cyberbullying pada Mahasiswa di DKI Jakarta. Jurnal IMPRESI, 2(1), 15-30.
17