Anda di halaman 1dari 7

Nama : Arniat Siswi Nazara

Kelas : 2.1

Nim : 180204001

Pengaruh Bereavement Life Review terhadap Kesejahteraan Spiritual pada Keluarga


Pasien Stroke

Abstract
Background
Spiritualitas adalah faktor protektif dalam proses berduka pada keluarga pasien kronis.
Bereavement life review adalah salah satu intervensi dalam penguatan spiritual keluarga pasien
penyakit kanker. Stroke dan kanker adalah penyakit kronis.

Aim
mengetahui pengaruh bereavement life review pada kesejahteraan spiritual keluarga pasien
stroke.

Material and methods


quasi-eksperimental dengan pretest posttest control group. Sampel yang digunakan adalah salah
satu keluarga pasien stroke yang merawat pasien di rumah sakit. Sehingga didapatkan sampel
sebanyak 28 responden dengan 14 kelompok kontrol dan 14 kelompok intervensi. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling. Kelompok intervensi
mendapatkan bereavement life review dengan dua sesi yang dilakukan oleh spesialis
keperawatan jiwa. Kesejahteraan spiritual diukur menggunakan instrumen SWBS (spiritual well-
being scale). Analisis data menggunakan dependent t-test, Mann Whitney dan Wilcoxon. Uji
homogenitas memerlihatkan tidak satupun karekteristik responden antara kelompok intervensi
dan kontrol berbeda secara signifikan (p > 0,05).

Results
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor rerata postest kesejahteraan spiritual pada
kelompok kontrol dengan kelompok intervensi (98,71 ± 3,65 dan 106,5 ± 1,83; p = 0,000).
Terdapat perbedaan skor rerata kesejahteraan spiritual pada pretest dengan posttest pada
kelompok intervensi (99,07 ± 2,95 dan 106,5 ± 1,83; p = 0,001). Proses bereavement life review
merupakan proses peningkatan spiritual melalui proses rekontekstualisasi, memaafkan terhadap
diri, dan refleksi yang membentuk penguatan koping sehingga muncul pemaknaan terhadap diri
sendiri. Dapat disimpulkan bereavement life review berpengaruh positif terhadap peningkatan
kesejahteraan spiritual keluarga pasien stroke. Bereavement life review dapat digunakan sebagai
intervensi perawatan pasien stroke dan keluarga.
Conclusions
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melihat pengaruh bereavement life review untuk
penyakit kronis yang lain, seperti diabetes melitus atau kanker. Selain itu, indikator psikologis
pasien dan keluarga sebagai output intervensi perlu dikaji lebih mendalam.

Keywords:
Bereavement life review, keluarga pasien stroke, keperawatan spiritual, kesejahateraan paliatif.

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


.
1 P Ya Sampel yang digunakan adalah salah satu keluarga pasien stroke yang
merawat pasien di rumah sakit. Sehingga didapatkan sampel
sebanyak 28 responden dengan 14 kelompok kontrol dan 14
kelompok intervensi.
Perkembangan keperawatan paliatif kekinian berkembang pesat
dengan banyaknya penyakit terminal dengan kebutuhan perawatan
end-of-life (Morton & Fontaine, 2005). Keperawatan paliatif juga
mengarahkan terhadap perawatan yang berfokus terhadap keluarga.
Keluarga dianggap sebagai elemen penting dalam proses perawatan
terhadap pasien dalam keadaan terminal untuk menuju kematian yang
damai. Selain penyakit kanker, penyakit stroke merupakan
permasalahan utama dalam perawatan paliatif
2 I Ya jenis penelitian quasi eksperimental yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel
bebas dan satu variabel tergantung. Variabel terikat penelitian ini
adalah tingkat kesejahteraan spiritual yang diukur menggunakan
kuesioner SWBS (spiritual well-being scale) pada keluarga pasien
dengan stroke, Sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah
intervensi bereavement life review.
Kelompok intervensi mendapatkan bereavement life review dengan
dua sesi yang dilakukan oleh spesialis keperawatan jiwa.
Kesejahteraan spiritual diukur menggunakan instrumen SWBS
(spiritual well-being scale). Analisis data menggunakan dependent t-
test, Mann Whitney dan Wilcoxon. Uji homogenitas memerlihatkan
tidak satupun karekteristik responden antara kelompok intervensi dan
kontrol berbeda secara signifikan (p > 0,05).
3 C Ya Menggunakan 14 kelompok kontrol dan 14 kelompok intervensi.
Kelompok intervensi mendapatkan bereavement life review dengan
dua sesi yang dilakukan oleh spesialis keperawatan jiwa.
4 O Ya adanya perbedaan skor rerata postest kesejahteraan spiritual pada
kelompok kontrol dengan kelompok intervensi (98,71 ± 3,65 dan
106,5 ± 1,83; p = 0,000). Terdapat perbedaan skor rerata
kesejahteraan spiritual pada pretest dengan posttest pada kelompok
intervensi (99,07 ± 2,95 dan 106,5 ± 1,83; p = 0,001). Proses
bereavement life review merupakan proses peningkatan spiritual
melalui proses rekontekstualisasi, memaafkan terhadap diri, dan
refleksi yang membentuk penguatan koping sehingga muncul
pemaknaan terhadap diri sendiri.

Kesimpulan

bereavement life review berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan spiritual


keluarga pasien stroke. Bereavement life review dapat digunakan sebagai intervensi perawatan
pasien stroke dan keluarga. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melihat pengaruh
bereavement life review untuk penyakit kronis yang lain, seperti diabetes melitus atau kanker.
Selain itu, indikator psikologis pasien dan keluarga sebagai output intervensi perlu dikaji lebih
mendalam.

HUBUNGAN DUKUNGAN SPIRITUAL DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN


KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO

Abstract
Background
Kanker payudara merupakan penyakit kronik dengan mortalitas tinggi, pasien kanker dapat
mengalami berbagai masalah diantaranya adalah masalah fisik, psikologi, dan spiritual, seperti
stress, sedih, kelelahan fisik dan ketakutan akan masa depan, dan semua hal akan mempengaruhi
kualitas hidup pasien. Manusia mempunyai sifat holistik yaitu makhluk fisik sekaligus psikologis
yang saling mempengaruhi, sehingga apa yang terjadi dengan kondisi fisik akan mempengaruhi
psikologisnya, untuk mengatasi hal tersebut salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan atau mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara adalah dukungan
spiritual dan dukungan sosial.

Aim
Mengetahui hubungan dukungan spiritual dan dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara.

Material and methods


Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelasi dengan menggunakan pendekatan
crossectional menggunakan teknik incidental sampling, jumlah responden sebanyak 42
responden pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner, dan analisa data menggunakan
uji Chi-square

Results
Hasil uji Chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan spiritual
dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan p value= 0,012 < alpha (0,05). Dan ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien kanker payudara
dengan p value = 0.028

Conclusions
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dukungan spiritual dan dukungan sosial berhubungan
dengan kualitas hidup pasien kanker payudara di RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.

Keywords:
Kanker payudara, dukungan spiritual, dukungan sosial, kualitas hidup.

No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


.
1 P Ya Dukungan spiritual dan dukungan sosial sangatlah di butuhkan dalam
meningkatkan kesehatan mental, semangat hidup dan kualitas hidup
pasien kanker payudara, spiritual juga penting di kembangkan
menjadi dasar tindakan dalam pelayanan kesehatan. jumlah
responden sebanyak 42 responden, Varibel dalam penelitian ini yaitu
variable bebas tentang dukungan spiritual dan dukungans sosial
sedangkan variable terikat tentang kualitas hidup pasien kanker
payudara
2 I Ya Penelitin ini merupakan penelitian deskripsi korelasi dengan
menggunakan pendekatan crossectional menggunakan teknik
incidental sampling, jumlah responden sebanyak 42 responden,
pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner, dan analisa
data menggunakan uji Chi-square.

3 C Tidak -
4 O Ya Hasil uji Chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara dukungan spiritual dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara dengan p value= 0,012 < alpha (0,05). Dan ada hubungan
yang signifikan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara dengan p value = 0.028

Kesimpulan
Mayoritas responden memiliki dukungan spiritual baik dengan persentase 47,6%, disusul dengan
dukungan spiritual cukup dengan persentase 31% dan persentase yang memiliki dukungan
spiritual kurang sebanyak 21,4%. Pada dukungan sosial semua kategori memiliki persentase
yang sama yaitu persentase pada kategori baik 33,3%, pada kategori cukup 33,3%, dan pada
kategori kurang 33,3%. Sebagian besar kualitas hidup responden berada pada kategori cukup
dengan persentase 53,8%, kemudian pada kategori baik dengan persentase 33,3% dan disusul
dengan kualitas hidup responden pada kategori kurang dengan persentase 31,4%. Terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan Spiritual dengan kualitas hidup pasien kanker
payudara dengan p value = 0.028. dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial
dengan kualitas hidup pasien kanker payudara dengan p value = 0.012

HUBUNGAN SPIRITUALITAS TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC


KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISIS THE
RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUALITY AND QUALITY OF LIFE IN PATIENTS
WITH CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) UNDERGOING HEMODIALYSIS

Abstract
Background
Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk di
dunia, jumlah penderitanya di beberapa negara terus mengalami peningkatan. Pasien CKD yang
berada pada tahap penyakit ginjal tahap akhir harus menjalani terapi hemodialisis. Kondisi
pasien dengan hemodialisis akan memicu perubahan sosial yang akan berdampak pada kualitas
hidup pasien. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis masih
merupakan masalah yang menarik perhatian para profesional kesehatan. Selain itu persoalan
penting sebagai dampak dari hemodialisis salah satunya adalah permasalahan spiritual. Pasien
yang memiliki spiritualitas yang baik, hal ini dapat membantu pasien mencapai dan
mempertahankan perasaan kesejahteraan spiritual, sembuh dari penyakit, dan menghadapi
kematian dengan tenang.

Aim
untuk mengetahui hubungan spiritualitas terhadap kualitas pasien CKD yang menjalani
hemodialisis.

Material and methods


Desain penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Pusri Palembang pada
tanggal 28 Desember 2018 sampai dengan 01 Januari 2019. Sampel penelitian yaitu pasien CKD
yang menjalani hemodialisis dengan jumlah 59 orang. Teknik pengambilan sampel total
sampling.

Results
Hasil analisis distribusi frekuensi berdasarkan spiritualitas didapatkan sebagian besar spiritualitas
kurang terpenuhi sebanyak 34 orang (57,6%), distribusi frekuensi berdasarkan kualitas hidup
didapatkan sebagian besar memiliki kualitas hidup kurang baik sebanyak 32 orang (54,2%).
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan p value = 0,032, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup pasien CKD
yang menjalani hemodialisis.

Conclusions
Diharapkan pasien CKD dapat memenuhi spiritualitas dan meningkatkan kualitas hidupnya
sehingga dapat membantu penyembuhan fisik dan mental.

Keywords:
Spiritualitas, Kualitas Hidup, Chronic Kidney Disease, Hemodialisis
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking
.
1 P Ya Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit yang banyak
diderita oleh penduduk di dunia, jumlah penderitanya di beberapa
negara terus mengalami peningkatan. Pasien CKD yang berada pada
tahap penyakit ginjal tahap akhir harus menjalani terapi hemodialisis.
Kondisi pasien dengan hemodialisis akan memicu perubahan sosial
yang akan berdampak pada kualitas hidup pasien. Sampel penelitian
yaitu pasien CKD yang menjalani hemodialisis dengan jumlah 59
orang. Teknik pengambilan sampel total sampling.
2 I Ya Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan
di Rumah Sakit Pusri Palembang pada tanggal 28 Desember 2018
sampai dengan 01 Januari 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah
pasien Chronic Kidney Disease yang menjalani hemodialisis di
Rumah Sakit Pusri Palembang. Tekhnik pengambilan sampel adalah
total sampling. Jumlah sampel sebanyak 59 orang. Instrumen yang
digunakan untuk menilai kebutuhan spiritual adalah Spiritual Needs
Questionaire (SpNQ), sedangkan kualitas hidup adalah Kidney
Disease Quality of Life-Short Form (KDQOL-SF) Questionare.
Data dianalisis secara univariat dan bivariat.

3 C Ya Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis univariat


digunakan untuk mengetahui ditribusi frekuensi masing masing
variabel yaitu spiritualitas dan kualitas hidup, sedangkan analisis
bivariat digunakan untuk menilai hubungan antar variabel
spiritualitas dan kualitas hidup pasien CKD dengan menggunakan uji
Chi-Square.
4 O Ya Hasil analisis distribusi frekuensi berdasarkan spiritualitas didapatkan
sebagian besar spiritualitas kurang terpenuhi sebanyak 34 orang
(57,6%), distribusi frekuensi berdasarkan kualitas hidup didapatkan
sebagian besar memiliki kualitas hidup kurang baik sebanyak 32
orang (54,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
didapatkan p value = 0,032, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup pasien CKD yang
menjalani hemodialisis.
Distribusi frekuensi berdasarkan kualitas hidup didapatkan bahwa
dari 59 pasien CKD yang menjalani hemodialisa yang memiliki
kualitas hidup kurang baik sebanyak 32 orang (54,2%)

Kesimpulan
Diharapkan pasien CKD dapat memenuhi spiritualitas dan meningkatkan kualitas hidupnya
sehingga dapat membantu penyembuhan fisik dan mental. Dan diharapkan perawat untuk
mengenali dan mengintegrasikan dimensi body, mind & spirit dalam praktik kliniknya sehari-
hari.

Anda mungkin juga menyukai