1. Definisi
2. Etiologi
Penyebab penyakit DBD ini adalah Virus Dengue termasuk
group B Arthropodborn Virus (Arbovirusses) dan sekarang
dikenal sebagai genus flavinus,family flaviridiae dan
mempunyai 4 serotype yaitu : DEN I,DEN II,DEN III dan DEN IV.
Infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody seumur
hidup terhadap serotype yang bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadapserotype yang lain (Demam Berdarah Dengue, FK UI,
Hal 80).
3. Patofisiologi
Virus dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor
ke tubuhmanusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Setelah manusia
terkontaminasi olehvirus tersebut maka akan terjadi infeksi yang
pertama kali yang dapat memberikangejala sebagai DBD. DBD dapat
tejadi bila seorang yang telah terinfeksi pertamakali dapat infeksi
berulang virus dengue lainnya. Virus akan bereplikasi
dinoduslimpatikus regional dan menyebar kejaringan lain, terutama ke
sistemretikuloendotelial dan kulit secara brobkogen maupun
hematogen. Tubuh akanmembentuk kompleks virus antibody dalam
sirkulasi darah sehingga akanmengaktivasi sistem komplemen yang
berakibat dilepaskannya anafilaktoksin C3adan Csa sehingga
permeablitas dinding pembuluh darah meningkat dan akanterjadi juga
agregasi trombosit yang melepaskan ADP, trombosit
melepaskanvasoaktif yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler
dan melepaskantrombosit. Faktor-faktor yang merangsang koagulasi
intravaskuler. Terjadinya aktivasi faktor homogen (faktor VII) akan
menyebabkan pembekuan intravaskuler yang meluas dan
meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah.
1. Perubahan vaskuler
2.Trombositopenia
3.Gangguan koagulasi
4. Manifestasi Klinis
Masa inkubasi dari dengue antara 3-15 hari namun rata-rata 5-7
hari.
1) Demam tinggi
2) Facial flushing
3) Tidak ada tanda-tanda ISPA
4) Tidak tampak fokal infeksi
5) Uji tourniket positif
6) Trombositopenia
7) Hematokrit meningkat
Klinis :
5. Komplikasi
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan
komplikasi serius, seperti dengue shock syndrome (DSS).
Selain menampakkan gejala demam berdarah, DSS juga
memunculkan gejala seperti:
a. Tekanan darah menurun.
b. Pelebaran pupil.
c. Napas tidak beraturan.
d. Mulut kering.
e. Kulit basah dan terasa dingin.
f. Denyut nadi lemah.
g. Jumlah urine menurun.
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Pada DBD dijumpai trombositopenia dan
hemakonsentrasiLaboratorium:
a. Trombositopenia (< 100.000/mm3)
b. Hemokonsentrasi (kadar Ht > 20% dari normal)
2) Air Seni, mungkin ditemukan albuminnya ringan
3) Uji Serologi memakai serum ganda yaitu:serum diambil
pada masa akut dankonvalesen yaitu uji peningkatan
komplemen (PK), uji netralisasi (MT), dan ujidengue Blok.
Pada uji ini dicari kenaikan antibodi (antidengue) minimal
4x
4) Isolasi virus, yang diperiksa adalah darah Klien dan
jaringan
7. Penatalaksanaan
Pada dasarnya penatalaksanaan DBD bersifat supportif yaitu
mengatasi kehilangancairan plasma sebagai akibat peningkatan
permeabilitas kapiler dan sebagai akibat perdarahan. Untuk merawat
Klien DBD dengan baik, diperlukan dokter dan perawat yang terampil,
sarana laboratorium yang memadai, serta bank darah yangsenantiasa
siap jika diperlukan. (Demam Berdarah Dengue, FK, UI. Hal. 104).
Menurut WHO:
1) DBD derajat I
a. Minum banyak (1,5-2 liter perhari)
b. Kompres hangat
c. Jika klien muntah-muntah infus RL / Asering.
2) DBD derajat II
a. Minum banyak (1,5-2 liter perhari)
b. Infus RL / Asering
3) DBD derajat III
a. Infus RL /Asering 20 ml atau 20 cc/kg/BB/jam
4) DBD derajat IV
a. Infus RL / Asering tetapi diguyur atau dicor terlebih
dahulu sampai naditeraba dan tekanan darah sudah
mulai terukur
b. Bila ada panas atau demam berikan kompres hangat
dan paracetamol
c. Bila ada perdarahan, tes Hb, jika Hb < 10 berikan
PRC(Pack RedCell/Eritrosit) sampai Hb lebih dari
10.
d. Bila terdapat infeksi sekunder atau renjatan yang
berulang-ulang berikanantibiotik
e. Bila terjadi kesadaran menurun dengan kejang-
kejang berikandexamethasone
1. Pengkajian
a. Identitas
Identitas meliputi identitas klien dan identitas orang tua klien
b. Keluhan Utama
Pasien mengeluh panas naik turun
g. Riwayat Nutrisi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah
3. Intervensi Keperawatan
I. Dx : Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : Anak menunjukkan temperatur tubuh dalam batas normal
Intervensi:
b. Observasi suhu
c. Kaji saat timbul demam
e. Berikan antipiretik
Rasional
Intervensi :
a. Kaji keadaan umum klien
b. Beri makanan sesuai kebutuhan tubuh klien.
c. Anjurkan orang tua klien untuk memberi makanan
sedikit tapi sering.
d. Anjurkan orang tua klien memberi makanan TKTP
dalam bentuk lunak
e. Timbang berat badan klien tiap hari.
f. Kolaborasi pemberian obat reborantia.
Intervensi :
a. Observasi Vital sign setiap jam atau lebih.
b. Observasi capillary refill
c. Observasi intake dan output, catat jumlah, warna /
konsentrasi urine.
d. Anjurkan anak untuk banyak minum 1500-2000 mL
e. Kolaborasi pemberian cairan intra vena atau plasma atau
darah.
Rasional :
a. Mengetahui kondisi dan mengidentifikasi fluktuasi cairan
intra vaskuler.
b. Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer.
c. Penurunan haluaran urine / urine yang pekat dengan
peningkatan BJ diduga dehidrasi.
d. Untuk pemenuhan kebutuhan ciran tubuh
e. Meningkatkan jumlah cairan tubuh untuk mencegah
terjadinya hipovolemik syok
IV. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Rasional :
a. Memudahkan untuk intervensi selanjutnya
b. Merangsang nafsu makan klien sehingga klien mau
makan.
c. Makanan dalam porsi kecil tapi sering memudahkan
organ pencernaan dalam metabolisme.
d. Menambah nafsu makan
Daftar Pustaka