Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

DBD (DEMAM DERDARAH DENGUE)

NAMA : SYANE PERTAFUN

NIM : 16 3145 105 037

KELAS :A

UNIVERSITAS MEG REZKY MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


LAPORAN PENDAHULUAN

DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE)

1. KONSEP PENYAKIT

a. Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit akut dengan ciri-ciri
demam, manifestasi perdarahan dan bertendensi dapat mengakibatkan
renjatan yang dapat mengakibatkan kematian.
b. Etiologi
Disebabkan oleh arbovirus (arthopodborn virus) dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegyty.
Nyamuk ini suka menggigit sampai pagi hari, antara jam 9 sampai 10 pagi.
Maka dari itu yang banyak terserang penyakit anak-anak karena mereka
banyak melakukan bermain antara jam 9-10.
c. Patofisiologi
Infeksi virus dengue, akan mengeluarkan toksin, reaksi imunologis,
trombositoposis destruksi trombosit dalam darah naik. Saat virus
mengeluarkan toksin dapat melepaskan pirogen ke dalam darah yang
menstimulasi pusat termoregulase (Hipothalamus) dan mengirim implus ke
pusat vasomotor sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh. dari
peningkatan suhu tubuh tersebut terjadi kesalahan interpretasi dan mukosa
mulut/lidah kotor dan tidak nyaman. Kesalahan interpretasi tersebut
dikarenakan kurang pengetahuan dan membutuhkan hospitalisasi sehingga
menyebabkan ansietas (kecemasan), sedangkan dari mukosa yang kotor
menyebabkan mual, muntah atau anoreksia sehingga intake nutrisi tidak
adekuat yang kemudian bisa terjadi penurunan daya tahan tubuh dapat
melemah selanjutnya akan terjadi intoleransi aktivitas.
Reaksi imonologis menyebabkan permeabilitas vaskuler meningkat dan dapat
terjadi ekstraksi cairan yang menimbulkan kebocoran plasma yaitu
hemokonsentrasi, hipoproteinuria, efusi pleura, serta acites. Kemudian
hipovolemia yang terjadi dapat menyebabkan hipotensi dan vasodilatasi arteri
sehingga kulit menjadi panas dan terjadi peningkatan penguapan cairan tubuh.
sedangkan dari kerusakan trombosit akan meningkat sehingga terjadi
trombositopenia yang menyebabkan menurunnya faktor koagulasi akan
memanifestasikan perdarahan ringan-berat yang berisiko terhadap perdarahan
lebih lanjut sehingga vaskositas darah menurun dan dapat terjadi perdarahan
dan suplay O₂ dalam zat makanan ke dalam tubuh menurun yang
menyebabkan penumpukkan asam laktat dalam otak dan sendi yang berujung
pada nyeri akut.
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya DBD :
1) Penycahayaan rumah yang kurang terang
Menyebabkan suasana rumah yang menjadi lembab dan gelah
sehingga nyamuk menyukai tempat tersebut.
2) Tempat air yang terbuka dan jarang dikuras
Nyamuk aedes aegytp menyukai air yang bersih untuk meletakkan
telurnya. Telur tersebut memerlukkan waktu 4-5 hari untuk
berkembang menjadi nyamuk dewasa. Jadi bak mandi/tempat air
lainnya sebaiknya harus dikuras minimal 1 minggu sekali.
3) Kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai
Nyamuk suka berlindung dan hinggap pada sela-sela pakaian bekas
pakai.
e. Klasifikasi DBD
Menurut Suriadi, (2006 : 60) klasifikasi demam berdarah dengue adalah :
 Derajat I : demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan,
uji turniket positif, trombosit dan hemokonsentrasi
 Derajat II : derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau
perdarahan lain.
 Derajat III : kegagalan sirkulasi : nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit
dingin lembab, gelisah.
 Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat
diukur.
f. Tanda dan Gejala DBD
 Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 5-7 hari (tanpa
sebab)
 Manifestasi perdarahan
 Epistaksis, melena, hematuria, dan hematemesis.
 Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare, dan konstipasi
 Nyeri otot dan tulang sendi, nyeri abdomen dan ulu hati.
 Sakit kepala
 Pembengkakan sekita mata
 Terdapat bintik-bintik merah pada tubuh
 Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening (sudah dapat diraba
sejak permulaan sakit)
 Pembesaran sekitar mata
 Syok yang ditandai dengan nadi yang menurun, tekanan darah
menurun, disertai kulit teraba dingin dan lembab, sianosis, gelisah, crt
>3 detik, serta nadi cepat dan lemah.
g. Komplikasi
Komplikasi dari demam berdarah dengue menurut Indartoas (2009 : 7) yaitu :
 Perdarahan luas : karena peningkatan suhu yang tinggi, pecahan-
pecahan pembuluh darah terjadi pada sebagian besar tubuh.
 Syok (rejatan) : rejatan dapat terjadi pada pasien DSS (Dengue Syok
Syndrome)
 Pleural effusion : efusi pleura terjadi disebabkan oleh permeabilitas
vaskuler yang meningkat sehingga menyebabkan ekstra cairan
intravaskuler ke ekstravaskuler.
 Penurunan kesadaran : terjadi karena hipovolemia yang hebat sehingga
sel darah bberkurang dan tidak mampu membawa oksigen secara
adekuat ke dalam otak.
h. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan demam berdarah dengue menurut
Suriadi (2006 : 59) adalah sebagai berikut :
 Darah lengkap
1. Hemokonsentrasi (hematocrit meningkat 20% atau lebih)
2. Trombositopenia (trombosit 100.000/mm³ atau kurang)
3. Serologi atau uji HI
(Hemoaglutination Inhibition test)
4. Rontgen thoraks apakah terdapat efusi pleura
i. Penatalaksanaan Umum (medik dan keperawatan)
Penatalaksanaan pada pasien dengan demam berdarah dengue menurut
suriadi, (2006 : 60) adalah sebagai berikut :
 Penatalaksanaan medik
1. Pemberian antipiretik jika terdapat demam
2. Berikan antikoavulsan jika kejang
3. Pemberian terapi IVFD, jika pasien mengalami kesulitan
minum dan hematokrit cenderung yang meningkat.
 Penatalaksanaan keperawatan
1. Minum banyak 1,5 sampai 2 liter/hari dengan air teh, gula, atau
susu, hal ini terjadi karena pasien dengan DBD berisiko tinggi
mengalami kekurangan volume cairan berlebih. Mencegah
terjadinya kekurangan volume cairan.
2. Meningkatkan perfusi jaringan adekuat, mengkaji dan
mencatat tanda-tanda vital (kualitas dan frekuensi denyut nadi,
tekanan darah, CRT)
3. Memberikan nutrisi secara adekuat. Berikan makanan yang
disertai suplemen nutrisi yang meningkatkan kualitas antake
nutrisi
4. Mensupport koping keluarga yang adaptif. Ijinkan orang tua
dan keluarga untuk memberikan respons secara panjang lebar,
dan identifikasi faktor yang paling mencemaskan keluarga.
5. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal. Ukur tanda-
tanda vital : suhu dan ajarkan keluarga dalam mengukur suhu
tubuh. suhu tubuh normal 36°C-37°C.
j. Pencegahan DBD
Dengan 3 M yaitu :
 Menguras
Menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali untuk memutuskan
mata rantai kehidupan nyamuk aedes aegypti.
 Menutup
Menutup tempat penampungan air sehingga nyamuk tidak bisa
bertelur disana.
 Mengubur
Mengubur barang-barang bekas sehingga tidak terisi oleh air hujan
yang bisa dijadikan nyamuk sebagai tempat bertelur.

Anda mungkin juga menyukai