B. ETIOLOGI
Virus dengue tergolong dalam family Flaviviridae dan dikenal ada 4
serotipe. Dengue 1&2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia II,
sedangkan dengue 3 & 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 19531954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif terhadap
inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksilat, stabil pada suhu 700C (Djamin,
2013).
Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, di
samping pula Aedes albopictus. Vektor ini mepunyai ciri-ciri (Djamin,2013):
1. Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap
2. Warnanya hitam dan belang-belang
3. Menggigit pada siang hari
4. Gemar hidup di tempat tempat yang gelap
5. Jarak terbang <100 meter dan senang mengigit manusia
C. FATHOFISIOLOGI
Virus Dengue akan masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah
kompleks virus antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktifasi sistem komplemen.
Akibat aktifasi C3 danC5 akan dilepas C3a dan C5a, 2 peptida berdaya untuk
melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui
endotel dinding itu.
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Demam tinggi 5-7 hari.
2. Perdarahan, terutama perdarahan bawah kulit ; ptekie, ekhimosis,
3. Epistaksis, hematemesis, melena, hematuria.
4. Mual, muntah, tidak ada napsu makan, diare, konstipasi.
5. Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati.
6. Sakit kepala.
7. Pembengkakan sekitar mata.
8. Pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening.
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary reffil time lebih dari dua detik, nadi cepat dan
lemah).
2. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam
ringan atau demam tinggi (>390C) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2
- 7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan
otot, mual-muntah dan ruam-ruam.
3. Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang kadang disertai
bintik-bintik perdarahan di farings dan konjungtiva.
4. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri
di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut.
5. Kadang-kadang demam mencapai 40 - 410C dan terjadi kejang demam pada
bayi.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap : hemokosentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih),
trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Serologi uji HI (hemoglutination inhibition test)
3. Rontgen toraks : efusi pleura. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2006).
F. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL
1.Ketidak efektifan perfusi jaringan perifel b.d kebocoran plasma darah.
2. Nyeri akut.
3. Hipertermia b.d proses infeksi virus dengue.
4. Kekurangan volume cairan b.d pendarahan cairan intravaskuler ke
ekstravaskuler.
5. Resiko pendarahan b.d penurunan faktor-faktor pembekuan darah.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas
Nama
: Ny. F
Umur
: 17 Thn
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Citereup.
Pekerjaan
: Pegawai.
2. KELUHAN UTAMA
- Keluhan Utama Saat MRS
- Keluhan Utama Saat Pengkajian
: Pusing, lemas
: Demam
3. DIAGNOSA MEDIS
Demam Berdarah Dengue
4. RIWAYAT KESEHATAN
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengatakan pusing disertai demam 1 minggu dan lemas
5. PEMERIKSAAN FISIK
- Pemeriksaan TTV :
S : 39C
N : 82x/menit
RR : 22x/menit
-
Pemeriksaan kepala :
Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
Pemeriksaan mata :
1. Mata kanan dan kiri simetris
2. Tidak terdapat nyeri tekan disekitar mata
3. Fungsi penglihatan normal
Pemeriksaan telinga :
1. Telinga kanan dan kiri simetris
2. Tidak terdapat pendarahan
3. Tidak terdapat nyeri tekan disekitar telinga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA
1. DS :
- Klien mengatakan demam selama 1 minggu
DO:
-
2. DS :
- Klien mengatakan tubuhnya terasa lemas
- Klien mengatakan merasa kesulitan saat bergerak
-
DO:
Klien nampak lemas
Klien hanya berbaring ditempat tidur
Dx : Gangguan aktivitas sehari-hari b.d kelemahan tubuh.
3. DS :
- Klien mengatakan mual dan kadang muntah
- Klien mengatakan demam sering terjadi di pagi dan malam hari
-
DO:
Klien nampak lemas
Bibir klien nampak kering dan pucat
Kulit klien nampak kemerahan
Dx : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d permeabilitas
kapiler, muntah dan demam.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria Hasil :
-
Intervensi keperawatan :
1. Monitor suhu sesering mungkin
R/ Untuk mengetahui perkembangan suhu klien
2. Monitor Nadi dan RR klien
R/ Untuk mengetahui perkembangan Nadi dan RR klien
3. Berikan penjelasan mengenai penyebab demam atau peningkatan suhu
tubuh.
R/ Untuk memberikan pengetahuan pemahaman tentang penyebab dan
memberikan kesadaran kebutuhan belajar.
4. Catatlah asupan dan keluaran cairan.
R/ Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh klien
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh b.d (hipertermia) b.d infeksi virus.
Implementasi keperawatan :
1. Memonitor Suhu sesering mungkin
2. Memonitor Nadi dan RR Klien
3. Memberikan penjelasan mengenai penyebab demam atau peningkatan
suhu tubuh
2. Gangguan aktivitas sehari-hari b.d kelemahan tubuh.
Implementasi keperawatan :
1. Membantulah klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
2. Mendekatkan dan siapkan alat-alat yang dibutuhkan di dekat klien
3. Melibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d permeabilitas kapiler,
muntah dan demam
1. Memonitor keadaan umum klien
2. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 2-3 jam
3. Memonitor dan mencatat berat badan
E. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh b.d (hipertermia) b.d infeksi virus.
-
Evaluasi keperawatan :
S : Klien mengatakan tidak demam lagi.
O : S=36,5 C.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.