OLEH :
SEMESTER 7
FAKULTAS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungan dan kesehatan
sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini dengan judul ”PROMOSI
KESEHATAN PADA LANSIA”. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas Keperawatan Gerontik.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu Dosen Mata
Kuliah Keperawatan Gerontik yaitu Ibu Mirnawati, S.Kep.,Ns. serta teman- teman
sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan ..............................................................................................................
b. Saran ........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan
kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman
hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah
dan swasta bersama-sama.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini ada bagaimana promosi kesehatan pada lansia.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Makna Promosi Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Promosi Kesehatan Pada Lansia
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perkembangan Kognitif
Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring bertambahnya usia.
Diyakini bahwa terjadi penurunan jumlah neuron yang progresif. Selain itu,
aliran darah ke otak menurun, dan metabolisme otak melambat. Penurunan
intelektual umumnya mnecerminkan proses penyakit, seperti arterosklerosis.
Pada lansia, proses penarikan informasi dari memori jangka panjang dapat
menjadi lebih lambat. Lansia cenderung melupakan kejadian yang baru saja
berlalu. Dan mereka memerlukan waktu yang lebih banyak dalam belajar.
c. Perkembangan Moral
Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional perkembangan
moral, mereka mematuhi setiap aturan agar tidak menyakiti atau
menyusahkan orang lain. Sedangkan pada tingkat konvensional, mereka
mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai respons terhadap harapan
orang lain.
d. Perkembangan Spiritual
Carson (1989) mengemukakan bahwa agama “memberi makna baru bagi
lansia, yang dapat memberikan kenyamanan, penghiburan, dan penguatan
dalam kegiatan keagamaan”. Banyak lansia memiliki keyakinan agama yang
kuat dan terus menghadiri pertemuan atau ibadah keagamaan. Keterkaitan
lansia dalam hal keagamaan kerap membantu mereka dalam mengatasi
berbagai masalah yang nerkaitan dengan makna hidup, kesengsaran, atau
nasib baikMasalah Kesehatan
2. Masalah kesehatan Pada Lansia
1. Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama bagi lansia.
Healthy People 2010 melaporkan bahwa sebanyak 87% dari seluruh kasus
fraktur yang terjadi pada lansia di atas 65 tahun disebabkan oleh insiden
jatuh. Karena penurunan fungsi penglihatan, refleks yang semakin lambat,
dan kondisi tulang yang rapuh, lansia harus selalu berhati-hati pada saat
menaiki anak tangga, menegmudikan mobil, dan bahkan saat berjalan.
3. Penyalahgunaan Obat
Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap
memerlukan obat-obatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian obat itu
secara mandiri dapat menimbulkan berbagai situasi penggunasalahan, seperti
mengonsumsi obat terlalu banyak atau terlalu sedikit, mengonsumsi obat
bersama alkohol, mengonsumsi obat resep bersama obat bebas, atau
mengonsumsi obat milik orang lain tanpa sengaja.
4. Alkoholisme
Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa pengaruh buruk
pada semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan progresif pada hati dan
ginjal, merusak lambung dan organ lain yang terkait, serta memperlambat
respons mental yang kerap mengakibatkan kecelakaan dan kematian.
5. Demensia
Demensia merupakan proses yang membahayakan dan berlangsung
lambat, yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif secara progresif. Tipe
dimensia yang paling sering ditemui adalah penyakit Alzheimer.
6. Penganiayaan Lansia
Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada wanita di atas
usia 75 tahun yang mengalami gangguan fisik atau mental dan bergantung
pada pelaku dalam perawatan diri. Penganiayaan dapat berupa penganiayaan
fisik, psikologis, atau emosi; penganiayaan seksual; penganiayaan keuangan;
dan pelanggaran terhadap HAM.
Secara psikologis, lansia dapat mengalami kekerasan verbal, ancaman,
penghinaan, atau ejekan. Penganiayaan atau pengabaian lansia dapat terjadi
di rumah pribadi, penampungan lansia, rumah sakit, atau fasilitas layanan
jangka panjang.
3. Pengkajian Perkembangan Dewasa Tua/Lanjut Usia
Pedoman pengkajian perkembangan dewasa tua/lansia antara lain:
a. Perkembangan Fisik
Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis(misal penampilan,
persepsi).
Menyesuaikan gaya hidup dengan energy dan kemampuan yang
menurun.
Menjaga agar tanda-tanda vital(khususnya tekanan darah) tetap
normal sesuai usia dan jenis kelamin.
b. Perkembangan Psikososial
Mengatur masa pension dalam cara yang memuaskan.
Berpatisipasi dalam kegiatan sosial dan rekreasi.
Memandang kehidupan sebagai hal yang berharga.
Memiliki harga diri yang tinggi.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian orang terdekat
c. Perkembangan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
Melakukan praktik sehat terkait nutrisi, olahraga, rekreasi dan pola
tidur.
Memiliki kemampuan personal untuk merawat diri sendiri atau untuk
memperoleh bantuan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa pada
dewasa memiliki tiga fase yaitu fase dewasa awal/dewasa muda (20-40 Tahun),
menengah/Paruh Baya (40-65 Tahun), dan tua/Lanjut Usia (Diatas 65 Tahun). Dari
masing-masing fase tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus
dipenuhi oleh individu yang terlibat. Jika individu tidak dapat melaksanakan tugas-
tugas perkembangannya dengan baik maka tugasnya dalam tahap perkembangan
selanjutnya akan terganggu. Peran seorang perawat disini sangat penting, Perawat
harus memahami setiap proses perkembangan manusia, terutama pada fase dewasa
ini. Perawat juga harus bisa melakukan pengkajian terhadap perkembangan serta
promosi kesehatan untuk setiap fasenya dengan Baik
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberi ingin memberi saran antara
lain sebagai berikut:
Agar perawat dapat memahami setiap proses pertumbuhan dan perkembangan
dari masing-masing fase orang dewasa.
Kepada tema-teman mahasiswa keperawatan agar dapat menggali pengetahuan
lebih dalam lagi mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada fase dewasa ini
sehingga dapat memiliki pedoman pengajaran lebih banyak lagi dalam
menerapkan penegetahuan kita di lapangan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA