FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 201
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah keperawatan
maternitas ini tepat sesuai tenggang waktu yang diberikan.
Adapun Makalah Keperawatan Anak ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
Makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan Makalah Keperawatan Anak.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki Makalah
Keperawatan Anak ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Makalah Keperawatan Anak ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Gastreoentritis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada
saluran pencernaan dengan gejala awal utama diare dan mutah (chow et al,2010).
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(Suriadi,Yulianti R.,2001). Gastroentritis akut merupakan penyebab utama muntah
pada anak,biasanya terjadi akibat langsung dari gastroentritis atauapun akibat diare
pada penderita gastroentritis .
Gastroentritis merupakan salah satu penyebab yang sangat sering dijumpai dan
menyebab mortalitas yang berarti pada negara-negara berkembang dan menjadi beban
ekonomi pada negara maju. Di dunia penyakit ini mengenai 3-5 miliar anak setiap
tahun dan menyebabkan sekitar 1,5-2,5 juta kematian per tahun atau merupakan 12 %
dari seluruh penyebab kematian pada anak-anak pada usia di bawah 5 tahun . Secara
epidemologi penyakit ini dapat dijumpai diseluruh daerah baik negara maju maupun
negara berkembang seperti Indonesia (chow et al,2010) .
Jawaban:
1. Gastroenteritis akut adalah inflamasi pada membran mukosa saluran pencernaan
yang ditandai dengan diare terus menerus (Hasna).
2. Ringer Lactat yaitu cairan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai
pengganti cairan tubuh atau zat-zat yang terkandung dalam makanan (Dedi).
Larutan steril dari kalsium klorida, kalium klorida, natrium klorida dan natrium
lactat dalam air untuk injeksi (Intan Novi).
Jawaban:
Trombosit: 200.000-400.000/mm³
Hematokrit: 33%-38%
4. Sebagian demam disebabkan oleh infeksi yang merupakan tanda terserangnya sistem
kekebalan tubuh. Demam termasuk mekanisme kekebalan tubuh. Bila demam disertai
dengan gejala diare kemungkinan besar infeksi terjadi pada saluran pencernaan. Diare
itu mekanisme tubuh untuk mengerluarkan racun, virus dan bakteri. (Hasna)
5. Penyebab gastroenteritis adalah adanya virus atau bakteri yang menyerang pada sistem
pencernaan sehingga menyebabkan bertambahnya defekasi lebih dari normal. (Inas)
Penyebab gastroenteritis akut pada anak adalah masuknya virus, bakteri atau toksin,
parasit. Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel
memproduksi enterotoksin atausitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pad
dinding usus pada gastroenteritis akut. (Instiyani Rena)
6. Membran mukosa anak menjadi kering karena kekurangan cairan karena anak tidak
mau minum (Intan novi).
Karena sering defekasi (Hasna).
Karena kondisi suhu tubuh pasien meningkat (Dedi)
8. Iya. Karena diberikannya cairan tersebut akan membantu kebutuhan cairan pasien
yang didalam cairan tersebut mengandung zat-zat elektrolit atau nutrisi yang
terkandung dalam makanan. (Intan Dhanuri dan Dedi)
9. Jika pasien terus mengalami demam, mencret dan tidak mau makan dan minum
kemungkinan akan terjadi:
Kekurangan cairan
Kejang
BB turun
Kematian (Dedi)
10. Terjadi dehidrasi berlebihan dan terjadi infeksi didalam saluran pencernaan (Dedi)
E. Self study
1. Pengertian gastroenteritis
- Gastroenteritis adalah inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus yang
ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan dan
elektrolit yang menimbulkajn dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
(Cecily, Betz; 2002) (Intan Dhanuri)
b. Kram perut
c. Nyeri perut
d. Demam
f. Kembung
Gejala umum diare yang dapat dirasakan:
6. Dehidrasi
7. Tubuh terasa sangat lemas (Behrman, kliegman dan Aruin) (Inas Nuha)
c. Protozoa
Penempelan mukosa. G. lamblia dan Cryptosporidium menempel pada epitel
usus halus dan menyebabkan pemendekan vili. Invasi mukosa. E. histolitica
menginvasi epitel mukosa kolon dan ileum, menyebabkan mikroabses dan
ulkus. Sekitar 90% infeksi disebabkan oleh strain yang tidak ganas sehingga
tidak terjadi invasi mukosa, meskipun dapat ditemukan kista amoeba dan
trofozoit dalam tinja. (Bayu)
e. Mencuci tangan baik sesudah buang air besar dan membuang feses bayi
sebelum menyiapkan makanan atau saat makan
6. (Feby)
7. - Manifestasi Klinik Gatroenteritis
Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat.
Nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan
mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah
kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya
timbul lecet karena sering defekasi dan terjadi makin lama makin asam sebagai
akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak
diabsorbsi oleh usus selama diare.Gejala muntah dapat timbul sebelum/sesudah
diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat
gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai
tampak yaitu berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun
besar manjadi cekung (pada bayi). Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit
tampak kering.Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi
:
1) Dehidrasi ringan : kehilangan cairan kurang dari 5% berat badana. Haus, sadar,
gelisah, ubun-ubun normalb. TD normal, RR normal dan nadi normal, status
mental normalc. Turgor normald. Mukosa sedikit keringe. Urin sedikit
mengurang
2) Dehidrasi sedang : kehilangan cairan antara 5-9 % berat badana. Haus
meningkat.b. Nadi cepat dan lemah, TD normal, RR cepat.c. Turgor menurun.
d. Membran mukosa kering.e. Ubun-ubun normal.f. Setatus mental normal
sampai lesu.g. Keluaran urin mengurang
3) Dehidrasi berat : kehilangan cairan lebih dari 10 % berat badana. Kesadaran
menurun, lemas, takikardi, ektremitas dingin.b. Nadi capat dan halus kadang
takteraba, TD menurun.c. Haus meningkat.d. Keluaran urin tidak ada.e. Ubun-
ubun cekung.Referensi : (Ngastiyah, 1997;Nelson, 2000) (Intan Kusuma)
8. Patofisiologi diare
Diare dapat dibagi menurut patofisiologinya, meskipun dapat pula terjadi
mekanisme yang tumpang-tindih.
Diare osmotik. Terjadi bila terdapat zat terlarut yang tidak diserap dengan
baik. Hal ini membuat konsentrasi zat terlarut di dalam lumen usus lebih tinggi,
yang kemudian mengganggu absorbsi air melalui retensi air ke dalam lumen usus.
Infeksi dapat menyebabkan kerusakan pada sel epitel usus sehingga terjadi
malabsorbsi, yang tampak sebagai diare dengan komponen osmotik. Misalnya,
rotavirus dan shigella. Rotavirus secara selektif menginvasi enterosit matur
sehingga terjadi gangguan kapasitas absorbsi. Sementara itu, shigella
menghasilkan toksin shiga, yang dapat menyebabkan destruksi sel vili yang
berujung pada malabsorbsi dan diare.
Jika larutan yang sulit diabsorbsi bersifat isotonik, air dan zat terlarut akan lewat
tanpa diabsorbsi dan menyebabkan diare, misalnya pada magnesium sulfat,
laktosa, glukosa. Jika larutan yang sulit diabsorbsi bersifat hipertonik, air dan
elektrolit akan pindah dari carian ekstraseluler ke lumen usus hingga osmolaritas
isi usus sama dengan cairan ekstraseluler dan darah. Proses ini akan
meningkatkan volume tinja dan menyebabkan dehidrasi serta hipernatremia.
Diare sekretorik. Terdapat sekresi aktif air ke lumen usus, misalnya pada
infeksi kolera. Selain itu, diare sekretorik dapat terjadi oleh penyebab non-infeksi,
yang melibatkan peptida gastrointestinal, seperti vasoactive intestinal peptide dan
gastrin. Substansi tertentu, seperti asam empedu, asam lemak, laksatif, dan
kondisi kongenital (diare klorida kongenital), dapat pula menyebabkan diare
sekretorik.
Infeksi bakteri berat pada saluran gastrointestinal menghasilkan diare
oleh toksin. Misalnya, enterotoksin (C. perfringens, C. difficile) dan toksin-mirip-
shiga (E. coli, S.aureus, Shigella). Enterotoksin viral dari rotavirus, yaitu
glikoprotein non-struktural (NSP4) menyebabkan sekresi klorida transepitelial
yang bergantung pada kalsium oleh sel kripta usus.
Diare oleh gangguan motilitas. Gangguan motilitas jarang menyebabkan
diare akit. Perubahan motilitas dapat mengganggu absorbsi. Hipomotilitas, atau
gangguan peristaltik berat menyebabkan stasis yang kemudian disertai inflamasi,
pertumbuhan berlebih bakteri, dekonjugasi sekunder asam empedu, dan
malabsorbsi. Sebaliknya, hipermotilitas, seperti iritasi kolon bayi, dapat
menyebabkan waktu absorbsi inadekuat yang berujung pada diare.
Inflamasi. Terjadi destruksi sel vili dan/atau disfungsi transporter yang
mengakibatkan hilangnya cairan dan elektrolit. Dapat pula terjadi eksudasi
mukus, protein, dan darah ke lumen usus.
Penyebab tersering dari diare inflamatorik adalah infeksi. Proses awal dari
infeksi akut adalah ingesti organisme yang diikuti kolonisasi pada epitel usus dan
perlekatan pada enterosit. Berikutnya terdapat dua jalur, yaitu invasi mukosa atau
produksi enterotoksin. Patogen seperti V. cholera menyebabkan diare sekretorik
dengan inflamasi minimal, sementara patogen lain (misalnya, salmonella dan C.
difficile) menyebabkan respon inflamasi, dan patogen lain (shigella) memiliki
kedua komponen.4,5
DO: - BB 8,5 kg
- PB 70 cm
- Suhu 38° C
- Nadi 92 kali/menit
- RR 24 kali/menit
- TD 110/70 mmHg
- Turgor kulit kembali lambat
- Kulit kering
- Membran mukosa kering
- Mata cekung
- Kesadaran composmentis
- Anak rewel
- Tidak ada darah dalam feses
- HB: 12,2 g/dL
- HT: 35%
- Trombosit: 210.000/mm3
- Leukosit: 9.500/µL
DS: - Orang tua mengatakan bahwa anak menderita demam
- orang tua mengatakan mencret-mencret mulai dua hari yang lalu dengan freksuensi 8
kali dalam sehari
- sulit disuruh makan dan minum
ANALISA DATA
IV .INTERVENSI
V.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama terang
Tdd
Nama terang
N DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN /JAM
1. Senin,31 S:orang tua pasien
Ds: oktober 1. Memberikan obat mengatakan anaknya
-Oran tua 2016 anti diare jika masih diare dan
mengatakan bahwa Pukul diperlukan babnya sedikit tetapi
anak mencret 21.00wib 2. Mengevaluasi sering dan berbentuk
,mencret mulai dua 08.00 wib nutrisi yang masuk encer
hari yang lalu dalam tubuh. O:
dengan frekuensi 8 3. Memberikan -feses encer dan
kali dalam seharai makanan rendah feses sedikit
Do : Piket serat, tinggi protein -TD 110/60 mmHg
-TD 110/70 mmHg malem dan tinggi kalori, -Turgor kulit
-Turgor kulit jika diperlukan. kembali lambat
kembali lambat 4. Menghindari -Membran mukosa
-Membran mukosa penggunaan kering
kering laktacit. -Kulit kering
-Kulit kering 5. Memonitor tanda -Suhu 37,5c
Suhu 38c dan gejala dari A:Diare
diare berhubungan
6. Mengamati turgor Gastroentestinalinfla
kulit secara teratur masi belum teratasi.
7. Mengkonsultasikan P:Lanjutkan
dengan dokter jika 1.berikan obat anti
gejala tanda dari diare jika diperlukan.
diare bertambah. 2.evaluasi nutrisi
yang masuk dalam
tubuh.
3.monitor tanda dan
gejala dari diare
4..konsultasikan
dengan dokter jika gejala
tanda dari diare bertambah.
Tdd
Nama terang
Nama terang
Tdd
Nama terang