Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE SHOCK SYNDROME

DISUSUN OLEH:

MELATI SEKAR A
P27220015 108
D-IV KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN


SURAKARTA
2016/2017

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE SHOCK SYNDROME


I. KONSEP TEORI
A. Pengertian
Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
arbovirus (arthopodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti)
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut
yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi
mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer :
2000).
Demam Dengue adalah penyakit febris virus akut yang
seringkali disertai dengan gejala sakit kepala, nyeri tulang atau sendi
dan otot, ruam dan lekopenia. Demam Berdarah Dengue ditandai
dengan

manifestasi klinis utama yaitu demam tinggi, fenomena

hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat ada


tanda-tanda

kegagalan

sirkulasi. Pasien dapat mengalami syok

hipovolemik (penurunan cairan) akibat kebocoran plasma. Syok ini


disebut Dengue Shock Syndrome (DSS) dan dapat menjadi fatal yaitu
kematian.
Dengue Syok Sindrom (DSS) adalah kasus demam berdarah
dengue disertai dengan manifestasi kegagalan sirkulasi/ syok/ renjatan.
Dengue Syok Syndrome (DSS) adalah sindroma syok yang terjadi pada
penderita Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD).

B. Pathway

C. Klasifikasi
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever
(DHF) dibagi menjadi 4 tingkat (UPF IKA, 1994 ; 201) yaitu :
1.

Derajat I
Panas 2 7 hari , gejala umum tidak khas, uji taniquet hasilnya
positif.

2.

Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala-gejala pendarahan
spontan

seperti

petekia,

ekimosa,

epimosa,

epistaksis,

haematemesis, melena, perdarahan gusi telinga dan sebagainya.


3.

Derajat III
Penderita syok ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah
seperti nadi lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (<
20 mmHg) tekanan darah menurun (120 / 80 mmHg) sampai
tekanan sistolik dibawah 80 mmHg.

4.

Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung >
140 mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit
tampak biru.
WHO,

1986

mengklasifikasikan

DHF

menurut

derajat

penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :


1.

Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas
2-7

hari,

Uji

tourniquet

positif,

trombositipenia,

dan

hemokonsentrasi.
2. Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan
spontan

seperti

perdarahan gusi.

petekie,

ekimosis,

hematemesis,

melena,

3.

Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah
dan cepat (> 120 mmHg),

4. Derajat IV
Nadi

tidak

teraba,

tekanan

darah

tidak

teatur

(denyut

jantung 140x/mnt) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan


kulit tampak biru.
Derajat (WHO 1997) :
1. Derajat I
Demam dengan test rumple leed positif.
2. Derajat II
Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan
lain.
3. Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan
nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan
pasien menjadi gelisah.
4. Derajat IV
Syock berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak
dapat diukur.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian pertumbuhan
a. Berat badan anak sebelum sakit dan saat sakit
Pada pasien yang mengalami DSS disertai penurunan nafsu
makan biasanya mengalami penurunan berat badan.
b. Pertumbuhan tinggi badan anak
DSS tidak menyebabkan kerterlambatan pertambahan tinggi
badan pada anak.
c. Mengukur lingkar kepala anak dan menginterpretasikannya
d. Lingkar lengan atas anak
Adanya ketidaknormalan lingkar lengan atas pada anak yang
mengalami DSS dengan penurunan nafsu makan
e. Menghitung indeks massa tubuh
2. Pengkajian perkembangan
a. Perkembangan motorik kasar pada anak

Anak dengan DSS akan mengalami kelemahan umum sehingga


motorik kasar anak akan terganggu.
b. Perkembangan motorik halus pada anak
c. Perkembangan bahasa anak
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan seperti imunisasi dasar, riwayat penyakit
sebelumnya, dan riwayat penyakit keluarga
4. Status nutrisi
Anak dengan DSS akan mengalami mual dan muntah, sehingga status
nutisi anak akan mengalami penurunan
5. Tanda vital
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue (viremia) ditandai dengan
adanya kenaikaikan suhu pada anak.
2. Kekurangan volume cairan b/d perpindahan cairan dari intravaskuler
ke ekstravaskuler ditandai dengan adanya kenikan suhu, dan
ketidakseimbangan input dan output cairan pada anak
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake in
adekuat

ditandai

dengan

penurunan

berat

badan

anak

dan

menurunnya nafsu makan pada anak


4. Resiko syok hipovolemik b/d permeabilitas membran meningkat
5. Resiko cedera (perdarahan) b/d trombisitopenia

C. Intervensi
Dx
1

Intervensi
a. Monitor suhu sesering
mungkin
b. Monitor IWL

Rasional
a. Memonitor suhu dapat
meningkatkan keefektifan
pemberian tindakan keperawatan
b. Kehilangan cairan dapat
meningkatkan suhu tubuh

c. Berikan antipiretik
d. Lakukan tapid sponge

c. Obat antipiretik dapat


menurunkan suhu tubuh
d. Tapid sponge efektif untuk
menurunkan suhu tubuh
e. Cairan IV dapat mengurangi

e. Kolaborasikan pemberian
cairan IV
f. Ajarkan pada pasien

resiko kekurangan cairan


f. Agar pasien lebih nyaman dan
terhindar dari keletihan.

tentang mencegah keletihan


2

akibat panas
a. Monitor input output cairan
b. Monitor vital sign
c. Dorong pemberian masukan
oral
d. Dorong keluarga untuk

pemberian tindakan keperawatan


b. Dapat menggambarkan status
hidrasi pasien
c. Masukan oral (minum) dapat
meningkatkan intake cairan dan

memberi pasien makan

menambah volume cairan tubuh


d. Makanan dapat meningkatkan

a. Kaji adanya alergi makanan

volume cairan tubuh.


a. Agar tidak menghambat proses

b. Kaji kebutuhan kalori yang


sesuai dengan usia anak

c. Berikan informasi tentang


kebutuhan nutrisi
d. Kolaborasikan dengan ahli
gizi mengenai kebutuhan
4

a. Dapat meningkatkan efektivitas

nutrisi anak
a. Monitor warna kulit, suhu
kulit, dan vital sign
b. Ajarkan pada keluarga
tentang adanya tanda dan
gejala syok

pemenuhan nutrisi pada anak


b. Agar kebutuhan kalori aak
tercukupi
c. Agar keluarga dapat mbantu
proses pemenuhan nutrisi pada
anak.
d. Agar kebutuhan nutrisi pada anak
tercukupi sesuai dengan
kebutuhannya.
a. Dapat digunakan untuk
mengetahui adanya syokpada
pasien
b. Agar keluarga dapat ikut
memantau adanya syok pada
pasien
c. Cairan IV dapat digunakan untuk

c. Kolaborasikan dengan
5

mengurangi resiko terjadinya

memberikan cairan IV
a. Monitor nilai Lab

syok (hipovolemik)
a. Untuk menentukan tindakan

(trombosit)
b. Pertahanan bed rest selama

keperawatan lebih lanjut


b. Dapat mengurangi perdarahan

perdarahan aktif
c. Anjurkan pasien untuk

yang lebih besar


c. Vitamin K dapat digunakan untuk

mengonsumsi makanan

membantu proses pembekuan

yang mengandung vitamin

darah

K
d. Kolaborasi dalam
pemberian produk darah

d. Untuk menambah asupan


trombosit yang berkurang dalam
tubuh

D. Evaluasi
1. Diagnosa 1:
a. Suhu tubuh anak dalam rentang normal (36,5 37,5oC)
b. Nadi dan RR dalam rentang normal sesuai dengan usia anak
c. Tidak ada perubahan warna kulit pada anak
2. Diagnosa 2:
a. Vital sign dalam batas normal
b. Tidak ada tanda dehidrasi
c. Elastisitas turgor kulit baik
d. Membran mukosa lembab
e. Tidak ada rasa haus yang berleihan
3. Diagnosa 3:
a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan program
b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
c. Tidak ada tanda tanda malnutrisi
4. Diagnosa 4:
a. Vital sign dalam batas normal
b. Keseimbangan intake output cairan
5. Diagnosa 5:
a. Tidak ada hematuria dan hematemesis
b. Tekanan darah dalam batas normal
c. Nilai lab dalam batas normal

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Azis Alimul.2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Buku 2.
Salemba Medika : Jakarta
Ngastiyah.1997.Perawatan Anak Sakit.EGC:Jakarta
Nurarif, Amin Huda.2015.Nanda NIC-NOC.Mediaction:Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai